1102010008
A. Diagnosis
Diperlukan riwayat alergi baik pada pasien maupun keluarga pasien serta observasi pada gejala
klinis untuk menegakkan diagnosis konjungtivitis alergi. Gejala yang paling penting untuk
mendiagnosis penyakit ini adalah rasa gatal pada mata, yang mungkin saja disertai mata berair,
kemerahan dan fotofobia (Weissman, 2010).
Gatal
Mata merah
Hemoragi
Sekret
Kemosis
Lakrimasi
Folikel
Papil
Pseudomembra
n
Pembesaran
kelenjar limfe
Panus
Bersamaan
dengan keratitis
Demam
Sitologi
Alergi
++
+
Viscus
Toksik
+
-
++
+
Bakteri
++
+
Purulen,
kuning,
krusta
++
+
+
++
+
+
+
-
++
Granulosit
Limposit,
monosit
Eosinofil
Sel epitel,
granulosit
Keratitis
Visus
Normal
Tergantung letak
infiltrat
Hiperemi
konjungtiva
perikornea
Uveitis Anterior
Menurun perlahan,
tergantung letak
radang
siliar
Glaukoma Kongestif
Akut
Menurun mendadak
Mix injeksi
Epifora,
fotofobia
Sekret
Palpebra
Banyak
Normal
Normal
normal
Kornea
Jernih
Bercak infiltrat
COA
Cukup
cukup
H. Aquous
Normal
normal
Iris
Normal
normal
Pupil
Lensa
Normal
Normal
normal
normal
Edema
Edema, suram (tidak
Gumpalan sel radang
bening), halo (+)
Sel radang (+)
dangkal
Sel radang (+), flare
Kental
(+), tyndal efek (+)
Kadang edema
Kripta menghilang
(bombans)
karena edema
miosis
Mid midriasis (d:5mm)
Sel radang menempel
Keruh