Anda di halaman 1dari 39

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat

1
1.1 Bilangan Bulat dan Lambangnya
Pada tingkat Sekolah Dasar, telah dipelajari beberapa jenis bilangan seperti:
1. Bilangan Cacah: 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya
2. Bilangan Asli: 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya.
Namun, pada kenyataannya kedua jenis bilangan tersebut belum dapat menampung
suatu bilangan yang sering dipakai untuk menyatakan ketinggian tempat di bawah
permukaan laut (di bawah 0 km), suhu yang sangat dingin (di bawah 0) yang
disebut sebagai Bilangan Bulat Negatif.

Jadi, Bilangan Bulat adalah semua bilangan baik yang di atas 0


maupun yang di bawah 0 : ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...

1.1.1 Bilangan Bulat Negatif


Bilangan bulat negatif untuk menyatakan angka di bawah 0, seperti suhu di bawah
0 dan letak di bawah permukaan laut 0 km.

Contoh:

Kota A terletak 50 km di bawah permukaan laut, maka ditulis -40 km.

Suhu udara di kota B ketika musim dingin mencapai 5C di bawah 0C, maka
ditulis -5C.

Pada garis bilangan,


letak bilangan bulat negatif adalah di sebelah kiri 0.
Perhatikan gambar berikut ini:
Bilangan bulat negatif
-5

-4

-3

-2

-1

Page 1

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


1.1.2 Bilangan Bulat Positif
Bilangan bulat positif untuk menyatakan angka di atas 0. seperti suhu di atas 0
dan letak di atas permukaan laut 0 km.

Contoh:

Kota B terletak 150 km di atas permukaan laut, maka ditulis 150 km.

Suhu udara di kota A ketika musim panas mencapai 25C di atas 0C, maka
ditulis 25C.

Pada garis bilangan,


letak bilangan bulat positif adalah di sebelah kanan 0.
Perhatikan gambar berikut ini:
Bilangan bulat positif
-5

-4

-3

-2

-1

1.1.3 Menyatakan Hubungan antara Dua Bilangan Bulat


Dengan memperhatikan garis bilangan bulat yang telah kita pelajari sebelumnya,
dapat disimpulkan mengenai hubungan antara dua bilangan bulat sebagai berikut:
1. Jika suatu bilangan a terletak di sebelah kanan b a > b.
2. Jika suatu bilangan a terletak di sebelah kiri b a < b.
dan jika ...
a < 0 a bilangan bulat negatif dan Jika a > 0 a bilangan bulat positif

Contoh:
1.

Di antara bilangan -2 dan -5, manakah yang lebih tinggi?


Jawab:
Pada garis bilangan, -2 terletak di sebelah kanan -5, maka bilangan yang lebih
tinggi adalah -5.

2. Sisipkanlah lambang > atau < di antara pasangan bilangan berikut agar menjadi
kalimat benar.
Page 2

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


a. -5 dan 3
b. -8 dan -10
Jawab:
Pada garis bilangan, -5 terletak di sebelah kiri 3, maka -5 < 3.
Pada garis bilangan, -8 terletak di sebelah kanan -10, maka -8 > -10.
3. Susunlah deretan bilangan -15, 6, -3 dalam urutan naik, dan sisipkan lambang <
sehingga menjadi kalimat benar.
Jawab:
Bilangan yang terkecil = -15. Bilangan yang terbesar = 6.
Deretan bilangan dalam urutan naik: -15, -3, 6 -15 < -3 < 6.

Latihan 1
1.

Kedalaman suatu benda yang tenggelam setelah diukur menunjukkan angka 25


meter di bawah permukaan laut.
a. Bagaimana seharusnya kamu menuliskannya?
b. Bagaimana pula kamu menuliskan letak suatu kota yang berada di dataran
tinggi sekitar 25 km di atas permukaan laut?

2. Apa artinya kalau kita menuliskan:


a. -15C

b. 35C

3. Suhu di suatu kedalaman lautan menunjukkan -5C. Berapakah suhu di kota


tersebut bila:
a. Naik 7C
b. Turun 2C

Page 3

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


4. Kalau +20 km berarti 20 km ke sebelah Utara suatu tempat, apakah artinya
-20 km?

5. Suhu suatu ruangan yang mempergunakan AC tercatat 15C. Suhu di ruang


tempat penyimpanan daging 25C lebih rendah dari ruang yang menggunakan AC
tersebut. Berapa suhu di ruang penyimpanan daging?

6. Gunakan garis bilangan untuk menunjukkan tempat kedudukan tiap-tiap


pasangan bilangan berikut ini dengan memberikan noktah, kemudian tentukan
hubungannya:
a. -4 dan -6
b. 5 dan -3
c. -10 dan -8

7. Dari pasangan bilangan berikut ini, manakah yang lebih tinggi?


a. -2 dan 1
b. -1 dan -2
c. 6 dan 8
d. 0 dan -3

8. Sisipkanlah lambang < atau > di antara pasangan-pasangan bilangan berikut ini
agar menjadi kalimat yang benar:
a. 21 ......... 25
b. -17 ......... -19
c. -25 ......... 0
d. 1 ......... -1

Page 4

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


9. Nyatakan kalimat-kalimat berikut ini benar atau salah:
a. -20 > -21 ( ... )
c. -50 > 0 ( ... )
b. 43 < -45 ( ... )
d. 21 > 23 ( ... )
10. Susunlah deretan bilangan berikut ini menurut urutan naik, dan sisipkan
lambang < sehingga menjadi kalimat yang benar:
a. -23, -35, -47
b. 0, -12, 13
c. 54, 67, 32
d. -10, 7, -19

11. Susunlah deretan bilangan berikut ini menurut urutan turun, sisipkan lambang >
sehingga menjadi kalimat yang benar:
a. 45, 98, 67
b. 61, -54, 36
c. -74, 43, -66
d. -48, -91, -52

1.2 Penjumlahan
1.2.1 Penjumlahan Bilangan Bulat
Cara menghitung penjumlahan bilangan bulat dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
Dengan mistar hitung
Dengan garis bilangan

Contoh:
1.

-3 + 6 = 3

Dengan mistar hitung


Letakkan titik 0 pada mistar hitung kedua bersesuaian letaknya dengan titik -3
pada mistar hitung pertama.
Bilangan pada mistar hitung kedua yang bersesuaian dengan titik 6 pada mistar
hitung kedua, yaitu 3, merupakan hasil dari -3 + 6.

Page 5

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


6
Mistar hitung kedua
0

2 3 4 5

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1

6 7

Mistar hitung pertama


-3

Dengan garis bilangan


6
-3
-4

-3

-2

-1

Dengan garis bilangan

-3

-4

-3

-2

-1

2. -5 + 3 = -2

Dengan mistar hitung


Letakkan titik 0 pada mistar hitung kedua bersesuaian letaknya dengan titik -5
pada mistar hitung pertama.
Bilangan pada mistar hitung kedua yang bersesuaian dengan titik 3 pada mistar
hitung kedua, yaitu -2, merupakan hasil dari -5 + 3.
3
Mistar hitung kedua
-3 -2 -1 0

3 4

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
Mistar hitung pertama
-5

Page 6

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


Dengan garis bilangan
3
-5
-6

-5

-4

-2

-3

-1

-2

Dengan garis bilangan


3

-5

-6

-5

-4

-2

-3

-1

3. (-5) + (-2) = -7

Dengan mistar hitung


Letakkan titik 0 pada mistar hitung kedua bersesuaian letaknya dengan titik -5
pada mistar hitung pertama.
Bilangan pada mistar hitung kedua yang bersesuaian dengan titik -2 pada
mistar hitung kedua, yaitu -7, merupakan hasil dari -5 + (-2).
-2
Mistar hitung kedua
-3 -2 -1 0

-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
Mistar hitung pertama
-5

Dengan garis bilangan


-2

-8

-7

-6

-5
-5

-4

-3

-2

-1

-7

Page 7

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


Dengan garis bilangan
-2

-8

-7

-6

-5

-5

-4

-3

-2

-1

Dengan memahami tiga bentuk penjumlahan di atas yang telah ditunjukkan dengan
Mistar Hitung dan Garis Bilangan, maka dapat disimpulkan bahwa pada penjumlahan
bilangan bulat berlaku ketentuan sebagai berikut:

Untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku:


1. -a + (-b) -= -(a + b)
2. -a + b = -(a b) jika a > b
3. -a + b = b a jika a < b

Contoh:
Hitunglah penjumlahan bilangan bulat berikut ini:
1. -52 + 75
4. -90 + (-53) + (-27)
2. -125 + (-43)
5. -17 + 49 + (-63)
3. 80 + (-117)
6. -35 + (-29) + 98
Jawab:
1. -52 + 75 = 75 52 (52 < 75) = 23
2. -(125 + 43) = -168
3. 80 + (-117) = -(117 80) (117 > 80) = -37
4. -90 + (-53) + (-27) = -(90 + 53 + 27) = -170
5. -17 + 49 + (-63) = (-17 + 49) + (-63) = 32 + (-63) = -31
6. -35 + (-29) + 98 = -(35 + 29) + 98 = -64 + 98 = 34

Latihan 2
1.

Dengan menggunakan mistar hitung sederhana, tentukan hasil penjumlahan


berikut ini:
Page 8

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


a.

7+3

b. -7 + 5

c.

4 + (-6)

d. (-3) + (-4)

2. Pergunakan garis bilangan untuk menghitung hasil penjumlahan berikut ini:


a. 9 + (-5)
b. 5 + 6
c. -4 + 2
d. (-5) + (-3)

Page 9

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


3. Hitunglah penjumlahan berikut ini tanpa menggunakan alat bantu:
a. 17 + 9
f. 21 + 33 + (-45)
b. -19 + 39
g. -37 + 20 + (-44)
c. 20 + (-28)
h. -22 + (-15) + (-13)
d. -35 + (-43)
i. -50 + (-17) + 23
e. 15 + 6 + 27
j. 25 + (-15) + 30

4. Tentukan pengganti x, sehingga kalimat matematika berikut ini menjadi benar:


a. x + 7 = 11
c. -4 + x = -8
e. x + 15 = 3
b. x + (-6) = 2
d. -x + (-5) = 2
f. -x + (-2) = -10

5. Tabel berikut menunjukkan hubungan antara waktu dan suhu (dalam derajat
Celcius) pada suatu hari di daratan Eropa. Salin dan lengkapilah setelah kamu
membaca keterangan-keterangan dibawahnya.
Waktu

06.00

09.00

12.00

15.00

18.00

21.00

Suhu

-8

...

...

...

...

...

Page 10

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


a.
b.
c.
d.
e.

Dari pukul 06.00 sampai dengan pukul 09.00 suhu naik 8.


Dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 12.00 suhu naik 12.
Dari pukul 12.00 sampai dengan pukul 15.00 suhu naik 5.
Dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 18.00 suhu turun 6.
Dari pukul 18.00 sampai dengan pukul 21.00 suhu turun 14.

1.2.2 Sifat-Sifat Penjumlahan pada Bilangan Bulat

a.

Sifat Komutatif (Pertukaran)

Untuk lebih jelasnya, perhatikan Tabel Penjumlahan sebagian bilangan bulat


berikut ini:
Bilangan kedua
Kolom 1

Bilangan pertama

-3

-2

-1

-3

-6

-5

-4

-3

-2

-1

Baris pertama

-2

-5

-4

-3

-2

-1

Baris kedua

-1

-4

-3

-2

-1

Baris ketiga

-3

-2

-1

Baris keempat

-2

-1

Baris kelima

-1

Baris keenam

Baris ketujuh

Dengan memperhatikan tabel di atas, terutama bilangan-bilangan yang terletak


pada diagonal utama yaitu bilangan-bilangan yang berada pada kolom yang diberi
warna
. Dapat dilihat bahwa letak bilangan-bilangan lain dalam tabel tersebut
simetris terhadap diagonal utama.
Beberapa bilangan tersebut adalah bilangan-bilangan yang terletak pada kolom
yang diberi warna
. Bilangan-bilangan tersebut adalah: -5, -2, 0, 2, dan 4 yang
dinyatakan dalam operasi penjumlahan berikut ini:
-2 + (-3) = -3 + (-2) = -5
0 + (-2) = -2 + 0 = -2

2 + (-2) = -2 + 2 = 0
3 + (-1) = -1 + 3 = 2

3+1=1+3=4

Page 11

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


Dari operasi penjumlahan di atas dapat dilihar bahwa hasil penjumlahan dua
bilangan bulat selalu memperoleh hasil yang sama walaupun kedua bilangan
tersebut bertukar tempat.
Atau ...
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, selalu berlaku:
a + b = b + a Sifat Komutatif (Pertukaran)

b. Unsur Identitas pada Penjumlahan


Perhatikan bilangan pada Tabel Penjumlahan di atas, khususnya yang berada pada
Baris dan Kolom ke-4 yang merupakan penjumlahan bilangan dengan 0.
Pada Baris ke-4
0 + (-3) = -3
0 + (-2) = -2
Pada Baris ke-4
0 + (-1) = -1
0+0=0
0+1=1
0+2=2
0+3=3

Pada Kolom ke-4


-3 + 0 = -3
-2 + 0 = -2
Pada Kolom ke-4
-1 + 0 = -1
0+0=0
1+0=1
2+0=2
3+0=3

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa bilangan-bilangan tersebut bila


dijumlahkan dengan 0 menghasilkan bilangan-bilangan itu sendiri meskipun
bertukar tempat. Sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:
Untuk semua bilangan bulat a, selalu berlaku:
a+0=0+a=a
0 disebut unsur identitas (netral) pada penjumlahan

c. Sifat Asosiatif (Pengelompokan)


Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku:
(a + b) + c = a + (b + c) Sifat Asosiatif (Pengelompokkan)

Page 12

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
1. (-3 + 5) + 2 = 2 + 2 = 4
-3 + (5 + 2) = -3 + 7 = 4
Jadi, (-3 + 5) + 2 = -3 + (5 + 2)
2. [-20 + (-5)] + (-15) = (-25) + (-15) = -40
-20 + [(-5) + (-15)] = -20 + (-20) = -40
Jadi, [-20 + (-5)] + (-15) = -20 + [(-5) + (-15)]
3. [-4 + (-6)] + 8 = -10 + 8 = -2
-4 + [(-6) + 8] = -4 + 2 = -2
Jadi, [-4 + (-6)] + 8 = -4 + [(-6) + 8]

d. Sifat Tertutup
Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
1. -22 + (-13) = -45 -22 dan -13 adalah bilangan bulat
-35 juga bilangan bulat
2. -15 + 25 = 10

-15 dan 25 adalah bilangan bulat


10 juga bilangan bulat

3. 7 + (-16) = -9

7 dan -16 adalah bilangan bulat


-9 juga bilangan bulat

Dari contoh-contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa:


Untuk sembarang bilangan bulat a dan b,
jika a + b = c, maka c juga bilangan bulat.
Sifat ini disebut Sifat Tertutup
pada penjumlahan bilangan bulat.

Latihan 3
1.

Tentukan hasil penjumlahan bilangan-bilangan berikut ini:


a. -17 + 8 dan 8 + (-17)
b. -35 + (-15) dan -15 + (-35)
c. 27 + (-22) dan -22 + 27
Page 13

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


Dengan memperhatikan jawaban soal-soal di atas, sifat apakah yang berlaku?

2. Tentukan hasil penjumlahan bilangan-bilangan berikut:


a. (-23 + 13) + (-10)
c. -17 + (14 + 8)
b. [(-35) + (-15)] + 9
d. 12 + [(-19) + (-6)]

3. Salin dan lengkapilah tabel penjumlahan berikut ini:


Bilangan kedua

-5

-4

-3

-2

-1

-5
Bilangan pertama

-4
-3
-2
-1
0
1

a.

Bilangan-bilangan manakah yang terletak pada diagonal utama?


Page 14

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat

b. Simetris terhadap apakah hasil-hasil penjumlahan pada tabel di atas?

c.

Dengan menggunakan jawaban b, sifat manakah yang berlaku?

d. Berilah contoh untuk sifat jawaban c.

4. Hitunglah penjumlahan bilangan bulat berikut ini:


a. [13 + (-9)] + (-15) dan 13 + [(-9) + (-15)]
b. 17 + [(-12) + 20] dan [17 + (-12)] + 20
c. -22 + [(-33) + (-10)] dan [(-22) + (-33)] + (-10)
Dengan memperhatikan penjumlahan-penjumlahan di atas beserta jawabannya,
sifat apakah yang berlaku?

5. Dengan menggunakan Tabel Penjumlahan pada nomor 3, tentukan pengganti x


untuk soal-soal berikut ini sehingga menjadi kalimat yang benar:
a. -1 + x = -6
c. -x + 1 = -4
b. x + (-3) = -8
d. -4 + x = -9

Page 15

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


6. Dalam suatu permainan ditentukan nilai tertinggi adalah 200 dan dimungkinkan
seseorang memperoleh nilai negatif. Dalam 5 kali permainan, seorang anak
memperoleh nilai sebagai berikut: -50, -75, 150, 100, dan -25. Hitung jumlah
nilai anak tersebut!

7. Dalam suatu ujian dengan jumlah soal 100, nilai ditetapkan sebagai berikut:
untuk jawaban yang benar diberi nilai 4.
untuk jawaban yang salah diberi nilai -1.
untuk soal yang tidak dijawab diberi nilai 0.
a. Seorang siswa menjawab soal dengan benar sebanyak 86 soal dan salah
sebanyak 12 soal. Berapa nilai siswa tersebut?

b. Siswa yang lain menjawab dengan benar sebanyak 60 soal dan salah
sebanyak 40 soal. Berapa nilai siswa tersebut?

8. Dalam suatu tes, jawaban yang benar diberi nilai 3, yang salah diberi nilai -1,
dan yang tidak dijawab diberi nilai 0. Jika banyak soal tes 50 soal, tentukan:
a. nilai terbaik yang mungkin dicapai.
b. nilai terburuk yang mungkin diperoleh.

Page 16

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


1.2.3 Invers Jumlah atau Lawan Suatu Bilangan
Perhatikan garis bilangan berikut ini:

-4

-3

-2

-1

Dari garis bilangan tersebut dapat dilihat bahwa setiap bilangan memiliki pasangan
dengan tanda yang berbeda, yaitu:
4 dan -4

3 dan -3

2 dan -2

1 dan -1

Sehingga dapat disimpulkan bahwa:

Lawan (invers jumlah) dari a adalah -a


Lawan (invers jumlah) dari -a adalah a

Untuk selanjutnya perhatikan penjumlahan-penjumlahan bilangan bulat berikut ini:


1. 4 + (-4) = 0
2. 3 + (-3) = 0

3. -2 + 2 = 0
4. -1 + 1 = 0

Ternyata hasil penjumlahan dari kedua bilangan yang saling berpasangan tersebut
adalah 0.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Untuk sembarang bilangan bulat a berlaku:
a + (-a) = -a + a = 0

Latihan 4
1.

Tulislah lawan dari bilangan bulat berikut ini:


a. 11
b. 23

c.

-45
Page 17

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


d. -76

e.

f.

-q

2. Lengkapilah soal-soal berikut sehingga menjadi kalimat yang benar:


a. 18 + (-18) = ...
c. b + (-b) = ...
b. -51 + 51 = ...
d. -c + c = ...

3. Salin dan lengkapilah soal-soal berikut ini sehingga menjadi kalimat yang benar:
a. 5 + ... = 0
c. -x + ... = 0
b. -14 + ... = 0
d. ... + (-n) = 0

4. Tentukanlah nilai m, jika m adalah bilangan bulat:


a. -16 + 23 + m = 0
c. 7 + (-15) + m = 0
b. (-14) + m + (-10) = 0
d. m + (-20) + 30 = 0

1.3 Pengurangan
1.3.1 Pengurangan Bilangan Bulat
Perhatikan hubungan antar bilangan bulat yang dinyatakan dalam contoh berikut
ini:
1. Bilangan berapakah jika ditambah 5 sama dengan 8?
Jawabannya adalah 3.

Page 18

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


Jawaban diperoleh dengan cara perhitungan sebagai berikut:
8 5 = 3.
Dan bila diperhatikan di garis bilangan berikut ini:
8
-5
-2

-1

maka, 8 5 = 8 + (-5) = 3
2. Bilangan berapakah jika ditambah -2 sama dengan 4?
Jawabannya adalah 6.
Jawaban diperoleh dengan cara perhitungan sebagai berikut:
4 - (-2) = 6.
Dan bila diperhatikan di garis bilangan berikut ini:
4
2
-2

-1

maka, 4 (-2) = 4 + 2 = 6

Dengan memperhatikan contoh-contoh tersebut di atas, maka dapat disimpulkan


bahwa pada pengurangan bilangan bulat berlaku hubungan seperti yang disebutkan
di bawah ini:
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:
a b = a + (-b)
Pada pengurangan bilangan bulat hanya berlaku Sifat Tertutup seperti pada
penjumlahan bilangan bulat.

Latihan 5
1.

Salin dan lengkapilah soal-soal berikut ini:


a. 11 9 = 11 + ......... = .........
c. 4 - (-8) = 4 + ......... = .........
b. -7 13 = .......... + ......... = .........
d. -15 - (-6) = ......... + ......... = .........
Page 19

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


2. Dengan mengubah pengurangan menjadi
pengurangan berikut ini:
a. 9 12
c. 7 - (-1)
b. -11 16
d. 18 9

penjumlahan,
e.
f.

hitunglah

setiap

-20 15
35 - (-20)

3. Hitunglah pengurangan-pengurangan berikut ini:


a. 5 2 dan 2 5
c. 15 - (-7) dan -7 15
b. -4 6 dan -6 4
d. -9 - (-11) dan 11 - (-9)
Bila p dan q sembarang bilangan bulat, apakah p q = q p? Sifat apakah yang
tidak berlaku?

4. Sederhanakanlah bentuk-bentuk berikut ini:


a. 7 10 + 5
c. 10 + (-5) + (-12)
b. 11 8 - (-3)
d. -6 + 5 + (-7)

e.
f.

-21 - (-32) - (-5)


-2 6 + 15

Page 20

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


5. Hitunglah pengurangan-pengurangan berikut ini:
a. (9 5) 3 dan 9 (5 3)
b. (-4 3) 6 dan -4 (3 6)
c. [-12 - (-8)] 2 dan -12 - [(-8) - (-2)]
d. (4 2) - (-5) dan 4 [2 - (-5)]
e. [10 - (-5)] - (-25) dan 10 - [(-5) - (-25)]
Bila p, q, dan r sembarang bilangan bulat, apakah (p q) r = p (q r)? Sifat
apakah yang tidak berlaku?

6. Jika n adalah bilangan bulat, tentukan nilai y agar menjadi kalimat yang benar:
a. 4 + n = 2
c. -n + 7 = -3
b. n + (-3) = (-4)
d. -5 n = 6

7. Suhu suatu kamar pendingin mula-mula 2C di bawah nol, kemudian diturunkan


20C. Berapa suhu kamar pendingin itu sekarang?

Page 21

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


8. Tinggi kota A adalah 1.258 m di atas permukaan laut, sedangkan tinggi kota B
adalah 2.468 m di bawah permukaan laut. Hitunglah berapa perbedaan tinggi
kedua kota itu!

9. Kecepatan perahu motor pada air yang tenang adalah 25 km/jam. Bila perahu
bergerak pada sungai yang kecepatan arusnya 5 km/jam, hitunglah:
a. Kecepatan perahu motor jika bergerak mengikuti arus air sungai.
b. Kecepatan perahu motor jika bergerak melawan arus air sungai.

10. Tinggi tempat-tempat A, B, dan C berturut-turut adalah 115 m, -45 m, dan -20
m dari permukaan laut. Berapa meter selisih tinggi kota berikut ini:
a. A dari B
b. B dari C
c. A dari C

1.4 Perkalian
1.4.1 Perkalian Bilangan Bulat Positif dan Negatif
Arti perkalian pada bilangan cacah adalah sebagai berikut:

2 x 4 berarti ada dua empatan, yaitu:


2 x 4 = 4 + 4 (bukan 2 + 2 + 2 + 2) = 8

Page 22

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat

4 x 6 berarti ada empat enaman, yaitu:


4 x 6 = 6 + 6 + 6 + 6 = 24

Arti perkalian seperti di atas dapat digunakan untuk menentukan perkalian bilangan
bulat positif dengan bilangan bulat negatif berikut ini:

1 x (-5) = -5

2 x (-5) = (-5) + (-5) = -10

3 x (-5) = (-5) + (-5) + (-5) = -15

4 x (-5) = (-5) + (-5) + (-5) + (-5) = -20


Dari contoh-contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Hasil perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
adalah bilangan bulat negatif a x (-b) = -ab

Contoh:

1. -3 x 7 = -21
2. 10 x (-5) = -50
3. 8 x (-2 x 4) = 8 x (-8) = -64

4. -9 x [22 + (-17)] = -9 x 5 = -45


5. 13 x (-14 + 10) = 13 x (-4) = -52
6. [15 x (-2)] x 4 = -30 x 4 = -120

Perkalian antara bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif...


Untuk selanjutnya, perhatikan tabel perkalian bilangan bulat dengan pasangannya
berikut ini:
Bilangan kedua

Bilangan pertama

-1

-2

-3

-3

-6

-9

-2

-4

-6

-1

-2

-3

-1

-3

-2

-1

-2

-6

-4

-2

Baris ke-6

-3

-9

-6

-3

Baris ke-7

Baris ke-5

Page 23

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


Perhatikan baris dan kolom yang diberi warna ungu:
Baris ke-5 : -1 x 3 = -3
-1 x 2 = -1
Baris ke-6 : -2 x 3 = -6
-2 x 2 = -4
Baris ke-7 : -3 x 3 = -9
-3 x 2 = -6

-1 x 1 = -1
-2 x 1 = -2
-3 x 1 = -3

Dari hasil perkalian seperti yang telah dijabarkan di atas, diperoleh tanda hasil
perkalian adalah negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Hasil perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif
adalah bilangan bulat negatif -a x b = -ab

Contoh:
1. -5 x 6 = -30
2. (-8 x 4) x 5 = -32 x 5 = -160
3. 9 x [(-7) x 1] = 9 x (-7) = -63

4. -25 x (-8 + 16) = -25 x 8 = -200


5. [50 + (-35)] x (-4) = 15 x (-4) = -60

1.4.2 Perkalian Bilangan Bulat Negatif dan Negatif


Perhatikan Tabel Perkalian Bilangan Bulat berikut ini:
Bilangan kedua

Bilangan pertama

-1

-2

-3

-3

-6

-9

-2

-4

-6

-1

-2

-3

-1

-3

-2

-1

Baris ke-5

-2

-6

-4

-2

Baris ke-6

-3

-9

-6

-3

Baris ke-7

Perhatikan baris dan kolom yang diberi warna ungu:


Baris ke-5 : -1 x (-1) = 1
-2 x (-1) = 2
Baris ke-6 : -1 x (-2) = 2
-2 x (-2) = 4
Baris ke-7 : -1 x (-3) = 3
-2 x (-3) = 6

-3 x (-1) = 3
-3 x (-2) = 6
-3 x (-3) = 9
Page 24

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


Dari hasil perkalian seperti yang telah dijabarkan di atas, diperoleh tanda hasil
perkalian adalah positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa:

Hasil perkalian antara


bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif
adalah bilangan bulat positif -a x (-b) = ab

Contoh:

1. -7 x (-6) = 42
2. (-8 x 5) x (-2) = -40 x (-2) = 80

3. -11 x [(-5) + 2] = -11 x (-3) = 33


4. (-13 + 9) x (-17) = (-4) x (-17) = 68

1.4.3 Perkalian Bilangan Bulat dengan 0 dan 1

a. Perkalian Bilangan Bulat dengan 0


Perhatikan Tabel Perkalian Bilangan Bulat berikut ini:
Bilangan kedua

Bilangan pertama

-1

-2

-3

-3

-6

-9

-2

-4

-6

-1

-2

-3

-1

-3

-2

-1

-2

-6

-4

-2

-3

-9

-6

-3

Perhatikan baris dan kolom yang diarsir warna abu-abu, baris dan kolom tersebut
menunjukkan hasil perkalian bilangan bulat dengan 0 atau 0 dengan bilangan
bulat. Dari baris dan kolom tersebut dapat dilihat hasilnya adalah 0. Sehingga
disimpulkan bahwa:
Page 25

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat

Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:


a x 0 = 0 x a = 0

b. Perkalian Bilangan Bulat dengan 1


Perhatikan Tabel Perkalian Bilangan Bulat sebelumnya. Lihat baris dan kolom yang
diarsir warna kuning. Baris dan kolom tersebut menunjukkan hasil perkalian antara
bilangan bulat dengan 1 atau sebaliknya . Baris dan kolom tersebut menunjukkan
bahwa hasil kalinya adalah bilangan bulat itu sendiri.
Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:
a x 1 = 1 x a = a 1 adalah unsur identitas
(unsur netral) dalam perkalian.

Latihan 6
1.

Hitunglah perkalian-perkalian berikut ini:


a. -5 x 12
c. 9 x (-7)
b. -11 x (-13)
d. 18 x 7

2. Tentukan pengganti huruf-huruf berikut sehingga menjadi kalimat yang benar!


a. y x (-9) = 72
d. m x 5 = -40
b. r x (-7) = -56
e. -4 x n = 36
c. 8 x s = -64
f. -9 x p = -18

Page 26

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


3. Hitunglah perkalian-perkalian berikut ini:
a. [3 x (-8)] x (-2)
d. (-9 x 2) x 6
b. 4 x (-7 x 5)
e. -15 x (7 x 2)
c. -11 x [-5 x (-4)]
f. (-12 x 4) x (-10)

4. Hitunglah:
a. -9 x (10 + 7)
b. (-7 + 18) x (-5)
c. [-8 - (-12)] x 5
d. -3 x [-6 + (-4) - (-3)]

e.
f.
g.
h.

[7 + (-5)] x (-6)
(-9 x 8) x [-4 + 4 - (-5)]
[4 - (-2) + 4] x 10
-6 x (-5) + (-7 x 8)

5. Tentukan nilai x, jika x adalah peubah pada himpunan bilangan bulat!


a. 5x = -10
c. -15x = 0
e. -12x = 96
b. -3x = -135
d. 19x = 38
f. 10x = 0

Page 27

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


1.5 Pembagian
1.5.1 Pembagian sebagai Operasi Kebalikan dari Perkalian
Dalam latihan sebelumnya terdapat bentuk soal sebagai berikut:
Tentukan nilai m, bila m x 9 = 63!
Ketika kita melihat bentuk soal seperti itu, pasti yang ada dalam pikiran kita
adalah:

Bilangan berapa yang dikalikan 9 menghasilkan 63?


Atau yang paling sederhana adalah:
Lawan dari kali adalah bagi, berarti berapakah hasil dari 63 : 9?

Dari pemikiran di atas dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:

Untuk menjawab soal di atas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu perkalian
dan pembagian.

Hasil dari 63 : 9 sama dengan hasil dari menentukan bilangan yang dikalikan
9 menghasilkan 63.
Atau dalam kalimat matematikanya dapat ditulis sebagai berikut:
63 : 9 = 7 7 x 9 = 63
Sehingga dapat disimpulkan bahwa:

Pembagian adalah operasi kebalikan dari perkalian


atau disebut juga Invers Perkalian.
Dan untuk semua bilangan bulat a, b, dan c, berlaku:
a : b = c c x b = a

Contoh:
1. 60 : 15 = 4 4 x 15 = 60
2. 120 : x = 24 24x = 120 x = 120 : 24 = 5
3. y : 16 = 6 6 x 16 = y y = 96

Page 28

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


1.5.2 Pembagian Bilangan Bulat

a. Pembagian Bilangan Bulat Positif dan Bilangan Bulat Negatif


Karena pembagian merupakan operasi kebalikan dari perkalian, untuk pembagian
bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif maka perhatikan beberapa
contoh berikut ini:
1.

-8 : 4 = ...
Bilangan yang dikalikan 4 sama dengan -8 adalah -2.
Karena -2 x 4 = -8 -8 : 8 = -8

2. -15 : 3 = ...
Bilangan yang dikalikan 3 sama dengan -15 adalah -5.
Karena -5 x 3 = -15 -15 : 3 = -5
Dengan melihat pada contoh di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Bilangan bulat negatif dibagi dengan bilangan bulat positif
menghasilkan bilangan bulat negatif.
Sedangkan untuk pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif,
perhatikan contoh-contoh berikut ini:
1.

24 : (-3) = b b x (-3) = 24
Pengganti b yang benar adalah -8, sebab -8 x (-3) = 24.
Jadi, 24 : (-3) = -8.

2. 36 : (-9) = b b x (-9) = 36
Pengganti b yang benar adalah -4, sebab -4 x (-9) = 36.
Jadi, 36 : (-9) = -4.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Bilangan bulat positif dibagi dengan bilangan bulat negatif
menghasilkan bilangan bulat negatif.

b. Pembagian Bilangan Bulat Negatif dan Bilangan Bulat Negatif


Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh berikut ini:

Page 29

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


1.

-21 : (-7) = c c x (-7) = -21 c = 3, karena 3 x (-7) = -21


Jadi, -21 : (-7) = 3

2. -39 : (-3) = c c x (-3) = -39 c = 13, karena 13 x (-3) = -39


Jadi, -39 : (-3) = 13
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:
Bilangan bulat negatif dibagi dengan bilangan bulat negatif
menghasilkan bilangan bulat positif.

1.5.3 Pembagian dengan Nol


Perhatikan contoh-contoh bentuk pembagian berikut ini:
1. 9 : 0 = ...
Untuk menyelesaikan soal di atas, kita harus mengetahui bilangan berapa yang
dikalikan dengan 0 sama dengan 9.
Atau dengan kalimat matematikanya 9 : 0 = p p x 0 = 9.
Tabel Perkalian pada halaman 29 dapat membantu kita.
Dari tabel tersebut kita tidak dapat menemukan bilangan yang dikalikan 0 akan
menghasilkan 9.
2. -10 : 0 = ...
Sama dengan soal sebelumnya, kita harus mengetahui bilangan berapa yang
dikalikan dengan 0 sama dengan -10.
Atau dengan kalimat matematikanya -10 : 0 = p p x 0 = -10.
Dari Tabel Perkalian yang sama, kita juga tidak dapat menemukan bilangan
yang dikalikan 0 akan menghasilkan -10.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada satupun pengganti p yang memenuhi p x
0 = q atau p x 0 = -q sehingga menjadi kalimat yang benar.
Atau ...

Untuk sembarang bilangan bulat a, maka


a : 0 tidak dapat terdefinisi

Lalu, bagaimana dengan pembagian bilangan bulat dengan 0?

Page 30

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


Perhatikan contoh berikut ini:
Berapakah 0 : p? (p adalah sembarang bilangan bulat)
Pertama-tama kita mengubah bentuk pembagian ke dalam bentuk perkalian,
yaitu: bilangan bulat berapa yang bila dikalikan dengan p menghasilkan 0?
Kita bisa menggunakan Tabel Perkalian untuk membantu menjawab
pertanyaan tersebut.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua bilangan bulat yang
dikalikan dengan 0 akan menghasilkan 0.
Dengan demikian dapat disimpulkan:

Untuk sembarang bilangan bulat a, maka:


0 : a = 0

Latihan 7
1.

Tentukan hasil pembagian berikut ini:


a. -21 : 3
b. 15 : (-5)
c. -54 : (-6)
d. 100 : 0

e.
f.
g.
h.

-12 : 0
0 : -35
0 : 81
-84 : 12

2. Lengkapilah pembagian berikut ini, kemudian tulislah kalimat perkalian yang


sama artinya dengan pembagian tersebut:
a. -48 : 6 = ...... 6 x ...... = -48
b. -63 : (-9) = ...... -9 x ...... = -63

Page 31

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


c. 55 : (-11) = ....... -11 x ...... = 55
3. Hitunglah pembagian berikut ini:
a. [70 : (-7)] : (-5)
b. 72 : (-18 : 9)
c. 35 : [-14 : (-2)]
d. [-140 : (-4)] : (-7)
e. (180 : 5) : (-4)

f.
g.
h.
i.
j.

-66 : (121 : 11)


-90 : [36 : (-2)]
-144 : (-72 : 6)
[45 : (-5)] : 3
[-50 : (-5)] : 10

4. Hitunglah pembagian-pembagian bilangan bulat berikut ini:


a. 45 : 5
c. 56 : (-7)
e. -81 : (-9)
b. 45 : 10
d. 56 : (-20)
f. -81 : (-40)
Apakah hasil pembagian bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat?
Apakah operasi pembagian pada bilangan bulat memiliki sifat tertutup?

5. Hitunglah:
a. (-24 : 6) : (-2) dan -24 : [6 : (-2)]
b. [40 : (-4)] : 2 dan 40 : (-4 : 2)
c. Jika a, b, dan c sembarang bilangan bulat, apakah (a : b) : c = a : (b : c)?
Apakah sifat asosiatif berlaku pada operasi pembagian bilangan bulat?

Page 32

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat

1.6 Taksiran pada Bilangan Bulat

Taksiran
berarti
pendekatan
atau
mendekati.
Taksiran bisa dilakukan pada:
angka puluhan dan ratusan terdekat.
(Lambang taksiran: ).
Aturan dalam taksiran:
Bila angka satuan = 1 sampai dengan 4, maka pembulatan dilakukan ke bawah.
Bila angka satuan = 5 ke atas, maka pembulatan dilakukan ke atas.

Contoh:
1. Lakukan pembulatan ke angka puluhan terdekat pada bilangan-bilangan berikut:
a. 85
c. 176
e. 2.158
b. 93
d. 111
f. 3.122
2. Lakukan pembulatan ke angka ratusan terdekat pada bilangan-bilangan berikut:
a. 236
c. 3.472
e. 46.987
g. 765.324
b. 341
d. 5.133
f. 62.182
h. 823.544
Jawab:
1. Untuk pembulatan ke angka puluhan terdekat, lihat pada bilangan satuannya
terlebih dahulu:
a. 85 angka satuannya 5 dibulatkan ke atas 85 90.
b. 93 angka satuannya 3 dibulatkan ke bawah 93 90.
c. 176 angka satuannya 6 dibulatkan ke atas 176 180.
d. 111 angka satuannya 1 dibulatkan ke bawah 111 110.
e. 2.158 angka satuannya 8 dibulatkan ke atas 2.158 2.160.
f. 3.122 angka satuannya 2 dibulatkan ke bawah 3.122 3.120.
2. Untuk pembulatan ke angka ratusan terdekat, terlebih dahulu lihat pada
bilangan satuannya terlebih dahulu, baru kemudian ke angka puluhan:
a. 236 angka satuannya 6 dibulatkan ke atas 240 angka puluhannya

Page 33

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


4 dibulatkan ke bawah 236 200.
b. 341 angka satuannya 1 dibulatkan ke bawah 340 angka puluhannya
4 dibulatkan ke bawah 341 300.
c. 3.472 angka satuannya 2 dibulatkan ke bawah 3.470 angka
puluhannya 7 dibulatkan ke bawah 3.472 3.500.
d. 5.133 angka satuannya 3 dibulatkan ke bawah 5.130 angka
puluhannya 3 dibulatkan ke bawah 5.133 5.100.
e. 46.987 angka satuannya 7 dibulatkan ke atas 46.990 angka
puluhannya 9 dibulatkan ke atas 46.987 47.000.
f. 62.182 angka satuannya 2 dibulatkan ke bawah 62.180 angka
puluhannya 8 dibulatkan ke atas 62.182 62.200.
g. 765.324 angka satuannya 4 dibulatkan ke bawah 765.320 angka
puluhannya 2 dibulatkan ke bawah 765.320 765.300.
h. 823.544 angka satuannya 4 dibulatkan ke bawah 823.540 angka
puluhannya 4 dibulatkan ke bawah 823.544 823.500.
Setelah kita mempelajari tentang taksiran, sekarang kita akan melihat bagaimana
bila kita diminta menaksir hasil perkalian dan pembagian bilangan bulat.

Contoh ...

Langkah pertama yang


harus kita lakukan adalah
melakukan taksiran terhadap
masing-masing bilangan
yang akan dikali atau
dibagi.

1.

Tentukan hasil pendekatan taksiran hasil perkalian dan pembagian berikut ini
ke angka puluhan terdekat:
a. 28 x 32
c. 243 : 58
b. 125 x 47
d. 719 : 123
Jawab:
a. 28 x 32 30 x 30 900
b. 125 x 47 130 x 50 6.500
c. 243 : 58 240 : 60 4
d. 719 : 123 720 : 120 6

2. Tentukan hasil pendekatan taksiran hasil perkalian dan pembagian terdekat


berikut ini ke angka ratusan terdekat:
Page 34

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


a. 148 x 238
b. 324 x 387
Jawab:
a. 148 x 238 200 x 200 40.000
b. 324 x 387 300 x 400 120.000
c. 1.618 : 176 1.600 : 200 8
d. 2.085 : 737 2.100 : 700 3

c. 1.618 : 176
d. 2.085 : 737

Latihan 8
1.

Lakukan pendekatan ke angka puluhan terdekat pada bilangan-bilangan berikut:


a. 92 ......
f. 4.521 ......
b. 76 ......

g.

c.

h. 75.892 .......

225 ......

21.025 ......

d. 311 ......

i.

327.566 ......

e.

j.

419.333 ......

1.289 ......

2. Lakukan pendekatan ke angka ratusan terdekat pada bilangan-bilangan berikut:


a. 236 ......
e. 22.764 ......
b. 357 ......

f.

35.867 ......

c.

g.

127.544 ......

2.432 ......

d. 3.562 ......

h. 323.786 ......

3. Tentukan taksiran hasil perkalian dan pembagian berikut ini ke angka puluhan
terdekat:
a. 22 x 35 .........
f. 1.749 : 52 .........
b. 133 x 56 .........

g.

c.

h. 419 : 67 .........

31 x 64 .........

323 : 42 .........

d. 248 x 52 .........

i.

838 : 141 .........

e.

j.

956 : 161 .........

11 x 1.153 .........

Page 35

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


4. Tentukan taksiran hasil perkalian dan pembagian berikut ini ke angka ratusan
terdekat:
a. 251 x 431 .........
f. 4.167 : 212 .........
b. 196 x 278 .........

g.

c.

h. 6.277 : 916 .........

379 x 123 .........

5.613 : 787 .........

d. 2.357 x 111 ........

i.

12.533 : 467 .........

e.

j.

16.226 : 196 .........

3.154 x 236 .........

1.7 Tanda Kurung dalam Operasi Hitung


Urutan dalam penggunaan tanda kurung dalam operasi hitung:

Tanda kurung kecil atau biasa


()
Tanda kurung kurawal { }
Tanda kurung siku atau besar
[]

Contoh:
Tentukan hasil dari perhitungan berikut ini:
1. [{30 : (7 + 3)} x 8]
3. [(4 9) x {-8 : (22 24)}]
2. -6 x [-50 : {(28 + 72) : 4}]
4. [{16 x (-5 + 2)} + {(15 60) : (-9)}]
Jawab:
1. [{30 : (7 + 3)} x 8] = (30 : 10) x 8 = 3 x 8 = 24
2. -6 x [-50 : {(28 + 72) : 4}] = -6 x {-50 : (100 : 4)} = -6 x (-50 : 25)
= -6 x (-2) = 12
3. [(4 9) x {-8 : (22 24)}] = [-5 x {-8 : (-2)}] = -5 x 4 = -20
4. [{16 x (-5 + 2)} + {(15 60) : (-9)}] = [{16 x (-3)} + {-45 : (-9)}]
= -48 + 5 = -43

Latihan 9
Page 36

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


Perhatikan tanda kurung dalam menyelesaikan perhitungan berikut ini:
1. [-7 x {40 : (-2 6)}]

2. [63 : {-3 x (33 30)}]

3. [25 {(45 : 15) x (-10)}]

4. [-125 : {225 : (-16 + 7)}]

5. [8 x {(-4 + 11) x (7 5)}]

6. [-20 x {(-16 + 7) : (9 6)}]

7. [-72 : {(-5 1) x (28 25)}]

8. [(-2 + 8) x {55 : (-6 5)}]

9. [(24 + 36) : {-6 x (-7 + 5)}]

Page 37

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat

10. 5 x [70 - {(-21 9) : (-2)}]

11. -3 x [-20 + {(11 x 6) : (-28 5)}]

12. 250 : [-25 x {(50 16) : (-17)}]

13. 5 x [101 - {(-6 15) x (-7)}]

14. 120 : [15 + {(26 31) x (-8 + 14)}]

15. -18 x [120 : (-28 +24) x (-17 + 11)}]

1.8 Pemangkatan pada Bilangan Bulat


1.8.1 Pengertian Pemangkatan Bilangan

Page 38

Matematika SMP - VII Bilangan Bulat


Perhatikan contoh bentuk-bentuk pangkat berikut ini:
2
15 = 15 x 15 = 225
3
(-9) = (-9) x (-9) x (-9) = -729
4
10 = 10 x 10 x 10 x 10 = 10.000
Dari contoh-contoh tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk umum
bilangan berpangkat didefinisikan sebagai:

Page 39

Anda mungkin juga menyukai