Dicky Angga
10310104
PEMBIMBING
dr. H. Nano Sukarno, Sp. An
dr. Teguh Santoso Efendi, Sp. An-KIC., M.Kes
dr. Andika Chandra Putri, Sp. An
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
: By. Ny. P
Umur
: 5 Hari
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
:Tamansari, Tasikmalaya.
Tanggal Masuk RS
: 13 Agustus 2015
No. CM
: 15295801
Dokter Anestesi
Dokter Bedah
B. PERSIAPAN PRE-OPERASI
1. Anamnesa
a. A (Alergy)
Terdapat alergi terhadap cuaca (-), alergi makanan (-), alergi obat (-).
b. M (Medication)
Tidak sedang menjalani pengobatan penyakit tertentu.
c. P (Past Medical History)
Riwayat asthma (-), penyakit yang sama dan riwayat operasi
sebelumnya (-)
d. L (Last Meal)
Pasien sebelum operasi puasa selama 2 jam
e. E (Elicit History)
Os datang ke RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya pada tanggal 8
Agustus 2015 dengan keluhan tidak ada anus. Ibu mengatakan anaknya
sejak lahir taggal 7 Agustus pukul 23.00 yang ditolong bidan desa
setempat dengan persalinan spontan, dengan berat badan 3300 gram
namun setelah kelahiran dan diperiksa ternyata bayi tidak mempunyai
anus. Bayi tampak kembung dan rewel. Keesokan harinya pihak
keluarga membawa ke dokter spesialis anak lalu dokterpun merujuk ke
rumah sakit.
2. Pemeriksaan Fisik
Tanggal Periksa
: 12 Agustus 2015
Dirawat di
: Ruang 3A
Vital sign
a. KU
b. Kesadaran
c. TD
d. Nadi
e. Respirasi
f. Suhu
Status Generalisata
Berat badan : 3300 gram
Kepala
o Kepala
o Mata
: Tidak cekung
: Anemis ( - ) / ( - )
: Ikterik ( - ) / ( - )
: Refleks cahaya ( + ) / ( + ), Pupil
Isokor dextra = sinistra
o Hidung
Pernapasan cuping hidung: ( - )
Sekret `
:(-)
Mukosa hiperemis
:(-)
o Telinga
Nyeri tekan tragus
:(-)/(-)
Auricula
:Tidak tampak kelainan
Meatus acusticus eksternus
: (+)/(+)
o Mulut
Bibir
: Mukosa bibir basah,
Sianosis ( - )
Palatum
: Celah palatum (+)
o Leher
KGB
: Pembesaran ( - ) / ( - )
o Thoraks
Inspeksi
:Bentuk gerak simetris dextra=sinistra
Rektraksi supraclavicula ( - ) / ( - ),
Retraksi intercostalis ( - ) / ( - ),
Retraksi subcostalis
( - ) / ( - ) dan
Retraksi epigastrium ( - )
: Teraba pergerakan dinding dada
simetris
: Tidak dilakukan
: Vesiculer breathing sound ( + ) / ( +),
Weezhing ( - ) / ( - ), Ronki ( - ) / ( - ),
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Bunyi
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
: Bentuk cembung
: Bising usus ( + ) meningkat
: Defance muscular ( - ), lembut,
cembung.
: Tympani
: Tidak teraba
Edema
: Ekstremitas atas dan bawah ( - )
Jari-jari
: Normal, akral sianosis ( - )
Capillary Refill Time : Kurang dari 2 detik
Akral hangat pada semua ektremitas
3. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik
(Tanggal 12 08 - 2015)
Jenis pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
4,9
P:4,0-5,5
Satuan
Metode
Hematologi
H13
Jumlah Eritrosit
6,0
H01
H14
Golongan Darah
Rhesus
Hemoglobin
Hematokrit
L:4,5- Juta/mm
Auto Analizer
O
positif
16,9
Slide Test
Slide Test
Auto Analyzer
44
18
P: 35-45; L: 40- %
Auto Analyzer
Jml Leukosit
Jml Trombosit
11200
265.00
50
5.000-10.000
150.000-350.000
/mm3
/mm3
Auto Analyzer
Auto Analyzer
0
19/32
mm/jam
Ves Matic
KARBOHIDRAT
K01
Glukosa Sewaktu
93
76-110
mg/dl
GOD POD
FAAL HATI/JANTUNG
K13
Bilirubin total
K14
Bilirubin direk
K15
Bilirubin indirek
8,59
1.02
7,57
0,1-1,20
<0,20
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Jendrassik-Grof
Jendrassik-Grof
Jendrassik-
H15
H22
E48
Grof
K27A
Natrium, NA
137
135-145
mmol/L
ISE
K28A
Kalium, K
4,3
3,5-5,5
mmol/L
ISE
K29A
Kalsium, Ca
1,29
1,10-1,40
mmol/L
ISE
H26
Hitung
Jumlah
Leukosit
H27
Basofil
0-1
--
H28
Eosinofil
2-4
--
H29
Batang
3-5
--
H30
Segmen
68
50-70
--
H31
Limfosit
22
25-40
--
H32
Monosit
2-6
--
Hasil Radiologi
Tidak tampak tb paru aktif, jantung dan paru normal
4. Diagnosa Klinis
Malformasi Anorectal ( MAR ) Letak Rendah
5. Kesimpulan
Status ASA II.
Jenis Pembedahan
: Anoplasty
Jenis Anestesi
: Narkose Umum
Premedikasi
Medikasi Induksi
Maitenance
Teknik Intubasi
Respirasi
: kontrol
Posisi
: litotomi
Cairan Perioperatif
Maintenance Cairan = 4 : 2 : 1
Kebutuhan Basal
= 10 x 3,3 = 33
33 cc/jam
= 280 cc
Diketahui jumlah pendarahan selama oprasi berlangsung sebanyak 20cc
Maka persentasi pendarahan yang terjadi selama operasi = pendarahan /
EBV X 100%
= 20 cc / 280 cc X 100%
= 7,14 %
Jadi, untuk penggantian < 10% EBV dapat diberikan kristaloid sebagai
pengganti pendarahannya sebanyak 1:3 dengan pendarahannya yaitu 20
cc
Dalam kasus ini pasien diberikan cairan KRISTALOID dengan
demikian. Maka untuk Cairan KRISTALOID yang diberikan :
= 3 x 20cc
= 60 cc
Pemberian gas anestesi dengan O2 dan N2O (O2 2L/menit dan N2O
2,5L/menit) serta sevoflurane 2 Vol% selama 1-2 menit sesuai
dengan onset dari Rocuronium.
Dipastikan pasien sudah dalam kondisi tidak sadar dan stabil untuk
dilakukan intubasi ETT dengan nomor 2.0.
SATURASI
HEART RATE
Keterangan
Pasien masuk
10.05
100
146
ruang operasi
persiapan
10.10
100
143
induksi
Persiapan
10.15
100
140
10.20
100
142
operasi
Pembedahan
10.25
100
143
Pembedahan
10. 30
100
147
Pembedahan
10.35
100
146
Pembedahan
10.40
100
150
Pembedahan
10.45
100
152
Pembedahan
10.50
100
152
Pembedahan
Akhir
10.55
100
153
pembedaha n
10
Pasien
dibawa
11.00
100
149
ke
ruang RR
Jenis Cairan
KA-EN 1B
: KA-EN 1B 10-15gtt/menit
: Ceftriakson 3x165 mg
11
(iv)
3 x 165 mg
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: Compos mentis
Vital sign
: N
= 130 x/menit
= 39 x/menit
= 38,1o C
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: Compos mentis
Vital sign
:N
= 115 x/menit
= 37,4 C
= 36 x/menit
yang
12
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: Compos mentis
Vital sign
:N
= 110x/menit
= 37,1 C
= 35 x/menit
F. PEMBAHASAN
1. Pre-Operatif
a. Anamnesa
Os datang ke RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya pada tanggal 8
Agustus 2015 pukul 11.15 wib dengan keluhan tidak ada anus. Bayi
tampak kembung dan rewel. Keesokan harinya pihak keluarga
membawa ke dokter spesialis anak lalu dokterpun merujuk ke rumah
sakit.
b. Pemeriksaan Fisik
Berat badan
: 3300 gram kg
Nadi
: 110 x/menit
Nafas
: 38 x/menit
Suhu
: 36.6o C
Kesadaran
: Compos mentis
Keadaan umum
Kepala
Leher
Thoraks
Abdomen
Ekstremitas
13
Teknik Anestesi
Obat Anestesi
: Narkose Umum
:
Maitenance
60%
O2 2 L/mnt
40%
14
yang baik untuk induksi inhalasi pada pasien pediatrik atau orang
dewasa. Efek terhadap kardiovaskular cukup stabil, jarang menyebabkan
aritmia. Sevofluran dapat menurunkan tekanan arterial tetapi denyut
nadi tetap stabil. Sevofluran juga meningkatkan tekanan intracranial dan
aliran darah serebral. Pada autoregulasi yang tinggi dapat mengganggu
autoregulasi dari aliran darah ke otak.
Setelah pemberian dihentikan sevofluran cepat dikeluarkan oleh
tubuh. Dan mula kerja kemudian pemulihannya cepat. Sevoflurane
menyebabkan depresi pernapasan yang mencerminkan efek depresi
langsung terhadap pusat pernapasan. Dan dapat menyebabkan relaksasi
otot yang adekuat pada pasien bayi dengan induksi inhalasi.
Untuk mengurangi rasa sakit pada saat induksi diberikan fentanyl
yang merupakan golongan opioid. Efek pemberian fentanyl pada
kardiovaskular dapat menyebabkan tekanan darah menurun, bradikardi.
Aliran darah otak, kecepatan metabolisme otak dan tekanan intracranial
menurun, pusing, penglihatan kabur. Dosis yang diberikan yaitu 1-3
ug /kgbb dengan daya analgesia yaitu 45 menit-2 jam.
Kemudian untuk memudahkan intubasi maka diberikan obat
anestesi jenis pelemas otot yaitu rocuronium. Rocuronium merupakan
obat pelemas otot non depolarisasi. Efek dan durasinya lebih cepat pada
anak-anak. Dosis yang diberikan yaitu 0,6-1 mg/kgbb. Dengan daya
kerja obat 30-45 menit. Efek terhadap kardiovaskular tidak terjadi pada
pemberian obat ini.
Selain menggunakan sevoflurane digunakan juga Nitrous Oxide
(N2O) untuk maintenance yang mempunyai sifat analgetik kuat dan
anestetik lemah, pemberian N2O harus selalu diiringi dengan pemberian
O2 dengan perbandingan 50:50, dimana diberikan N2O sebanyak 3
L/menit juga dibarengi pemberian O2 3 L/menit.
Saat tindakan operasi selesai dan akan dilakukan ekstubasi dalam
kondisi tanda vital dalam keadaan normal, pemberian Sevofluran dan N2O
dihentikan. Dan pasien diberikan O2 100% 5-6L/menit selama 15 menit
15
: gerak bertujuan
Pernafasan
Kesadaran
tidak bergerak
: batuk, menangis
perlu bantuan
: menangis
tidak bereaksi
KONSEP-KONSEP KUNCI
16
1. Jumlah alveolus yang sedikit dan terbatas pada neonatus dan bayi mengurangi
komplian paru; dilain pihak, kartilago tulang rusuk mereka membuat dinding
dada sangat komplian. Kombinasi dua karakteristik ini menyebabkan dinding
dada kolaps selama inspirasi dan relative volume residual parunya rendah
selama ekspirasi.
17
Karakteristik
morbidity dan mortalitinya meningkat dibandingkan dengan anak yang lebih tua;
resiko umumnya sebanding dengan proporsi umur , neonatus memiliki resiko
tertinggi.
Bahkan,
hipoksia dan hiperkapnia mendepresi pernafasan pada pasien ini, tidak seperti
orang dewasa.
18
Neonatus dan bayi secara proporsional memiliki kepala dan lidah yang
besar, pasase nasal yang dangkal, laring yang anterior dan cephalad (pada level
vertebral C4 sedangkan C6 pada orang dewasa), epiglottis yang panjang, dan
trachea dan leher yang pendek (table 44-1). Tampilan anatomi ini membuat
neonatus dan sebagian bayi muda obligat bernafas melaui nasal sampai kira-kira
umur 5 bulan. Kartilago krikoid merupakan titik tersempit pada jalan nafas pada
anak kurang dari 5 tahun; Pada dewasa titik tersempit adalah glottis.
Satu
millimeter edema memiliki efek yang lebih pada anak-anak karena diameter
trakea mereka yang lebih kecil.
Table 441. Karakteristik pada neonatus dan bayi yang berbeda dengan
pasien dewasa.
Fisiologi
Heart-rate-tergantung pada cardiac output
Heart rate yang cepat
Tekanan darah rendah
Frekuensi nafas cepat
Compliance paru rendah
Compliance dinding dada tinggi
Functional residual capacity rendah
Ratio of body surface area terhadap body weight besar
Total body water content tinggi
Anatomis
Noncompliant left ventricle
Residual fetal circulation
Venous and arterial cannulasi sulit
Lidah dan kepala lebih besar
Nasal passages dangkal
Anterior and cephalad larynx
Epiglottis panjang
Trachea dan leher pendek
Prominent adenoids dan tonsils
19
SISTEM KARDIOVASKULER
Stroke volume relative tetap karena perkembangan ventrikel kiri yang
nonkomplian dan lemah pada neonatus dan bayi. Maka kardiak output sangat
tergantung pada denyut nadi (bab 19). Meskipun denyut nadi basal lebih tinggi
dibandingkan dewasa (table 44-2), aktivasi system saraf parasimpatis, overdose
anestesi, atau hipoksia dapat menyebabkan bradikardi dan menyebabkan turunnya
kardiak output. Bayi yang sakit yang akan dilakukan prosedur bedah emergensi
atau operasi lama biasanya mudah timbul episode bradikardi yang dapat
menyebabkan hipotensi, asistole, dan kematian intraoperatif.
System saraf
20
kardiak output, dan ventilasi alveoli) lebih berhubungan dengan permukaan tubuh
dibandingkan dengan berat.
Kulit yang tipis, kandungan lemak yang rendah, dan luasnya permukaan tubuh
dibandingkan dengan berat menyebabkan banyaknya panas yang lepas pada
neonatus. Masalah ini diperberat dengan kamar operasi yang dingin, luka yang
terpapar, pemberian cairan intravena, gas-gas anestesi kering, dan efek langsung
dari obat-obat anestesi terhadap regulasi suhu. Hipotermia merupakan masalah
yang serius yang berhubungan dengan lambatnya bangun dari anestesi, iritabilitas
jantung, depresi nafas, meningkatnya
21
HOMEOSTASIS GLUKOSA
Neonatus memiliki cadangan glukosa yang rendah yang merupakan
predisposisi timbulnya hipoglikemi.
memperburuk keadaan ini.
22
ANESTESI INHALASI
Neonatus, bayi, dan anak kecil memiliki relative ventilasi alveolar yang
lebih tinggi dan FRC yang lebih rendah dibandingkan dengan anak besar dan
orang dewasa. Menit ventilasi yang tinggi terhadap rasio FRC dengan aliran
darah yang relative tinggi ke pembuluh darah organ membuat cepat naiknya
konsentrasi alveolar anestasi.
berpengaruh terhadap MAC dari desfluran seperti efeknya pada golongan lain.
Tekanan darah dari neonatus dan bayi lebih sensitive terhadap volatile anestesi,
kemungkinan karena belum berkembangnya mekanisme kompensasi ( contoh
vasokonstriksi, takhikardi) dan menimbulkan depresi miokardial.
Anak
23
Agent
Neonates
Infants
Small Children
Adults
Halothane
0.87
1.11.2
0.87
0.75
Sevoflurane
3.2
3.2
2.5
2.0
Isoflurane
1.60
1.81.9
1.31.6
1.2
Desflurane
89
910
78
6.0
ANESTESI NONVOLATILE
Beberapa barbiturate dan opioid lebih poten pada neonatus dibandingkan
dewasa. Penjelasan yang mungkin termasuk mudahnya melewati sawar darah
otak, kemampuan menurunkan metabolisme, atau meningkatnya sensitifitas pada
pusat pernafasan. Morfin sulfat harus digunakan dengan hati-hati, pada neonatus
karena konjugasi hepatic berkurang dan clearance ginjal untuk metabolit morfin
berkurang. Dilain pihak, neonatus dan bayi lebih resisten terhadap ketamin. Jalur
sitokrom P-450 matur pada usia 1 bulan.
Karena tingginya
24
PELEMAH OTOT
Anak-anak lebih rentan daripada dewasa terhadap aritmia jantung,
hiperkalemi, rabdomiolisis, mioglobinemia, spasme maseter, dan malignan
hipertermi seterlah pemberian succinylcholine.
pengobatan
permukaan.
Rocuronium (0,6 mg/kg) telah menjadi obat pilihan untuk intubasi pada
pasien pediatrik dengan akses intravena (bab 9). Dosis tinggi rocuronium (0,9-1,2
mg/kg) dapat digunakan untuk rapid sequence induction tetapi akan memperlama
durasi (sampai 90 menit). Rapacuronium (1,5-2,0 mg/kg) juga direkomendasikan
untuk rapid sequence induction karena onset dan durasi yang cepat. Beberapa
klinisi berpendapat bahwa hanya pediatrik yang indikasi untuk succinylcholine
melalui intramuskuler (4-6 mg/kg) untuk pengamanan jalan nafas yang segera
pada pasien tanpa akses intravena. Pada keadaan ini, atropine (0,02 mg/kg IM)
harus diberikan untuk mencegah bradikardi.
neonatus
terhadap
pelemah
otot
nondepolarisasi
sangat
25
26
Figure 442.
Yang
paling
(82%)
menangkap/menghentikan
terjadi
selama
27
belum jelas, hanya di dalam lebih dari (sekedar) 50% kasus-kasus itu pasien
mempunyai penyakit jantung sejak lahir. Di mana suatu mekanisme yang
cardiovasculer bisa dikenali, itu paling sering kali dihubungkan dengan
hemorrhage, transfusi, atau inadequate/inappropriate mengalir ilmu pengobatan.
Mekanisme-mekanisme dari henti jantung di dalam pasien-pasien ilmu kedokteran
anak, berdasar pada POCA Registry Data.
Suatu mekanisme yang berhubung pernapasan paling sering kali karena
laryngospasm, penghalang trayek udara, dan intubasi sulit (di dalam mengurangi
order(pesanan).
Dalam
banyak
kasus
laryngospasm
terjadi
selama
28
29
UJU LABORATURIUM
Sedikit beberapa bila ada yang preoperative laboratorium muncul telah
dianggap hemat biaya. Beberapa ilmu kedokteran anak memusat memerlukan
tanpa uji laboratorium preoperative di dalam anak-anak yang sehat yang
mengalami prosedur-prosedur kecil. Sungguh-sungguh, ini menempatkan lebih
banyak tanggung jawab di anesthesiologist, ahli bedah, dan ahli penyakit anakanak untuk secara benar mengidentifikasi itu pasien-pasien yang perlu mempunyai
preoperative ujian untuk prosedur-prosedur berhub dg pembedahan yang spesifik.
Pasien-pasien Yang paling asymptomatic dengan bisikan-bisikan tidak
mempunyai ilmu penyakit berhubungan dengan jantung penting. Bisikan-bisikan
yang tidak bersalah boleh terjadi di dalam lebih dari (sekedar) 30% dari anak-anak
normal. Mereka biasanya lembut, pengeluaran systolic pendek berbisik yang yang
terbaik terdengar sepanjang atas yang ditinggalkan atau perbatasan sternal lebih
rendah kiri tanpa radiasi yang penting. Yang tidak bersalah mengeluh dengan
suara sengau perbatasan sternal bagian atas yang ditinggalkan adalah karena arus
ke seberang klep yang pulmonic (pengeluaran pulmonic) sedangkan mereka di
perbatasan yang ditinggalkan yang lebih rendah adalah karena arus dari bilik
jantung yang ditinggalkan ke batang nadi (Meski demikian's vibratory berbisik).
Ahli penyakit anak-anak dan mungkin suatu ahli jantung perlu secara hati-hati
mengevaluasi pasien-pasien dengan suatu bisikan yang didiagnose yang baru-baru
saja, terutama sekali di dalam masa kanak-kanak. Satu ekokardiogram harus
diperoleh jika pasien itu adalah yang merupakan gejala (misalnya, pemberian
makan lemah(miskin, kegagalan untuk tumbuh dengan subur, atau fatigabilas
gampang); bisikan itu adalah kasar, nyaring, holosystolic, diastolic, atau menyebar
secara luas; atau palawija yang manapun membatasi (misalnya, dengan luka-luka
aliran yang aortic) atau dengan jelas dingurangi.
30
PREOPERATIF PUASA
Karena pasien-pasien ilmu kedokteran anak lebih cenderung akan
pengeringan, preoperative mereka mengalir pembatasan telah selalu lebih toleran.
Beberapa studi-studi, bagaimanapun, sudah mendokumentasikan pH berhubungan
dengan lambung rendah (<25) dan volume-volume secara relatif bersifat sisa
tinggi di dalam pasien-pasien ilmu kedokteran anak membuat jadwal perawatan,
mengusulkan bahwa anak-anak bisa pada suatu resiko yang lebih tinggi untuk
cita-cita dibanding sebelumnya berpikir. Timbulnya cita-cita adalah yang
dilaporkan untuk menjadi kira-kira 1:1000. Diperpanjang berpuasa tidak perlu
berkurang resiko ini. Sebenarnya, beberapa studi-studi sudah mempertunjukkan
volume-volume bersifat sisa lebih rendah dan pH berhubungan dengan lambung
yang lebih tinggi di dalam pasien-pasien ilmu kedokteran anak yang menerima
jelas bersih mengalir beberapa h di depan induksi/pelantikan. Tergantung pada
usia, pemberian makan rumusan reguler atau makanan-makanan padat dilanjutkan
sampai 48 h di depan perawatan. Lebih secara rinci, bayi-bayi lebih muda dari 6
bulan diberi makan rumusan sampai dengan 4 h di depan induksi/pelantikan,
sedangkan bayi-bayi 636 bulan usia dapat diberi rumusan atau padatan-padatan
sampai dengan 6 h di depan induksi/pelantikan. Cairan-cairan jelas bersih
ditawarkan sampai 23 h di depan induksi/pelantikan. Pujian; rekomendasi ini
adalah untuk neonatal-neonatal yang sehat, bayi-bayi, dan anak-anak tanpa faktorfaktor resiko untuk pengosongan lambung yang dikurangi atau cita-cita.
PREMEDICATION
Ada variasi besar di dalam pujian; rekomendasi untuk premedication
pasien-pasien ilmu kedokteran anak. Premedication sedatif adalah secara umum
dihilangkan untuk neonatal-neonatal dan bayi-bayi sakit. Anak-anak yang muncul
mungkin untuk memperlihatkan ketertarikan pemisahan yang tak dapat
dikendalikan dapat diberi suatu obat penenang, seperti midazolam (0.30.5
mg/kg, 15 maksimum mg). Rute yang lisan adalah secara umum lebih disukai
31
karena itu adalah lebih sedikit yang traumatis dibanding suntikan intramuskular,
tetapi itu memerlukan 2045 min supaya menarik perhatian. Dosis-dosis lebih
kecil dari midazolam bisa digunakan di penambahan ketamine lisan (46 mg/kg),
tetapi kombinasi itu tidak akan pantas untuk pasien rawat jalan. Untuk pasienpasien yang enggan membantu, midazolam dalam otot (0.10.15 mg/kg, 10
maksimum mg) dan/atau ketamine (23 mg/kg) dengan atropin (002 mg/kg) bisa
sangat menolong. Midazolam rektal (051 mg/kg, 20 maksimum mg) atau
methohexital rektal (2530 mg/kg dari solusi 10%) boleh juga diatur dalam
kasus-kasus selagi anak itu yang sedemikian di dalam lengan orangtua itu. Rute
yang nasal dapat digunakan di beberapa narkoba tetapi tidak enak, dan beberapa
berhubungan dengan ada (di) atas neurotoksisitas potensial midazolam nasal.
Fentanyl dapat juga diatur sebagai suatu permen bertangkai (Actiq 515 g/kg);
fentanyl mengukur berlanjut untuk naik intraoperatively dan dapat berperan untuk
tanpa rasa sakit sesudah operasi. Agen-agen lebih tua seperti kloral hidrat dan
pentobarbital jarang digunakan. Pertimbangan-pertimbangan premedication lain
dibahas di dalam studi kasus yang diperkenalkan.
Beberapa anesthesiologists secara rutin premedicate anak-anak muda
dengan obat antikolinergik (misalnya, atropin 002 secara dalam otot mg/kg) untuk
berkurang kemungkinan dari bradikardia selama induksi/pelantikan. Atropin
mengurangi timbulnya tekanan darah rendah selama induksi/pelantikan di dalam
neonatal-neonatal dan di dalam bayi-bayi kurang dari 3 bulan. Atropin dapat juga
mencegah akumulasi pengeluaran-pengeluaran bahwa kaleng menghalangi
jaringan penerbangan kecil dan endotracheal tabung-tabung. Pengeluaranpengeluaran dapat terutama sekali meragukan untuk pasien-pasien dengan URTIs
atau mereka yang telah diberi ketamine. Atropin sering diatur dengan lisan (005
mg/kg),
secara
dalam
otot,
atau
adakalanya
secara
rektal.
Banyak
anesthesiologists lebih suka memberi atropin melalui urat nadi pada atau tidak
lama sesudah induksi/pelantikan.
MONITORING
32
33
pembuluh
darah
pusat)
perlukan
keahlian
yang
pantas
34
INDUKSI / PELANTIKAN
Anesthesia umum adalah biasanya dibujuk oleh satu yang kedalam
pembuluh darah atau inhalational teknik. Induksi/pelantikan dengan dalam otot
ketamine (510 mg/kg) terpesan untuk situasi-situasi spesifik, seperti yang
menyertakan anak-anak suka berperang. Induksi/pelantikan yang kedalam
pembuluh darah lebih disukai jika pasien datang kepada operasi tinggal dengan
satu pipa ke dalam saluran tubuh yang kedalam pembuluh darah atau bekerjasama cukup untuk mengizinkan[membiarkan terjaga cannulation pembuluh darah.
Aplikasi [utama/lebih dulu] EMLA ( eutektik [dengan mudah meleleh] campuran
dari anestetik lokal) krim (lihat Bab 14) boleh membuat cannulation yang
kedalam pembuluh darah lebih sedikit stressful untuk pasien, orangtua, dan
anesthesiologist. EMLA krim bukan suatu solusi yang sempurna, bagaimanapun.
Beberapa anak-anak jadinya sangat bersemangat memandang suatu jarum,
terutama sekali mereka yang pasti mempunyai jarum ganda menusuk di masa lalu.
Lebih lanjut, itu dapat sulit untuk mengantisipasi di mana cannulation ekstrimitas
yang kedalam pembuluh darah akan membuktikan (bahwa) agar berhasil.
Akhirnya, untuk bisa efektip, EMLA krim harus tinggal di dalam kontak dengan
kulit untuk sedikitnya 3060 min. Terjaga atau sedated-awake intubasi dengan
anesthesia pokok-pokok harus dipertimbangkan untuk prosedure darurat di dalam
neonatal-neonatal dan bayi-bayi kecil ketika mereka dengan kritis penyakit atau
suatu trayek udara potensi sulit hadir.
35
rocuronium,
cisatracurium,
atracurium,
mivacurium,
atau
awal
induksi/pelantikan. Topeng-topeng
contoured
secara
khusus
36
Age
01 month 01
Weight (kg)
(ET)1 2.53
Tracheal
tube
0.53
(mm
Toddler Small
Large
Child
Child
112
13
38
812
month
months
years
years
years
35
410
816
1430
2550
33.5
3.54
44.5
4.55.5 5.56
i.d.)
(cuffed)
ET depth (cm at 69
910
1012
1214
1416
1618
10
12
00
1.5
Mask size
00
Oral airway
00000
00
(40 1
(50 2
(70 3
lips)
Suction
catheter 6
(F)
Laryngoscope
blade
Laryngeal
mask
mm)
mm)
mm)
mm)
2.5
(80
airway (LMA#)
anak bahwa mempengaruhi ventilasi topeng dan intubasi. Peralatan sesuai dengan
usia dan ukuran harus terpilih (Meja 446). Neonatal dan bayi-bayi paling muda
adalah istirahat sejenak obligat nasal dan menghalangi dengan mudah. Jaringan
37
penerbangan lisan sering kali bantuan memindahkan satu lidah yang longgar,
sedangkan jaringan penerbangan nasal dapat traumatize ceruk hidung kecil atau
polip-polip terkemuka. Tekanan tisu lembut submandibular harus dihindarkan
selama ventilasi topeng untuk mencegah penghalang trayek udara bagian atas.
Pada umumnya, anak itu dibujuk ke dalam bernafas satu campuran yang
tidak berbau dari nitro oxida (70%) dan oksigen (30%). Sevoflurane atau halotana
ditambahkan kepada campuran gas yang anesthetic di kenaikan-kenaikan 05%
setiap tiga sampai lima nafas. Seperti sebelumnya membahas, sevoflurane
mempunyai suatu tekanan indeks terapeutik dan tekanan cardiovasculer yang
dalam kaitan dengan?dengan menggunakan istilah yang lebih luas pengarah
ventilatory.
Banyak
anesthesiologists
jika
bukan
kebanyakan
mempertimbangkan;
ilmu
menganggap
kedokteran
sevoflurane
anak
agen
38
keras; berat, bradikardia, atau laryngospasm yang terjadi tanpa akses yang
kedalam pembuluh darah merugikan teknik ini. Dalam otot succinylcholine (46
mg/kg, bukan untuk melebihi 150 mg) dan atropin (002 mg/kg, bukan untuk
melebihi 04 mg) harus tersedia jika laryngospasm atau bradikardia terjadi sebelum
satu garis yang kedalam pembuluh darah dibentuk/mapan; succinylcholine yang
intralingual bisa satu rute alterative (lihat di atas).
Positive-pressure ventilasi selama induksi/pelantikan topeng dan sebelum
intubasi kadang-kadang menyebabkan distention berhubungan dengan lambung,
menghasilkan perusakan/pelemahan dari perluasan paru-paru. Pengisapan dengan
satu tabung nasogastric atau yang orogastric akan menghilangkan perut, hanya itu
harus dilakukan tanpa selaput mukosa traumatizing rapuh.
39
TRACHEAL INTUBASI
Mengikuti inhalational induksi/pelantikan, nitro oxida harus dihentikan
sebelum intubasi sehingga paru-paru pasien itu akan berisi suatu konsentrasi
oksigen ketinggian yang diilhami bahwa mengizinkan[membiarkan cukup seperti
urat nadi penjenuhan oksigen selama periode ini apnea. Pilihan dari otot relaxant
dibahas di atas. Di dalam kasus dari suatu terjaga intubasi di suatu neonatal atau
bayi muda, preoxygenation dan penggunaan cukup dari peniupan oksigen selama
laryngoscopy (misalnya, Oxyscope) boleh membantu mencegah hypoxemia.
Suatu oksiput yang terkemuka menuju ke untuk menempatkan kepala di
suatu posisi yang dilenturkan sebelum intubasi. Ini dengan mudah dikoreksi oleh
sedikit mengangkat bahu-bahu dengan handuk-handuk dan menempatkan
berhadapan muka suatu kue donat membentuk bantal. Di dalam anak-anak yang
lebih tua, jaringan/tisu tonsillar terkemuka dapat menghalangi pemberian gambar
it pangkal tenggorokan. Mata pisau laringoskop lurus/langsung membantu
intubasi pangkal tenggorokan yang di depan di dalam neonatal-neonatal, bayibayi, dan anak-anak muda (Meja 446). Endotracheal tabung bahwa menerobos
celah suara itu boleh masih berbenturan atas tulang rawan krikoid, yang adalah
titik yang paling dangkal dari trayek udara di dalam anak-anak lebih muda dari 5
tahun usia. Mucosal trauma dari berusaha untuk memaksa suatu tabung melalui
40
tulang rawan krikoid itu dapat menyebabkan edema sesudah operasi, stridor,
batuk-sesak napas anak-anak, dan penghalang trayek udara.
Garis tengah yang sesuai di dalam tabung endotracheal dapat diperkirakan
oleh suatu rumusan berdasar pada usia:
Sebagai contoh, seorang anak 4-year-old akan diramalkan untuk memerlukan
suatu tabung 5-mm. Rumusan ini menyediakan hanya suatu petunjuk yang
keras/kasar/kejam, bagaimanapun. Perkecualian-perkecualian termasuk neonatalneonatal prematur (suatu 253 tabung juta) dan penuh memasukkan neonatalneonatal (suatu 335 tabung juta). Endotracheal tabung-tabung 05 juta lebih kecil
dan lebih besar dibanding yang diramalkan harus siap tersedia. tabung-tabung
endotracheal Uncuffed biasanya terpilih untuk anak-anak sampai dengan 810
tahun usia untuk berkurang resiko batuk-sesak napas anak-anak postintubation
dan untuk menyediakan suatu membocorkan memperkecil resiko dari barotrauma
kebetulan. Ukuran tabung benar ditetapkan oleh jalan lintasan yang gampang ke
dalam pangkal tenggorokan dan pengembangan dari suatu kebocoran gas pada
1520 cm H2O memaksa selama satu tabung yang tidak dipukul. Tidak ada
kebocoran menandai (adanya) satu tabung yang longgar bahwa harus digantikan
untuk mencegah edema sesudah operasi, sedangkan satu kebocoran yang
berlebihan boleh menghalangi ventilasi cukup dan mencemari ruang; kamar
operasi dengan gas-gas yang anesthetic. Banyak clinicians, bagaimanapun,
menggunakan suatu tabung yang dipukul yang down-sized dengan lipatan lengan
dengan sepenuhnya mengosongkan di dalam pasien-pasien yang lebih muda pada
resiko yang tinggi untuk cita-cita; inflasi minimal lipatan lengan itu dapat berhenti
setiap kebocoran udara. Ada juga suatu rumusan untuk menaksir endotracheal
panjangnya.
Lagi kembali rumusan ini menyediakan hanya suatu petunjuk, dan hasil
yang harus ditetapkan oleh auscultation dan penilaian klinis. Untuk menghindari
endobronchial intubasi, ujung tabung endotracheal perlu lewat hanya 12 cm di
luar satu celah suara bayi. Satu teknik alternatif untuk dengan sengaja
menempatkan ujung tabung endotracheal ke dalam bronkus mainstem yang benar
dan lalu menarik nya sampai nafas bunyi bersifat sama.
41
PEMELIHARAAN
Ventilasi adalah biasanya dikendalikan selama anesthesia dari neonatalneonatal dan bayi-bayi. Selama ventilasi yang secara spontan, bahkan pembalasan
yang rendah suatu sistim lingkaran dapat menjadi suatu rintangan yang penting
untuk suatu neonatal yang sakit untuk mengalahkan. Klep-klep yang searah,
bernafas tabung-tabung, dan peredam-peredam meliput kebanyakan dari
pembalasan ini. Karena penimbangan pasien-pasien kurang dari 10 kg, beberapa
anesthesiologists menyukai sirkit Mapleson D atau sistim Bain oleh karena
pembalasan mereka yang rendah dan berat/beban ringan (lihat Bab 3). Meskipun
begitu, karena bernafas pembalasan sirkit dengan mudah diperdaya oleh ventilasi
tekanan yang positif, sistim lingkaran dapat dengan aman digunakan di dalam
pasien-pasien dari semua berbagai zaman jika ventilasi terkendali. Pemantauan
tekanan trayek udara boleh menyediakan awal bukti penghalang disebabkan oleh
suatu tabung endotracheal yang kusut atau kemajuan dari tabung ke dalam suatu
bronkus mainstem.
Banyak kipas angin anesthesia di mesin-mesin yang lebih tua dirancang
karena pasien-pasien orang dewasa dan tidak bisa dapat dipercaya menyediakan
volume-volume pasang surut rendah dan daftar biaya pengiriman barang-barang
cepat yang diperlukan oleh neonatal-neonatal dan bayi-bayi. Penyerahan yang tak
disengaja dari volume-volume pasang surut yang besar ke(pada seorang anak
yang kecil dapat menghasilkan trayek udara puncak mahabesar memaksa dan
barotrauma penyebab luas. Tekanan membatasi gaya, yang ditemukan di semua
kipas angin anesthesia yang lebih baru dan beberapa model yang lebih tua, harus
digunakan untuk neonatal-neonatal, bayi-bayi, dan anak kecil yang baru belajar
jalan. Volume-volume pasang surut kecil dapat juga dengan tangan dikirimkan
dengan kepekaan yang lebih besar dengan suatu 1-L yang bernafas kantong
dibanding dengan suatu kantong orang dewasa 3-L. Untuk anak-anak <10 kg,
volume-volume pasang surut cukup dicapai dengan tekanan-tekanan puncak yang
penarikan napas 1518 cm H2O. Untuk anak-anak yang lebih besar, ventilasi
pengatur voluma bisa digunakan dan volume-volume pasang surut bisa ditetapkan
42
pada 810 mL/kg. Banyak spirometer bersifat lebih sedikit yang akurat pada
volume-volume pasang surut yang lebih rendah. Sebagai tambahan, gas hilang di
dalam panjang(lama, sangat memenuhi bernafas sirkit-sirkit menjadi sungguh
penting sehubungan dengan suatu volume anak yang pasang surut kecil. Untuk
alasan ini, tabung ilmu kedokteran anak adalah biasanya lebih pendek dan lebih
kaku (lebih sedikit yang memenuhi). Ruang mati peralatan, suatu faktor penentu
yang kritis tentang nafas kembali di dalam anak-anak, diperkecil oleh suatu sekat
bahwa membagi yang penarikan napas dan ekspiratori memasang gas di dalam Ypiece. Alat pelembab udara pemadat atau penukar-penukar panas dan embun
(HME) dapat menambahkan ruang mati yang pantas dipertimbangkan; tergantung
pada ukuran dari pasien, mereka yang manapun harus tidak digunakan atau satu
sewajarnya sized, ilmu kedokteran anak HME harus dipekerjakan.
Anesthesia dapat dipelihara; dipertahankan di dalam pasien-pasien ilmu
kedokteran anak dengan agen-agen yang sama seperti di orang dewasa. Banyak
saklar clinicians kepada yang manapun isoflurane atau halotana yang mengikuti
suatu induksi/pelantikan sevoflurane untuk membantu mengurangi kemungkinan
dari delirium atau hasutan/peradangan yang sesudah operasi pada kemunculan
(lihat di atas). Jika sevoflurane dilanjutkan untuk pemeliharaan, administrasi dari
suatu opioid (misalnya, fentanyl 115 g/kg) 1520 min sebelum ujung prosedur
itu
dapat
mengurangi
timbulnya
dari
delirium
kemunculan
dan
hasutan/peradangan. Meski MAC itu adalah yang lebih tinggi di dalam anak-anak
dibanding di dalam orang dewasa (lihat Table 444), neonatal bisa terutama sekali
peka kepada barang kepunyaan cardiodepressant dari anesthetics umum.
Nondepolarizing pelemas otot sering diperlukan untuk kondisi-kondisi berhub dg
pembedahan optimal; ini adalah terutama sekali benar di dalam neonatal-neonatal
dan bayi-bayi sakit yang mungkin tidak memaklumi dosis-dosis yang lebih tinggi
dari agen-agen yang mudah menguap.
43
DEFISIT - DEFISIT
Sebagai tambahan terhadap suatu penuangan pemeliharaan, setiap
preoperative mengalir defisit-defisit harus digantikan. Sebagai contoh, jika suatu
bayi 5-kg tidak menerima cairan-cairan kedalam pembuluh darah atau lisan untuk
44
dekstrosa
yang
berisi
solusi-solusi
dihindarkan
untuk
mencegah
KEHILANGAN DARAH
Volume darah dari neonatal-neonatal yang prematur (100 mL/kg), penuh
istilah neonatal-neonatal (8590 mL/kg), dan bayi-bayi (80 mL/kg) dengan
sebanding;seimbang yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa (6575
mL/kg). Satu hematokrit yang awal dari 55% di dalam neonatal penuh istilah yang
sehat secara berangsur-angsur mulai makan sama 30% yang rendah seperti di
dalam bayi 3-month-old sebelum naik ke(pada 35% oleh 6 bulan. Hemoglobin
45
(Hb) jenis adalah juga mengubah selama periode ini: dari suatu konsentrasi 75%
HbF ([gaya gabung/ hubungan dekat] oksigen tinggi, PaO2 rendah, jaringan/tisu
lemah(miskin yang membongkar) pada kelahiran kepada hampir 100% HbA
([gaya gabung/ hubungan dekat] oksigen rendah, ketinggian PaO2, jaringan/tisu
baik yang membongkar) oleh 6 bulan.
Kehilangan darah adalah pada umumnya digantikan dengan kristaloid
nonglucose-containing (misalnya, 3 mL dari suntikan yang lactated Ringer untuk
masing-masing mililiter dari darah hilang) atau solusi-solusi koloid (misalnya,
1 mL dari 5% albumin untuk masing-masing mililiter dari darah hilang) sampai
hematokrit pasien itu menjangkau suatu limit bawah yang ditentukan. Di dalam
pramasa dan neonatal-neonatal sakit, ini bisa setinggi 40% atau 50%, sedangkan
di dalam anak-anak lebih tua yang sehat suatu hematokrit dari 2026% adalah
secara umum sumur diaklumi. Oleh karena volume intravaskular mereka yang
kecil, neonatal-neonatal dan bayi-bayi adalah di satu resiko yang ditingkatkan
untuk gangguan-gangguan asam aki (misalnya, hipergiisemia, hiperkalemia, dan
hipokalsemia) bahwa dapat menemani transfusi darah cepat. Dosing transfusitransfusi eritrosit yang dikemasi/memenuhi dibahas di Bab 29. Keping darah dan
plasma yang dibekukan segar 1015 mL/kg harus diberi ketika kehilangan darah
melebihi 12 volume darah. Satu unit dari keping darah per 10 berat/beban kg
menaikkan gelar ningrat keping darah oleh tentang 50,000/L. Dosis ilmu
kedokteran anak dari cryoprecipitate adalah 1 U/10 kg berat/beban.
THIRD-SPACE KERUGIAN
Kerugian-kerugian ini bersifat yang mustahil untuk mengukur dan harus
diperkirakan oleh tingkat dari prosedur yang berhub dg pembedahan. Satu
petunjuk yang populer adalah 02 mL/kg/h untuk perawatan secara relatif
atraumatic (misalnya, koreksi mata juling) dan sampai dengan 610 mL/kg/h
untuk prosedur-prosedur yang traumatis (misalnya, bisul abdominal). Third-space
kerugian adalah biasanya digantikan dengan suntikan yang lactated Ringer.
46
ATRESIA ANI
2.1 Definisi
Atresia ani adalah suatu kelainan kongenital tanpa anus atau anus tidak
sempurna, termasuk didalamnya agenesis ani, agenesis rektum dan atresia rektum.
Insiden 1:5000 kelahiran yang dapat muncul sebagai sindroma VACTRERL
(Vertebra, Anal, Cardial, Esofageal, Renal, Limb).
2.2 Embriologi
Usus belakang membentuk sepertiga distal kolon transversum, kolon
desendens, sigmoid, rektum, bagian atas kanalis ani.emdodern usus belakang ini
juga membentuk lapisan dalam kandung kemih dan uretra (Sadler T.W, 1997).
Bagian akhir usus belakang bermuara ke dalam kloaka, suatu rongga yang dilapisi
endoderm yang berhubungan langsung dengan ektoderm permukaan. Daerah
pertemuan antara endoderm dan ektoderm membentuk membran kloaka.
Pada perkembangan selanjutnya, timbul suatu rigi melintang, yaitu septum
urorektal, pada sudut antara allantois dan usus belakang.Sekat ini tumbuh kearah
kaudal, karena itu membagi kloaka menjadi bagian depan, yaitu sinus uroginetalis
primitif, dan bagian posterior, yaitu kanalis anorektalis. Ketika mudigah berumur
7 minggu, septum urorektal mencapai membran kloaka, dan di daeraah ini
terbentuklah korpus parienalis. Membran kloakalis kemudian terbagi menjadi
membran analis di belakang, dan membran urogenitalis di depan.
Sementara itu, membran analis dikelilingi oleh tonjol-tonjol mesenkim,
yang dikenal sebagai celah anus atau proktodeum. Pada minggu ke-9, membran
analis koyak, dan terbukalah jalan antara rektum dan dunia luar. Bagian atas
kanalis analis berasal dari endoderm dan diperdarahi oleh pembuluh nasi usus
belakang, yaitu arteri mesentrika inferior. Akan tetapi, sepertiga bagian bawah
kanalis analis berasal dari ektoderm dan ektoderm dibentuk oleh linea pektinata,
yang terdapat tepat di bawah kolumna analis. Pada garis ini, epitel berubah dari
epitel torak menjadi epitel berlapis gepeng.
Secara embriologi, saluran pencernaan berasal dari foregut, midgut dan
hindgut. Foregut akan membentuk faring, sistem pernafasan bagian bawah,
esofagus, lambung sebagian duodenum, hati dan sistem bilier serta pankreas.
47
48
49
seperti
hemivertebrae,
skoliosis,
butterfly
vertebrae,
dan
50
dan
VACTERL
(Vertebrae,
Anorectal,
Cardiovascular,
2.8 Diagnosa
Diagnosis ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti.
Pada anamnesis dapat ditemukan :
a. Bayi cepat kembung antara 4-8 jam setelah lahir.
b. Tidak ditemukan anus, kemungkinan juga ditemukan adanya fistula.
c. Bila ada fistula pada perineum maka mekoneum (+) dan kemungkinan kelainan
adalah letak rendah.
Menurut
Pena
yang
dikutipkan
Faradilla
untuk
mendiagnosa
menggunakan cara:
1. Bayi laki-laki dilakukan pemeriksaan perineum dan urin bila :
a. Fistel perianal (+), bucket handle, anal stenosis atau anal membran berarti
atresia letak rendah maka dilakukan minimal Postero Sagital Anorektoplasti
(PSARP) tanpa kolostomi
b. Bila mekoneum (+) maka atresia letak tinggi dan dilakukan kolostomi terlebih
dahulu, setelah 8 minggi kemudian dilakukan tindakan definitif. Apabila
pemeriksaan diatas meragukan dilakukan invertrogram. Bila akhiran rektum < 1
cm dari kulit maka disebut letak rendah. Akhiran rektum > 1 cm disebut letak
tinggi. Pada laki-laki fistel dapat berupa rektovesikalis, rektouretralis dan
rektoperinealis.
51
52
Tanda pada perineum yang ditemukan pada pasien dengan atresia ani letak rendah
meliputi adanya mekonium pada perineum, "bucket-handle" (skin tag yang
terdapat pada anal dimple), dan adanya membran pada anus (tempat keluarnya
mekonium) .
2.9 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan atresia ani tergantung klasifikasinya. Pada atresia ani
letak tinggi harus dilakukan kolostomi terlebih dahulu. Pada beberapa waktu lalu
penanganan atresia ani menggunakan prosedur abdominoperineal pullthrough,
tapi metode ini banyak menimbulkan inkontinen feses dan prolaps mukosa usus
yang lebih tinggi. Pena dan Defries pada tahun 1982 yang dikutip oleh Faradillah
memperkenalkan
metode
operasi
dengan
pendekatan
postero
sagital
53
d. Pada stenosis ani cukup dilakukan dilatasi rutin, berbeda dengan Pena dimana
dikerjakan minimal PSARP tanpa kolostomi.
Pena secara tegas menjelaskan bahwa pada atresia ani letak tinggi dan intermediet
dilakukan kolostomi terlebih dahulu untuk dekompresi dan diversi. Operasi
definitif setelah 4 8 minggu. Saat ini teknik yang paling banyak dipakai adalah
posterosagital anorektoplasti, baikminimal, limited atau full postero sagital
anorektoplasti.
Neonatus perempuan perlu pemeriksaan khusus, karena seringnya
ditemukan vital ke vetibulum atau vagina (80-90%). Golongan I Pada fistel
vagina, mekonium tampak keluar dari vagina. Evakuasi feces menjadi tidak lancar
sehingga sebaiknya dilakukan kolostomi. Pada fistel vestibulum, muara fistel
terdapat divulva. Umumnya evakuasi feses lancar selama penderita hanya minum
susu. Evakuasi mulai etrhambat saat penderita mulai makan makanan padat.
Kolostomi dapat direncanakan bila penderita dalam keadaan optimal. Bila
terdapat kloaka maka tidak ada pemisahan antara traktus urinarius, traktus
genetalis dan jalan cerna. Evakuasi feses umumnya tidak sempurna sehingga perlu
cepat dilakukan kolostomi. Pada atresia rektum, anus tampak normal tetapi pada
pemerikasaan colok dubur, jari tidak dapat masuk lebih dari 1-2 cm. Tidak ada
evakuasi mekonium sehingga perlu segera dilakukan kolostomi. Bila tidak ada
fistel, dibuat invertogram. Jika udara > 1 cm dari kulit perlu segera dilakukan
kolostomi. Golongan II. Lubang fistel perineum biasanya terdapat diantara vulva
dan tempat letak anus normal, tetapi tanda timah anus yang buntu ada di
posteriornya. Kelainan ini umumnya menimbulkan obstipasi. Pada stenosis anus,
lubang anus terletak di tempat yang seharusnya, tetapi sangat sempit. Evakuasi
feses tidal lancar sehingga biasanya harus segera dilakukan terapi definitif. Bila
tidak ada fistel dan pada invertogram udara < 1 cm dari kulit. Dapat segera
dilakukan pembedahan definitif. Dalam hal ini evakuasi tidak ada, sehingga perlu
segera dilakukan kolostomi. Yang harus diperhatikan ialah adanya fitel atau
kenormalan bentuk perineum dan tidak adanya butir mekonium di urine. Dari
kedua hal tadi pada anak laki dapat dibuat kelompok dengan atau tanpa fistel urin
dan fistel perineum. Golongan I. Jika ada fistel urin, tampak mekonium keluar
dari orifisium eksternum uretra, mungkin terdapat fistel ke uretra maupun ke
54
vesika urinaria. Cara praktis menentukan letak fistel adalah dengan memasang
kateter urin. Bila kateter terpasang dan urin jernih, berarti fistel terletak uretra
karena fistel tertutup kateter. Bila dengan kateter urin mengandung mekonuim
maka fistel ke vesikaurinaria. Bila evakuasi feses tidak lancar, penderita
memerlukan kolostomi segera.
Pada atresia rektum tindakannya sama pada perempuan ; harus dibuat
kolostomi. Jika fistel tidak ada dan udara > 1 cm dari kulit pada invertogram,
maka perlu segera dilakukan kolostomi. Golongan II. Fistel perineum sama
dengan pada wanita ; lubangnya terdapat anterior dari letak anus normal. Pada
membran anal biasanya tampak bayangan mekonium di bawah selaput. Bila
evakuasi feses tidak ada sebaiknya dilakukan terapi definit secepat mungkin. Pada
stenosis anus, sama dengan wanita, tindakan definitive harus dilakukan. Bila tidak
ada fistel dan udara < 1cm dari kulit pada invertogram, perlu juga segera
dilakukan pertolongan bedah.
2.10 prognosis
Prognosis bergantung dari fungsi klinis. Dengan khusus dinilai
pengendalian defekasi, pencemaran pakaian dalam. Sensibilitas rektum dan
kekuatan kontraksi otot sfingter pada colok dubur.
Fungsi kontineia tidak hanya bergantung pada kekuatan sfingter atau
ensibilitasnya, tetapi juga bergantung pada usia serta kooperasi dan keadaan
mental penderita
Hasil operasi atresia ani meningkat dengan signifikan sejak ditemukannya metode
PSARP.
55
DAFTAR PUSTAKA
1. Latief Said A., Suryadi Kartini A., Dahlan M. Ruswan. Petunjuk Praktis
Anestesiologi Edisi Kedua. 2002. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta. Jakarta.
2. Katzung, Bertram G. Farmakologi dasar dan klinik . Edisi 10 EGC
Penerbit Buku Kedokteran . Jakarta
3. Dr. H. Soerasdi Erasmus, Sp.An, KIC, KMN; M. Dwi Satriyanto, dr,
Sp.An, M.Kes, Susanto Edi. Obat Obat Anesthesia Sehari hari.
4. Arvin, Behrman K. 2003. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
56