Disusun Oleh :
Dhiandra Verdine Amandanisa
15/381721/EK/20443
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
BAB I .........................................................................................................................................
PENDAHULUAN ....................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang OJK ..................................................................................................................... 2
1.2 Tujuan PKL .................................................................................................................................. 2
1.3 Waktu dan Tempat PKL............................................................................................................... 3
BAB II .......................................................................................................................................
GAMBARAN UMUM SATUAN KERJA .............................................................................4
2.1 Latar Belakang Satuan Kerja ........................................................................................................ 4
2.2 Struktur Organisasi Satuan Kerja ................................................................................................. 5
2.3 Tugas, Pokok, dan Fungsi Satuan Kerja ....................................................................................... 6
2.4 Alur Kerja (Business Process) Satuan Kerja ................................................................................ 7
BAB III......................................................................................................................................
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ..........................................................8
3.1 Kegiatan Harian PKL ................................................................................................................... 8
3.2 Manfaat yang Diperoleh ............................................................................................................. 11
BAB IV ....................................................................................................................................
PENUTUP ...............................................................................................................................14
4.1 Kritik .......................................................................................................................................... 14
4.2.Rekomendasi .............................................................................................................................. 15
REFERENSI ...........................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur
tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang No. 21 tahun 2011 tentang OJK. Pembentukan lembaga pengawasan sektor jasa
keuangan perbankan dibentuk sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2004 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa tugas mengawasi bank akan
dilakukan oleh lembaga pengawasan sektor jasa keuangan yang independen, dan dibentuk
dengan undang- undang.
Latar belakang pembentukan OJK dikarenakan perlunya suatu lembaga pengawasan yang
mampu berfungsi sebagai pengawas yang mempunyai otoritas terhadap seluruh lembaga
keuangan, dimana lembaga pengawas tersebut bertanggung jawab terhadap kegiatan
usaha yang dilakukan oleh bank maupun lembaga keuangan non bank, sehingga tidak ada
lagi lempar tanggung jawab terhadap pengawasannya. Selain itu, kegiatan usaha yang
dilakukan berakibat semakin besarnya pengaturan pengawasannya. Sehingga perlu adanya
suatu alternatif untuk menjadikan pengaturan dan pengawasan maupun lembaga keuangan
lainnya dalam satu atap.
Industri keuangan merupakan salah satu industri yang berkembang pesat dan memiliki
kompleksitas operasional serta tingkat kompetisi yang tinggi. Hal tersebut menyebabkan
industri keuangan jadi sangat berisiko, sehingga harus beroperasi secara hati-hati dan
efisien.
Selain itu, globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi telah menciptakan
sistem keuangan yang kompleks, dinamis, dan saling terkait antara masing-masing
subsektor keuangan, baik dalam produk, kelembagaan, maupun kepemilikan. Hal itu
berdampak pada meningkatnya eksposur risiko, sehingga diperlukan pengawasan
terintegrasi antara sektor Perbankan, IKNB, dan Pasar Modal yang bersifat lintas sektoral,
komprehensif, dan efektif. Dengan begitu, risiko bisa dideteksi sejak dini dan tindakan
pengawasan pun bisa dilakukan tepat waktu. Sebagai Lembaga yang memiliki fungsi
mengatur, mengawasi, dan melindungi Industri Jasa Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) memiliki peraturan terkait Pengawasan Terintegrasi. Pengawasan yang dimaksud
adalah pengawasan terhadap Konglomerasi Keuangan yang menggunakan strategi dan
metodologi berdasarkan risiko yang memungkinkan pengawas mendeteksi risiko yang
signifikan secara dini dan mengambil tindakan pengawasan yang sesuai dan tepat waktu.
Para pakar ekonomi mengemukakan pendapat mengenai OJK, bahwa OJK dibentuk guna
mengantisipasi kompleksitas sistem keuangan global. Sektor keuangan memperkuat
fondasi, daya saing dan stabilitas perekonomian nasional. pembentukan OJK diperlukan
guna mengatasi kompleksitas keuangan global dari ancaman krisis. Di sisi lain,
pembentukan OJK merupakan komitmen pemerintah dalam reformasi sektor keuangan di
Indonesia. Pemerintah mempunyai komitmen tinggi dan menjalankan mandat untuk
melakukan reformasi di sektor keuangan.
OJK akan membawahi industri perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Hal tersebut, cukup jadi
perhatian sebuah badan baru akan dikelilingi uang triliunan rupiah ditengah beberapa
lembaga independen yang ada di Indonesia sering terkait kasus korupsi dan merugikan
negara. Dengan adanya lembaga baru yang disebut OJK menarik sekali untuk diadakan
penelitian mengenai peranan OJK dalam pengaturan dan pengawasan perbankan
mengingat OJK akan mempunyai tugas baru dalam melakukan pengaturan dan
pengawasan di sektor perbankan, industri keuangan non-bank dan pasar modal yang ada
di Indonesia.
1.2 Tujuan PKL
penelaahan dan pemantauan terkait Emiten dan Perusahaan Publik yang bergerak di
sektor riil. Berdasarkan data di bulan Desember 2014, sejumlah 81 pihak emiten
saham, obligasi atau sukuk dan PP diawasi oleh bagian pemantauan perusahaan
industri Dasar, Logam dan Kimia. Emiten dan Perusahaan Publik (EPP) yang
32/POJK.04/2014).
Pihak-pihak tersebut juga bertanggung jawab atas pelaporan Laporan Insidentil yang
antara lain:
Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan kepada Publik (Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015)
Keterbukaan Informasi bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Dimohonkan
Pailit (Peraturan Nomor X.K.5)
Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu (Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017)
STRUKTUR ORGANISASI
BIDANG PENGAWASAN PASAR MODAL
KEPALA EKSEKUTIF
PENGAWAS PASAR
MODAL
DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT
PENETAPAN SANKSI PENILAIAN
PENGATURAN PENGELOLAAN
DAN KEBERATAN KEUANGAN
PASAR MODAL INVESTASI
PASAR MODAL PERUSAHAAN
SEKTOR JASA
DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT PASAR MODAL PENGAWASAN
PEMERIKSAAN SYARIAH LEMBAGA EFEK
PASAR MODAL DIREKTORAT
PENILAIAN
DIREKTORAT KEUANGAN
DIREKTORAT
PENGAWASAN PERUSAHAAN
STANDAR
TRANSAKSI SEKTOR RIIL
AKUNTANSI DAN
TATA KELOLA EFEK
DIREKTORAT
LEMBAGA DAN
PROFESI
PENUNJANG
PASAR MODAL
2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja
Alur kerja (business process) atas kegiatan yang dilakukan pada Direktorat PKP sektor
riil yang dilampirkan dalam bentuk flowchart antara lain:
SOP Penelaahan Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada
Publik
SOP Penelaahan Laporan Keuangan
BAB III
LOGBOOK:
8 Januari
9 Januari
12 Januari
Input dan sortir surat masuk kedalam SINTA (disposisi diterima dan diagendakan)
Monitoring Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.03/2017
a. Laporan Penunjukkan AP dan KAP
b. Laporan evaluasi komite audit
15 Januari
16 Januari
Input dan sortir surat masuk kedalam SINTA (disposisi diterima dan diagendakan) serta
input kedalam database Ms. Excel
17 Januari
Laporan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.03/2017: Laporan
Penunjukan AP/KAP
PP 77 tahun 2013 dan PP 56 tahun 2016: BAE (Biro Administrasi Efek):
memastikan emiten memenuhi syarat – insentif 5% PPh
18 Januari
Peraturan No. IX. E.1 tentang Transaksi Afiliasi: Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu
19 Januari
Input dan sortir surat masuk kedalam SINTA (disposisi diterima dan diagendakan) serta
input kedalam database Ms. Excel
Rapat Kickoff Penyempurnaan Peraturan No. IX. E.1 bersama emiten
22 Januari
Laporan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.03/2017: Laporan
Penunjukan AP/KAP
PP 77 tahun 2013 dan PP 56 tahun 2016: BAE (Biro Administrasi Efek):
memastikan emiten memenuhi syarat – insentif 5% PPh
23 Januari
Mengikuti kegiatan Sosialisasi Peraturan OJK terkait Penerbitan Obligasi Daerah dan/atau
Sukuk Daerah (POJK No. 61/POJK. 04/2017; POJK No. 62/POJK .04/2017;
Input dan sortir surat masuk kedalam SINTA (disposisi diterima dan diagendakan) serta
input kedalam database Ms. Excel
Input data prospektus penawaran umum perdana saham Chandra Asri
Petrochemical Tbk. yang mencakup informasi lengkap profil perusahaan, laporan
keuangan, penjamin emisi, jumlah saham – menggunakan SPE
24 Januari
Input dan sortir surat masuk kedalam SINTA (disposisi diterima dan diagendakan) serta
input kedalam database Ms. Excel
Input data prospektus penawaran umum perdana saham AKR Corporindo Tbk.
yang mencakup informasi lengkap profil perusahaan, laporan keuangan, penjamin
emisi, jumlah saham – menggunakan SPE
Input data prospektus penawaran umum perdana saham Chandra Asri
Petrochemical Tbk. yang mencakup informasi lengkap profil perusahaan, laporan
keuangan, penjamin emisi, jumlah saham – menggunakan SPE
25 Januari
Laporan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.03/2017: Laporan
Penunjukan AP/KAP
26 Januari
Rapat Transaksi Afiliasi PT Eagle High Plantation Tbk dengan perusahaan
terkendali:
1. PT Agro Nusantara
2. PT Agro Borneo Perkebunan
3. PT Agro Plantation
4. PT Rajawali Corpora
29 Januari
Input dan sortir surat masuk kedalam SINTA (disposisi diterima dan diagendakan) serta
input kedalam database Ms. Excel
30 Januari
Membuat salinan Lampiran Tanggapan atas Konsep Pedoman Kode Perusahaan
Tercatat atas Tanggapan OJK dan Bursa Efek Indonesia
31 Januari
Membuat salinan Lampiran Tanggapan atas Konsep Pedoman Kode Perusahaan
Tercatat atas Tanggapan OJK dan Bursa Efek Indonesia (lanjutan)
Mengikuti Rapat Koordinasi Permohonan Persetujuan Atas Kode Perusahaan
Tercatat Oleh Bursa Efek Indonesia
Membuat notulensi atas Rapat Koordinasi Permohonan Persetujuan Atas Kode
Perusahaan Tercatat Oleh Bursa Efek Indonesia
Input dan sortir surat masuk kedalam SINTA (disposisi diterima dan diagendakan) serta
input kedalam database Ms. Excel
1 Februari
Input dan sortir surat masuk kedalam SINTA (disposisi diterima dan diagendakan) serta
input kedalam database Ms. Excel
Mempelajari cara menelaah laporan keuangan
2 Februari
Penyerahan laporan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Otoritas Jasa Keuangan
Input dan sortir surat masuk kedalam SINTA (disposisi diterima dan diagendakan) serta
input kedalam database Ms. Excel
PENUTUP
4.1 KRITIK
4.2 REKOMENDASI
Adanya akses internet untuk publik guna memudahkan tamu atau non-pegawai
seperti peserta PKL dalam belajar, bekerja untuk menggali informasi lebih untuk
menunjang produktivitas kerja
Adanya kurikulum pasti pada waktu waktu tertentu yang ditentukan untuk peserta
praktek kerja lapangan untuk memaksimalkan produktivitas yang dapat
memaksimalkan efektifitas dan efisiensi