Oleh
QUMI LAILA
NIM 11107108
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2011
xi
xii
Oleh
QUMI LAILA
NIM 11107108
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2011
xiii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
: Qumi Laila
NIM
: 11107108
Jurusan
: Tarbiyah
Progdi
Judul
xiv
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
JL. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax 323433 Salatiga 50721
Website :www.stainsalatiga.ac.id E-Mail:administrasi@stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN
SKRIPSI
METODE STIMULASI KECERDASAN SPIRITUAL ANAK PADA PERIODE
PENDIDIKAN PRANATAL
DALAM PERSPEKTIF ISLAM
DISUSUN OLEH
QUMI LAILA
NIM: 11107108
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusn Tarbiyah, Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Salatiga, pada tanggal 19 Agustus 2011 dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh
gelar sarjana SI Kependidikan Islam
Sekretaris Penguji
: M. Hafidz, M.Ag
Penguji I
Penguji II
: M. Ghufron, M.Ag
Penguji III
xv
Bismillahirrohmanirrohim
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Qumi Laila
NIM
: 11107108
Jurusan
: Tarbiyah
Bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Qumi Laila
NIM: 11107108
xvi
MOTTO
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati,
agar kamu bersyukur.
~ An-Nahl (Lebah) 78 ~
Jiwa anak-anak adalah jiwa yang suci yang dapat merasakan betapa besar
karya-karya Tuhan di bumi ini. Maka kembalilah pada jiwa anak-anak tetapi
bukan kekanak-kanakan
Penulis ~
xvii
PERSEMBAHAN
ku walaupun dengan
mengabaikan kebahagiaan mereka. Ya Robb curahkan lah kasih sayangMu seperti mereka mencurahkan kasih sayang mereka untukku
2. Sofhatun Jamilah, Tri Lutfatul Hasanah, dan Atika Nur Hanifah, adikadik ku tersayang yang senantiasa memberikan warna-warni pelangi
dalam kehidupanku
3. Sahabat-sahabat terbaik ku Sidah, Umi W, Kasun, Dina, dan Intan yang
tak pernah lelah memberi motivasi dan semangat dalam menjalani pahit
manisnya perjalanan ini. Semoga Allah senantiasa mengukuhkan tali
persaudaraan kita. Amin
4. Teman-teman ku Seven D Best PAI D 2007 yang selalu bersama dalam
menapaki hari hari untuk menuntut ilmu di jalan Illahi. We are
Seven DBest
5. Teman-teman Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga
dan Panter-panter Brigade Khusus Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi.
6. Teman-teman ku KKN yang berjuang bersama-sama di Kampung Bambu
Sidodadi .Semoga apa yang pernah kita dapatkan di sana menjadi guru
yang baik untuk kehidupan kita. Dan seluruh teman-teman, saudara ku di
Kampung Bambu Dusun Sidodadi trimakasih atas segala pelajaran
berharga yang pernah kalian berikan .
7. Seluruh teman-teman PAI angkatan 2007 STAIN Salatiga. Semoga
kesuksesan mengiringi kita semua
xviii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim
Segenap rasa syukur terucap atas kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat
Iman Islam, taufik serta hidayahnya kepada kita semua. Sholawat beriring salam
senantiasa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di yaumil akhir nanti.
Tak henti tercurah rasa yukur penulis kepada Allah SWT yang senantiasa
membukakan pintu kemudahan sehingga dengan pertolongan dan ijin dari Allah
dan usaha yang dilakukan penulis maka skripsi ini dapat terselesaikan
Skripsi ini diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.
Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materil. Dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucakan terima kasih kepada:
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga
2. Dra. Siti Asdiqoh selaku Kaprogdi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga
3. Prof. Dr. Mansur, M.Ag selaku pembimbing yang telah membibing penulis
dengan sabar untuk menyelesaikan skripsi ini
4. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah
memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta
mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
xix
xx
ABSTRAK
Laila, Qumi. 2011. Stimulasi Kecerdasan Spiritual Pada Periode Pendidikan
Pranatal dalam Perspektif Islam . Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program
Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing. Prof. Dr. Mansur, M.Ag
Kata Kunci: Kecerdasan Spiritual, Pendidikan Pranatal
Manusia di dunia ini dibekali dengan kecerdasan oleh Tuhan, kecerdasan
tersebutlah yang dapat menjadikan perbedaan antara manusia dengan makhluk
lain. Ada banyak jenis kecerdasan yang ditemukan oleh para ahli, diantaranya tiga
kecerdasan Q, yaitu IQ,EQ,SQ. masyarakat pada umumnya lebih cenderung
memperhatikan kecerdasan otak saja (IQ), padahal ada kecerdasan yang lebih
utama yaitu EQ, seiring dengan perkembagan jaman EQ juga dirasa kurang dapat
memberikan makna dalam kehidupan manusia, dan pada akhirnya ditemukan jenis
kecerdasan tertinggi yaitu SQ atau Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual rupaya sudah dianugerahkan oleh Allah saat manusia belum
dilahirkan, akan tetapi perlu adanya stimulus-stimulus yang berfungsi untuk
menjaga dan mengembangkan kecerdasan tersebut. Stimulasi tersebut dilakukan
oleh orang tua khususnya ibu sebagai orang yang paling dekat dan berinteraksi
paling banyak dengan sang janin. Dalam skripsi ini peulis membahas tentang
kecerdasan spiritual dalam prspektif Islam dan bagaimana menstimulasi
kecerdasan spiritual dalam perspektif Islam
Jenis dalam penelitian ini penulis adalah library research maka penulis
menggunakan metode content analysis, yaitu metode menganalisis isi dari
berbagai kajian pustaka yang dapat berupa buku, jurnal, artikel dari internet, dan
skripsi. Dan akhirnya skripsi ini menghasilkan kesimpulan bahwa orang tua dapat
memberikan stimulasi kecerdasan spiritual pada anak yang masih berada dalam
periode prenatal, dengan melakukan atau menjalankan ibadah dengan tekun,
Menjalankan ibadah dengan tekun, membaca al-Quran, berzikir,
memperdengarkan lagu-lagu rohani atau sholawat kepada anak dalam kandungan,
berakhlak mulia, menceritakan kisah-kisah teladan dari para Rasull kepada anak
dalam kandungan.
xxi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ..................................................................................... ii
LEMBAR JUDUL ........................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... vi
MOTTO ........................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I: PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ 9
C. Tujuan Penelitian ......................................................... 9
xxii
BAB IV
xxiii
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 69
B. Saran-saran ................................................................... 70
C. Penutup......................................................................... 71
xxiv
DAFTAR PUSTAKA
Fajri, Em Zul dan Senja, Ratu Aprilia. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta:
Difa Publisher
Goleman, Daniel. 1997. Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penelitian
Fakultas Psikologi UGM..
Hasbi, ash-Shiddieqy. 2003. Tafsir al-Quranul Majid An-Nur. Semarang: PT.
Rineka Cipta
Hujjati, MuhammadBaqir. 2008. Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan.
Terjemahan oleh MJ. Bafaqih.Jakarta: Cahaya.
Hurlock, Elizabeth. 1996. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Terjemahan oleh Istiwidayanti dan Ridwa.Erlangga
J. Suherman, Rizki dan Suherman. 2010.Menstimulasi Kecerdasan Anak Sejak
Dalam Kandungan. Jogjakarta:Madani
Mansur. 2004. Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan. Jogjakarta:Mitra Pustaka
Marimba. 1964. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: al- Maarif
Maslikhah. 2009. Ensiklopedi Pendidikan.Salatiga: Salatiga Press
xxv
Monks, Knoers, dan Siti Rahayu. Tt. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam
Berbagai Bagiannya.Jogjakarta : UGM Press
xxvi
Van de Carr, Rene dan Lehrer, Marc. 1997. Cara Baru Mendidik Anak Sejak
Dalam Kandungan. Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman Bandung :
Kaifa.
www.itb.ac.id
http://andreyuris.wordpress.com/2009/09/02/analisis-isi-content-analysis/.
yundahamasah.blogspot.com
Zohar, danah dan Marshal, Ian. 2000. SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Integralistik & Holistik Untuk Memaksimalkan Kehidupan.
Bandung. Mizan
xxvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sempurna yang dikaruniai oleh Allah seuatu
kecerdasan.Dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia dapat berfikir dan
memecahkan persoalan yang dihadapinya. Dalam dunia sains telah lama
dikenal
istilah
Kecerdasan
Intelektual
(Intelligence
Quotient).
IQ
diperkenalkan oleh William Stern dan mejadi sebuah patokan bagi sukses atau
tidaknya seseorang, padahal menurut seorang psikolog yang bernama Daniel
Goleman IQ hanya menyumbangkan 5-10 % bagi kesuksesan hidup (Taufiq,
2004:15). Banyak masyarakat mengira jika seseorang memiliki IQ yang tinggi
berarti dia memiliki peluang sukses yang lebih besar dari pada orang yang
memiliki IQ yang lebih rendah. Padahal dalam kehidupan nyata orang yang
secara akademis memiliki nilai yang tinggi dan berprestasi belum tentu
mendapatkan pekerjaan yang layak yang sesuai kapabilitas mereka. Hal
tersebut membuktikan bahwa orang yang ber-IQ tinggi tidak menjamin akan
mendapatkan kesuksesan dalam hidupnya.
Masyarakat pada umumnya masih menekankan pentingnya nilai dan
makna rasional murni yang menjadi tolak ukur IQ dalam kehidupan seharihari, akan tetapi kecerdasan tidak akan berarti apa-apa bila emosi yang
berkuasa (Goleman, 1997:5). Kecerdasan Emosional merupakan suatu bentuk
kecerdasan dalam pengolahan emosi, menurut Daniel Goleman pencetus
xxviii
xxix
xxx
xxxi
xxxii
Artinya: Dari Abi Hurairoh, dari Nabi Muhammad SAW bersabda: Wanita
itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya,
karena kecantikannya dan karena agamanya, maka pilihlah karena
agamanya, niscaya kamu akan beruntung (HR. Ibnu Majjah)
Hadits tersebut menjelaskan kepada kita untuk memilih jodoh karena
agamanya. Hal tersebut lebih penting dari pada hal-hal yang lain seperti
karena kecantikannya dan karena hartanya. Orang tua yang memiliki akhlak
yang baik tentu akan menurunkan sifat baiknya tersebut kepada sang anak.
Sebagai contoh, orang tua yang berbakti kepada orang tuanya dimungkinkan
akan menurunkan sifat-sifat berbaktinya tersebut kepada anak-anak mereka
melalui gen-gen yang disumbangkan. Sedangkan jika ditinjau dari segi
paedagogis dan lingkungan, orang yang berbakti kepada orang tuanya tentu
akan mendidik anak-anaknya untuk berbakti kepada orang tuanya juga
(Munir, 2007:159).
Perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh orang tua tentu akan
berpengaruh terhadap perkembangan anak yang masih berada dalam
kandungan atau masih dalam masa pranatal. Perilaku yang dapat
mempengaruhi hal tersebut adalah perilaku secara fisik dan psikhis (spiritual),
atau perilaku jasmani dan rohani. Perilaku-perilaku tersebut dapat berakibat
baik secara langsung maupun tidak langsung (Mansur, 2004:200).
Ayah dan ibu memiliki peran dalam memberikan pengaruh secara
genetik kepada anak. Penelitian pernah dilakukan pada sebuah keluarga di
New York seperti yang dikutip dalam buku Mendidik Anak Sejak dalam
Kandungan karya yang telah diterjemahkan yang ditulis oleh Muhammad
xxxiii
xxxiv
penelitian
yaitu
METODE
STIMULASI
KECERDASAN
xxxv
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang di atas maka penulis merumuskan
beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1.
2.
C. Tujuan Penelitian
Dalam menyusun penelitian ini penulis memiliki beberapa tujuan
yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana kecerdasan spiritual dalam perspektif Islam
2. Untuk mengetahui bagaimana metode stimulasi kecerdasan spiritual anak
pada periode pendidikan pranatal dalam perspektif Islam.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan khususnya tentang pendidikan pranatal
2. Manfaat secara praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan pemahaman bagi
masyarakat tentang pentingnya pendidikan pranatal untuk membentuk anak
yang cerdas secara spiritual.
xxxvi
E. Metode Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini menggunakan metode library research
yaitu suatu research kepustakaan (Hadi, 1981:9) atau penelitian yang
dilakukan dengan cara menggali informasi dari literature-literatur yang
dapat berupa buku, majalah, jurnal, internet dan sebagainya.
2. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber bahan atau dokumen yang
ditemukan atau digambarkan sendiri oleh orang atau pihak yang hadir
pada waktu kejadian yang digambarkan tersebut berlangsung,
termasuk sember primer adalah misalnya buku harian, notulen, dan
lain-lain (Ari Kunto,1990). Sedangkan dalam penelitian ini yang
termasuk dalam sumber data primer adalah naskah-naskah atau bukubuku yang membahas tentang judul skripsi di atas, yaitu:
1) F. Rene Van de Carr, M.D. dan Marc Lehrer, Ph.D, bukunya
berjudul Cara Baru Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan
berisi
tentang
metode-metode
pelatihan
pranatal.
(Kaifa,
Bandung:1999)
2) Dr. Mansur, M.A berjudul Mendidik Anak Sejak Dalam
Kandungan, berisi tentang pendidikan yang dimulai sebelum
masa dalam kandungan, yakni sejak pemilihan jodoh, perkawinan,
xxxvii
hingga
masa
kandungan
atau
pranatal.
(Mitra
Pustaka,
Jogjakarta:2004)
3) Dra. Nur Uhbiyati, dengan buku yang berjudul Long Life
Education Pendidikan Anak Sejak Dalam Kandungan Sampai
Lansia berisi tentang paparan tentang pendidikan yang dimulai
dari masa pranatal sampai masa lansia. (Walisongo Press,
Semarang:2009)
4) Rizki J. Suherman dan Suherman dalam bukunya yang bertajuk
Menstimulasi Kecerdasan Anak Sejak Dalam Kandungan berisi
cara-cara menstimulasi kecerdasan anak selam dalam kandungan.
(Madani, Jogjakarta:2010)
5) Ary Ginanjar Agustina. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spiritual ESQ The ESQ Way 165. Yang mengupas
secara mendalam tentang ESQ dalam hal ini kecerdasan spiritual.
(Arga, Jakarta:2007)
6) Muhammad
Baqir
Hujjati.
Mendidik
Anak
Sejak
Dalam
xxxviii
xxxix
F. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kemungkinan terjadi kesalahan pemahaman atau
pemahaman yang berbeda dengan maksud penulis mengenai judul dari
penelitian ini perlu adanya penjelasan dari beberapa istilah dari judul
penelitian ini
Istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut:
1.
Metode
Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan agar tercapai sesuai yang dikehendaki (Depdiknas, tt:740)
2. Stimulasi
Stimulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang
kemampuan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal
(yundahamasah.blogspot.com),
sedangkan
stimulasi
yang
xl
xli
pasangan hidup agar lahir anak sehat jasmani dan rohani (Mansur,
2004:17).
8. Perspektif Islam
Perspektif adalah pandangan atau sudut pandang ( Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia: 647).
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, dan
hubungan dengan sesama manusia (Peperonity.com).
Jadi yang dimaksud Perspektif Islam di sini adalah suatu masalah
atau persoalan yang ditinjau dari sudut pandang Islam.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini terdiri dari V bab yaitu dengan
uraian sebagai berikut:
1. BAB I : Pendahuluan
Pada Bab I yakni pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian baik secara
praktis maupun teoritis, Metode Penelitian, Penegasan Istilah, dan
Sistematika Penulisan.
2. BAB II : Kajian Pustaka
Kajian Pustaka berisi tentang kajian-kajian yang pernah dilakukan
yang temanya hampir sama dengan judul yang diangkat penulis, kajiankajian tersebut dapat berupa buku, jurnal, ataupun skripsi
xlii
Implikasi
Pendidikan
Pranatal
dalam
Menstimulasi
xliii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kecerdasan Spiritual
Dalam ranah psikologi kecerdasan pada manusia sebenarnya ada
berbagai macam, seperti kecerdasan majemuk yang diperkenalkan oleh
Gardner. Selain kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner terdapat 3 jenis
kecerdasan manusia yaitu IQ, EQ, dan SQ. IQ (Inteligent Quotient)
merupakan kecerdaan yang berhubungan dengan otak manusia, EQ
(Emotional
Quotient)
adalah
kecerdasan
yang
berhubungan
dengan
Ian
Marshall.
Pada
tahun
1990-an
mereka
menyusun
dan
17
xliv
xlv
xlvi
xlvii
anaknya dalam kaca mata Islam, Karena orang tua sebagai ujung tombak
dari berkembangnya kecerdasan sang anak. Dalam tulisan ini di
tambahkan juga dalildalil yang menjelaskan peranan orang tua dalam
perkembangan anaknya.
5. Skripsi berjudul Spiritual Quotient (SQ) Korelasinya Terhadap
Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa STAIN Salatiga Jurusan Tarbiyah
Program Studi PAI Tahun Angkatan 2002/2003
Skripsi ini disusun oleh Sri Rejeki pada tahun 2006, penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara orang yang
memiliki kecerdasan spiritual terhadap motivasi berprestasi mereka.
Penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa STAIN Salatiga ini
menghasilkan suatu kesimpulan bahwa tidak ada hubungannya antara
orang yang memiliki kecerdasan spiritual dengan motivasi mereka untuk
berprestasi.
6. Skripsi berjudul Pengaruh Qiyamul al-Lail Terhadap Kecerdasan
Spiritual Santri Asrama Pendidikan Islam (API) Pondok Pesantren Salaf
Tegalrejo Magelang tahun 2009
Penelitian dalam skripsi ini dilakukan oleh Nurfaijah pada tahun
2009 terhadap santri Pondok Pesantren API di Magelang, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mencari tahu apakah ada pengaruh antara
melakukan Qiyamul al-Lail (sholat, berzikir, dan membaca al-Quran)
terhadap kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh santri-santri tersebut. Dan
hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Nurfaijah menunjukkan bahwa
xlviii
B. Pendidikan Pranatal
Pendidikan pranatal merupakan pendidikan yang dilakukan sejak anak
masih berada dalam kandungan, bahkan dalam beberapa buku disebutkan
bahwa pendidikan pranatal sudah dimulai sebelum masa kehamilan. Pada
masyarakat awam atau umumnya hanya cenderung memperhatikan pendidikan
formal di sekolah saja dan masih jarang yang cenderung memperhatikan
pendidikan pada masa pranatal. Padahal pendidikan pranatal merupakan step
pendidikan yang tidak bisa begitu saja diabaikan, karena pendidikan pranatal
memberi kontribusi dalam perkembangan anak pada masa yang akan datang.
Melihat betapa pentingnya proses pendidikan pranatal para ahli mulai
meneliti tentang kehidupan pranatal dan proses pendidikannya. Penelitianpenelitian yang pernah dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Buku Cara Baru Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan
Buku ini disusun oleh dua orang ahli yang bernama Rene Van de
Carr dan Marc Lehrer. Judul asli buku ini adalah While Youre
Expecting Your Own Pranatal Classroom.Pendidikan pranatal pertama
kali dikembangkan oleh Rene Van de Carr yang bergabung dengan Marc
Lehrer seorang Psikolog, dalam mengembangkan stimulasi pranatal
(Abdurrahman, 1999:27). Buku ini berisi tentang cara-cara atau langkahlangkah yang dapat orang tua lakukan saat bayi masih berada dalam
xlix
li
yang dapat dilakukan saat periode kehamilan atau pranatal, juga berisi
tentang bagaimana puasa bagi ibu hamil dan menyusui.
Bab kedua menjelaskan tentang perkembangan janin berdasarkan alQuran dan hadits, tumbuh kembang janin berdasarkan USG. Pada bab
ketiga berisi tentang bagaimana cara mencerdaskan anak sejak dalam
kandungan. Pada bab keempat menjelaskan hal-hal yang berhubungan
dengan periode pascanatal. Pada bab lima berisitentang apa saja makanan
yang bisa diberikan pada anak usia 0-6 bulan. Bab yang keenam berisi
tentang penjelasan bagaimana merangsang perkembangan otak anak pada
periode pascanatal. Bab ketujuh menjelaskan tentang perkembangan jiwa
bayi yang sudah dilahirkan dan bab yang terakhir menjelaskan tentang
kesehatan bayi yang sudah dilahirkan.
Jadi pada buku ini tidak terbatas pada penjelasan tentang stimulasi
yang dapat dilakukan saat periode pranatal, akan tetapi juga menjelakan
tentang stimulasi bayi pascantal dan beberapa penjelasan tentang bayi
pascanatal.
5. Skripsi berjudul Pendidikan Pranatal dalam Perspektif Islam
Penelitian tentang pendidikan pranatal yang selanjutnya dilakukan
oleh Siti Mudrikah, dengan judul Pendidikan Pranatal dalam Perspektif
Islam. Dalam skripsi ini penulis meneliti tentang bagaimana pendangan
Islam mengenai pendidikan pranatal, dalam penelitian ini yang ditekankan
oleh penulis adalah kajian al-Quran dan hadits tentang pendidikan yang
dilakukan ketika anak masih dalam kandungan, dasar-dasar al-Quran
lii
liii
liv
BAB III
KONSEP KECERDASAN SPIRITUAL DAN PENDIDIKAN PRANATAL
DALAM PERSPEKTIF ISLAM
28
lv
lvi
Kecerdasan
spiritual
itu
ialah
kecerdasan
untuk
memberikan
pemaknaan dalam kehidupan, nilai, serta memiliki tujuan yang ingin dicapai
dalam kehidupannya, serta dapat memberikan makna spiritual dalam setiap
apa yang dia perbuat dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang cerdas secara
spiritual membentuk suatu kesadaran bahwa eksistensinya tidak terjadi begitu
saja dan bukan merupakan suatu kebetulan akan tetapi dia sadar sepenuhnya
bahwa eksistensinya di dunia merupakan maha karya dari sang pencipta
(Taufik, 2009:37).
1. Spiritual dan Kecerdasan Spiritual
Spiritual dan kecerdasan spiritual merupakan dua hal yang sangat
berkaitan, akan tetapi secara makna ada perbedaan diantara dua hal tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia spiritual berarti sesutau yang
berhubungan dengan jiwa. Menurut Taufik (2009:10) spiritual merupakan halhal yang berhubungan dengan sesuatu yang ada di dalam diri manusia,
sehingga dapat dikatakan bahwa spiritual merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan jiwa manusia yang berasal dari dalam diri manusia
tersebut, spiritual juga berarti suatu hal yang berhubungan antara manusia
dengan Tuhannya. Sedangkan maksud dari kecerdasan spiritual adalah
kemampuan seseorang untuk menemukan dan memaknai hidup serta dapat
memberikan makna spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
sebenarnya antara spiritual dan kecerdasan spiritual merupakan dua hal yang
erat hubungannya. Nilai-nilai dalam spiritual merupakan hal yang dapat
memberikan makna hidup yang merupakan bagian dari kecerdasan spiritual.
lvii
lviii
lix
rusak jika
lx
d. Kepentingan
Semua orang mempunyai kepentingan sendiri-sendiri. Dan masingmasing mempunyai prioritas terhadap kepentingannya terebut, apakah
kepentingan pribadi menjadi prioritas utama atau kepentingan orang
lain yang menjadi main priority. Dalam banyak hal manusia melakukan
sesuatu bukan karena dorongan hati nurani melainkan hanya berorientsi
pada kepentingan pribadinya sendiri, mereka mengabaikan suara hati
yang memberikan informasi yang penting dalam menentukan prioritas.
e. Sudut pandang
Sudut pandang seseorang mengenai orang lain akan menentukan
sikap yang diambil orang tersebut, seseorang akan salah dalam persepsi
jika tidak bijaksana menilai seseorang, sehingga yang terjadi adalah
perasaan merasa benar sendiri, dan menganggap sudut pandang orang
lain salah. Agar tidak terbelenggu pada sudut pandang yang kerdil
diajarkan dalam Islam supaya menjadikan al-Quran yaitu ajaran
sebagai sudut pandang ideal, karena kebenarannya mutlak (Taufik,.
2009: 96)
f. Pembanding
Manusia sering terjebak pada pikirannya ketika dihadapkan pada
persoalan atau hal yang berbeda, maka yang menjadi acaun pembanding
seringkali adalah diri kita sendiri atau apa yang pernah kita alami,
padahal diri kita sebagai manusia adalah makhluk yang lemah dan
sering berbuat kesalahan
lxi
g. Literatur
Di zaman yang semakin berkembang ini banyak sekali literatur
literatur yang dengan mudah dapat kita peroleh, dan jika tidak cermat
dalam memilih literatur yang ada kita dapat terjebak pada hal-hal yang
dapat mempengaruhi diri kita kepada sesuatu yang buruk.
Ketujuh komponen di atas adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi
cara berfikir seeorang. Menurut Taufik (2009:69) tujuh belenggu tersebut
dapat mengesampingkan suara hati. Dan akibat dari mengesampingkan
suara hati adalah menjadikan manusia mempunyai sikap-sikap berikut ini:
a. Cenderung kepada kemaksiatan
b. Mudah marah dan kehilangan kesabaran
c. Melukai orang secara fisik
d. Mengabaikan perasaan dan kebutuhan orang lain
e. Menutup diri atau menghindarkan diri untuk membantu orang lain
Untuk mengatasi ketujuh belenggu (pengaruh-pengaruh buruk yang
dapat mempengaruhi jernihnya suara hati) manusia harus menjernihkan lagi
hati mereka, mengembalikan manusia pada fitrah hatinya (God Spot),
sehingga manusia dapat menerima lagi sinyal suara hati pada diri mereka. Ary
Ginanjar memunculkan konsep Zero Mind Proses (ZMP) yaitu pembentukan
hati dan pikiran yang jernih dan suci. Proses dari ZMP terhadap ketujuh
belenggu hati tersebut adalah sebagai berikut :
a. ZMP 1: Hindari selalu berprasangka buruk, upayakan berprasangka
baik kepada orang lain
lxii
perasaan tidak suka dan tida senang terhadap orang tersebut, dan
akhirny selalu memandang salah terhadap apa yang diperbuat orang
lain, oleh sebab itu supaya hati kita tidak terbelenggu dan tidak
tertutup maka kita sudah seharusnya berprasangka baik kepada orang
lain.
b. ZMP 2: berprinsiplah selalu kepada Allah Yang Maha Abadi
Dengan berprinsip kepada Allah dapat menjadikan diri kita akan
menemukan makna hakiki dalam kehidupan, karena prinsip tersebut
adalah mutlak kebenarnnya, berbeda dengan prinsip yang dipegang
manusia yang belum tentu benar, karena pada dasarnya mausia adalah
tempat salah dan lupa
c. ZMP 3: bebaskan diri anda dari pengalaman-pengalaman yang
membelenggu pikiran, berpikirlah merdeka!
Pengalaman
adalah
hasil
dari
interaksi
yang
dilakukan
lxiii
Menurut Ary Ginanjar (2007: 107), suara hati manusia pada dasarnya
bersifat universal, dengan catatan manusia telah mencapai titik zero dan
terbebas dari paradigma dan belenggu, kemudian ketika jiwa manusia
mengakui dan mengangguk kepada Allah. Suara hati manusia adalah kunci
dari spiritual.
lxiv
lxv
f. Menghargai keberagaman, menghargai orang lain dan pendapatpendapat yang bertentangan atas daar perbedaan bukannya meremehkan
perbedaan-perbedaan itu
g. Independensi terhadap lingkungan, yakni bersikap teguh, focus, tabah,
berpikir independen, kritis terhadap diri sendiri, berdedikasi dan
berkomitmen
h. Keingin tahuan yang aktif
i. Pemanfaatan positif atas kemalangan, berarti mengambil hikmah dalam
setiap cobaan atau kesusahan
j. Rendah hati, tidak mementingkan ego
4. Urgensi kecerdasan spiritual (SQ) bagi kehidupan manusia
Menurut Taufik (2009) SQ memiliki urgensi bagi kehidupan manusia
yaitu:
a. SQ menjadikan manusia kuat di ujung kegundahan, orang yang cerdas
secara spiritual dapat membelokkan pandangan tentang kegagalan
sebagai batu loncatan untuk meraih kesuksesan
b. SQ menjadikan diri dapat menyatukan perbedaan secara pribadi dengan
orang lain, kelompok, bahkan dalam konteks agama, sehingga
seseorang lebih respect other atau dapat menghargai orang lain
c. SQ membantu manusia keluar dari permasalahan hidup karena dengan
kecerdasan ini manusia dapat membaca dan memahami secara intuitif
mengapa Allah memberikan dia cobaan, sehingga ketika manusia
mendapatkan masalah dia tidak terpuruk karena dia tahu bahwa
lxvi
suatu
kekeliruan
yang
menyebabkan
kita
lebih
lxvii
2)
Memiliki fleksibilitas
3)
6)
Kemampuan
untuk
menggunakan
sumber
spiritual
dalam
lxviii
yang
memiliki
kecerdasan
spiritual
aktif
dalam
lxix
lxx
Kembali menjadi kanak-kanak bukan lantas kita bersikap kekanakkanakan, kembali menjadi anak-anak maksudnya adalah kita berfikir
secara polos dan tulus dalam melaksanakan sesuatu
h. Kekuatan ritual
Ritual adalah suatu kegiatan yang dilakukan berdasarkan cara-cara
tertentu. Dalam konteks agama ritual merupakan kegiatan keagamaan
dari masing-masing agama. Melalui ritual yang kita lakukan dapat
meningkatkan stabilitas spiritual dan emosional, mengurangi stress,
menjadi lebih tekun, lebih yakin, dan lebih percaya diri
i. Ketentraman
Ketentraman adalah keadaan hening atau tenang dimana kita
terbebas dari kecemasan atau kesedihan. Dengan ketenangan kita dapat
menetralisir stress, karena agar dapat bertahan hidup secara spiritual
maka kita perlu meredakan stress.
j. Yang anda butuhkan hanyalah cinta
Cinta terhadap diri sendiri, sesama, dan jagad raya, serta Tuhan
dianggap sebagi tujuan hidup dan spiritualitas yang tinggi. Dengan cinta
kita dapat memperoleh kecerdasan spiritual yang tinggi.
Kecerdasan Spiritual (SQ) memang tidak terikat pada agama tertentu.
Dan tidak juga berarti bahwa seorang yang religius (taat beragama)
mempunyai kecerdasan yang tinggi. Terbukti pada kehidupan sehari-hari
seseorang yang notabene rajin beribadah tetapi tidak dapat menghargai
lxxi
keberagaman pendapat. Padahal salah satu ciri dari orang yang memiliki
kecerdasan spiritual tinggi adalah orang yang dapat menghargai pendapatnya.
Jika apa yang disampaikan oleh Tony Buzan seperti di atas
membuktikan bahwa kecerdasan spiritual itu dapat dilatih. Kecerdasan
spiritual bukan hanya milik orang yang memiliki pondasi agama tinggi.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Danah Zohar dan Ian Marshal
(2000:12) seorang yang mempunyai kecerdasan spiritual tinggi dapat
memiliki kualitas spiritual tanpa beragama sama sekali.
lxxii
lxxiii
lxxiv
ayat-ayat-Nya
(perintah-perintah-Nya)
kepada
lxxv
lxxvi
)(
Artinya: orang yang celaka adalah yang telah (menderita) celaka dalam
perut ibunya (HR. Muslim)
Oleh sebab itu islam sangat menganjurkan bahkan memerintahkan
pendidikan pranatal (Uhbiyati, 2009:11). Agar bayi yang ada dalam
kandungan
mulai
merasakan
pendidikan
yang
akan
menuntun
lxxvii
c. Akhlak Mulia
Ibu yang sedang hamil dan sang ayah harus selalu menjaga
akhlaknya dengan baik dimana hal itu akan memberikan pengaruh yang
besar pada sisi mental dan kepribadian si bayi dalam kandungan.
Materi-materi
pendidikan
di
atas
merupakan
sarana
untuk
pendidikan
lxxviii
janin dan melalui ibulah nafkah tersebut bisa sampai kepada sang janin,
misalnya materi yang diberikan mantan suaminya tersebut digunakan
untuk kebutuhan konsumsi.
3) Perhatian Islam terhadap periode pranatal yang lain adalah dengan
menangguhkan hukuman yang akan diterima oleh sang ibu jika
hukuman tersebut dapat membahayakan janin.
Hal-hal di atas merupakan bentuk perhatian Islam dalam pendidikan
pranatal. Islam tidak memaksakan atau tidak mewajibkan seorang wanita
yang sedang hamil untuk menjalankan perintah puasa. Jika wanita tersebut
tidak sanggup menjalankan ibadah tersebut. Dan perhatian-perhatian yang
lain yang menunujukkan betapa besar perhatian Islam terhadap pendidikan
pranatal. Hal tersebut diberikan karena untuk menjaga kondisi sang janin
yang merupakan generasi mendatang yang akan menegakkan agama Islam.
lxxix
BAB IV
STIMULASI KECERDASAN SPIRITUAL ANAK PADA PERIODE
PENDIDIKAN PRANATAL DALAM PERSPEKTIF ISLAM
lxxx
lxxxi
adalah hal-hal yang bersangkutan dimulai dari masa konsepsi sampai masa
kelahiran, dan yang kedua adalah yang berhubungan dengan pemilihan jodoh,
karena kualitas calon ayah dan calon ibu akan berpengaruh besar pada
perkembangan sang anak (Munir, 2007:151). Allah SWT telah berfirman
dalam al-Quran surat al-Baqarah (221):
lxxxii
lxxxiii
2.
3.
cepat, dalam waktu sembilan bulan banyak sekali perkembangan yang telah
terjadi, dibandingkan dengan perkembangan pada periode pasca natal yang
perkembangannya lebih lambat dari perkembangan periode pranatal. Oleh
sebab itu maka hendaklah orang tua sebagai lingkungan yang paling sering
berinteraksi dengan sang janin memberikan pendidikan semaksimal mungkin.
Penelitian membuktikan bahwa hubungan yang terjalin baik antara ayah dan
ibu sangat berkaitan dengan kemampuan bayi. Pendidik yang paling utama
adalah ayah dan ibu terutama dalam kegiatan pendidikan pranatal. Maka
perlu adanya kerjasama yang seimbang antara ayah dan ibu, selain itu peran
keluarga sangat penting pula seperti yang disampaikan oleh F.Rene dan Marc
Lehrer yaitu:
lxxxiv
Jadi tentu saja bukan ayah dan ibu yang harus ambil bagian dalam
pendidikan pranatal. Baik kakek, nenek, kakak atau anggota keluarga yang
lain harus selalu secara intens memberikanperhatian kepada sang janin. Dan
hendaknya selama kehamilan tidak ada pertengkaran yang akan mengganggu
ketenangan sang janin.
lxxxv
dengan
tendangan-tendangan
kecil.
Latihan
pranatal
lxxxvi
lxxxvii
larangan-Nya, agar sang anak juga dapat menjadi anak yang soleh seperti
orang tuanya.
2. Berakhlak mulia
Anak pasti akan meniru apa yang diperbuat oleh orang tua karena
bagi sang anak orang tua adalah sosok sempurna yang menjadi panutan
mereka, oleh sebab itu dalam kehidupan sehari-hari orang tua harus
memberi contoh yang baik kepada anak dengan berakhlak yang mulia
atau berperilaku yang baik.
3. Ikhlas
Orang tua sebagai pendidik dalam melaksanakan kewajibannya
dalam mendidik anak harus selalu didasari rasa ikhlas yakni semata-mata
karena Allah. Allah SWT berfirman:
lxxxviii
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anakanak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini
Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami),
Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami
(Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan Tuhan)" (Hasbi, 2000:1508).
5. Bercita-cita dan bertekat melakukan pendidikan anak dalam kandungan
Orang tua harus memiliki cita-cita yang tinggi dan mempunyai tekat
kuat untuk melaksanakan pendidikan dalam kandungan, hal ini
disebabkan karena pendidikan periode pranatal sangat membutuhkan
dedikasi tinggi dan pengorbanan. Motivasi yang tinggi dan teguh akan
menjadikan pendidik tidak mudah putu asa dan mudah menyerah.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh orang tua di atas adalah dalam
rangka supaya pendidikan yang diberikan oleh orang tua dapat maksimal,
sehingga tujuan dari pendidikan pranatal untuk menciptakan generasi atau
keturunan yang berkualitas dapat tercapai. Orang tua yang bertakwa ke pada
Allah tentunya akan mengjarkan anak nya nilai-nilai yang mencerminkan
ketakwaan, sehingga setelah anak dilahirkan sudah terbiasa dengan
pendidikan tentang ketuhanan, begitu juga orang tua yang memiliki akhlak
yang mulia, maka dia akan selalu menjaga sikap dan tingkah lakunya selama
lxxxix
proses mendidik anak dalam kandungan, orang tua yang merasa ikhlas dalam
mendidik anak nya walaupun secara fisik belum pernah bertemu, akan
dirasakan oleh si anak. Karena apa yang dirasakan oleh orang tua dalam hal
ini ibu turut dirasakan pula oleh janin yang dikandungnya, jika perasaan sang
ibu senang atau ikhlas maka sang janin pun akan merespon dengan baik.
xc
yaitu
kondisi
ibu
yang
menyenangkan
atau
xci
Mengenali diri sendiri, orang yang tidak mengenali dirinya sendiri akan
mengalami krisis makna hidup maupun krisis spiritual.
2.
3.
4.
xcii
xciii
Orang tua sang calon bayi hendaklan selalu menyenandungkan ayatayat al-Quran, karena hal tersebut dapat memberikan rangsangan edukatif
yang sangat positif terhadap bayi yang ada dalam kandungan sang ibu.
3. Berzikir
Zikir adalah aktivitas sadar yang dilakukan sebagai cara untuk
senantiasa menjaga interaksi dengan sang Tuhan. Dengan berzikir kita
dapat mengisi pikiran dan hati kita sehingga peluang untuk memikirkan
dan merasakan hal yang tidak baik hanya sedikit, karena sudah kita isi
dengan berzikir. Menurut Abdul Wahid Hasan merasakan kehadiran Allah
yang sangat dekat, saat berzikir, berdoa, dan aktivitas yang lain
merupaakan alah satu langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan
kecerdasan spiritual (sambasalim.com). oleh sebab itu maka orang tua
(ayah dan ibu) harus selalu menjaga zikir untuk merangsang anak supaya
terbiasa dengan zikir atau mengingat Allah.
4. Berakhlak mulia
Ibu yang tengah hamil harus menjaga akhlaknya dengan baik dan
berbudi luhur dimana hal itu akan memberikan pengaruh yang besar pada
sisi mental dan kepribadian sang bayi dalam kandungan.
Pendidikan akhlak mulia yang diberikan oleh orang tua kepada anak,
dengan cara orang tua harus berprilaku yang mulia atau memiliki akhlak
yang mulia sangat penting, hal ini berhubungan dengan kecerdasan
spiritual, kecerdasan spiritual merupakan dasar pembentukan akhlak anak.
xciv
Oleh sebab itu pendidikan ini sangat penting karena jika kita
mengajarkan akhlak mulia pada sang janin itu berarti kita telah
merangsang kecerdasan spiritual yang tertanam dalam diri anak.
5. Memperdengarkan lagu-lagu rohani atau sholawat kepada anak dalam
kandungan
Memperdengarkan lagu-lagu menjadikan janin dalam kandungan
merasa nyaman, membiasakan janin untuk mendengarkan musik juga
dapat melatih ketrampilan kognitif dan motorik janin (Suherman,
2010:70). Selain itu janin dalam kandungan juga sudah dibiasakan
menumbuhkan dimensi spiritual dalam jiwanya.
6. Menceritakan kisah-kisah teladan dari para Rasull kepada anak dalam
kandungan
Menurut Nanang (2010), upaya menstimulasi kecerdasan spiritual
dapat dilakukan dengan cara menceritakan kisah-kisah teladan supaya
janin dalam kandungan sudah terbiasa dengan contoh-contoh kepribadian
para tokoh yang baik. Rene dan Lehrer (1999:132) memasukkan sesi
bercerita dalam bagian program pendidikan pranatal mereka. Bayi yag
berada dalam rahim sudah mampu menangkap suara dan merasakan
getaran dari tubuh sang ibu. Oleh sebab itu orang tua harus bijaksana
dalam berkata, karena apa yang mereka ucapkan ditangkap atau direspon
oleh sang janin dalam kandugan.
Langkah-langkah di atas adalah upaya-upaya dan stimulasi-stimulasi
yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menjaga dan mengembangkan
xcv
kecerdasan spiritual yang sebenarnya sudah tertanam pada jiwa sang anak
meskipun belum dilahirkan. Ibu yang sedang mengandung dapat pula
menstimulasi kecerdasan buah hatinya dengan mengasah kecerdasan spiritual
nya terlebih dahulu, karena secera tidak langsug hal tersebut juga akan
berpengaruh terhadap penjagaan dan pengembangan kecerdasan spiritual
sang anak dalam kandungan.
BAB V
KESIMPULAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
xcvi
dalam kandungan
B. SaranSaran
xcvii
anak
dapat
dilakukan
bahkan
sebelum
penikahan
yang
xcviii
C. Penutup
Terucap rasa syukur, Alhamdulillahirobbil alamin, dengan segala puji
penulis haturkan kepada Allah yang senantiasa memberikan kemudahan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan tidak
lupa penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu lancarnya penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan skripsi ini
terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis.Untuk itu saran dan kritik
dari pembaca sangat penulis harapkan. Penulis berharap kajian berikutnya
tentang tulisan ini dapat berlanjut agar dapat menambah khasanah
kepustakaan. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kehidupan
sekarang dan yang akan datang. Amin.
xcix