1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tegangan, arus, tenaga dan hambatan adalah bagian elektronik yang harus diketahui teknisi :
Tegangan adalah ukuran dari tenaga yang dibutuhkan untuk mendorong elektron untuk mengalir dalam suatu
rangkaian
Tegangan diukur dalam Volt (V). Power supply Komputer biasanya menghasilkan tegangan yang berbeda
Arus adalah ukuran dari sejumlah elektron yang bergerak dalam suatu rangkaian. Arus diukur dalam Ampere
(A). Power supplies komputer menghantarkan arus untuk beberapa tegangan output
Tenaga adalah ukuran dari tekanan yang dibutuhkan untuk mendorong elektron mengalir pada rangkaian yang
disebut dengan tegangan, perkalian angka dari elektron yang mengalir dalam rangkaian disebut dengan arus.
Ukurannya disebut dengan Watt(W). Power supply komputer dikur dalam watt.
Resistan adalah hambatan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian, yang diukur dalam OHM. Hambatan yang
kecil mengalirkan banyak arus dan tenaga yang mengalir dalam suatu ragkaian. Skring yang baik adalah yang
memiliki hambatan kecil atau ukurannya hampir sama dengan 0 Ohm
KOMPONEN ELEKTRONIKA
Resistor
Di pasaran terdapat berbagai jenis resistor, dapat digolongkan menjadi dua macam ialah resistor tetap yaitu
resistor yang nilai tahanannya tetap dan ada yang bisa diaturatur dengan tangan, ada juga yang perubahan nilai
tahanannya diatur automatis oleh cahaya atau oleh suhu.
Resistansi resistor biasanya dituliskan dengan kode warna yang berbentuk budaran bundaran atau bisa juga
gelang warna. Adapun satuan yang digunakan adalah OHM ().
Kecuali besarnya resistansi, suatu resistor ditandai dengan toleransinya, juga berupa gelang warna yang
dituliskan setelah tanda resistansi. Tanda warna tersebut berupa Kode Cincin
Kapasitor (Kondensator)
Kapasitor dapat menyimpan muatan listrik, dapat meneruskan tegangan bolak balik (AC) akan tetapi menahan
tegangan DC, besaran ukuran kekuatannya dinyatakan dalam FARAD (F). Dalam radio, kapasitor digunakan
untuk:
1.Menyimpan muatan listrik
2.Mengatur frekuensi
3.Sebagai filter
4.Sebagai alat kopel (penyambung)
Berbagai macam kapasitor digunakan pada radio, ada yang mempunyai kutub positif dan negatif disebut polar .
Ada pula yang tidak berkutub, biasa di sebut non-polar. Kondensator elektrolit atau elco dan tantalum adalah
kondensator polar.
Kondensator dengan solid dialectric biasanya non polar, misalnya keramik, milar, silver mica, MKS
(polysterene), MKP (polypropylene), MKC (polycarbonate), MKT (polythereftalate) dan MKL (cellulose
acetate).
Integrated Circuit
Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah suatu rangkaian elektronik yang dikemas menjadi satu kemasan yang
kecil. Beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu dan dikemas dalam kemasan yang kecil.
Suatu IC yang kecil dapat memuat ratusan bahkan ribuan komponen.
TEORI DASAR LISTRIK
1.
2.
KERAPATAN ARUS ( S )
Yaitu beasarnya arus per mm2 luas penampang
3.
RUGI TEGANGAN ( 8 )
Rugi tegangan adalah tegangan yang hilang pada jala-jala, pada saat arus mengalir. Makin besar arus
pada jala-jala dan makin besar tahanan pada jala-jala, makin besar pula rugi tegangan yang terjadi pada
jala-jala. Rugi tegangan menyebabkan rugi daya yang dirubah menjadi bentuk panas.
4.
RUGI DAYA ( PV )
Ingat ; P = I2.R
Rpenghantar =
Rpenghantar adalah hanya satu penghantar
Disini rugi daya (Pv) untuk jala-jala listrik dihitung;
5.
6.
7.
HUKUM OHM
Satuan dari hambatan atau tahanan listrik adalah OHM ( simbol : , diucapkan Omega)
Untuk menunjukkan suatu hambatan / tahanan kita gunakan huruf R
Untuk menunjukkan suatu arus kita gunakan huruf I
Untuk menunjukkan suatu tegangan kita gunakan huruf E
8. DAYA LISTRIK ( W)
Daya ialah kerja yang dilakukan dalam 1 detik atau jumlah tenaga yang digunakan dalam 1 detik ( satuan waktu
), maka akan didapatkan DAYA atau penggunaan daya.
Besaran daya menggunakan simbol P
Satuan daya ialah Watt dengan simbol W
Dimana dalam rangkaian listrik, daya berbanding lurus dengan tegangan dan arus.
Rumus :
Contoh 1 :
Contoh ini agak sukar sedikit karena E dan I belum diketahui secara langsung, maka kita ubah dulu sebagai
berikut:
E=I.R menghasilkan dan
P=I.E menghasilkan
Sekarang kita gabungkan kedua hasil itu :
yang menghasilkan E2 = R.P
E2 = 1.2 = 2 maka E =
Hubungan antara E , I , R dan P , dapat dinyatakan dengan rumus :
a. E = I . R atau dapat diubah menjadi dan
b. P = I . E atau dapat diubah menjadi dan
c. Ada rumus ketiga yang di dapat dari penggabungan kedua rumus itu, yaitu:
E = I . R dan P = I . E
Dimana jika E-nya diganti dengan I.R , maka menghasilkan ;
P = I . E atau P = I . I . R karena E sendiri adalah I.R ,
Sehingga rumusnya menjadi,
P = I2 . R sehingga dan
Catatan : Rumus-rumus diatas sangat penting untuk digunakan dalam segala macam perhitungan pada bidang
listrik, karena rumus-rumus tersebut adalah dasar sebelum menghitung ke tingkat selanjutnya.
9. PENGUKUR DAYA / WATT METER
Watt meter digunakan untuk mengukur pemakaian daya dari suatu hambatan / beban.
Perlu diingat bahwa : 1 Watt = 1 Ampere x 1 Volt
Gambar cara menyambung Vm dan Am.
Bila arus dalam suatu rangkaian diukur dengan Ammeter dan tegangan dengan Voltmeter, maka pemakaian daya
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P=IxE
Harus selalu diingat bahwa, Ammeter dipasang SERI dengan rangkaian, sedangkan Voltmeter dipasang
PARALEL / melintang terhadap hambatan.
Sesungguhnya Wattmeter itu adalah suatu perpaduan antara Voltmeter dengan Ammeter.
10. KERJA ATAU TENAGA ( JOULE = WS )
Kerja atau tenaga ialah perkalian antara daya dan waktu ( bandingkan dengan perihal DAYA LISTRIK ).
Contoh 1: Suatu bola lampu sebesar 100 Watt menyala selama 5 menit ( 300 detik ), maka tenaga yang
digunakan , yaitu :
W=Pxt
= 100 W x 300 detik = 30.000 Ws
DAYA ( dengan simbol P ) mempunyai satuan Watt ( dengan simbol W ).
Kerja atau tenaga dengan simbol W mempunyai satuan Joule yang simbolnya J, ( jangan sampai terbalik atau
tertukar dengan Watt ).
Dimana,
1J=1Wx1s
( 1 Joule = 1 Watt kali 1 second )
Contoh 2: E=110V , I=0,5 A , t=60 s, W=.?
Jawab: P (daya) = E.I = 110 x 0,5 = 55 Watt
W (kerja) = P.t = 55 Watt x 60 second = 3300 J (Joule)
Contoh 3: E = 240 V ; R = 96 ; t = 5 h ; W = ..?
Jawab:
P = I x E = 2,5 x 240 = 600 Watt.
W = P x t t = 5 h = 18.000 detik
W = 600 W x 18.000 sekon = 108.105 Ws = 108.105 J
Jika ingin menyatakan kerja itu dalam satuan kWh ( dimana 1000
Wh = 1000 x 3600 Ws atau 10003600 J )
Maka menghitungnya menjadi;
W = P x t = 600 W x 5 h = 3000 Wh atau = 3 kWh.
( Catatan: k melambangkan kilo atau seribu ).
Contoh 1:
Suatu motor listrik untuk tegangan Ek=220V , dan menahan arus I=20A. Hitunglah daya yang berguna dalam
satuan KW dan tk, jika motor =0,9.
Jawab: Wt = Ek.I = 220 x 20 = 4400 Watt
Wn = . Wt = 0,9 x 4400 = 3960 Watt = 3,96 kW
1KW = 1,36 tk Pn = Wn x 1 KW = 3,96 x 1,35 tk = 5,3856 tk.
Contoh 2:
Sebuah generator dengan =0,9 dijalankan oleh suatu mesin dengan daya 30 tk (Pt) dan tegangan klem
(Ek)=220V. Hitung arus yang dikeluarkan generator?
Jawab: Pn = x Pt = 0,9 x 30 = 27 tk
Wn = 1 tk x Pn = 736 Watt x 27 tk = 19872 Watt
Contoh 3:
Sebuah ketel listrik bekerja dengan daya (Wt)=850 Watt untuk mendidihkan air G=2 liter dan suhu (t1)= 10oC,
ketel=0,8 dg t2=100oC.
Hitung ongkos pemanasan jika tiap KWh=Rp.500,- dan waktu (t) yang dibutuhkan sampai air mendidih?
Jawab: Qn = G (t2-t1).kCal.
= 2 ( 100 o 10o ) kCal = 180 kCal.
Contoh 4 :
Sebuah generator dihubungkan satu poros dengan motor diesel. Generator bekerja dengan tegangan klem 125 V
dan mengeluarkan arus 4A. Rendement generator 0,8 dan rendement diesel 0,6.
Hitung banyaknya minyak yang digunakan kalau mesin itu bekerja selama 10 jam. Nilai bakar dari minyak 104
(tiap 1 kg menghasilkan 104 kCal.
Jawab:
Wn gen = Ek x I = 125 x 4 = 500 Watt
Pt gen = Wt gen x 0,00136 tk = 625 W x 0,00136 tk = 0,85 tk
Pn dis = Pt gen = 0,85 tk
At dis = Pt dis x t = 1,42 x 10 = 14,2 tk
Qt dis = 635 x 14,2 = 9017 kCal
13. HUBUNGAN ANTARA DAYA/USAHA LISTRIK DENGAN DAYA/USAHA PANAS.
Ahli ilmu alam Joule setelah melakukan percobaan menemukan, bahwa nilai dari Joule = 0,00024 kCalori.
Nilai tersebut adalah menunjukkan beberapa persamaan dari nilai daya / usaha listrik dengan nilaia daya / usaha
panas.
Dari 1J=0,00024 kCalori , dan rumus A=E.I.t , maka didapatkan rumus :
Q = 0,00024 . A atau
Rumus-rumus yang lain juga dapat dipergunakan, yaitu :
Q = 0,00024 . W . t atau A = W . t
Q = 0,00024 . I2 . R . t atau A = I2 . R . t
atau
dimana, Q = jumlah panas ( kCalori )
t = waktu ( detik ).
Contoh 1 :
Berapakah panas yang ditimbulkan oleh suatu tungku sinar listrik dalam waktu 2 jam, jika tegangan 220 V dan
arus sebesar 5 A.
Jawab:
Q = 0,00024 . E . I . t
= 0,00024 . 220 . 5 . 7200
= 1900000 Calori = 1900 kCalori.
14. HUBUNGAN ANTARA DAYA/USAHA LISTRIK DENGAN DAYA/USAHA MEKANIK.
Bunyi hukum SARA daya usaha : Daya usaha atau tenaga tidak dapat ditiadakan dan tidaklah terjadi dari
ketidak-adaan.
Dari hukum diatas mempunyai arti bahwa, jumlah energi atau tenaga dalam alam kita ini adalah tetap. Jadi jika
ada sejumlah tenaga hilang dari bentuk yang satu, maka selalu timbul sejumlah tenaga dalambentuk yang lain
yang sama banyaknya. Setelah melalui percobaan dan penyelidikan, maka dapat diketahui persamaanpersamaan harga daya/usaha listrik dengan daya/usaha mekanik.
DAYA
LISTRIK MEKANIK PANAS
KW W tk Kgm/detik kCal/detik Calori/detik
1 1000 1,36 102 0,24 240
0,001 1 0,00136 0,102 0,0024 0,24
0,736 736 75 76 0,1755 175,5
1/102 9,81 1 1 0,00233 2,33
(ABB) dimana setiap saat besarnya tidak tetap, dan pada saat tertentu pula arahnya akan berubah. ABB
dibangkitkan oleh sumber generator.
Dalam generator ABB, biasanya mempunyai kumparan yang tetap dan yang berputar adalah kutub-kutubnya
(generator dengan kutub dalam).
Keuntungan konstruksi macam ini ialah, bahwa untuk pengambilan arus yang dibangkitkan dalam kumparan
tidak diperlukan cincin seret/slipring dan burstel-burstel sebagai hantaran luar dapat dihubungkan padanya
melalui klem-klem. Hal ini sangat penting artinya bagi generator-generator tegangan tinggi atau arus kuat.
Bagian-bagian generator;
1. Rumah generator (body)
2. Lilitanstator dan inti stator
3. Lilitan jangkar rotor , inti rotor dan kutub
4. Cincin seret / slipring
5. Poros
6. Sikat arang
7. Terminal
8. Bantalan
9. Pendingin / kipas
10. Tutup
11. dll
kutub-kutub dari jangkar kutub diperkuat dengan dinamo arus searah yang dipasang satu poros dengan
generator ABB.
Jika jantera kutub berputar satu putaran, maka akan terjadi suatu perubahan aliran daya magnetis yang serupa
dengan apabila suatu lilitan diputar sekali sekeliling kutub-kutub.
Gambar : A
Perhatikan gambar diatas ;
Sikap a :
Arus daya magnetis tegak lurus terhadap bidang lilitan, sehingga jumlah garis-garis gaya yang terkurung dalam
belitan adalah paling besar (maksimal) dan ggl yang dibangkitkan adalah Nol.
Sikap b :
Arus daya magnetis sejajar dengan bidang lilitan sehingga jumlah garis-garis gaya yang terkurung di dalamnya
Nol dan ggl yang dibangkitkan dalam lilitan adalah maksimum.
Arah ggl dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Perlu di ingat bahwa dalam hal ini yang
berputar/bergerak adalah kutub-kutubnya.
Kita umpamakan kutub-kutubnya yang diam dan lilitannya yang berputar dengan arah berlawanan dengan
berputarnya kutub-kutub.
Pada sikap ini ggl yang dibangkitkan pada sisi lilitan yang berhadapan dengan kutub Utara meninggalkan kita,
dan yang berhadapan dengan kutub Selatan menuju pada kita.
Sikap c :
Jumlah garis-garis gaya yang terkurung dalam lilitan maksimal dan ggl yang dibangkitkan dalam lilitan Nol.
Sikap d :
Jumlah garis-garis gaya yang terkurung dalam lilitan Nol dan ggl yang dibangkitkan maksimal, tetapi arahnya
berbalikan dengan sikap b, sebab sisi lilitan bagian atas pada sikap d berhadapan dengan kutub Utara.
Sikap e :
Jumlah garis-garis gaya yang terkurung dalam lilitan kembali maksimal sehingga ggl yang dibangkitkan dalam
lilitan adalah Nol.
Perubahan besarnya ggl dan juga besarnya aliran selama jangka kutub berputar satu kali putaran, digambarkan
dengan suatu garis-garis lengkung seperti gambar diatas. Garis ini , yang berbentuk garis lengkung sinus dapat
dilukiskan seperti gambar dibawah.
Gambar : B
Mula-mula kita gambarkan sebuah lingkaran dengan jari-jari yang panjangnya diumpamakan sebagai ggl
maksimum. Jari-jari atau Vektor ini dimisalkan berputar satu kali dan arah yang bertentangan dengan arah
perputaran jarum jam dan pada sekeliling lingkaran itu terletak sisi lilitan.
Jika vektor berada pada jam 0, maka lilitan berada pada sikap a dan ggl yang terbangkit adalah Nol.
Setelah perputaran, vektor berada pada jam 3 dan ggl telah mencapai harga maksimumnya . dan setelah
perputaran lagi, vektor berada pada sikap pada jam b, maka ggl yang terbangkit telah turun hingga mencapai
harga Nol lagi. Garis-garis tegak lurus dan memperhubungkan titik ujung vektor dengan garis menyatakan arah
dan besarnya ggl yang terbangkit.
Dengan cara serupa itu dapat diketahui besar dan arahnya dari sikap-sikap vektor setiap saat.
Jika waktu selama terjadinya suatu perubahan tekanan yang sempurna kita bagi 12 bagian yang sama, maka
kejadian-kejadian itu semua dapat dilukiskan seperti terlihat pada gambar B.
SIFAT-SIFAT ARUS BOLAK-BALIK ( ABB )
1. ABB tidak dapat dipakai untuk pekerjaan kimia
maka induksi sendiri akan menjadi sangat besar. Perkisaran fasa yang terjadi dapat kita anggap sedemikian
besarnya, sehingga tekanannya menjadi nilai maksimal pada saat harga aliran sama dengan Nol dan mulai
mengalir kearah yang bersamaan dengan arah tekanan itu (gambar 20.d).
Setelah kala, tekanan itu mencapai harga Nol dan aliran mencapai harga maksimalnya. Dalam hal serupa ini
dikatakan bahwa perkisaran fasa = 90o.
Didalam prakteknya hanyalah mungkin tercapai suatu perkisaran fasa yang sangat mendekati nilai itu, untuk
mencapai 90o tepat sangatlah tidak mungkin.
Dalam hal yang demikian ini besarnya tahanan ohm haruslah sedemikian kecilnya, sehingga bolehlah diabaikan
saja. Hal serupa ini dinamakan suatu muatan induktif yang sempurna , jadi ;
Pada suatu muatan induktif yang sempurna, aliran mengiring/mengikuti pada 90o.
21. HARGA RATA-RATA
Harga rata-rata untuk tegangan ac ditulis Erata-rata dan untuk arusnya Irata-rata .
Harga rata-rata untuk garis lengkung berbentuk sinus dicari selama periode. Sebab kalau dicari dalam 1
periode harga rata-ratanya = 0 (luas bidang bagian positip atau yang diarsir tegak sama dengan luas bidang
bagian negatip yang diarsir mendatar.
Yang diartikan harga rata-rata seperti gambar diatas ialah tinggi bidang berbentuk segi empat, yang luasnya
sama dengan luas bidang yang dibatasi garis lengkung bentuk sinus selama periode, dan menurut perhitungan
Ilmu Pasti bahwa harga harga itu dapat dihitung dengan rumus:
a. Untuk tegangan : E rata-rata =
b. Untuk arus : I rata-rata =
Contoh 1 :
Tegangan bolak-balik bentuk sinus mempunyai harga maksimum 140 Volt. Berapa harga rata-rata dan harga
efektifnya?
Jawab: a. E rata-rata =
b. E efektif =
22. HARGA DARI FAKTOR PUNCAK ( ft )
Faktor puncak ialah faktor bagi dengan maksimum harga efektif, sehingga rumusnya;
23. HARGA DARI FAKTOR BENTUK ( fb )
Faktor bentuk ialah hasil bagi dari harga efektif dengan harga rata-rata, sehingga rumusnya :
Contoh 1: Pada saat 1/6 periode harga tegangan = 80 V. Berapa harga rata-rata dan harga efektifnya?
Jawab : e = 80 V selama 1/6T
e = Em.Sin
Catatan :
1. Faktor bentuk sangat penting untuk menentukan konstuksi kutub magnit supaya dapat membangkitkan ggl
bentuk sinus.
2. Untuk penulisan harga efektif pada index ef tidak perlu ditulis, karena harga listrik yang dipakai konsumen
adalah menunjukkan harga efektifnya. Cukup ditulis untuk tegangan E dan untuk arus I saja.
3. Kalau besaran bentuk sinus diukur dengan pesawat ukur dan harga yang ditunjukkan oleh pesawat ukur itu
ialah menunjukkan harga efektifnya. `
24. HARGA-HARGA PADA ARUS BOLAK-BALIK 1 FASA
A. Harga sesaat : yaitu harga pada saat tertentu pada gelombang sinusoida
( saat t1 e1 , t2 e2 , t3 e3 , .dstnya)
Karena a = .t , maka harga sesaat arus, adalah i = Imax.Sin .t
B. Harga Maksimum : yaitu harga paling tinggi pada gelombang sinusoida.
C. Harga Efektif : yaitu harga yang ditunjukkan oleh alat ukur bolak- balik,
D. Harga Rata-rata : yaitu harga rata-rata Arus Bolak-Balik pada setengah
sinusoida ,
E.Harga faktor bentuk =
Jadi, faktor bentuk = 1,1
dan, untuk faktor konstantanya = 4,4.
25. KALA DAN FREKUENSI
Jika jangkar kutub berputar satu kali putaran, gaya gerak listrik (ggl) dan arus yang dinduksikan di dalam
kumparan stator berubah dari Nol menjadi maksimum positip menjadi Nol maksimum negatip dan kembali ke
Nol ( untuk 2 kutub). Waktu terjadinya perubahan penuh dari ggl dan arus ini disebut KALA. Satu kala bila
dibagi menjadi 360 bagian yang sama, masing-masing bagian disebut SATU DERAJAT LISTRIK ( 1o
LISTRIK).
Jadi, 1 KALA = 360 DERAJAT LISTRIK
( 1 KALA = PERIODE CYCLE ).
Jika pada 1 detik jangkar kutub berputar 1x putaran, maka waktu terjadinya 1 Kala adalah 1 detik.
Jika jangkar kutub itu berputar 2x putaran, maka waktu terjadinya 1 Kala adalah detik dan dalam 1 detik
terjadi 2 Kala.
Dan apabila jangkar kutub berputar 25x lebih cepat, maka waktu terjadinya 1 Kala adalah 1/25 detik, atau