Anda di halaman 1dari 27

1

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI BBPPMPV BMTI

MEMBANGUN JARINGAN BERBASIS (LAN) MENGGUNAKAN


SWITCH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Sidang Praktik Kerja
Lapangan Pada Program Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan

Tahun Ajaran 2022/2023

Disusun Oleh :

Gerda Rojab

NIS : 2021003914

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XI

SMK NEGERI 7 GARUT

Jln.Raya Wado Cisitu Malangbong No.Telp.(0262) 2820286 Garut

Site : smkn7garut.sch.id email : smkn7garut@gmail.com NPSN

2022
2

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI BBPPMPV BMTI
WAKTU PELAKSANAAN
4 JULI-30 SEPTEMBER

DISUSUN OLEH :
GERDA ROJAB
2021003914

Laporan ini telah diperiksa dan disahkan oleh:

Ketua Kompetensi Keahlian Guru Pembimbing

HINDA FARIDA, S.Pd. HINDA FARIDA, S.Pd.


NIP.198205032010012009 NIP.198205032010012009

Mengetahui :

Kepala Sekolah Ketua Pelaksana PKL

ERDI RIDWAN, S.Pd., M.Pd. LENI PARLENI, S.Pd.


NIP.196505091986021002 NIP.197507072010012004
3

IDENTITAS SISWA

Nama : Gerda Rojab

Kelas : XII TKJ 3

Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 21 Agustus 2005

Jenis Kelamin : Laki-laki

Golongan Darah :-

NIS : 2021003914

Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan

Sekolah : SMKN 7 GARUT

Alamat Siswa : Kp.Lewo Kulon, Rt/Rw 03/03, Ds.Lewo Baru,

Kec.Malangbong, Kab.Garut

Nomor Telepon : 083823246737

Catatan Kesehatan : Sangat baik

Nama Orang Tua

a. Ayah : Nanang Kosasih


b. Ibu : Lelen Lena

Alamat Orang Tua : Kp.Lewo Kulon, Rt/Rw 03/03, Ds.Lewo Baru,

Kec.Malangbong, Kab.Garut
4

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas Kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Tujuan dari penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat mengikuti sidang PKL di SMK Negeri 7 Garut Tahun
Pelajaran 2022/2023. Laporan ini disusun berdasarkan data yang sesungguhnya
saya dapatkan selama melaksanaan Praktik Kerja Lapangan di BBPPMPV BMTI.
Laporan ini dapat diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing
baik materi maupun teknis. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak Terima
kasih kepada :

1. Bapak Erdi Ridwan, S.Pd., M.Pd. selaku kepala sekolah SMK Negeri 7
Garut..
2. Ibu Leni Parleni, S.Pd. selaku ketua pelaksana Praktik Kerja Lapangan.
3. Ibu Hinda Farida, S.Pd. selaku Pembimbing dari sekolah dan kepala
program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
4. Bapak Budi jaka Praceka, M.T. selaku pembimbing di BBPPMPV BMTI
5. Ibu Vita Syafri selaku pengurus siswa PKL di BBPPMPV BMTI
6. Seluruh Teknisi dan karyawan yang telah menerima, membantu dan
memberikan bimbingan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan
berlangsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
7. Kedua orang tua yang selalu memberi motivasi dan doa kepada saya
sehingga bisa sampai disini.
8. Seluruh guru di SMK Negeri 7 Garut.
9. Teman-teman khususnya kelas XII TKJ 3, umumnya seluruh siswa SMK
Negeri 7 Garut.
5

Saya sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu saya mohon maaf atas segala kekurangan dari laporan ini, oleh karena
itu saya minta kritik dan saran atas hasil laporan ini. Semoga laporan yang
memuat pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan selama melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfat khususnya saya pribadi, umumnya
bagi siswa siswi SMK NEGERI 7 GARUT.

Garut, September 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

COVER JUDUL………………………………………………………………….i

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH.............................................................ii

IDENTITAS SISWA.............................................................................................iii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
6

DAFTAR ISI…......................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang…………………………………………………………….….1

B. Rumus masalah ……..…………………………………………….………….1

C. Tujuan..……………………………………………………………………… 1

D. Manfaat...……………………………………………………………………..2

BAB II PROFIL PERUSAHAAN……………………………………………… 4

A. Sejarah Singkat Perusahaan ………………………………………………….4

B. Visi dan Misi Perusahaan


…………………………………………………….9

C. Struktur Organisasi BBPPMPV BMTI


……………………………………...11

BAB III KAJIAN PUSTAKA


………………………………………………….12

A. Pengertian LAN …………………………………………………………….12

B. Fungsi LAN dan Switch…….........................................................................


12

C. Cara Membangun Jaringan Berbasis LAN….................................................


14
7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


………………………………………..11

A. Uraian Umum Kegiatan PKL……………………………………………….


11

B. Kajian yang dikuasai siswa selama kegiatan PKL


…………………………..11

C. Pengalaman Praktik di Lapangan ……………………………………………


12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


………………………………………...17

A. Kesimpulan …………………………………………………………………17

B. Saran
………………………………………………………………………...17

DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………...18

LAMPIRAN …………………………………………………………………….19

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 BBPPMPV BMTI……………………………………………..…..4

Gambar 2.2 Struktur P3gt………………………………………………...…….5

Gambar 2.3 Perjalanan PPPPTK BMTI…………………………………...…...7

Gambar 3.1 LAN Topologi Star…….……………………..……..……………12

Gambar 3.2 Switch Unmanageable...………………....…………………...…..14

Gambar 3.3 Wi-Fi Sharing Properties…………...…………………………….15

Gambar 3.4 Command prompt……………...…………………………………15

Gambar 4.3 Melepaskan Ram…………………………………………………14


8

Gambar 4.4 Menggosok Ram Dengan Penghapus Karet……………………...14

Gambar 4.5 Mengetes Ram……………………………………………………15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penerimaan

Lampiran 2 Daftar Hadir Kegiatan Harian

Lampiran 3 Foto Kegiatan

Lampiran 4 Lembar Bimbingan

Lampiran 5 Lembar Penilaian


9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyusunan laporan kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan


Praktik Kerja Lapangan (PKL). Harapan utama dari penyelenggaraan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan ini selain siswa mendapatkan keahlian profesional dan
meningkatkan kemampuan sesuai dengan tuntutan BBPPMPV BMTI, juga siswa
akan memiliki etos kerja yang meliputi kemampuan bekerja, motivasi kerja,
kreativitas, inisiatif, hasil kerja yang berkualitas serta di siplin waktu.

Untuk mendeteksi perkembangan para siswa di BBPPMPV BMTI. diperlukan


suatu perangkat yang dapat memberikan informasi tentang kualitas dan jenis
kegiatan Praktik Kerja Lapangan siswa, perangkat yang di maksud adalah laporan
kegiatan siswa. Laporan ini berfungsi sebagai suatu bentuk laporan kegiatan siswa
selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di BBPPMPV BMTI. Laporan
kegiatan ini, berisi langkah-langkah umum yang mana dalam penerapannya masih
memerlukan penyesuaian baik dari pihak BBPPMPV BMTI maupun terkait
sekolah, mengingat beragamnya situasi sekolah dan BBPPMPV BMTI yang ada
sekarang ini.

B. Rumus Masalah
1. Ketika kita membuat atau membangun jaringan LAN menggunakan switch
Lalu kompuer server yang membagikan akses internet mati, apa yang akan
tejadi pada seluruh PC client
C. Tujuan
10

Adapun tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMKN 7 Garut


adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan kebutuhan IDUKA.
2. Memberikan pengalaman, wawasan kerja nyata, etos kerja, dan budaya
kerja di IDUKA.
3. Peserta didik dapat mengkonfirmasi pembelajaran di sekolah baik teori
maupun praktik dengan IDUKA.
4. Meningkatkan kemandirian, kedisiplinan, dan keaktifan peserta didik.
5. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match)
antara SMK dan industri.
6. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pendidikan tenaga kerja
yang berkualitas profesional.
7. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
D. Manfaat
Manfaat PKL tertuju pada tiga kelompok sasaran, yaitu peserta didik, Mitra
IDUKA, dan SMKN 7 Garut :
1. Bagi Peserta Didik :
a. Memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam kompetensi
keahlian yang di tekuni.
b. Meningkatkan kemandirian, keaktifan, dan daya kritis serta kepekaan
nya terhadap masalah-masalah yang ada di tempat pelaksanaan PKL.
c. Meningkatkan sikap dan keterampilan dalam memecahkan masalah
yang dihadapi.
d. Melakukan pembiasaan dengan budaya kerja di tempat PKL.
e. Memberikan pengalaman belajar yang mendukung kesiapan nya dalam
memasuki pasar kerja.
2. Bagi Mitra IDUKA :
a. Memberikan kesempatan kepada pihak mitra PKL untuk berpartisipasi
dalam pola link dan match dalam mempersiapkan tenaga kerja yang
siap pakai.
11

b. Memperoleh masukan tentang standar rekruitmen tenaga kerja mereka


sesuai dengan perkembangan dunia kerja terkini.
c. Memperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam membangun kualitas
tenaga kerja yang berasal dari SMK.
d. Memperoleh gambaran profil peserta didik SMK sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan oleh dunia kerja.
e. Memperoleh tenaga kerja tambahan sementara untuk membantu
pekerja ditempat kerja.
3. Bagi SMKN 7 Garut :
a. Memperoleh umpan balik bagi pengembangan kurikulum, materi
pembelajaran, dan metode yang terkait dengan kompetensi keahlian
yang dikembangkan.
b. Perluasan sosialisasi keberadaan SMKN 7 GARUT yang terkait
dengan kelembagaan, bidang keilmuan yang di kembangkan, dan
sumber daya manusia yang di miliki.
c. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan
instansi pemerintah/swasta melalui PKL.
d. Mendapatkan informasi dan peluang perkembangan industri untuk
pengembangan sekolah di masa yang akan datang
12

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

Gambar 2.1 BBPPMPV BMTI

Nama : BBPPMPV Bidang Mesin dan Teknik Industri

Tahun Berdiri : 1969/1970

Alamat Perusahaan : Jl. Pesantren No.KM, RW.2, Cibabat, Kec.


Cimahi

Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat 40514

Jenis Perusahaan : Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Jumlah Karyawan : 300 (Tiga Ratus)

A. Sejarah Singkat Perusahaan


1. Pembangunan Pendidikan Teknologi pada Pelita I (1969 – 1975)

Pemerintah Republik Indonesia telah menempatkan pembangunan


pendidikan teknologi sebagai bagian integral  rencana pembangunan lima
13

tahun guna  penyiapan tenaga kerja teknisi untuk mengisi keperluan


pembangunan itu sendiri.

Tahun pertama Pelita I (1969-1970) dimulai dengan pembangunan 8


(delapan) STM Pembangunan, dengan menggunakan sumber daya  yang
dimiliki oleh Indonesia sendiri (dengan tenaga dan dana yang ada). Suatu hal
yang penting untuk dicatat, bahwa Direktorat Pendidikan Teknologi adalah
satu-satunya direktorat yang paling siap dengan paket proposal pembangunan
pada waktu itu. Sebelum Pelita 1 dimulai, Direktorat Pendidikan Teknologi
(dalam masa jabatan Kol. Amir Gondokusumo sebagai Direktur), telah
melakukan analisis kebutuhan, analisis jabatan, sampai kepada analisis
kemampuan yang kemudian dijabarkan dalam bentuk kurikulum STM
Pembangunan. Bertepatan dengan adanya program Pelita I, segera program
tersebut dapat direalisasikan.

Tahun kedua Pelita I (1970-1971), pembangunan pendidikan teknik


ditingkatkan lagi dengan pembangunan lima TTC (Technical Training
Centre = BLPT, Balai Latihan Pendidikan Teknik), dengan bantuan pinjaman
dana dari World Bank, dan bantuan tenaga ahli dari UNESCO dan dari
pemerintah Inggris.

Tahun Keempat Pelita I (1972-1973), diadakan proyek peningktan Mutu


Pengajaran Teknik (PMPT), dengan pusat penyelenggara di STM Instruktor
(ex SGPT), Jl. Dr. Rum No. 9, Bandung, untuk mendukung peningkatan mutu
guru teknik pada proyek-proyek STM Pembangunan dan BLPT

2. Perkembangan Kelembagaan

Sejalan dengan perkembangan yang semakin intensif pembangunan


pendidikan teknik, antara lain dengan penambahan 4 (empat)  BLPT (menjadi
sembilan) atas bantuan pinjaman dari World Bank, dan rehabilitasi 27 STM
atas bantuan pinjaman dari pemerintah Belanda, maka mulai dirasakan
perlunya pelembagaaan proyek-proyek penataran guru teknik. Melalui
14

bantuan tenaga ahli Australia (Mr. Ian Scott, tahun 1972-1973, dan Mr. Ken
Sharp, tahun 1974-1975) dirumuskan satu bentuk kelembagaan, yang waktu
itu disebut TTUC (Technical Teacher Upgrading Centre) di Jalan Dr. Rum
No. 9 Bandung.

Sejak tahun 1975/1976, kegiatan-kegiatan penataran telah mulai


dioperasikan secara melembaga oleh TTUC, sekalipun waktu itu masih
berstatus proyek, dengan pemimpin proyek Drs. E.M. Hidayat.

Perlu juga dicatat, bahwa pengakuan (recognition) terhadap fungsi dan


peranan pendidikan teknologi sebagai bagian integral program pembangunan
nasional (Repelita), mulai diperoleh pada masa jabatan Drs. Soenaryo, M.Sc.
sebagai Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan (dari tahun 1972 sampai
dengan tahun 1979). Pada masa itu juga sistem pendidikan menengah
kejuruan dirumuskan secara konsepsional.

Untuk mendukung upaya pelembagaan TTUC, atas bantuan (grant)


Pemerintah Australia, tahun 1976 dikirim sebanyak 6 orang guru-guru teknik
pilihan, dilatih selama 1 tahun di Australia. Mereka inilah yang kemudian
menjadi tenaga andalan pelembagaan TTUC yang belakangan dikenal sebagai
PPPG Teknologi Bandung. Beberapa orang dari mereka yang berperanan aktif
dan menonjol, antara lain ; Achmad Suwarna, M. Bukit, Soenarno, R. Sitorus,
Hadi Moelyono, dan Soekandar.

3. Modal Awal Pelembagaan TTUC (Technical Teacher Upgrading


Centre)

Pada tahun 1979, STM Instruktur (yang kemudian bernama STM Negeri 5
Bandung), pindah dari jalan Dr. Rum ke Jalan Pajajaran 92 Bandung, dan
sejak itu Kampus STM Instruktor di Jalan Dr. Rum No. 9, secara penuh
menjadi modal awal pelembagaan TTUC. Modal awal tenaga instruktor
berasal dari :

 tenaga yang  telah dilatih di Australia;


 guru-guru STM Instruktor Bandung;  dan
15

 guru-guru STM pilihan dari STM seluruh Indonesia yang dicatat


berprestasi menonjol selama mengikuti penataran PMPT.

Pada tahun 1978, SK pelembagaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) PPPG


Teknologi Bandung diterbitkan, dengan Nomor: 0205/O/1978/tanggal 23 Juni
1978, bersamaan dengan PPPG lainnya yaitu PPPG Kejuruan Jakarta, PPPG
Bahasa Jakarta, PPPG IPA Bandung, PPPG Tertulis Bandung, PPPG
Matematika Yogyakarta, dan PPPG IPS Malang. Dengan struktur organisasi
sebagai berikut :

Gam
bar 2.2 Struktur P3gt

 Sekalipun SK pelembagaan UPT PPPG Teknologi telah terbit pada


tahun 1978, beroperasinya lembaga ini baru mulai efektif tahun 1980,
sejak adanya SK pengangkatan kepala pusat pertama, yakni Drs. J.
Pakpahan, Kepala Sub. Direktorat Pengendalian Teknis Pendidikan
pada Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Di samping
jabatannya sebagai Kasubdit, J. Pakpahan merangkap sebagai
Pelaksana Harian Kepala Pusat Pengembangan Pebataran Guru
16

Teknologi Bandung, dengan SK Nomor: 537/C/1980 tanggal 1 April


1980.
 Dalam masa jabatan Ir. Hadiwaratama, M.Sc.E. sebagai Direktur
Pendidikan Menengah Kejuruan, (tahun 1979 sampai dengan 1983)
telah dilakukan usaha penyempurnaan konsep TTUC, dari semula
hanya berfungsi  untuk peningkatan mutu guru saja, menjadi berfungsi
sebagai: “pusat pengembangan pendidikan teknologi”.
 Dengan masuknya bantuan (grant) Australia pada tahun 1981 ke PPPG
Teknologi Bandung (dalam bentuk Indonesia – Australia Technical
Education Project), antara lain dengan perbantuan tenaga ahli
Australia ke PPPG Teknologi dan Pelatihan Tenaga Instruktor PPPG
Teknologi di Australia, maka usaha pelembagaan PPPG Teknologi
semakin mantap.
4. Pelaksanaan Program Diploma III Guru Kejuruan Teknologi

Pelaksanaan program penataran guru STM dalam bentuk Program


Diploma III Guru Kejuruan Teknologi yang dimulai bulan Juli 1982, adalah
suatu tantangan dan sekaligus sebagai kesempatan untuk memantapkan
organisasi dan manajemen PPPG Teknologi Bandung.

Misi Pelaksanaan Program Diploma III Guru Kejuruan Teknologi pada


awalnya telah secara jelas digariskan oleh Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan yaitu “menciptakan guru STM menjadi guru profesional”. Tidak
hanya dalam pengusaan keterampilan mencapai tingkat kompetensi
profesional, tetapi ditekankan pada pembentukan sikap profesional yang harus
dapat diukur melalui “Conduct” dan produktivitasnya. Misi telah memaksa
PPPG Teknologi Bandung menyajikan program yang berkualitas profesional
atas dukungan manajemen yang berperforma profesional.

Kajian pengembangan PPPG Teknologi Bandung dari fungsi sekedar “


Pusat penataran “ menjadi “pusat pengembangan pendidikan
teknologi”, telah memberi inspirasi untuk memikirkan pemindahan kampus
PPPG Teknologi dari Jl. Dr. Rum No. 9 Bandung yang hanya memiliki area
17

tanah sekitar 2,9 Ha, ke lokasi yang lebih luas yang memungkinkan PPPG
Teknologi mengembangkan fungsinya menjadi pusat pengembangan

5. Permindahan Kampus

tahun 1982, Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan (pada waktu itu Ir.
Hadiwiratama, Pada M.Sc.E) menetapkan rencana pemindahan kampus PPPG
Teknologi Bandung ke Desa Cibabat, Cimahi Utara dengan penyediaan dana
pengadaan tanah pada Tahun anggaran 1982-1983. Pembangunan gedung
beserta sarana penunjang dilaksanakan pada tahun anggaran 1983-1984, 1984-
1985, dan 1985-1986.

Kejadian yang dirasakan cukup mengesankan, pada bulan Juni 1986 saat
permindahan PPPG Teknologi Bandung dari Jl. Dr. Rum No.9 Bandung ke Jl.
Pasantren, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara. Pemindahan
keseluruhan alat bengkel dan perlengkapan PPPG Teknologi Bandung
dilakukan hanya dalam 1 minggu, dan proses pemasangan dan penataan
kembali di kampus baru diselesaikan dalam waktu 1 minggu berikutnya.
Seluruh staf,  mahasiswa, dan peserta penataran PPPG Teknologi Bandung
dikerahkan ikut berperanan aktif, sehingga proses pemindahan itu sendiri
sekaligus berperanan meningkatkan rasa percaya diri dan membangun
kekompakan kerja antar staf, mahasiswa, dan peserta penataran.

Pada bulan Desember 1987, enam orang angkatan terakhir tenaga ahli
Australia meninggalkan PPPG Teknologi Bandung, sesuai dengan batas akhir
Proyek Kerja Sama Indonesia-Australia (IATEP).

6. Peresmian Pemakaian Kampus (Baru) PPPG Teknologi Bandung        

Pada tanggal 27 Juli 1988, peresmian pemakaian kampus baru PPPG


Teknologi Bandung, oleh bapak Fuad Hasan, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. Acara peresmian dihadiri juga oleh Duta Besar Australia, Mr.
Bill Morrison. Hal yang sangat menarik pada waktu itu, kedua belah pihak
18

(Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta  Dubes Australia) menyampaikan


pernyataan bersama, bahwa : “PPPG Teknologi Bandung adalah Monumen
Keberhasilan KerjaSama Indonesia-Australia”.

7. Organisasi PPPG Teknologi Bandung

Dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0529/O/1990,


tanggal 14 Agustus 1990 diadakan perampingan organisasi PPPG Teknologi.
Dibalik perampingan organisasi ini, terdapat kebijaksanaan yang sangat
strategis, karena dalam SK tersebut terdapat pengakuan fungsi dan peranan
PPPG  tidak hanya sekedar pelaksana kegiatan penataran guru, tetapi
sekaligus sebagai pusat pengembangan pendidikan, suatu  fungsi yang telah
lama dilaksanakan dan diperjuangkan oleh PPPG Teknologi Bandung.

Dalam masa jabatan Prof. Dr. Benny Soeprapto sebagai Direktur


Pendidikan Menengah Kejuruan (1988-1992), semakin terbuka kesempatan
bagi PPPG Teknologi Bandung mengembangkan programnya sebagai salah
satu subsistem yang sangat vital dalam sistem pembangunan pendidikan
menengah teknologi di Indonesia.

Sesuai dengan pengkuan dan realita peranan dan fungsi PPPG Teknologi
Bandung, maka sejak 26 September 1992, nama Inggris TTUC Bandung
dirubah menjadi TEDC (Technical Education Development
Centre) Bandung. Peranan sebagai TEDC terus dilanjutkan dan
dikembangkan oleh para kepala pusat berikutnya yang pada saat itu yang
memimpin adalah Achmad Suwarna, BE. (1995-1998); Ir. Eddy Suwarni
(1998-1999); Dr. Masriam Bukit, M.Pd. (1999-2004); Plt. Kapus Drs. Sutomo
M.Ed. (2004-2006), Drs. Achmad Dasuki, MM.M.Pd. (2006-2008) dan Dr.
Murtoyo, MM. (2008-2010).
19

Gambar 2.3 Perjalanan PPPPTK BMTI

Dengan dikeluarkannya Permendiknas Nomor 8 Tahun 2007, PPPG


Teknologi Bandung mengalami reorganisasi menjadi Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan
Teknik Industri (PPPPTK BMTI) Bandung di bawah Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan tenaga Kependidikan yang merupakan
pemekarandari Ditjen Dikdasmen.  Melalui reorganisasi ini peran sebagai
TEDC tetap dilakukan, bahkan semakin meningkatkan posisi PPPTK BMTI,
karena kegiatan pengembangan pendidikan teknik dilakukan dalam kerangka
pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan pada semua jenis dan
jenjang pendidikan dasar dan menengah (uraian khusus tentang reorganisasi
PPPG Teknologi Bandung  lihat pada bagian D).

Perubahan kembali terjadi pada akhir tahun 2010.  Pada tanggal 2


Desember 2010, terbit Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi.  Dalam
Perpres tersebut dijelaskan susunan organisasi eselon I Kementerian
Pendidikan Nasional, di antaranya adalah Badan Pengembangan Sumber Daya
20

Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.  Perpres ini


ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
134/M/2010 tentang Satuan Kerja Kementerian Pendidikan Nasional. 
Menurut Keputusan ini,  kedudukan PPPPTK BMTI ada di bawah Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang


Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) merupakan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan
Vokasi), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang pendiriannya mengacu
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor: 26 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. BBPPMPV BMTI memiliki tugas
melaksanakan pengembangan penjaminan mutu pendidikan di bidang mesin dan
teknik industri dan mempunyai fungsi:

1. Penyusunan program pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi;

2. Pelaksanaan penjaminan mutu peserta didik, sarana prasarana, dan tata


kelola pendidikan vokasi;

3. Pelaksanaan penyelarasan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan


dunia usaha dan dunia insdustri;

4. Pelaksanaan fasilitasi dan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga


kependidikan pada pendidikan vokasi;

5. Pengelolaan data dan informasi;

6. Pelaksanaan kerjasama di bidang pengembangan penjaminan mutu


pendidikan vokasi;

7. Pelaksanaan evaluasi pengembangan penjaminan mutu pendidikan


vokasi; dan
21

8. Pelaksanaan urusan administrasi.

Visi :

Terwujudnya ekosistem pendidikan untuk membentuk pelajar berkarakter


pancasila melalui pengembangan mutu pendidikan vokasi di Bidang Mesin
dan Teknik Industri.

Misi :

1. Meningkatkan mutu peseta didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola
pendidikan vokasi
2. Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependikan pada pendidikan
vokasi
3. Meningkatkan ketersediaan layanan fasilitas pendidikan vokasi sesuai
dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri
4. Mempeluas kerjasama dibidang pengembangan penjaminan mutu
pendidikan vokasi
22

A. Struktur Organisasi BBPPMPV BMTI

Supriyono, M.SI.
Kepala BBPPMPV BMTI

Wanto, M.Eng.
Kepala Bagian Tata Usaha

Kelompok Jabatan Budi Jaka Praceka, M.T.


Fungsional Pembimbing
23

BAB III

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Local Area Network (LAN)

Gambar 3.1 LAN Topologi Star

Local Area Network (LAN) adalah suatu jaringan komputer yang hanya
mencakup wilayah local saja. Artinya, jaringan ini hanya dapat di gunakan
oleh pengguna di area LAN. LAN menghubungkan perangkat ke jaringan
internet melalui perangkat jaringan sederhana.

Dalam jaringan LAN biasanya ditemukan kabel UTP, Hub, Switch, maupun
Router. Contoh dari jaringan ini adalah komputer-komputer di sekolah,
perusahaan, atau warung internet. Jaringan Pada area yang terbatas tersebut
biasanya merupakan jaringan LAN. Selain jaringan LAN masih ada beberapa
jaingan yang lain di antaranya adalah Metropolitan Area Network MAN, Wide
Area Network WAN, Personal Area Network PAN, dan masih banyak jenis
jaringan lainnya
24

B. Fungsi Jaringan LAN dan Switch

Jaringan LAN memiliki beberapa fungsi dan kegunaan tertentu. Sementara


untuk menghubungkan banyak computer, kita membutuhkan perangkat lain
seperti misalnya switch atau juga hub. Fungsi dari Jaringan LAN diantara lain
adalah:

1. Menghubungkan 2 komputer atau lebih


2. Memindahkan file dari satu computer ke computer lain
3. Sharing printer
4. LAN chatting
5. Remote computer
6. Sharing wifi

Sedangkan Fungsi switch dapat dikategorika dalam jenis perangkat keras


komputer. Fungsi switch adalah menghubungkan beberapa perangkat, seperti
komputer, titik akses nirkabel, printer, dan server. Switch juga ada terbagi dalam
beberapa jenis, yaitu ada switch manageble dan unmanageble

C. Cara Membangun Jaringan Berbasis LAN Menggunakan Switch


Unmanageble

Sebelum kita lanjut cara membangun jaringan Local Area Network, langkah
awal yang harus dilakukan adalah mengetahui topologi jaringan apa yang akan
kita buat, disini saya akan menggunakan topologi jaringan Star untuk membangun
Jaringan LAN menggunakan switch, tentunya ada bahan bahan yang harus kita
siapkan juga, diantaranya adalah:

1. Mempunyai 2 atau lebih PC


2. Kabel UTP
3. Switch atau Hub

Langkah awal untuk membangun jaringan LAN adalah menyambungkan


tiap-tiap
25

PC dengan kabel UTP lalu dihubungkan dengan switch, jika dibagian


samping

switch sudah menyala berarti PC dan Switch sudah terhubung

Gambar 3.2 Switch Unmanageable

Untuk langkah selanjunya, Kita harus menghubungkan tiap-tiap PC yang


sudah saling terhubung dari switch agar dapat saling mengakses. Untuk
membuat PC yang kita hubungkan bisa saling mengakses, kita harus membuat
IP address class yang sama di tiap-tiap PC, caranya:
1. Masuk ke menu Network and Sharing Center di Control Panel,
2. Lalu masuk ke Change Adapter Setting dan Klik kanan dibagian
ethernet,
3. Setelah klik kanan dibagian ethernet lalu klik properties,
4. Masuk ke Internet Protocol Version 4 lalu masukan IP address secara
manual

Untuk IP address, saya menggunakan IP address class C seperti berikut:

1. 192.168.1.1 untuk Server dan Gateway dimasing masing client


2. 192.168.1.10 untuk client 1
3. 192.168.1.20 untuk client 2
26

4. Untuk Subnet mask semuannya sama menggunakan 255.255.255.0

Dibagian sever kita juga akan mengsharing wifi atau membagikan akses
internet kepada client, Unuk membagikan akses internet ini, PC server
harus memiliki jaringan yang bisa akses internet, untuk akses internet PC
server saya menggunakan hotspot dari handphone sebagai jaringan utama,
setelah PC server dapat hotspot dari HP, lalu masuk ke menu Network
Connections dibagian control panel, dan masuk lagi ke bagian Wi-Fi
Properties, dibagian Sharing kita ceklis semuanya, untuk Home
Networking Connections kita pilih saja Ethernet

Gambar 3.3 Wi-Fi Sharing Properties

Jika semua PC sudah disetting, lalu kita masuk ke CMD dan coba ping daari
tiap tiap PC Client ke PC Server. Jika ping berhasil maka akan muncul Reply
From, tapi jika ping gagal maka akan muncul Request Time Out.
27

Gambar 3.4 Comand Prompt

Disini saya berhasil ping ke IP google dan juga berhasil ping ke IP server
menggunakan PC client, sekarang PC client bisa terakses ke inernet danjuga bisa
saling mengakses dengan PC server. Selain sharing wifi, dalam jaringan Local
Area Nework ini juga kita bisa sharing printer, LAN chatting, dan saling
memindahkan file dari satu komputer ke komptuer yang lain

Anda mungkin juga menyukai