Anda di halaman 1dari 121

i

PLC1
(PRORGRAMMABLE LOGIC
CONTROLLER)1

UNTUK KELAS XI

SMK NEGERI 29 JAKARTA


Jl. Prof. Joko Sutono, SH N0.1
Jakarta selatan

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia,
rahmat, serta petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul
pembelajaran dan lembar kerja PLC1 sebagai pegangan bagi peserta didik
dalam

mengikuti

pembelajaran

di

Sekolah

Menengah

Kejuruan

(SMK)

Kompetensi keahlian Elektronika Industri, khususnya dilingkungan SMK Negeri


29 Jakarta.
Modul dan lembar kerja ini disusun agar dapat memenuhi kebutuhan dan
tuntutan dunia pendidikan kejuruan dalam pengadaan materi kejuruan yang sulit
didapat, di samping itu juga tuntutan dunia industry atau dunia usaha yang
menuntut

lulusan

SMK

Kompetensi

Keahlian

Elektronika

Industri

agar

mempunyai kompetensi profesional sehingga diharapkan mampu bersaing di


pasar global (competitive advantage).
Modul dan lembar kerja PLC1 ini hanya berisi tentang dasar PLC dan teknikteknik pemograman diperuntukan untuk peserta didik tingkat XI sedangkan untuk
tingkat

XII

kami

susun

dalam

modul

dan

lembar

kerja

PLC2

dan

elektropneumatic.
Tidak ada satupun yang sempurna di dunia ini, semoga modul dan lembar kerja
ini bermanfaat bagi dunia pendidikan untuk memajukan kompetensi peserta didik
khususnya di lingkungan SMK Negeri 29 Jakarta.
Modul dan lembar kerja ini masih banyak kekurangan, maka akan selalu berubah
untuk dilakukan editing sesuai dengan perkembangan dunia kerja . Segala kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak untuk ikut serta menyempurnakan
modul dan lembar kerja ini , demi kemajuan pendidikan kejuruan di Indonesia
khusunya di SMK Negeri 29, akan kami terima dengan senang hati.
Semoga Allah SWT memberkati kita semua yang mempunyai niat baik dalam
pengembangan pendidikan kejuruan demi tunas-tunas bangsa , Amin ya robbal
allamin
Penyusun

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

ii

DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
SILABUS
.............................................................................................................
BAB I
SISTEM KENDALI/ KONTROL
A. PENDAHULUAN ...........................................................................
B. SEJARAH PLC .............................................................................
C. PENDEKATAN SISTEMATIK DALAM PERANCANGAN SISTEM

i
ii
v
1
1
2

KONTROL PROSES .

3
4
2. Sistem control loop tertutup 5
PENGENALAN PLC .................................................................... ... . 7
A. PENDAHULUAN ...................................................................................
7
B. BAGIAN/ ELEMEN PLC
7
1. Unit Pengolah Pusat (CPU - Central Processing Unit) 9
2. Memory 10
C. PLC ( Programable Logic Controller ) .. 10
1. Keuntungan menggunakan PLC . 10
2. Pengertian PLC ........................................................................
12
3. Tiga bagian pokok PLC 12
4. Catu daya PLC .. 13
5. Masukan-masukan PLC 13
6. Pengaturan atau Antarmuka Masukan ( Modul Input ) 14
7. Keluaran-keluaran PLC ( modul output ) ..
15
8. Bentuk-bentuk PLC 16
DASAR PLC OMRON. 17
A. PENDAHULUAN 17
B. BAGIAN BAGIAN PLC OMRON CPM1A 17
1. Indikator Status PLC. 17
2. Komunikasi ................................................................................. 18
3. Struktur area 18
C. RUANG KERJA PEMBUATAN PROGRAM ......................................... 21
1. Pembuatan Program dan jenis ..................................................... 23
1. Sistem control loop terbuka .

BAB II

BAB III

EVALUASI

BAB IV

D. KONFIGURASI SISTEM
1. Konfigurasi PLC CPM1A .

28
29

2. Pemasangan instalasi PLC ..

29

3. Terminal I/ O untuk alokasi bit ( kontak ) IR .....

32

33

PERALATAN INPUT DAN OUTPUT PLC .

37

A. PENDAHULUAN..

37
37
37
40
INSTRUKSI-INSTRUKSI DASAR . 42
B. PERALATAN I/O PLC .
1. Peralatan input .
2. Peralatan output ..

BAB V
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

iii
A. PENDAHULUAN .
B. INSTRUKSI PLC OMRON
C. CARA KERJA INSTRUKSI ...
1. Instruksi dasar ..
2. Instruksi menggunakan fasilitas yang disediakan PLC..

BAB VI

PENGGUNAAN SOFTWARE PLC ..


A. PENDAHULUAN .
B. OMRON CPM1A menggunakan software syswin 3,4 dan CX-

BAB VII

42
42
46
46
47
57
57

programmaer...
PROGRAMMING CONSOLE PLC OMRON ..

57
61

A. PENDAHULUAN .
B. PROGRAMMING CONSOLE
1. Menghapus

61
61
63

Password ......................................................................
2. Menghapus Semua Program

63

3. Create I/O Table

64

.
4. Read ERROR dan RELEASE

64

..

EVALUASI
.. 67
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA .. 76
Jobsheet ( workingsheet ) I, PROGRAM LADDER
MENGGUNAKAN BEBERAPA SOFTWARE UNTUK
LOGIKA OR dan AND........................................................
77
Jobsheet ( workingsheet ) 2, PROGRAM LADDER
MENGGUNAKAN BEBERAPA SOFTWARE UNTUK
LOGIKA OR dan AND.........................................................
Jobsheet ( workingsheet ) 3, OPERASI KENDALI UNTUK

SMK Negeri 29

79

OUTPUT BERURUTAN......................................................
Jobsheet ( workingsheet ) 4, OPERASI KENDALI UNTUK

80

OUTPUT BERGANTIAN....................................................
Jobsheet ( workingsheet ) 5, OPERASI TIMER..........................
Jobsheet ( workingsheet ) 5, OPERASI DENGAN BIT KERJA.
Jobsheet ( workingsheet ) 6, OPERASI DENGAN INSTRUKSI

82
83
86

INTERLOCK dan JUMP.....................................................


Jobsheet ( workingsheet ) 7, OPERASI DENGAN INSTRUKSI

88

SET, RSET dan KEEP........................................................


Jobsheet ( workingsheet ) 8, OPERASI INSTRUKSI COUNTER

90

dan TIMER.
Jobsheet ( workingsheet ) 9, OPERASI DENGAN DENGAN

92

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

iv
INSTRUKSI DIFU, DIFD dan INC.......................................
Jobsheet ( workingsheet ) 10, OPERASI DENGAN INSTRUKSI

93

SHIFT REGISTER dan CMP .............................................


Jobsheet ( workingsheet ) 11, APLIKASI PEMOGRAMAN PLC

97

dengan Timer .....................................................................


Jobsheet ( workingsheet ) 12, APLIKASI PEMOGRAMAN PLC

100

dengan COUNTER ............................................................. 101

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

Mata Pelajaan
AlokasiWaktu

SILABUS OTOMASI ELEKTRONIK DENGAN i/o berbantuan PLC dan komputer


Dengan nilai budaya dan karakter bangsa
Semester Ganjil kelas XI
Tahun pel. 2013/2014
: PLC
: 40 jam pel./semester

Kelas / Semester
: XI ( sebelas ) / 3
Tahun Pelajaran
: 2013/2014
Standar Kompetensi : Memprogram peralatan system otomasi Elektronik yang berkaitan dengan I/O berbantuan PLC dan Komputer
Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajara
n

10.1.Menguasai
Ladder
Diagram pada
Pemrograman
PLC

Identifikasi arsitektur
PLC

Identifikasi elemenelemen program


dalam PLC

Prosedur operasi
baku pembuatan
ladder diagram pada
PLC
10.2. Membuat
ladder diagram
dengan
berbagai
software PLC

SMK Negeri 29

Prosedure
pembuatan lladder
diagram untuk
beberapa PLC

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaia
n

Alok
asi
Wakt
u

Sumber/
Bahan/Alat

a.Tes tertulis
- uraian
- PG
b.
Penugasa
n
- individu
- kelompok

10 jam

3
Mengidentifikasi arsitektur PLC ( rasa
ingintahu, kerjasama,komunikatif )

Mengidentifikasi ( rasa ingintahu,


kerjasama,komunikatif )
Arsitektur PLC
Fungsi blok dalam PLC

Mengidentifikasi elemen-elemen program


dalam PLC ( rasa ingintahu,
kerjasama,komunikatif )

Menunjukkan elemen-elemen program


dalam PLC( rasa ingintahu,
kerjasama,komunikatif )

Diidentifikasi sistem komponen


dalam PLC

Ditunjukkan elemen-elemen
program dalam PLC

Proses pembuatan program


ditunjukan melalui pembuatan
ladder diagram

Ladder diagram dibuat


berdasarkan rangkaian kelistrikan

Ladder diagram ditunjukan


menggunakan software atau tanpa
software

Melaksanakan pembuatan ladder diagram


pada PLC( kerjakeras,teliti,
kerjasama,komunikatif )

Mendemokan pembuatan program pada


PLC dengan mengacu pada ( kerjakeras,teliti,
kerjasama,komunikatif ):
- Prinsip ladder diagram

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

Sumber :
Buku Diktat PLC
Bahan :
Lembar kerja
Alat :
Komputer
SoftwarePLC
Omron, Mitsubishi,
Zen dan Sneider

vi

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajara
n

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaia
n

Alok
asi
Wakt
u

Sumber/
Bahan/Alat

- Implementasi ladder diagram sebagai unit


diagram dalam pemrograman

Mata Pelajaan
AlokasiWaktu

SILABUS OTOMASI ELEKTRONIK DENGAN i/o berbantuan PLC dan komputer


Dengan nilai budaya dan karakter bangsa
Semester Genap kelas XI
Tahun pel. 2013/2014
: PLC
: 40 jam pel./semester

Kelas / Semester
: XI ( sebelas ) / 4
Tahun Pelajaran
: 2013/2014
Standar Kompetensi : Memprogram peralatan system otomasi Elektronik yang berkaitan dengan I/O berbantuan PLC dan Komputer
Kompetensi
Materi
Alokasi
Sumber/
Penilaian
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Dasar
Pembelajaran
Waktu
Bahan/Alat
5
1
2
3
4
6
7
10.3.Mampu
Memprogram
PLC dengan
Menggunakan
Konsole dan
Komputer

Identifikasi konsole
sebagai media yang
hendak digunakan untuk
penulisan statement list
Identifikasi perangkat keras
komputer dan softwarenya
yang hendak digunakan
sebagai media untuk
memprogram PLC
Penguasaan perbedaan
dan persamaan antara
konsole dengan perangkat

SMK Negeri 29

Mengidentifikasi konsole sebagai media yang


hendak digunakan untuk penulisan statement list
( rasa ingin tahu, mandiri)

Mengidentifikasi konsole pada PLC yang


hendak digunakan untuk pemrograman PLC. ( rasa
ingin tahu, mandiri)

Menggunakan : ( kerjakeras, kerjasama,


komunikatif, telitii)
Konsole dengan menggunakan statemen list
Komputer dengan menggunakan ladder diagram

Diidentifikasi konsole
yang hendak digunakan
dalam pemrograman PLC.

Diidentifikasi
perangkat komputer yang
hendak digunakan dalam
pemrograman PLC

Dilakukan
pemograman PLC dengan
program konsole

Mengidentifikasi perangkat keras komputer


dan softwarenya yang hendak digunakan sebagai
media untuk memprogram PLC( rasa ingin tahu,
mandiri)

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

a.Tes tertulis
- uraian
- PG
b. Tes praktik
c. Penugasan
- individu
- kelompok

30 jam

Sumber :
Buku ModulPLC
Bahan :
Lembar kerja
Alat :
Komputer
Programkonsole
PLC omron

vii
Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran
komputer

10.4. Mampu
menggunakan
instruksi
instruksi yang
disediakan
PLC
menggunakan
komputer

SMK Negeri 29

Penguasaan pemograman
dengan instruksi-instruksi
pada PLC ( seperti timer,
counter, interlock dsb )
menggunakan perangkat
komputer

Kegiatan Pembelajaran

Mengidentifikasi spesifikasi perangkat keras


dan perangkat lunak yang hendak digunakan dalam
pemrograman pada PLC( rasa ingin tahu, mandiri)

Menjelaskan perbedaan dan persamaan


antara konsole dengan perangkat
komputer( kerjakeras, kerjasama, komunikatif,
mandiri)

Membedakan antara pemrograman PLC


menggunakan konsole dengan menggunakan
komputer (, mandiri)

Membuat program PLC menggunakan


instruksi pada PLC

Indikator

Ditunjukkan
perbedaan dan persamaan
cara memprogram
menggunakan konsole
dengan menggunakan
perangkat komputer

Dilakukan
pemograman menggunakan
instruksi pada PLC

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

Penilaian

Alokasi
Waktu

Sumber/
Bahan/Alat

1
BAB I
SISTEM KENDALI/ KONTROL

A. PENDAHULUAN
Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol
disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti
penggunaan kata kontrol dalam teknik elektro adalah, suatu peralatan atau
kelompok peralatan yang digunakan untuk mengatur fungsi suatu mesin untuk
menetapkan tingkah laku mesin tersebut sesuai dengan yang diinginkan.
Sistem yang mempunyai kemampuan untuk melakukan start, mengatur dan
memberhentikan suatu proses untuk mendapatkan output sesuai dengan yang
diinginkan

disebut

"SistemKontrol"

Dan pada umumnya sebuah sistem kontrol adalah merupakan suatu kumpulan
peralatan electric/electronic, peralatan mekanik, atau peralatan elektro lainnya
yang digunakan untuk menjamin stabilitas, transisi yang halus serta akurasi
sebuahproses.
Setiap sistem kontrol memiliki tiga element pokok, yaitu : input, proses, dan
output. Pada umumnya input berasal dari transducer. Transducer ini adalah
suatu alat yang dapat merubah kuantitas fisik menjadi sinyal listrik. Beberapa
contoh dari tranducer diantaranya dapat berupa : tombol tekan, sakelar batas,
termostat, straingages, dsb. Tranducer ini mengirimkan informasi proses
didalam

sistem

kontrol

ini

dapat

berupa

rangkaian

kontrol

dengan

menggunakan peralatan kontrol yang dirangkai secara listrik. Dan ada pula
yang menggunakan peralatan kontrol dengan sistem pemrograman yang dapat
diperbaharui atau lebih populer disebut dengan nama PLC (Programmable
Logic

Controller).
Pada kontrol dengan sistem pemrograman yang dapat diperbaharui,

program kontrol disimpan dalam sebuah unit memori dan memungkinkan atau
dapat merubah program yang telah ditulis sebelumnya, yaitu dengan cara
melakukan

pemrograman

ulang

sesuai

dengan

yang

diinginkan.

Tugas dari bagian proses adalah memproses data yang berasal dari input dan
kemudian

sebagai

hasilnya

adalah

berupa

respon

(output)

Sinyal yang berasal dari bagian proses ini berupa sinyal listrik yang kemudian
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

2
dipakai untuk mengaktifkan peralatan output seperti : motor, solenoid, lampu,
katup, dsb.Dengan menggunkan peralatan output ini kita dapat merubah
besaran/ kuantitas listrik kedalam kuantitas fisik.
B. SEJARAH PLC
PLC pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an. Alasan utama
perancangan PLC adalah untuk menghilangkan beban ongkos perawatan dan
penggantian sistem kontrol mesin berbasis relay. Bedford Associate (Bedford,
MA) mengajukan usulan yang diberi nama MODICON (kepanjangan Modular
Digital controller) untuk perusahaan-perusahaan mobil di Amerika. Sedangkan
perusahaan lain mengajukan sistem berbasis komputer (PDP-8). MODICON
084 merupakan PLC pertama didunia yang digunakan pada produk komersil.
Saat kebutuhan produksi berubah maka demikian pula dengan sistem kontrolnya. Hal ini menjadi sangat mahal jika perubahannya terlalu sering. Karena
relai merupakan alat mekanik, maka, tentu saja, memiliki umur hidup atau
masa penggunaan yang terbatas, yang akhirnya membutuhkan jadwal
perawatan yang ketat. Pelacakan kerusakan atau kesalahan menjadi cukup
membosankan jika banyak relai yang digunakan. Bayangkakn saja sebuah
panel kontrol yang dilengkapi dengan monitor ratusan hingga ribuan relai yang
terkandung pada sistem kontrol tersebut. Bagaimana kompleks-nya melakukan
pengkabelan pada relai-relai tersebut.
Dengan demikian "pengontrol baru" ( the new controller) ini harus
memudahkan para teknisi perawatan dan teknisi lapangan melakukan
pemrograman. Umur alat harus menjadi lebih panjang dan program proses
dapat dimodifikasi atau dirubah dengan lebih mudah. Serta harus mampu
bertahan dalam lingkungan industri yang keras. Jawabannya ? Penggunaan
teknik pemrograman yang sudah banyak digunakan (masalah kebiasaan dan
pada dasarnya bahwa 'people do not like to change') dan mengganti bagianbagian mekanik dengan teknologi solid-state (IC atau mikroelektronika atau
sejenisnya)
Pada pertengahan tahun 1970-an, teknologi PLC yang dominan adalah
sekuenser mesin-kondisi dan CPU berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan
2903 cukup populer digunakan dalam MODICON dan PLC A-B. Mikroprosesor
konvensional kekurangan daya dalam menyelesaikan secara cepat logika PLC
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

3
untuk semua PLC, kecuali PLC kecil. Setelah mikroprosesor konvensional
mengalami perbaikan dan pengembangan, PLC yang besar-besar mulai
banyak menggunakan-nya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini ada yang
masih berbasis pada AMD 2903.
Kemampuan komunikasi pada PLC mulai muncul pada awal-awal tahun 1973.
Sistem yang pertama adalah Modbus-nya MODICON. Dengan demikian PLC
bisa berkomunikasi dengan PLC lain dan bisa ditempatkan lebih jauh dari
lokasi mesin sesungguhnya yang dikontrol. Sekarang kemampuan komunikasi
ini dapat digunakan untuk mengirimkan dan menerima berbagai macam
tegangan untuk membolehkan dunia analog ikut terlibat. Sayangnya,
kurangnya standarisasi mengakibatkan komunikasi PLC menjadi mimpi buruk
untuk protokol-protokol dan jaringa-jaringan yang tidak kompatibel. Tetapi
bagaimanapun juga, saat itu merupakan tahun yang hebat untuk PLC.
Pada tahun 1980-an dilakukan usaha untuk menstandarisasi komunikasi
dengan protokol otomasi pabrik milik General Motor (General Motor's
Manufacturring Automation Protocol (MAP)). Juga merupakan waktu untuk
memperkecil ukuran PLC dan pembuatan perangkat lunak pemrograman
melalui pemgromaman simbolik dengan komputer PC daripada terminal
pemrogram atau penggunaan pemrogram genggam ( handled programmer).
Sekarang PLC terkecil seukuran dengan sebuah kontrol relai tunggal (seperti
produk ZEN Programmable Relay dari Omron).
Tahun 1990- dilakukan reduksi protokol baru dan modernisasi lapisan f isik dari
protokol-protokol populer yang bertahan pada tahun 1980-an. Standar terakhir
(IEC 1131-3), bisa diakses di

http://www.plcopen.org/default.htm) berusaha

untuk menggabungkan bahasa pemrograman PLC dibawah satu standar


internasional. Sekarang bisa dijumpai PLC-PLC yang diprogram dalam diagram
fungsi blok, daftar instruksi, C dan teks terstruktur pada saat bersamaan.
C. PENDEKATAN

SISTEMATIK

DALAM

PERANCANGAN

SISTEM

KONTROL PROSES
Pertama, Anda perlu memilih suatu instrumen atau sistem yang hendak
dikontrol; Sistem yang terotomasi bisa berupa sebuah mesin atau suatu proses
yang kemudian disebut sebagai sistem kontrol proses. Fungsi dari sistem
kontrol proses ini secara terus-menerus akan mengamati sinyal-sinyal yang
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

4
berasal dari piranti- piranti masukan (sensor) dan tanggapanynya berupa suatu
sinyal yang diberikan ke piranti keluaran eksternal yang secara lagnsung
mengontrol bagaimana suatu sistem beroperasi atau bekerja.
Kedua, Anda perlu menentukan semua masukan dan keluaran yang akan
dihubungkan ke PLC; Piranti masukan dapat berupa saklar, sensor dan lain
sebagainya. Sedangkan piranti keluaran dapat berupa selenoida, kran
elektromagnet, motor, relai, starter magnet begitu juga dengan instrumen lain
yang bisa menghasilkan suara atau cahaya (lampu) dan lain sebagainya.
setelah menentukan kebutuhan semua piranti masukan dan keluaran
dilanjutkan dengan menentukan penggunaan jalur-jalur masukan dan keluaran
pada PLC untuk piranti-piranti masukan dan keluaran yang sudah ditentukan
tadi.
Ketiga, membuat program yang lebih dikenal dengan diagram tangga
(untuk PLC) sesuai dengan jalannya proses yang diinginkan. Dalam hal ini bisa
digunakan terminal konsol yang langsung berhubungan dengna PLC yang
bersangkutan atau melalui komputer PC yang memiliki saluran komunikasi
yang dibutuhkan untuk mentransfer program dari komputer PC ke PLC maupun
sebaliknya.
Keempat, program disimpan ke dalam PLC; baik dilakukan secara langsung
melalui terminal konsol maupun melalui komputer PC.
1. Sistem kontrol loop terbuka
Sistem kontrol loop terbuka adalah merupakan suatu proses dalam suatu
sistem yang mana variabel input akan berpengaruh pada output yang
dihasilkan.Gambar berikut ini menunjukan blok diagram dari sistem loop
terbuka, yang mungkin dapat membantu anda dalam memahami sistem kontrol
tersebut.
Jika kita lihat dari blok diagram, pada sistem kontrol loop terbuka di sini tidak
ada informasi yang diberikan ke peralatan kontrol yang berasal dari peralatan
output (variabel yang dikontrol), sehingga tidak dapat diketahui dengan tepat
apakah output yang diinginkan sesuai dengan keinginan atau tidak. Terutama
apabila terjadi gangguan dari luar yang dapat mempengaruhi output. Oleh
karena itu pada sistem ini akan terjadi kesalahan yang cukup besar oleh
karena tidak adanya koreksi.
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

5
Gambar .
Gangguan

Sistem control
( proses )

Peralatan
kontrol

Setting

2. Sistem control loop tertutup

Output
( variable )

Gambar 1 kontrol loop terbuka

Kontrol loop tertutup adalah sebuah proses yang mana variabel yang
dikontrol secara terus menerus disensor kemudian dibandingkan dengan
kuantitas referensi. Adapun variabel yang dikontrol ini dapat berupa hasil
pengukuran seperti misalnya pengukuran temperatur, kelembaban, posisi
mekanik,

kecepatan

putaran,

dsb.

Kemudian hasil pengukuran tadi diumpan balikan ke pembanding (comparator).


Pembanding ini dapat berupa peralatan mekanik, listrik/ elektronik, atau
pneumatik. Pada alat pembanding ini antara kuantitas referensi dengan sinyal
sensor yang berasal dari variabel yang dikontrol dibandingkan, dan sebagai
hasilnya adalah sinyal kesalahan. Sinyal kesalahan ini hasilnya bisa positif atau
negatif, secara matematis sinyal kesalahan ini seperti ditunjukan pada
persamaan dibawah.
Gangguan
Output
( variable )
Error
Setting

Peralatan
kontrol

Sistem control
( proses )

Sensor

Umpan balik ( feedback )

Gambar 2 kontrol loop tertutup


Error = harga hasil pengukuran variabel yang dikontrol - set point
Apabila kita lihat gambar blok diagram, maka pada blok peralatan kontrol dapat
berupa peralatan yang dapat bekerja secara mekanik, listrik/ elektronik,
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

6
ataupun pneumatik, yang mana pada blok ini menerima sinyal kesalahan dan
menghasilkan sinyal output yang kemudian diberikan pada bagian proses untuk
memperbaiki kesalahan sampai hasil/ produk betul-betul sesuai dengan yang
diinginkan atau kesalahan sama dengan nol.Demikian mekanisme sistem
kontrol tertutup, dan mekanisme tersebut bekerja secara terus-menerus
(berkelanjutan).

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

7
BAB II
PENGENALAN PLC
A.

PENDAHULUAN
NEMA

(The

National

electrical

Manufacturers

Association)

mendefinisikan PLC sebagai piranti elektronika digital yang menggunakan


memori yang bisa diprogram sebagai penyimpan internal dari sekumpulan
instruksi dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi tertentu, seperti logika,
sekuensial, pewaktuan, perhitungan, dan aritmetika, untuk mengendalikan
berbagai jenis mesin ataupun proses melalui modul I/O digital dan atau
analog.
PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan atau
memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data
yang bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral.
PLC menerima masukan dan menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik untuk
mengendalikan suatu sistem. Dengan demikian besaran-besaran fisika dan
kimia yang dikendalikan, sebelum diolah oleh PLC, akan diubah menjadi sinyal
listrik baik analog maupun digital,yang merupakan data dasarnya.. Karakter
proses yang dikendalikan oleh PLC sendiri merupakan proses yang sifatnya
bertahap, yakni proses itu berjalan urut untuk mencapai kondisi akhir yang
diharapkan. Dengan kata lain proses itu terdiri beberapa subproses, dimana
subproses tertentu akan berjalan sesudah subproses sebelumnya terjadi.
Istilah umum yang digunakan untuk proses yang berwatak demikian ialah
proses sekuensial (sequential process). Sebagai perbandingan, sistem kontrol
yang populer selain PLC, misalnya Distributed Control System (DCS), mampu
menangani proses-proses yang

bersifat sekuensial dan juga

kontinyu

(continuous process) serta mencakup loop kendali yang relatif banyak.


Kendali PLC dapat diprogram melalui komputer, tetapi juga bisa diprogram
melalui program manual, yang biasa disebut dengan Programming Console.
Untuk keperluan ini dibutuhkan perangkat lunak, yang biasanya juga
tergantung pada produk PLC-nya. Dengan kata lain, masing-masing produk
PLC membutuhkan perangkat sendiri-sendiri. Saat ini fasilitas PLC dengan
komputer sangat penting sekali artinya dalam pemrograman-ulang PLC dalam
dunia industri. Sekali sistem diperbaiki, program yang benar dan sesuai harus
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

8
disimpan ke dalam PLC lagi. Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan program
PLC, apakah selama disimpan tidak terjadi perubahan atau sebaliknya, apakah
program sudah berjalan dengan benar atau tidak. Hal ini membantu untuk
menghindari situasi berbahaya dalam ruang produksi (pabrik), dalam hal ini
beberapa pabrik PLC telah membuat fasilitas dalam PLC-nya berupa dukungan
terhadap jaringan komunikasi, yang mampu melakukan pemeriksaan program
sekaligus pengawasan secara rutin apakah PLC bekerja dengan baik dan
benar atau tidak. Hampir semua produk perangkat lunak untuk memprogram
PLC memberikan kebebasan berbagai macam pilihan seperti: memaksa suatu
saklar (masukan atau keluaran) bernilai ON atau OFF, melakukan pengawasan
program (monitoring) secara real-time termasuk pembuatan dokumentasi
diagram tangga yang bersangkutan. Dokumentasi diagram tangga ini
diperlukan untuk memahami program sekaligus dapat digunakan untuk
pelacakan kesalahan. Pemrogram dapat memberikan nama pada piranti
masukan dan keluaran, komentar-komentar pada blok diagram dan lain
sebagainya. Dengan pemberian dokumentasi maupun komentar pada program,
maka akan mudah nantinya dilakukan pembenahan (perbaikan atau modifikasi)
program dan pemahaman terhadap kerja program diagram tangga tersebut.
B. BAGIAN/ ELEMEN PLC
PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk
industri, artinya seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk
keperluan aplikasi dalam dunia industri. Elemen-elemen dasar sebuah PLC
ditunjukkan pada gambar berikut

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

Gambar 3 elemen dasar PLC

Bagian-Bagian PLC

Gambar 4 Bagian dari PLC

1. Unit Pengolah Pusat (CPU - Central Processing Unit)


Modul CPU
Modul CPU yang disebut juga modul kontroler atau prosesor terdiri dari dua
bagian:
1. Prosesor
2. Memori
1. Prosesor berfungsi:
o

mengoperasikan dan mengkomunikasikan modul-modul PLC


melalui bus-bus serial atau paralel yang ada.

Mengeksekusi program kontrol.

2. Memori, yang berfungsi:


Menyimpan informasi digital yang bisa diubah dan berbentuk tabel data,
register citra, atau RLL (Relay Ladder Logic), yang merupakan program
pengendali proses.

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

10
Unit pengolah pusat atau CPU merupakan otak dari sebuah kontroler
PLC. CPU itu sendiri biasanya merupakan sebuah mikrokontroler (versi mini
mikrokontroler lengkap).
Pada awalnya merupakan mikrokontroler 8-bit seperti 8051, namun saat ini
bisa merupakan mikrokontroler 16 atau 32 bit. Biasanya untuk produk-produk
PLC buatan Jepang, mikrokontrolernya adalah Hitachi dan Fujitsu, sedangkan
untuk produk Eropa banyak menggunakan Siemens dan Motorola untuk
produk-produk Amerika. CPU ini juga menangani komunikasi dengan piranti
eksternal, interkonektivitas antar bagian-bagian internal PLC, eksekusi
program, manajemen memori, mengawasi atau mengamati masukan dan
memberikan sinyal ke keluaran (sesuai dengan proses atau p rogram yang
dijalankan). Kontroler PLC memiliki suatu rutin kompleks yang digunakan untuk
memeriksa agar dapat dipastikan memori PLC tidak rusak, hal ini dilakukan
karena alasan keamanan. Hal ini bisa dijumpai dengan adanya indikator lampu
pada badan PLC sebagai indikator terjadinya kesalahan atau kerusakan.
Tugas dari CPU dalam PLC adalah mengontrol dan mensupervisi semua
operasi PLC, sebuah komunikasi internal atau "Bus System" membawa
informasi dari dan ke CPU, I/O, dan memori.
Seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, bahwa CPU dihubungkan ke
memori dan I/O oleh tiga macam Bus, yaitu:

Control Bus

Address Bus

Data Bus

Control Bus, mengijinkan CPU mengontrol kapan harus menerima atau


mengirimkan

informasi

dari

salah

satu

yaitu

I/O

atau

memori.

Address Bus, mengijinkan CPU untuk menetapkan alamat untuk membuka


komunikasi

pada

daerah

tertentu

yang

ada

di

memori

atau

I/O.

Data Bus, mengijinkan CPU, memori dan I/O untuk saling tukar-menukar
informasi (data). Jumlah garis paralel dalam address bus ditentukan oleh
besarnya lokasi memori yang dapat dialamatkan, sedangkan ukuran dari data
bus menentukan besarnya jumlah bit informasi yang dapat dilewatkan antara
CPU, memori dan I/O.
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

11
2. Memory
Untuk

menyimpan

semikonduktor

program

seperti

RAM

dan

data

(Random

PLC

menggunakan

Access

Memory)

memori

atau

PROM

(Programmable Read Only Memory) seperti EPROM atau EEPROM.


Dalam beberapa hal RAM digunakan utnuk pemrograman awal dan pengujian,
sebab dengan menggunakan RAM ini dapat dengan mudah melakuan
pengubahan program. RAM yang ada di PLC ini dilengkapi dengan backupbattery yang berfungsi untuk mempertahankan agar program tidak hilang ketika
sumber daya PLC dimatikan.
C. PLC ( Programable Logic Controller )
Rele magnit sudah banyak dipakai untuk kontrol logika di industri beberapa
tahun lamanya dan sampai sekarang dan akan tetap dipakai secara luas pada
tahun-tahun berikutnya. Oleh karena pengembangan bahan, konstruksi dan
desain, rele mampu beroperasi ribuan kali tanpa mengalami gangguan. Namun
demikian dalam beberapa hal atau pada kondisi tertentu logika elektronika
lebih baik dari pada logika rele. PLC telah diproduksi oleh perusahaan ternama
seperti Mitsubishi, Omron, Festo, Sneider, Siemens, LG, Panasonic, Zen dll
dengan software pemograman yang berbeda tapi prinsip jenisnya sama seperti
Ladder ( diagram tangga ), Logic ( gerbang logika ),Mnemonik ( statement list ).
PLC pada dasarnya dibuat dan dikembangkan untuk digunakan menggantikan
rele yang dipakai dalam sistem control.
1. Keuntungan menggunakan PLC
Akhir-akhir ini PLC dalam aplikasi banyak dipakai di industri-industri, karena
PLC

ini

mempunyai

keunggulan-keunggulan

spesifik.

Ada

beberapa

keuntungan yang dapat kita peroleh apabila kita menggunakan PLC dalam
aplikasi

kontrol

di

industri.

Ini akan terlihat dengan jelas kalau kita lihat dari beberapa segi, diantaranya:

Ditinjau Dari Segi Biaya


Jika sebuah aplikasi kontrol yang komplek dan menggunakan banyak
rele, maka akan lebih murah apabila kita menggunakan / memasang
satu buah PLC sebagai alat kontrol.
Salah satu masalah apabila aplikasi kontrol menggunakan rele adalah

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

12
sama saja dengan mengeluarkan biaya untuk membuat satu rangkaian
kontrol yang digunakan untuk satu buah aplikasi kontrol. Ini berarti
apabila kita akan membuat satu atau lebih rangkaian kontrol yang
sejenis akan memerlukan biaya tambahan.
Tetapi dengan menggunakan PLC kita dapat membuat rangkaian kontrol
yang sejenis tanpa memerlukan biaya tambahan untuk membeli
komponen kontrol, sebab komponen kontrol yang diperlukan dalam
sistem kontrol tersebut dapat disimulasikan oleh PLC, seperti contohnya:
timer, counter, sequencer, dan sebagainya.

Ditinjau dari Segi Fleksibilitas


PLC dapat dengan mudah diubah-ubah dari satu aplikasi ke aplikasi lain
dengan cara memrogram ulang sesuai dengan yang diinginkan, tidak
seperti pada kontrol rele kita harus melakukan pengawatan ulang dan ini
tentu saja akan memakan waktu dan biaya.

Ditinjau dari Segi Keandalan


PLC jauh lebih andal jika dibandingkan dengan kontrol rele. PLC
didesain untuk bekerja dengan keandalan yang tinggi dan jangka waktu
pemakaian yang lama pada lingkungn industri.
PLC ini juga diproteksi terhadap kemungkinan kerusakan akibat surja
pada bagian I/O-nya, yaitu dengan cara menggunakan rangkaian isolasi
opto (cahaya).
Dengan menggunakan batere cadangan (back-up) pada RAM atau
EPROM untuk menyimpan atau menjaga program aplikasi, maka dapat
dijamin waktu produksi yang vital tidak akan hilang yang dikarenakan
oleh program hilang atau penyimpangan setelah terjadi kesalahan dalam
sistem kontrol.

Mempunyai

Kemampuan

Seperti

Komputer

Pada dasarnya PLC adalah komputer juga, dan ini berarti kita dengan
menggunakan PLC dapat mengumpulkan dan memroses data. PLC
dapat pula melakukan diagnosa dan menunjukkan kesalahan apabila
terjadi gangguan, sehingga ini sangat membantu dalam melakukan
palacakan

gangguan.

PLC juga dapat berkomunikasi dengan PLC lain termasuk juga dengan
komputer. Sehingga kontrol dapat ditampilkan di layar komputer,
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

13
didokumentasikan,

serta

gambar

kontrol

dapat

dicetak

dengan

menggunakan printer.

Mudah

dalam

Melakukan

pelacakan

Gangguan

Kontrol

Pada layar monitor dapat ditampilkan gambar kontrol, sehingga kita


dapat dengan mudah mengamati apa yang terjadi di sistem kontrol. Ini
memungkinkan orang untuk melakukan evaluasi terhadap kontrol dan
melakukan pengubahan atau perbaikan dengan cukup memasukkan
perintah melalui papan ketik (keyboard).
2. Pengertian PLC
PLC adalah sebuah alat kontrol yang bekerja berdasarkan pada
pemrograman dan eksekusi instruksi logika. PLC mempunyai fungsi internal
seperti

timer,

counter

dan

sift

register

dll.

PLC beroperasi dengan cara memeriksa input dari sebuah proses guna
mengetahui statusnya kemudian sinyal input ini diproses berdasarkan instruksi
logika yang telah diprogram dalam memori. Dan sebagai hasilnya adalah
berupa sinyal output. Sinyal output inilah yang dipakai untuk mengendalikan
peralatan atau mesin. Antarmuka (interface) yang

terpasang di PLC

memungkinkan PLC dihubungkan secara langsung ke actuator atau transducer


tanpa memerlukan rele
3. Tiga bagian pokok PLC
Pada prinsipnya PLC mempunyai tiga bagian pokok yang masing-masing
mempunyai tugas yang berbeda, tiga bagian tersebut adalah:

Pemroses

Memori

Input/Output

Input yang diberikan ke PLC disimpan dalam memori, kemudian diproses oleh
PLC berdasarkan instruksi logika yang telah diprogram sebelumnya. Hasil
proses adalah berupa output, output inilah yang dipakai untuk mengontrol
peralatan. Kerja dari PLC ini sepenuhnya tergantung dari program yang
terdapat di memori ini.
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

14
4. Catu daya PLC
Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan catu daya ke
seluruh bagian PLC (termasuk CPU, memori dan lain-lain). Kebanyakan PLC
bekerja pada catu daya 24 VDC atau 220 VAC. Beberapa PLC catu dayanya
terpisah (sebagai modul tersendiri). Yang demikian biasanya merupakan PLC
besar, sedangkan yang medium atau kecil, catu dayanya sudah menyatu.
Pengguna harus menentukan berapa besar arus yang diambil dari modul
keluaran/masukan

untuk

memastikan

catu

daya

yang

bersangkutan

menyediakan sejumlah arus yang memang dibutuhkan. Tipe modul yang


berbeda menyediakan sejumlah besar arus listrik yang berbeda.
Catu daya listrik ini biasanya tidak digunakan untuk memberikan catu daya
langsung ke masukan maupun keluaran, artinya masukan dan keluaran murni
merupakan saklar (baik relai maupun opto isolator). Pengguna harus
menyediakan sendiri catu daya terpisah untuk masukan dan keluaran PLC.
Dengan cara demikian, maka lingkungan industri dimana PLC digunakan tidak
akan merusak PLC-nya itu sendiri karena memiliki catu daya terpisah antara
PLC dengan jalur-jalur masukan dan keluaran.
5. Masukan-masukan PLC
Kecerdasan sebuah sistem terotomasi sangat tergantung pada kemampuan
sebuah PLC untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis sensor dan
piranti-piranti masukan lainnya. untuk mendeteksi proses atau kondisi atau
status suatu keadaan atau proses yang sedang terjadi, misalnya, berapa cacah
barang yang sudah diproduksi, ketinggian permukaan air, tekanan udara dan
lain sebagainya, maka dibutuhkan sensor-sensor yang tepat untuk masingmasing kondisi atau keadaan yang akan dideteksi tersebut. Dengan kata lain,
sinyal-sinyal masukan tersebut dapat berupa logik (ON atau OFF) maupun
analog. PLC

kecil biasanya hanya memiliki jalur masukan digital saja,

sedangkan yang besar mampu menerima masukan analog melalui unit khusus
yang terpadu dengan PLC-nya. Salah satu sinyal analog yang sering dijumpai
adalah sinyal arus 4 hingga 20mA (atau mV) yang diperoleh dari berbagai
macam sensor. Lebih canggih lagi, peralatan lain dapat dijadikan masukan
untuk PLC, seperti citra dari kamera, robot (misalnya, robot bisa mengirimkan
sinyal ke PLC sebagai suatu informasi bahwa robot tersebut telah selesai
memindahkan suatu objek dan lain sebagainya) dan lain-lain.
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

15
6. Pengaturan atau Antarmuka Masukan ( Modul Input )
Antarmuka masukan berada di antara jalur masukan yang sesungguhnya
dengan unit CPU. Tujuannya adalah melindungi CPU dari sinyal-sinyal yang
tidak dikehendaki yang bisa merusak CPU itu sendiri.
PLC memerlukan peralatan modul I/O. Modul I/O ini berfungsi untuk mengubah
tegangan yang umum dipakai pada kontrol rele (220 VAC, 24 VDC, atau yang
lainnya) ke dalam tegangan level TTL untuk dimasukkan ke PLC. Gambar
berikut ini menunjukkan rangkaian dasar dari peralatan yang dipakai untuk
mengkondisikan dan memodifikasi sinyal output dari luar PLC.
Modul antar masukan ini berfungsi untuk mengkonversi atau mengubah sinyalsinyal masukan dari luar ke sinyal-sinyal yang sesuai dengan tegangan kerja
CPU yang bersangkutan (misalnya, masukan dari sensor dengan tegangan
kerja 24 VDC harus dikonversikan menjaid tegangan 5 VDC agar sesuai
dengan tegangan kerja CPU). Hal ini dengan mudah dilakukan menggunakan
rangkaian opto-isolator sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut

Gambar 5 Rangkaian masukan (modul input) PLC

Penggunaan opto-isolator artinya tidak

ada hubungan kabel sama sekali

antara dunia luar dengan unit CPU. Secara 'optik' dipisahkan (perhatikan
gambar diatas), atau dengan kata lain, sinyal ditransmisikan melalui cahaya.
Kerjanya sederhana, piranti eksternal akan memberikan sinyal untuk
menghidupkan LED (dalam opto osilator), akibatnya photo transistor akan
menerima cahaya dan akan menghantarkan arus (ON), CPU akan melihatnya
sebagai logika nol (catu antara kolektor dan emitor drop dibawah 1 volt). Begitu
juga sebaliknya, saat sinyal masukan tidak ada lagi, maka LED akan mati dan
photo transistor akan berhenti menghantar (OFF), CPU akan melihatnya
sebagai logika satu.
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

16
7. Keluaran-keluaran PLC ( modul output )
Sistem otomatis tidaklah lengkap jika tidak ada fasilitas keluaran atau
fasilitas untuk menghubungkan dengan alat-alat eksternal (yang dikendalikan).
Beberapa alat atau piranti yang banyak digunakan adalah motor, selenoida,
relai, lampu indikator, speaker dan lain sebagainya. Keluaran ini dapat berupa
analog maupun digital. Keluaran digital bertingkah seperti sebuah saklar,
menghubungkan dan memutuskan jalur. Keluaran analog digunakan untuk
menghasilkan

sinyal

analog

(misalnya,

perubahan

tegangan

untuk

pengendalian motor secara regulasi linear sehingga diperoleh kecepatan putar


tertentu).
Sebagaimana pada antarmuka masukan, keluaran juga membutuhkan
antarmuka yang sama yang digunakan untuk memberikan perlindungan CPU
dengan peralatan eksternal, sebagaimana ditunjukkan pada gambar I .3 Cara
kerjanya juga sama, yang menyalakan

dan mematikan LED didalam

optoisolator sekarang adalah CPU, sedangkan yang membaca status photo


transistor ( PLC dengan output transistor berbeda dngan PLC dengan ouput
relay ), apakah menghantarkan arus atau tidak, adalah peralatan atau piranti
eksternal.

Gambar 6. Rangkaian keluaran (modul output) PLC menggunakan transistor

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

17
8. Bentuk-bentuk PLC
Berdasarkan I/O pada terminal PLC maka bentuk bentuk PLC berbeda
berdasarkan pabrik pembuatnya
Contoh untuk PLC omron :

PLC Mitsubishi

Gambar 7 bentuk -bentukPLC


SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

18
Dengan berbagai modul di atas PLC bekerja mengendalikan berbagai plant
yang kita miliki. Mengingat sinyal-sinyal yang ditanganinya bervariasi dan
merupakan informasi yang memerlukan pemrosesan saat itu juga, maka sistem
yang kita miliki tentu memiliki perangkat pendukung yang mampu mengolah
secara real time dan bersifat multi tasking,. Anda bayangkan bahwa pada suatu
unit pembangkit tenaga listrik misalnya, PLC Anda harus bekerja 24 jam untuk
mengukur suhu buang dan kecepatan turbin, dan kemudian mengatur bukaan
katup yang menentukan aliran bahan bakar berdasarkan informasi suhu buang
dan kecepatan di atas., agar didapatkan putaran generator yang diinginkan!
Pada saat yang sama sistem pelumasan turbin dan sistem alarm harus bekerja
baik baik di bawah pengendalian PLC! Suatu piranti sistem operasi dan
komunikasi data yang andal tentu harus kita gunakan. Teknologi cabling,
pemanfaatan serat optik, sistem operasi berbasis real time dan multi tasking
semacam Unix, dan fasilitas ekspansi yang memadai untuk jaringan komputer
merupakan hal yang lazim dalam instalasi PLC saat ini

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

19
BAB III
DASAR PLC OMRON
A. PENDAHULUAN
Menguasai satu jenis PLC sudah cukup dapat berkiprah di dunia industry
karena dasar seluruh PLC mempunyai kesamaan system kerja dan bagianbagiannya. Yang diulas disini kita pahami pada satu jenis PLC yaitu PLC
Omron. Jika kita bahas beberapa PLC akan menyita waktu yang cukup
lama untuk dapat menguasai seluruh PLC.
B. BAGIAN BAGIAN PLC OMRON CPM1A
1. Indikator Status PLC
Indikator

Status

PWR (green) ON
OFF
RUN (green) ON

ERR/ALM
(red)

COMM
(orange)

Arti
Power diberikan ke PLC
Power tidak diberikan ke PLC
PLC beroperasi pada mode RUN atau MONITOR

OFF

PLC pada mode PROGRAM atau terjadi kesalahan


fatal

ON

Terjadi kesalahan fatal (Operasi PLC terhenti)

Berkedip

Terjadi kesalahan yang tidak fatal (Operasi PLC tetap


berlangsung)

OFF

Mengindikasikan beroperasi normal

ON

Data sedang ditransfer melalui Peripheral Port

OFF

Data sedang tidak ditransfer melalui Peripheral Port

Indikator Input
Indikator ini akan menyala apabila input ON. Apabila terjadi kesalahan fatal,
lampu indikator berubah sebagai berikut:
CPU atau I/O bus error : input indikator OFF
Memory atau sistem error : input indikator tetap pada status sebelum
kesalahan (error) terjadi, meskipun status input berubah.
Indikator Output
Indikator ini menyala ketika rele output ON.
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

20
2. Komunikasi
Dengan komunikasi Host Link memungkinkan sebuah host komputer
mengontrol sampai 32 PLC OMRON. Untuk menghubungkan PLC dengan
komputer dapat menggunakan adapter RS-232C atauRS-422.
1.1. Komunikasi 1-1
Komunikasi seperti ditunjukkan pada gambar adalah metoda hubungan
1:1 yaitu hubungan antara PLC CPM1 dengan Komputer IBM PC/AT
atau komputer yang kompatibel dengan IBM PC/AT.
Bagian dan fungsi dari komponen-komponen tersebut adalah:
1.2. Mode Setting Switch
Set saklar ini ke host apabila akan menggunakan sistem host link untuk
menghubungkan ke personal komputer. Dan set saklar ke NT apabila
ingin menghubungkan PLC ke komputer dengan metoda 1:1 NT Link.
1.3. Connector
Connector ini digunakan sebagai penghubung ke CPU Peripheral Port.
RS-232C Port
Dengan menggunakan kabel RS-232C Port ini dihubungkan ke
peralatan lain seperti Personal Computer, Peralatan Peripheral dan
Terminal Pemrogram.
3. Struktur area
Struktur Area Memory PLC-CPM1A
Dalam tabel berikut ini adalah merupakan struktur area memory dari PLC
tipe CPM1A
Keterangan:
2.1. Area IR (Internal Relay)
Bit-bit dalam area IR mulai dari IR00000 sampai IR00915 dialokasikan
untuk terminal CPU dan unit I/O. Bit input mulai dari IR00000, dan bit
output mulai dari IR01000.
Bit IRwork dapat digunakan secara bebas dalam program.

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

21
Dan ini hanya digunakan dalam program, IRwork tidak secara langsung
dialokasikan untuk terminal I/O eksternal.
2.2. SR (Special Relay)
Bit rele spesial ini adalah bit yang digunakan untuk fungsi-fungsi khusus
seperti untuk flags (misalnya, dalam operasi penjumlahan terdapat
kelebihan digit, maka carry flag akan set "1"), kontrol bit PLC, informasi
kondisi PLC, dan sistem clock.
2.3. AR (Auxilary Relay)
Bit AR ini adalah bit yang digunakan untuk flag yang berhubungan
dengan operasi PLC CPM1A. Bit ini diantaranya digunakan untuk
menunjukkan kondisi PLC yang disebabkan oleh kegagalan sumber
tegangan, kondisi I/O spesial, kondisi unit input/ ouput, kondisi CPU PLC,
kondisi memory PLC dan sebagainya.
2.4. HR (Holding Relay)
Dapat difungsikan untuk menyimpan data (bit-bit penting) karena tidak
akan hilang walaupun sumber tegangan PLC mati.
2.5. LR (Link Relay)
Digunakan untuk link data pada PLC Link System. Artinya untuk tukarmenukar informasi antar dua atau lebih PLC dalam suatu sistem kontrol
yang saling berhubungan satu sama lain.
2.6. TR (Tempory Relay)
Berfungsi untuk menyimpan sementara kondisi logika program ladder
yang mempunyai titik pencabangan khusus.
2.7. TC (Timer / Counter)
Untuk mendefinisikan suatu sistem tunda waktu (timer), ataupun untuk
penghitung (counter). Untuk timer TIM mempunyai orde waktu 100 ms
dan TIMH mempunyai orde waktu 10 ms. TIM 000 s.d TIM 015 dapat
dioperasikan secara interrupt untuk mendapatkan waktu yang lebih
presisi.

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

22
2.8. DM (Data Memory)
Data memory berfungsi untuk penyimpanan data-data program, karena
isi DM tidak akan hilang walaupun sumber tegangan PLC mati. DM word
mulai dari DM0000 sampai DM0999 dan DM1022 dan DM1023 dapat
digunakan secara bebas dalam program.
DM word yang dialokasikan untuk fungsi-fungsi khusus, adalah:

DM Read/Write
Pada DM ini data bisa ditulis dan dihapus oleh program yang kita buat.

DM Error Log
Pada DM ini disimpan informasi-informasi penting dalam hal PLC
mengalami kegagalam sistem operasionalnya.

DM Read Only
Dalam DM ini data hanya dapat dibaca saja (tidak bisa ditulisi)

DM PC Set Up

Data yang diberikan pada DM ini berfungsi untuk Setup PLC. Pada DM inilah
kemampuan kerja PLC didefinisikan untuk pertama kali sebelum PLC tersebut
diprogram dan dioperasikan pada suatu sistem kontrol.

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

23

C. RUANG KERJA PEMBUATAN PROGRAM


Berikut adalah contoh ruang keja pembuatan program untuk PLC Omron
menggunakan software syswin 3.4

Gambar 7 Ruang pemograman untuk software syswin

Menggunakan software CX- Programmer

Gambar 8 Tampilan software CX-Programmer dari PLC Omron

1. Pembuatan ladder
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

24
Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana proses persiapan pembuatan
program dengan bahasa Ladder menggunakan SYSWIN,CX-Programer,
sysmac dan bagaimana menggunakan beberapa tool untuk menambah
produktifitas.

SYSWIN

mempunyai

beberapa

metoda

kerja

dengan

menggunaakn tool yang tersedia, anda dapat menggunakan salah satu mouse
atau

keyboard

untuk

membuat

program.

Gunakan perintah File/New untuk memulai pembuatan proyek baru. Maka


dialog Project Setup akan nampak di layar, sehingga anda dapat men-setup
parameter-parameter

dasar. Kemudian

anda

kembali

ke

ruang

kerja

pemrograman dan siap utuk memberi instruksi input dalam network yang
pertama.Ruang kerja untuk penggunaan software dalam pemograman
menggunakan ladder ditampilkan pada sisikiri untuk software syswin dan pada
sisi atas untuk CX-Programmer. Contoh instruksi dasar yang ditampilkan .
Open contact ( NO )
Open
Close contact
Contact((NO
NC))
Horisontal Line
Vertikal Line
Output
Negatif Output
Function ( digunakan untuk instruksi PLC yang lain
seperti END (01), KEEP(11),, DIFU (13) dll
Timer
Counter
Delete

Cek network
Select blok/ network

Add network Delete network

Addres symbol editor


Blok / network manager
Statement listNetwork
editor symbol editor

Gambar 9 Fasilitas pada software syswin

1. Pembuatan Program dan jenis

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

25
Pembuatan program dapat digunakan Komputer dan Programming
Console dan jenis program ( diagram ) yang dibuat dapat dengan
menggunakan Ladder ( diagram tangga ), Logic gate ( gerbang logika )
maupun Statement list ( Mnemonik ) Contoh :
LADDER

MNEMONIC
LD

OUT

LD NOT

OUT

LD

AND

OUT

LD

AND NOT

OUT

LD

OR NOT

AND

OUT

LD

LD

OR

AND LD

OUT

Gambar 10 Ladder dan Mnemonic simbol

2.1 Contoh Operasi PLC


SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

26
Operasi AND-LD
00002

00004

01000

00003

Operasi OR-LD
00002

00005

X000

00005

X000
Operasi
ORB

Operan
00002
00003
00004
00005

01001

X002

X003

Kode mnemonik
Alamat
Instruksi
LD
OR
001
LD
OR NOT
AND LD
OUT

Operan
000
001
002
003
1000

X002
Y001

X001

01000

OUT

Y000

X001

Operan
00002
00003
00004
00005

Kode mnemonik
Alamat
Instruksi
LD
AND-NOT
001
LD
AND
OR-LD

00003
01001

00004
Operasi
AND-LD

Kode mnemonik
Alamat
Instruksi
LD
OR
001
LD
OR-NOT
AND-LD
OUT

X003

Gbr 11 Ladder logic

Kode mnemonic
Alamat
Instruksi
LD
AND NOT
001
LD
AND
OR LD
OUT

Operan
000
002
001
003
1001

Titik percabangan dalam ladder disebut TR (temporary relay), lihat


gambar
TR 0
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

27

Gambar 12 Ladder dengan kontak TR

Kode Mnemonic:
Alamat

Instruksi

Data operand

00000

LD

000.00

00001

OR

010.00

00002

AND NOT

000.01

00003

OUT

TR 0

00004

LD

TR 0

00005

AND

000.02

00006

OUT

010.00

00007

LD

TR 0

00008

AND

000.03

00009

OUT

010.01

00010

END

01

Bentuk pemograman menggunakan logic (gerbang logika)

Gambar 13 Logic dari PLC

2.2. Langkah-langkah pembuatan program pada software

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

28
Dalam pembuatan program PLC seperti Ladder kita buka salah satu software
syswin atau Cx-programer yang sebelumnya telah kita buat program ladder
pada buku/kertas.
Contoh :
Ladder yang telah kita buat sbb:
Network 1

Network 2

Network 3

Gbr 14 Beberapa Network PLC

Setelah kita buka software lalu kita mulai masukan ladder mulai dari network 1
yang terdapat 3 input (00005, 00000 dan 00001) dan 1 output (01001) dimana
input berupa contact normaly open (NO)

Insert Network

Gbr 15 Letak Insert Network

Setelah network 1 selesai maka kita lakukan untuk network 2 dengan


sebelumnya kita lakukan insert network sehingga muncul garis network 2 sbb :

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

29

Ruang Network 2

Gbr. 16

Ruang Network 1

Ruang Network 1 dan 2

Dengan menggunakan CX-Programmer

Ruang Network/ section 1


Ruang Network/ section 2

Begitu selanjutnya untuk network 3, setelah program ladder selesai


harus kita akhiri dengan perintah END(01) untuk Syswin (sedangkan
CX-Programmer tidak dibutuhkan) lalu dengan insert network kembali

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

30

Fun untuk membuat END

Daerah untuk membuat END

Gbr. 17 Peletakan Ruang Fungsi END

klik FUN pada sisi kiri software maka akan muncul tampilan berikut lalu
kita ketik END.
Lalu lakukan procedure pengiriman program ke PLC ( lihat halaman
tatacara pengiriman program/ download to PLC).
D. KONFIGURASI SISTEM
1. Konfigurasi PLC CPM1A
Konfigurasi PLC berdasarkan I/ O dengan output relay untuk PLC
Omron type CPM1A antara lain sbb :
Jumlah

Input

Output

10

20

12

30

18

12

terminal I/O

Catu daya

Model

ac
dc
ac
dc
ac
dc

CPM1A-10CDR-A
CPM1A-10CDR-D
CPM1A-10CDR-A
CPM1A-10CDR-D
CPM1A-10CDR-A
CPM1A-10CDR-D

dst
Konfigurasi PLC berdasarkan I/ O dengan output transistor untuk PLC Omron
type CPM1A ( hanya PLC jenis CPM1A yang menggunakan transistor output )
antara lain sbb :
Jumlah
terminal

Input

Output

I/O
10
SMK Negeri 29

Model

Catu
daya

Transistor NPN

Transistor PNP

ac
dc

CPM1A-10CDT-D

CPM1A-10CDT 1-D

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

31

20

12

30

18

12

ac
dc
ac
dc

CPM1A-10CDT-D
CPM1A-10CDT-D

CPM1A-10CDT 1-D
CPM1A-10CDT 1-D

dst
Untuk I/ O 30, 40 dapat dilakukan Exspansi ( parallel dengan beberapa PLC)
untuk menambahkan I/ O sesuai kebutuhan tetapi untuk I/ O 10, 20 tidak dapat
dilakukan ekspansi.
2. Pemasangan instalasi PLC
Kontruksi PLC contoh untuk type 10 CDR :

Gbr. 18 Terminal I/O pada PLC CPM1A

Dari kontruksi diatas maka pemasangan Instalasi PLC CPM1A jenis relay
seperti CDR-A sbb :
Rangkaian input dengan spesifikasi tegangan input 24 volt, Impedansi
input dan arus IN 00000 IN 00002 sebesar 2 kohm- 12mA, input lainya
4,7 kohm-5mA, tegangan ON 14,4 V, Tegangan off 5,0 V , ON dan
OFF delay 2 ms , contoh instalasi input :

com
0000
1
0001

Push button

+ 24 Vdc

Limit switch

0002
0003
SMK Negeri 29

0004

Proximity
sensor ( NPN )
PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

32

0005
Interlock contact

0006
0007
0008

0 Vdc

Gambar 19 Pemasangan Instalasi input pada PLC


Rangkaian output (0 s/d 220 Vac atau dapat digunakan Vdc )
Untuk output relay kapasitas swiching maks 2 A, 250 V ( cos Q = 1 ) dan
2A, 24 V , switching minimal 10 mA, 5 Vdc , ON/ OFF delay 15 ms
contoh instalasi output :
Line

com

Indicator

01000

com

Solenoide valve

01001

com
Contactor / rele
01002

com
01003

Motor ( 0,5 A )

01004

Gambar 20 Pemasangan Instalasi output PLC Omron

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

33

Gambar 21 Instalasi Input dan Output PLC, menggunakan tegangan dc


3. Terminal I/ O untuk alokasi bit ( kontak ) IR
Tabel berikut ini menunjukan bit-bit IR dibagikan ke terminal I/ O dalam CPUCPM1A dan satuan I/ O ekspansi
Jumlah terminal
I/O pada CPU
10
20

30

Terminal CPU
Input
Output
6 point : 00000

4 point : 01000

s/d 00005
12 point : 00000

s/d 01003
8 point : 01000

s/d 00011
18 point : 00000

s/d 01007

s/d 00001 dan


00100 s/d
00105
24 point : 00000

40

s/d 00011 dan


00100 s/d
00111

Terminal satuan I/ O ekspansi


Input
Output
-

12 point : 01000

12 point :

s/d 01007 dan

00200 s/d

01100 s/d 01103

00211

16 point : 01000

12 point :

8 point : 0100

s/d 01007 dan

00200 s/d

s/d 01200 s/d

01100 s/d 01107

00211

01207

8 point : 01200
s/d 0107

Contoh pemasangan PLC di


Industri sebagai pengendali
mesin-mesin Industri dengan
menggunakan beberapa PLC

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

34

Gbr 22 Contoh Instalasi pada panel

EVALUASI
Kerjakan Soal berikut dengan benar
I. Pilihan ganda
1. Berikut ini yang bukan elemen pemrograman dalam keadaan komputer
terhubung dengan PLC adalah .
A. Setup hubungan
B. Menghapus program saat online
C. Download program dan eksekusi
D. Mengedit program saat online
E. Mengedit area memory PLC

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

35
2. Untuk mentransfer program dari komputer ke PLC, menggunakan
perintah.
A. Upload
B. Save
C. Download
D. Save as
E. Edit
3. Berikut ini yang termasuk instruksi kontrol bit adalah
A. DOWN LOAD
B. AND
C. DIFU
D. OR
E. OR NOT
4. Berikut ini yang tidak termasuk kontrol bit pada PLC adalah.
A. OUT
B. NOT
C. DIFD
D. SET
E. OR NOT
5. Jika PLC mempunyai I/ O 20 berarti banyaknya kontak ( bit ) input dan
output sebanyak ....
A. 10 dan 10
B. 12 dan 8
C. 14 dan 6
D. 16 dan 4
E. 18 dan 2
6. Pada gambar rangkaian dibawah dapat kita gantikan dengan logic....

A. AND
B. NAND
C. NOR
D. OR
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

36
E. EXOR
7. Tiga bagian pokok dari PLC adalah ....
A. Pemroses, memori dan input/ output
B. Input, output dan pemroses
C. Memori, input dan output
D. Memori, pemroses dan input
E. Memori, pemroses dan output
8. Pada gambar dibawah rangkaian tersebut dapat kita ganti dengan
logic ....
A. NAND
B. NOR
C. OR
D. AND
E. EXOR
9. Untuk memprogram PLC dapat digunakan ..........bahasa pemograman
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
10. Jika PLC mempunyai I/O 20 berarti mempunyai bit input sebanyak....
A. 6
B. 8
C. 10
D. 12
E. 14
11. Tranduser dalam sistem PLC berfungsi....
A. Mengubah sinyal listrik menjadi besaran listrik
B. Mengubah suatu besaran listrik menjadi sinyal listrik
C. Mengubah besaran listrik menjadi analog listrik
D. Mengubah besaran listrik menjadi satuan listrik
E. Mengubah energi listrik menjadi besaran listrik
12. Sistem kontrol loop terbuka mempunyai karakteristik...
A. Mempunyai umpan balik untuk mengkoreksi outputnya
B. Tidak mempunyai peralatan output
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

37
C. Tidak mempunyai umpan balik untuk mengkoreksi outputnya
D. Tidak mempunyai peralatan input
E. Tidak memiliki bagian proses
13. Yang dimaksud feedback adalah....
A. Sistem masukan keoutput agar dihasilkan output yang tepat
B. Bagian yang memberi masukan pada rangkaian pemroses agar
bekerja
C. Bagian dari output yang memberi masukan keinput
D. Bagian pemroses yang memberikan masukan terhadap gangguan
E. Gangguan yang memberi masukan kepada pemroses
14. Data bus dalam CPU berfungsi untuk...
A. Menerima dan mengirimkan informasi
B. Menetapkan alamat dan membuka komunikasi
C. Tukar menukar informasi
D. Memberikan masukan input
E. Menghasilkan output
15. Suatu peralatan atau kelompok peralatan yang digunakan untuk
mengatur fungsi suatu mesin untuk menetapkan tingkah laku mesin
tersebut sesuai dengan yang diinginkan merupakan definisi dari ....
A. atur
B. susun
C. kontrol
D. alih
E. sistem
16. Sistem yang mempunyai kemampuan untuk melakukan start,
mengatur dan memberhentikan suatu proses untuk mendapatkan
output sesuai dengan yang diinginkan disebut....
A. sistem kontrol
B. sistem kendali
C. sistem atur
D. sistem alur
E. sistem susun
17. Berikut ini merupakan keuntungan dari menggunakan PLC kecuali ....
A. fleksible
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

38
B. handal
C. murah
D. kemampuan seperti komputer
E. sulit pemeriksaan gangguan kontrol
18. Untuk menghubungkan PLC dengan komputer dapat menggunakan
kabel adapter .
A. RS 232C
B. RS 212 D
C. RS 232B
D. RS 323D
E. RS 323C

BAB IV
PERALATAN INPUT DAN OUTPUT PLC

C. PENDAHULUAN
Dalam pengoperasian PLC dibutuhkan peralatan atau komponen input
dan output sebagai input logic.
Peralatan input atau output ini dapat berupa kontak NO (Normaly open)
ataupun kontak NC (Normaly Close)
D. PERALATAN I/O PLC
1.

Peralatan input

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

39
Peralatan input atau komponen input untuk mensuport system operasi PLC,
menggunakan sumber listrik dc yang didapat dari PLC itu sendiri atau dari
sumber lain sebesar 12 s.d 24 volt dc.
Peralatan input PLC dapat berupa tombol , saklar, push botton ataupun
sensor. Dari semua peralatan tersebut mempunyai system kerja NO
ataupun NC.
Simbol dan bentuk peralatan berupa tombol / saklar atau push button :
Elemen sinyal masukan diperlukan untuk memungkinkan sebuah sistem
kontrol dinyalakan. Yang paling umum dipakai adalah saklar tekan (Pushbutton switch). Disebut sakelar tekan karena untuk mengalirkan sinyal,
mengaktuasikannya dengan menekan tombol atau saklar.

Gambar 23 PUSH BUTTON


Simbol yang digunakan:
Sakelar tekan manual secara umum untuk kontak
NO (General Push-button switch, NO)
Sakelar tekan manual, diaktifkan
dengan cara ditekan untuk kontak
NO
Saklear tekan manual, diaktifkan
dengan cara ditekan untuk kontak
NC
1.1.

Saklar Pembatas (Limit Switches)

Mekanik Tipe Sentuh (Mechanical Limit Switches Contacting Type)


Saklar pembatas ini dipakai sebagai indikasi dalam kontrol otomasi
yang menyatakan bahwa posisi ini merupakan posisi akhir baik itu untuk
mesin ataupun untuk silinder. Biasanya sistem
SMK Negeri 29

kontak

yang dipakai

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

40
adalah

sistem tersambung

bergantian

(Change

over).

Sakelar

pembatas ini akan bekerja bila tuas saklar tertekan. Contoh konstruksi
dan simbol saklar pembatas mekanik:

Tipe Tidak Sentuh (Non-Contacting Proximity Limit Switch)

Gbr 24

Komponen input berupa limit switch

Saklar pembatas tipe ini biasanya dipakai bila saklar pembatas


mekanik tidak dapat digunakan. Macam sakelar pembatas tipe ini antara
lain:
a. Saklar Pembatas (sensor) Buluh
Penggunaan sakelar ini biasanya dikarenakan keadaan sekitar yang
tidak memungkinkan dipasangnya saklar mekanik, misalnya karena
banyaknya

debu,

pasir

ataupun

lembab.

Saklar

ini

diaktuasikan/diaktifkan dengan magnet yang terpasang pada silinder.


Dengan adanya magnet maka buluh kawat akan tersambung atau
terputus bila magnet itu mendekati atau menjauhi buluh kawat tersebut.
b. Saklar Pembatas Induktif
Digunakan

bila saklar

pembatas

mekanik

ataupun

buluh

tidak

dapat digunakan. Biasa dipakai untuk sensor penghitung benda kerja


yang terbuat dari logam, pada suatu mesin atau ban berjalan. Saklar
pembatas ini hanya akan beraksi atau terpakai untuk logam.
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

41
Saklar pembatas atau sensor ini biasanya terdiri dari oscillator,
pemicu tegangan dan penguat. Biasanya ada dua macam, yaitu yang
dialiri arus bolak-balik dan arus searah, tapi keduanya mempunyai
tegangan operasi antara 1030 volts.
c. Saklar Pembatas Kapasitif
Sensor kapasitif ini mempunyai respons terhadap segala material,
metal maupun non-metal. Tapi sensor ini terpengaruhi oleh adanya
perubahan-perubahan

yang

diakibatkan

keadaan

sekelilingnya,

misalnya dengan debu logam.


d. Saklar Pembatas Optik
Sensor ini memberi respons pada semua benda kerja. Sinyal
masukannya berupa sinar.
1.2.

SENSOR

a. Sensor cahaya berupa fotoelektric yang terdiri :


Fotoelektric Sensor Head ( Reflektif and Separate )
Fotoelectric Sensor Amplifier

Gbr 25 Sensor sebagai input PLC


b. Sensor logam adalah sensor yang peka terhadap logam disebut
Proximity Sensor terdiri atas :
PH sensor (separate)
PH Sensor (Reflektif)

Infrared proximity sensor

Inductive proximity sensor

Inductive proximity sensor

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

42

Gbr 26

Proximty detector
Capasitive proximity sensor

Proximity detectors pada dasarnya adalah detektor logam. Alat ini digunakan
untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu logam tanpa sentuhan secara
phisik. Ini untuk mencegah kerusakan dari alat dan memberi kemampuan
mendeteksi adanya logam panas. Umumnya proximity detectors dirancang
untuk mendeteksi bahan logam ferro baja. Tetapi ada beberapa jenis yang
dipakai
Bila

proximity

untuk
detector

mendeteksi
digunakan

digunakan

logam
pada

permukaan

lain.
yang

mengandung metal atau serbuk metal, perlu dilakukan pengamanan dalam


penempatan sensor supaya terhindar dari bahan yang mengandung metal atau
serbuk di daerah sekitarnya.
2. Peralatan output
Peralatan output PLC adalah peralatan yang dipasang pada output PLC
seperti : motor listrik, solenoid, kontaktor magnit, relay, buzzer, lampu, heater
dengan syarat besar arus untuk output PLC maksimal sebesar 2 ampere jika
lebih maka harus digunakan bantuan kontak (penghubung arus) seperti
kontaktor magnit atau relay.
Peralatan output PLC dapat berupa arus dc (untuk PLC jenis transistor
relay output ) ataupun arus ac (hanya untuk relay output) dengan
tegangan 5 s.d 240 Volt.
Dari peralatan input dan output maka dapat hubungan peralatan tersebut
dengan PLC sbb :

INSTRUKSI INSTRUKSI PLC OMRON

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

43

Gbr 27 Hubungan peralatan I/ O dengan CPU

BAB V
INSTRUKSI-INSTRUKSI DASAR
A. PENDAHULUAN
Instruksi dalam PLC digunakan untuk menggerakan ( kendali) peralatan
yang kita inginkan. Instruksi tersebut sebagai dasar kita akan melakukan
suatu program. Instruksi terbagi dalam instruksi dasar dan instruksi fungsi
( terdiri atas fungsi instruksi dalam PLC).
B. INSTRUKSI PLC OMRON
1. Instruksi Input
Instruksi
LOAD
LOAD NOT
AND
AND NOT
OR
SMK Negeri 29

Mnemonik
LD
LD NOT
AND
AND NOT
OR

Kode
O
O
O
O
O

Fungsi
Menghubungkan kondisi NO kekiri bus bar
Menghubungkan kondisi NC kekiri bus bar
Menghubungkan kondisi NO secara seri dgn sebelumnya
Menghubungkan kondisi NC secara seri dgn sebelumnya
Menghubungkan kondisi NO secara paralel dgn sebelumnya
PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

44
OR NOT
AND LOAD
OR LOAD

OR NOT
AND LD
OR LD

O
O
O

Menghubungkan kondisi NC secara paralel dgn sebelumnya


Menghubungkan 2 blok instruksi secara seri
Menghubungkan 2 blok instruksi secara paralel

Catatan : O = Tombol instruksi terdapat pada programming Console


2. Instruksi output
Instruksi
OUTPUT
OUT NOT
SET
RESET
KEEP
DIFFERENTIATE

Mnemonik
OUT
OUT NOT
SET
RESET
KEEP

Kode
O
O
O
O
O

DIFU

DIFD

UP
DIFFERENTIATE
DOWN

Fungsi
Hasil output dari logic sebuah bit
Hasil output terbalik dari logic sebuah bit
Force set ( ON ) sebuah bit
Force reset ( OFF ) sebuah bit
Menahan status dari bit yang bersangkutan
Bit menjadi ON untuk satu siklus saat transisi dari OFF
ke ON
Bit menjadi ON untuk satu siklus saat transisi dari ON
ke OFF

Catatan : O = Tombol instruksi terdapat pada programming Console

3. Instruksi Kontrol
Instruksi
NO

Mnemonik

Kode

NOP

00

END

01

IL

02

Mengakhiri program yang telah dibuat


Bila kondisi IL (02) OFF maka semua output OFF dan

ILC

03

JUMP

JMP

04

JUMP END

JME

05

OPERATION
END
INTERLOCK
INTERLOCK
CLEAR

Fungsi

semua PV timer di reset dari IL (02) s/d ILC (03)


Akhir dari Interlock { awal IL(02) }
Bila kondisi JMP ON,semua instruksi antara JMP(04) dan
JME (05) berfungsi seperti NOP(00)
Akhir dari sebuah JUMP {di mulai dari JMP(04) }

4. Instruksi Timer/ Counter


Instruksi
TIMER
COUNTER
REVERSIBLE
COUNTER
HIGH-SPEED
TIMER

Mnemonik
TIM
CNT

Kode
Fungsi
O
Timer ON delay (hitung turun)
O
Counter hitung turun

CNTR

12

PV dapat menghitung naik atau turun oleh 1 counter

TIMH

15

Timer kecepatan tinggi, ON delay (hitung naik )

Catatan : O = Tombol instruksi terdapat pada programming Console


5. Instruksi Perbandingan
Instruksi
COMPARE
DOUBLE
SMK Negeri 29

Mnemonik
CMP
CMPL

Kode
Fungsi
20
Membandingkan dua nilai empat-digit heksadesimal
60
Membandingkan dua nilai delapan-digit heksadesimal
PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

45
COMPARE
BLOCK
COMPARE
TABLE
COMPARE

@BCMP

68

(@)TCMP

85

Menilai apakah sebuah nilai dari word berada pada range 16


( diasumsikan sebagai batas bawah dan batas atas
Membandingkan nilai dari sebuah word ke 16 word berurutan

6. Instruksi Pergerakan data


Instruksi
MOVE

Mnemonik
(@)MOVE

MOVE NOT

(@)MVN

BLOCK
TRANSFER
BLOCK SET
DATA
EXCHANGE
SINGLE

(@)XFER
(@)BSET

Kode
Fungsi
21
Meng-kopi konstan atau isi dari sebuah word ke word lainya
Meng- kopi komplemen dari sebuah konstan atau isidari
22
sebuah word ke sebuah word
Meng-kopi isi dari sebuah block sampai 1,000 word
70
berurutan ke sebuah block dengan word berurutan juga
71
Meng-kopi isi dari word ke block dariword secara berurutan

(@)XCHG

73

Meng-kopi isi darisebuah word ke sebuah word ( dimana

WORD

(@)DIST

80

DISTRIBUTE
DATA
COLLECT

Menukar isi dari word

alamatnya ditentukan denganmenambah offset dari alamat


word tsb)
Meng-kopi isi dari sebuah word (dmana alamatnya

(@)COLL

81

MOVE BIT

(@)MOVB

82

MOVE DIGIT

(@)MOVD

83

ditentukan menambah offset dari alamat word tsb) ke word


yang lain
Meng-kopi bit tertentu dari suatu word ke bit yang
ditentukan dari sebuah word
Meng-kopi digit tertentu (unit 4 bit) dari sebuah word ke
digit yang ditentukan ke sebuah word lain.

7. Instruksi geser
Instruksi

Mnemonik

Kode

SHIFT REGISTER

SFT

O/10

WORD SHIFT

(@)WSFT

16

(@)ASFT

17

(@)ASL

25

(@)ASR

26

(@)ROL

27

ASYNCHRONOUS
SHIFT REGISTER
ARITHMATIC
SHIFT LEFT
ARITHMATIC
SHIFT RIGHT
ROTATE LEFT

Fungsi
Meng-kopi bit tertentu (0 atau 1) ke bit paling kanan
dari shift register dan menggeser bit lainya 1 bit kekiri
Membuat shift register word banyak yang menggeser
data kekiri dalam unit 1 word
Membuat sebuah shift register menukar isi dari word
berdekatan saat 1 adalah 0 dan lainya tidak
Menggeser 0 ke bit 00 pada word tertentu dan
menggeser bit lain satu bit kekiri
Menggeser 0 ke bit 00 pada word tertentu dan
menggeser bit lain satu bit kekanan
Memindahkan isi dari CY ke bit 00 dari word tertentu,
menggeser bit lain satu bit kekiri dan menggeser bit
15 ke CY
Memindahkan isi dari CY ke bit 00 dari word tertentu,

ROTATE RIGHT

(@)ROR

28

menggeser bit lain satu bit kekanan dan menggeser


bit 15 ke CY

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

46
ONE DIGIT SHIFT
LEFT
ONE DIGIT SHIFT
RIGHT
REVERSIBLE
SHIFT REGISTER

(@)SLD

74

(@)SRD

75

(@)SFTR

84

Menggeser 0 ke digit paling kiri ( unit 4 digit) dari shift


register dan menggeser digit lain
Menggeser 0 ke digit paling kanan ( unit 4 digit) dari
shift register dan menggeser digit lain
Membuat sebuah atau word banyak shift register
yang dapat menggeser data kekiri atau kekanan

Catatan : O = Tombol instruksi terdapat pada programming Console


8. Instruksi perhitungan biner
Instruksi
BCD ADD
BCD
SUBTRACT
BCD
MULTIPLY
BCD
DIVIDE
BINARY
ADD
BINARY
SUBTRACT
BINARY
MULTIPLY
BINARY
DIVIDE
DOUBLE
BCD ADD
DOUBLE
BCD

Mnemonik
(@)ADD
(@)SUB

Kode
Fungsi
30
Menambah data sebuah word (atau sebuah konstan)
Mengurangi data sebuah word (atau sebuah konstan) dan
31
CY dari data sebuah word(sebuah konstan)

(@)MUL

32

(@)DIV

33

(@)ADB

50

(@)SBB

51

(@)MLB

52

(@)DVB

53

(@)ADDL

54

(@)SUBL

55

SUBTRACT
DOUBLE
BCD

DIVIDE

Mmbagi data sebuah word ( sebuah konstan) dengan data


sebuah word (sebuah konstan)
Menambah data dua word ( sebuah konstan) dengan CY
Mengurangi data sebuah word (konstan) dengan CY dari
data sebuah word (konstan)
Perkalian data sebuah word (konstan)
Membagi data sebuah word (konstan) dengan data sebuah
word dan mendapat hasil dan sisa.
Menambah data BCD 8 digit dari 2 pasang word (konstan)
dengan CY
Mengurangi data BCD 8 digit dari dua word (atau konstan)
dengan CY dari data BCD 8 digit dari dua buah word (atau
konstan)

(@)MULL

56

(@)DIVL

57

MULTIPLY
DOUBLE
BCD

Perkalian data dua word (data)

Perkalian dari data BCD 8 digit dari dua word (konstan)

Membagi data BCD 8 digit dengan dua word (konstan)


dengan data BCD 8 digit dari dua word (konstan).

Instruksi diatas adalah instruksi-instruksi yang dimiliki dan masih banyak lagi
untuk mengetahui instruksi yang belum tertulis seperti antara lain : Instruksi
penambah dan pengurangan, Instruksi pengubah data, Instruksi Logic,
Perhitungan special, Instruksi subrutin, Instruksi control interupsi, Instruksi I/ O
unit, Instruksi tampilan, Instruksi control High-Speed counter, Instruksi
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

47
diagnosis kerusakan dan Instruksi system special kesemua ini dapat dilihat
dengan cara : Klik Function pada software PLC Omron Syswin atau CXProgrammaer lalu pilih All instruction dan pilih yang anda cari lalu klik reference
maka akan muncul karakteristik instruksi yang anda inginkan (hanya dalam
bahasa Inggris).
C.

CARA KERJA INSTRUKSI


Pada bagian ini di contohkan beberapa instruksi dan contoh diagram ladder
serta mnemonic (statement list ).
1. Instruksi dasar
Instruksi dasar tanpa menggunakan fasilitas fungsi instruksi yang
disediakan PLC.
Contoh schematic manual berikut digunakan untuk mengoperasikan
motor listrik
F

Pada gambar dibawah ditampilkan


diagram ladder (pemograman PLC)

F1

menggantikan

diagram

manual

rangkaian disamping.

F2

Untuk F1 adalah MCB dipasang


SO

langsung
K1

S1

SMK Negeri 29

PLC,

sedangkan F2 adalah TOR (Thermal

14

Overload Relay) dapat dipasangkan


dalam pemograman. Untuk instruksi

H1
A2

instalasi

13

A1
K1

pada

dasar ini 01000 dapat menggunakan


bit kerja.

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

48

Gambar 28 Ladder untuk Instruksi dasar PLC


Dimana F2 adalah TOR, S0 adalah tombol stop dan S1 adalah tombol
start
2. Instruksi menggunakan fasilitas yang disediakan PLC
2.1. Instruksi Set dan Rset
Instruksi ini menyederhanakan suatu rangkaian ladder dasar seperti
pada gambar 3.1 diatas menggunakan set dan rset sbb :

Instruksi set ini selalu dipasangkan dengan instruksi rset berbentuk sbb :

B diatas merupakan bit (kontak) dapat gunakan bit kerja (lihat pada tabel
tentang work bit) atau bit output pada daerah IO, AR, HR atau LR
Contoh :

Pada gambar disamping pada set digunakan bit


kerja 01008 (tidak ada pada terminal output
PLC).
Bit 01008 digunakan untuk menyalakan (ONkan) 01000.Bit input 00000 untukmenyalakan
(aktifkan 01008) dan 00001 untuk mematikan
(OFF-kan ).Bit pada set dan rset harus sama

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

dan

01000

dapat

digunakan

mengoperasikan relay atau lainnya.

untuk

49

Gbr 30 Instruksi SET dan RSET


2.2. Instruksi KEEP (11)
Instruksi keep pada dasarnya adalah gabungan dari instruksi set dan
rset yang digabungkan menjadi satu bentuk instruksi sbb:

Contoh penggunaan KEEP (11) pada gambar

B = bit (contact) dapat menggunakan bit kerja atau bit output.


Contoh diatas digunakan bit kerja dengan fasilatas HR (holding relay)
yang akan menahan status suatu bit jika saat operasi listrik mati
kemudian listrik menyala kembali maka akanmenahan status bit
tersebut.
2.3. TIMER (TIM)
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

50
Timer adalah fasilitas delay ON untuk hitung turun pada PLC terdapat
sebanyak 512 timer (dari nomor timer 000 s.d 511)

Pada gambar disamping jika


Contoh penggunaan timer

00001 ON maka 01002 ON


setelah 20 detik (setting timer)
01002 akan OFF kembali

Gbr 31

Contoh penggunaan Timer

2.4. COUNTER (CNT)


Counter adalah fasilitas hitung turun , counter akan ON sampai hitungan
yang ditentukan contoh penggunaan counter digunakan untuk menghitung
product.

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

51

Contoh penggunaan counter sbb :

Pada gambar disamping jika 00004


ON sebanyak 10 kali ( setting
counter sebanyak 10 kali) maka NO
dari CNT 001 akan sehingga 01004
akan ON untuk meng OFF kan
01004 dan counter tekan reset
dengan meng ON kan 00005

2.5.DIFU (13) - DIFERENTIATE UP


DIFU(13) akan ON dalam satu siklus dari kondisi input dari off ke ON (dari
logika 0 ke 1), saat DIFU (13) ON tidak terlihat.

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

52

Contoh penggunaan DIFU (13)


sbb:
Pada

gambar

disamping

jika

00004 ON sekali maka 200.00


akan ON satu siklus (sekejap)
sehingga 01004 ON dan NO dari
01004 akan mengunci (lock)

2.6 SFT (10) - SHIFT REGISTER


Meng-kopi bit tertentu (0 atau 1) ke bit paling kanan dari shift register dan
menggeser bit lainya 1 bit kekiri, berapa jauh pergeseran ditentukan dari
chanel awal dan chanel akhir pergeseran.

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

53

Jika 00000 ON 1 kali dan 00001 juga ON


maka 01002 akan ON karena 200 bernilai
1.Kemudian jika 00001 ON untuk yang
kedua kali dan 00000 tetap ON maka
01003 akan ON karena telah digeser 1
kali dan demikian seterusnya. 00000
sebagai masukan sedangkan 00001 yang
menggeser bit sedangkan 00002 me
reset SFT (10) kembali ke semula.
2.7. CMP (20) COMPARE
Compare adalah fungsi pembanding artinya berfungsi membandingkan dua
data yang beralamat sama atau berbeda.Misal data di di daerah memory
(DM) dengan data daerah lain atau data berada di HR (holding relay)
dengan data di InternalRelay (IR). Dari perbandingan data tersebut ada 3
kemungkinan yang terjadi lebih besar (greater than) , sama dengan
(Equals) atau lebih kecil (less than) dapat di simpulkan dengan special relay
(SR) sbb :
a. Jika Cp1 > Cp2 maka bit SR 25505 akanON (greater than)
b. Jika Cp1= Cp2 maka bit SR 25506 akannON (equals)
c. Jika Cp1 < Cp2 maka bit SR 25507 akan ON (less than)

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

54

Pada gambar disamping 00000 ON maka


akan dibandingkan data dari DM 1 (#0025)
dengan data DM2 (#0050) Jika lebih besar
maka maka 01002 ) ON.
Jika sama dengan maka 01004 ON
Jika lebih kecil maka 01003 ON

Begitulah beberapa instruksi pada PLC dan masing-masing instruksi dapat


digabungkan contoh berikut rangkaian ON dan OFF menggunakan 1 buah
tombol menggunakan instruksi DIFU (13) , KEEP (11) dan Counter:

Jika 00001 ON sekali maka


01001 akan ON.NO difu 01009
akan ON sekejap( satu siklus)
menyebabkan KEEP ON dan
membuka

NC

01001

dan

menutup NO 01001 dan siap


untuk reset.
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

Jika 0001 ON untuk kedua kali


maka 01001 akan OFF

55

Contoh 2 :
Cara kerja rangkaian disamping jika
000.04 ON maka counter 002 akan
ON dan CNT002 akan me reset
counter.

Jika

Counter

ON

maka

CNT002 pada network 2 juga akan


ON

sekali

menyebabkan

keep(200.05) ON ,NO 200.05 akan


ON siap untuk melakukan reset keep,
jika CNT002 (pada network 2) ON
Gbr 32

Contoh aplikasi penggunaan instruksi

Demikianlah beberapa instruksi PLC, untuk melihat instruksi yang lain dengan
cara pilih Function ( pada software) klik lalu pilih Instruction list dan pilih
instruction yang diinginkan lalu reference maka dapat dilihat fungsi dari
instruksi tersebut.lihat gambar dibawah untuk software SYSWIN:

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

56

Lalu pilih All instructions maka muncul sbb:

Gbr 33 Software Syswin untuk mencari instruksi kerja

Sedangkan untuk software CX- Programmer klik Help pilih Instruction


Reference lalu pilih seri PLC akan tampil sbb :

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

57

Lalu kita pilih instruction yang kita inginkan

Gbr 34 Software CX- Programmer untuk mencari instruksi kerja

BAB VI
PENGGUNAAN SOFTWARE PLC

A. PENDAHULUAN
Membuat program untuk PLC dibutuhkan software untuk PLC SNEIDER,
SIEMENS, LG, ZEN, MITSUBISHI, OMRON

dibutuhkan software yang

berbeda

ladder

tetapi

pada

prinsipnya

pembuatan

(diagram

tangga)

mempunyai kesamaan hanya perbedaan terletak pada pengkodeanya.


SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

58
Untuk LG glofa type GM4 alamat data input diberi kode % I 0. 0. 0. dst dan
untuk output diberi kode % Q 0. 1. 15. Dst
Untuk ZEN digunakan untuk input I 0, I1 dst sedangkan untuk output digunakan
Q0, Q1 dst.
Untuk OMRON digunakan kode untukinput 00000, 00001 dst dan untuk output
digunakan 01000, 01001 dst
B. OMRON CPM1A menggunakan software syswin 3,4 dan CXProgrammer:
1. Melakukan download programyang telah kita buat (pengiriman program
dari komputer ke PLC) dengan langkah sbb :
a. Klik project pada tampilan software maka akan muncul

Gbr
34communication
Langkah -langkah
mengirim
program
Lalu kita
pilih
tujuannya
menghubungkan
PLC dengan
computer (setelah kita klik communication) akan ditampilkan sbb:

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

59

Sebelumnya telah kita hubungan PLC dengan computer menggunakan


kabel RS-232 ke compada computer.
Pada gambar diatas kita pilih Port pada com1 atau com2 dst lalu kita klik
Test PLC maka pada status akan muncul connected (berarti computer dan
PLC sudah terhubung) selanjutkan close.
b. Lalu klik project kembali, langkah selanjutnya kita pilih PLC setup maka
muncul tampilan sbb :

Pada Starup Mode ada 3 pilihan (program, monitor, run) jika pilihan program
maka gambar ladder (program) yang kita kirimke PLC akan hilang (tidak
tersimpan dalam PLC) saat PLC dimatikan power suplynya.Untuk pilihan
monitor maka gmabar ladder (program)

yang kita kirim akan tersimpan

dalam PLC walaupun power supply dimatikan dan program dapat di edit
sedangkan run sama halnya seperti monitor tetapi gambar tidak dapat di
edit. Selanjutnya kita klik close.
c. Setelah 2 langkah diatas telah dikerjakan selanjutnya kita klik Online maka
akan muncul sbb:

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

60

Jika langkah b telah kita lakukan maka pada tulisan connect terdapat ceklist
yang menandakan PLC sudah terhubung dengan computer. Kita pilih
download program to PLC untuk mengirim program yang kita buat pada
computer ke PLC. Jika kita pilih upload program from PLC, kita akan
mengambil program yang terdapat pada PLC.
Setelah download maka tinggal kita klik yes dan PLC setupjika ada pilihan
kembali. Dilanjutkan klik Mode yang sebelumnya kita klik Online kembali,
pada mode kita posisikan pada monitor , tujuan untuk mengetahui (tampilan)
program bekerja sesuai yang kita inginkan atau tidak.
d. Langkah berikutnya kita klik monitoring atau tanda petir yang ada pada cF11
pada toolsbar.
Selesai sudah kita melakukan langkah mengirim program yang kita buat dan
kita kirim ke PLC menggunakan software syswin.
2. Memberi nama pada program atau rangkaian ladder
a. Untuk memberi nama kita klik pada software (lihat gambar dibawah ini):

Isi sesuai yg kita inginkan

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

61

Gbr 35

Cara pemberian nama program pada software

Klik (kotak hitam) keposisi yang akan kita beri nama selanjutkan kita isi Sym
dan Com sesuai nama yang kita inginkan (contoh untuk output 010.00 diberi
nama M1 dan Motor listrik1)
Untuk fasilas yang lain silahkan anda coba sendiri termasuk fasilitas password
dsb.

BAB VII
PROGRAMMING CONSOLE PLC OMRON
A. PENDAHULUAN
Dalam pemograman PLC terkadang dibutuhkan alat lain selain computer
dalam hal ini digunakan peralatan yang disebut Programming Console,
pemograman menggunakan alat ini memang sulit karena diharapkan siswa
menguasai bahasa pemograman yaitu statement list atau mnemonic.
B. PROGRAMMING CONSOLE
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

62
Programming console adalah alat yang berfungsi untuk memprogram
PLC tanpa bantuan komputer menggunakan console kita gunakan bahasa
pemograman statement list atau mnemonic tidak dapat menggunakan
ladder (diagram tangga). Pada saat kita akan memulai memrogram PLC
dengan programming console, sebaiknya kita mempelajari bagian bagian
keyboard pada programming consule.

Gbr 36

Konstruksi program console

Tampilan programming console

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

63
Berdasarkan dari gambar dapat dijelaskan jenis dan fungsi dari masing
masing tombol yang terdapat di console yang meliputi:
1. FUN
2. LD
3. AND
4. OR
5. OUT
6. TIM
7. CNT
8. NOT
9. HR
10. TR
11. SFT
12. SHIFT
Dalam programming console me-miliki 3 macam mode pengoperasian-nya
yaitu:
PROGRAM : untuk membuat pro-gram atau membuat modifikasi atau
perbaikan ke program yang sudah ada.
MONITOR :
RUN

digunakan ketika me-monitoring ketika PLC sedang beroperasi.

: digunakan untuk meng-operasikan program tanpa dapat mengubah


nilai setting yang dapat diubah pada posisi monitor.

Mode : Program
PLC mempunyai sebuah sandi masukan kontrol untuk mencegah akses yang
tidak dikehendaki ke programnya. PLC selalu memberikan perintah untuk
memasukkan sandi ketika daya pertama kali dihubungkan atau setelah
Programming Console dipasang saat PLC beroperasi.
1. Menghapus Password

Disetting

untuk keamanan, agar orang

yang

bukan

spesialis dalam

mengoperasikan PLC yang merupakan salah satu pencegahan terhadap


kerusakan
Program
Password
SMK Negeri 29

CLR

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

MONITOR

Program

64

00000

0000

CLR

2.Menghapus Semua Program


Semua isi user program memori dihapus
SET

RESET

00000MEMORICLEAR
HR CNT DM

MONITOR

00000 memori CLEAR

NOT

CLR

END HR CNT DM

00000

3. Create I/O Table


Mendaftarkan I/O chanal dari unit yang dibuat di masing-masing device PC dan
unit dari masing-masing unit
FUN

CLR

CH

00000 I/O TABLE


?-?U =

CHANGE

9713

00000CREATE I/O TABLE


?????
00000 CREATE I/O TABLE
9713

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

65

4.Read ERROR dan RELEASE


Memanggil kesalahan dari hasil cek sendiri, kemudian menghapus
tampilannya.

MONITOR

FUN

END NO COMMOND

ERROR MESSAGE

MONITOR

READ OK

00000

CLR

Program check

Mengecek kesalahan rangkaian, bila ada error akan berhenti di


address tersebut

SEARCH

00000

END (01)(00.1KW)

Cara menghapus instruksi


1). Tempatkan alamat pada layar monitor console pada instruksi yang
akan dihapus. Kemudian lakukan perintah sebagai berikut:
00002 DELETED END

DEL

Program 00002 yang semula dibawah akan terhapus


2). Jika tampilan sudah seperti pada layar monitor diatas berarti instruksi
yang tadi ditampilkan sudah terhapus.
Cara menyisipkan instruksi
1) Tempatkan layar monitor pada instruksi yang akan ditempatkan
dibawah instruksi yang akan disisipkan. Kemudian lakukan perintah
sebagai berikut:
SMK Negeri 29

INS

INS

00002 INSERT END

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

66
Program 00002 disisipkan

2) Setelah layar tertampil seperti diatas maka penyisipan program sudah


selesai.
4.3. Cara penulisan program dan menjalanannya
1. Set switch selector mode menggunakan kunci ke posisi PROGRAM .
Tekan CLEAR bila perlu sampai alamat 00000 tampil pada layar.
2. Tulis Mnemonic dari program yang kita buat. Setiap penulisan mnemonic
diakhiri dengan menekan tombol WRITE/ENTER.
3. Pada akhir program jangan lupa memasukkan instruksi END yang
menandakan akhir dari program. Untuk memasukkan instruksi END
adalah dengan memilih FUN kemudian isikan data 01.
4. Untuk mengeksekusi program, pindahkan mode dari PROGRAM ke
MONITOR atau RUN.
5. Untuk memonitor keadaan kontak saat program dijalankan tekan CLEAR
saat mode RUN tekan panah kebawah, maka alamat mnemonic akan
dapat termonitor.

Menuliskan instruksi dan peralatan


Untuk menuliskan instruksi dan peralatan, kita perlu menuliskan istruksi
tersebut lalu menuliskan simbol dan nomornya dan diakhiri dengan tombol
eksekusi (GO).
Contoh: menuliskan program mnemonic sebagai berikut
LD

000

OUT Y

000

Maka urutan penekanan tombolnya adalah:


W
R
OUT

LD

00
0
Gambar 2.10. Menuliskan instruksi dan peralatan

00
0

GO

GO

Menghapus semua program

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

67
Ada kalanya kita harus menuliskan program baru yang benar-benar
berbeda dari program yang telah di tuliskan ke dalam PLC sebelumnya.
dengan metoda ini, program yang telah tertulis di dalam PLC akan terhapus
seluruhnya.
Untuk menggunakan prosedur ini , tombol yang harus kita tekan adalah:
W
R

NOP

GO

GO

Gambar 2.14. Menghapus semua program


Membaca program
Prosedur ini biasa digunakan saat semua program telah kita masukkan
dan kita ingin membaca atau mungkin memeriksanya lagi. Bila kita
menggunakan prosedur ini, PLC akan memberi tanda khusus pada semua
instruksi inverse. Pemberian tanda dimaksudkan agar programmer tidak
salah membaca instruksi antara yang kontak dan yang tidak kontak
(inverse).

Untuk menggunakan prosedur ini , tombol yang harus kita tekan adalah:
Tampilkan Instruksi
Program

RD

Nomor
STEP

STEP

GO

Gambar 2.16. Membaca program


EVALUASI
I. Pilihan ganda
1. Yang termasuk bit kerja adalah bit yang .....
A. terdapat pada output PLC
B. terdapat pada input PLC
C. tidak terdapat pada output PLC
D. merupakan bit output tapi tidak ada di terminal output
E. adanya diluar bit output
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

68
2. Yang bukan termasuk peralatan input kendali PLC adalah....
A. tombol
B. saklar
C. sensor
D. photo electrik
E. lampu
3. Yang bukan peralatan output kendali PLC adalah....
A. lampu
B. coil
C. motor listrik
D. tombol
E. solenoid
4. Untuk menyimpan program yang kita buat kedalam PLC agar tidak hilang
walaupun power suply dimatikan dan dapat di edit dalam PLC set up kita
gunakan....
A. program
B. monitor
C. run
D. transfer to PLC
E. monitoring
5. Fungsi KEEP pada fasilitas PLC untuk ....
A. menahan status suatu bit
B. menghubungkan status bit
C. menghitung bit
D. mengukur input bit
E. memindahkan bit
6. Pada mode apa yang digunakan untuk me-download program dan data ke
PLC .
A. mode monitor
B. mode run
C. mode on
D. mode stop
E. mode edit
7. Pada gambar simbol ladder untuk
.........
Tim00

A. Normally open
B. Normally close
C. Normally open counter
D. Normally open timer
E. Normally close timer
8. Fasilitas yang berfungsi menyimpan data bit agar tidak hilang walaupun
sumber daya listrik dimatikan adalah ....
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

69
A. AR
B. LR
C. SR
D. DM
E. HR
9. Jika PLC mempunyai I/ O 20 berarti banyaknya kontak ( bit ) input dan
output sebanyak ....
A. 10 dan 10
B. 12 dan 8
C. 14 dan 6
D. 16 dan 4
E. 18 dan 2
10. Pada gambar rangkaian dibawah dapat kita gantikan dengan logic....

A.
B.
C.
D.
E.

AND
NAND
NOR
OR
EXOR

11. Yang termasuk bit kerja adalah bit yang .....


A. terdapat pada output PLC
B. terdapat pada input PLC
C. tidak terdapat pada output PLC
D. merupakan bit output tapi tidak ada di terminal output
E. adanya diluar bit output
12. Yang bukan termasuk peralatan input kendali PLC adalah....
A. tombol
B. saklar
C. sensor
D. photo electrik
E. lampu
13.Yang bukan peralatan output kendali PLC adalah....
A. lampu
B. coil
C. motor listrik
D. tombol
E. solenoid

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

70
14. Untuk menyimpan program yang kita buat kedalam PLC agar tidak hilang
walaupun power suply dimatikan dan dapat di edit dalam PLC set up kita
gunakan....
A. program
B. monitor
C. run
D. transfer to PLC
E. monitoring
15. Tiga bagian pokok dari PLC adalah ....
A. Pemroses, memori dan input/ output
B. Input, output dan pemroses
C. Memori, input dan output
D. Memori, pemroses dan input
E. Memori, pemroses dan output
16. Tegangan input PLC menggunakan tegangan ....
A. 12 Vac
B. 12 Vdc
C. 24 Vac
D. 24 Vdc
E. 100 Vdc
17. Untuk output PLC type CDR-A dapat digunakan tegangan ....
A. dc atau ac
B. 24 Vdc
C. 220 Vac
D. 12 s.d 220 Vdc ataupun ac
E. 12 s.d 220 Vac
18. Pada gambar dibawah rangkaian tersebut dapat kita ganti dengan logic ....
A. NAND
B. NOR
C. OR
D. AND
E. EXOR
19.Fungsi counter pada fasilitas PLC berfungsi untuk ....
A. menghitung naik
B. mengukur waktu
C. mengakhiri program
D. menyimpan program
E. menghitung turun
20.Fungsi KEEP pada fasilitas PLC untuk ....
A. menahan status suatu bit
B. menghubungkan status bit
C. menghitung bit
D. mengukur input bit
E. memindahkan bit
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

71
21. Berikut ini elemen pemrograman dalam keadaan komputer terhubung
denan PLC, kecuali ....
A. setup hubungan
B. menghapus program saat online
C. download program dan eksekusi
D. mengedit program saat online
E. mengedit area memory PLC
22. Pada mode apa yang digunakan untuk me-download program dan data ke
PLC .
A. mode monitor
B. mode run
C. mode on
D. mode stop
E. mode edit
23. Untuk mentransfer program dari komputer ke PLC, menggunakan perintah
.
A. upload
B. download
C. save as
D. edit
E. save
24. Berikut ini instruksi-instruksi dasar pada diagram ladder, kecuali....
A. download
B. AND
C. OR
D. ANDNOT
E. ORNOT
25. Untuk memprogram PLC dapat digunakan ..........bahasa pemograman
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
26. Jika PLC mempunyai I/O 20 berarti mempunyai bit input sebanyak....
A. 6
B. 8
C. 10
D. 12
E. 14
27. Pada gambar..

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

72

Jika pada gambar I03 ON maka maka output O02 akan....


A. ON
B. Tetap OF
C. ON beberapa menit
D. ON dan mati kembali
E. Berkedip
28. Dari gambar soal nomor 32, Lampu akan menyala ( ON ) jika..
A. I03 dan I04 OF
B. I03 dan I04 ON
C. I03 ON dan I04 OF
D. I03 OF dan I04 ON
E. I03 ON kemudian I04 di ON lalu di OF
29. Tranduser dalam sistem PLC berfungsi....
A. Mengubah sinyal listrik menjadi besaran listrik
B. Mengubah suatu besaran listrik menjadi sinyal listrik
C. Mengubah besaran listrik menjadi analog listrik
D. Mengubah besaran listrik menjadi satuan listrik
E. Mengubah energi listrik menjadi besaran listrik
30. Sistem kontrol loop terbuka mempunyai karakteristik...
A. Mempunyai umpan balik untuk mengkoreksi outputnya
B. Tidak mempunyai peralatan output
C. Tidak mempunyai umpan balik untuk mengkoreksi outputnya
D. Tidak mempunyai peralatan input
E. Tidak memiliki bagian proses
31. Yang dimaksud feedback adalah....
A. Sistem masukan keoutput agar dihasilkan output yang tepat
B. Bagian yang memberi masukan pada rangkaian pemroses agar bekerja
C. Bagian dari output yang memberi masukan keinput
D. Bagian pemroses yang memberikan masukan terhadap gangguan
E. Gangguan yang memberi masukan kepada pemroses
32. Bagian yang mengkomunikasikan antara CPU, I/O dan memori disebut...
A. Bus system
B. Logika system
C. Data system
D. Memory system
E. Rel system
33. Data bus dalam CPU berfungsi untuk...
A. Menerima dan mengirimkan informasi
B. Menetapkan alamat dan membuka komunikasi
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

73
C. Tukar menukar informasi
D. Memberikan masukan input
E. Menghasilkan output
34. Dipasaran PLC ada 2 jenis antara lain jenis compact artinya...
A. PLC mempunyai output terpisah
B. PLC mempunyai input terpisah
C. PLC mempunyai input dan output terpisah
D. PLC mempunyai I/O sudah menjadi satu dengan CPU
E. PLC mempunyai power suply terpisah
35. Pada PLC antara peralatan input dan CPU dihubungkan menggunakan...
A. Relay
B. Optocoupler
C. Transistor
D. Dioda foto
E. Resisitor
36.

Pada mnemonik diatas yang tepat untuk laddernya adalah....


A.

B.

C.

D.

E.

37. Fasilitas PLC yang mempunyai persamaan cara kerjanya dengan KEEP
adalah...
A. Counter
B. Set dan reset
C. Interlock
D. DIFU
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

74
E. Timer
38. Fasilitas DIFD (14) bekerja ON pada satu scan siklus dari...
A. ON ke OF
B. OF ke ON
C. ON ke ON
D. DIFU ke ON
E. Power ON ke OF
39. Jika pada sistem kendali kita gunakan dua tombol NO ( tidak ada NC )
maka fasilitas yang tepat kita gunakan...
A. KEEP
B. DIFU
C. DIFD
D. IL
E. Counter
40.

Dari gambar diatas yang benar adalah pernyataan berikut...


A. Waktu timer di set pada 10 detik
B. Timer yang digunakan nomor 10
C. Waktu timer di set pada 20 detik
D.Timer di set pada 2 detik
E. Timer yang digunkan nomor 20
41. Langkah awal kita mengirim program yang kita buat ke PLC adalah...
A. Download program
B. Mode program
C.Comunication
D.PLC set up
E. Project setup
42.

Pada gambar diatas jika...


A. 00000 ON maka 01005 ON
B. 00001 dan 00000 ON maka 01005 ON
C. 00004 ON maka 01005 tetap OF
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

75
D. 00001 atau 00004 ON maka 01005 ON
E. 00004 dan 00000 ON maka 01005 ON
43. Dari gambar nomor 45 jika 00004 kita ganti NC maka...
A. Jika kita ON 00001 maka 01005 tetap OF
B. Maka 01005 langsung ON
C.Jika kita tekan 00001 maka 01005 tidak ada pengaruhnya
D.Jika kita tekan 00004 maka 01005 akan ON
E. Jika kita tekan 00000 maka 01005 akan ON
44. Memprogram PLC dengan programming consoles kita gunakan bahasa
program...
A. Ladder
B. Logic
C.Mnemonic
D.Flowchart
E. Text
45. Pada gambar

Fungsi sF6 adalah...


A. Menambah network
B. Menghapus network
C.Mengecilkan gambar program
D.Test network
E. Memilih network
46. Dari gambar soal nomor 48 fungsi cF8 adalah...
A. Menambah network
B. Menghapus network
C.Mengecilkan gambar program
D.Mengubah ke mnemonic atau statement list
E. Memilih network
47. Dari gambar soal nomor 48 fungsi dari sF12 adalah...
A. Menambah network
B. Menghapus network
C.Mengecilkan gambar program
D.Mengubah ke mnemonic atau statement list
E. Memilih network
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

76
II. Essay
1. Buatkan rangkaian berikut menjadi ladder dan logic !

2.
3.
4.
5.
6.

Dari gambar diatas buatkan instalasinya pada trainer !


Buatkan program menggunakan fasilitas interlock !
Tuliskankan langkah-langkah mengirim program dari komputer ke PLC !
Tuliskankan peralatan input dan output PLC !
Sebutkan langkah-langkah mengirim program yang telah dibuat pada
komputer ke PLC !
7. Sebutkan jenis sensor yang banyak digunakan pada sistem kendali PLC
dan berikan contoh rangkaian menggunakannya untuk PLC !
8. Sebutkan langkah-langkah mengirim program yang telah dibuat pada
komputer ke PLC !

DAFTAR PUSTAKA

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

77

KOMPETENSI KEAHLIAN

: ELEKTRONIKA INDUSTRI

MATA PELAJARAN

: PLC (PROGRAMMABLE LOGIC


CONTROLLER)

KELAS / SEMESTER

: X I / 3-4

STANDAR KOMPETENSI

: MEMPROGRAM PERALATAN SYSTEM


OTOMASI ELEKTRONIK YANG
BERKAITAN DENGAN I/ O
BERBANTUAN PLC DAN KOMPUTER

KODE KOMPETENSI

PENGAJAR

: BUDIARDI BASUKI, S.PFis, S.Pd

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

78

SMK NEGERI 29 JAKARTA


JL. PROF JOKO SUTONO SH NO. 1
JAKARTA SELATAN

2013 / 2014

Jobsheet ( workingsheet ) 1
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
MataPelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 3

PROGRAM LADDER
MENGGUNAKAN BEBERAPA
SOFTWARE UNTUK LOGIKA
OR dan AND

Job No
Waktu
Tgl
Nama

:1
: 2 x 45 menit
:
:

I. Tujuan

Peserta didik dapat membuat program PLC menggunakan PLC Omron,


Omron Zen, Mitsubishi, zelion (snaider), festo.
II. Teori Singkat
Dalam pemograman PLC merupakan tindak lanjut dari materi system digital
dimana dikenal logika OR dan AND merupakan aplikasi dari system
pensaklaran untuk rangkaian paralel dan seri. Penggunaan logika OR dan AND
digunakan dalam pemograman PLC menggunaka mnemonic
Contoh : OR
AND
III.

Alat/ bahan

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

79
-

Komputer

Software Syswin,CX-Programmer, Zen, mitsubishi atau zelion atau festo

IV. Keselamatan kerja


1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disedikan.

3. Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!


V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
- Pilih salah satu software PLC

Buat gambar sesuai perintah/tugas

Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan.

Buatlah laporan praktik sesuai format

VI. Tugas dan gambar kerja

Buatlah rangkaian berikut menjadi diagram ladder dengan PLC Omron,


Zen dan Mitsubishi.
Gbr.

T1

T2
L1

L1

T1 dan T2 adalah tombol , L1 adalah lampu dan L1 adalah kontak yang


dimiliki lampu
VII. Hasil kerja/ Pengamatan

Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software


Input
Output
T1
T2
L1
on
off
on
on
off
on
off
off
Buatkan laporan praktek hasil pekerjaan yang kamu lakukan dari tugas
yang diberikan !
VIII. Pertanyaan
1. Apa fungsi kontak NO dari L1 pada gambar diatas ?
2. Apa perbedaan antara OR dan AND dari ladder diatas ?
IX. Kesimpulan

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

80

Jobsheet ( workingsheet ) 2
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
MataPelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 3

PROGRAM LADDER DAN


MNEMONIC MENGGUNAKAN
BEBERAPA SOFTWARE
UNTUK LOGIKA OR dan AND

Job No
Waktu
Tgl
Nama

:2
: 2 x 45 menit
:
:

I. Tujuan

Peserta didik dapat membuat program ladder dan mnemonic


menggunakan software PLC Omron, Omron Zen, Mitsubishi, zelion,
festo.
II.

Teori Singkat
Dalam pemograman PLC merupakan tindak lanjut dari materi system digital
dimana dikenal logika OR dan AND merupakan aplikasi dari system
pensaklaran untuk rangkaian paralel dan seri. Penggunaan logika OR dan AND
digunakan dalam pemograman PLC menggunakan mnemonic
Contoh : OR
AND

III. Alat/ bahan


1. Komputer
2. Software Syswin,CX-Programmer, Zen, mitsubishi atau zelion atau festo
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disedikan.

3. Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!


V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan beberapa software PLC
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

81
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan.
5. Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja

Buatlah rangkaian berikut menjadi diagram ladder dengan PLC Omron,


Zen dan Mitsubishi.
Gbr.

T1

T2

L1
L1

T1 dan T2 adalah tombol , L1 adalah lampu dan L1 adalah kontak yang


dimiliki lampu
VII. Hasil kerja/ Pengamatan

Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software


Input

Output
L1

Mnemonic

T1
T2
on
off
on
on
off
on
off
off
Buatkan laporan praktek hasil pekerjaan yang kamu lakukan dari tugas
yang diberikan !
VIII. Pertanyaan
1. Apa fungsi kontak NO dari L1 pada gambar diatas ?
2. Apa perbedaan antara program dengan Ladder dan Mnemonic diatas ?
IX. Kesimpulan

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

T1

82

Jobsheet ( workingsheet ) 3
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
MataPelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 3

OPERASI KENDALI UNTUK


OUTPUT BERURUTAN

Job No
Waktu
Tgl
Nama

:3
: 2 x 45 menit
:
:

I. Tujuan

Peserta didik dapat membuat program PLC menggunakan PLC Omron,


Omron Zen, Mitsubishi, zelion (festo) untuk operasi berurutan.
II. Teori Singkat
Mengoperasikan output seperti lampu, motor listrik dll dapat dioperasikann
secara berurutan dengan menggunakan pengunci baik NO maupun NC, operasi
output berurutan seperti ini contoh digunakan dalam pengoperasian mesin
gergaji kayu, dimana antara mata gergaji dan konveyor dioperasikan secara
berurutan.
III. Alat/ bahan
1. Komputer
2. Software Syswin,CX-Programmer, Zen, mitsubishi atau zelion
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disediakan.

3. Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!


V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan beberapa software PLC

3. Buat gambar ladder sesuai perintah/tugas


4. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan.
5. Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja

Buatlah rangkaian berikut menjadi diagram ladder dengan PLC Omron,


Zen, Mitsubishi, Snaider(Zelio) atau Festo.

Gbr.

SMK Negeri 29

T2

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

83
L1

L2

T3

L1

T4

L2

L1

L2

T1, T2, T3 dan T4 adalah tombol


L1, L2 adalah lampu dan L1, L2 adalah kontak yang dimiliki lampu
VII. Hasil kerja/ Pengamatan

Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software


Input
T1
off
on
on
on
on
off
off
off
on
off
off
off

T2
off
off
on
on
on
on
off
off
off
on
on
on

Output
T3
off
off
off
on
on
off
on
off
on
off
on
on

T4
off
off
off
off
on
off
on
on
off
on
on
off

L1

Mnemonic
L2

Buatkan laporan praktek hasil pekerjaan yang kamu lakukan dari tugas
yang diberikan !
VIII. Pertanyaan
1. Apa yang menyebabkan L2 dapat dihidupkan setelah L1 hidup (bekerja) ?
2. Apa kunci (bit/kontak) pokok yang menyebabkan rangkaian diatas hanya
dapat dioperasikansecara berurutan ?
3. Cobalah kalian buat diagram ladder disamping gambar diatas dibalik
berurutannya dari L2 baru L1 dapat dioperasikan !
IX. Kesimpulan

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

84

Jobsheet ( workingsheet ) 4
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
Mata Pelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 3

OPERASI KENDALI UNTUK


OUTPUT BERGANTIAN

Job No
Waktu
Tgl
Nama

:4
: 2 x 45 menit
:
:

I. Tujuan

Peserta didk dapat membuat program ladder dan mnemonic


menggunakan software PLC Omron, Omron Zen, Mitsubishi, zelion
(festo) untuk kendali lampu atau mesin secara bergantian
II. Teori Singkat
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

85
Mengoperasikan output seperti lampu, motor listrik dll dapat dioperasikann
secara bergantian dengan menggunakan pengunci baik NO maupun NC, operasi
output bergantian seperti ini contoh digunakan dalam pengoperasian mesin bor,
dimana antara mata bor dan konveyor dioperasikan secara bergantian artinya
saat mesin bor bekerja maka konveyor tidakboleh bekerja, begitu pula
sebaliknya.
III. Alat/ bahan
1. Komputer
2. Software Syswin,CX-Programmer, Zen, mitsubishi atau zelion
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disedikan.

3. Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!


V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan beberapa software PLC

3. Buat gambar sesuai perintah/tugas


4. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan.
5. Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja

Buatlah rangkaian berikut menjadi diagram ladder dengan PLC Omron,


Zen ,Mitsubishi, Snaider atau Festo
Gbr.

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

86
So, S1 dan S2 adalah tombol , K1, K2 adalah lampu dan K1, K2 kontak
NO dan NC adalah kontak yang dimiliki K1 dan K2 (kontaktor)
VII. Hasil kerja/ Pengamatan

Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software


So
off
off
off
on
on

Input
S1
off
on
on
off
on

Output
S2
on
on
off
on
off

K1

Mnemonic
K2

Buatkan laporan praktik hasil pekerjaan yang anda lakukan !


VIII. Pertanyaan
1. Apa perbedaan cara kerja antara jobsheet 3 dengan jobsheet 4 dan
dimana letakperbedaan cara kerjanya ?
2. Menurut kalian dimana atau alat apa ? Cara kerja mesin dioperasikan
secara bergantian selain contoh diatas (teori singkat) ?
IX. Kesimpulan

Jobsheet ( workingsheet ) 5
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
Mata Pelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 3

OPERASI TIMER

Job No
Waktu
Tgl
Nama

:5
: 2 x 45 menit
:
:

I. Tujuan

Peserta didik dapat membuat program PLC menggunakan PLC Omron


atau PLC lain untuk instruksi Timer
II. Teori singkat
Timer adalah fasilitas delay ON untuk hitung turun pada PLC terdapat sebanyak
512 timer (dari nomor timer 000 s.d 511)
N : merupakan nomor timer yang digunakan
SV : Nilai timer yang digunakan dengan notasi #, contoh#100
berarti timer di setting pada waktu 10 detik, karena satu
scan timer sebesar 0,1 detik.
III. Alat/ bahan
1. Komputer

2. Software Syswin,CX-Programmer, Zen


3. Trainner PLC
IV. Keselamatan kerja
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

87
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disediakan.
3. Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang sebelum
menghubungkan trainner dengan jaringan listrik

4. Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum


mendapat persetujuaan guru!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron

3. Buat gambar sesuai perintah/tugas


4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum
dihubungkan pada jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan.
VI. Tugas dan gambar kerja

Buat diagram ladder rangkaian spt gambar !


LD
TIM

00000
000
#100
000
01000
00001
100
#050
100
01001

LD TIM
OUT
LD
TIM
LD TIM
OUT

00000

Tim000

Tim 000

#100

01000

00001

Tim100
#050

Tim100

01001

VII.1. Hasil kerja/ pengamatan


Setelah dijalankan program dan isi ke tabel 5.1 berikut
No Timer
1
2
3
4

SMK Negeri 29

000
001
002
100

Input

Output

Preset
value

00000

00001

100
70
50
50

off
on
on
off

off
off
on
on

01000

01001

Waktu yang
dibutuhkan
output ON

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

88

2. Time Off-delay
LD
TIM
AND NOT
OUT

00001
001
#040
TIM001
01000

00001
Tim 001
#040
Tim 001

01000

VII.2. Hasil kerja/ pengamatan


Hasil dimasukan pada tabel 5.2
No

Timer

1
2

001
001

Preset
value
040
020

Input
00001
on
on

output
01000

Waktu yang dibutuhkan


01000 menjadi off

VIII. Pertanyaan
1. Sebutkan peralatan/ alat yang menggunakan timer ?
2. Cobalah anda coba bisakah timer dapat di setting pada 1 jam lebih ?
3. Apa fungsi kontak NC dari timer diatas ?
IX. Kesimpulan

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

89

Jobsheet ( workingsheet ) 6
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
MataPelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 3

OPERASI DENGAN BIT KERJA

Job No
Waktu
Tgl
Nama

:6
: 4 x 45 menit
:
:

I. Tujuan

Peserta didik dapat membuat program ladder dengan PLC Omron


menggunakan bit kerja.
II. Teori Singkat
Dalam pemograman PLC disediakan bit kerja yaitu suatu bit/kontak yang
disediakan PLC diluar bit output dan bit input yang tidak terdapat pada terminal
PLC bit kerja ini atau workbit ini diberi kode antara 20000 s.d 23115 (512 bits),
cara kerja bits ini sama seperti bit output hanya tidak terdapat pada terminal
PLC.
III. Alat/ bahan
1. Komputer
2. Software Syswin atau CX-Programmer
3. Trainner PLC Omron
4. Kabel jumper
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disediakan.
3. Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang sebelum
menghubungkan trainner dengan jaringan listrik
4. Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum
mendapat persetujuaan guru!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron

3. Buat gambar sesuai perintah/tugas


4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum
dihubungkan pada jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan..

7. Buatlah laporan praktik sesuai format


VI. Tugas dan gambar kerja

Latching Relay
a.
LD
OR
SMK Negeri 29

00000
20000

00000

00001

20000

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

90
AND20000
NOT
OUT
LD
OUT
20000

00002
20000
20000
01000

01000
Gambar . 6.1

b.
LD
AND
OR
AND
NOT
01001
OUT

00000
00001
01001
00002
01000

00000

00001

00002

01001

Gambar 6.2
VII. Hasil kerja/ Pengamatan

VII.1 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software dari
gambar 6.1
No

Input

Output

00000
00001
1
off
off
2
off
on
3
on
off
4
x
off
5
x
on
x = menandakan dapat on atau off

20000

01000

VI.2 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software dari
gambar 6.2
Input
00000
00001
1
off
off
2
off
on
3
on
off
4
on
on
5
x
x
6
x
x
x = menandakan dapat on atau off
No

SMK Negeri 29

00002
off
off
off
off
off
on

Output
01001

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

91
Buatkan laporan praktek hasil pekerjaan yang kamu lakukan dari tugas
yang diberikan !
TUGAS
Buatlah gambar berikut dan isilah tabel dibawahnya
00000
LD
OR 01001
AND
LD
ORLD
20001
ANDNOT
OUT
LD
AND 00001
OUT

00000
01001
00002
20001
00004
01001
00001
00003 00003
20001

00002

00004

01001

20001

Hasil Logika
No
1
2
3
4
5
6
dst

00000
off
off
off
off
off
on

00001

Input
00002

00003

00004

Output
20001( work
bit )

off
off
off
off
on
on

off
off
off
on
on
on

off
off
on
on
on
on

off
on
on
on
on
off

VIII. Pertanyaan
1. Apa fungsi kontak NO dari bit kerja 20000 dan 01001 pada gambar

IX.

diatas ?
2. Kenapa pada gambar diatas dibutuhkan tombol NC ?
3. Apakah ada terminal pada PLC untuk bit kerja ?
Kesimpulan

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

01001

92

Jobsheet ( workingsheet ) 7
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
MataPelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 4
I.

Job No : 7
OPERASI DENGAN
Waktu : 4 x 45 menit
INSTRUKSI INTERLOCK dan
Tgl
:
JUMP
Nama :

Tujuan

Peserta didik dapat membuat program ladder untuk instruksi Interlock


dan jumper menggunakan PLC Omron.
II. Teori Singkat
Interlock adalah fasilitas yang disediakan PLC yang berkerja sebagai pengunci
suatu network diantaranya, begitu pula cara kerja dari jumper.
INTERLOCK

IL

02

ILC

03

JUMP

JMP

04

JUMP END

JME

05

INTERLOCK
CLEAR

SMK Negeri 29

Bila kondisi IL (02) OFF maka semua output OFF dan


semua PV timer di reset dari IL (02) s/d ILC (03)
Akhir dari Interlock { awal IL(02) }
Bila kondisi JMP ON,semua instruksi antara JMP(04)
dan JME (05) berfungsi seperti NOP(00)
Akhir dari sebuah JUMP {di mulai dari JMP(04) }
PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

93

N : nomor yang akan di jumper


III. Alat/ bahan
1. Komputer
2. Software PLC Omron , Syswin atau CX-Programmer
3. Trainner PLC Omron
4. Kabel jumper
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disediakan.
3. Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang sebelum
menghubungkan trainner dengan jaringan listrik
4. Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum
mendapat persetujuaan guru!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron

3. Buat gambar sesuai perintah/tugas


4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum
dihubungkan pada jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan..

7. Buatlah laporan praktik sesuai format


VI. Tugas dan gambar kerja

1. Instruksi Interlock dan Interlock Clear


00000
IL ( 02 )

LD
00000
IL ( 02 )
LD 00001 0000101000
OUT
01000
ILC ( 03 )

ILC ( 03 )
Gambar. 7.1
2. Instruksi Jump dan Jump End

00000
LD
00000
JMP ( 04 )
1
LD 00001 0000101001
OUT
01001
JME ( 05 )
1
SMK Negeri 29

JMP(04)

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

94

JME(05)
1
VII. Hasil kerja/ Pengamatan

Gambar 7.2

VII.1 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari trainer dari
gambar 7.1

Untuk IL(02) dan ILC(03)


No
1
2
3
4
5

Input
00000 00001
off
off
off
on
on
off
on
off
on
on

output
01000

VII.2 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari trainner dari
gambar 7.2
Untuk JMP(04) dan JME(05) tidak dapat menggunakan #
No
1
2
3
4
5

Input
00000 00001
off
off
off
on
on
off
on
off
on
on

output
01001

VIII. Pertanyaan
1. Apa perbedaan interlock dan jumper pada rangkaian diatas setelah
diujicoba ?
2. Berikan contoh penggunaan interlock pada pengoperasian di Industri ?
3. Mungkinkah penggunaan interlock tidak kita gunakan interlock clear ?
IX.

jelaskan !
Kesimpulan

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

95

Jobsheet ( workingsheet ) 8
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
MataPelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 4

OPERASI DENGAN
INSTRUKSI SET, RSET dan
KEEP

Job No
Waktu
Tgl
Nama

:8
: 4 x 45 menit
:
:

I. Tujuan

Peserta didik dapat membuat program PLC untuk instruksi set,rset dan
Keep menggunakan PLC Omron.
II. Teori Singkat

a. Instruksi Set dan Rset


Instruksi ini menyederhanakan suatu rangkaian ladder dasar.
Instruksi Set akan menahan status suatu bit dari off ke on sedangkan untuk
melakukan off digunakan Rset, jadi set dan Rset digunakan berpasangan
pada pemograman PLC. B (bit) dapat digunakan bit output ataupun bit
kerja.
b. Instruksi KEEP merupakan gabungan dari istruksi set dan Rset yang telah
dijadikan satu (digabungkan)
Instruksi
SET
RESET
KEEP

Mnemonik Kode Fungsi


SET
O
Force set ( ON ) sebuah bit
RESET
O
Force reset ( OFF ) sebuah bit
KEEP
O
Menahan status dari bit yang bersangkutan

III. Alat/ bahan


1. Komputer
2. Software PLC Omron , Syswin atau CX-Programmer
3. Trainner PLC Omron
4. Kabel jumper
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disediakan.
3. Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang sebelum
menghubungkan trainner dengan jaringan listrik
4. Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum
mendapat persetujuaan guru!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

96
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum
dihubungkan pada jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan..

7. Buatlah laporan praktik sesuai format


VI. Tugas dan gambar kerja
a. Instruksi Set / Reset

LD
SET
LD
RSET
00001

00000
01000
00001
01000

00000

SET
01000
RSET
01000

01000

b. Instruksi Keep

Gambar 8.1

01001

00000
KEEP
LD
LD
KEEP ( 11 )

00000
00001
01001

00001

01001

01001
01000

Gambar. 8.2
VII. Hasil kerja/ Pengamatan

VII.1 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari trainer dari
gambar 8.1
Untuk Set dan Rset
No
1
2
3
4
5
SMK Negeri 29

Input
00000 00001
off
off
off
on
on
off
x
off
x
on

Output
01000 01001

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

97
x = menandakan dapat on atau off
VII.2 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari trainner dari
gambar 8.2
Untuk KEEP (11)
Input
Output
00000 00001
01000
01001
1
off
off
2
off
on
3
on
off
4
x
off
5
x
on
x = menandakan dapat on atau off
No

VIII. Pertanyaan dan tugas


1. Apakah B (bit) pada set, rset dan keep dapat diganti dengan bit kerja ?
cobalah anda coba?
2. Cobalah rangkaian berikut anda ganti menggunakan fasilitas KEEP (11)
dan Set, Rsettersebut ?

LD
OR
AND20000
NOT
OUT
LD
OUT
20000

00000
20000
00002
20000
20000
01000

00000

00001

20000

01000

Gambar . 8.3
IX. Kesimpulan

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

98

Jobsheet ( workingsheet ) 9
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
MataPelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 4

OPERASI INSTRUKSI
COUNTER dan TIMER

Job No
Waktu
Tgl
Nama

:9
: 4 x 45 menit
:
:

I. Tujuan

Peserta didik dapat membuat program PLC untuk instruksi counter dan
Timer menggunakan PLC Omron.
II. Teori Singkat
Counter adalah fasilitas hitung turun , counter akan ON sampai hitungan
yang ditentukan, contoh penggunaan counter digunakan untuk menghitung
product.
CP = Counter puls adalah puls hitung
R = reset berfungsi meng offkan counter dan kembali
untuk hitung berikutnya.
N = Number / nomor counter yang digunakan
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

RESET

01000
99

SV = set value / setting angka untuk hitung, gunaka #


(contoh #12 berarti counter
digunakanuntukmenghitung angka sebesar 1
lusin atau 12 buah)
III. Alat/ bahan
1. Komputer
2. Software PLC Omron , Syswin atau CX-Programmer
3. Trainner PLC Omron
4. Kabel jumper
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disediakan.
3. Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang sebelum
menghubungkan trainner dengan jaringan listrik
4. Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum
mendapat persetujuaan guru!
V.

Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron

3. Buat gambar sesuai perintah/tugas


4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum
dihubungkan pada jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan..

7. Buatlah laporan praktik sesuai format


VI. Tugas dan gambar kerja

Masukan program pada gambar:


LD
LD
CNT
LD
OUT
LD NOT
OUT

00000
00001
C001
#0003
00001
C001
01000
C001
C001
01001

00000

PULS

CNT
C001
#003

C001

VII. Hasil kerja/ Pengamatan


SMK Negeri 29

01001

Gambar 9.1
PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

100
Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari trainer dari gambar 9.1
Untuk fasilitas counter
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Input
00000
off-on-off
off-on-off
off-on-off
off-on-off
off-on-off
off-on-off
off-on-off
off-on-off

Output
00001
off
off
off
on
on
on
off
on

01000

01001

VIII. Pertanyaan dan Tugas.

1. Menurut kamu apa gunanya fasilitas counter jika digunakan di Industri ?


2. Apa fungsi NO dan NC pada counter ?
3. Menurut kamu dapatkah fungsi counter digunakan untuk tempat parkir ?
berikan alasanmu !
IX.

Instruksi CNT dan Timer

Tugas.
1. Buatlah Ladder rangkaian dibawah dan amati !
2. Jelaskan cara kerja rangkaian ladder dibawah ini dan buat laporan
praktik !

00000

CNT
C000
#005

TIM00

C000
TIM
001
#050
C000
LD
LD
CNT
SMK Negeri 29

01000
00000
TIM 001
C000
#005
PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

TIM
000
#020

LD
TIM
LD
OUT

101

C000
001
#050
C000
01000

Atau

LD
OR
ANDNOT
OUT
LDNOT
TIM
LD
TIM
LD
TIM
LD
LD
CNT
LD
ANDNOT
OUT

SMK Negeri 29

00000
20000
00001
20000
20000
TIM001
000
TIM000
#020
TIM000
001
#020
01000
01000
002
#050
TIM001
TIM002
TIM001
C002
#005
TIM002
CNT002
TIM002
01000
CNT002 TIM002

00000

00001

TIM001

20000

TIM
001
#020
TIM
002
#050
CNT
C002
#005
01000

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

102

Jobsheet ( workingsheet ) 10
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
MataPelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 4

OPERASI DENGAN
DENGAN INSTRUKSI
DIFU, DIFD dan INC

Job No
Waktu
Tgl
Nama

: 10
: 4 x 45 menit
:
:

I. Tujuan
Siswa dapat membuat program PLC untuk instruksi DIFU, DIFD dan
INC menggunakan PLC Omron
II. Teori singkat
DIFU(13) akan ON dalam satu siklus dari kondisi input dari off ke
ON (dari logika 0 ke 1), saat DIFU (13) ON tidak terlihat.

DIFFERENTIATE
DOWN

DIFD(14)

Bit menjadi ON untuk satu siklus saat transisi


dari ON ke OFF

INC(Increase) adalah operasi penjumlahan dan DC (decrease)


adalah operasi pengurangan
III. Alat/ bahan
1. Komputer
2. Software PLC Omron , Syswin atau CX-Programmer
3. Trainner PLC Omron
SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

103
4. Kabel jumper
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan

software PLC yang

disediakan.
3. Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang
sebelum menghubungkan trainner dengan jaringan listrik
4. Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum
mendapat persetujuaan guru!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum
dihubungkan pada jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan..
7. Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja
Buatlah diagram ladder instruksi gambar dibawah ini
1.

Instruksi Difu dan Difd

LD
DIFU (13)
LD
DIFD (14)
LD
OR
AND NOT
OUT

00000
01000
00001
00001
20000
01000
01001
20000
01000
0100120000

00000
Difu (13)
01000
Difd (14)
20000
01001
01001

VII. Hasil kerja/ Pengamatan


Dari praktik rangkaian diatas amati cara kerjanya dan isi tabel berikut
Tabel hasil percobaan praktik diatas, tabel 10.1
No
SMK Negeri 29

Input

Output
PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

104

1
2
3
4

00000
off
on
on
off

00001
off
off
on
on

01000

01001

2. Instruksi Increment dan decrement


LD
INC(38)
LD
DEC(39)

00000

00000
DM10
00001
DM10
00001

INC(38)
DM10
DEC(39)
DM10

Untuk instruksi Increase dan decrease perhatikan DM (daerah memory)


diatas, kemudian isi tabel berikut !
Tabel 10.2
Input

No

00000
off
on
off

1
2
3
VIII.

00001
off
off
on

Nilai
DM10

Pertanyaan dan Tugas.

1. Dapatkah kita lihat kondisi DIFU atau DIFD pada saat kita ON atau OF ?
2. Menurut kamu berapa kecepatan kondisi DIFU atau DIFD dalam posisi
ON ke OF atau sebaliknya ?
3. Dimana memungkinkan kita dapat menggunakan operasi DIFU atau
DIFD ?
4. Berikan contoh penggunaan INC dan DEC pada industry sebagai control
! dan berikan alasanya !
Jobsheet ( workingsheet ) 11
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
MataPelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 4

OPERASI DENGAN
INSTRUKSI SHIFT
REGISTER dan COMPARE

Job No
Waktu
Tgl
Nama

: 11
: 2 x 45 menit
:
:

I. Tujuan

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

105
Siswa dapat membuat program PLC untuk instruksi SHIFT REGISTER
dan COMPARE menggunakan PLC Omron
II. Teori singkat
SFT (10) - SHIFT REGISTER
Meng-kopi bit tertentu (0 atau 1) ke bit paling kanan dari shift register dan
menggeser bit lainya 1 bit kekiri, berapa jauh pergeseran ditentukan dari
chanel awal dan chanel akhir pergeseran.
I = Input adalah sinyal input yang akan digeser
P = masukan input untuk menggeser bit yang masuk
R = untuk melakukan reset kembali keposisi semula

CMP (20) COMPARE


Compare adalah fungsi pembanding artinya berfungsi membandingkan
dua data yang beralamat sama atau berbeda.Misal data di di daerah
memory (DM) dengan data daerah lain atau data berada di HR (holding
relay) dengan data di InternalRelay (IR). Dari perbandingan data
tersebut ada 3 kemungkinan yang terjadi lebih besar (greater than) ,
sama dengan (Equals) atau lebih kecil (less than) dapat di simpulkan
dengan special relay (SR) sbb :
a. Jika Cp1 > Cp2 maka bit SR 25505 akanON (greater than)
b. Jika Cp1= Cp2 maka bit SR 25506 akannON (equals)
c. Jika Cp1 < Cp2 maka bit SR 25507 akan ON (less than)

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

106

III. Alat-alat
1. PLC Omron/ Trainner PLC
2. Programming Console
3. Komputer
4. Kabel jumper secukupnya
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar
2.

kegiatan belajar!
Dalam menggunakan computer perhatikan

3.

disediakan.
Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang

4.

sebelum menghubungkan trainner dengan jaringan listrik


Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum

software PLC yang

mendapat persetujuaan guru!


V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum
dihubungkan pada jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan..
7. Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja
Buatlah diagram ladder berikut
1. Instruksi Shift Register

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

CMP(20)
107

#25
#50

Gambar 11.1 Diagram ladder dengan Shift register


2. Fungsi Pembanding
LD
CMP(20)
LD
OUT
LD
OUT
LD
OUT

00000
#25
#50
25505
01001
25506
01002
25507
01003

00000

25505

01001

25506

01002
25507

01003

Gambar 11.2 Diagram Ladder dengan Compare


Cobalah anda tukar antara DM #25 dengan DM #50

VII. Hasil kerja/ Pengamatan


Dari praktik rangkaian diatas amati cara kerjanya dan isi tabel berikut
Tabel 11.1 untuk Gambar 11.1 Diagram ladder dengan Shift register
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
SMK Negeri 29

00000
off
off
on
on
on
on
on
on
off
off
off

Input
00001
off
on
off
on - off
on - off
on - off
on
on - off
on - off
on - off
on - off

00002
off
off
off
off
off
off
on
off
off
off
off

01002

Out
01003

01005

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

108

Tabel 11.2. untuk Gambar 11.2 Diagram Ladder dengan Compare


Input
00000
off
on
off
on

No
1
2
3
4

01001

Output
01002

01003

Untuk DM
DM1 #25 dan DM2#50
DM1 #50 dan DM2#25

VIII. Pertanyaan dan Tugas.

1. Dapatkah menggeser 2 bit langsung jika kita ganti St dan End nya
sebesar 2 bit ?
2. Berikan contoh penggunaan shift register pada aplikasi industri ?
3. Cobalah tombol input diganti dengan sensor photo electric ?
4. Berikan contoh penggunaan compare pada aplikasi industri ?
5. Mungkinkah Compare digunakan untuk membandingkan 2 keadaan
seperti pengisian cairan pada suatu wadah ?
IX.

Kesimpulan
Buatkan kesimpulan hasil praktik anda

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

109

Jobsheet ( workingsheet ) 12
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
MataPelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 4

APLIKASI PEMOGRAMAN
PLC dengan TIMER

Job No
Waktu
Tgl
Nama

: 12
: 2 x 45 menit
:
:

I. Tujuan
Siswa dapat membuat program PLC untuk lampu lalu lintas
menggunakan timer
II. Alat-alat

III.

PLC Omron

Programming Console

Komputer

Kabel jumper secukupnya

Tugas
Buatlah diagram ladder untuk operasi lampu lalu lintas dengan
menggunakan timer ( gunakan 1 buah tombol NO dan NC serta 3 atau 4
buah timer, untuk lampu merah, hijau dan kuning )

IV.

Pertanyaan
1. Mungkinkah rangkaian yang anda buat dapat menggunakan 2 buah
timer ? kenapa ?

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

110
2. Dapatkah rangkaian (ladder) diatas digunakan untuk 2 arah
lalulintas atau lebih ?
V.

Buatlah laporan praktik.

Jobsheet ( workingsheet ) 13
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
MataPelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 4

APLIKASI PEMOGRAMAN
PLC dengan COUNTER
dan TIMER

Job No
Waktu
Tgl
Nama

: 13
: 2 x 45 menit
:
:

I. Tujuan
Siswa dapat membuat program PLC untuk aplikasi industri dengan
menggunakan counter dan Timer
II. Alat-alat dan bahan

III.

PLC Omron

Programming Console

Komputer

Kabel jumper secukupnya

Sensor (photo electric atau proximity)

Motor listrik

Tugas
Buatlah program PLC dengan ladder untuk menghitung hasil product
sebanyak 10 buah pada sebuah pabrik pada Flowchart sbb :

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

111

MCB ON, Lampu


PL1 ON

No

Pb
1

No

Pb
2

Yes

Yes

S1 Standby
PL2 ON

Conveyor Off
PL2 Off
No

S1

PL1

Yes
PL2

PL3 ON Flasher
Convenyor ON
No

S2

Conveyor Off
PL2 Off

IV.

C
S1

Yes,10x

PL3

S2

C = Conveyor
S1, S2 = Sensor
Pb1, Pb2 = Push button

Pertanyaan

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

112
1. Berikan contoh aplikasi dari rangkaian diatas pada industry (minimal
2 aplikasi) ?
2. Apa guna dari PL1, PL2 dan PL3 ?
V. Buatlah laporan praktik

Jobsheet ( workingsheet ) 14
SMK N 29 Jakarta
Komp.Keahlian : EIekt.Industri
MataPelajaran : PLC
Tingkat/ Smt
: XI/ 4

APLIKASI PEMOGRAMAN
PLC

Job No
Waktu
Tgl
Nama

: 14
: 2 x 45 menit
:
:

I. Tujuan
Siswa dapat membuat program PLC untuk aplikasi industri
II. Alat-alat dan bahan

III.

PLC Omron

Programming Console

Komputer

Kabel jumper secukupnya

Sensor (photo electric atau proximity)

Motor listrik

Tugas
Buatlah program PLC dengan ladder untuk mengendalikan pintu gerbang
yang membuka dan menutup setiap ada orang akan masuk jika yang
masuk sudah sebanyak 30 orang pintu tidak akan membuka lagi (P1, pintu
masuk), PL1 untuk indikator lampu untuk P1.
Jika ada orang yang keluar pintu (P2, pintu keluar) maka pintu masuk (P1)
dapat membuka kembali, PL2 indikator untuk pintu P2.

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

113
Dan setelah 5 jam pintu (P1 dan P2) akan terkunci dan system akan off
atau mati.(buat dalam praktinya 50 detik) setelah tidak ada orang didalam
lagi.
Kemudian uji coba !

PL 2

PL 1

P2

P1

IV. Pertanyaan
1. Berikan contoh aplikasi dari rangkaian diatas pada industry (minimal
2 aplikasi) ?
2. Apa yang terjadi jika system mati, padahal masih ada orang
didalam ? dimana letak kesalahan nya ?
V. Buatlah laporan praktik memuat
1. Ladder diagram nya
2. Jawaban pertanyaan diatas
3. dll

SMK Negeri 29

PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk

Anda mungkin juga menyukai