Anda di halaman 1dari 13

Proses

pembentukan

sel

darah (hemopoiesis)

terjadi

pada

awal

masa

embrional,sebagian besar pada hati dan sebagian besar pada limpa.

Dari

kehidupan

fetus

hingga

bayi

dilahirkan,pembentukan

sel

darah berlangsung dalam 3 tahap yaitu :


a.

Pembentukan di saccus vitellinus

b.

Pembentukan di hati,kalenjar limfe dan limpa

c.

Pembentukan di sumsum tulang

Pembentukan sel darah mulai terjadi pada sumsum tulang setelah minggu ke-20
masa embrionik.

Dengan bertambahnya usia janin,produksi sel darah semakin banyak terjadi pada
sumsum tulang dan peranan hati dan limfa semakin berkurang.

Sesudah lahir,semua sel darah dibuat pada sumsum tulang,kecuali limfosit yang
juga dibentuk di kalenjar limfe,thymus,dan lien.

Pada

orang

dewasa,pembentukan

sel

darah

diluar

sumsum

tulang

(extramedullary hemopoiesis) masih dapat terjadi bila sumsum tulang mengalami


kerusakan atau mengalami fibrosis.

Sampai dengan usia 5 tahun,pada dasarnya semua tulang dapat menjadi tempat
pembentukan sel darah.Tetapi sum-sum tulang dari tulang panjang,kecuali bagian
proksimal humerus dan tibia,tidak lagi membentuk sel darah setelah usia mencapai 20
tahun.

Setelah

usia

20

tahun,sel

darah

diproduksi

terutama

pada

tulang

belakang,sternum,tulang iga dan ilinium.

75% sel pada sumsum tulang menghasilkan sel darah putih (leukosit) dan hanya
25 % sel darah merah (eritrosit)

Jumlah eritrosit dalam sirkulasi 500 kali lebih banyak dari lekosit.hal ini
disebabkan oleh karena usia leukosit dalam sirkulasi lebih pendek (hanya beberapa hari )
sedangakan eritrosit (120 hari)

http://www.katsanakes.com/2012/10/proses-pembentukan-sel-darah.html

Tahap Proses Pembentukan Darah Manusia


Tags: Eritropoiesis, Leukopoiesis, manusia, Pembentukan darah, peredaran darah manusia,Sel, Sel
darah, Trombopoiesis

Di dalam tubuh kita terdapat darah yang berfungsi untuk menyalurkan sari makanan dan oksigen ke seluruh
tubuh, dan sebaliknya mengumpulkan sampah dari jaringan tubuh kemudian dikeluarkan melalui paru-paru dan
ginjal. Namun pernahkah kalian tahu bagaimana darah itu terbentuk?

Hemopoiesis (hematoiesis) yaitu proses pembentukan elemen-elemen berwujud darah. Proses pembentukan ini
terutama terjadi di sumsum tulang merah misalnya di epifisis tulang panjang (pangkal lengan dan tulang paha),
tulang pipih (tulang rusuk dan tulang kranium), vertebra dan tulang panggul. Di dalam sumsum tulang merah, sel
hemasitoblas membelah menjadi sel blas. Sel-sel ini kemudian menjadi elemen berwujud darah dengan
tergolong menjadi beberapa kelompok.

Eritropoiesis.

Eritropoiesis, yaitu proses pembentukan darah khususnya darah merah (eritrosit). Proses ini dimulai dengan
terbentuknya proeritroblas yang berasal dari sel hemopoitik. Setelah 3-5 hari, beberapa berkembang dengan
proliferasi ribosom (penggandaan ribosom) dan sintesis hemoglobin. Akhirnya, inti sel dikeluarkan, membuat
depresi pada bagian pusat sel. Eritrosit muda, yang biasa dikenal dengan retikulosit, yang masih mengandung
beberapa ribosom dan retikulum endoplasmik, memasuki aliran darah dan kemudian berkembang menjadi

eritrosit dewasa setelah 1-2 hari.

Leukopoiesis

Leukopoiesis adalah proses pembentukan leukosit, yang dirangsang oleh adanya colony stimulating factors atau
faktor perangsang koloni. Penstimulasi (perangsang) koloni ini dihasilkan oleh sel darah putih (leukosit) dewasa.
Perkembangan dari setiap sel darah putih dimulai dengan terjadinya pembelahan sel batang temopoitik menjadi
sel blas seperti berikut ini.

a. Mieloblas yang akhirnya berkembang menjadi leukosit granular (granulosit) yaitu eosinofil, neutrofil, dan
basofil.

b. Monoblas berkembang menjadi monosit.

c. Limfoblas akan berkembang menjadi limfosit.

Trombopoiesis

Jika di atas kita sudah belajar mengenai pembentukan sel darah merah dan putih, maka yang terakhir dari
komponen darah yang akan kita ketahui lebih lanjut yaitu pembentukan trombosit (keping darah). Pembentukan
keping darahdimulai dengan pembentukan megakarioblas dari sel batang hemopoitik. Megakarioblas membelah
tanpa sitokinesis menjadi megakariosit, sel raksasa dengan inti besar dan multilobus (banyak ruang).
Megakariosit kemudian terpecah-pecah menjadi segmen-segmen ketika membran plasma tertekuk ke dalam
sitoplasma.

Nah demikian pembentukan darah pada manusia khususnya. Oia tahu tidak kalian kalau produksi sel darah
merah rata-rata orang dewasa normalnya sekitar 2 juta sel per detik. Mantap bukan?. Normal tidaknya produksi
sangat erat kaitannya dengan asupan zat besi dan vitamin B12 dan juga tidak ketinggalan asam folat dalam
jumlah yang cukup

http://biologyinmind.blogspot.com/2012/09/tahap-proses-pembentukan-darahmanusia.html

Hematopoiesis Proses Pembentukan


Sel Darah
APRIL 24, 2013

Darah terdiri atas komponen sel dan plasma. Komponen sel terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit: basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, monosit), dan
trombosit (keping darah/platelet). Komponen sel dalam darah dibentuk dalam suatu proses yang
dinamakan hematopoiesis.
Hematopoiesis terjadi sejak masa embrional. Hematopoiesis menurut waktu terjadinya terbagi atas
hematopoiesis prenatal dan hematopoiesis postnatal. Hematopoiesis prenatal terjadi selama dalam
kandungan. Hematopoiesis prenatal terdiri atas 3 fase: mesoblastik, hepatik, dan mieloid. Fase
mesoblastik dimulai sejak usia mudigah 14 hari sampai minggu kesepuluh, berlangsung diyolk sac
(saccus vitelinus). Sedangkan fase hepatik berlangsung mulai minggu keenam sampai kelahiran,
berlangsung di mesenkim hepar, dan mulai terjadi differensiasi sel. Fase mieloid berlangsung dalam
sumsum tulang pada usia mudigah 12-17 minggu, ini menandakan sudah berfungsinya sumsum
tulang untuk menghasilkan sel darah.
Organ yang berperan dalam proses hematopoiesis adalah sumsum tulang dan organ
retikuloendotelial (hati dan spleen). Jika terdapat kelainan pada sumsum tulang, hematopoiesis
terjadi di hati dan spleen. Ini disebut hematopoiesis ekstra medular. Sumsum tulang yang berperan
dalam pembentukan sel darah adalah sumsum tulang merah, sedangkan sumsum kuning hanya terisi
lemak. Pada anak kurang dari 3 tahun, semua sumsum tulang dari sumsum tulang berperan sebagai
pembentuk sel darah. Sedangkan saat dewasa, sumsum merah hanya mencakup tulang vertebra, iga,
sternum, tengkorak, sakrum, pelvis, ujung proksimal femur dan ujung proksimal humerus.
Dalam setiap pembentukan sel darah, terjadi 3 proses yaitu: proliferasi, diferensiasi dan maturasi.
Sedangkan komponen yang terdapat dalam proses pembentukan sel darah mencakup: stem sel, sel
progenitor, dan sel prekursor. Seluruh komponen sel darah berasal dari hematopoietic stem cells
(HSC). HSC bersigat multipoten karena dapat berdiferensiasi dan kemudian terbagi menjadi
beberapa proses terpisah yang mencakup: eritropoiesis, mielopoiesis (granulosit dan monosit), dan
trombopoiesis (trombosit).
Proses hematopoiesis terjadi atas regulasi dari hematopoietic growth factor. Hematopoietic growth
factor ini memiliki peran dalam proses proliferasi, diferensiasi, supresi apoptosis, maturasi, aktivasi
fungsi saat terjadi hematopoiesis.
Sel darah yang dalam proses pematangan memiliki karakteristik umum yang sama, yaitu:
1.

Ukuran: semakin matang, ukurannya semakin kecil

2.

Rasio inti:sitoplasma. Semakin matang, rasionya semakin menurun. Hal ini menandakan
bahwa inti sel semakin mengecil saat sel darah semakin matang.

3.

Karakteristik inti: a) semakin matang maka ukuran inti semakin kecil, b) kromatin muda
halus, lalu kasar, lalu lebih padat saat menuju ke arah matang, c) anak inti tidak terlihat saat sel
darah matang

4.

Sitoplasma pada sel muda biru tua, tanpa granul.

http://hafidhunalendra.wordpress.com/2013/04/24/hematopoiesis-prosespembentukan-sel-darah/

Fungsi , Jenis & Jumlah


Leukosit ( Sel Darah Putih )

Jumlah Leukosit (Sel Darah Putih)

Jumlah leukosit lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit. Pada laki-laki dan
perempuan dewasa setiap mm kubiknya darah hanya terdapat kira-kira 4.500
sampai 10.000 jumlah butir. Leukosit mempunyai bentuk bervariasi dan mempunyai
ukuran lebih besar dari eritrosit. Leukosit mempunyai inti bulat dan cekung. Sel-sel
ini dapat bergerak bebas secara amuboid serta dapat menembus dinding kapiler
(diapedesis).

Jenis Leukosit

Leukosit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu leukosit granulosit ( plasmanya


bergranula = basofil , eosinofil, neutrofil ) dan leukosit agranulosit ( plasmanya tidak
bergranula = limfosit, monosit ). Apa perbedaan kedua jenis leukosit tersebut?
Pelajarilah dalam Tabel 5.3 berikut.

Pembentukan & Fungsi Leukosit

Leukosit dibentuk dalam sumsum tulang merah, limpa, kelenjar limpa, dan jaringan
retikuloendotelium. Tugas utama leukosit adalah memakan kuman penyakit dan
benda-benda asing lain, seperti bakteri yang ada di dalam tubuh. Oleh sebab itu,
leukosit dikenal sebagai fagosit.

Proses fagositosis pada leukosit dapat Anda amati pada Gambar 5.3. Selain itu,
leukosit khususnya limfosit dapat melemahkan bakteri atau zat-zat berbahaya yang
masuk ke dalam tubuh. Kadang-kadang leukosit juga sebagai alat pengangkut lemak
sehingga leukosit lebih banyak terdapat di dalam pembuluh kil dan pembuluh limfa.

http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/fungsi-jenis-jumlah-leukosit.html

Tentang DARAH dan LEUKOSIT


Diposkan oleh Silviana Sugiyanto at 03.49

1.1 PENGERTIAN DARAH


>> Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di
seluruh tubuh.
>> Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai
bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
>> Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
>> Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang
mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

1.2 KOMPOSISI DARAH


>> Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskuli yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa
cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
>> Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
Albumin

Bahan pembeku darah

Imunoglobulin(antibodi)

Hormon

Berbagai jenis protein

Berbagai jenis garam


>>
a.

Korposkuli darah terdiri dari:


Sel darah merah (erytrosit)
Berjumlah sekitar 99%, tidak memiliki inti sel atau organela, mengandung hemoglobin dan berperan dalam
mengedarkan oksigen. Kekurangan sel darah merah akan menyakibatkan terjadinya Anemia.

b.

Sel darah putih(leukosit)


Berjumlah sekitar 0,2%, bertanggung jawab atas sistem imun tubuh,dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda
asing yang berbahaya terhadap tubuh, misanya:virus dan bakteri.
Leukosit bersifat amuboid. kelebihan leukosit dalam tubuh mengakibatkan terjadinya Leukimia, sedangkan kekurangan
leukosit akan berakibat terjadinya Leukopeni

c.

Keping-keping darah(Trombosit)
Berjumlah sekitar 0,6-1,0% dalam tubuh,trombosit bertanggung jawab atas

pembekuan darah.

>> Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dibuat di sumsum tulang, terutama tulang

belakang, tulang rusuk,

pinggul, tengkorak dan tulang dada. Penting ini melawan infeksi sel darah, membawa oksigen dan membantu
mengendalikan pendarahan.
>> Sel dewasa biasanya khusus. Seperti sel matang, bentuk dan isinya berubah, sehingga mereka dapat menjadi paling
efisien pada pekerjaan yang mereka harus lakukan. Semua sel darah dewasa berasal dari satu jenis prekursor, sel
batang.
>> Tidak semua sel mampu membagi untuk membuat sel-sel baru. Sel mulai dari "orang tua" atau sel batang, tetapi
kemudian, di bawah instruksi dari seluruh tubuh, mereka mulai spesialisasi dan matang.
>> Dalam darah, semua sel-sel darah putih mempertahankan inti mereka sehingga mereka dapat mengubah fungsi mereka
untuk memenuhi tantangan melindungi tubuh dari infeksi virus dan bakteri.
>> Sel merah, bagaimanapun, kehilangan nukleus dan mengisi dengan oksigen khusus membawa molekul, hemoglobin.
>> Sel darah dianggap sebagai bentuk khusus yang fleksibel, namun memungkinkan kecepatan transfer oksigen ke dalam
dan keluar dari sel.
>> Leukosit adalah butir darah putih yang berfungsi sebagai penyerang agen asing yang masih ke tubuh, baik yang bersifat
biologik (hidup) maupun non-biologik (sat / bahan lain yang tanpa kehidupan).
>> Leukosit menyerang berdasarkan 'pengalaman yang terpateri' (memori leukosit-limfosit). Bila jumlahnya kurang dan
apalagi bila kualitas / aktivitasnya tidak baik, maka pertahanan tubuh jadi lemah, mudah terkena penyakit.

2.1 DEFINISI LEUKOSIT

Sel darah putih atau white blood cell (WBC) merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi.

kadar leukosit

dihitung berdasarkan jumlah sel darah putih yang ada pada sampel darah penderita. Nilai normal dari

leukosit adalah antara 4 ribu sampai 11 ribu per mikroliter. Kadar leukosit yang rendah dikenal dengan istilah
leukopenia sementara kadar yang tinggi disebut leukositosis.

Berlainan dengan sel darah merah, sel darah putih tidak mempunyai bentuk yang tetap. Hal ini dikarenakan sel darah
putih perlu selalu berubah bentuk untuk memudahkannya bertempur melawan bakteri.

2.2 MATURASI LEUKOSIT

Gambar: Diferensiasi pematangan sel darah


2.3 SIFAT LEUKOSIT
Chemotaksis
Tertarik pada daerah yang mengeluarkan zat kimia tertentu.
Diapedesis
Dapat melewati membran kapiler sehingga dapat melewati pembuluh darah, dengan cara mengerutkan selnya.
Amuboid montion
Yaitu dapat bergerak seperti amoeba.
Phagositosis
Yakni dapat memakan benda asing yang masuk kedalam tubuh, terutama dilakukan oleh neutrofil dan monosit.

2.4 FUNGSI LEUKOSIT


Leukosit memiliki 2 fungsi, antara lain:
Fungsi umum, meliputi:
a. Defensif : berfungsi untuk mencegah masuknya benda asing kedalam tubuh, dimana fungsi ini di lakukan oleh netrofil dan monosit.
b. Reparatif : berfungsi untuk memperbaiki bagian tubuh yang rusak, umumnya di lakukan oleh basofil.
Fungsi khusus, meliputi:
a.
Netrofil : berfungsi sebagai fagositosis
b. Eosinofil: sebagai sitoksis terhadap parasit
c.
Basofil : mengeluarkan histami, heparin, dan seratinin
d. Limfosit : sebagai pertahanan tubuh lewat sel limfosit T dan limfosit B
e.
Monosit : sebagai fagositosis ekstravaskuler

2.5 JENIS-JENIS LEUKOSIT


A.
B.

Leukosit agranuler
Terdiri dari: monosit, limfosit
Leukosit granuler
Terdiri dari: basofil, eosinofil, dan neutrofil

2.6 LEUKOSIT AGRANULER

Merupakan sel darah putih yang sitoplasmanya tidak bergranula.


Terdiri atas limfosit dan monosit.
A.

Monosit
Adalah leukosit terbesar yang berdiameter 15 sampai 20 m dan berjumlah 3 sampai 9% dari seluruh sel darah putih.
Sitoplasma monosit lebih banyak dari limfosit, dan berwarna biru abu-abu pucat.
Sering tampak adanya butir azurofil halus seperti debu.
Inti berbentuk lonjong , seperti ginjal atau mirip tapal kuda, jelasnya memiliki lekuk cukup dalam.
Kromatin inti berwarna lebih pucat dari limfosit. Inti memiliki satu sampai tiga nukleus.
Monosit darah tidak pernah mencapai dewasa penuh sampai bermigrasi ke luar pembuluh darah masuk jaringan.
Selanjutnya dalam jaringan menjadi makrofag tetap, seperti pada sinusoid hati, sumsum tulang, alveoli paru-paru, dan
jaringan limfoid.
Sering terletak berdekatan dengan endotel pembuluh darah. Dalam jaringan limfoid sumsum tulang dan sinusoid hati,
makrofag tetap lazimnya melekat pada penjuluran dendritik dari sel retikuler.
Monosit sangat penting untuk pertahanan tubuh terhadap infeksi yang bersifat kronik, seperti TBC dan tifus.

Gambar: Sel Monosit Normal


B.

Limfosit
Berjumlah sekitar 20% - 30% dari jumlah sel darah putih.
Tidak hanya terdapat dalam darah, tapi juga dalam jaringan limfoid.
Sel limfosit dibedakan menjadi limfosit B dan limfosit T. Limfosit T akan menuju kelenjar timus, sedangkan limfosit B
tetap di sumsum tulang belakang.
Umumnya tidak terdapat granula di dalam sel, jika ada disebut granula Azurophil.
Memiliki inti berwarna biru gelap, dengan kromati tidak tersusun kompak dan tidak memadat.
Membran inti tidak dapat terlihat dengan jelas.

a
b
c
Gambar: a. Limfosit normal, b. Limfosit normal, c. limfosit yang membesar

2.7

LEUKOSIT GRANULER
Merupakan sel darah putih yang bergranula (sitoplasmanya berbutir spesifik dan berinti besar). Granulosit terdiri atas
neutrofil, basofil, dan eosinofil.

A.

Basofil
Berjumlah sekitar 0,5%. mengandung heparin yang mencegah darah membeku di dalam pembuluh darah. Basofil juga
diduga mengandung histamin, yang penting dalam proses alergi.
Sel berukuran 8-14 mikron, letak inti central, bentuk inti tidak jelas karena tertutup oleh granula.
Inti berwarna kebiru-biruan.
Benang kromatin kasar, terdapat membran inti.

a
b
Gambar: a. Basofil normal, b. Large Basofil

B.

Neutrofil
Dalam darah dijumpai adanya dua macam neutrofil yaitu Neutrofil batang dan neutrofil bersegmen.
Sel berukuran sekitar 10-15 mikron.
Inti terletak di tengah sel, berbentuk batang ( neutrofil batang) dan berbentuk segmen (neutrofil segmen).
Inti berwarna biru keunguan
Benang kromatin tampak kasar dan bergerombol.
Tidak memiliki membrab inti
Granula dalam sitoplasma tersebat luas dan berwarna ungu.
Berfungsi untuk mencegah masuknya bakteri, berjumlah sekitar 65% - 75% dari jumlah seluruh leukosit. Dapat
melakukan diapedesis dan bersifat fagosit terhadap bakteri dan sisa-sisa jaringan yang mati.

a
Gambar: a. Neutrofil batang,

C.

b
b. Neutrofil bersegmen

Eosinofil
Sel berukuran 10-15 mikron.
Letak inti sentral, berbentuk segmen, inti berwarna kebiru-biruan
Benang kromatin kasar, memiliki membran inti
Dapat melakukan gerakan amoeboid dan bersifat fagosit
Berfungsi menghancurkan parasit besar
Jumlah akan meningkat saat terjadi reaksi alergi dan infeksi oleh parasit.

a
Gambar: Sel eosinofil normal

2.8

PENYEBAB LEUKOSIT TURUN NAIK


Kadar sel darah putih( leukosit) yang meningkat atau leukositosis, dapat mengindikasikan:
Naiknya produksi leukosit guna melawan infeksi.
Reaksi obat-obatan.
Penyakit pada sum-sum tulang belakang.
Gangguan system imun.

Kadar sel darah putih yang mengalami penurunan jumlah atau leucopenia, disebabkan karena:
Infeksi virus.

Kelainan congenital yang terkait dengan sum-sum tulang.


Kanker.
Gangguan autoimun.
Obat-obatan yang dapat merusak sel darah putih.

2.9 ISTILAH-ISTILAH DALAM LEUKOSIT


v Amoeboid: Sel darah putih yang tidak memiliki bentuk yang tetap.
v
Fagosit: Adalah fungsi utama sel darah putih untuk memakan kuman penyebab peyaki.
v
Diapedesis : Sel darah putih mampu menembus dinding kapiler darah, masuk ke dalam jaringan-jaringan tubuh.
v Leukositosis: Jumlah sel darah putih yang melebihi normal.
v
Leukopeni: jumlah sel darah putih yang kurang dari normal.
v
Opsonisasi: Proses penyelimutan leukosit terhadap benda-benda yang masuk.
v Toksik granulation: Terlihat adanya granula berwarna biru tua-hitam dalam sitoplasma dari sel granulosit.
v
v

Vircyte: Limfosit yang abnormal bentuknya umumnya terdapat pada penyakit yang disebabkan oleh virus.
Tart cell; Monosit yang telah memakan sel masa yang juga berasal dari makhluk hidup leukosit yang sudah mati.

Anda mungkin juga menyukai