Makalah
Tugas Kelompok Mata Kuliah Kebijakan Kehutanan
Disusun oleh
MUNANDAR
SUWARSO
ZAINUDDIN
RINI HARTATI
A. Latar Belakang
di muka bumi.
dilaksanakan secara utuh dan nyata pada daerah kabupaten dan kota. Pemerintah
yakni hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu atau hasil hutan ikutan.
Pemungutan hasil hutan (khususnya kayu) diakui selama menjadi salah satu
berbagai getah kayu termasuk dalam kegiatan pemungutan hasil hutan ikutan..
Dalam perkembangannya kegiatan pemungutan hasil hutan ikutan menjadi
Pelaksanaannya semakin meningkat dan tidak terkendali karena tidak ada aturan
ataupun batasan yang jelas, agar pemungutan berjalan dengan baik dsan
hutan ikutan dari luar kawasan hutan berupa kayu galam sebagian besar menjual
kayu alam sebagai penghara utama menyebabkan kayu galam menjadi salah satu
alternative untuk bahan baku industri pengolahan kayu skala kecil. Output dari
industri kecil pengolahan kayu ini umumnya dikirim antar pulau ke Bali Nusa
Barito Kuala merasa perlu membuat suatu kebijakan yang dapat mengatur
pelaksanaan pemungutan hasil hutan ikutan dan hasil hutan diluar kawasan hutan.
Dalam makalah ini lebih spesifik akan dibahas Perda no 19 tahun 2000 khususnya
B. Rumusan Permasalahan
2. Potensi hasil hutan ikutan yang ada belum diketahui dengan tepat
3. Pemberian izin pemungutan hasil hutan ikutan tidak efektif dan efisien
1. Tujuan
2. Kegunaan
dimilikinya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
daerah dapat dilaksanakan secara utuh dan nyata di daerah. Daerah Otonom
daerah dituntut lebih mandiri dalam pengelolaan keuangan dan mencari sumber-
masyarakat.
penerimaan terdiri atas pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dana pinjaman
dan lain-lain penerimaan yang sah. Pemerintah daerah diberi kekuasaan dan
Hal ini perlu diselaraskan dengan semangat otonomi daerah yang bertujuan
masyarakat.
B. Retribusi Daerah
kompensasi atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan dimaksudkan untuk
ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas
ini agar masyarakat tidak melakukan kegiatan ekonomi dan kegiatan lainnya di
atau sama dengan perkiraan biaya yang diperlukan untuk menyediakan jasa yang
bersangkutan.
adalah benda-benda hayati, nonhayati dan turunannya, serta jasa yang berasal dari
hutan (pasal 1 ayat 13). Hasil ikutan merupakan sesuatu yang bersifat material
bukan kayu yang dimanfaatkan dari keberadaan hutan. Dalam hal ini hasil hutan
terletak pada 114º 20’ 50” – 114º50’18” Bujur Timur dan 2º 29’ 50” – 3º 30’ 18”
Lintang Utara. Luas wilayahnya mencakup 3.284 km² dengan jumlah penduduk
Hal ini terlihat dari komposisi sektor dalam PDRB. Kontribusi sektor industri
signifikan di Barito Kuala adalah industri pengolahan kayu skala besar dan kecil.
Nilai Produksi Pengolahan kayu ini pada Tahun 2006 mencapai Rp 1,15 milyar.
hutan. Masyarakat mengumpulkan rotan, kayu galam, berbagai getah kayu seperti
meningkat dan tidak terkendali bahkan tidak tertata karena tidak ada aturan
ataupun batasan yang jelas yang mengatur agar pemungutan berjalan dengan baik
memperoleh manfaat atas sumber daya alam yang berasal dari hasil hutan
2. Agar dalam pemungutan hasil hutan ikutan di luar kawasan hutan lebih
Barito Kuala
kayu hasil hutan rakyat. Disamping akan tetap menjaga azas pelestarian
C. Analisis Kebijakan
Retribusi Daerah, Perda No 19/2000 tergolong Perda Retribusi atas jasa atau
pemberian izin tertentu Analisis kebijakan terhadap Perda ini diarahkan kepada
apakah Perda tersebut bermasalahan ditinjau dari ; substansi dan yuridis dan aspek
ditinjau dari tata hukum apakah bertententangan dengan aturan yang lebih tinggi.
Secara Sosial ekonomi apakah pungutan membebani masyarakat dalam arti
Perda Nomor 19 Tahun 2000 yang diterbitkan Pemda Kabupaten Barito Kuala
aspek Sosial Ekonomi pelaksanaannya dan aspek yuridis. Hal ini ditunjukkan
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
diperlukan langkahlangkah :
Widodo, Joko (2008). Analisis Kebijakan Publik . Konsep dan Aplikasi Analisis
Proses Kebijakan Publik. Bayu Media Publishing.Cetakan Kedua.
Malang
PRAKATA
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayaNya jualah makalah ini dapat deselesaikan tepat pada waktunya. Amanat
Barito Kuala melalui Peraturan Daerah No.19 Tahun 2000 untuk memfasilitasi
Kebijakan Kehutanan
Demikian semoga tulisan ini bermanfaat bagi pihak yang berkaitan dengan
Kelompok Penyusun,
i
DAFTAR ISI
halaman
PRAKATA …………………………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………. ii
DAFTAR TABEL …………………………………………. iii
I. PENDAHULUAN …………………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………. 1
B. Rumusan Permasalahan …………………………………………. 2
C. Tujuan dan Kegunaan …………………………………………. 3
ii
DAFTAR TABEL
iii