10 Bab 08 Listrik Dinamis PDF
10 Bab 08 Listrik Dinamis PDF
LISTRIK DINAMIS
Elektron yang bergerak dapat dimanfaatkan untuk
keperluan hidup manusia, di antaranya untuk penerangan. Makin banyak elektron yang melewati filamen
lampu pijar, makin terang cahaya yang dihasilkan. Saat
ini gerak elektron tidak hanya dimanfaatkan untuk
penerangan.
Fenomena gerakan elektron itu akan kamu pelajari
pada bab ini. Pada bab ini kamu akan mempelajari halhal yang berkaitan dengan listrik dinamis dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber: Jendela Iptek, 2001
Pretest
arus elektron
arus listrik
beda potensial
hambatan jenis
Hukum I Kirchoff
Hukum Ohm
konduktivitas listrik
rangkaian paralel
rangkaian seri
Listrik Dinamis
127
128
Mari BIAS 3
A. ARUS LISTRIK
1. Pengertian Arus Listrik dan Beda Potensial
Pada bab sebelumnya kamu sudah mempelajari muatan listrik
pada suatu benda. Dua benda atau dua tempat yang muatan listriknya berbeda dapat menimbulkan arus listrik. Benda atau tempat yang
muatan listrik positifnya lebih banyak dikatakan mempunyai potensial lebih tinggi. Adapun, benda atau tempat yang muatan listrik negatifnya lebih banyak dikatakan mempunyai potensial lebih rendah.
Dua tempat yang mempunyai beda potensial dapat menyebabkan terjadinya arus listrik. Syaratnya, kedua tempat itu dihubungkan dengan suatu penghantar. Dalam kehidupan sehari-hari,
beda potensial sering dinyatakan sebagai tegangan. Selanjutnya
perhatikan Gambar 8.1.
Pada Gambar 8.1, A dikatakan lebih positif atau berpotensial
lebih tinggi daripada B. Arus listrik yang terjadi berasal dari A menuju
B. Arus listrik terjadi karena adanya usaha penyeimbangan potensial
antara A dan B. Dengan demikian dapat dikatakan, arus listrik seakan-akan berupa arus muatan positif. Arah arus listrik berasal dari
tempat berpotensial tinggi ke tempat yang berpotensial lebih rendah.
Pada kenyataannya muatan listrik yang dapat berpindah
bukan muatan positif, melainkan muatan negatif atau elektron.
Karena itu, berdasarkan Gambar 8.1 yang terjadi sebenarnya adalah
terjadinya aliran elektron dari tempat berpotensial lebih rendah ke
tempat yang berpotensial lebih tinggi. Jadi berdasarkan uraian di
atas, arus listrik terjadi jika ada perpindahan elektron.
Kedua benda bermuatan (Gambar 8.1), jika dihubungkan
melalui kabel akan menghasilkan arus listrik yang besarnya dapat
ditulis dalam rumus
I=
Dengan:
Q
t
I = besar kuat arus, satuannya ampere (A)
Q = besar muatan listrik, satuannya coulomb (C)
t = waktu tempuh, satuannya sekon (s)
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajarmu adalah
dapat:
$ menjelaskan konsep
arus listrik, dan
beda potensial
listrik
$ membuat rangkaian
komponen listrik
dengan berbagai
variasi baik seri
maupun paralel.
Listrik Dinamis
129
Penyelesaian:
Diketahui: I = 250 mA = 0,25 A
t = 10 jam = 36.000 s
Ditanyakan: a. Q = ... ?
b. ne = .. ?
Jawab:
a. Q = I t
= 0,25 A 36.000 s
= 9.000 C
Jadi, muatan yang mengalir pada lampu sebesar 9.000 C.
b. Karena 1 elektron (e) mempunyai muatan 1,6 10-19C
maka untuk muatan sebesar 9.100 C mempunyai elektron
sebanyak
ne =
9.000 C
Q
=
= 1,5 1016 elektron
e 1,6 1019 C
130
Mari BIAS 3
Cara Kerja:
1. Rangkailah peralatan yang tersedia seperti gambar.
2. Tutuplah sakelar. Amatilah lampu dan catat besar arus
listrik melalui amperemeter.
3. Ulangi cara kerja nomor 1 dan 2 dengan mengganti
jumlah baterai, baik secara seri maupun paralel.
4. Catatlah pengamatan kelompokmu pada sebuah tabel
di buku kerjamu.
Pertanyaan:
1. Mengapa lampu pada rangkaian dapat menyala?
2. Mengapa ketika baterai diubah, nyala lampu juga
berubah?
3. Nyatakan kesimpulan kelompokmu dalam buku
kerjamu.
lampu
(a)
lampu
(b)
Gambar 8.2 Susunan listrik secara seri (a) dan paralel (b)
131
10
Amperemeter ada yang mempunyai batas ukur dan skala terbatas. Misalnya
sebuah amperemeter batas ukurnya 5A dengan skala 110. Jika saat digunakan
jarum menunjukkan angka 4 pada skala, besar kuat arus listrik yang terukur adalah
sebagai berikut.
skala yang ditunjuk
kuat arus
=
batas ukur
skala maksimum
kuat arus
4
4
=
sehingga kuat arus =
5A = 2A
5A
10
10
Dengan demikian, arus listrik yang terukur sebesar 2 A.
10
5
0
Sediakan lampu 2,5 V, baterai 2 buah, dan kabel secukupnya. Dengan berdasarkan peralatan tersebut, rancanglah beberapa variasi
rangkaian untuk menyalakan lampu. Ada berapa variasi rangkaian
yang dapat kamu gunakan untuk menyalakan lampu?
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajarmu adalah
dapat:
$ menggambarkan
arus listrik dan beda
potensial dalam
bentuk tabel dan
grafik.
$ menyelidiki hubungan
antara arus listrik
dan beda potensial
dalam suatu
rangkaian (Hukum
Ohm).
132
Mari BIAS 3
B. HUKUM OHM
Arus listrik dapat mengalir pada rangkaian listrik apabila
dalam rangkaian itu terdapat beda potensial dan rangkaiannya
tertutup. Hubungan antara kuat arus listrik dengan beda potensial
listrik pertama kali diteliti oleh ahli Fisika dari Jerman bernama Georg
Simon Ohm (17891854). Hasil penelitiannya dikenal dengan nama
Hukum Ohm. Untuk memahami lebih mendalam tentang Hukum
Ohm, lakukan tugas berikut secara berkelompok. Sebelumnya bentuklah kelompok yang terdiri 4 orang; 2 laki-laki dan 2 perempuan.
Amperemeter (basicmeter)
Baterai 4 buah
Cara Kerja:
1. Rangkailah alat-alat seperti gambar di samping.
A
2. Tutup sakelar S, amati voltmeter dan amperemeter dan
catat hasil pengukuran kedua alat itu ke dalam tabel.
3. Ulangilah langkah 2 dengan mengganti sumber tegangan
dengan 2 baterai, 3 baterai, dan 4 baterai.
4. Buka sakelar S.
5. Hitunglah hambatan lampu dengan membandingkan kolom
beda potensial (V) dan kolom kuat arus (I).
6. Buatlah grafik V-I di buku kerjamu.
Pertanyaan:
1. Bagaimanakah hasil perbandingan beda potensial dengan
kuat arus listrik dalam tiap-tiap percobaan?
2. Bagaimanakah nyala lampu dalam tiap-tiap percobaan?
3. Bagaimanakah bentuk grafik VI?
4. Apa kesimpulanmu setelah melakukan kegiatan ini?
5. Presentasikan tugasmu di muka kelas.
Listrik Dinamis
133
1. Kawat penghantar
kedua ujungnya
memiliki beda
potensial 6 volt,
menyebabkan arus
listrik mengalir pada
kawat itu 2 A.
Berapakah hambatan
kawat itu?
2. Konduktor
berhambatan 400
dihubungkan dengan
sumber tegangan,
sehingga mengalir
arus listrik 500 mA.
Berapakah beda
potensial ujung-ujung
konduktor tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: V = 6 volt
I =2A
Ditanya: R = ... ?
V
Jawab: R =
I
6
=
2
= 3
Jadi, hambatan kawat itu sebesar 3
Penyelesaian:
= 400
= 500 mA = 0,5 A
Ditanya:
= ... ?
Jawab:
=I R
= 0,5 400
= 200 V
Jadi, beda potensial pada kedua ujung konduktor adalah
200 V.
Diketahui:
R
I
V
V
134
Mari BIAS 3
1.
A
B
C
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajarmu adalah
dapat:
menemukan perbedaan
hambatan beberapa
jenis bahan (konduktor,
semikonduktor, dan
isolator).
Pada grafik di samping, kawat penghantar manakah yang hambatannya paling besar? Mengapa?
2. Sebuah lampu dipasang pada rangkaian
listrik dengan tegangan baterai 3V. Ternyata arus listrik yang mengalir pada
lampu sebesar 500 mA. Jika tegangan
diperbesar dua kali, berapakah kuat
arus yang mengalir pada lampu?
Listrik Dinamis
135
Cara Kerja:
1. Rangkailah alat-alat seperti gambar di bawah.
A
136
Mari BIAS 3
Hambatan
jenis ( .m)
Jenis bahan
Hambatan
jenis ( .m)
5,9 10-8
1,68 10-8
2,65 10-8
10,6 10-8
4,0 10-7
4,4 10-7
1,2 10-6
3,5 10-5
Wolfram
Germanium
Silikon
Kayu
Karet
Kaca
Mika
Kuarsa
5,5 10-5
4,5 10-1
2,0 10-1
10 1011
1,0 1013
1012 1013
2,0 1015
1,0 1018
Dengan:
l
A
Apakah pengaruh penggunaan kawat penghantar yang panjang pada jaringan listrik PLN? Penggunaan kawat penghantar yang
panjang menyebabkan turunnya tegangan listrik. Tegangan listrik
yang diberikan pada kawat yang panjang tidak dapat merubah besar
hambatan, tetapi hanya merubah besar arus listrik yang mengalir
melalui kawat itu. Jika kawat penghantar itu panjang, kuat arus
listrik yang mengalir kecil seiring turunnya tegangan listrik. Oleh
karena itu diperlukan tegangan yang tinggi untuk mengalirkan arus
listrik. Hal ini diterapkan pada jaringan kabel listrik yang panjangnya
mencapai ratusan kilometer. Agar listrik dapat dinikmati konsumen
diperlukan tegangan listrik yang tinggi sampai ribuan megavolt.
Listrik Dinamis
137
Penyelesaian:
Diketahui: l = 15 m
A = 5 mm2 = 5 106 m2
= 1,7 108 .m
Ditanya: R = ... ?
Jawab:
R =
l
A
8
R = 1,7 10
15
5 10 6
R = 1,7 3 10 2 = 5,1 10 2
Jadi, hambatan kawat tembaga itu 5,1 102
2. Dua kawat A dan B
luas penampangnya
sama dan terbuat dari
bahan yang sama.
Panjang kawat A tiga
kali panjang kawat B.
Jika hambatan kawat
A 150 , berapakah
hambatan kawat B?
Penyelesaian:
Diketahui: AA = AB
A = B
Ditanya: RB = ... ?
Jawab:
lA = 3lB
lA = 3 lB
RA = 150
RB AB
R A AA
= 3
B
A
RA = 3RB
RA
3
150
RB =
= 30
3
Jadi, hambatan kawat B adalah 30 .
RB =
138
Mari BIAS 3
mikian, apabila ujung-ujung konduktor dihubungkan dengan tegangan kecil saja elektron akan bergerak bebas sehingga mendukung
terjadinya aliran elektron (arus listrik) melalui konduktor. Contohnya: tembaga, perak, dan aluminium.
Isolator merupakan bahan yang sulit menghantarkan arus
listrik. Bahan isolator memiliki hambatan besar karena hambatan
jenisnya besar. Bahan isolator memiliki elektron-elektron pada kulit
atom terluar yang gaya tariknya dengan inti atom sangat kuat.
Apabila ujung-ujung isolator dihubungkan dengan tegangan kecil,
elektron terluarnya tidak sanggup melepaskan gaya ikat inti. Oleh
karena itu, tidak ada elektron yang mengalir dalam isolator, sehingga
tidak ada arus listrik yang mengalir melalui isolator. Plastik, kaca,
karet busa termasuk isolator. Dapatkah isolator bersifat seperti
konduktor?
Semikonduktor adalah bahan yang daya hantar listriknya
berada di antara konduktor dan isolator. Semikonduktor memiliki
elektron-elektron pada kulit terluar terikat kuat oleh gaya inti atom.
Namun tidak sekuat seperti pada isolator. Bahan yang termasuk
semikonduktor adalah karbon, silikon dan germanium. Karbon
digunakan untuk membuat komponen elektronika, seperti resistor.
Silikon dan germanium digunakan untuk membuat komponen
elektronika, seperti diode, transistor, dan IC (integrated circuit).
Perbedaan mendasar
antara konduktor dan
isolator yaitu, letak
elektron pada kulit
terluar sebuah atom.
Untuk melepaskan
elektron dari ikatan
inti atom diperlukan
sumber tegangan yang
memiliki energi.
Cara Kerja:
1. Rangkailah alat-alat seperti gambar di bawah.
139
Pertanyaan:
1. Bahan-bahan manakah yang termasuk konduktor?
2. Bahan-bahan manakah yang termasuk isolator?
3. Apakah kesimpulanmu setelah melakukan kegiatan ini?
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajarmu adalah
dapat:
menggunakan Hukum I
Kirchoff untuk
menghitung V dan I
dalam rangkaian.
D. HUKUM I KIRCHOFF
Muatan listrik yang mengalir melalui rangkaian listrik bersifat
kekal artinya muatan listrik yang mengalir ke titik percabangan
dalam suatu rangkaian besarnya sama dengan muatan listrik yang
keluar dari titik percabangan itu. Perhatikan Gambar 8.5.
Muatan Q1, Q2 dan Q5 menuju titik percabangan P dan
muatan Q3 dan Q4 keluar dari titik percabangan P. Secara umum
muatan listrik bersifat kekal, maka jumlah muatan listrik yang
masuk percabangan P sama dengan jumlah muatan listrik yang
keluar dari titik percabangan P. Dalam hal ini berlaku persamaan:
Qmasuk = Qkeluar
Q1 + Q2 + Q5 = Q3 + Q4
Jika muatan mengalir selama selang waktu t, kuat arus yang terjadi:
Q3 Q4
Q1 Q2 Q5
+
+
+
=
t
t
t
t
t
I1 + I2 + I5
= I3 + I4
I masuk = I keluar
140
Mari BIAS 3
Gunakan Hukum
Kirchoff untuk
menghitung V dan I pada
rangkaian berikut.
Q2
Q3
Q4
Q5
Penyelesaian:
Untuk memudahkan penyelesaian rangkaian dapat digambar
dalam bentuk berikut.
10
A
10
B
6
15
6
Q1
C
15
12 V
12 V
10
15
= 5 VBC 6
30
VAB = VBC
V = 2VAB
12 = 2VAB
VAB = 6 volt
Listrik Dinamis
141
Dengan demikian
V
I 6 = AB = 6 volt = 1A
6
RAB
V
I10 = BC = 6 volt = 0, 6A
10
RBC
V
I15 = BC = 6 volt = 0, 4A
RBC
15
Untuk mengetahui kebenaran jawaban dapat dikembalikan ke
persamaan awal yaitu
V = VAB + VBC
I = I AB = I 6 = I10 + I15
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajarmu adalah
dapat:
menghitung hambatan
pengganti rangkaian seri
dan paralel.
142
Mari BIAS 3
A I1
B I2
R1
C I3
R2
D
R3
RS = R1 + R2 + R3 + + Rn
Listrik Dinamis
143
R2
20
R3
Penyelesaian:
Diketahui: R1 = 20
30
10
R2 = 10
a. Rs = ...
b. I = ...
c. V1 = ...
V2 = ...
Ditanya:
6V
R3 = 30
V =6V
?
?
?
?
Jawab:
a. Rs = R1 + R2 + R3
= 20 + 10 + 30
= 60
b. I =
=
V
RS
6
= 0,1 A
60
I = I1 = I2 = I3 = 0,1 A
2. Perhatikan rangkaian berikut.
A
B
40
C
20
Diketahui: RAB = 40
Ditanya:
Jawab:
a. RS
b. VAB
VBC
144
Mari BIAS 3
c. V1 = I R1
= 0,1 20
=2V
V2 = I R2
= 0,1 10
=1V
V3 = I R3
= 0,1 30
=3V
Penyelesaian:
60
V3 = ... ?
RBC = 20
a. RS = ...
b. VAB = ...
VBC = ...
VCD = ...
c. VAD = ...
IAB = 0,25 A
RCD = 60
?
?
?
?
?
= ICD RCD
= 0,25 60
= 15 V
c. Cara 1: VAD = I RS
= 0,25 120 = 30 V
Cara 2: VAD = VAB + VBC + VCD
= 10 + 5 + 15 = 30 V
2. Hambatan Paralel
Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berdampingan
disebut hambatan paralel. Hambatan yang disusun paralel akan
membentuk rangkaian listrik bercabang dan memiliki lebih dari satu
jalur arus listrik. Susunan hambatan paralel dapat diganti dengan
sebuah hambatan yang disebut hambatan pengganti paralel (RP).
Rangkaian hambatan paralel berfungsi untuk membagi arus listrik.
Tiga buah lampu masing masing hambatannya R1, R2, dan R3
disusun paralel dihubungkan dengan baterai yang tegangannya V
menyebabkan arus listrik yang mengalir I.
P
Besar kuat arus I1, I2, dan I3 yang mengalir pada masingmasing lampu yang hambatannya masing-masing R1, R2, dan R3
sesuai Hukum Ohm dirumuskan:
V PQ
I1 = V atau I1 =
R1
R1
V PQ
I 2 = V atau I 2 =
R2
R2
V PQ
I 3 = V atau I 3 =
R3
R3
Ujung-ujung hambatan R1, R2, R3 dan baterai masing masing
bertemu pada satu titik percabangan. Besar beda potensial (tegangan) seluruhnya sama, sehingga berlaku:
V = V1 = V2 = V3
Besar kuat arus I dihitung dengan rumus:
I=
V
Rp
Kuat arus sebesar I dibagikan ke tiga hambatan masingmasing I1, I2, dan I3. Sesuai Hukum I Kirchoff pada rangkaian paralel
berlaku:
I = I1 + I 2 + I 3
V
V
V
V
=
+
+
RP R1 R2 R3
I1
R1
I2
R2
I3
R3
V
S Gambar 8.7 Tiga buah lampu
masing-masing hambatannya
R1, R2, dan R3 disusun paralel
145
1
1
1
1
1
=
+
+
+ ... +
R P R1 R2 R3
Rn
R1 = 60
R2 = 120
Penyelesaian:
Diketahui: R1 = 60
Ditanya:
R3 = 40
V=6V
Jawab:
1
a.
RP
R2 = 120
V =6V
a. RP = ... ?
b. I = ... ?
c. I1 = ... ?, I2 = ... ?, I3 = ... ?
=
1
1
1
+
+
R1 R 2 R3
b. I =
V
RP
1
1
1
+
+
60 120 40
6
20
2 +1+ 3
6
=
120
120
= 0,3
RP =
c. I1 =
120
= 20
6
V
R1
6
60
= 0,1 A
I2 =
=
146
Mari BIAS 3
R3 = 40
V
R2
6
= 0,05 A
120
I3
V
R3
6
40
= 0,15 A
R1 = 45
R2 = 9
Penyelesaian:
Diketahui: I1 = 0,4 A
Ditanya:
R3 = 15
R2 = 9
R1 = 45
R3 = 15
a. V1 = ... ?
b. I2 = ... ?, I3 = ... ?
c. V = ... ?
d. I
= ... ?
Jawab:
a. V1 = V2 = V3 = I R1
= 0,4 45 = 18 V
b. I2 =
=
V2
R2
18
9
I3 =
V3
R3
18
15
=2A
= 1,2 A
c. V = V1 = V2 = V3 = 18 V
d. I = I1 + I2 + I3
= 0,4 + 2 + 1,2 = 3,6 A
1. Arus listrik terjadi karena adanya perpindahan elektron dari dua tempat yang
potensialnya berbeda.
2. Arah arus listrik dari tempat berpotensial tinggi ke tempat berpotensial lebih
rendah. Arah arus listrik berkebalikan dengan arah aliran elekron.
3. Besar arus listrik yang timbul karena perpindahan elektron dapat ditulis
Q
.
t
4. Beda potensial listrik adalah banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk
dalam rumus I =
V
.
I
Listrik Dinamis
147
8. Konduktor adalah bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Contohnya tembaga dan aluminium.
9. Isolator adalah bahan yang sangat sulit menghantarkan arus listrik.
Contohnya karet, plastik, dan busa.
10. Menurut hukum I Kirchoff, jumlah arus yang masuk titik percabangan
sama dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan itu. Hukum I
Kirchoff dirumuskan:
I masuk = I keluar
11. Rangkaian hambatan seri adalah hambatan-hambatan yang disusun secara
berurutan sehingga membentuk satu jalur arus listrik.
12. Pada rangkaian hambatan seri berlaku rumus:
Rs = R1 + R2 + R3 + .+ Rn
Vs = V1 + V2 + V3 + .+ Vn
Fungsi rangkaian hambatan seri adalah sebagai pembagi tegangan.
13. Rangkaian hambatan paralel adalah hambatan-hambatan yang disusun secara berdampingan satu sama lainnya, sehingga membentuk lebih dari satu
jalur arus listrik.
14. Pada rangkaian hambatan paralel berlaku rumus:
1
1
1
1
1
=
+
+
+ ... +
R p R1 R2 R3
Rn
Vp = V1 = V2 = V3 = . = Vn
Fungsi rangkaian hambatan paralel adalah sebagai pembagi arus listrik.
listrik dinamis :
kuat arus listrik:
ohm
:
ohmmeter
:
konduktor
:
isolator
:
semikonduktor :
148
Mari BIAS 3
Apabila kamu sudah membaca isi bab ini dengan baik, seharusnya kamu sudah dapat mengerti tentang hal-hal berikut.
1. Terjadinya arus listrik.
2. Penerapan Hukum Ohm dan Hukum I Kirchoff dalam rangkaian
tertutup.
3. Rangkaian seri.
4. Rangkaian paralel.
Apabila masih ada materi yang belum kamu pahami, tanyakan
pada gurumu. Setelah paham, maka pelajarilah bab selanjutnya.
L1
L2
L3
S
Listrik Dinamis
149
Hambatan jenis
(ohm.m)
1,72 10-8
2,82 10-8
9,8 10-8
44 10-8
Logam A
Logam B
Logam C
Logam D
LA
LB
LC
Q
15
25
20
Tegangan (V)
volt
4
6
12
24
Hambatan (R)
ohm
50
10
18
80
Berdasarkan tabel di atas yang menghasilkan kuat arus paling besar adalah ....
a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
150
Mari BIAS 3
I2
I1
I
Kuat arus
a. V = V1 + V2 + V3
I = I1 + I2 + I3
b. V = V1 + V2
I = I1 + I3
c. V = V1 + V3
I = I1 + I2
d. V = V3
I = I3
2
P
Q
4
R
R
a.
1
R
4
c. R
b.
1
R
2
d. 2R
penjepit buaya
kawat nikrom
3V
1
Listrik Dinamis
151
19. Perbandingan antara hambatan pengganti dari gambar I dan II adalah ....
R
I.
20.
II.
a. 1 : 2
b. 2 : 1
c. 1 : 4
d. 4 : 1
I1
A
R1
I2
36
R3
R2
9V
I
6V
30
Hitunglah:
a. hambatan pengganti,
b. kuat arus yang mengalir,
c. kuat arus pada R1 dan R2,
d. tegangan pada ujung-ujung BC, dan
e. tegangan pada ujung-ujung AB.
3. Ada 20 hambatan besarnya sama, yaitu
300 ohm. Berapakah hambatan penggantinya, apabila:
a. disusun seri,
b. disusun paralel?
152
Mari BIAS 3
25
S1
S2