Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN CBL 3 SP BLOK

NEFROURINARY

DISUSUN OLEH:
IRA SUBEKTI
G1A006014
HANIFAN HERU
G1A008006
DANDY DHARMA S G1A010016
RAHMAT VANADI N G1A010058
MOCH RISKI KURNIADI
G1A010071
TIKA WULANDARI G1A010114
MONA FADHILA
G1A010043
SITI NURIKEN TAMBUNAN G1A010090
M KELIOBAS
G1A009137

KASUS

Riwayat penyakit sekarang


Tn. N berusia 38 tahun dibawa ke IGD RSMS dengan keluhan nyeri perut sebelah
kanan yang teramat sangat. Nyeri berlangsung hilang timbul sejak 1 jam yang lalu.
Nyeri dirasakan terutama di daerah pingang dan perut kanan bawah menjalar
sampai dengan buah zakar. Saat serangan nyeri, Tn. N merasa sangt ingin buang air
besar dan buang air kecil tetapi tidak bisa. Badan keluar keringat dingin tetapi tidak
terasa demam.
Riwayat penyakit dahulu
Tn. N mengaku pernah mengalami keluhan yang sama 1 bulan yang lalu tetapi tidak
seberat ini. Sejak lebih dari tahun yang lalu, yakni sejak menjalani pekerjaan
barunya, ia mulai kurang mengkonsumsi air putih. Akibatnya, Tn. N sering merasa
anyang-anyangan, terutama setelah kencing. Frekuensi kencing menjadi lebih sering
tetapi air seni yang keluar hanya sedikit.

Dari pemeriksaan fisik di dapatkan hasil:


1. Keadaan umum: tampak lemah, saat serangan nyeri muncul tampak sangat
kesakitan
2. Suhu: 36,8C
3. Tekanan darah: 130/80 mmHg
4. Nadi: 110x/menit
5. RR: 20x/menit
6. Bunyi peristaltik usus dalam batas normal
7. Nyeri tekan suprapubik dengan ballottement memberikan kesan vesika urinaria
terisi
8. Tidak didapatkan nyeri tekan Mc Burnet, defans muskuler, Rovsing sign maupun
Psoas sign.
9. Inspeksi punggung: tidak tampak lebam maupun massa
10. Palpasi punggung: terdapat nyeri tekan costovertebral kanan, tidak teraba massa
11. Terdapat nyeri ketok sudut costovertebral kanan
12. Pemeriksaan rectal toucher: tidak terdapat pembesaran prostat

Hasil pemeriksaan laboratorium darah:


1. Hb 14,5 g/dl
2. Ht 45% hitung
3. Leukosit 7000/mm dengan hitung jenis dalam batas normal
4. Hasil pemeriksaan elektrolit dan kimia darah dalam batas normal
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Hasil pemeriksaan laboratorium urin:


Urinalisis penuh dengan sediment eritrosit (hematuri mikroskopis)
Tampak sedikit kristal kalsium oksalat
Bakteriuria (-)
Kalsium : 450 mg (100-300 mg)
Asam urat : 380 mEq (250-750 mEq)
Oksalat : 48 mg (7-44 mg)
Sitrat : 400 mg (100-800 mg)
Magnesium : 3,5 mEq ( 3- 5 mEq)
Lain lain dbn

Dari pemeriksaan radiology didapatkan hasil:


foto polos abdomen:
1. Tampak gambaran raioopasitas 18 mm pada regio paravertebral lumbal IV
2. Tampak gambaran radioopasitas 28 mm pada cavum pelvis pada linea mediana
3. Lain lain dbn
.
1.
2.
3.

Usg abdomen:
Dilatasi ringan sistem kaliks ginjal kanan
Acustic shadow pada vesika urinaria dengan penebalan ringan dinding vesika
urinaria
Lain lain dbn

1. MASALAH KESEHATAN APA YANG MENJADI


KONDISI DARURAT YANG DIALAMI TN. N SAAT TIBA
DI IGD?
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Keluhan nyeri perut sebelah kanan yang teramat sangat, dan berlangsung hilang
timbul sejak 1 jam.
Nyeri dirasakan di daerah pinggang dan perut kanan bawah dan menjalar hingga
buah zakar (Nyeri Kolik)
Saat nyeri, merasa sangat ingin buang air besar dang kecil namun tidak bisa.
Kurang mengkonsumsi air putih sejak lebih dari tahun.
Sering merasa anyang-anyangan
Frekuensi kencing lebih besar tapi air seni yang keluar sedikit.

2. DIAGNOSIS KERJA APAKAH UNTUK KASUS TN. N


SAAT INI?

Batu kalsium oksalat pada ureter dextra 1/3 distal dan vesika urinaria

3. TEMUAN ANAMNESIS, PEMERIKSAAN FISIK DAN


PEMERIKSAAN PENUNJANG APAKAH YANG
MENDASARI JAWABAN ANDA?
ANAMNESIS
1. Keluhan nyeri perut sebelah kanan teramat sangat dan hilang timbul (flank pain)
2. Nyeri dirasakan terutama di daerah pinggang dan perut kanan bawah menjalar
hingga buah zakar (letak batu di ureter bagian distal).
3. Saat serangan nyeri, ingin buang air besar dan kecil tetapi tidak bisa
4. Badan keringat dingin tapi tidak demam
5. Mengaku pernah mengalami keluhan yang sama 1 bulan lalu tapi tidak berat
6. Kurang mengkonsumsi air putih tahun lalu sejak menjalani pekerjaan barunya
(faktor predisposisi pembentukan batu saluran kemih)
7. Sering merasa anyang-anyangan terutama setelah kencing
8. Frekuensi kencing menjadi lebih sering (iritasi saluran kemih)
9. air seni yang keluar sedikit (obstruksi saluran kemih)

Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum tampak lemah dan saat serangan muncul kesakitan
2. Suhu normal
3. Hipertensi 130/80 mmHg (N: 120/80 mmHg)
4. Nadi meningkat 110 x/menit ( N: 60- 100 x/ menit)
5. RR normal
6. Nyeri tekan suprapubik dengan ballottement: vesika urinaria terisi
7. Pada palpasi punggung terdapat nyeri tekan costovertebral kanan namun tidak
teraba massa.
8. Pemeriksaan rectal toucher: tidak terdapat pembesaran prostat (menyingkirkan
kemungkinan BPH)
.
1.
2.
3.

Pemeriksaan laboratorium darah:


Hb normal 14,5 g/dl ( N: 13,5-18 g/dl)
Ht normal 45% ( N: 40-54%)
Leukosit normal 7000 /mm ( N: 4500-10000 sel/mm)

Hasil pemeriksaan laboratorium urin:


1. Terdapat hematuria mikroskopis
2. Tampak sedikit kristal kalsium oksalat
3. Kadar kalsium meningkat 450 mg ( N: 100-300 mg)
4. Kadar oksalat meningkat 48 mg ( N: 7-44 mg)
5. Kadar asam urat, sitrat dan magnesium dalam batas normal
.
1.
2.

.
1.
2.

Dari pemeriksaan radiologi didapatkan hasil:


Tampak gambaran radioopasitas berukuran 18 mm pada regio paravertebral lumbal
IV ( terdapat batu pada ureter bagian 1/3 distal)
Tampak gambaran radioopasitas berukuran 28 mm pada cavum pelvis pada linea
mediana (terdapat batu pada vesika urinaria)
USG abdomen:
Dilatasi ringan sistem kaliks ginjal kanan (terdapat obstruksi pada ureter dextra
bag distal)
Terdapat acustic shadow pada VU dengan penebalan ringan dinding dalam VU
(terdapat obstruksi pada VU)

4. BAGAIMANA TATALAKSANA YANG DAPAT ANDA


LAKUKAN SEBAGAI DOKTER UMUM PADA PASIEN INI?
Terapi medis
1. Hidrasi dengan diuretik
2. Olahraga
3. Obat pelarut : alkalinisasi atau asidifikasi
4. Analgetika untuk serangan kolik
5. Follow up teratur
6. Masukan cairan banyak
7. Restriksi garam, oksalat
8. Diit rendah purin
9. Restriksi kalsium
10. Antibiotik diberikan bila ada tanda bakteriemia atau urosepsis, bila akan dilakukan
tindakan, dan bila sudah bebas batu tapi masih ada infeksi

Terapi bedah
1. Bedah terbuka
2. Bedah invasif minimal
a. endoskopik: sitoskopi, ureterorenoskopi ( URS), renoskopi (PNL)
b. litotripsi intrakorporeal: mekanik, ultrasonik, laser, elektrohidraulik, pneumatik
c. litotripsi ekstrakorkorporeal (ESWL): piezoelektrik, elektrohidraulik

Algoritma penatalaksanaan nyeri kolik

Continued

5. EDUKASI APAKAH YANG DAPAT ANDA BERIKAN


KEPADA PASIEN DAN KELUARGANYA?
1.
2.
3.

Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urin


perharinya 2-3 liter per hari
Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu
Aktivitas harian yang cukup

Anda mungkin juga menyukai