BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………iv
A.Landasan Teori…………………………………………………………………………8
1.1 Pengertian komputer…………………………………………………………………9
1.2 Pengertian Access Point …………………………………………………………..10
1.3 Pengertian Wireless Router…...…………………………………………………...11
1.4 Pengertian Laptop…………..……………………………………………………….12
1.5 Pengertian Android.…………………………………………………………………13
1.6 Pengertian Cisco Packet Tracer…………………………………………………..14
B. Rancangan Jaringan…………………………………………………………………15
C. Hasil Rancangan Jaringan………………………………………………………….16
BAB III PROFIL INSTANSI……………………………………………………………….v
A.Sejarah berdiri Instansi Dinas Pendidikan…………………………………….....17
1.Bidang PTK……………………………………………………………………………..22
2.Bidang DIKDAS………………………………………………………………………..23
4.Bidang Keuangan……………………………………………………………………..25
1.Kepala Dinas……………………………………………………………………………27
2.Sekretariat.…………………………………………………………………………......28
DAFTAR GAMBAR
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Segala puji Syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa Sehingga penulis dapat
menyusun laporan Praktek Kerja Instansi (PRAKERIN) Tahun ajaran 2022/2023.
Sehingga penulis mendapat pengalaman kerja lapangan dari pihak baik secara
langsung maupun secara tidak langsung dari kegiatan prakerin ini.
Pembuatan Laporan Kegiatan Prakerin ini merupakan salah satu kegiatan mengikuti
ujian Kompetensi Keahlian dan untuk bukti bahwa penulis telah menyelesaikan
prakerin di instansi Dinas Pendidikan. Berkat bantuan dan dukungan dari belah
pihak,sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik.Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pendidikan Sistem Ganda pendidikan yaitu pendidikan yang melibatkan kegiatan
lapangan yang diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan(SMK).Kegiatan
lapangan ini disebut PRAKERIN(Prakerin Kerja Industri/Instansi).Program ini
diselenggarakan mengembangkan kemampuan siswa yang sesuai dengan kompetensi
keahliannya.
Sistem ini dapat mengembangkan potensi siswa dalam sebuah pelatihan yang dilaksanakan di Dunia
Usaha maupun Dunia Instansi dengan kompetensi keahliannya masing masing.Maka,SMK juga
menambah bekal untuk masa yang akan datang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak
dan ketat dalam persaingannya saat ini.Zaman modern ini banyak lagi pesatnya ilmu pengetahuan
dan teknologi,dan banyak peralatan baru yang diciptakan untuk menunjang guna banyaknya produksi
dan jasa yang dapat menimbulkan banyak perubahan yang mendasar untuk mendapatkan pekerjaan.
Sehingga tenaga kerja dituntut bukan hanya kemampuan teknis belaka,tetapi juga harus lebih
fleksibel dan berwawasan dan didukung keterampilan yang berkompeten.Dalam mewujudkan upaya
Visi dan Misinya SMK melaksanakan berbagai tugas demi menjadikan siswa dan siswi yang siap
memasuki dunia kerja dan dunia industri(DU/DI). Tentu hal itu tidak dapat diraih dengan
mudah,tidak hanya dengan belajar berbagai teori di sekolah,namun seorang siswa harus belajar
mengenai lingkungan bagaimana lingkungan yang berada di dunia kerja dan tentu bagaimana
pekerjaan yang akan dihadapinya nanti selepas lulus dari sekolah.PRAKERIN diadakan untuk
melatih skill siswa. Dimana siswa itu memanfaatkan skill itu sesuai dengan
jurusannya,dengan kemampuan mendasar yang dimiliki siswa,sehingga siswa dapat
berpengalaman bagaikan apa yang disebut kerja yang sebenarnya.Sehingga,siswa
dapat mempraktikan dan mengaplikasikan semua ilmu kejuruannnya di dunia usaha
atau di dunia perusahaan.Agar pelaksanaan PRAKERIN berjalan dengan baik
maka,SMK harus bekerja sama lebih erat dengan dunia kerja bukan hanya sebagai
tempat pelaksanaan praktik keahlian profesi semata tetapi diharapkan sertanya dalam
melaksanakan evaluasi pelaksanaan Praktik Kerja Industri.
B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah diatas,penulis merumuskan masalah tersebut.
Perumusan masalah dalam laporan PKL ini adalah:
1.Adanya keterbatasan ilmu yang didapat di instansi terkait kompetensi keahlian
2.Keterbatasan waktu dan ruangan dalam merancang jaringan
3.Aplikasi yang digunakan dalam operasi komputer terlibat dengan kebutuhan kantor seperti;Microsoft
Word,Excel,google meet,gmail,google chrome,Adobe Acrobat DC(men-scan dokumen penting).
4.Pengimplementasian teori yang telah diajarkan disekolah dalam instansi hanya sedikit.
1.a Bagaimana membantu pihak PTK dalam pengolahan data data guru?
2.b Bagaimana membantu pihakPTK dalam mencari informasi data data guru?
C.BATASAN MASALAH
Karena permasalahan diatas tidak memungkinkan,sebab jika kita memperbaiki atau
merancang jaringan di tempat kerja tersebut tidak akan mengefisiensi tenaga dan
waktu.Maka solusi dari permasalahan tersebut,penulis akan merancang jaringan
nirkabel dengan access point dan routerboard menggunakan aplikasi cisco packet tracer
sesuai dengan judul yang penulis bawakan.
D.TUJUAN PRAKTIK KERJA INSTANSI
Tujuan PRAKERIN diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan
memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan
dan kenyataan yang ada di lapangan. Selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek
aspek usaha yang profesional dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi,jenjang karir dan
teknik,juga untuk mencapai Visi dan Misi SMK Negeri 1 Doloksanggul.Maka dari itu,melalui salah satu
program yang ditentukan oleh pihak sekolah,siswa dan siswi yang telah duduk di bangku kelas
XI(sebelas) diwajibkan melaksanakan Prakerin selama 2 bulan di instansi. Adapun tujuan dari penulisan
laporan ialah sebagai berikut:
E.MANFAAT
1.Bagi siswa dan siswi
Beberapa manfaat yang didapatkan oleh siswa dan siswi yaitu:
a.Untuk memperluas pengetahuan peserta didik tentang dunia industri atau dunia instansi
b.Mendorong siswa mengembangkan dan mengemukakan pikiran dan pendapat serta mampu
menuangkan dalam bentuk tulisan yang sistematis
c.Mengaplikasikan ilmu yang didapat disekolah dan di dunia usaha.
d.Melatih peserta didik agar terampil dalam menyusun,menguraikan,dan menyimpulkan pengalaman
kerja yang didapat di instansi atau industri
e.Meningkatkan wawasan dan pemikiran,serta kreativitas siswa dalam menulis laporan yang bersifat
objektif dan ilmiah.
2.2 b. Hasil laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu sumber informasi mengenai situasi umum tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dilaksanakan.
BAB II PEMBAHASAN
A.LANDASAN TEORI
1. Pengertian Komputer
Gambar 1.1 komputer
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah
dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang
perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi
arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya,
pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika,
tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan
matematika.
Access Point juga dikenal sebagai perangkat jaringan yang digunakan dalam jaringan
area lokal untuk menerima dan menyebarkan sinyal dan agar dapat terjadi proses
pertukaran data.
Laptop adalah komputer pribadi yang dapat dipindahkan dan dibawa dengan mudah sehingga
dapat digunakan di banyak tempat.Mayoritas laptop mempunyai fitur yang sama dengan
komputer,seperti mampu menjalankan perangkat lunak dan mengelola berkas. Namun laptop
cenderung lebih mahal dibandingkan komputer desktop.
Handphone atau android merupakan alat telekomunikasi elektronik dua arah yang bisa
dibawa kemana-mana dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan pesan berupa suara
Cisco juga dapat digunakan untuk merancang jaringan bagi administrator yang terkendala
biaya perancangan jaringan secara fisik. Merancang jaringan di cisco packet tracer sangat
fleksibel dan mengefisiensi waktu juga tenaga.
B. RANCANGAN JARINGAN
Alat yang dibutuhkan untuk merancang jaringan nirkabel yaitu sebagai berikut:
b. Access Point
c. Wireless Ruter
d. Android
close
Gambar 2.2 menyetting access point
3.Langkah yang ketiga klik PC0matikan tombol PCdrag module PCkemudian pasang
module WMP300Nhidupkan kembali tombol PC0close
Routerboard
IP DHCP:192.168.0.101
Subnet Mask:255.255.255.0
Default Gateway:192.168.0.1
Gambar 2.10 IP Laptop terisi secara DHCP
1. pada pengujian jaringan nirkabel1 Klik toolbar simple PDUarahkan dari PC0 ke
Gambar 2.14 pengujian jaringan nirkabel 1 dengan simple PDU dan list PDU
2.pada jaringan nirkabel 2 klik toolbar simple PDUarahkan laptop ke android atau dari
android ke laptop.
Gambar 2.15 Pengujian jaringan nirkabel 2 dengan simple PDU dan list PDU
Sejarah Berdirinya Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Dinas Pendidikan telah
menjadi sejarah yang tak terlupakan bagi Indonesia. Keberadaan Dinas Pendidikan sudah ada
sejak Belanda melakukan penjajahan di tanah air ini. Dengan kata lain, pada masa sulit
tersebut, para founder Indonesia yang jasanya tidak terkira bagi bangsa ini, ternyata sudah
mengadakan proses pendidikan meski dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Saat itu, warga
Indonesia tetap semangat belajar meski berada di tengahtengah berkecamuknya peperangan,
maka bermunculan para cendekiawan keturunan yang sukarela mengajarkan rakyat Indonesia
untuk bisa membaca dan menulis. Pada saat itulah, muncul perkumpulan yang dinamakan
Tiga Serangkai yang terdiri dari para cendikiawan Indonesia. Dari tahun ke tahun bangsa
Indonesia banyak yang dapat menulis serta membaca sehingga pada 20 Oktober 1928,
lahirlah Sumpah Pemuda yang diprakarsai oleh pemuda-pemuda Indonesia. Sejak saat itu,
pendidikan dilakukan terang-terangan dan tidak ada lagi rasa takut untuk menuntut ilmu,
dengan Sumpah Pemuda Indonesia bertekad untuk bersatu melawan penjajah dimuka bumi
ini. Ringkas cerita, Indonesia berhasil menjadi negera yang merdeka pada 17 Agustus 1945
yang mendapatkan sambutan dari seluruh Indonesia. Pada saat 8
9 yang sama, berdiri pula Dinas Nasional yang saat ini bernama Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, kemudian masalah pendidikan di Indonesia perlahan menemukan darahnya
yang sempat tersendat oleh tekanan penjajah. Terkait dengan sejarah Dinas Pendidikan
Nasional, selanjutnya terjadi perkembangan pada Saat itu, Pemerintah Indoneia
mengeluarkan sebuah Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1981 yang isinya menerapkan
bahwa sebagian urusan pendidikan yang ada di Indonesia ini, diserahkan kepada pemerintah
yang ada di daerah. Saat itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dipelopori oleh sosok Dr.
Moch Yamin. Selanjutnya, pada 1989 pemerintah kembali mengeluarkan Peraturan No. 11
Tahun 1989 yang berisi penyerahan sebagian urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan
kebudayaan kepada pemerintah daerah. Kemudian disusul pada 1990 dengan keluarnya Perda
No. 3 Tahun 1990 yang membahas tentang dibentuknya dinas dan juga cabang dinas
pendidikan dan kebudayaan. Kemudian disusul dengan kebijakan pada tahun 2001 tentang
Otonomi Daerah sehingga masalah pendidikan di sebuah daerah menjadi tanggung jawab
daerah masing-masing meski memang harus tetap melakukan koordinasi dengan Dinas
Pendidikan Nasional di pusat.
B. STRUKTUR ORGANISASI INSTANSI DINAS PENDIDIKAN
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
UMUM DAN PERENCENAAN
KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN
BIDANG BIDANG
PEMBINAAN BIDANG
PEMBINAAN
PAUD DAN PEMBINAAN
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN KETENAGAAN
SEKSI SEKSI
SEKSI
PEMBINAAN PENDIDIKAN
PENDAYAGUNA
PAUD SD
AN
SEKSI
PEMBINAAN
SEKSI SEKSI
PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENGEMBANGA
NON FORMAL SMP N KARIR
D. MOTTO INSTANSI
MOTTO: SENYUM,SAPA,CERMAT
1. Bidang PTK
PTK adalah singkatan dari pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mempunyai
tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan
serta mengevaluasi dibidang Tenaga Pendidik, bidang Tenaga Kependidikan, bidang
Pembinaan dan Peningkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.Fungsi dari bidang
PTK ialah sebagai berikut:
1. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang
pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Non Formal;
7. Pelaporan dibidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan Pendidikan Anak Usia
Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Non Formal;
2. Bidang DIKDAS
1. Pelayanan informasi
2. Pelaksanaan urusan keuangan
3. Koordinasi penyusunan rencana, evaluasi program dan anggaran, serta laporan
4. Penyusunan organisasi dan tata laksana
5. Pengelolaan urusan kepegawaian
6. Penyusunan peraturan
7. dan pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga, perlengakapan, dan pengelolaan
barang milik organisasi/instansi
4.Bidang Keuangan
Bidang keuangan adalah sub bagian yang membidangi keuangan yang mengoperasi
Segala dana untuk membantu menunjang kemajuan sekolah.
1.Kepala Dinas
a. memimpin dan mengordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan ;
b. mengordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat, Bidang dan UPT
Dinas Pendidikan serta kelompok jabatan fungsional;
c. mengembangkan dan melaksanakan koordinasi, kerjasama dan kemitraan dengan
SKPD/UKPD, instansi pemerintah, swasta dan/atau pihak ketiga lainnya
dalamrangka memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati;
e. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Pendidikan .
2.Sekretariat
a. Sekretariat merupakan unit kerja Dinas Pendidikan sebagai unsur staf dalam
pelaksanaan administrasi dinas yang dipimpin oleh Sekretaris yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
b. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi
serta koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretariat
menyelenggarakan fungsi:
1) pengordinasian penyusunan kebijakan, rencana strategis, program, kegiatan, dan
anggaran serta tugas pembantuan di bidang pendidikan;
2) pengelolaan kepegawaian Dinas Pendidikan;
3) pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan;
4) pengordinasian dan pelaksanaan kerjasama di bidang pendidikan;
5) pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Pendidikan sesuai dengan
lingkup tugasnya;
6) pengordinasian penyusunan laporan keuangan di bidang pendidikan;
7) penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga, bahan rancangan peraturan
perundang-undangan di bidang pendidikan, serta hubungan masyarakat;
8) pengelolaan keuangan Dinas Pendidikan;
9) pengordinasian pelaksanaan tindak lanjut atas laporan hasil pemeriksaan;
10) pengelolaan perlengkapan Dinas Pendidikan diluar prasarana dan sarana
pendidikan;
11) pengordinasian penyusunan laporan asset Dinas Pendidikan;
12) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas Pendidikan.
2.1 Subbagian umum dan Kepegawaian
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian merupakan satuan pelaksana sekretariat
dalam pelaksanaan ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, kepegawaian,
arsip, dan dokumentasi Dinas Pendidikan yang dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris
Dinas.
b. Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, arsip, dokumentasi, dan kepegawaian
Dinas Pendidikan.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Umum
dan Kepegawaian melaksanakan uraian tugas sebagai berikut :
1. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran serta
dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Pendidikan sesuai dengan
lingkup tugasnya;
3. melaksanakan kegiatan surat-menyurat, perlengkapan, kebersihan, keindahan,
ketertiban, ketentraman, keamanan, kearsipan, dan dokumentasi serta keprotokoleran;
4. melaksanakan kegiatan perencanaan, pengembangan, pembinaan, dan
kesejahteraan kepegawaian;
5. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris dinas;
a. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran serta
dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pembinaan pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Pembinaan
PAUD dan Pendidikan Non Formal menyelenggarakan fungsi:
1. penyusunan bahan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran Dinas Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
6. penyusunan kebutuhan prasarana dan sarana PAUD dan pendidikan non formal;
a. Seksi Pembinaan PAUD merupakan satuan pelaksana bidang Pembinaan PAUD dan
Pendidikan Non Formal dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan PAUD yang dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Pendidikan PAUD dan Pendidikan Non Formal.
1. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal sesuai dengan lingkup
tugasnya;
2. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal
sesuai dengan lingkup tugasnya;
8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan
Pendidikan Non Formal;
a. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal merupakan satuan pelaksana bidang Pembinaan
PAUD dan Pendidikan Non Formal dalampelaksanaan kegiatan pembinaan Pendidikan Non
Formal yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan PAUD dan Pendidikan Non Formal.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pembinaan
Pendidikan Non Formal melaksanakan rincian tugas sebagai berikut :
1. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal sesuai dengan lingkup
tugasnya;
2. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal
sesuai dengan lingkup tugasnya;
8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan
Pendidikan Non Formal;
a. Seksi Prasarana dan Sarana merupakan satuan pelaksana bidang Pembinaan PAUD dan
Pendidikan Non Formal dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan Prasarana dan Sarana
penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Non Formal yang dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pendidikan PAUD dan Pendidikan Non Formal.
b. Seksi Prasarana dan Sarana mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyediaan
prasarana dan sarana penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Non Formal; c. Untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Prasarana dan Sarana
melaksanakan rincian tugas sebagai berikut :
1. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal sesuai dengan lingkup
tugasnya;
2. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal
sesuai dengan lingkup tugasnya;
3. menghimpun permohonan kebutuhan prasarana dan sarana penyelenggaraan PAUD dan
Pendidikan Non Formal;
4. melaksanakan analisa terhadap permohonan kebutuhan prasarana dan sarana
penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Non Formal;
5. menyusun kebutuhan prasarana dan sarana penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Non
Formal;
6. melaksanakan proses penyediaan kebutuhan prasarana dan sarana penyelenggaraan PAUD
dan Pendidikan Non Formal;
7. melakukan penyimpanan prasarana dan sarana penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan
Non Formal;
8. melaksanakan distribusi prasarana dan sarana penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan
Non Formal;
9. melaksanakan proses penghapusan prasarana dan sarana penyelenggaraan PAUD dan
Pendidikan Non Formal;
10. melaksanakan pencatatan, pembukuan dan pelaporan prasarana dan sarana
penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Non Formal;
11. melaksanakan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi ketersediaan dan kelaikan
prasarana dan sarana penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Non Formal;
12. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan
Pendidikan Non Formal;
13. melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas Seksi Prasarana dan Sarana.
4. Bidang Pendidikan Dasar
a. Bidang Pendidikan Dasar merupakan unit kerja Dinas Pendidikan sebagai unsur lini dalam
pelaksanaan pembinaan pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang
dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas.
b. Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan pendidikan dasar.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Pendidikan
Dasar menyelenggarakan fungsi:
1. penyusunan bahan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran Dinas Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Pendidikan sesuai dengan lingkup
tugasnya;
3. penyusunan kebijakan penyelenggaraan pendidikan dasar;
4. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pendidikan dasar;
5. penyelenggaraan satuan pendidikan dasar;
6. pelaksanaan monitoring, pengendalian dan evaluasi kebijakan penyelenggaraan pendidikan
dasar;
7. penyusunan kebutuhan prasarana dan sarana penyelenggaraan pendidikan dasar;
8. pengawasan penyelenggaraan pendidikan dasar;
9. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas;
10. pelaporan dan pertanggungjawaban tugas Bidang Pendidikan Dasar.
a. Seksi Pendidikan Sekolah Dasar merupakan satuan pelaksana bidang Pendidikan Dasar
dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar yang dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Pendidikan Dasar.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pendidikan
Sekolah Dasar melaksanakan rincian tugas sebagai berikut :
1. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran bidang Pendidikan Dasar sesuai dengan lingkup tugasnya;
9. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar; dan 10.
melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas Seksi Pendidikan Sekolah Dasar.
a. Seksi Pendidikan SMP merupakan satuan pelaksana bidang Pendidikan Dasar dalam
pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar yang dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pendidikan Dasar.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pendidikan SMP
melaksanakan rincian tugas sebagai berikut : 1. menyusun bahan penyusunan rencana
strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran bidang
Pendidikan Dasar sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. melaksanakan dokumen pelaksanaan
anggaran bidang Pendidikan Dasar sesuai dengan lingkup tugasnya; 3. melaksanakan
kegiatan penyusunan bahan kebijakan penyelenggaraan pendidikan sekolah menengah
pertama; 4. melaksanakan kegiatan kebijakan penyelenggaraan pendidikan sekolah menengah
pertama; 5. menyelenggarakan satuan pendidikan sekolah menengah pertama; 6.
mempersiapkan bahan pemberian rekomendasi pendirian atau penutupan satuan pendidikan
sekolah menengah pertama; 7. melaksanakan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi
kebijakan penyelenggaraan pendidikan sekolah menengah pertama; 8. melaksanakan kegiatan
pengawasan penyelenggaraan pendidikan sekolah menengah pertama; 9.
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar; dan 10.
melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas Seksi Pendidikan SMP.
a. Seksi Prasarana dan Sarana merupakan satuan pelaksana bidang Pendidikan Dasar dalam
pelaksanaan kegiatan penyediaan Prasarana dan Sarana penyelenggaraan pendidikan dasar
yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Dasar.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Prasarana dan
Sarana melaksanakan rincian tugas sebagai berikut : 1. menyusun bahan penyusunan rencana
strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran bidang
Pendidikan Dasar sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. melaksanakan dokumen pelaksanaan
anggaran bidang Pendidikan Dasar sesuai dengan lingkup tugasnya; 3. menghimpun
permohonan kebutuhan prasarana dan sarana penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 4.
melaksanakan analisa terhadap permohonan kebutuhan prasarana dan sarana
penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 5. menyusun kebutuhan prasarana dan sarana
penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 6. melaksanakan proses penyediaan kebutuhan prasarana
dan sarana penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 7. melakukan penyimpanan prasarana dan
sarana penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 8. melaksanakan distribusi prasarana dan sarana
penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 9. melaksanakan proses penghapusan prasarana dan
sarana penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 10. melaksanakan pencatatan, pembukuan dan
pelaporan prasarana dan sarana penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 11. melaksanakan
kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi ketersediaan dan kelaikan prasarana dan
sarana penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 12. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Pembinaa Pendidikan Dasar; dan 13. melaporkan dan
mempertanggungjawabkan tugas Seksi Prasarana dan Sarana.
5. Bidang Ketenagaan
a. Bidang Ketenagaan merupakan unit kerja Dinas Pendidikan sebagai unsur lini dalam
pelaksanaan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang dipimpin oleh
Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Ketenagaan
menyelenggarakan fungsi: 1. penyusunan bahan rencana strategis, rencana kerja dan
anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Pendidikan sesuai dengan lingkup
tugasnya; 2. pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Pendidikan sesuai dengan
lingkup tugasnya; 3. penyusunan analisa kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; 4. penyusunan kebijakan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; 5. pelaksanaan kebijakan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; 6. pelaksanaan kegiatan pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan; 7. pelaksanaan monitoring, pengendalian dan evaluasi kebijakan
pendayagunaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 8. pengawasan disiplin dan etika
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 9. pelaksanaan evaluasi kompetensi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan; 10. penyusunan peta pendayagunaan, penugasan dan
kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 11. pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas; dan 12. pelaporan dan pertanggungjawaban tugas Bidang
Ketenagaan.
5.1. Seksi Pendayagunaan
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pengembangan
Karir melaksanakan rincian tugas sebagai berikut : 1. menyusun bahan penyusunan rencana
strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran bidang
Ketenagaan sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. melaksanakan dokumen pelaksanaan
anggaran bidang Ketenagaan sesuai dengan lingkup tugasnya; 3. menyusun kebijakan
pengembangan karir tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 4. melaksanakan kebijakan
pengembangan karir tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 5. melaksanakan monitoring,
pengendalian dan evaluasi kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 6.
menyusun kebutuhan kegiatan pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; 7. melaksanakan kegiatan pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan; 8. melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi profesi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan; 9. melaksanakan penilaian awal angka kredit tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan; 10. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Ketenagaan; dan 11. melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas Seksi
Pengembangan Karir.
b. Seksi Pembinaan Disiplin dan Etika Profesi mempunyai tugas menyusun rencana
pembinaan disiplin dan etika profesi tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan pada satuan
pendidikan.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pembinaan Disiplin
dan Etika Profesi melaksanakan rincian tugas sebagai berikut :
1. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran bidang Ketenagaan sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. melaksanakan
dokumen pelaksanaan anggaran bidang Ketenagaan sesuai dengan lingkup tugasnya; 3.
menyusun kebijakan pembinaan disiplin dan etika profesi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; 4. melaksanakan kebijakan pembinaan disiplin dan etika profesi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan; 5. melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi
disiplin dan etika profesi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 6. melaksanakan kegiatan
pengembangan disiplin dan etika profesi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 7.
memproses pelanggaran disiplin dan etika profesi oleh tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; 8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketenagaan;
dan 9. melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas Seksi Pembinaan Disiplin dan Etika
Profesi.
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN
Adapun pelaksanaan kegiatan yang saya lakukan selama prakerin kurang lebih 2 bulan
ialah sebagai berikut.
No. Hari/tanggal Kegiatan pukul keterangan
1. Rabu,22 Juni 2022 -kegiatan kebersihan 07.30-08.00
tempat prakerin
-mengerjakan
berkala guru di excel 08.00-11.00
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembelajaran dengan melakukan prakerin di tempat DU/DI adalah suatu cara
terbaik. Sehingga siswa dapat mengerti apa arti kerja sesungguhnya. Dan dengan
cara ini siswa dapat mengetahuinya.Dengan demikian siswa dapat mengukur
kemampuan di DU/DI.
B. SARAN
C. KESAN
Selama melakukan kegiatan prakerin, dinas pendidikan memberi kami motivasi
kerja kepada seluruh peserta prakerin. Hal ini membuat kami merasa nyaman dan
bersemangat dalam melakukan pekerjaan yang sesuai di bidangnya masing masing.
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Academia.edu
2.https:// repository.unair.ac.id
3.https://humbanghasundutankab.go.id
4.https://dindikbud.bantenprov.go.id
5.http://m.liputan6.com
6.www.99.co.id
7.www.slideshare.net
8.id.scribd.com
9.mamikos.com
10.www.coursehero.com
Sejarah Berdirinya Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Dinas Pendidikan telah
menjadi sejarah yang tak terlupakan bagi Indonesia. Keberadaan Dinas Pendidikan sudah
ada sejak Belanda melakukan penjajahan di tanah air ini. Dengan kata lain, pada masa
sulit tersebut, para founder Indonesia yang jasanya tidak terkira bagi bangsa ini, ternyata
sudah mengadakan proses pendidikan meski dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Saat
itu, warga Indonesia tetap semangat belajar meski berada di tengahtengah berkecamuknya
peperangan, maka bermunculan para cendekiawan keturunan yang sukarela mengajarkan
rakyat Indonesia untuk bisa membaca dan menulis. Pada saat itulah, muncul perkumpulan
yang dinamakan Tiga Serangkai yang terdiri dari para cendikiawan Indonesia. Dari tahun
ke tahun bangsa Indonesia banyak yang dapat menulis serta membaca sehingga pada 20
Oktober 1928, lahirlah Sumpah Pemuda yang diprakarsai oleh pemuda-pemuda Indonesia.
Sejak saat itu, pendidikan dilakukan terang-terangan dan tidak ada lagi rasa takut untuk
menuntut ilmu, dengan Sumpah Pemuda Indonesia bertekad untuk bersatu melawan
penjajah dimuka bumi ini. Ringkas cerita, Indonesia berhasil menjadi negera yang
merdeka pada 17 Agustus 1945 yang mendapatkan sambutan dari seluruh Indonesia. Pada
saat 8
9 yang sama, berdiri pula Dinas Nasional yang saat ini bernama Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, kemudian masalah pendidikan di Indonesia perlahan menemukan
darahnya yang sempat tersendat oleh tekanan penjajah. Terkait dengan sejarah Dinas
Pendidikan Nasional, selanjutnya terjadi perkembangan pada Saat itu, Pemerintah Indoneia
mengeluarkan sebuah Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1981 yang isinya menerapkan
bahwa sebagian urusan pendidikan yang ada di Indonesia ini, diserahkan kepada
pemerintah yang ada di daerah. Saat itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dipelopori oleh
sosok Dr. Moch Yamin. Selanjutnya, pada 1989 pemerintah kembali mengeluarkan
Peraturan No. 11 Tahun 1989 yang berisi penyerahan sebagian urusan pemerintahan di
bidang pendidikan dan kebudayaan kepada pemerintah daerah. Kemudian disusul pada
1990 dengan keluarnya Perda No. 3 Tahun 1990 yang membahas tentang dibentuknya dinas
dan juga cabang dinas pendidikan dan kebudayaan. Kemudian disusul dengan kebijakan
pada tahun 2001 tentang Otonomi Daerah sehingga masalah pendidikan di sebuah daerah
menjadi tanggung jawab daerah masing-masing meski memang harus tetap melakukan
koordinasi dengan Dinas Pendidikan Nasional di pusat