G4A014097
KASUS
IDENTITAS PENDERITA
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Sesak nafas sejak 2 hari SMRS
Keluhan Tambahan : Mual, muntah, tangan dan kaki dingin, sering lemas
dan mudah lelah
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSMS tanggal 4 Februari 2013 pukul 17.30
dengan keluhan rasa sesak nafas. Sesak nafas dirasakan sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit yang dirasakan semakin lama semakin
memberat terutama saat beraktivitas. Sesak yang semakin memberat
dirasakan sejak siang hari SMRS disertai rasa dingin pada kedua
tangan dan kaki. Selain itu pasien juga mengeluhkan mual dan
muntah sejak 2 hari SMRS. Pasien merasa tubuhnya sering lemas dan
mudah lelah, bahkan sering pingsan.
Pasien mengaku menderita CKD dan rutin melakukan HD setiap dua
kali seminggu (hari rabu dan sabtu) selama kurang lebih 4 bulan.
Pasien sering mengeluhkan sesak nafas berulang dan gejala tersebut
berkurang setelah pasien melakukan HD.
PEMERIKSAAN FISIK
KU/Kes : Sedang/CM
Vital sign:
TD
Nadi
RR
Suhu
:
:
:
:
150/80 mmHg
98 x/menit, reguler
20 x/menit
36,8 C
TB : 168 cm
BB : 60 kg
IMT : 21,25 kg/m2
Status Generalis
Pemeriksaan Telinga
Discharge
: Tidak ada
NT mastoideus : Tidak ada
Pemeriksaan Hidung
Discharge
: Tidak ada
Deviasi septum : Tidak ada
Nafas cuping hidung : Tidak ada
Pemeriksaan Mulut
Sianosis : bibir sianosis (+)
Mukosa anemis: Ada
Lidah kotor : Tidak ada
Pemeriksaan Leher
Trakhea : Deviasi trakea (-)
Kelenjar thyroid : Tidak
membesar
JVP : Tidak meningkat (5+2 cm)
Pemeriksaan Kulit
Anemis
Sianosis
Ikterik
Sikatrik
: Ada
: Ada
: Tidak ada
: Tidak ada
Pemeriksaan Dada
Paru-paru
Inspeksi: Simetris, Ketinggalan gerak (-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kanan dan kiri
Batas paru hepar SIC V LMCD
Auskultasi : SD ves (+/+), Wh (-/-), Rbh (+/+), Rbk (-/-)
Jantung
Inspeksi : IC tampak di SIC V 2 jari medial LMCS, pulsasi parasternal (-),
pulsasi epigastrium (-).
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V 2 jari medial LMCS
Perkusi : Batas jantung
Auskultasi : S1 > S2, reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop.
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Agak cembung
Auskultasi : Bising usus (+) normal .
Perkusi
: Timpani, Pekak sisi (+), pekak alih (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+), undulasi (+)
Hepar teraba 3 jari di bawah arcus costa dextra
Lien tidak teraba
Pemeriksaan Ekstremitas
Kulit
: Anemis
Superior
: Edema (-/-), pitting edema (-/-), deformitas (-/-), jari
tabuh (-/-), sianosis (-/-), sensibiltas (+/+), akral hangat (+/+), turgor
kulit cukup, capillary refill <2 detik.
Inferior
: Edema (+/+), pitting edema (+/+), deformitas (-/-), jari
tabuh (-/-), sianosis (-/-), sensibiltas (+/+), akral hangat (+/+), turgor
kulit cukup, capillary refill <2 detik.
Pemeriksaan Penunjang
Lab10 September 2015 pre HD
Darah Lengkap
HemoglobinL 10,2 g/dL
Leukosit
7280 /uL
Hematokrit L
29 %
Eritrosit
L 3,6 10^6/uL
Trombosit L
135.000/uL
MCV
80,1
fL
MCH
28.6
pg
MCHC 35,7
%
Hitung Jenis
Basofil 0,7 %
Eosinofil H 5,1 %
Batang L 0,3 %
Segmen 63,0%
Limfosit L 18,3%
Monosit H 12,6%
KIMIA KLINIK
LFG
Pemeriksaan Penunjang
Lab 14 September 2015 post HD
Darah Lengkap
HemoglobinL 9,5g/dL
Leukosit
5670 /uL
Hematokrit L
27 %
Eritrosit
L 3,3 10^6/uL
Trombosit L
95.000 /uL
MCV
80,8
fL
MCH
28,5
pg
MCHC 35,3
%
Hitung Jenis
Basofil 0,4
Eosinofil L
Batang L
Segmen H
Limfosit L
Monosit H
%
1,1 %
1,2 %
77,0%
10,4%
9,9 %
KIMIA KLINIK
LFG
DIAGNOSA
PENATALAKSANAAN
Bed rest
Diet kalori ( 30 35
kkal/kgBB/hari)
Diet rendah garam (2 -3
gr/hr)
Diet rendah protein (0,60,8 gr/kgBB/hari).
Pengawasan kadar natrium
dan kalium : untuk
mencegah adanya edema
dan komplikasi
kardiovaskuler.
Hemodialisis
Non Farmakologis
Inj Ranitidin 2 x 50 mg iv
PO Amlodipin 1 x 10 mg
PO Irbesartan 1 x 150 mg
CaCO3 3 x 1 tab
Farmakologi
PROGNOSIS
Ad vitam
: Dubia ad bonam
Ad Fungsionam
: Dubia ad Malam
Ad Sanationam : Dubia ad Malam
TINJAUAN PUSTAKA
I. CHRONIC KIDNEY
DISEASE
DEFINSI
Kerusakan ginjal > 3 bulan, yaitu kelainan
struktur atau fungsi ginjal, dengan atau
tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus
berdasarkan:
Kelainan patologik
Petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria atau
kelainan pada pemeriksaan pencitraan radiologi
KLASIFIKASI
Derajat
Penjelasan
LFG
(mL/menit/1,73m2)
90
60-89
30-59
15-29
Gagal ginjal
ETIOLOGI
Penyakit parenkim ginjal :
DM
Hipertensi
Paparan bahan
toksik
Penyakit
autoimun
Pendidikan
rendah
Penyakit ginjal
dalam keluarga
FAKTOR
RESIKO
Batu ginjal
> 50 tahun
BBLR
Perokok
ISK
Obesitas
Sembuh dari
gagal ginjal akut
Hiperfiltrasi
Peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerolus
Maladaptasi
PA
T
O
G
E
N
ES
IS
PATOFISIOLOGI
PENEGAKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS DAN PF
Laboratorium
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
sesuai dengan penyakit dasar
Ureum & kreatinin serum , LFG
Anemia, hiper /hipokalemia,
hiperfosfatemia, hipokalsemia.
Kelainan urinanalis
EKG
Radiologis
Foto polos abdomen
Pielografi intravena, antergrad atau
retrograde
Ultrasonografi ginjal
renografi
PENATALAKSAAN
Stadium 1 : terapi penyakit
dasar, memperkecil resiko
kardiovaskuler, evaluasi
perburukan fungsi ginjal
Stadium 2 : hambat
perburukan fungsi ginjal
Stadium 5 : RRT
TERAPI KONSERVATIF
Terapi diet rendah protein (DRP)
Kebutuhan jumlah kalori (sumber energi) untuk
GGK harus adekuat
Bila ureum serum > 150 mg% kebutuhan cairan
harus adekuat
Kebutuhan elektrolit dan mineral
TERAPI SIMPTOMATIK
Asidosis
metabolik
Anemia
Keluhan GIT
Kelainan kulit
Kelainan
neuromuskular
Hipertensi
Kelainan sistem
CV
Hemodialisis
Indikasi absolut :
perikarditis,
ensefalopati/neuropati
azotemik, bendungan
paru dan kelebihan cairan
yang tidak responsif
dengan diuretik,
hipertensi refrakter,
muntah persisten, dan
Blood Uremic Nitrogen
(BUN) > 120 mg% dan
kreatinin > 10 mg%.
Indikasi
elektif : LFG 5
-8
mL/menit/1,73
m, mual,
anoreksia,
muntah, dan
astenia berat.
KI :
cardiovascular
disease,
hipotensi,
stroke
hemoragik,
gangguan
koagulasi dan
lack of vascular
access.
Transplantasi ginjal
PREVENTIF
PROGNOSIS
Pasien dengan gagal ginjal kronik umumnya
akan menuju stadium terminal atau stadium
V.
Angka progesivitasnya tergantung :
TERIMA KASIH