Anda di halaman 1dari 4

2.

Perumusan Masalah dalam Contoh


Karya Tulis

Sebelum memulai membuat sebuah karya tulis, ada baiknya seorang siswa atau mahasiswa melihat terlebih
dahulu contoh karya tulis . Bukan buat dicontek, melainkan buat melihat citra apa saja nan harus dikerjakan
dalam penyususnan atau penulisan karya ilmiah.
Penelitain nan fresh memang lebih memiliki kegunaan dan kepuasan tersendiri bagi penulisnya dan masyarakat
luas, namun taraf kesukarannya pun tentulah sangat tinggi. Berbeda dengan penulisan nan sebelumnya sudah
memiliki contoh karya tulisnya. Selain pengerjaannya lebih mudah, penelitian pun akan lebih berkembang sebab
si penyusun tentu akan menambahkan penelitian nan belum dilakukan pada contoh karya tulis nan diajadikannya
referensi.
Penulisan karya tulis ilmiah dengan berdasar kepada contoh karya tulis ilmiah nan sudah ada, biasanya akan
lebih paripurna sebab memiliki kesamaan buat salah nan sangat minimal. Namun, dalam hal ini, bukan berarti si
peneliti dapat asal-asalan dalam menuliskan penelitiannya.
Peneliti tentu tak mau menanggung malu jika penelitian nan dilakukannya menghasilkan karya tulis nan setara
dengan contoh karya tulis nan pernah dibuat, apalagi jika hasil penelitiannyaitu justru tak lebih baik dari contoh
karya tulisyang sudah ada.
Berdasarkan citra tersebut, bagi Anda para peneliti baru nan hendak melakukan penulisan karya ilmiah, ada
baiknya memiliki sebuah contoh karya tulis dan memerhatikan standard penulisan karya ilmiah guna
mendapatkan hasil penelitian nan paripurna dan sangat memuaskan.
Standar bagaimana maksudnya? Begini, dalam menulis karya tulis ilmiah, para peneliti diwajibkan buat
memerhatikan standard penulisan nan berlaku. Lihat contoh karya tulis nan sudah Anda miliki. apakah
penulisannya bebas seperti saat Anda membuat prosa atau surat? Tidak, bukan? ya, dalam menulis karya tulis,
baik itu beupa makalah, tugas akhir maupun skripsi haruslah mengikuti standard nan telah ditentukan.
Untuk melihat bagaimana standard penulisan karya tulis, coba Anda perhatikan hierarki atau susunan penulisan
tiap bab dan subbab nan terdapat pada contoh karya tulis nan Anda miliki. Susunannya berbeda, bukan. Nah,
buat memudahkan Anda membuat sebuah karya tulis nan sempurna, berikut penulis hadirkan standard
penulisan skripsi nan baik agar menghasilkan penelitian nan paripurna dan jauh lebih baik dari contoh karya tulis
nan pernah Anda baca..
Contoh karya tulis nan penulis gunakan dalam artikel ini ialah standard penulisan skripsi. Skripsi ialah salah
satu contoh karya tulis ilmiah nan ditulis mahasiswa program S1, sebagai syarat kelulusan. Penulisan skripsi tak
dikerjakan secara borongan, pada umumnya dilakukan setahap demi setahap. Dimulai dari perencanaan sampai
pada penulisan akhir.

Pengerjaan skripsi nan dilakukan setahap demi setahap akan memudahkan pengontrolan. Jika terjadi kesalahan
tak akan melampaui bab, maksudnya jika terjadi kesalahan pada bab pertama, akan memudahkan buat
mengerjakan pada bab berikutnya, tapi jika dikerjakan borongan kesalahan bab pertama, berarti bab
selanjutnya-pun akan mengalami revisi.
Penulisan karya ilmiah nan dilakukan secara bertahap lebih menghemat tenaga, energi, dan dana tentunya.
Proses penulisan secara bertahap ini memungkinkan ide akan terjaga dengan baik dan dapat dikembangkan.
Bagaimana Tahapan penulisan skripsi nan baik nan sinkron dengan contoh karya tulis? Berikut ialah uraiannya.

Contoh Karya Tulis - Penulisan dan Pengajuan Bab I


Pada penulisan Bab I terdiri atas:

1. Latar Belakang Masalah dalam Contoh Karya Tulis


Biasanya mahasiswa bingung menulis latar belakang masalah, darimana mulai menulis. Dalam Bab pertama kita
menguraikan mengapa memilih masalah nan hendak diteliti. Pada latar belakang juga dituliskan teori nan
mendukung ataupun teori nan membantah tentang masalah nan dipilih. Jika perlu dukung dengan data baik data
utama maupun data sekunder.
Pada subbab ini juga penulis dapat menyertakan beberapa hal nan berhubungan dengan objek kajian nan diteliti.
Misalnya saja, perkembangan dan pengaruh nan didapatkan oleh masyarakat dengan adanya objek tersebut.
Atau mungkin juga akibat jelek dan baiknya objek tersebut terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.

2. Perumusan Masalah dalam Contoh Karya Tulis


Setelah selesai mengerjakan latar belakang masalah, buatlah Kalimat Tanya buat rumusan masalah.
Perumusan masalah ini perlu dituliskan dalam karya tulis sebab menyangkut baik dan buruknya objek nan diteliti
oleh penulis. Permasalahan itulah nan nantinya akan dibahas sehingga menemukan permasalahan baru atau
justru solusi nan selama ini belum ditemukan dalam penelitian lainnya.
Penulisan perumusan masalah ini biasanya dibuat dalam bentuk poin agar pembaca lebih memahami masalah
beserta batasan nan akan dikaji dalam karya tulis nan disusun oleh penulis.

3. Tujuan Penelitian dalam Contoh Karya Tulis


Di dalam bab satu juga dirumusakan mengenai tujuan masalah, tujuan penelitian harus sama dengan rumusan
penelitian. Kesalahan mahasiswa ketika menulis tujuan masalah selalu tak relevan dengan rumusan masalah.
Tujuan masalah nan ditulis di dalam contoh karya tulis berbentuk skripsi biasanya dihasilkan dari perumusan
masalah sebab tujuan penelitian ialah membenahi, menangani, bahkan mencari solusi atas masalah nan

dikemukakan oleh penulis. oleh karena itulah tujuan penelitian juga biasanya dibuat berupa poin-poin nan
sejalan dengan perumusan masalah.

4. Hipotesis dalam Contoh Karya Tulis


Untuk mempermudah menjawab permasalahan penelitian nan telah dikembangkan. Namun, tak semua
penelitian memakai hipotesis, contohnya penelitian deskritif/ pada penelitian kualitatif

5. Kegunaan Penelitian dalam Contoh Karya Tulis


Dalam penggunaan penelitian, tulisalah apa sumbangannya kepada forum pendidikan, akademik, masyarakat,
mahasiswa lain, dan bagi Anda sendiri.

6. Ruang Lingkup Batasan Masalah dalam Contoh Karya Tulis


Perlunya restriksi masalah agar pembahasan nan diteliti tak terlalu melebar. Penelitian nan baik ialah penelitian
nan sempit namun pembahasannya mendalam.

7. Metode Penelitian dalam Contoh Karya Tulis


Menjelaskan cara aplikasi kegiatan penelitian, mencangkup cara pengumpulan data, alat nan digunakan dan
cara analisis data.

8. Sistematika Penulisan/ Operasional Variabel dalam Contoh Karya Tulis


Memberikan citra generik dari bab ke bab isi dari penulisan skrpsi. Jika penulisan bab I sudah selesai, diskusikan
dengan pembimbing dan buatlah janji sinkron dengan jadwal nan sudah disepakati buat bimbingan bab II
Contoh Karya Tulis - Penulisan dan Pengajuan Bab II
Sebelum menulis bab II, diusahakan Anda sudah membaca berbagai macam literatur. Literatur dapat didapat
dari berbagai macam sumber. Dapat dari buku, jurnal penelitian, skripsi, tesis, dan sumber-sumber lain berasal
dari bacaan.
Bab II berisi mengenai teori-teori nan berkaitan dengann penelitian. Teori nan dimaksud ialah teori nan
menunjang penelitian. Suatu penelitian, baik skripsi, tesis maupun desertasi secara ideal apabila ditunjang oleh
data primer, yaitu hasil-hasil penelitian sebelumnya dalam jurnal penelitian ataupun hasil penelitian lainnya.
Boleh saja menggunakan data sekunder, yaitu literatur dari buku, teks dan sumber terbitan lainnya.
Contoh Karya Tulis - Penulisan dan Pengajuan Bab III

Penulisan bab III sama halnya dengan penulisan bab I dan bab II. Perbedaannya pada kajian tiap bab. Pada bab
I Anda menguraikan bagaimana rancangan nan digunakan, Kapan penelitian dilakukan dan di mana
tempatnya, bahan dan metode apa nan digunakan, berapa populasi dan sampel nan digunakan, bagaimana
mekanisme penelitiannya dan pengumpulan datanya, serta analisis datanya menggunakan apa.
Pada bab III masuk ke pembahasan profil atau seputar objek nan diteliti. Misalkan Anda meneliti taraf pandangan
hidup kerja pada satu perusahaan. Profil perusahaan masuk ke dalam bab III
Contoh Karya Tulis - Penulisan dan Pengajuan Bab IV
Bab VI ialah pembahasan. Dalam menulis pembahasan harus didukung oleh teori, dapat berupa teori nan
menunjang ataupun teori nan membantah hasil penelitian Anda. Jika sudah masuk bimbingan bab VI, sertakan
bab I, II, III. Karena nan dibahas di bab VI berhubungan dengan bab sebelumnya.
Contoh Karya Tulis - Pembahasan dan Pengajuan Bab V
Dalam bab V ada dua uraian, yaitu Konklusi dan Saran.
Kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan perumusan masalah, tujuan
penelitian (pada bab I). Sedangkan saran harus bersumber dari temuan penelitian, pembahasan dan
kesimpulan. Saran nan baik bersifat rinci dan operasional. Saran biasanya bersifat anjuran buat penelitan
lanjutan.
Sesudah selesai semua bab, bagian akhir (daftar pustaka dan lampiran) Anda tinggal mempersiapkan diri buat
memasuki sidang skripsi.
Nah, itulah contoh karya tulis dan standard penulisannya nan baik. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai