Anda di halaman 1dari 12

1

ANAK YATIM DALAM AL-QURAN


Dalam al-quran ada 22 ayat yang berkaitan dengan anak yatim yaitu :
1. QS. AL-ANAM [6] : 152

152. dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara
yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah
takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban
kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu
berkata, Maka hendaklah kamu Berlaku adil, Kendatipun ia adalah
kerabat(mu)[519], dan penuhilah janji Allah[520]. yang demikian itu
diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.
[519] Maksudnya mengatakan yang sebenarnya meskipun merugikan
Kerabat sendiri.
[520] Maksudnya penuhilah segala perintah-perintah-Nya.

2. QS. AL-ISRA [17] : 34

34. dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara
yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji;
Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.

3. QS. AL-FAJR [89] : 17

17. sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak


yatim[1576],
[1576] Yang dimaksud dengan tidak memuliakan anak yatim ialah tidak
memberikan hak-haknya dan tidak berbuat baik kepadanya.

4. QS. AD-DHUHA [93] : 6 & 9.

6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia


melindungimu?

9. sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu Berlaku sewenangwenang.

5. QS. AL-MAUN [107] : 2

2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,

6. QS. AL-INSAN [76] : 8

8. dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang


miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.

7. QS. AL-BALAD [90] : 15


15. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,

8. QS. AL-KAHFI [18] : 82.

82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di
kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua,
sedang Ayahnya adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki
agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan
simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku
melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. demikian itu adalah tujuan
perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".

9. QS. AL-BAQARAH [2] : 83, 177, 215.

83. dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):
janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah

kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang


miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah
shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian kamu tidak memenuhi janji itu,
kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.

177. bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orangorang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orangorang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang
bertakwa.

215. mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah:


"Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibubapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orangorang yang sedang dalam perjalanan." dan apa saja kebaikan yang kamu
buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya.

10. QS. AN-NISA [4] : 2,3,6,8,10,36 dan 127

2. dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta


mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan
kamu Makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakantindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.
3. dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian
jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil[265], Maka (kawinilah)
seorang saja[266], atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
4. berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi)
sebagai pemberian dengan penuh kerelaan[267]. kemudian jika mereka
menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang
hati, Maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang
sedap lagi baik akibatnya.
5. dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum
sempurna akalnya[268], harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu)
yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan
pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata
yang baik.
6. dan ujilah[269] anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin.
kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai
memelihara harta), Maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. dan
janganlah kamu Makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan
(janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka
dewasa. barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, Maka hendaklah
ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan Barangsiapa
yang miskin, Maka bolehlah ia Makan harta itu menurut yang patut.

kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, Maka


hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi
mereka. dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).
7. bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan
kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta
peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut
bahagian yang telah ditetapkan.
8. dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat[270], anak yatim dan
orang miskin, Maka berilah mereka dari harta itu [271] (sekedarnya) dan
ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang baik.
9. dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
Perkataan yang benar.
10. Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara
zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka
akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
[265] Berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti
pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.
[266] Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu.
sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan
oleh Para Nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. ayat ini membatasi
poligami sampai empat orang saja.
[267] Pemberian itu ialah maskawin yang besar kecilnya ditetapkan atas
persetujuan kedua pihak, karena pemberian itu harus dilakukan dengan
ikhlas.
[268] Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang belum
balig atau orang dewasa yang tidak dapat mengatur harta bendanya.
[269] Yakni: Mengadakan penyelidikan terhadap mereka tentang
keagamaan, usaha-usaha mereka, kelakuan dan lain-lain sampai diketahui
bahwa anak itu dapat dipercayai.
[270] Kerabat di sini Maksudnya : Kerabat yang tidak mempunyai hak
warisan dari harta benda pusaka.
[271] Pemberian sekedarnya itu tidak boleh lebih dari sepertiga harta
warisan.

36. sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan


sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karibkerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri,
[294] Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat,
hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang Muslim dan yang
bukan Muslim.
[295] Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat
yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu
bapaknya.

127. dan mereka minta fatwa kepadamu tentang Para wanita. Katakanlah:
"Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan
kepadamu dalam Al Quran[354] (juga memfatwakan) tentang Para wanita
yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa[355] yang
ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka[356] dan

10

tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. dan (Allah menyuruh


kamu) supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil. dan kebajikan
apa saja yang kamu kerjakan, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha
mengetahuinya.
[354] Lihat surat An Nisaa' ayat 2 dan 3
[355] Maksudnya Ialah: pusaka dan maskawin.
[356] Menurut adat Arab Jahiliyah seorang Wali berkuasa atas wanita
yatim yang dalam asuhannya dan berkuasa akan hartanya. jika wanita
yatim itu cantik dikawini dan diambil hartanya. jika wanita itu buruk
rupanya, dihalanginya kawin dengan laki-laki yang lain supaya Dia tetap
dapat menguasai hartanya. kebiasaan di atas dilarang melakukannya oleh
ayat ini.

11. QS.AL-ANFAL [8] : 41

41. ketahuilah, Sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai
rampasan perang[613], Maka Sesungguhnya seperlima untuk Allah, rasul,
Kerabat rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil[614],
jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa[615] yang Kami turunkan
kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan[616], Yaitu di hari
bertemunya dua pasukan. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[613] Yang dimaksud dengan rampasan perang (ghanimah) adalah harta
yang diperoleh dari orang-orang kafir dengan melalui pertempuran,
sedang yang diperoleh tidak dengan pertempuran dinama fa'i. pembagian
dalam ayat ini berhubungan dengan ghanimah saja. Fa'i dibahas dalam
surat al-Hasyr
[614] Maksudnya: seperlima dari ghanimah itu dibagikan kepada: a. Allah
dan RasulNya. b. Kerabat Rasul (Banu Hasyim dan Muthalib). c. anak
yatim. d. fakir miskin. e. Ibnussabil. sedang empat-perlima dari ghanimah
itu dibagikan kepada yang ikut bertempur.

11

[615] Yang dimaksud dengan apa Ialah: ayat-ayat Al-Quran, Malaikat dan
pertolongan.
[616] Furqaan Ialah: pemisah antara yang hak dan yang batil. yang
dimaksud dengan hari Al Furqaan ialah hari jelasnya kemenangan orang
Islam dan kekalahan orang kafir, Yaitu hari bertemunya dua pasukan di
peprangan Badar, pada hari Jum'at 17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah.
sebagian mufassirin berpendapat bahwa ayat ini mengisyaratkan kepada
hari permulaan turunnya Al Quranul Kariem pada malam 17 Ramadhan.

12. QS. AL-HASYR [59] : 7

7. apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya
(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah
untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan
beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang
diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya
bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.

HADITS-HADITS TENTANG ANAK YATIM :


Ada 142 hadits yang terdapat pada 42 kitab hadits yang membahas tentang
yatim, diantaranya :

12

1. Artinya : dari Sahl bin Saad ra ia berkata : Rasulullah SAW bersabda :


Aku dan orang yang mengurus (menanggung) anak yatim
(kedudukannya) di dalam surge seperti ini. Beliau mengisyaratkan
dengan (kedua jarinya yaitu) telunjuk dan jari tengah serta agak
merenggangkan keduanya. (HR.Bukhari)

2. Dari Ibnu Abbas ra bahwasanya Nabi SAW bersabda :Barangsiapa yang


memberi makan dan minum seseorang anak yatim dinatara kaum
Muslimin, maka ALLAH SWT akan memasukkannya ke dalam surge,
kecuali dia melakukan satu dosa besar yang tidak diampuni.
(HR.Tirmidzi)

3. Dari Abu Hurairah ra, bahwa seorang laki-laki mengadu kepada NABI
SAW akan hatinya keras, lalu NABI SAW berkata : Usaplah kepala anak
yatim dan berilah makan orang miskin. (HR.Ahmad)

4. Dari Abu Umamah dari NABI SAW berkata : Barangsiapa yang mengusap
kepala anak yatim laki-laki atau perempuan karena ALLAH SWT, adalah
baginya setiap rambut yang diusap dengan tangannya itu terdapat banyak
kebaikan, dan barangsiapa berbuat baik kepada anak yatim perempuan
atau laki-laki yang dia asuh, adalah aku bersama dia disurga seperti ini,
beliau mensejajarkan dua jarinya. (HR.Ahmad).

Anda mungkin juga menyukai