A. Mekanisme Kerja
Penghambat ACE menghambat konversi angiotensin I
(Ang I) menjadi angiotensin II (Ang II). Kebanyakan efek
biologik Ang II diperantarai oleh reseptor angiotensin tipe 1
(AT1).Stimulasi
reseptor
AT1menyebabkan
vasokontriksi,
II
di
reseptor
pengurangan
AT1
hipertrofi
maupun
miokard
AT2,
dan
sehingga
penurunan
terjadi
preload
nitric
oxide
(NO)
dan
prostasiklin
(PGI 2),
bilateral,
atau
angioedema
pada
terapi
dengan
dosis
pemeliharaan
yang
telah
terbukti
efektif
untuk
Dosis awal
Dosis pemeliharaan
Kaptopril
6,25 mg tid
25-50 mg tid
Enalapril
2,5 mg od
10-20 mg bid
Lisinopril
2,5 mg od
5-20 mg od
Ramipril
1,25 mg od/bid
2,5-5 mg bid
1 mg od
4 mg od
Kuinapril
2,5 mg od
5-10 mg bid
Fosinopril
5-10 mg od
20-40 mg od
Perindopril
2 mg od
4 mg od
Trandolapril
dan angioedema.
1.2. Diuretik
A. Mekanisme Kerja
a. Farmakodinamik
Diuretik kuat terutama bekerja dengan cara menghambat
reabsorpsi elektrolit Na+/K+/2CI- di ansa Henle asendens
bagian epitel tebal; tempat kedanya di permukaan sel epitel
bagian lumina) (yang menghadap ke lumen tubuh). Pada
pemberian secara IV obat ini cenderung meningkatkan aliran
darah
ginjal
tanpa
disertai
peningkatan
filtrasi
reabsorpsi
cairan
dan
elektrolit
di
tubuh
meningkatnya
reabsorpsi
cairan
dan elektrolit
di
tubuh
derivat
asetazolamid,
tetapi
sulfonamid,
seperti
aktivitasnya
juga
terlalu
tiazid
lemah
dan
untuk
sebanding
dengan
peningkatan
ekskresi
Ca++
ini,
di
tubuh
golongan
distal.Berdasarkan
diuretik
kuat
atas
digunakan
efek
untuk
volume
cairan
ekstrasel.Sebaliknya
pada
b. Farmakokinetik
Diuretik kuat mudah diserap melalui saluran cema,
dengan
derajat
yang
agak
berbeda-beda.Bioavailabilitas
glukoronid. Kira-kira
50%
D. Efek Samping
a. Gangguan cairan dan elektrolit
b. Ototoksisitas
c. Hipotensi
d. Efek metabolik
e. Reaksi alergi
f. Nefritis interstisialis alergik
E. Interaksi
Seperti diuretik tiazid, hipopkalemia akibat pemberian
diuretik kuat dapat meningkatkan risiko aritmia pada pasien
yang juga mendapat digitalis atau obat antiaritmia.
memperbaiki
kualitas
hidup.
Hidralazin
merupakan
dinitrat
merupakan
venodilator
nitric
oxide
sehingga
(NO),
suatu
1.4. Digoksin
Beberapa efek digoksin pada pengobatan gagal jantung, yaitu :
a. Inotropik positif
b. Kronotropik negatif
c. Mengurangi aktivasi saraf simpatis
A. Mekanisme Kerja
a. Inotropik positif
Digoksin menghambat pompa Na-K-ATPase pada
membran sel otot jantung sehingga meningkatkan kadar
Na+
intrasel,
dan
ini
menyebabkan
berkurangnya
di
nodus
SA
maupun
AV,
sehingga
dapat
dapat
memperlambat
kecepatan
ventrikel
kardiomiopati
obstruktif
hipertrofik,
hipokalemia.
D. Dosis
Dosis digoksin biasanya 0,125-0,25 mg sehari jika fungsi
ginjal normal (pada lansia 0,06250-125 mg, kadang-kadang
0,25 mg). Digoksin tersedia dalam bentuk tablet 0,25 mg.
E. Efek Samping
Efek toksik digoksin berupa :
a. Efek proaritmik, yakni :
i. Penurunan potensial istirahat (akibat hambatan
pompa Na), menyebabkan after potential yang
mencapai
ambang
rangsang,
dan
penurunan
konduksi AV.
ii.
Peningkatan automatisitas.
b. Efek samping gastrointestinal : anoreksia, mual, muntah,
nyeri lambung.
c. Efek samping visual: penglihatan berwarna kuning.
d. Lain-lain : delirium, rasa lelah, malaise, bingung, mimpi
buruk
F. Interaksi
a. Kuinidin, verapamil, amiodaron akan menghambat Pglikoprotein, yakni transporter di usus dan di tubulus
ginjal,
sehingga
terjadi
peningkatan
absorpsi
dan
2.Obat Antiaritmia
2.1.1.
IB
Mekanisme kerja : Mengubah sedikit depolarisasi fase 0 dan
lebih
tinggi,
menyebabkan
pendengaran
berkurang,
2.2. Kelas II
A. Propanolol
a. Efek elektrofisiologik: meningkatkan arus masuk ion K+ di
serabut Purkinje dan menekan arus masuk ion Na+. Propanolol
menurunkan
dapat
menurunkan
eliminasi
sendiri
dengan
takikardia
supraventrikel
paroksismal,
pencegahan
norepinefrin
dari
ujung
saraf
simpatis.
Secara
-bloker. Amiodaron
menurunkan secara nyat automatisitas nodus sinatrial dan sistem hispurkinje melalui mekanisme yang belum diketahui. Sotalol menurunkan
automatisitas, karana obat ini merupakan
dengan
cara
memperpanjang
masa
refrakter,
tanpa
adalah
khasiat
suatu
-bloker,
penghambatan
sedangkan
adrenoseptor-
amiodaron
dan
non
plasma.
Ewaktu
paruhnya
adalah
sekitar
10-11
jam.
dosis
pemeliharaan
dimulai
denagan
400-800
mg/hari.
takikardia
ventrikel
yang
tak
stabil
dan
berkelanjutan.
2.4. Kelas IV
Merupakan penghambat kanal Ca ++. efek klinis yang penting dari
antagonis Ca++ untuk pengobatan aritmia adalah penekanan potensial
aksi yang Ca++ dependent dan perlambatan konduksi di nodus AV.
EFEK ELEKTROFISIOLOGIK JANTUNG
impuls.
Verapamil
menurunkan
kecepatan
5-10
mg
diberikan
secara
IV
selama
2-3
menit.
Untuk
PENGGUNAAN TERAPI
akut
takikardia
supraventrikuler
paroksismal
yang
ventrikel
terhadap
iskhemia
dan
bukan
sebagai
obat
antiaritmia.
EFEK SAMPING
Efek samping Verapamil dan diltiazem adalah pada jantung dan
saluran cerna. Penggunaan obat ini secara IV dikontraindikasikan pada
pasien hipertensi, gagal jantung berat, sindrom sinus sakit, blok AV,
sindrom wolfi-Parkinson-White, atau takikardia ventrikel. Verapamil
dapat juga menimbulkan hipotensi berat atau fibrilasi ventrikel pada
pasien dengan tekikardi ventrikel.efek samping saluran cerna pada
Verapamil terutama adalah konstipasi, tetapi keluhan saluran cerna
bagian atas dapat pula terjadi.
INTERAKSI OBAT
Pemberian Verapamil bersama -bloker atau digitalis secara aditif
dapat menimbulkan bradikardia atau blok AV yang nyata. Interaksi ini
dapat pula terjadi pada nosdus SA atau nodus AV. Di samping itu
Verapamil berinterakdi dengan digoksin dengan cara yang sama
dengan interaksi kuinidin digoksin. Pemberian Verapamil atau diltiazem
3.Obat Antihipertensi
3.1. Diuretik
menurunkan
volume
darah
dan
cairan
resistensi
perifer
sehingga
menambah
efek
hipotensinya.
GOLONGAN TIAZID
Golongan obat : hidroklorotiazid, bendroflumetiazid, klorotiazid
dan
diuretik
lain
yang
memiliki
gugus
aryl-sulfonamida
Mekanisme
kerja
menghambat
transport
bersama
prototipe
golongan
ventrikel.
Masa kerja : bendroflumetiazid memiliki waktu paruh 3 jam,
mencetuskan serangan
gout akut
hiperlipidemia
kolesterol,
trigliserida)
pada penderita DM menyebabkan hiperglikemi karena
(peningkatan
LDL
dan
dan elektrolit.
Farmakodinamik : waktu paruh diuretik kuat umumnya
spironolakton
menyebabkan
ginekomastia,
mastodinia,
karena
frekuensi
denyut
jantung
dan
kontraktilitas
pada
neuron
sensitivitas
adrenergik
baroreseptor,
perifer
dan
perubahan
peningkatan
biosintesis prostasiklin
Dari berbagai -bloker, atenolol merupakan obat yang sering
dipilih.Bersifat kardioselektif dan penetrasinya ke SSP minimal, cukup
diberikan sekali sehari.Metropolol perlu diberikan dua kali sehari dan
kurang
kardioselektif
dibanding
dengan
atenolol.Labelatol
dan
sehingga
menurunkan
resistensi
perifer.Venodilatasi
ADRENOLITIK SENTRAL
1. METILDOPA
Mekanisme kerja : dalam SSp menggantikan kedudukan DOPA
dalam sintesis katekolamin denga hasil akhir -metilnorepinefrin.
perifer.
Indikasi
obat
dikombinasikan
antihipertensi
dengan
tahap
diuretik.
kedua,
Dapat
efektif
digunakan
bila
untuk
Pada
insufisiensi
ginjal
terjadi
akumulasi
obat
dan
jarang
terjadi
anemia,
hemolitik
autoimun,
menimbulkan
peningkatan
TD
mendadak
(fenomena
rebound)
2. KLONIDIN
Bekerja pada reseptor -2 di susunan saraf pusat dengan efek
penurunan simpathetic outflow.Efek hipotensif klonidin terjadi karena
penurunan resistensi perifer dan curah jantung.Penurunan tonus
simpatis
menyebabkan
penurunan
kontraktilitas
miokard
dan
optimal.
Untuk
beberapa
hipertensi
darurat.
Untuk
diagnosik feokromositoma.
Efek samping :
Mulut kering dan sedasi setelah beberapa minggu pengobatan.
Kira-kira
10%
pasien
menghentikan
pengobatan
karena
(epinefrin
dan
norepinefrin)
ke
dalam
vesikel.
sitoplasma.
Proses
yang
sama
juga
terjadi
untuk
5-
hidroksitriptamin (serotonin).
Kontraindikasi : reserpin tidak dianjurkan dengan riwayat depresi.
Efek samping : SSP, bersifat sentral seperti letargi, mimpi buruk,
depresi mental. mengakibatkan penurunan curah jantung dan
resistensi
perifer.
Pada
sistem
kardiovaskular
dapat
terjadi
fungsi
seksual
(penurunan
libido,
impotensi
dan
PENGHAMBAT GANGLION
1. Trimetafan
Indikasi : hipertensi darurat terutama aneurisma aorta disekan
3.3. Vasodilatasor
normotensif.
Farmakokinetik : diserap baik pad pemberian oral. Bioavailabilitas
mencapai 90% dan kadar puncak plasma tercapai dalam 1 jam.
Obat ini merupakan prodrug yang harus mengalami penambahan
gugus sulfat sebelum aktif sebagai vasolidator. Kadar plasma tidak
berkolerasi langsung dengan efek terapi. Waktu paruh 3-4 jam, tapi
efek terapi bertahan sampai 24 jam atau lebih. Metabolisme terjadi
di hati dengan cara konjugasi dengan glukuronida. Ekskersi
cairan
dan
garam,
efek
samping
NATRIUM NITROPRUSID
Mekanisme kerja: merupakan donor NO yang bekerja mengaktifkan
guanilat siklase dan meningkatka konversi GTP ,menjadi GMP-siklik
pada otot polos pembuluh darah.
penyebabnya.
Efek samping : hipotensi, efek toksik perubahan konversi nitropusid
darurat
apapun
3.4. Penghambat
inhibitor)
angiotensin-converting
dan
Penghambat
reseptor
PENGHAMBAT
1.
enzyme
ANGIOTENSIN-CONVERTING
INHIBITOR)
ACE-Inhibitor dibedakan atas dua kelompok:
Yang bekerja langsung, kaptopril dab lisinopril
2. Prodrug, contohnya enalapril, kuinapril,
(ACE-
angiotensin
ENZYME
(ACE-
perindopril,ramipril,
oral
dengan
bioavailabilitas
dengan
baik
70-75%.
pada
Pemberian
bilier.
Indikasi : efektif untuk hipertens ringan, sedang maupun berat.
Hipertensi dengan gagal jantung kongestif, adan hipertensi dengan
unilateral.
ANTAGONIS RESEPTOR
ANGIOTENSIN
II
(Angiotensin
receptor
blocker, ARB)
Reseptor AngII dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu reseptor AT1
dan AT2.Reseptor AT1 terutama otot polos pembuluh darah dan di otot
jantung.Selain
itu
terdapat
juga
di
otak,
ginjal
dan
kelenjar
berperan
dengan
homeostasis
kardiovaskular.Reseptor
AT2
dengan
bioavailabilitas
sekitar
33%.
Absorpsinya
tidak
rendah.
Eliminasi
presistemik
bersama.
Kadar
verapamil
dan
amlodipin
tidak
singkat
paling
sering
dan
dilitiazem.
Konstipasi
dan
retensi
urin.
4.Obat Antiangina
1. Nitrat Organik
Mekanisme Kerja
Nitrat organikmerupakan pro drug yaitu menjadi aktif setelah
dimetabolisme
Biotransformasi
dan
mengeluarkan
nitrat
organik
nitrogen
yang
monoksida
berlangsung
(NO).
intraseluler
hal
ini,
nitrat
organik
dapat
menimbulkan
kemerahan
di
muka
(flushing)
dan
sakit
kepala
berdenyut. Pada dosis yang lebih tinggi, selain vena, nitrat organik
jugan menimbulkan dilatasi arteriol perifer sehingga tekanan darah
sistolik
dan
diastolik
menurun
(afterload).
Nitrat
organik
menurunkan
venodilatasi,
kebutuhan
menurunnya
oksigen
volume
otot
ventrikel
jantung
melalui
curah
jantung
dan
hanya
selintas,
maka
tidak
bermakna
secara
klinis.
Sediaan
Dosis
Interval
Lama
Kerja
ml
inhalasi
3-5 menit
0.15-0.6
sesuai
10-30
Nitrogliserin
mg
keperluan
sesuai
menit
10-60
isosorbid dinitrat
2.5-5 mg
keperluan
sesuai
menit
eritril tetranitrat
5-10 mg
keperluan
30-240 mg
6.5-13 mg
10 mg
10-20 mg
nitrogliserin
lepas lambat (disc/path)
10-25 mg
d) preparat lepas lambat, bukal 1-2 mg
4-6 jam
12-24 jam
12 jam
24 jam
6-8 jam
4-6 jam
6-10 jam
6-8 jam
4-6 jam
4-8 jam
4-6 jam
24 jam
4 jam
8-10 jam
3-6 jam
nitrogliserin
5-10
e) intravena nitrogliserin
mcg/menit
Efek Samping
Umumnya berhubungan dengan efek vasodilatasinya. Pada awal
terapi sering ditemukan sakit kepala, flushing karena dilatasi arteri
serebral. Dapat pula terjadi hipotensi postural. Bila hipotensi berat
terjadi bersama refleks takikardi, hal ini dapat memperburuk angina.
Nirtat organik terutama pentaeritrol tetranitrat dapat menimbulkan
rash.
Mekanisme Kerja
-bloker menurunkan kebutuhan oksigen otot jantung dengan cara
menurunkan
frekuensi
denyut
jantung,
tekanan
darah
dan
Obat
Kelaruta
Elimina
Kardioselekt
n
dalam
si
ivitas
(reseptor)
lemak
Aktivitas
Simpatomi
metik
Intrinsik
asebutol
ol
atenolol
bisoprol
Dosis
antiangina
200-600
rendah
rendah
hati
ginjal
+
+
+
-
ol
labetalol
rendah
metoprol
sedang
mg
2x sehari
50-100 mg
10-2- mg 1x
sehari
100-600
hati
hati
mg/hari
50-100 mg 3x
ol
nadolol
penbutol
rendah
ginjal
ol
tinggi
pindolol
sedang
hati
ginjal&
20mg/hari
5-20 mg 3x
hati
sehari
60
mg
sehari
40-80 mg/hari
propanol
ol
tinggi
hati
4x
sehari
Indikasi
Pengobatan serangan angina tidak stabil
Infark jantung
Angina stabil kronik
Kontraindikasi
Hipotensi
Bradikardia simptomatik
Blok AV derajat 2-3
Gagal janntung kongestif
Eksaserbasi seranngan asma
Diabetes melitus dengan episode hipoglikemi
Efek Samping
Terhadap sistem saraf otonom: menurunkan konduksi dan kontraksi
jantung sehingga dapat terjadi bradikardia dan blok AV.
-bloker dapat memperburuk penyakir Raynaud.
-bloker dapat mencetuskan bronkospasme peda pasien dengan
penyakit paru.
-bloker dapat
menurunkan
kadar
HDL
dan
meningkatkan
trigliserida.
kontraksi.
Pada
otot
rangka
relatif
tidak
tidak
menurunnya
kontraksi
otot
jantung
dan
menurunnya
kurang
terhadap
pembuluh
darah
vena,
sehingga
kurang
oral
hampir
sempurna,
tetapi
meningkatkan
bioavailabilitas
obat
karena
enzim
Obat
nifedipin
nifedipin
dosis
frekuensi/
(mg)
10
hari
mg
3-4x
(long
acting)
30-60
2.5-
1x
amlodipin
felodipin
10
2.5-
1x
1x
20
2.5isradipin
10
20-30
2x
nicardipin
mg
60-
1x
120m
nicardipin SR
g
Okt-
2x
nisoldipin
40
80-
1x
320
verapamil
mg
90-
2-3x
diltiazem
180
120-
3x
diltiazem SR
540
240-
1x
verapamil SR
480
1-2x
Efek Samping
Efek samping yang ditimbulkan salah satu nya adalah vasodilatasi
berlebihan.
Gejala
yang
tampak
berupa
pusing,
sakit
kepala,
edema
paru,
dll.
Verapamil
lebih
sering
menimbulkan
4. Terapi Kombinasi
Tujuan
terapi
kombinasi
adalah
meningkatkan
efektivitasdan
volume
diastolik
akhir
menimbulkan
diastolik
ventrikular
venous
dapat
kiri
pooling.
mengurangi
akibat
Nitrat
kenaikan
-bloker
organik
volume
dengan
juga
cara
mengurangi
bloker.
Penghambat kanal kalsium dan nitrat organik
Kombinasi ini bersifat aditif, karena
penghambat
kalsium
hulu.
Kombinasi penghambat kanal kalsium, -bloker dan nitrat organik
Digunakan apabila serangan angina tidak membaik pada pemberian
kombinasi 2 macam antiangina, maka dapat diberikan kombinasi 3
jenis obat. Tetapi kejadian efek samping akan meningkat secara
bermakna.
5.Hipolipidemik
1. ASAM FIBRAT
FARMAKODINAMIK
Bekerja dengan cara
berikatan
dengan
reseptor
peroxisome
hanya
sedikit
menurun.
Pada
pasien
terutama
dengan
(>90%)
terutama
bila
diberikan
bersama
makanan.
tinja.
INDIKASI
Merupakan obat pilihan utama pada pasien hiperlipoproteinemia tipe
III dan hipertrigliseridemia berat (kadar trigliseridemia >1000
mg/dL).
KONTRAINDIKASI
Pasien dengan gangguan hati dan ginjal, pada wanita hamil dan masa
menyusui.
DOSIS
Klofibrat tersedia sebagai kapsul 500 mg. Diberikan 2-4 kali sehari
dengan dosis total sampai 2 g. Dosis obat harus dikurangi pada pasien
hemodialisis.
Fenofibrat
diberikan
tunggal
200-400
mg/hari.
makan malam.
EFEK SAMPING
Efek samping yang paling sering ditemukan adalah gangguan saluran
cerna (mual, mencret, perut kembung, dll) yang terjadi pada 10%
pasien. Efek samping lain yang dapat terjadi adalah ruam kulit,
alopesia, impotensi, leukopenia, anemia, berat badan bertambah,
gangguan irama jantung, dll. Derivat asam fibrat kadang-kadang
2. RESIN
FARMAKODINAMIK
Resin menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat asam
empedu dalam saluran cerna, mengganggu sirkulasi enterohepatik
sehingga ekskresi steroid yang bersifat asam dalam tinja meningkat.
Penurunan kadar asam empedu ini oleh pemberian resin akan
menyebabkan meningkatnya produksi asam empedu yang berasal dari
kolesterol. Karena sirkulasi enterohepatik dihambat oleh resin maka
kolesterol yang diabsorpsi lewat saluran cerna akan terhambat dan
keluar bersama tinja. Kedua hal ini akan menyebabkan penurunan
kolesterol dalam hati. Selanjutnya penurunan kadar kolesterol dalaam
hati akan menyebabkan terjadinya 2 hal : pertama, meningkatnya
jumlah reseptor LDL sehingga katabolisme LDLD meningkat dan
meningkatnya aktivitas HMG CoA reduktase. Peningkatan aktivitas
HMG CoA akan mengurangi efek penurunan kolesterol oleh resin.
Dari sini tampak pula bahwa efek resin tergantung dari kemampuan
sel
hati
dalam
meningkatkan
jumlah
reseptor
LDL
fungsional
exchange resin yang berbau dan berasa tidak enak. Kolestiramin dan
kolestipol bersifat hidrofilik, tetapi tidak larut dalan air, tidak dicerna
pilihan
sampai
menghilangkan
25%
santomata.
tipe
IIa
kadar
Jika
hiperkolesterolemia;
kolesterol
plasma
dikombinasikan
dan
dengan
VLDL.
DOSIS
Dosis kolestiramin dan kolestipol yang dianjurkan adalah 12-16 g
sehari dibagi 2-4 bagian dan dapat ditingkatkan sampai maksimum 3
kali 8 g. Dosis pada anak adalah 10-20 g/hari. Ditelah sebagai larutan
atau dalam sari buah untuk mengurangi iritasi, bau dan rasa yang
mengganggu. Colesevelam diberikan 2x3 tablet @ 625 mg atau
sekaligus
tablet.
Resin
tidak
bermanfaat
dalam
keadaan
gangguan
absorpsi
vitamin
A,
dan
serta
FARMAKODINAMIK
Statin bekerja dengan cara menghambat sintesis kolesterol dalam
hati, dengan menghambat enzim HMG CoA reduktase. Akibat
penurunan sintesis kolesterol ini maka SREBP yang tedapat pada
membran dipecah oleh protease lalu diangkut ke nukleus. Faktorfaktor transkripsi kemudian akan berikatan dengan gen reseptor LDL
sehingga terjadi peningkatan sintesis reseptor LDL. Peningkatan
jumlah reseptor LDL pada membran sel hepatosit akan menurunkan
kadar kolesterol darah lebih besar lagi. Selain LDL, VLDL dan IDL
juga
menurun
sedangkan
HDL
meningkat.
Statin
menurunkan
pada
DOSIS
Lovastatin : Awal 20 mg/hari, diberikan bersamaan makan malam.
Dapat ditingkatkan sampai maksimal 80 mg 2x/hari dengan interval 4
minggu. Simvastatin : Awal 10 mg/hari dosis tunggal pada malam
hari. Dapat disesuaikan dengan interval kurang dari 4 minggu;
kisaran lazim 10-40 mg/hari. Penyakit jantung koroner, awal 20 mg
1x/hari malam hari. Pravastatin : Awal 10-20 mg/hari, sebelum tidur
malam. Fluvastatin : Awal 20 mg/hari sore hari, kisaran lazim 20-40
mg/hari. Dapat disesuaikan dengan interval 4 minggu sampai 40 mg
2x/hari. Atorvastatin : Awal 20 mg/hari, diberikan bersamaan makan
malam. Dapat ditingkatkan sampai maksimal 80 mg 2x/hari dengan
interval 4 minggu.
EFEK SAMPING
Umumnya statin ditoleransi baik oleh pasien. Pada kira-kira 1-2%
pasien terjadi peningkatan kadar transaminase hingga melebihi 3 x
nilai normal. Dalam segi keamanan perlu dilakukan pemeriksaan
transaminase pada awal pemberian dan 3-6 bulan setelahnya. Jika
normal, maka uji ulang dapat dilakukan setelah 6-12 bulan. Obat
harus dihentikan jika didapat kadar transaminase yang tetap tinggi
aatau
bertambah
tinggi.
Efek
samping
statin
yang
potensial
statin
yang
dimetabolisme
lewat
CYP3A4
akan
siklosporin,
ketikenazol,
penghambat
protease
HIV,
kadar
plasma
fluvastatin
dan
rosuvastatin
bila
hiperkolesterolemia
familial
homozigot
dan
kasus-kasus
4. ASAM NIKOTINAT
FARMAKODINAMIK
Untuk mendapatkan efek hipolipidemik, asam nikotinat (niasin) harus
diberikan dalam dosis yang lebih besar daripada yang diperlukan
untuk efeknya sebagai vitamin. Pada jaringan lemak, asam nikotinat
menghambat hidrolisis trigliserida oleh hormone-sensitive lipase,
sehingga mengurangi transport asam lemak bebas ke hati dan
mengurangi sintesis trigliserida hati. Penurunan sintesis trigliserida
akan menyebabkan berkurangnya produksi VLDL sehingga kadar LDL
menurun. Selain itu asam nikotinat juga meningkatkan aktivitas LPL
yang akan menurunkan kadar kilomikron dan trigliserida VLDL. Kadar
HDL
meningkat
sedikit
sampai
sedang
karena
menurunnya
5. PROBUKOL
FARMAKODINAMIK
Probukol menurunkan kadar kolesterol serum dengan menurunkan
kadar LDL. Obat ini tidak menurunkan kadar trigliserida serum pada
kebanyakan pasien. Kadar HDL menurun lebih banyak daripada kadar
LDL
sehingga
menimbulkan
menguntungkan.
Probukol
rasio
LDL
dapat
HDL
yang
meningkatkan
kurang
kecepatan
Waktu
memanjang
pada
paruh
eliminasi
pemberian
adalah
kronik.
23
Obat
hari
ini
tetapi
akan
perlahan-lahan
obat
ini
bersama
resin
meningkatkan
efek
memperbaiki
efek
samping
resin
yang
menimbulkan
Probukol tidak boleh diberikan pada pasien infark jantung baru atau
hamil
dianjurkan
sebelumnya.Selama
makan
agar
menghentikan
probukol
proukol
dianjurkan
agar
bulan
pasien