Anda di halaman 1dari 29

PRESENTASI KASUS

CHRONIC KIDNEY DISEASE

Pembimbing : dr. Mamun, Sp.PD


Di susun oleh :
Tika Wulandari

G4A014097

KASUS
IDENTITAS PENDERITA

ANAMNESIS
Keluhan Utama : Sesak nafas sejak 2 hari SMRS
Keluhan Tambahan : Mual, muntah, tangan dan kaki dingin, sering lemas
dan mudah lelah
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSMS tanggal 4 Februari 2013 pukul 17.30
dengan keluhan rasa sesak nafas. Sesak nafas dirasakan sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit yang dirasakan semakin lama semakin
memberat terutama saat beraktivitas. Sesak yang semakin memberat
dirasakan sejak siang hari SMRS disertai rasa dingin pada kedua
tangan dan kaki. Selain itu pasien juga mengeluhkan mual dan
muntah sejak 2 hari SMRS. Pasien merasa tubuhnya sering lemas dan
mudah lelah, bahkan sering pingsan.
Pasien mengaku menderita CKD dan rutin melakukan HD setiap dua
kali seminggu (hari rabu dan sabtu) selama kurang lebih 4 bulan.
Pasien sering mengeluhkan sesak nafas berulang dan gejala tersebut
berkurang setelah pasien melakukan HD.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat keluhan serupa diakui.


Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat penyakit tekanan darah tinggi diketahui sejak tahun 2012
Riwayat penyakit kencing manis disangkal
Riwayat penyakit ginjal diakui berupa Sindroma Nefrotik pada tahun 1995
Riwayat penyakit lambung disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit ginjal di keluarga disangkal


Riwayat tekanan darah tinggi di keluarga disangkal
Riwayat penyakit jantung di keluarga disangkal
Riwayat kencing manis di keluarga disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan seorang mahasiswa tingkat akhir.
Pembiayaan rumah sakit menggunakan Askes.
Pasien terkesan berada dalam kondisi ekonomi menengah ke atas.
Sebelum didiagnosis penyakit ini, pasien gemar mengkonsumsi makanan yang
berlemak, jarang berolahraga, dan terlalu aktif dalam organisasi sehingga sering
kelelahan.
Pasien mengaku tidak pernah merokok, konsumsi alkohol dan obat obatan
terlarang.

PEMERIKSAAN FISIK

KU/Kes : Sedang/CM
Vital sign:

TD
Nadi
RR
Suhu

:
:
:
:

150/80 mmHg
98 x/menit, reguler
20 x/menit
36,8 C

TB : 168 cm
BB : 60 kg
IMT : 21,25 kg/m2

Status Generalis

Kepala : Mesocephal, simetris,


venektasi temporal (-), rambut
terdistribusi merata, tidak mudah
dicabut
Pemeriksaan Mata

Pemeriksaan Telinga
Discharge
: Tidak ada
NT mastoideus : Tidak ada

Pemeriksaan Hidung
Discharge
: Tidak ada
Deviasi septum : Tidak ada
Nafas cuping hidung : Tidak ada

Pemeriksaan Mulut
Sianosis : bibir sianosis (+)
Mukosa anemis: Ada
Lidah kotor : Tidak ada

Palpebra : Edema (-/-), ptosis (-/-)


Konjungtiva : tidak Anemis
Sklera : Tidak ikterik
Pupil : Isokor 3 mm, refleks cahaya (+/
+)

Pemeriksaan Leher
Trakhea : Deviasi trakea (-)
Kelenjar thyroid : Tidak
membesar
JVP : Tidak meningkat (5+2 cm)

Pemeriksaan Kulit

Anemis
Sianosis
Ikterik
Sikatrik

: Ada
: Ada
: Tidak ada
: Tidak ada

Status Generalis (Contd)

Pemeriksaan Dada

Paru-paru
Inspeksi: Simetris, Ketinggalan gerak (-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kanan dan kiri
Batas paru hepar SIC V LMCD
Auskultasi : SD ves (+/+), Wh (-/-), Rbh (+/+), Rbk (-/-)
Jantung
Inspeksi : IC tampak di SIC V 2 jari medial LMCS, pulsasi parasternal (-),
pulsasi epigastrium (-).
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V 2 jari medial LMCS
Perkusi : Batas jantung

Kanan atas SIC II LPSD.


Kiri atas SIC II LPSS.
Kanan bawah SIC IV LPSD.
Kiri bawah SIC V 2 jari medial LMCS

Auskultasi : S1 > S2, reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop.

Status Generalis (Contd)

Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Agak cembung
Auskultasi : Bising usus (+) normal .
Perkusi
: Timpani, Pekak sisi (+), pekak alih (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+), undulasi (+)
Hepar teraba 3 jari di bawah arcus costa dextra
Lien tidak teraba

Pemeriksaan Ekstremitas
Kulit
: Anemis
Superior
: Edema (-/-), pitting edema (-/-), deformitas (-/-), jari
tabuh (-/-), sianosis (-/-), sensibiltas (+/+), akral hangat (+/+), turgor
kulit cukup, capillary refill <2 detik.
Inferior
: Edema (+/+), pitting edema (+/+), deformitas (-/-), jari
tabuh (-/-), sianosis (-/-), sensibiltas (+/+), akral hangat (+/+), turgor
kulit cukup, capillary refill <2 detik.

Pemeriksaan Penunjang
Lab10 September 2015 pre HD

Darah Lengkap
HemoglobinL 10,2 g/dL
Leukosit
7280 /uL
Hematokrit L
29 %
Eritrosit
L 3,6 10^6/uL
Trombosit L
135.000/uL
MCV
80,1
fL
MCH
28.6
pg
MCHC 35,7
%
Hitung Jenis

Basofil 0,7 %
Eosinofil H 5,1 %
Batang L 0,3 %
Segmen 63,0%
Limfosit L 18,3%
Monosit H 12,6%

KIMIA KLINIK

Ureum Darah H 156,4 mg/dL


Kreatinin Darah H 8,45 mg/dL

LFG

Pemeriksaan Penunjang
Lab 14 September 2015 post HD

Darah Lengkap
HemoglobinL 9,5g/dL
Leukosit
5670 /uL
Hematokrit L
27 %
Eritrosit
L 3,3 10^6/uL
Trombosit L
95.000 /uL
MCV
80,8
fL
MCH
28,5
pg
MCHC 35,3
%
Hitung Jenis

Basofil 0,4
Eosinofil L
Batang L
Segmen H
Limfosit L
Monosit H

%
1,1 %
1,2 %
77,0%
10,4%
9,9 %

KIMIA KLINIK

Ureum Darah H 105,5 mg/dL


Kreatinin Darah H 6,44 mg/dL
Kalium
3,8 mmol/L

LFG

DIAGNOSA

Diagnosis klinis : Chronic Kidney Disease


grade 5

PENATALAKSANAAN
Bed rest

Diet kalori ( 30 35
kkal/kgBB/hari)
Diet rendah garam (2 -3
gr/hr)
Diet rendah protein (0,60,8 gr/kgBB/hari).
Pengawasan kadar natrium
dan kalium : untuk
mencegah adanya edema
dan komplikasi
kardiovaskuler.
Hemodialisis

Non Farmakologis

IVFD D5% 10 tpm

Inj Ranitidin 2 x 50 mg iv

Inj. Furosemid 3x1 Ampul iv

Inj. Vit K 3x1 Ampul iv

PO Amlodipin 1 x 10 mg

PO Irbesartan 1 x 150 mg

PO Asam Folat 3 x 1 tab

PO Omeprazol 1x1 tab

PO Bicnat 3x1 tab

CaCO3 3 x 1 tab
Farmakologi

PROGNOSIS

Ad vitam
: Dubia ad bonam
Ad Fungsionam
: Dubia ad Malam
Ad Sanationam : Dubia ad Malam

TINJAUAN PUSTAKA
I. CHRONIC KIDNEY
DISEASE

DEFINSI
Kerusakan ginjal > 3 bulan, yaitu kelainan
struktur atau fungsi ginjal, dengan atau
tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus
berdasarkan:
Kelainan patologik
Petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria atau
kelainan pada pemeriksaan pencitraan radiologi

Laju filtrasi glomerulus < 60 ml/menit/1,73m


selama > 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan
ginjal.

KLASIFIKASI

Rumus LFG menurut Kockroft Gault :

Derajat

Penjelasan

LFG
(mL/menit/1,73m2)

Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau

90

Kerusakan ginjal dengan LFG ringan

60-89

Kerusakan ginjal dengan LFG sedang

30-59

Kerusakan ginjal dengan LFG berat

15-29

Gagal ginjal

<15 atau dialisis

ETIOLOGI
Penyakit parenkim ginjal :

Penyakit ginjal obstruktif :

Penyakit ginjal primer :


glomerulonefritis,
mielonefritis, ginjal
polikistik, TBC ginjal

Penyakit ginjal sekunder :


nefritis lupus, nefropati,
amilodorsis ginjal,
poliarteritis nodasa, sclerosis
sistemik progresif, gout, DM

Pembesaran prostat, Batu


saluran kemih, Refluks
ureter, infeksi yang berulang
dan nefron yang memburuk,
Obstruksi saluran kemih,
Destruksi pembuluh darah
akibat diabetes dan
hipertensi yang lama, Scar
pada jaringan, dan trauma
langsung pada ginjal.

DM
Hipertensi

Paparan bahan
toksik

Penyakit
autoimun

Pendidikan
rendah
Penyakit ginjal
dalam keluarga

FAKTOR
RESIKO

Batu ginjal

> 50 tahun

BBLR

Perokok

ISK
Obesitas

Sembuh dari
gagal ginjal akut

Pengurangan massa ginjal


Molekul vasoaktif (sitokin dan growth factors)

Hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih tersisa

Hiperfiltrasi
Peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerolus
Maladaptasi

Sklerosis nefron yang masih tersisa


Penurunan fungsi nefron yang progresif

PA
T
O
G
E
N
ES
IS

PATOFISIOLOGI

PENEGAKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS DAN PF

Sesuai dengan penyakit


yang mendasari
Sindrom uremia
Gejala komplikasinya :
hipertensi, anemia,
osteodistrofi renal,
payah jantung, asidosis
metabolik, gangguan
keseimbangan elektrolit

Laboratorium

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
sesuai dengan penyakit dasar
Ureum & kreatinin serum , LFG
Anemia, hiper /hipokalemia,
hiperfosfatemia, hipokalsemia.
Kelainan urinanalis

EKG

LVH, tanda perikarditis, aritmia, dan


gangguan elektrolit

Radiologis
Foto polos abdomen
Pielografi intravena, antergrad atau
retrograde
Ultrasonografi ginjal
renografi

PENATALAKSAAN
Stadium 1 : terapi penyakit
dasar, memperkecil resiko
kardiovaskuler, evaluasi
perburukan fungsi ginjal

Stadium 2 : hambat
perburukan fungsi ginjal

Stadium 3 : evaluasi dan


terapi komplikasi

Stadium 4 : persiapan untuk


RRT (Renal Replacement
Therapy)

Stadium 5 : RRT

TERAPI KONSERVATIF
Terapi diet rendah protein (DRP)
Kebutuhan jumlah kalori (sumber energi) untuk
GGK harus adekuat
Bila ureum serum > 150 mg% kebutuhan cairan
harus adekuat
Kebutuhan elektrolit dan mineral

TERAPI SIMPTOMATIK
Asidosis
metabolik
Anemia
Keluhan GIT
Kelainan kulit
Kelainan
neuromuskular
Hipertensi
Kelainan sistem
CV

Terapi alkali (sodium bicarbonat) bila pH 7,35 atau


serum bikarbonat 20 mEq/L
Eritropoetin
Transfusi darah sampai Hb 11-12 gr/dL.
Program terapi dialisis adekuat dan obat-obatan
simtomatik
Tergantung dengan jenis keluhan kulit
Terapi hemodialisis reguler yang adekuat,
medikamentosa atau operasi subtotal paratiroidektomi
Obat-obatan anti hipertensi
Pengendalian DM, HT, dislipidemia, hiperfosfatemia, dan
terapi kelebihan cairan dan ggn keseimbangan elektrolit

TERAPI PENGGANTI GINJAL

Hemodialisis

Indikasi absolut :
perikarditis,
ensefalopati/neuropati
azotemik, bendungan
paru dan kelebihan cairan
yang tidak responsif
dengan diuretik,
hipertensi refrakter,
muntah persisten, dan
Blood Uremic Nitrogen
(BUN) > 120 mg% dan
kreatinin > 10 mg%.

Indikasi
elektif : LFG 5
-8
mL/menit/1,73
m, mual,
anoreksia,
muntah, dan
astenia berat.

KI :
cardiovascular
disease,
hipotensi,
stroke
hemoragik,
gangguan
koagulasi dan
lack of vascular
access.

TERAPI PENGGANTI GINJAL (CONTD)


Dialisis peritoneal (DP)
Indikasi medik :
Anak-anak dan orang tua (umur lebih dari 65 tahun)
Pasien dengan penyakit sistem kardiovaskular
Pasien yang cenderung akan mengalami perdarahan bila dilakukan
hemodialisis
Kesulitan pembuatan AV shunting
Pasien dengan stroke
Pasien GGT (gagal ginjal terminal) dengan residual urin masih
cukup
Pasien nefropati diabetik disertai co-morbidity dan co-mortality.
Indikasi non-medik
Keinginan pasien sendiri
Tingkat intelektual tinggi untuk melakukan sendiri (mandiri)
Di daerah yang jauh dari pusat ginjal.

Transplantasi ginjal

PREVENTIF

Ubah lifestyle : tidak merokok,


pengaturan diet, latihan fisik
Pasien DM atau hipertensi : monitor
tekanan darah dan gula darah serta
terapi farmakologi (anti hipertensi,
anti hiperglikemi, anti hiperlipidemi)

PROGNOSIS
Pasien dengan gagal ginjal kronik umumnya
akan menuju stadium terminal atau stadium
V.
Angka progesivitasnya tergantung :

Diagnosis yang mendasari


Keberhasilan terapi
Individu masing-masing

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai