PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah
Republik
Indonesia
Nomor
19
Tahun
2005
pendidikan
sesuai
atau
dasar
dengan
satuan
dan
relevansinya
pendidikan
menengah
oleh
dan
setiap
komite
Halaman 1
potensi/karakteristik
19
Tahun
2005
sebagaimana
diubah
dengan
SMK
Negeri
Bawang
Banjarnegara
memperhatikan
berbagai
kepentingan
dalam
Halaman 2
Nasional
(Lembaran
Negara
Republik
Nasional
Pendidikan
(Lembaran
Negara
2005);
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun
2013
Tentang
Perubahan
Atas
Peraturan
Nasional Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun
2006
tentang
Standar
Isi
Untuk
Satuan
Untuk
Satuan
Pendidikan
Dasar
Dan
Menengah;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun
2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan
Halaman 3
Menengah
Nasional
Nomor
Dan
23
Peraturan
Tahun
Menteri
2006
Pendidikan
tentang
Standar
Menengah;
Permendiknas No 19 Tahun 2007 tentang Standar
pengelolaan pendidikan
Permendiknas No 20 Tahun 2007 tentang Standar
penilaian pendidikan
Permendiknas No 41 Tahun 2007 standar proses
Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan dasar
dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Aliyah Kejuruan
Permendikbud No. 81A Tahun 2013 Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No 81 A tahun 2013
Halaman 4
Kurikulum
SMK
Negeri
Bawang
takwa
serta
akhlak
mulia.
Khusus
untuk
warga
sekolah
juga
melaksanakan
tingkat
perkembangan
dan
kemampuan
peserta didik.
Kurikulum SMK Negeri 1 Bawang disusun dengan
memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan
Halaman 5
Keragaman
potensi
dan
karakteristik
daerah
dan
lingkungan
Daerah Banjarnegara memiliki keragaman potensi,
kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMK Negeri 1
Bawang
memuat
menghasilkan
kontribusi
dalam
lulusan
bagi
bidang
keterampilan
keragaman
yang
tersebut
dapat
pengembangan
seni
dan
sesuai
peduli
dengan
untuk
memberikan
daerah,
terutama
lingkungan,
tuntutan
serta
Kompetensi
kurikulum
SMK
Negeri
Bawang
kebutuhan
Banjarnegara.
Tetapi
dan
tidak
ciri
khas
Kabupaten
melupakan
kebutuhan
SMK
kecakapan
hidup
untuk
memasuki
dunia
kerja
membekali
sesuai
memuat
peserta
dengan
didik
tingkat
Halaman 6
Mulok
atau
PBKL
yang
terintegrasi
dalam
mata
pelajaran.
6
dan
berkesinambungan
sejalan
dengan
Agama
Kurikulum SMK Negeri 1 Bawang dikembangkan untuk
meningkatkan
toleransi
dan
kerukunan
umat
di
lingkungan
sekolahsesuai
dengan
berdampingan
dengan
bangsa
laindengan
keterampilan
sesuai
dengan
minatnya,
agar
kegiatan
pramuka
sebagai
ekstra
SMK
Negeri
wawasan
dan
Bawang
sikap
dikembangkan
kebangsaan
dan
Halaman 7
persatuan
nasional
untuk
memperkuat
keutuhan
SMK
Negeri
Bawang
dikembangkan
setempat
dan
menunjang
kelestarian
keragaman budaya
13 Kesetaraan Gender
Kurikulum SMK Negeri 1 Bawang diarahkan kepada
pendidikan
yang
berkeadilan
dan
mendorong
SMK
Negeri
Bawang
dikembangkan
di
kelas
maupun
dalam
kehidupan
menyusun
takwa,
dan
akhlak
mulia
menjadi
dasar
disusun
menunjang
agar
semua mata
peningkatan
iman,
pelajaran
takwa,
dapat
dan akhlak
mulia.
2 Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Halaman 8
Kemampuan
antara
kritis
dan
peserta
didik
yang
lain kemampuan
diperlukan
berkomunikasi,
yaitu
berpikir
yang
Pancasila
demokratis
dalam
agar
dan
keberagaman,
masyarakat
global,
menjadi
warga negara
bertanggungjawab,
mampu
hidup
memiliki minat
toleran
dalam
luas
dalam
Kurikulum
tantangan
harus
ini sehingga
mampu
perlu
kemampuan-kemampuan
menjawab
mengembangkan
ini
dalam
proses
pembelajaran.
3 Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai
dengan
Tingkat
Perkembangan
dan
Kemampuan
Peserta Didik
Pendidikan
merupakan
proses
sistematik
untuk
potensi
berkembang
itu,
memperhatikan
minat,
diri
(afektif,
secara
kurikulum
optimal.
disusun
potensi, tingkat
kecerdasan
kognitif,
intelektual,
Sejalan
dengan
perkembangan,
emosional, sosial,
Daerah
dan
Lingkungan
Daerah
memiliki
tantangan,
keragaman
dan karakteristik
potensi,
kebutuhan,
lingkungan.
Masing-
Oleh
keragaman
karena
itu,
tersebut
kurikulum
untuk
perlu
menghasilkan
Halaman 9
lulusan
yang
relevan
dengan
kebutuhan
pengembangan daerah.
5 Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era
otonomi
dan desentralisasi,
kurikulum
antara
kepentingan
daerah
dan
nasional.
6 Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan
pembelajaran
tumbuh
kembangnya
harus
pribadi
dapat
mendukung
peserta
didik
Oleh
sebab
itu,
kurikulum
hidup
untuk
membekali
memasuki
dunia
kerja.
Hal
terutama
bagi satuan
kecakapan
perlu memuat
kecakapan
ini
yang
peserta
sangat
pendidikan
didik
penting
kejuruan
dan
perlu
mengantisipasi
membawa masyarakat
dampak
berbasis
global
pengetahuan
sehingga
tetap
perubahan.
Oleh
dikembangkan
berkesinambungan
relevan
dan
karena
secara
itu,
kontekstual
kurikulum
berkala
dan
Halaman 10
memelihara
toleransi
dan kerukunan
umat
beragama.
Oleh
karena
itu,
muatan
kurikulum semua
menciptakan
kemandirian,
baik
pada
digerakkan
antarbangsa
oleh
yang
pasar bebas.
semakin
dekat
Pergaulan
memerlukan
diarahkan
untuk
wawasan kebangsaan
membangun
peserta
karakter
didik
yang
dan
kesatuan
bangsa
dalam kerangka
dan
sikap kebangsaan
serta
persatuan
dikembangkan
karakteristik sosial
dan
menunjang
budaya
dengan
memperhatikan
masyarakat
setempat
kelestarian keragaman
budaya.
Halaman 11
12 Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap
dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan jender.
13 Karakteristik
Satuan
Pendidikan
Kurikulum
didik
memiliki
mengembangkan
posisi
kompetensinya
sentral
agar
untuk
menjadi
serta
bertanggung
pencapaian
jawab.
tujuan
Untuk
tersebut
potensi,
perkembangan,
kebutuhan,
dan
dikembangkan
dengan
memperhatikan
Halaman 12
yang
bermakna
dan
tepat
antarsubstansi.
3 Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu
pengetahuan,
berkembang
semangat
teknologi
secara
dan
isi
dan
seni
yang
dinamis.
Oleh
karena
itu,
kurikulum
harus
memberikan
kurikulum
pemangku
menjamin
kebutuhan
dilakukan
kepentingan
relevansi
kehidupan,
dengan
(stakeholders)
pendidikan
termasuk
di
dengan
dalamnya
pribadi,
dan
kecakapan
kecakapan
sosial,
kecakapan
vokasional
merupakan
keniscayaan.
5 Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi,
bidang
kajian
keilmuan
dan
mata
sepanjang
hayat.
Kurikulum
Halaman 13
mencerminkan
keterkaitan
antara
unsur-unsur
antara
kepentingan
nasional
dan
kepentingan daerah.
Kurikulum
dikembangkan
dengan
memperhatikan
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa,
Halaman 14