Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK VII

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

BATCHING PLANT
(ASPHALT dan CONCRETE)
I. PENDAHULUAN
Beton merupakan campuran dari semen, agregat dan air. Campuran semen dan
air disebut pasta. Agregat yang digunakan secara umum untuk membuat beton adalah
agregat halus dan agregat kasar. Campuran beton yang normal mengandung bagian
agregat dan bagian pasta berdasarkan volume dengan rasio air-semen berkisar
antara 0,4 0,7 berdasarkan berat.
Pekerjaan dalam pembuatan beton meliputi pengukuran berat setiap komponen
beton, pencampuran bahan beton, pemindahan campuran beton, penempatan,
konsolidasi, dan pengeringan. Sedangkan peralatan yang biasa dipakai dalam proses
pembuatan beton sampai beton tersebut ditempatkan antara lain peralatan pencampur
beton (concrete batching and mixing), peralatan pemindahan campuran beton, dan
peralatan pengecoran, maka dari itu akan dibahas lebih detail tentang selanjutnya
tentang peralatan pencampur beton dan aspal tsb.

II. KARAKTERISTIK ALAT


II. 1. Batching Plant
Batching Plant atau nama lengkapnya Concrete Batching Plant adalah suatu
unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi material campuran
antara semen dengan material agregat batu dan pasir yang disebut beton.
Proyek-proyek pembangunan jalan tol, khususnya untuk proyek yang menggunakan
beton mutu (kekuatan) tinggi, mensyaratkan kontraktor menggunakan batching plant
untuk produksi beton yang digunakan pada bangunan struktur dan perkerasan beton
semen.
Penggunaan batching plant dimaksudkan untuk memproduksi material beton
dengan jumlah yang besar dan kecepatan produksi tinggi, namun mutu dan
keseragaman campuran tetap terjamin (homogen).

UNIVERSITAS INDONESIA

KELOMPOK VII
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Ukuran kapasitas alat adalah satuan kecepatan produksi dalam meter kubik
perjam. Agar batching plant dapat berproduksi sesuai kapasitasnyaharus didukung
dengan kecepatan pasokan material dan jumlah truk pengangkut (Mixer Truck atau
Agitator Truck) secara berimbang., kira2 untuk type Dry mixed batching palnt
memiliki kapasitas 40-100 m3/jam ( source : PT.jaya Readymix)
Bagian-Bagian Batching Plant :
a) Bin : yaitu tempat pengumpulan material kasar dan halus yang berasal dari
pengumpulan di base camp dengan bantuan wheel loader untuk diangkat ke
storage bin
b) Storage Bin : ialah tempat pemisah agregat, terdapat 4 macam yaitu Agregat
kasar, menengah , pasir dan glide ash.
c) Cement Silo : tempat menyimpan semen agar tetap keringdan terjaga
kualitasnya
d) Timbangan : timbangan ini dibagi 3 yatu untuk menimbang agregat, semen
dan air.
e) Belt conveyor : ialah ban berjalan yg berfungsi untuk menarik agregat ke atas
dari bin ke storage bin
f) Dosage Pump : yaitu tempat untuk penambah zat admixture seperti retarder.
g) Tempat Penampung air : yaitu bak untuk mensuplai kebutuhan air dalam
proses pencampuran.

UNIVERSITAS INDONESIA

KELOMPOK VII
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

STORAGE BIN

CEMENT SILO

BELT CONVEYOR

BIN COMPARTMENT

II. 1. 1 Operasi Dan Lingkup Alat


Pekerjaan pembuatan beton :
UNIVERSITAS INDONESIA

KELOMPOK VII
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Pengukuran berat setiap komponen


Pencampuran bahan bahan beton
Pemindahan campuran beton
Penempatan
Konsolidasi
Pengeringan
a. Pencampuran Beton
Agregat pada batching plant diletakan pada staple material atau storage bin.
Baik pada storage bin maupun pada staple material, agregat dipisahkan menjadi empat
bagian yaitu butir kasar (split), butir menengah, butir halus dan pasir. Sedangkan
semen diletakan pada suatu tabung disebut cement silo. Tabung ini tertutup rapat
sehingga semen dalam keadaan tetap kering. Proses yang dilakukan dalam batching
plant dapat secara manual, semi otomatis atau otomatis. Kapasitas dari batching plant
biasanya tiga kali lebih besar dari kapasitas mixing plant
b. Pemindahan Beton
Yang termasuk alat pengangkut beton adalah truck mixer, truck agitator,
conveyor, pompa dan crane yang dilengkapi dengan bucket. Pada saat beton tiba
diproyek, beton tersebut docor kedalam cetakan. Untuk memudahkan pengecoran
salah satunya dengan menggunakan pompa. Beton disalurkan kedalam cetakan
dengan menggunakan pipa. Pipa ini dapat diletakan secara horizontal, vertical dan
miring.
c. Pengecoran Beton
Setelah beton plastis dituangkan kedalam cetakan baik dengan menggunakan
bucket maupun pipa, beton tersebut kemudian dikonsolidasikan dan diratakan.
Cetakan harus bersih, disangga dengan baik dan kuat dan cetakan dilapisi semacam
minyak untuk mencegah beton cepat mongering.

d. Perkerasan Beton

UNIVERSITAS INDONESIA

KELOMPOK VII
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Perkerasan jalan yang menggunakan beton disebut perkerasan kaku (rigid


pavement). Alat yang digunakan dalam pelaksanaan pengecoran beton untuk
perkerasan antara lain Paving mixer, Concrete spreader, Tranveerse concrete finisher,
Automatic curing machine, dan Slipform paver.
e. Produktivitas Mixer
Untuk mendapatkan kekuatan beton yang didiinginkan maka yang pertama
dilakukan adalah menghitung volume masing-masing campuran bahan beton. Hasil
dari penghitungan tersebut disebut dengan mix design.

Alat Berat Yang Digunakan antara lain :


Pemindahan Beton
o Truk Mixer
Ialah suatu truk khusus yg terdapat concrete mixer didalamnya yg berfungsi
mengaduk / mencampur beton ready mix. Truk ini berjalan dari lokasi
pencampuran hingga ke lokasi proyek, selama perjalanan mixer berputar dgn
kec. Kira2 8-12 putaran per menit. Kapasitasnya sekitar 3- 6 m3

o Tilting Drum Mixer


Berfungsi untuk menampung dan mengaduk bahan-bahan beton dengan cara
berputar. Drum akan mengeluarkan adukan beton dengan dimiringkan,
kemiringan ini dapat mencapai 50 % sampai 60 % ke bawah

UNIVERSITAS INDONESIA

KELOMPOK VII
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Conrete Pump
Pada saat beton tiba di proyek, beton tsb langsung dicor ke dalam cetakan. Untuk
memudahkan pengecoran salah satu caranya adalah dengan menggunakan pompa.
Beton disalurkan ke dalam cetakan dengan menggunakan pipa, pipa ini dapat
diletakkan secara horizontal, vertical ataupun miring. Kemampuan pompa ini
menghantarkan beton sampai dengan 120 m3/jam

Bucket Crane

UNIVERSITAS INDONESIA

KELOMPOK VII
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Alat ini digunakan untuk membawa beton plastis menuju tempat cetakan, adukan
beton dimasukkan kedalam bucket bagian atas dan dikeluarkan pada pintu bagian
bawah.
Dump Truck
Berfungsi untuk membantu pengangkutan material baku ( agregat kasar dan halus )
dari quarry ke base camp)
Wheel Loader
Berfungsi sebagai alat angkut material ( agregat kasar dan halus ) dari tempat
penumpukan material ke bin
Cement Truck
Berfungsi sebagai pengangkutan semen curah dari pabrik semen ke base camp.
Pengecoran Beton
Setelah beton dituang ke dalam cetakan baik dengan menggunakan bucket ataupun
pipa,beton tsb kemudian dikonsolidasikan dan diratakan. Sebelum hal itu dilakukan
cetakan harus dalam keadaan bersih, disanggga dengan baik dan kuat.

Tahapan Pemrosesan beton

UNIVERSITAS INDONESIA

KELOMPOK VII
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

II.1.2. Kapasitas Produksi Alat

UNIVERSITAS INDONESIA

KELOMPOK VII
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Concrete Batching Plants ( Dry, Wet batcher)


40-100 m3/jam
Transit Mixer ( Dry batch )
5 m3 - 7 m3/jam
Produktivitas Mixer
Unuk mendapatkan kekuatan beton yang dinginkan maka yang pertama dilakukan
adalah menghitung volume masing-masing campuran bahan beton atau disebut mix
design.

volume =

massa
1000 BJ

m
3

Ket : Volume ( m3)


Massa ( Kg )

Setelah diketahui kapasitas dari alat mixer tsb, maka dapat diketahui produktivitas
dari mixer tsb dng menggunakan rumus :

Produktivitas =

60 V E 3
m /jam
T

Ket : E = Efisiensi
T = Waktu Siklus

III.2. ASPHALT MIXING PLANT


II.2.1 DEFINISI
UNIVERSITAS INDONESIA

KELOMPOK VII
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Adalah suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi
material campuran antara aspal dengan material agregat batu.Proyek-proyek
pembangunan jalan tol perkerasan lentur maupun pelapisan ulang (overlay),
umumnya mensyaratkan kontraktor untuk menggunakan asphalt mixing plant untuk
produksi material lapis perkerasan seperti asphalt concrete.
Penggunaan Asphalt Mixing Plant dimaksudkan untuk memproduksi material
campuran perekerasan lentur dengan jumlah yang besar dengan mutu dan
keseragaman campuran tetap terjamin (homogen). Material batu pecah dan aspal akan
dipanaskan secara terpisah sebelum dicampurkan. Suhu pencampuran pada alat ini
umumnya berkisar 160 derajat celcius

II.2.2. FUNGSI DAN CARA KERJA


Pencampuran agregat panas dengan aspal panas pada peralatan pencampur
aspal panas (AMP) tipe batch terjadi di dalam pencampur atau pugmill setelah
sejumlah agregat panas yang terdiri dari beberapa fraksi ataupun hanya satu fraksi
yang sudah ditimbang dalam jumlah berat tertentu dituangkan ke dalam pugmill
kemudian disemprotkan aspal panas ke dalamnya dalam jumlah tertentu sesuai
formula yang direncanakan
Komponen utama yang penting pada peralatan pencampur aspal panas (AMP) jenis
takaran (tipe batch) adalah :
1) Bin dingin ( Cold Bin )

UNIVERSITAS INDONESIA

KELOMPOK VII
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Bin dingin atau Cold Bin ini adalah bak tempat menampung material agregat
dari tiap-tiap fraksi mulai dari agregat halus sampai agregat kasar yang
diperlukan dalam memproduksi campuran aspal panas atau hotmix tiap-tiap
fraksi

agregat

ditampung

dalam

masing-masing

bak

sendiri-sendiri.

Maksudnya adalah agar banyaknya agregat dari masing-masing fraksi yang


diperlukan untuk produksi campuran aspal panas sesuai formula campuran
kerja (Job Mix Formula) yang direncanakan sudah dapat diatur pada saat
pengeluarannya dari bin dingin

2) Pengangkut Agregat Dingin


Agregat dingin dari beberapa fraksi yang sudah ditampung pada ban berjalan
kolektor (Collecting Belt Conveyor) selanjutnya dibawa untuk dituangkan ke
dalam alat pengering atau dryer dengan cara dibawa oleh ban berjalan (belt
conveyor) lainnya, atau dengan cara dibawa oleh elevator dingin (cold
elevator). Elevator dingin atau cold elevator ini berupa mangkok-mangkok
atau bucket-bucket kecil yang dipasang pada rantai yang berputar naik ke atas,
di mana setelah sampai di atas agregat dingin yang berada dalam mangkokmangkok tersebut akan tumpah dan masuk ke dalam alat pengering (dryer)
3) Pengering ( dryer )
Alat ini berfungsi untuk mengeringkan agregat

4) Dust Collector

UNIVERSITAS INDONESIA

KELOMPOK VII
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Alat ini berfungsi untuk mengumpulkan debu yang dihasilkan pada proses
pengeringan agregat, debu ini dikumpulkan dengan maksud agar tidk
menghindari proses pekerjaan. Alat ini bisa menampung debu 70-80% debu
yang dihasilkan
5) Elevator
Alat ini berfungsi mengangkat agregat yg telah dikeringkan.atau dibawa
menuju ke hotscreen.
6) Hotscreen
Pada bagian ini agregat yg telah dikeringkan digetarkan untuk mengatur
gradasi agregat
7) Hotbins
Pada segmen ini agregat yg telah ditampung pada hotscreen disiapkan untuk
selanjutnya menuju prose mixing

8) Hopper
Pada alat ini agregat yg telah ditampung diukur beratnya dan ditambahkan
filler baru setelah ini menuju ke tempat pengadukan atau mixer
9) Plugmill Mixer
Mencampur aspal dan agregat yang berasal dari hopper.Aspal dipompakan
kedalam mixer dengan menggunakan spray bar atau semprotan.Proses mixing
dapat berlangsung selama 1 menit, 15 detik untuk memuat material dan 45
detik untuk mencampur dengan aspal.Selanjutnya hasil mixing dibawa ke
Surge Silo menggunakan Elevator.
10) Silo

UNIVERSITAS INDONESIA

KELOMPOK VII
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Merupakan tempat penyimpanan aspal hasil mixing. Campuran aspal dialirkan


ke dalam silo melalui bagian atasnya dengan menggunakan conveyor tertutup.
Pada bagian bawah terdapat pintu yang akan mengeluarkan campuran aspal
untuk dimasukkan ke dalam truck dengan adanya alat ini maka proses
pencampuran dapat terus dilakukan walaupun truck penerima campuran aspal
tidak tersedia

Dust Collector

Silo
Tempat Penyimpanan dan Pemanasan Aspal

UNIVERSITAS INDONESIA

KELOMPOK VII
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Aspal yang digunakan untuk membuat campuran temperaturnya berkisar 150 C.


Untuk mempertahankan suhu aspal maka pada system yang dipakai harus terdapat
pengatur suhu. Jika aspal yang dialirkan ke dalam system bersuhu rendah, ada dua
cara untuk meningkatkantemperaturnya yaitu dengan proses pembakaran langsung
atau dengan proses minyak panas.
Alat Berat Yang Digunakan antara lain :
Pemindahan Aspal
Haul Truck
Alat berat ini digunakan untuk membawa aspal dari plant ke tempat konstruksi

Asphalt Distributor
untuk menghamparkan aspal cair ke atas permukaan pondasi jalan dengan kecepatan
yang sama.

UNIVERSITAS INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai