Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin


dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Abortus yang berlangsung tanpa
tindakan disebut abortus spontan, sedangkan abortus yang terjadi dengan sengaja
dilakukan tindakan disebut abortus provokatus. Dikenal berbagai macam abortus
sesuai dengan gejala, tanda dan proses patologi yang terjadi, yaitu abortus
iminens, abortus insipiens, abortus kompletus, abortus inkompletus, missed
abortus, abortus habitualis, abortus infeksious dan abortus septik. 1 Menurut World
Health Organization (WHO) abortus terjadi pada 10% dari seluruh kehamilan. Di
Indonesia diperkirakan ada lima juta kehamilan pertahun, dimana 10-15%
diantaranya atau sekitar 500.000-750.000 mengalami abortus setiap tahun.2
Kuretase merupakan salah satu prosedur obstetrik dan ginekologi yang
dilakukan baik untuk pengosongan sisa konsepsi dari kavum uteri akibat abortus
ataupun untuk mengetahui kelainan perdarahan uterus pada kasus ginekologi.3
Kuretase dilakukan pada kasus dengan perdarahan uterus abnormal, pengeluaran
polip dari uterus, pengeluaran IUD, pengeluaran sisa placenta, dan juga
mengeluarkan sisa konsepsi dari uterus.4 Abortus merupakan kasus yang paling
banyak memerlukan kuret.3 Tindakan kuretase dapat memberikan komplikasi
berupa perdarahan, infeksi, Ashermans syndrome, dan bahkan perforasi uterus.5,6,7
Angka kejadian infeksi sangat mungkin terjadi ketika suatu alat dimasukkan ke
dalam uterus, apalagi jika alat yang digunakan tidak bersih. 5,8 Perdarahan yang
banyak jarang terjadi, tetapi bisa menjadi mungkin jika alat yang digunakan
selama tindakan kuretase melukai dinding dari uterus. Ashermans syndrome
merupakan terbentuknya perlengketan atau terbentuknya jaringan parut pada
rongga uteri yang berkaitan dengan tindakan kuret. Angka kejadian Ashermans
syndrome cukup sering terjadi, jika tidak disembuhkan akan dapat menimbulkan
resiko pada kehamilan selanjutnya, seperti kehamilan ektopik dan plasenta

previa.8 Perforasi uterus merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada
tindakan kuretase.7 Insiden terjadinya perforasi uterus berkisar antara 0.4-15%
dalam 1000 kasus aborsi.9 Perforasi uterus terjadi ketika alat yang digunakan
dalam melakukan tindakan kuretase melukai dan membuat lubang pada dinding
uterus. Hal ini akan lebih sering terjadi ketika tindakan kuretase dilakukan selama
kehamilan karena pelunakan dinding rahim. Perforasi uterus dapat mengakibatkan
cedera pada organ internal lainnya.10 Meskipun jarang, perforasi ileus dapat terjadi
akibat perforasi uterus.11

LAPORAN KASUS
Nama

: Ida Mukuan

Umur

: 26 tahun

Pendidikan

: D III

Pekerjaan

: PNS

Alamat

: Siau

Bangsa

: Indonesia

Agama

: Kr. Protestan

Nama Suami

: Rocky Lamare

Pekerjaan

: PNS

MRS

: 7 Desember 2014

Anamnesis Utama
Keluhan utama : nyeri pada seluruh daerah perut
Riwayat Penyakit Sekarang : nyeri dirasakan di seluruh daerah perut. Nyeri
dirasakan penderita sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan
terus menerus. Nyeri tekan dirasakan pada seluruh daerah perut. Nyeri dirasakan
pada saat inspirasi. Sesak dialami penderita sejak 1 hari sebelum masuk rumah
sakit.
Riwayat dikuret 3 hari sebelum masuk rumah sakit ( 3 Desember 2014) di RS.
Siau oleh dokter.
Riwayat penderita minum obat-obatan (misoprostol) tanpa sepengatahuan dokter.
BAK : biasa
BAB :(-) sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
Riwayat penyakit jantung, hati, ginjal, kencing manis, darah tinggi disangkal
3

penderita.
Anamnesis Ginekologis
Riwayat perkawinan dan kehamilan
Kawin pertama kali , usia saat kawin 24 tahun.
Kehamilan I tahun 2013, laki-laki, secara Sectio Ceasarea di RS. Siloam oleh
dokter.
Kehamilan II abortus tanggal 3 Desember 2014

Riwayat Haid
Menarche umur 14 tahun, lamanya haid 3-4 hari, siklus teratur (28) hari,
banyaknya 3 kali ganti pembalut setiap hari, hari pertama haid terakhir tanggal 28
November2014.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum

: Cukup

Kesadaran

: Compos Mentis

Tekanan Darah

: 110/70 mmHg

Nadi

: 88 x/menit, regular, isi cukup

Respirasi

: 28 x/menit

Suhu

: 370C

Warna kulit

: Sawo matang

Mata

: Pupil isokor, konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik


-/-

Lidah

: Beslag (-)

Gigi

: Caries (-)

Leher

: Pembesaran KGB (-)

Dada

: Simetris, deformitas (-)

Jantung

: Bunyi jantung I-II normal, bising (-)

Paru-paru

: Suara pernapasan vaskuler, Ronkhi -/-, Wheezing


-/-

Perut

:Datar, nyeri tekan (+), massa (-), WD (-), peristaltik


(+)

normal

Hati

: Tidak teraba

Limpa

: Tidak teraba

Kelamin

: Tidak ada Kelainan

Ekstremitas

: Akral hangat, edema(-), refleks fisiologis +/+

Status Lokalis
Abdomen

Inspeksi

: datar

Palpasi

: Nyeri tekan (+), massa (-),

Perkusi

: WD (-)

Auskultasi

: Bising usus (+) normal

Status Ginekologi
Inspeksi

: fluksus (-), flour (-), Vulva tidak ada kelainan

Inspekulo

: fluksus (-), flour (-), vulva/vagina tidak ada kelainan, porsio licin,
erosi (-), Livide (+), OUE tertutup

PD

: fluksus (-), flour (-), vulva/vagina tidak ada kelainan, portio


lunak, erosi (-), nyeri (-)

CUT

: dalam batas normal

Adneksa/Parametrium bilateral

: lemas, nyeri (-)

Laboratorium
Hemoglobin

: 11,2 gr%

Leukosit

: 16.200/mm3

Trombosit

: 271.000/mm3

Eritrosit

: 3,8 106 /L

Hematokrit

: 32,7%

GDS

: 92mg/dL

Creatinin

: 0,9 mg/dL

Ureum

: 21 mg/dL

Natrium

: 139 mEq/dL

Kalium

: 3,9 mEq/dL

Chlorida

: 104 mEq/dL

Hasil USG

: Suspek Perforasi Uterus

Resume Masuk
P1A1, 26 tahun MRS tanggal 7 Desember 2014

jam 04.00 dengan

keluhan utama nyeri di seluruh daerah perut, nyeri terus menerus. Riwayat
kuretase tanggal 3 Desember 2014.
BAK biasa. BAB (-) sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit

RPD disangkal

Status praesens :
KU : Cukup
Kes : Compos Mentis
Tanda Vital : T: 110/70 mmHg, N: 88x/menit R: 28X/m, S : 37 0C
Pemeriksaan fisik
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterus -/Perut : datar, nyeri tekan (+), massa (-), WD (-), BU (+) normal
Ginekologi :
Inspeksi

: fluksus (-), flour (-), Vulva tak

Inspekulo

: fluksus (-), flour (-), vulva/vagina tidak ada kelainan, porsio licin,
erosi (-), Livide (+), OUE tertutup

PD

: fluksus (-), flour (-), vulva/vagina tidak ada kelainan, portio


lunak, erosi (-), nyeri (-)

CUT

: dalam batas normal

Adneksa/Parametrium bilateral

Diagnosa Sementara :

: lemas, nyeri (-)

P1A1 26 tahun post kuretase + akut abdomen ec.

Peritonitis + bekas SC + susp. Perforasi uterus


Sikap :
Rawat Konservatif
Metergin 3 x 1 amp IM (3 hari)

Ceftriaxon 3 x 1 gr iv (skin test)


Metronidazole 2 x 0,5 gr drips
DL serial, GDS, Ureum, Creatinin, Natrium, Kalium, Chlorida
Lapor konsulen dr. Joice Sondakh, Sp.OG (K) advis:
Konsul bedah
Foto polos 3 posisi
Foto toraks

Laporan Operasi
Minggu, 7 Desember 2014
Nama

: Ny. Ida Mukuan

Diagnosa Pra-Operasi

:P1A1 26 tahun post kuretase + akut abdomen ec.


Peritonitis + susp. Perforasi Uterus + Ileus Paralitik
+ bekas SC

Diagnosa Post-Operasi

:P1A1 26 tahun dengan perforasi ileum ec. Perforasi


uterus post kuretase + bekas SC

Jenis Operasi

: Laparatomi eksplorasi + repair ileum

Operator

: dr. Maria F. T. Loho, Sp.OG(K)

Assisten operator

: dr. Paulina, dr. Toar

Pasien ditidurkan terlentang di atas meja operasi, dilakukan tindakan desinfeksi


pada abdomen dan sekitarnya, kemudian ditutup dengan doek steril kecuali
lapangan operasi. Dalam keadaan epidural dan general anestesi, dilakukan insisi
linea mediana inferior. Insisi diperdalam lapis demi lapis. Setelah peritoneum
dibuka tampak cairan seropurulen dan sisa makanan pada kavum abdomen.
Eksplorasi tampak perlengketan antara uterus dan ileum serta rectum. Konsul ke
8

bagian bedah di atas meja operasi. Operasi dilanjutkan oleh bagian bedah.
Eksplorasi tampak uterus bekas perforasi di bagian posterior korpus uteri yang
tertutup, perdarahan (-). Dilanjutkan dengan adhesi dan refreshing wound dan
penjahitan primer. Dilakukan pencucian dengan NaCl 0,9% didapatkan laserasi
sigmoid 2,5 cm dilakukan hecting. Dilakukan pencucian kembali dengan NaCl
0,9% sampai yakin bersih. Dipasang drain abdomen. Dinding abdomen dijahit
lapis demi lapis.

Follow Up
Tanggal 9 Desember 2014
Keluhan: Demam (-), Nyeri (+)
KU: Cukup

Kes: CM

TD: 100/70 mmHg

N: 92x/m

R: 20x/m

Sb: 36,50C

Pemeriksaan Fisik

: Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (+)

Drain

: 500 cc

Diagnosa

: P1A1 26 tahun dengan perforasi ileum ec. Perforasi uterus


post kuretase + bekas SC. Telah dilakukan laparatomi
eksplorasi + repair ileum

Sikap

:
Meropenem 3 x 1 gr
Rencana alih rawat Bedah terapi sesuai Bedah

11.00
Keluhan

: nyeri luka operasi

KU

: cukup

Kes : CM
9

TD : 100/60mmHg

N: 92x/m

Pemeriksaan Fisik

R: 20x/m

S: 36,50C

Abdomen
Inspeksi : datar, luka operasi terawat, rembesan darah tidak ada,
pus tidak ada, terpasang 2 drain sebelah kanan (serose 400cc/ 24
jam), 1 drain sebelah kiri (serous 100cc/24 jam).
Palpasi : lemas, nyeri tekan (+)
Perkusi : timpani, WD (-)
Auskultasi
Pemeriksaan Ginekologi

: Bising usus (+)


:

Inspeksi

: Fluksus (-), flour (-), vulva tidak ada kelainan

Inspekulo

: Fluksus (+), flour (-), vagina tidak ada kelainan, portio licin, erosi
(-), livide (-), OUE tertutup

Pemeriksaan Dalam : Fluksus (+) sedikit, fluor (-), vulva/vagina tidak ada
kelainan, portio kenyal, nyeri goyang portio (-)
CUT

: tidak teraba membesar

A/P bilateral : lemas, massa (-)


CD

: tidak menonjol

Diagnosis

: P1A1 26 tahun dengan perforasi ileum ec. Perforasi uterus post


kuretase + bekas SC. Telah dilakukan laparatomi eksplorasi +
repair ileum

Sikap

Tidak ada penanganan khusus dari bidang Obstetri Ginekologi

10

10 Desember 2014
Keluhan: tidak ada
KU: Cukup

Kes: CM

TD: 100/80 mmHg


Diagnosa

N: 86x/m

R: 20x/m

Sb: 36,50C

: P1A1 26 tahun dengan perforasi ileum ec. Perforasi uterus


post kuretase + bekas SC. Telah dilakukan laparatomi
eksplorasi + repair ileum

Sikap

:Tidak ada penanganan khusus di bidang Obstetri


Ginekologi

11 Desember 2014
Keluhan: tidak ada
KU: Cukup

Kes: CM

TD: 90/60 mmHg


Diagnosa

N: 88x/m

R: 20x/m

Sb: 36,30C

: P1A1 26 tahun dengan perforasi ileum ec. Perforasi uterus


post kuretase + bekas SC. Telah dilakukan laparatomi
eksplorasi + repair ileum

Sikap

: Tidak ada penangana khusus di bidang Obstetri dan


Ginekologi

11

BAB III
PEMBAHASAN

Kuretase adalah hal yang umum dilakukan pada kasus aborsi, namun ada
beberapa komplikasi yang dapat muncul. Perforasi uterus merupakan kejadian
yang paling berhubungan dengan tindakan kuretase. Pada kasus yang jarang,
selain terjadi perforasi uterus dapat pula terjadi perforasi ileum dan usus besar.
Perforasi uterus dari anamnesis bisa didapatkan adanya nyeri perut. 12 Pada kasus
ini, penderita mengeluh nyeri yang terus-menerus pada seluruh daerah perut.
Selain itu, penderita mengeluh tidak flatus dan tidak BAB. Hal ini sesuai dengan
kepustakaan yang menyatakan bahwa perforasi dari usus akan menyebabkan
penderita tidak flatus dan tidak BAB.12
Dari pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan di seluruh daerah perut.
Dari pemeriksaan penunjang yang dilakukan (USG) didapatkan adanya massa
komplex di corpus uteri yang berhubungan dengan kavum uteri. Hasil ini
diinterpretasikan dengan suspek perforasi uterus. Dari anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien ini dapat didiagnosis dengan perforasi
uterus. Adanya perforasi uterus didukung dengan penemuan saat dilakukan
laparatomi eksplorasi dimana didapatkan bekas perforasi pada belakang korpus
uterus dextra yang telah tertutup.
Pengobatan perforasi uterus tergantung pada jumlah perdarahan eksterna
maunpun interna, lokasi dan ukuran cedera, serta kemungkinan terjadinya trauma
viseral.13 Pada kebanyakan kasus, perforasi uterus akibat kuretase jarang
membutuhkan perbaikan pembedahan, karena uterus akan berusaha untuk
menyembuhkan dirinya sendiri dengan menutup luka bekas perforasi. 10,13 Perforasi
sederhana oleh sonde biasanya dapat diatasi dengan observasi ketat di rumah
sakit.13 Bila ada bukti perdarahan internal terus menerus atau kerusakan usus serta
adanya akut abdomen, maka laparatomi eksplorasi harus dilakukan untuk
mengadakan perbaikan yang tepat.13,14

Hal ini sesuai dengan kasus, dimana

penderita mengeluh nyeri perut yang terus menerus di seluruh lapang perut.

12

Daftar Pustaka
1. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
2.
3.
4.
5.

6.
7.

Prawirohardjo; 2010.
A
B
B
Stoppler MC. Dilation and Curretage. 2014. Diunduh dari:
http://www.emedicinehealth.com/dilation_and_curettage_dandc/page2_em
.htm
1
Bacon JL. Diagnostic Dilation and Curretage. Diunduh dari:
http://emedicine.medscape.com/article/1848239overview#showall

8. A
9. Sangam PS, Jayakumar NM, Yaliwal LV. Uterine Perforation with
Omental Prolapse in a case of Unsafe Abortion. Asian Jurnal of Medical
Sciences. 2011; 145-7.
10. Stovall D. Patient Information: Dilation and Curretage. 2013. Diunduh
dari: http://www.uptodate.com/contents/dilation-and-curettage-dand-c-beyond-the-basics

11. Sherigar JM. Uterine Perforation with Subtotal Small Bowel Prolapse A
Rare Complication of Dilatation and Curretage. South India. 2005.
12. Rani A. A Case of Uterine And Rectal Perforation in Septic Abortion
Caused by Untrained Personnel at Peripheral Center. Case study and Case
Report 2014; (4)3: 110-7.
13. Taber B. Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran;2005.
14. Kate V. Exploratory Laparotomy. 2013. Diunduh dari:
http://emedicine.medscape.com/article/1829835overview#showall

13

Anda mungkin juga menyukai

  • Referat CLP Charity
    Referat CLP Charity
    Dokumen30 halaman
    Referat CLP Charity
    Rafles Simbolon
    Belum ada peringkat
  • Pulmonologi
    Pulmonologi
    Dokumen48 halaman
    Pulmonologi
    Clerik Heal
    Belum ada peringkat
  • Geriatri1
    Geriatri1
    Dokumen18 halaman
    Geriatri1
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • Hepatologi
    Hepatologi
    Dokumen9 halaman
    Hepatologi
    HeidyGraciaPalempung
    Belum ada peringkat
  • Reumatologi
    Reumatologi
    Dokumen13 halaman
    Reumatologi
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • Journal Translate
    Journal Translate
    Dokumen3 halaman
    Journal Translate
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • Refarat
    Refarat
    Dokumen23 halaman
    Refarat
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • 01.1. Prosedur Dan Tindakan Kardiologi
    01.1. Prosedur Dan Tindakan Kardiologi
    Dokumen19 halaman
    01.1. Prosedur Dan Tindakan Kardiologi
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Cover Interna
    Laporan Kasus Cover Interna
    Dokumen1 halaman
    Laporan Kasus Cover Interna
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • 3496
    3496
    Dokumen12 halaman
    3496
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • Gastroenterologi
    Gastroenterologi
    Dokumen16 halaman
    Gastroenterologi
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • He 1
    He 1
    Dokumen14 halaman
    He 1
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Flow
    Lapkas Flow
    Dokumen13 halaman
    Lapkas Flow
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • He Per
    He Per
    Dokumen6 halaman
    He Per
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • Etiologi&Epidemiologi
    Etiologi&Epidemiologi
    Dokumen2 halaman
    Etiologi&Epidemiologi
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • Keespto
    Keespto
    Dokumen13 halaman
    Keespto
    Risa Yuniadilla
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR Perrr
    DAFTAR Perrr
    Dokumen2 halaman
    DAFTAR Perrr
    Laalaa Shalvy Sima
    Belum ada peringkat
  • Health Education Kehamilan Ektopik Terganggu 2
    Health Education Kehamilan Ektopik Terganggu 2
    Dokumen3 halaman
    Health Education Kehamilan Ektopik Terganggu 2
    Jemmy Sie
    Belum ada peringkat
  • Perdarahan Antepartum
    Perdarahan Antepartum
    Dokumen35 halaman
    Perdarahan Antepartum
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • He Sterilisasi
    He Sterilisasi
    Dokumen16 halaman
    He Sterilisasi
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • Steri Lisas I
    Steri Lisas I
    Dokumen1 halaman
    Steri Lisas I
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • Hiperemesis Gravidarum
    Hiperemesis Gravidarum
    Dokumen4 halaman
    Hiperemesis Gravidarum
    Endriko Toreh
    Belum ada peringkat
  • Brosur HE
    Brosur HE
    Dokumen3 halaman
    Brosur HE
    Andy Abraham Rangan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • Promosi Qbule
    Promosi Qbule
    Dokumen1 halaman
    Promosi Qbule
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • Per Tanya An
    Per Tanya An
    Dokumen1 halaman
    Per Tanya An
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • HE (Hemoragic Antepartum)
    HE (Hemoragic Antepartum)
    Dokumen21 halaman
    HE (Hemoragic Antepartum)
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • 3 Daftar Hadir HE Kelahiran Prematur
    3 Daftar Hadir HE Kelahiran Prematur
    Dokumen1 halaman
    3 Daftar Hadir HE Kelahiran Prematur
    Randy Nicholas Lesiasel
    Belum ada peringkat
  • Katarak Senilis Matur
    Katarak Senilis Matur
    Dokumen12 halaman
    Katarak Senilis Matur
    arlinferlin
    Belum ada peringkat