Anda di halaman 1dari 31

GIZI SEHAT BAGI

SISTEM RESPIRASI

SYAHNITA MLH
11310345

SISTEM RESPIRASI
Respirasi pada manusia:
proses keluar-masuknya oksigen ke paru-paru yang selanjutnya
diteruskan ke seluruh tubuh melalui darah

Proses respirasi manusia:


Inspirasi: masuknya oksigen dari hidung menuju ke paru-paru
yang selanjutnya diteruskan oleh darah ke seluruh tubuh
Ekspirasi: proses keluarnya karbondioksida dari tubuh melewati
hidung

ALAT-ALAT RESPIRASI MANUSIA


Bronchus
Bronkiolus
Alveolus
Paru-paru

PENDAHULUAN
Masalah pada saluran napas segala umur
Status gizi dan intake makanan hasil yang diperoleh
optimal sempurnanya perkembangan anatomik dan fungsi
fisiologis dari saluran napas
Saluran napas berkembang dan matur: kehamilan dan kanakkanak
Saluran napas akan mengalami penurunan (fungsi): lansia

FUNGSI SALURAN NAPAS


FUNGSI UTAMA: pertukaran udara
FUNGSI LAINNYA:

Menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara inspirasi


Sintesa surfaktan
Regulasi balans asam-basa
Sintesa asam arakhidonat
Angiotensin I angiotensin II

MALNUTRISI PADA SALURAN NAPAS


Malnutrisi berdampak pada:

Struktur paru-paru, elastisitas dan fungsi


paru-paru
Massa otot, kekuatan dan endurans
Mekanisme imunologi
Kontrol pernapasan

Defisiensi Protein dan Zinc penurunan


kadar Hb
Defisiensi kalsium, Magnesium, Fosfor
dan Kalium fungsi otot (seluler)
Hipoproteinemia oedema paru

KEBUTUHAN ZAT GIZI PADA GANGGUAN


SISTEM RESPIRASI

Kebutuhan energi meningkat:


Peningkatan kecepatan napas
Infeksi kronis
Pengobatan (bronkidilator)

Penurunan intake makanan:

Restriksi cairan
Sesak penurunan saturasi oksigen bila makan
Anoreksia penyakit kronis
Gangguan saluran cerna
Penurunan kekuatan otot respiratori
Protein depletion

NUTRITIONAL ELEMENTS
Carbohydrate
Largest amount of intake
Complex vs simple
Evaluate response CO2
load and production
Protein
12-15% intake
Quantity and quality
Extremes are
detrimental
Nitrogen balance

Fat
Best storage form for
energy
Efficient way to provide
calories
Quality saturated,
polyunsaturated,
monounsaturated
Vitamin, Mineral, Other
Variety of foods
Supplementation
Fluids, Electrolytes
Monitor intake/output

DIET BAGI SISTEM RESPIRASI


ASPIRASI
ASMA
PPOM
TB PARU

DIET BAGI PENDERITA


ASPIRASI

ASPIRASI
Makanan masuk ke paru-paru aspirasi
saluran napas pneumonia atau
kematian
Posisi tubuh pada saat makan duduk
atau setengah duduk
Yang berisiko aspirasi:

Neonatus
Anak usia prasekolah (toddler)
Orang dewasa
Orang dengan gangguan mulut, saluran cerna
bagian atas, neurologis dan otot
Orang yang konsumsi makanan lewat pipa

Makanan yang berisiko:


Makanan cair
Makanan yang berbentuk bundar (kacang,
pop corn, potongan daging atau sayur)

DIET BAGI PENDERITA ASMA

ASMA
Penyakit akibat hiper responsif dari bronkial
serta terjadinya proses inflamasi
obstruksi aliran udara
Interaksi: genetik, imunologi dan faktor
lingkungan
Status asmatikus: kondisi yang mengancam
jiwa akibat penanganan asma yang tidak
adekuat
Alergen: sea food (kerang), food additif
(sulfit)

Penelitian-penelitian:
Omega 3 dan omega 6: menurunkan
produksi leukotrien bronkokonstriksi
Antioksidan nutrien: melindungi jaringan
saluran napas dari stress oksidatif)
Kation magnesium: relaksasi otot halus
dan agen inflamasi
Metilxantin, misal: kopi (bronkidilator)
Evaluasi individu: alergen lingkungan

DIET ASMA
Cukup energi
Balans nutrien dan fitokemikal
Koreksi energi dan defisiensi nutrient
Interaksi antara makanan dan obat
Monitoring rutin
Edukasi pasien, keluarga dan komunitas

DIET BAGI PENDERITA


PENYAKIT PARU OBSTRUKSI
MENAHUN (PPOM)/CHRONIC
OBSTRUCTIVE PULMONARY
DISEASE (COPD)

PPOM
Kumpulan kelainan pada sistem napas
yang menimbulkan penyumbatan saluran
napas dalam jangka waktu lama
Bronkitis kronis dan emfisema
Terjadi gangguan pertukaran antara O2
dan CO2 perfusi jaringan
Penurunan BB masalah gizi (stadium
akhir perjalanan penyakit)
Malnutrisi peningkatan risiko morbiditas
dan mortalitas akibat gagal napas

FAKTOR PENURUNAN INTAKE MAKANAN


PADA PENDERITA PPOM:
Kelelahan (tenaga untuk mempersiapkan dan memakannya)
Kelelahan (batuk terus-menerus)
Kesulitan bernapas pada saat makan
Perasaan mual dan anoreksia (obat)

PENILAIAN STATUS GIZI PADA PPOM


Riwayat: kesehatan, status gizi, BB sebelumnya
Kesehatan: status respirasi, saturasi O2, status mulut
dan gigi, fungsi penciuman dan pengecapan, fungsi
saluran cerna
Gizi: BB, TB, TLK, Hb dan Ht, serum elektrolit, serum
protein, tes laboratoium lainnya (tes imunologi, indeks
kreatinin TB, balans nitrogen)
Riwayat intake makanan: makanan rumah, penggunaan
suplemen, tempat makan, dengan siapa makan
Lingkungan: fasilitas rumah, kemampuan fisik,sumber
dana

KEBUTUHAN GIZI BAGI PPOM


ENERGI:
Cukup E dan P P visceral cukup (albumin,
transferin, RBP)
Indirek kalorimetri atau rumus HarrisBennedict (faktor aktivitas dan stres)

MAKRONUTRIEN:
Kebutuhan KH:L:P penyakit paru, terapi
oksigen, obat, BB, cairan oksigen
Kebutuhan protein sebesar 1,2-1,7 g/KgBB
pertahankan paru-paru dan kekuatan otot
Rasio KH:L:P = 40-55 : 30-45 : 15-20

MIKRONUTRIEN:
Vitamin dan Mineral :
Perokok: suplemen vitamin C
Magnesium dan kalisum: AKG
Vitamin D dan K: densitas
tulang

PEMBERIAN MAKANAN BAGI PPOM


Modifikasi per oral
Adekuat latihan, cairan dan serat yang mudah dikunyah
Perut kembung menurunkan makanan yang mengandung
gas
Istirahat sebelum makan, makan dengan porsi kecil tetapi
tinggi nutrien

INTERVENSI GIZI
Pertahankan Kuotien Respirasi (RQ) < 1:
Menurunkan asupan total KH (sebesar 35-40% dari total
kalori)
Meningkatkan asupan lemak hingga 40% dari total kalori
Menghindari makanan berlebihan (meningkatkan RQ)

Cukup intake makro dan mikro nutrient


optimalisasi respon imun
Cegah pelisutan otot cukup kalori dan protein
Cukup kalsium menggantikan kalsium yang
hilang
Suplemen zink deplesi zink

PRESKRIPSI DIET PPOM


Frekuensi makan sering (6x per hari)
Makan perlahan-lahan (30-60 menit)
Suplemen susu khusus gagal napas: 3x/hari
Kurangi makanan tinggi KH (nasi)
Suplemen kalsium 1 gr/hari
Margarin dan kaldu atau saus yang berminyak pada makanan
(dressing) menambah BB

DIET BAGI PENDERITA


TUBERKULOSIS (TB)

TB
Penyakit paru yang disebabkan oleh Mycobacterium
Tuberculosis
Penderita seringkali mengalami resistensi obat TB

FAKTOR NUTRISI YANG BERHUBUNGAN


DENGAN PENINGKATAN RISIKO TB
KEP : Berpengaruh terhadap sistem imun
Defisiensi mikronutrien: berpengaruh terhadap fungsi
imunitas (vitamin D, A, C, besi, zink)

GIZI PADA TB
Meningkatnya energy expenditure
Kehilangan selera makan
Underweight
Meningkatnya katabolisme protein b.d pecahnya otot
Malabsorpsi menyebabkan diare, kehilangan cairan dan
elektrolit

KEBUTUHAN ZAT GIZI BAGI


PENDERITA TB

Cukup cairan dan energi:

Energi: 35-40 kkal/kgBBI


Protein: 1,2-1,5 gr/kgBB, atau 15% dari total
energi, atau 75-100 gr/hari

Interaksi obat dan makanan:


INH:

Menurunkan absorbsi makanan (1 jam sebelum


makan atau 2 jam setelah makan)
Menurunkan kadar vitamin B6
Ikut dalam metabolisme vitamin D menurunkan
absorbsi kalsium dan fosfor
Pemberian vitamin dan mineral: makanan dan
suplemen

TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai