ABSTRAK
Gonore disebabkan bakteri Neisseria gonorrhoeae, dapat menular melalui hubungan seksual
dengan penderita. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian gonore antara lain
pengetahuan tentang gonore, perilaku penggunaan kondom dan vaginal douching. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan, pemakaian
kondom, dan vaginal douching dengan kejadian PMS gonore pada WPS di Kelurahan
Bandungan Kec. Bandungan Kab. Semarang.
Penelitian ini menggunakan desain survey analitik, pengambilan subjek dengan rancangan
cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggnakan simple random sampling, populasi
penelitian ini 153 dan sampel 60 WPS. Analisis data menggunakan menggunakan chi-square.
Hasil pengujian menunjukan nilai X2 hitung 13,858 dan p-value 0,001 (pengetahuan), X
hitung 28,807 dengan p-value 0,000 (pemakaian kondom), X2 hitung 21,818 dengan p-value
0,000 (vaginal douching), yang menunjukan ada hubungan antara pengetahuan, pemakaian
kondom, vaginal douching dengan kejadian penyakit menular seksual (gonore).
Simpulan dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, WPS, ilmu pengetahuan,
dan tenaga kesehatan dalam mencegah terjadinya penyakit menular seksual (gonore).
Kata kunci : gonore, pengetahuan, kondom, vaginal douching.
Kepustakaan : 46 (2000-2013)
PENDAHULUAN
Wanita rentan dengan gangguan
reproduksi karena organ reproduksi wanita
berhubungan langsung dengan dunia luar
melalui liang senggama, rongga ruang
rahim, saluran telur atau tuba fallopii yang
bermuara di dalam perut ibu. Hubungan
langsung ini mengakibatkan infeksi pada
bagian luarnya berkelanjutan dapat berjalan
menuju ruang perut dalam bentuk infeksi
selaput dinding perut atau peritonitis
(Manuaba, 2010).
Penyakit menular seksual rnerupakan
salah satu infeksi saluran reproduksi yang
ditularkan melalui hubungan kelamin.
Penyebab infeksi tersebut dapat berupa
kuman, jamur, virus dan parasit (Widyastuti,
2009).
Penyakit menular seksual akan lebih
berisiko bila melakukan hubungan seksual
153
153.(0,1) 2 + 1
153
=
2.53
=
= 60,47
= 60
responden
Jadi besar sampel dalam penelitian ini
adalah 60 responden
TEKNIK SAMPLING
Tehnik pengambilan sampel yang
dalam penelitian ini adalah secara simple
random sampling atau sampel acak
sederhana, dengan memilih absen ganjil.
Karena setiap anggota atau unit dari
populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk
di
seleksi
sebagai
sampel
(Notoadmojo, 2005).
ANALISIS UNIVARIAT
Analisis
univariat
dilakukan
bertujuan
untuk
menjelaskan
atau
medeskripsikan karakteristik setiap variabel
penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini
hanya
menghasilkan
distribusi
dan
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo
2010).
Persentase (%)
19
24
17
60
31.7
40.0
28.3
100.0
F
40
20
60
Persentase
(%)
66.7
33.3
100.0
Persentase (%)
30
30
60
50.0
50.0
100.0
Persentase (%)
16
44
60
26.7
73.3
100.0
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Infeksi gonore
Positif
Negatif
n
1
5
10
16
%
1.7
8.3
16.7
26.7
n
18
19
7
44
%
30.0
31.7
11.7
73.3
Total
value
%
N
19 31.7
24 40.0
17 28.3
60 100.0
0,00
1
Infeksi golore
Positif
Negatif
n
n
%
%
2 3.3 38 63.3
14 23.3 6 10.0
16 26.7 44 73.3
Total
N
%
40 66.7
20 33.3
60 100.0
value
Infeksi gonore
Positif
Negatif
%
n
Ya
% n
16 26.7 14
Tidak
Jumlah
Total
%
23.3
0 30
50.0
16 26.7 44
73.3
N
30
50.0
30
50.0
60
100.0
-value
0,000
0,000
PEMBAHASAN
Analisis Univariat
1. Pengetahuan tentang gonore
Pengetahuan WPS Berdasarkan
tabel 5.1 diketahui bahwa sebagian
besar WPS di Kelurahan Bandungan,
Kec. Bandungan Kab. Semarang
memiliki pengetahuan yang cukup yaitu
sebanyak 24 responden (40,0%) dari 60
responden,
dibandingkan
dengan
pengatahuan baik ada 19 responden
(31,7%), dan pengetahuan kurang ada
17 responden (28,3%).
Responden
di
Kelurahan
Bandungan Kec. Bandungan Kab.
Semarang yang memiliki pengetahuan
baik tentang gonore adalah 19
responden (31,7%) dan 24 responden
(40,0%) memiliki pengetahuan cukup.
Responden
tersebut
memiliki
pengetahuan baik dan cukup karena
mengerti tentang pengertian, gejala,
komplikasi, pencegahan, diagnose, dan
pengobatan. Pengetahuan menurut
Soekidjo Notoatmojo (2010) adalah
hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang
melakukan
penginderaan
terhadap
suatu
obyek
tertentu.
Pengetahuan seseorang dipengaruhi
oleh berbagai hal salah satunya adalah
informasi
kesehatan.
Pengetahuan
sangat erat hubungannya dengan
informasi yang telah didapatkan,
responden berpengetahuan baik karena
di Kelurahan Bandungan
Kec.
Bandungan Kab Semarang telah aktif
diadakan penyuluhan kepada para WPS,
terutama tentang penyakit menular
seksual termasuk gonore.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan responden tentang gonore
dipengaruhi oleh pendidikan, umur dan
informasi.
Pengetahuan
seseorang
tentang suatu hal akan berdampak pada
pola pikir yang semakin maju. Pola
pikir yang maju dan umur produktif
menyebabkan
kecepatan
dalam
mencerna dan memahami sebuah
informasi, sehingga daya serapnya
terhadap informasi akan semakin baik.
2. Pemakaian kondom
Hasil penelitian di Kelurahan
Bandungan, Kec. Bandungan Kab.
Semarang
sebagian
besar
WPS
memakai kondom yaitu 40 responden
(66,7%). Kondom merupakan selubung
atau sarung karet yang dapat terbuat
dari berbagai bahan diantaranya lateks
(karet), plastik (vinil), atau bahan alami
(produksi hewani) yang dipasang pada
penis saat hubungan seksual (Saifuddin,
2003). Dari hasil wawancara lanjut pada
WPS, sebagian besar WPS memakai
kondom saat berhubungan seksual
dikarenakan manfaat kondom yang
10
11
7. Ada
hubungan
perilaku
vaginal
douching pada WPS dengan kejadian
Gonore pada WPS di Kelurahan
Bandungan, Kec. Bandungan Kab.
Semarang dengan p value 0,000< 0,05
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan serta mengacu pada manfaat
penelitian, maka saran penelitian sebagai
berikut :
1. Bagi WPS : WPS agar lebih menjaga
diri dari agar tidak mengalami infeksi
gonore yaitu dengan meningkatkan
pengetahuan penularan penyakit gonore
dan upaya preventif penyakit menular
gonore dengan selalu menggunakan
kondom dengan benar dan tidak
melalukan perilaku menyimpang seperti
vaginal douching.
2. Bagi institusi : Diharapkan dapat
bermanfaat bagi institusi D IV
kebidanan sebagai dokumentasi, bahan
pustaka, maupun sebagai bahan
masukan bagi mahasiswa kebidanan
dalam menyelesaikan tugas akhir.
3. Bagi Puskesmas Duren : Tenaga
kesehatan di puskesmas duren agar
memberikan KIE tentang pencegahan
penyakit PMS (gonore) atau PMS
secara rutin.
4. Bagi Peneliti : Hasil penelitian ini
diharapkan dapat digunakan untuk
mengembangagkan penelitian dengan
meneliti faktor lain yang mempengaruhi
12