Laporan Pengukuran Tahanan Tanah
Laporan Pengukuran Tahanan Tanah
KELOMPOK 4
ANGGOTA
ISA
MAHFUDI:
NAMA
: ISA MAHFUDI
ISA MAHFUDI
NIM. 1141160018(NIM. 1141160018)
NIM
: 1141160018
M. MULYO NUGROHO
(NIM. 1141160014)
KELAS / Abs : JTD-2A / 13
NOVREDO ALIFIAN
(NIM. 1141160008)
KELOMPOK : 6
RIZKIYAH AN NAAFI
(NIM. 1141160036)
JTD-3B
JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO Box04, Malang-65141
Tel. (0341) 404424, 404425, Fax. (0341) 404420
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Mengetahui dan memahami sistem pentanahan
2. Mengetahui cara pengukuran tahanan tanah
3. Dapat mengoperasikan alat pengukur tahanan tanah
Sistem Pentanahan
Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding adalah sistem
pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai
sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll. Sistem pentanahan di data center
menjadi salah satu unsur penting dalam data center karena memberikan
kebutuhan tenaga utama bagi data center. Standar pentanahan untuk data center
tercantum dalam beberapa dokumen antara lain : TIA-942, J-STD-607-A-2002
dan IEEE Std 1100 (IEEE Emerald Book), IEEE Recommended Practice for
Powering and Grounding Electronic Equipment.
(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Pentanahan)
1
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
lebih
Petir dapat
menghasilkan arus gangguan dan juga tegangan lebih dimana gangguan tersebut
dapat dialirkan ke tanah dengan menggunakan sistem pentanahan.
Sistem pentanahan yang digunakan baik untuk pentanahan netral dari suatu
sistem tenaga listrik, pentanahan sistem penangkal petir dan pentanahan untuk suatu
peralatan khususnya dibidang
merupakan
dasar yang digunakan untuk suatu sistem proteksi. Tidak jarang orang umum
atau awam maupun seorang teknisi masih ada kekurangan dalam memprediksikan
nilai dari suatu hambatan pentanahan. Besaran yang sangat dominan untuk
diperhatikan
2
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
Keterangan
a) Kutub
tanah merupakan
handhole,
d) Distribusi
induk
tanah,
menghubungkan terminalinduk
merupakan
tanah
dengan
penghantar
listrik
yang
terminal
cabang
tanah.
Penghubung ini terbuat dari kawat tembaga terbuka berpilin ukuran minimal
50 mm persegi.
e) Terminal cabang tanah, merupakan penghantar listrik berbentuk melingkar
mengelilingi dinding gedung sebelah dalam, (ditanam dibawah lantai)
menghubung antara distribusi induk tanah dan distribusi cabang tanah. Terminal
ini terbuat dari kawat tembaga terbuka berpilin dengan ukuran minimal 35 mm
persegi.
f) Distribusi cabang tanah, merupakan
penghantar
listrik
yang
3
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
tahanan
pentanahan
telekomunikasi
lainnya.
Syarat
Khusus pentanahan untuk jaringan kabel berlaku persyaratan berikut, antara lain
1) Setiap RK dihubungkan dengan kutub tanah batang sebanyak 3 buah,
masing- masingnya panjang 200 cm dengan jarak minimal 10 m;
4
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
2)
3) Pada titik
alih
saluran
penanggal
dihubungkan
kawat
telanjang
dengan
5
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
Jenis Tanah
1.
56
garam
2.
Rawa
30
3.
Tanah liat
100
4.
Pasir Basah
200
5.
500
6.
1000
7.
Batu
3000
(sumber : http://ak4037.wordpress.com/2008/10/04/tahanan-pentanahan)
2. Komposisi Zat Zat Kimia Dalam Tanah
Kandungan zat zat kimia dalam tanah terutama sejumlah zat
organik maupun anorganik yang dapat larut perlu untuk diperhatikan
pula.Didaerah yang mempunyai tingkat curah hujan tinggi biasanya
mempunyai tahanan jenis tanah yang tinggi disebabkan garam yang
terkandung pada lapisan atas larut. Pada daerah yang demikian ini untuk
memperoleh pentanahan yang efektif yaitu dengan menanam elektroda
pada kedalaman yang lebih dalam dimana larutan garam masih terdapat.
6
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
kandungan air tanah dari 20% ke 10% menyebabkan tahanan jenis tanah
naik samapai 30 kali.Kenaikan kandungan air tanah diatas 20%
pengaruhnya sedikit sekali.
4. Temperatur Tanah
Temperatur bumi pada kedalaman 5 feet (= 1,5 m) biasanya stabil
terhadap perubahan temperatur permukaan. Bagi Indonesia daerah
tropic perbedaan temperatur selama setahun tidak banyak, sehingga
faktor temperatur boleh dikata tidak ada pengaruhnya.
Hal hal lain yang mempengaruhi tahanan jenis tanah
1. Kadar air, bila air tanah dangkal/penghujan maka nilai tahanan sebaran
mudah didapatkan.
2. Mineral/Garam, kandungan mineral tanah sangat mempengaruhi tahanan
sebaran/resistansi karena jika tanah semakin banyak mengandung logam
maka arus petir semakin mudah menghantarkan.
3. Derajat Keasaman, semakin asam PH tanah maka arus petir semakin mudah
menghantarkan.
4. Tekstur tanah, untuk tanah yang bertekstur pasir dan porous akan sulit
untuk mendapatkan tahanan sebaran yang baik karena jenis tanah seperti ini
air dan mineral akan mudah hanyut.
Elektroda Batang
Elektroda batang terbuat dari batang atau pipa logam yang di tanam
vertikal di dalam tanah.Biasanya dibuat dari bahan tembaga, stainless steel
7
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
atau galvanised steel. Perlu diperhatikan pula dalam pemilihan bahan agar
terhindar dari galvanic couple yang dapat menyebabkan korosi.
Ukuran Elektroda :
-
8
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
Hal ini cocok untuk daerah daerah pegunungan dimana harga tahanan jenis
tanah makin tinggi dengan kedalaman.
melebihi
standar yang berlaku. Pada hasil pengukuran tahanan tanah yang dilakukan,
dapat dianalisa hasil pengukuran dengan standart tahanan tanah. Standart
kelayakan grounding/pembumian harus bisa memiliki nilai Tahanan
sebaran/Resistansi maksimal 5 Ohm (Bila di bawah 5 Ohm lebih baik).
Material grounding dapat berupa batang tembaga, lempeng tembaga atau
kerucut tembaga, semakin luas permukaan material grounding yang di tanam
ke tanah maka resistansi akan semakin rendah atau semakin baik.
yaitu
dengan menggunakan
dan voltmeter),
dengan
jarak
minimal
antara
keduanya
20
9
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
Keterangan :
RA = tahanan sistem pentanahan A (ohm);
V = pembacaan meter pada voltmeter (volt);
I = Pembacaan meter pada amperemeter (ampere).
nilai
resistansi(R)
dari
elektroda
pentanahan,
perlu
10
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
dengan jarak antara 5 sd. 10 m. Maka alat ukur akan menunjukan besar dari
R-tanah lihat.
Ada
kendala
ketika
suatu
saat
kita
membangun
sistem
11
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
ohm
(menjadi
Gambar 10. Konsep pengukuran yang sesuai standar PUIL yakni <
5 ohm
bumi
selalu
harus
ditanam
sedalam
mungkin
dalam tanah, sehingga dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan
tanah yang basah. Phasa sequence tester (drivel) : alat ukur untuk
mencari urutan fasa (R, S dan T) pada suatu sumber listrik.
1.3 ALAT
Alat alat yang digunakan pada praktikum ini yakni :
(1) Earth Tester
: 1 Buah
: 2 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
12
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
13
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prosedur percobaan
Pada praktikum pengukuran tahanan tanah ini, tempat yang digunakan untuk
pengukuran tahanan resistansi ada pada :
1. Tower Lab. Telkom
Yang diuji
Yang diuji
Yang diuji
14
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
Yang diuji
15
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
(5) Setelah semua terhubung dengan benar, mengatur range switch pada earth tester
di x100 . Kemdian menekan tombol Press to tess. Lalu mencatat hasil
pengukuran pada tabel 2.1.
(6) Mengulangi langkah 5, mengatur range switch pada earth tester di x10 dan
x1 . Lalu mencatat hasil percobaan pada tabel 2.1.
Lokasi
X 10
X1
1.
0.37
2.
0.05
0.4
3.
0.05
0.6
5.5
4.
0.1
0.6
16
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
17
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
BAB III
KESIMPULAN
mendekati 0 . Hal ini sistem pentanahan sesuai dengan standar PUIL (Peraturan
Umum Instalasi Listrik Indonesia).
Ketelitian dalam pembacaan alat ukur serta ketepatan dalam pemasangan
alat dan bahan pada waktu pengujian pentanahan memberikan pengaruh pada waktu
melakuakan pengukuran.
18
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi