Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengandung dan melahirkan adalah proses alami dalam siklus kehidupan.
Keberhasilan melalui tahapan tersebut dapat dilihat dari semakin rendahnya angka
kematian ibu dan bayi baru lahir. Dari hasil Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar
359 per 100.000 kelahiran hidup. Urutan penyebab kematian Ibu dari yang terbanyak
adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi, abortus dan partus lama.
Target global MDGs (Millenium Development Goals) ke-5 adalah menurunkan angka
kematian ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Mengacu dari kondisi ini, potensi untuk mencapai target MDGs ke-5 untuk
menurunkan AKI adalah off track, artinya diperlukan kerja keras dan sungguhsungguh untuk mencapainya. 1
Infeksi yang banyak dialami oleh ibu sebagian besar akibat dari adanya
komplikasi/penyulit kehamilan, seperti febris, korioamnionitis, infeksi saluran kemih,
dan sebanyak 65% adalah karena ketuban pecah dini (KPD). 2
KPD didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan
yang dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan.
Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum 37 minggu kehamilan disebut kettuban pecah
dini pada kehamilan prematur. 3
Komplikasi yang timbul akibat ketuban pecah dini bergantung pada usia
kehamilan. Dapat terjadi infeksi maternal ataupun neonatal, persalinan prematur,
hipoksia karena kompresi tali pusat, deformitas janin dan meningkatnya insiden
seksio sesarea atau gagalnya persalinan normal. 3
Pada usia kehamilan aterm, 8-10% wanita hamil mengalami pecah ketuban dini.
Ketuban pecah dini prematur terjadi pada 1% kehamilan. Ketuban pecah dini pada

kehamilan prematur di sebabkan oleh adanya faktor-faktor eksternal, misalnya


infeksi yang menjalar dari vagina. Ketuban pecah dini prematur sering terjadi pada
polihidramnion, inkompeten serviks dan solusio plasenta. 3

Anda mungkin juga menyukai