KARYA TULIS
Erni hayati | May 24, 2020 | Artikel Umum | No Comments
Penyusunan sebuah karya tulis tidak bisa dilakukan secara asal-asalan karena ada aturan
tertentu. Berikut akan dibahas sistematika penulisan berbagai karya tulis. Mulai dari sistematika
penulisan skripsi, sistematika penulisan makalah, sistematika penulisan karya ilmiah, dan
sistematika penulisan proposal.
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami dulu pengertiannya. Sistematika penulisan
merupakan sebuah metode atau urutan dalam menyelesaikan sebuah riset, penelitian, maupun
karya tulis. Hal ini penting untuk diperhatikan agar karya tulis yang dihasilkan bisa tersusun
secara runtut dan rapi.
Sebenarnya struktur penulisan karya tulis ini bisa dijadikan sebagai acuan. Anda akan jauh lebih
mudah menulis karya tulis Anda dengan memahami struktur penulisan yang tepat. Anda bisa
mengembangkan tulisan Anda dengan lebih terarah berkat adanya aturan struktur penulisan
karya tulis.
Ada banyak sekali jenis karya tulis yang membutuhkan struktur penulisan yang tepat. Biasanya
karya tulis akademik yang harus disusun sesuai dengan kaidah struktur yang benar. Mulai dari
skripsi, karya ilmiah, makalah, dan proposal. Berikut akan dibahas lebih lanjut seperti apa
struktur penulisan yang harus diikuti.
SISTEMATIKA PENULISAN
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Skripsi merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh mahasiswa untuk meraih gelar
sarjana. Skripsi biasanya menjadi momok bagi para mahasiswa. Namun, penulisan skripsi
sebenarnya tidak semenakutkan itu. Jika Anda paham kaidah struktur penulisannya dengan baik
maka pengerjaan skripsi bisa lebih cepat.
Pembimbing skripsi biasanya akan menilai berdasarkan isi dan penulisan. Jika struktur penulisan
masih salah maka Anda harus memperbaikinya lagi. Inilah yang menyebabkan mahasiswa
membutuhkan waktu lama dalam menulis skripsi. Tapi jika sudah paham kaidah penulisan yang
benar maka skripsi bisa selesai lebih cepat.
Berikut adalah struktur penulisan skripsi yang dapat Anda jadikan sebagai acuan:
1. Halaman Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Abstrak
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Tabel
7. Daftar Gambar
8. BAB I Pendahuluan
Kajian Pustaka
Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Hasil Penelitian
Pembahasan
Penulisan skripsi harus mengikuti struktur penulisan tersebut. Sistematika ini berlaku untuk
skripsi bidang ilmu sosial maupun ilmu alam. Biasanya untuk aturan penulisan skripsi ini sudah
dibuat oleh masing-masing kampus. Mahasiswa akan mendapat buku panduan penulisan agar
struktur penulisannya bisa tepat dan seragam.
Jika dilihat dari strukturnya, makalah memiliki struktur penulisan yang lebih sederhana daripada
skripsi. Meskipun begitu Anda tidak boleh menyepelekan struktur penulisan dari makalah.
Berikut adalah sistematika penulisan pada makalah yang perlu Anda pahami.
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. BAB I Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
4. BAB II Pembahasan
5. BAB III Penutup
Kesimpulan
Saran
6. Daftar Pustaka
Suatu karya ilmiah akan memuat pengetahuan meliputi suatu gagasan maupun deskripsi dan
pemecahan masalah. Pengetahuan yang dituliskan dalam karya ilmiah harus didasari dengan
fakta dan data yang akurat. Karya ilmiah juga harus bersifat objektif dan jujur. Berikut adalah
struktur penulisan karya ilmiah.
1. Sampul
2. Halaman Judul
3. Halaman Pengesahan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Abstrak
7. BAB I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Pembatasan Masalah
Tujuan Penelitian
8. BAB II Pembahasan
9. BAB III Metodologi Penelitian
10. BAB IV Hasil Penelitian
11. BAB V Penutup
12. Daftar Pustaka
13. Lampiran
14. Daftar Tabel
Penyusunan proposal ini juga harus dilakukan mengikuti struktur penulisan yang tepat. Tidak
hanya berdasarkan isinya, proposal penelitian juga akan disetujui jika strukturnya tepat dan
penulisannya rapi. Berikut adalah struktur penulisan proposal penelitian.
1. BAB I Latar Belakang Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Metode Penelitian
Objek Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis Data
4. Daftar Pustaka
2. BATASAN MASALAH
Dalam sebuah penelitian dan penyusunan karya tulis, dibutuhkan pembatasan masalah.
Batasan masalah diperlukan agar pembahasan tidak meluas ke poin-poin yang tidak dibutuhkan.
Anda perlu melakukan identifikasi masalah dengan baik agar pembahasan tidak merembet
kemana-mana.
3. RUMUSAN MASALAH
Bagian yang satu ini berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai permasalahan yang akan
dipecahkan dalam penelitian. Anda bisa merumuskan masalah berdasarkan latar belakang yang
sudah dijabarkan sebelumnya. Hasil tulisan Anda nanti akan menjawab rumusan masalah
tersebut.
4. HIPOTESIS
Bagian hipotesis merupakan bagian yang memuat dugaan Anda. Dalam sebuah penelitian, Anda
perlu memiliki dugaan atau hipotesis. Tuliskan dugaan Anda terhadap jawaban dari rumusan
masalah yang sudah ditulis sebelumnya. Hipotesis ini bisa saja benar atau salah setelah
dibandingkan dengan hasil penelitian.
5. TUJUAN PENELITIAN
Pada bagian ini, Anda perlu menuliskan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan. Biasanya
tujuan penelitian akan dituliskan dalam poin-poin. Jabarkan tujuan penelitian dengan jelas.
Tujuan ini juga bisa membantu membatasi Anda dalam melakukan penelitian dan pembahasan
agar tidak merembet kemana-mana.
6. MANFAAT PENELITIAN
Sama seperti bagian sebelumnya, manfaat penelitian juga ditulis dalam bentuk poin-poin. Bagian
ini akan memuat manfaat apa saja yang didapatkan dari penelitian dan penulisan karya tulis
tersebut. Manfaat yang didapatkan tidak hanya untuk peneliti namun juga bagi pembaca.
7. LANDASAN TEORI
Bagian ini memuat teori yang digunakan sebagai landasan dalam melakukan penelitian dan
penulisan karya tulis. Pada bagian ini Anda harus mengumpulkan sumber-sumber yang
terpercaya untuk dijadikan acuan. Sumber yang digunakan tentu harus sesuai dengan topik
yang akan dibahas.
8. METODOLOGI PENELITIAN
Bagian yang satu ini memuat langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan. Anda harus
menjelaskan objek penelitian, variabel yang terlibat, dan metode yang digunakan dalam
penelitian. Selain itu, Anda juga perlu menuliskan metode pengumpulan dan analisis data yang
akan digunakan.
9. HASIL PENELITIAN
Bagian ini bisa juga disebut sebagai bagian inti karena memuat hasil penelitian yang telah
dilakukan. Pada bagian ini Anda akan memaparkan hasil yang sudah didapatkan. Hasil
penelitian mungkin membutuhkan halaman yang tidak banyak, namun proses untuk
mendapatkan hasil inilah yang cukup panjang.
Setelah kesimpulan, Anda bisa menuliskan saran. Saran di sini adalah saran dari Anda yang
mungkin bisa dijadikan acuan dalam penelitian dan penulisan karya tulis berikutnya.
2. SPASI
Jarak antar kalimat pada penulisan karya ilmiah juga harus diperhatikan. Jika jaraknya terlalu
kecil maka tulisan akan sulit untuk dibaca. Namun, jika jaraknya terlalu besar juga tidak akan
baik dan merusak tampilan tulisan. Jarak spasi yang biasa digunakan dalam penulisan karya
ilmiah adalah 1,5 dan 2 spasi.
3. MARGIN
Perlu diketahui bahwa margin merupakan jarak batas kertas dengan awal penulisan kalimat.
Ukuran margin yang digunakan untuk pembuka bab dan halaman selanjutnya berbeda. Pada
halaman pembuka bab ukuran margin yang digunakan adalah top 5cm, right 3cm, bottom 3cm,
dan left 4cm.
Sementara itu untuk halaman berikutnya setelah pembuka bab, ukuran margin yang dipakai
adalah top 3cm, right 3cm, bottom 3cm, dan left 4 cm. Pastikan untuk mematuhi aturan margin
ini sehingga tulisan Anda memiliki tampilan yang rapi dan mudah untuk dibaca.
4. NOMOR HALAMAN
Pada penulisan karya ilmiah, sebaiknya Anda menuliskan nomor halaman. Nomor halaman ini
digunakan untuk mempermudah pembaca menemukan bagian yang ingin dibaca. Pada suatu
karya ilmiah Anda menyertakan daftar isi. Jadi, nomor halaman harus ada supaya memudahkan
pembaca untuk membaca isi tulisan Anda.
RELATED POSTS