PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendarahan
Gangguan perdarahan adalah istilah umum untuk berbagai masalah
medis yang mengarah ke pembekuan darah miskin dan perdarahan terusmenerus. Dokter juga menyebut mereka istilah-istilah seperti koagulopati,
perdarahan dan gangguan pembekuan darah.
Ketika seseorang memiliki kelainan pendarahan mereka memiliki
kecenderungan untuk berdarah lagi. Kelainan dapat disebabkan oleh cacat
pada pembuluh darah atau dari kelainan dalam darah itu sendiri. Mungkin
kelainan pada faktor pembekuan darah atau platelet.
Pembekuan darah, atau koagulasi, adalah proses yang mengendalikan
perdarahan. Berubah darah dari cair ke padat. Ini adalah proses kompleks
yang melibatkan sebanyak 20 protein plasma yang berbeda, atau faktor
pembekuan
darah.
Biasanya,
proses
kimia
yang
kompleks
terjadi
menggunakan faktor pembekuan ini untuk membentuk suatu zat yang disebut
fibrin yang berhenti berdarah. Ketika faktor-faktor koagulasi tertentu yang
kurang atau hilang, proses ini tidak terjadi secara normal. Pendarahan
Gangguan Pembekuan Ilustrasi
B. Penyebab dan CaraMengatasi Perdarahan
Penanganan cidera dinilai melalui tingkatan cedera berdasarkan adanya
perdarahan lokal.
1. Akut (0-24 jam)
Kejadian cedera antara saat kejadian sampai proses perdarahan berhenti,
biasanya 24 jam, pertolongan yang benar dapat mempersingkat periode
ini.
2. Sub-akut (24-48 jam)
Masa akot telah berakhir, perdarahan telah berhenti, tetapi bisa berdarah
lagi. Bila pertolongan tidak benar akan kembali ke tingkat akut, berdarah
lagi.
3. Tingkat lanjut (48 jam sampai lebih)
Pedarahan telah berhenti, kecil kemungkinan kembali ke tingkat akut,
penyembuhan telah mulai. Dengan pertolongan yang baik masa ini dapat
dipersingkat, pelatih harus sangat mahir dalam hal ini agar tahu kapan
harus meminta pertolongan dokter.
Perdarahan pada umumnya
hemofili,
leukemia
dan
trombositopenia
(keguguran trombosit).
h. Infeksi sistemik: demam berdarah, demam tifoid, influensa, dan
lain-lain.
i. Perubahan
tekanan
atmosfer:
peyakit
akibat
menyelam
Gambar 1
c. Selanjutnya masukkan segulungan kain kasa ke dalam hidung
(druk). Kain kasa lebih baik lagi di basahi dengan hidrogen
peroksida. Untuk beberapa waktu (20-30 menit) mintalah
korban untuk membuka mulutnya dan katakan padanya untuk
sementara waktu tidak menelan ludah.
d. Bisa juga memasukkan gulungan daun sirih ke dalam lubang
hidung yang berdarah. Karena daun sirih mengandung minyak
atsiri (kadinen, kavikol, sineol, eugenol, kariovilen, karvakrol,
tarpinen, seskuiterpen). Kandungan ini dapat membantu
menyempitkan pembuluh darah.
e. Selain itu, untuk sementara waktu korban tidak boleh
mendengus atau membuang ingus.
3. Perdarahan pada telinga
Terjadinya perdarahan pada telinga ini bisa jadi disebabkan oleh
tusukan benda tajam, mungkin juga karena tulan kepala retak, atau
dapat pula di akibatkan oleh adanya ledakan yang keras. Untuk
membantu korban maka hal yang harus dilakukan adalah dengan
mengirim dia segera ke rumah sakit. Jangan tetesi telinga korban
dengan obat tetes telinga dan jangan berusaha membersihkan
gumpalan darah pada lubang telinga.
4. Perdarahan pada waktu hamil
Perdarahan pada ibu hamil merupakan hal yang perlu
diwaspadai, karena dapat terjadi tiba-tiba bahkan kadang terjadi tanpa
sebab ataupun tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Hal yang
terpenting adalah bagaimana memberikan pertolongan pertama pada
ibu, mengantisipasi keadaan yang lebih buruk akibat kehilangan cairan
dan mencegah shock.
gelembung-gelembung
yang
berwarna
seperti
anggur.
penyakit/infeksi,
tekanan
darah
tinggi,
dan
sebagainya.
Cara penanganannya adalah dengan:
Penderita segera di rujuk ke rumah sakit/dokter kandungan.
2) Perdarhan karena jalan lahir tertutup plasenta (ari-ari)
Tanda-tanda perdarhan karena jalan lahir tertutup plasenta
adalah:
a) Pengeluaran darah ringan
tanda-tandanya.
Kemudian
akan
cepat
menjadi
shock
dan
jumlahnya.
Sehingga
luka
yang
dangkalpun
banyak
dengan
Gambar 3
2. Tekanan pada tempat-tempat tertentu
Tempat-tempat yang di tekan adalah hulu (pangkal) pembuluh nadi
yang
terbuka.
Jadi
tujuan
dari
penekanan
ini
adalah
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Ircham Machfoedz, 2007. Pertolongan Pertama di Rumah, di Tempat Kerja, atau di
Perjalanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Kartono Mohamad, 2001. Pertolongan Pertama. Edisi yang disempurnakan. Jakarta:
PT
Gramedia Pustaka.
Risang Bagus Sutawijaya, 2009. Gawat Darurat. Yogakarta: Aulia Publising.
Sudijandoko Andun, 2000, Perwatan dan Pencegahan Cedera, Departemen
Pendidikan dan
Kebudayaan.