Anda di halaman 1dari 18

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN MAGANG
KEMENTERIAN KEUANGAN

Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


program magang pada Biro Hukum Kementerian Keuangan
pada tanggal 8 Juni 26 Juni 2015

GUNTUR FRANS GERRI

FAKULTAS HUKUM
PROGRAM REGULER
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Magang di Biro Hukum Kementerian Keuangan. Laporan Magang ini merupakan
salah satu tugas akhir yang diwajibkan kepada Mahasiswa yang diberikan melalui
Biro Hukum Kementerian Keuangan.
Penyelesaian Laporan ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
laporan ini dan membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan magang di Biro
Hukum Kementerian Keuangan.
Seperti kata pepatah bahwa Tak ada gading yang tak retak, tak ada suatu
pun yang sempurna. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporna
Magang ini masih terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun segi penyajian.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangung dari
para pembaca. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
khususnya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.

Jakarta, Juni 2015

Penulis

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk
keterampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan
yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan
praktek dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas, agar dapat memahami
dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka
mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di
instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang diikuti, sehingga
setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan,
mahasiswa bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama
masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk melanjutkan kiprahnya di dunia
kerja yang sebenarnya. Sebab, untuk dapat terjun langsung di masyarakat tidak
hanya dibutuhkan pendidikan formal yang tinggi dengan perolehan nilai yang
memuaskan, namun diperlukan juga ketrampilan (skill) dan pengalaman
pendukung untuk lebih mengenali bidang pekerjaan sesuai dengan keahlian yang
dimiliki. Oleh karena itu, mahasiswa perlu melakukan penelitian yang rinci serta
terjun langsung untuk memahami setiap permasalahan yang muncul di dunia
kerja. Salah satu program yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan
Magang dalam sebuah instansi. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah meneliti
serta ikut berpartisipasi langsung dengan mengikuti semua aktifitas di tempat
magang. Kegiatan ini tidak diwajibkan bagi mahasiswa program sarjana Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, hal ini adalah semata-mata inisiatif mahasiswa
dalam rangka memenuhi setiap informasi yang dibutuhkan, baik dalam rangka
menyusun skripsi maupun mendapatkan informasi lainnya.
Untuk membangun sebuah sistem yang baik, maka diperlukan pengaturan yang
jelas dan komprehensif untuk mewujudkan hal tersebut. Apalagi pada bidangbidang penting yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Salah satunya
adalah menyangkut keuangan. Kementerian Keuangan sebagai salah satu instansi
pemerintah yang bergerak menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang
keuangan negara sekaligus membantu Presiden dan ikut serta dalam

menyelenggarakan pemerintahan negara memiliki tugas dan fungsi mengemban


amanah masyarakat dalam mengelola keuangan negara. Terlepas dari itu semua,
Kementerian Keuangan yang memiliki struktur organisasi yang besar memerlukan
adanya suatu bagian yang mengatur dan memberikan pedoman terkait bidang
hukum yang berkaitan dengan keuangan, yang dalam hal ini adalah Biro Hukum
pada Kementerian Keuangan.

B. Tujuan Magang
2.1 Tujuan Umum
a) Mengembangkan

wawasan

dan

pengalaman

mahasiswa

dalam

melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.


b) Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai praktik dalam dunia
kerja sehingga dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk terjun
langsung ke lapangan.
2.2 Tujuan Khusus
a) Meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam memperoleh pengalaman
kerja praktis sehingga secara langsung dapat menemukan dan
memberikan

pengetahuan

bidang

hukum

melalui

Kementerian

Keuangan.
b) Agar mahasiswa dapat mengetahui tugas dan fungsi Biro Hukum
Kementerian Keuangan.

C. Manfaat Magang
a. Bagi Mahasiswa
1. Dapat mengetahui lebih jauh realita ilmu yang telah diterima di
perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan.

2. Memperdalam dan meningkatkan ketrampilan dan kreativitas diri dalam


lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
3. Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan
diri dalam lingkungan kerjanya di masa mendatang.
4. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi yang
dididik untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di lingkungan
kerjanya.
b. Bagi Instansi yang bersangkutan
1. Membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di instansi tempat
Magang.
2. Sebagai sarana kerja sama antara instansi tempat magang dengan Fakultas
Hukum Universitas Indonesia di masa yang akan datang.

II. LAPORAN
Bagian 1
(Bagian Hukum Pajak dan Kepabeanan)
Bagian yang terdiri dari 4 subbagian, yaitu:
a) Subbagian Hukum Pajak I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan
bahan pertimbangan hukum dalam rangka penyelesaian masalah hukum di
bidang

perpajakan

yang

meliputi

Ketentuan

Umum

dan

Tata

CaraPerpajakan I, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Tidak Langsung


Lainnya, dan Pajak Penghasilan.
b) Subbagian Hukum Pajak II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan
bahan pertimbangan hukum dalam rangka penyelesaian masalah hukum di
bidang perpajakan yang meliputi Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan II, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Penagihan Pajak
dengan Surat Paksa dan Pengadilan Pajak
c) Subbagian Hukum Kepabeanan I mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundangundangan dan bahan pertimbangan hukum dalam rangka penyelesaian
masalah hukum di bidang teknis kepabeanan, pemberian fasilitas
pembebasan dan keringanan bea masuk, pemberian uang ganjaran,
keberatan dan banding.
d) Subbagian Hukum Kepabeanan II mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundangundangan dan bahan pertimbangan hukum dalam rangka penyelesaian
masalah hukum di bidang fasilitas kepabeanan lainnya, penyidikan dan
pencegahan penyelundupan, pengendalian impor atau ekspor barangbarang hasil pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual dan cukai.
Pada bagian 1, dimulai pada tanggal 24-26 Juni 2015, yakni hari terakhir
mahasiswa magang. Hari pertama pada bagian ini diawali dengan pertemuan

sekaligus dengan diskusi dengan kepala subbagian. Topik pembahasan


diantaranya membahas mengenai tujuan mahasiswa untuk magang di biro ini dan
juga terkait kebutuhan apa saja yang dapat dibantu dari bagian ini. Selain itu juga,
pembahasan diskusi terkait materi skripsi yang akan diangkat oleh mahasiswa.
Selain kedua topik tadi, topik pembahasan juga membahas mengenai bagian yang
dikerjakan pada subbagian ini. Selain itu juga penjelasan terkait perlunya
ketelitian dan kehati-hatian dalam mengerjakan setiap tugas pada bagian ini.
Karena bagian ini berhubungan dengan peraturan yang erat kaitannya dengan
masyarakat, yaitu pembebanan pajak, maka dalam setiap menyusun peraturan,
maka bagian ini perlu ketelitian dan kehati-hatian. Dikarenakan, seringnya uji
materi yang diajukan oleh masyarakat dikarenkan peraturan itu dianggap
masyarakat sangat merugikan. Padahal nyatanya peraturan tersebut sama sekali
tidak bertentangan dengan peraturan yang berada di atasnya. Hal ini dikarenakan
setiap peraturan yang merugikan masyarakat apalagi pihak pengusaha tentu akan
mendapat kritikan, yang dalam hal ini diwujudkan dalam pengujian materi
peraturan tersebut. Adapun cara-cara menguji materi tersebut tidak hanya sebatas
pengujian materi yang memang seharusnya dilaksanakan. Akan tetapi, pengujian
materi yang tidak seharusnya juga kadang dilakukan. Semisal, beberapa pihak
yang tidak menyukai PMK yang diterbitkan mengajukan uji materi dengan
mengadukan hal tersebut kepada DPRD. Meskipun bukan pada tempatnya, namun
dikarenakan adanya muatan politik yang dimiliki DPRD, dan perwujudan rakyat
dalam lembaga tersebut membuat DPRD memiliki kewenangan untuk kemudian
memanggil Pemerintah yang kemudian memintanya untuk kembali menelaah
peraturan tersebut. Tidak seperti bagian lain, yang kebanyakan peraturan yang
dikeluarkan dari bagian lain tersebut banyak digunakan oleh instansi pemerintah
lainnya. Sehingga, dengan etika birokrasi yang ada, menyebabkan minimnya
terjadi pengujian materi terkait materi PMK yang telah diterbitkan. Kemudian di
hari kedua dan terakhir, mahasiswa magang diminta untuk membantu pegawai
bagian ini untuk mengerjakan beberapa tugas. Adapun tugas yang diberikan
keterkaitannya dengan izin pemeriksaan bank sekaligus mahasiswa mengerjakan
tugas kampus.

Bagian 2
(Bagian Hukum Anggaran, Perimbangan Keuangan, Perbendaharaan, dan
PNBP)
Bagian yang terdiri dari subbagian, yaitu:
a) Subbagian Hukum Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan

perumusan

dan

penelaahan

rancangan

peraturan

perundangundangan dan bahan pertimbangan hukum dalam rangka


penyelesaian masalah hukum di bidang anggaran yang meliputi rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), rancangan Keputusan
Presiden tentang Perincian APBN, dan rancangan APBN Perubahan, serta
penyiapan bahan pertimbangan hukum dalam rangka penyelesaian
masalah hukum di bidang penganggaran di seluruh Kantor Menteri Negara
Koordinator/Kantor Menteri Negara/ Kementerian/Lembaga, Public
Service Obligation (PSO) dan Subsidi, anggaran Badan Layanan Umum,
Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (APP), penyusunan Laporan
Semester I pelaksanaan APBN, penyusunan Nota Keuangan, dan masalah
anggaran terkait lainnya.
b) Subbagian Hukum Perimbangan Keuangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan dan bahan pertimbangan hukum dalam rangka
penyelesaian masalah hukum di bidang perimbangan keuangan antara
pusat dan daerah meliputi bagi hasil dari penerimaan pajak daerah dan
retribusi daerah, dana perimbangan dan otonomi daerah termasuk dana
bagi hasil pajak, dana bagi hasil sumber daya alam, dana alokasi umum,
dan dana alokasi khusus, dana tugas pembantuan, penerusan pinjaman luar
negeri kepada pemerintah daerah, hibah dan kapasitas daerah termasuk
dana darurat, obligasi daerah serta pendanaan dan informasi keuangan
daerah, dan masalah perimbangan keuangan antara pusat dan daerah
lainnya.
c) Subbagian

Hukum

Perbendaharaan

mempunyai

tugas

melakukan

penyiapan bahan perumusan dan penelaahan rancangan peraturan


perundang-undangan dan bahan pertimbangan hukum dalam rangka

penyelesaian masalah hukum di bidang perbendaharaan yang meliputi


pelaksanaan anggaran termasuk pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah, pengelolaan kas negara termasuk tuntutan perbendaharaan,
tuntutan ganti rugi dan kompensasi utang kepada negara, pengelolaan dana
investasi, pembinaan pengelolaan pola keuangan Badan Layanan Umum,
akuntansi

dan

pelaporan

keuangan,

sistem

perbendaharaan

dan

permasalahan hukum yang dapat menimbulkan kewajiban kontijensi


Pemerintah serta masalah perbendaharaan terkait lainnya.
d)

Subbagian Hukum PNBP mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan
bahan pertimbangan hukum dalam rangka penyelesaian masalah hukum di
PNBP.

Pada bagian 2 yang dimulai pada tanggal 8-10 Juni 2015 ini diawali dengan
memasuki pada subbagian 4, kemudian pada subbagian, 3, dan terakhir pada
subbagian 2. Pada subbagian 4, tidak banyak pekerjaan yang dilakukan melainkan
lebih ke arah diskusi dengan beberapa karyawan dan kepala subbagian. Pada
subbagian ini, arah pembahasan menuju kepada pembahasan mengenai diskusi
bidang-bidang yang dikerjakan dalam subbagian ini. Hal ini adalah mengenai
Penerimaan Negara Bukan Pajak. Salah satu unsur APBN adalah anggaran
pendapatan negaar dan hibah yang diperoleh dari penerimaan perpajakan,
penerimaan negara bukan paja, dan penerimaan hibah dari dalam negeri atau luar
negeri. Pada subbagian ini, PNBP yang merupakan lingkup keuangan negara yang
dikelola dan dipertanggungjawabkan maka komponen ini sebagai komponen
penerimaan negara perlu dilakukan pengawasan atau audit atas penerimaan ini.
Selain diskusi terkait kegiatan kerja pada subbagian ini, juga membahas terkait
topik skripsi yang akan diangkat oleh mahasiswa sekaligus banyaknya masukanmasukan yang diberikan terkait penyusunan skripsi. Setelah memulai di subbagian
4, kegiatan kemudian berpindah ke subbagian 3 yang sayangnya tidak dapat
dihadiri dikarenakan harus melakukan tugas sebagai pengawas mahasiswa dari
Universitas Indonesia dalam rangka pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri atau yang sekarang dikenal dengan SBMPTN. Sehingga,
pada bagian 2, mahasiswa tidak hadir satu hari dikarenakan tugas lain yang harus

dilaksanakan. Kemudian, pada hari ketiga, mahasiswa melaksanakan tugasnya di


subbagian 2. Pada subbagian ini, juga sama dengan subbagian sebelumnya.
Bahwa tidak banyak pekerjaan yang diberikan kepada mahasiswa magang
dikarenakan tidak terlalu sibuknya pegawai pada kesempatan ini. Sehingga,
kegiatan lebih banyak kepada diskusi dengan pegawai lainnya. Baik itu diskusi
ringan hingga diskusi terkait skripsi yang akan disusun.

Bagian 3
(Bagian Hukum Kekayaan Negara, Perusahaan, dan Informasi Hukum)
Bagian yang terdiri dari 4 subbagian, yaitu:
a) Subbagian Hukum Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan dan bahan pertimbangan hukum dalam rangka
penyelesaian masalah hukum kekayaan negara yang meliputi barang milik
negara pada Kantor Menteri Negara Koordinator/Kantor Menteri
Negara/Kementerian/Lembaga termasuk barang milik negara pada Badan
Layanan Umum.
b) Subbagian Hukum Kekayaan Negara Dipisahkan dan Perusahaan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan penelaahan
rancangan peraturan perundang-undangan dan bahan pertimbangan hukum
dalam rangka penyelesaian masalah hukum kekayaan negara yang
meliputi kekayaan negara yang dipisahkan, termasuk penyertaan modal
negara berikut perubahannya pada Badan Usaha Milik Negara, Badan
Hukum Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik, dan badan hukum/badan
usaha lain serta usaha kecil, mikro, dan menengah.
c) Subbagian Hukum Piutang Negara dan Lelang mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan dan penelaahan rancangan
peraturan perundang-undangan dan bahan pertimbangan hukum dalam
rangka penyelesaian masalah hukum di bidang piutang negara dan lelang
termasuk pengurusan piutang negara dan pelaksanaan Panitia Urusan
Piutang Negara serta lelang.
d) Subbagian Informasi dan Diseminasi Hukum mempunyai tugas menyusun
dokumentasi dan kompilasi peraturan perundangundangan, melakukan
penelitian dan evaluasi peraturan perundang-undangan, penyiapan bahan
pustaka hukum, pengelolaan perpustakaan hukum, pelayanan informasi
peraturan perundang-undangan, diseminasi hukum, penerbitan dan
publikasi peraturan perundang-undangan di bidang tugas kementerian dan
pengembangan Sistem Jaringan Dokumentasi dan lnformasi (SJDI)
Hukum di lingkungan kementerian.

Pada bagian 3 yang dimulai pada tanggal 11-15 Juni 2015 ini tidak sama
dengan bagian sebelumnya. Hal ini dikarenakan pada bagian 3 para kepala tiap
subbagian tidak dapat hadir. Sehingga, pembagian mahasiswa magang dalam tiap
subbagian belum dapat ditentukan. Sehingga, mahasiswa magang sekedar
membantu pekerjaan pegawai yang memang membutuhkan bantuan. Selain itu, di
bagian ini, mahasiswa magang juga lebih banyak menghabiskan waktu dengan
para pegawai dengan melakukan banyak diskusi . baik itu diskusi ringan maupun
diskusi terkait skripsi yang akan dibuat.

Sehingga, mahasiswa magang merasa

cukup terbantu dengan setiap diskusi yang membangun . Apalagi hal ini
berkaitan dengan skripsi yang akan disusun oleh mahasiswa. Meskipun pada
dasarnya pada bagian ini terkait dengan bidang yang dipusatkan adalah bidang
yang tidak begitu berkaitan dengan topik yang akan dibuat mahasiswa, namun
banyak sekali pelajaran lain yang dapat diambil dalam diskusi ini. Dikarenakan
pada bagian ini tidak begitu banyak kegiatan yang dilakukan, sehingga mahasiswa
magang lebih banyak menghabiskan waktu dengan mengerjakan tugas kuliah.

Bagian 4
(Bagian Hukum Pengelolaan Utang)
Bagian yang terdiri dari 4 subbagian, yaitu:
a) Subbagian Hukum Pengelolaan Utang I mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan dan bahan pertimbangan hukum dalam rangka
penyelesaian masalah hukum di bidang pengelolaan utang negara yang
meliputi surat utang negara, dan derivatif terkait dengan surat utang
negara.
b) Subbagian Hukum Pengelolaan Utang II mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan dan bahan pertimbangan hukum dalam rangka
penyelesaian masalah hukum di bidang pengelolaan utang negara yang
meliputi surat berharga syariah negara (syuku), dan pembiayaan
berdasarkan pada prinsip hukum syariah serta derivatif terkait dengan
pembiayaan berdasarkan pada prinsip hukum syariah.
c) Subbagian Hukum Pengelolaan Utang III mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan dan bahan pertimbangan hukum dalam rangka
penyelesaian masalah hukum di bidang pengelolaan utang negara berupa
pinjaman dan hibah luar negeri termasuk penerusan pinjaman dan hibah
luar negeri serta pengelolaan pinjaman pemerintah yang bersumber dari
Rekening Dana Investasi dan Rekening Pembangunan Daerah.
d) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan tata usaha dan
rumah tangga biro.
Pada bagian 4 dari hari pertama hingga hari ketiga, tidak begitu banyak kegiatan
yang dilaksanakan. Aktivitas mahasiswa magang lebih banyak pada pengerjaan
tugas mahasiwa dan juga diskusi dengan beberapa pegawai membahas topik
skripsi yang akan disusun dan juga diskusi terkait organisasi dan kegiatan
Kementerian Keuangan secara besar. Sehingga, mahasiswa magang lebih
memahami program apa saja yang diberikan oleh Kementerian Keuangan dalam
rangka menyejahterakan pegawainya.

Bagian 5
(Bagian Hukum Jasa Keuangan dan Perjanjian)
Bagian yang terdiri dari 4 subbagian, yaitu:
a) Subbagian Hukum Jasa Keuangan I. mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan dan bahan pertimbangan hukum dalam rangka
penyelesaian masalah hukum di bidang asuransi, dana pensiun, dan pasar
modal, serta permasalahan hukum non litigasi eks program penjaminan
pemerintah.
b) Subbagian Hukum Jasa Keuangan II, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan dan bahan pertimbangan hukum dalam rangka
penyelesaian masalah hukum di bidang perbankan, termasuk permasalahan
hukum non litigasi eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
selain permasalahan hukum eks program penjaminan pemerintah, dan
lembaga pembiayaan.
c) Subbagian Hukum Jasa Keuangan III, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan dan bahan pertimbangan hukum dalam rangka
penyelesaian masalah hukum di bidang lembaga keuangan internasional
non publik, lembaga penjaminan, dan jasa keuangan lainnya dan
d) Subbagian Hukum Perjanjian, mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundangundangan dan bahan pertimbangan hukum dalam rangka penyelesaian
masalah hukum di bidang hukum perjanjian nasional, dan perjanjian
internasional, khususnya perjanjian pengadaan barang dan jasa, perjanjian
perlindungan, promosi dan kerjasama investasi, perjanjian kerjasama
penyediaan infrastruktur yang terkait dengan jaminan pemerintah
(government guarantee), kewajiban kontinjensi, dan manajemen risiko
serta perjanjian kerjasama bilateral, regional, dan internasional di bidang
ekonomi dan keuangan.

Pada bagian 5 yang dimulai pada tanggal 19-23 Juni 2015 ini diawali dengan
memasuki pada subbagian 1. Pada subbagian 1, tidak banyak pekerjaan yang
dilakukan melainkan lebih ke arah diskusi dengan beberapa karyawan pada
subbagian ini. Pada subbagian ini, arah pembahasan menuju kepada pembahasan
mengenai diskusi judul skripsi yang akan dibuat nantinya sekaligus beberapa
masukan terkait topik-topik lain yang dapat diangkat atau juga dapat mendukung
dalam pembuatan skripsi. Adapun pembahasan menarik yang didiskusikan dalam
subbagian ini adalah terkait permasalahan BPJS yang dapat dikatakan sebagai
produk pemerintah yang masih belum dalam tahap yang sempurna. Masih banyak
beberapa kekurangan dalam proses yang perlu dijalankan dalam pelaksanaan
BPJS ini. Semisal, masih kurangnya perusahaan-perusahaan yang mau untuk
bekerja sama dengan BPJS dikarenakan sistem BPJS terkait permasalahan
keuangan yang kurang baik. Selain itu, dengan banyaknya kendala yang dialami
BPJS terkait permasalahan keuangan, mengakibatkan pelayanan yang seharusnya
diberikan kepada masyarakat menjadi berkurang. Dan tak jarang justru
menimbulkan kerugian bagi masyarakat pengguna jasa BPJS. Tidak hanya seputar
permasalahan terkait bidang yang membidangi subbagian ini, topik pembahasan
diskusi berkembang menjadi pembahasan seputar profesi hukum dalam berbagai
bidang lapangan pekerjaan. Semisal saja, pada Kementerian Keuangan yang
notabenenya adalah kementerian yang berpusat dan menangani permasalah
keuangan secara sederhananya. Lamanya waktu pada subbagian ini hanya 1 hari
saja. Yang kemudian, pada hari kedua dipindahkan pada ke subbagian 3 yang juga
sama dengan subbagian 1 yakni tidak begitu banyak pekerjaan yang diberikan
kepada mahasiswa magang. Mungkin karena keterbatasan pengetahuan dan pola
kerja yang dimiliki oleh mahasiswa magang untuk ikut serta membantu dalam
Biro Hukum Kementerian Keuangan. Pada subbagian 3, waktu lebih banyak
digunakan ke arah diskusi. Kali ini, diskusi yang dibahas di luar dari bagian
pekerjaan dan bagian dari skripsi yang akan ditulis. Adapun topik pembahasan
yang didiskusikan adalah mengenai permasalahan kelapa sawit. Hal ini muncul
karena adanya tugas kuliah terkait topik kelapa sawit yang kemudian karyawan
pada subbagian ini membantu mahasiswa dalam memberikan informasi-informasi
terkait topik tersebut. Dan juga memperkenalkan topik tersebut bila dikaitkan

dengan Kementerian Keuangan yang baru-baru ini meresmikan organisasi yang


bertugas untuk menerima dan melakukan pungutan yang hasilnya tersebut
digunakan sebagai dana kelapa sawit. Meskipun hal tersebut adalah hal yang baru
dan sulit dimengerti oleh mahasiswa, namun hal tersebut menjadi informasi baru
yang dimiliki sehingga menambah pengetahuan mahasiswa dalam menyelesaikan
tugas yang akan diselesaikan. Lamanya waktu pada subbagian ini juga sama
dengan subbagian 1 yakni selama 1 hari. Yang kemudian, dipindahkan ke
subbagian 2. Pada subbagian ini, juga sama dengan subbagian sebelumnya.
Bahwa kegiatan mahasiswa magang lebih ke arah diskusi yang sangat menambah
ilmu dan pengetahuan. Dalam subbagian ini, topik diskusi membahas mengenai
redenominasi yang maksudnya adalah penyederhanaan nilai nominal mata uang
dengan mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai riil mata uang
tersebut. Berdasarkan topik pembahasan tersebut, dijelaskan bahwa hal ini adalah
hasil gagasan dari Bank Indonesia dalam rangka penyerdahanaan mata uang
Indonesia. Hal ini juga memiliki dampak psikologis terhadap nilai tukar asing
yang seolah-seolah menunjukkan kuatnya nilai tukar uang asing terhadap nilai
uang Indonesia. Meskipun pada dasarnya nilai uang yang ditukar adalah sama
atau tidak berbeda dengan nilai mata uang sebelum jumlah digit dihilangkan,
namun hal ini sekali lagi memiliki dampak psikologis menguatnya nilai tukar
rupiah.

Dalam pembahasan topik ini, ada beberapa argumentasi mengapa

kemudian Bank Indonesia mengusulkan untuk melaksanakan program ini. Dari


beberapa argumentasi yang dikemukakan dengan tim penyusun undang-undang
terkait redenominasi ini, ada satu argumentasi yang dikemukakan oleh Bank
Indonesia yang sangat menarik. Adapun hal tersebut yaitu keterkaitannya dengan
pendidikan. Argumentasi yang dikemukakan dan dikaitkan dengan pendidikan
adalah bahwa saat di sekolah dasar, anak-anak lebih ditekankan untuk melakukan
penghitungan dengan nilai-nilai sederhana, namun pada praktiknya, pada saat ini,
anak-anak justru berhadapan dengan transaksi yang menggunakan nilai yang tidak
sederhana. Mulai dari pecahan 1.000, 5.000, 10.000 dan sebagainya. Hal inilah
yang menjadi menarik, karena jika dilaksanakannya program ini, maka anak-anak
pada tingkat sekolah dasar lebih mudah mengaplikasikan cara-cara penghitungan
yang sebelumnya atau sedang diajarkan oleh guru di sekolahnya. Dalam

penjelasannya, redenominasi merupakan suatu program yang perlu dasar hukum


setingkat undang-undang untuk dijalankannya. Dalam diskusi dijelaskan, bahwa
sudah adanya draft undang-undang terkait redenominasi ini yang tinggal
menunggu pembahasan di DPR sebagai lembaga yang memiliki kewenangan
membetuk undang-undang bersama Presiden. Adapun pelaksanaan dari rencana
ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun untuk melaksanakan sosialisasi.
Agar ke depannya, masyarakat dapat siap menghadapi rencana baru ini. Dalam
melaksanakan kegiatan ini, diperlukannya bantuan dari pihak lain. Seperti
Kementeria Perdagangan diperlukan dalam rangka melakukan pengawasan
terhadap harga-harga barang dan jasa yang beredar di pasaran. Agar ketika rencan
ini diterapkan, tidak terjadinya inflasi secara tiba-tiba dan besar-besaran. Sebab,
dengan adanya pelaksanaan redenominasi ini, maka setiap trasaksi yang dilakukan
oleh masyarakat akan terlihat seolah-olah kecil nilainya. Karena sudah dijelaskan
di awal bahwa adanya tujuan redenominasi ini adalah untuk mempermudah dan
mengefisiensikan penggunaan uang sekaligus penyederhanaan uang. Masih
banyak tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan terjadinya
rencana ini. Agar tidak menjadi program yang terlalu terburu-buru dilaksanakan,
tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat, serta ke depannya dapat membawa
manfaat baik kepada Indonesia.

III. PENUTUP
Pada dasarnya dalam setiap bagian dalam Biro Hukum Kementerian
Keuangan memiliki tugas dan fungsinya masing-masing yang kesemuanya itu
demi menunjang kegiatan dalam Kementerian Keuangan. Menteri sebagai kepala
dalam Lembaga Kementerian memiliki tugas yang banyak dan pasti
membutuhkan bantuan dari berbagai bidang yang salah satunya adalah Biro
Hukum. Mahasiswa magang dalam mengikuti kegiatan yang ada dalam Biro
Hukum sangat terbantu khususnya dalam menyelesaikan tugas akhir mahasiswa
yang diwajibkan oleh pihak kampus. Tidak hanya itu juga, informasi dan kerja
nyata yang diberikan selama magang dalam Kementerian Keuangan membuat
mahasiswa sangat diperkaya dalam segi informasi dan pengalaman sebagai bekal
mahasiswa ke depannya. Diharapkan selanjutnya, mahasiswa lain yang akan
mengikuti magang pada Kementerian Keuangan diberikan akses lebih dan
kesempatan yang banyak untuk menambah pengetahuan melalui bahan-bahan
yang dapat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. Atau juga,
rujukan agar mahasiswa terbantu dalam menyelesaikan tugas akhirnya. Selain itu,
diskusi melalui berbagai topik yang dibahas dalam berbagai bagian sangat
memperkaya pengetahuan mahasiswa apalagi dalam bidang keuangan. Akhir kata,
semoga setiap kegiatan, ilmu, dan pengalaman yang didapat mahasiswa magang
dalam Biro Hukum Kementerian Keuangan dapat berguna bagi mahasiswa dan ke
depannya mengantar mahasiswa magang ke arah lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai