2010 01 08 - LPJ Umum PMB 2009
2010 01 08 - LPJ Umum PMB 2009
Laporan Pertanggungjawaban
Penyambutan Mahasiswa Baru 2009 PMK ITB
1. Dasar Pemikiran
Setiap tahunnya, ITB sebagai salah satu dari perguruan tinggi di Indonesia akan
melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru. Calon mahasiswa yang diterima sebagai
mahasiswa baru akan memasuki kampus ITB yang merupakan lingkungan baru bagi mereka.
Selain memasuki lingkungan yang baru, mereka juga akan menghadapi gaya hidup baru di
dalam dunia perkuliahan. Oleh karena itu, mereka perlu mengenal lebih dalam lagi dan
beradaptasi terhadap hal-hal yang akan mereka hadapi. Namun, dalam proses tersebut
mereka sangat membutuhkan arahan dan bimbingan agar dapat melewatinya dengan baik.
Untuk itulah penyambutan mahasiswa baru perlu dilakukan. Dalam acara ini kami
sebagai saudara seiman akan menyambut mereka sebagai sahabat sekaligus keluarga kami
yang baru. Selain itu, kami juga rindu untuk mengarahkan dan membimbing mereka
sehingga sebelum memasuki dunia kuliah, diharapkan mereka telah memiliki landasan iman
yang kuat dalam Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Sahabat mereka, sehingga dapat menjadi
kekuatan mereka dalam menghadapi hidup perkuliahan dan berbagai permasalahan yang
akan mereka hadapi nantinya.
Adapun tema dari PMB PMK 2009 ini adalah:
Totally for You
Dengan ayat tema:
Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi
injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah
kami kasihi. (1 Tesalonika 2:8)
Tema ini mewujudkan kerinduan segenap panitia PMB 2009 PMK ITB. Kerinduan kami
yaitu menyambut dan menjangkau mahasiswa-mahasiswa baru yang akan datang dan
mengikuti proses mentoring.
Totally for You bermula dari semangat penjangkauan total. Penjangkauan total yang
terkandung dalam tema ini mengandung suatu target untuk pencapaian hasil penjangkauan
yang lebih baik. Dengan demikian, akan semakin banyak jemaat PMK yang dapat menikmati
pembinaan dan terutama pemuridan untuk mencapai visi PMK ITB, yaitu menjadi pohon
Tarbantin Kebenaran (Yes 61:3b-4). Tema ini memiliki dasar firman Tuhan dari 1 Tesalonika
2:8, yaitu tentang kasih Paulus kepada jemaat di Tesalonika yang bukan sekedar membagikan
Injil kepada mereka, tetapi juga membagikan hidup kepada mereka. Inilah visi PMB PMK
ITB 2009, yaitu menjangkau dengan mebagikan hidup kami sendiri kepada PMK 2009
karena mereka telah kami kasihi.
Pembimbing
Penanggung Jawab
Panitia Pelaksana
Ketua
(GD 07)
Sekretaris
: 1. Pamela
(STEI 08)
2. Listra Endenta
Bendahara
(FTSL 08)
: Rischa
(FTI 08)
Koordinator Doa
Anggota
: Stefanus Ezra
: Robert
Rosalin
(STEI 08)
(FTI 08)
(STEI 08)
Koordinator Mentor
Anggota
: Ruth Theresia
: Abram Sinaga
Clara Nathania
Josephine Linando
Immanuel H.
Lius Daniel
Leonardo Sebayang
Reynaldo siahaan
Daniel Tamado
Micah Hutajulu
Hendy
Cristin Melati
Vincent August
yosua
Sarmedi
Josia PT
Ronald
Iascy
Sheila
(FK 07)
(PL '07)
(FITB '08)
(FITB '08)
(FTSL '08)
(FTI '08)
(GL '07)
(SI '07)
(SI '07)
(FTTM '08)
(MS '07)
(FMIPA '08)
(FTI '08)
(TL 07)
(TK 07)
(SBM 07)
(FTI 08)
(TK 07)
(FA 07)
: Richard Arnold
: Harlen
Samuel Jonathan
Halim Dinata
Thewa
(FTI 08)
(FMIPA 08)
(FTI 08)
(FTSL 08)
(FTI 08)
Divisi-divisi
(TK 07)
(TK 07)
(FTI 07)
(FTI 08)
(FMIPA 08)
(SITH 08)
(FTI 08)
(FTTM 08)
(FITB 08)
(STEI 08)
(FTI 08)
(FTI 08)
(FMIPA 08)
Koordinator Konsumsi
Anggota
: Silvia
: Irene
Frans Funny
Tesa
(SAPPK 08)
(SAPPK 08)
(SF 08)
Koordinator PubDokReg
Anggota
: Manda
: Eric
Ferlin
Valdo
Jonathan
(FTI 08)
(FTI 08)
(FTMD 08)
(FTMD 08)
(SAPPK 08)
Koordinator Humas
Anggota
: Alpriadi
: Harry
Bob Samuel
( FTMD 08)
( 08)
(FTMD 08)
Koordinator Perlengkapan
Anggota
: Daniel
: Ken
Heber
Sandro
Wilson
Luhut
(FMIPA 08)
(STEI 08)
(FMIPA 08)
(FTTM 08)
(FITB 08)
(FTSL 08)
Koordinator Lapangan
Anggota
: Jimmy
: Julius Siregar
(TA 07)
(AR 07)
DIVISI MENTOR
5 PENJANGKAUAN TOTAL 6 BULAN
Program Kerja :
1. Menyusun Tata Cara Mentoring dan Penjangkauan PMB PMK ITB 2009
Tata cara ini dirumuskan dan disetujui melalui rapat Divisi Mentor dan 4 LP yang
berlangsung pada tanggal 2 Juni 2009 di TVST ITB. Tata Cara Mentoring dan
Penjangkauan PMB PMK ITB 2009 merupakan acuan yang sah dari kegiatan
mentoring dan penjangkauan PMB PMK 2009.
Tata Cara Mentoring dan Penjangkauan PMB PMK ITB 2009 terlampir
2. Mengatur Kegiatan Pemerlengkapan dan Pengutusan Mentor PMB PMK ITB 09
Mentor PMB PMK ITB 09 diberlengkapi melalui proses pemerlengkapan mentor
PMB yang diselenggarakan oleh keempat LP yang bekerja sama dengan PMK ITB.
Pada pemerlengkapan mentor LP, materi yang wajib diberikan kepada mentor antara
lain materi keselamatan, persekutuan, disiplin rohani serta bagaimana teknik
berkomunikasi dengan anak mentor. Pemerlengkapan mentor oleh keempat LP
diselenggarakan sebagai berikut :
- PMK OH : 4 Juni, 1-2 Agustus 2009
- LPMI
: 30 Juli- 1 Agustus 2009
- Sion
: 30-31 Mei, 1-10 Agustus 2009
6 PENJANGKAUAN TOTAL 6 BULAN
12.00-13.30 WIB
Lokasi: Roof top sabuga
Acara :
Pembagian maba ke dalam kelompok besar mentoring (22 kelompok)
Makan bersama (tidak dapat dilaksanakan)
Perkenalan
Evaluasi
1. Tata Cara Mentoring dan Penjangkauan PMB PMK ITB 2009
Tata cara mentoring dan penjangkauan yang dibuat oleh Divisi mentor PMB PMK
ITB 09 sudah lebih lengkap dan lebih jelas dibandingkan tata cara mentoring PMB
2008.
Beberapa hal yang perlu dievaluasi dari tata cara mentoring dan penjangkauan :
- Tentang Divisi Mentor
Pada PMB tahun 2009, anggota Divisi mentor merupakan perwakilan dari 4 LP
yang bertugas mensosialisasikan informasi dari Divisi mentor ke LP dan sebaliknya.
Sistem keanggotaan ini sudah cukup baik, sebab anggota divisi mentor dituntut untuk
netral dan objektif, bahkan terhadap LP-nya sendiri, sehingga komunikasi dan
transparansi antara Divisi mentor dan LP dapat terjalin lebih baik.
- Tentang persyaratan calon mentor
Dalam tata cara mentoring pada bagian definisi calon mentor PMB PMK ITB 09
tidak tercantum persyaratan bahwa calon mentor harus sudah mengikuti kegiatan
pemerlengkapan LP, namun hanya tertulis memenuhi persyaratan yang ditentukan
oleh LP masing-masing. Akibatnya ada 2 LP (Navigator dan Sion yang mengirimkan
beberapa orang mentor yang tidak mengikuti pemerlengkapan LP secara lengkap.
Penyelesaian yang diusulkan oleh Divisi mentor kepada LP adalah memastikan
mentor-mentor tersebut mendapatkan materi yang disampaikan pada saat
pemerlengkapan LP sebelum mentoring dengan anak mentor dimulai.
Masalah lain yang timbul mengenai persyaratan calon mentor adalah pada poin
terakhir, yaitu bersedia menjadi mentor dengan sukarela. Pada tanggal 4 Agustus
2009, ketika semua nama-nma calon mentor dari LP telah ditetapkan menjadi mentor
oleh Divisi mentor, ternyata ada 4 orang mentor dari LP Sion yang mengundurkan
diri dengan alasan tidak siap dan tidak diberitahu sebelumnya oleh pihak LP
bahwayang bersangkutan direkomendasikan oleh LP kepada Divisi Mentor untuk
menjadi mentor dalam PMB PMK ITB 09.
Untuk hal ini LP Sion akan diberikan surat teguran.
- Tentang persyaratan mentor
Aktif dalam pemuridan dan persekutuan di LP masing-masing Parameter ini
dievaluasi dengan meminta penjelasan pihak LP bagaimana kondisi pemuridan dan
keaktifan mentor mengikuti persekutuan rutin di LP masing-masing. Untuk
menghindari ketidaknetralan oleh LP, masukan yang objektif juga diterima oleh
anggota Divisi mentor yang merupakan perwakilan dari 4 LP. Secara keseluruhan bila
dibandingkan dengan PMB tahun lalu, kualitas mentor dalam hal pemuridan dan
persekutuan sudah lebih baik dibanding tahun yang lalu.
Aktif dalam kegiatan persekutuan PMK (minimal kebaktian Jumat)
parameter ini memiliki kelemahan sebab keaktifan dalam kebaktian Jumat PMK
sangat relatif dan sulit terkuantifikasi.Masukan untuk PMB berikutnya agar
11 PENJANGKAUAN TOTAL 6 BULAN
parameter ini dapat dikuantifikasi misalnya melalui presensi dalam Kebaktian Jumat
PMK.
Namun demikian, secara keseluruhan Divisi mentor dalam melakukan seleksi
terhadap calon mentor dengan kedua parameter ini sudah cukup tegas dan lugas.
Tentang kewajiban mentor
Tingkat kedisiplinan mentor dalam hal ketepatan waktu menghadiri setiap
rangkaian kegiatan PMB masih kurang, apalagi dalam acara yang tidak melibatkan
anak mentor (kebaktian pengutusan, pemerlengkapan, acara kebersamaan mentor,
briefing mentor). Panitia sudah memberikan teguran kepada mentor baik secara
personal maupun secara umum. Panitia juga memberlakukan sistem daftar hadir yang
berbeda bagi mentor yang tidak tepat waktu dengan tujuan menegur mentor agar tidak
terlambat lagi. Namun, tingkat keterlambatan mentor tidak juga berkurang secara
signifikan. Perihal ketidakdisiplinan mentor ini akan dilaporkan kepada LP untuk
dijadikan bahan evaluasi.
Tingkat kehadiran mentor dalam setiap rangkaian acara PMB, pada awalnya
sangat baik,mentor yang berhalangan hadir dikarenakan hal yang sangat mendesak
seperti sakit atau keperluan studi yang tidak bisa ditinggalkan. Namun, setelah acara
mentoring di Sabuga, tingkat kehadiran mentor menurun secara signifikan. Dari
mentor-mentor yang tidak dapat hadir hanya sebagian kecil yang mengkonfirmasi
ketidakhadiran keada divisi mentor H-1/ H+1
Tentang Tugas Mentor
Secara keseluruhan dalam mengajak anak mentor mengikuti OH LP, mengajak
anak mentor untuk dimuridkan di LP dan menjelaskan dengan netral tenteng 4 LP,
mentor PMB 09 sudah cukup baik.
Namun demikian dalam hal menemani anak-anak mentor mulai saat OH LP sudah
mengalami penurunan dan puncaknya adalah di Retreat PMK. Banyak mentor yang
tidak dapat hadir pada retreat PMk tanpa memberikan alasan yang jelas bahkan
mentor sangat kurang menginformasikan dan menghimbau anak mentor untuk
mengikuti retreat.
Hampir 40 % mentor dinilai kurang aktif dalam memastikan anak-anak
mentornya mendapatkan tepat pertumbuhan rohani. Mentor kurang memfolow up
pertumbuhan rohani anak-anak mentornya yang sudah memutuskan untuk dimuridkan
di salah satu LP.
Dalam hal melaporkan hasil mentoring dan penjangkauan, kualitas mentor sangat
rendah. Pada periode laporan pertama (5-10 Oktober 09) 65 % mentor
mengumpulkan laporan. Pada periode laporan kedua (10-12 Desember 09) dan ketiga
(setelah retreat) tidak ada mentor yang mengumpulkan laporan (akibat kelalaian divisi
mentor dalam mengingatkan mentor kembali akan tugasnya).
Berdasarkan angket pada bulan agustus dan evaluasi saat retreat PMK, menurut
anak-anak mentor, 75 % mentor sudah mendampingi anak-anak mentor dengan baik.
pemerlengkapan serta para mentor dan pekerja LP yang baru kembali ke Bandung
setelah liburan pada awal Agustus.
Untuk Sion Masalah KORPS. Pemerlengkapan calon mentor Sion dilakukan
melalui KORPS. Padahal KORPS sebenarnya adalah pemerlengkapan untuk pekerja
Sion. Hal ini jelas menyalahi beberapa aturan .
Pertama, materi, pembicara dan jadwal KORPS disusun di bawah koordinasi Seksi
Pembinaan Pemuda GKKD, padahal sudah jelas bahwa PMK ITB tidak bekerja sama
dengan denominasi gereja manapun dalam hal pembinaan mahasiswa ITB, begitu
pula seharusnya dalam hal mentoring dan penjangkauan.
Kedua, materi pemerlengkapan yang disampaikan sangat jauh berbeda dengan
yang disepakati bersama dengan Divisi Mentor.
Ketiga, akibat jadwal KORPS yang sangat padat dan seringkali bentrok dengan
rangkaian acara persiapan mentor dari panitia PMB, mentor-mentor Sion mengalami
kesulitan menghadiri acara PMB atau bagi yang dapat menghadiri keduanya
mengalami kelelahan secara fisik.
Untuk hal ini LP Sion akan diberikan teguran.
Dan untuk mencegah hal ini terulang kembali di PMB selanjutnya, PMK ITB
diharapkan mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Pemerlengkapan Mentor oleh PMK
Masalah utama adalah persiapan dari panitia dan pengurus PMK. Persiapan logistik &
tempat perlu ditingkatkan agar acara dapat dimulai lebih tepat waktu. Materi dan
pembicara juga dapat dipersiapkan dengan lebih baik agar tujuan dapat diterima
dengan baik oleh panitia dan mentor.
Kebaktian Pengutusan
Kendala terjadi akibat keterlambatan mentor dan panitia. Saat acara dimulai baru 20
% dari keseluruhan mentor dan panitia yang hadir. Panitia perlu lebih tegas pada
mentor perihal ketepatan waktu.
3. Materi Mentoring
Materi mentoring yang disusun sudah cukup jelas, singkat dan baik. Namun
demikian, menurut sebagian mentor, materi mentoring yang disusun menggunakan
bahasa yang agak sulit dimengerti. Mentor mengharapkan materi mentoring disusun
dengan bahasa yang lebih sederhana.
Berdasarkan laporan mentoring tanggal 10 oktober, hanya 30% mentor dari
mentor yang mengumpulkan laporan yang sudah menyampaikan keempat materi
mentoring sebelum OH LP. Hal ini dikarenakan mentor butuh waktu untuk membina
relasi dengan anak mentor dahulu sebelum menyampaikan materi, bukan hanya
sekedar kejar target. Dari laporan yang terkumpul, 15 % anak mentor belum sama
sekali mendapat materi mentoring dari mentornya. Hal ini dikarenakan mentor
mengalami kesulitan untuk mengajak anak mentor bertemu.
Mahasiswa baru dapat mengenal lembaga pelayanan lebih awal hasilnya mahasiswa
baru dapat memilih tempat pemuridannya lebih awal dan mengikuti persekutuan dari
LP tsb dari awal.
Penurunan jumlah mahasiswa baru yang hadir dapat disebabkan karena :
- kejenuhan, dan
- mentor yang kurang mengajak pada hari selanjutnya.
Penurunan jumlah mentor yang hadir dapat disebabkan karena :
- kejenuhan, dan
- adik mentornya tidak hadir pada Open House sebelumnya sehingga kehilangan
motivasi.
Untuk mengatasi masalah penurunan jumlah mahasiswa baru dan mentor ini,
perlu diperjelas kepada masing-masing mentor tentang peranan masing-masing dalam
perkenalan lembaga-lembaga pelayanan, agar di dalam open house tersebut para
mentor tidak merasa cuma menjalankan tugas, tapi lebih dari itu, mentor-mentor
merasa lebih dibutuhkan. Kemudian, perlu juga diadakan rapat koordinasi setelah
selesai OH satu lembaga pelayanan sehingga dapat dilakukan evaluasi yang baik
tentang ketidak-hadiran para mahasiswa baru di OH lembaga pelayanan yang
bersangkutan, dan juga para mentor pun dapat dievaluasi, kenapa sampai tidak datang
di OH lembaga pelayanan tersebut.
Terakhir, untuk lebih meminimalisasi penurunan jumlah mentor di tiap OH
lembaga pelayanan, divisi mentor sebaiknya membuat sistem senator kepada
masing-masing lembaga pelayanan untuk secara intensif bertanggung jawab
memberikan koordinasi antara PMK (dalam hal ini Panitia PMB) dengan lembaga
pelayanan yang bersangkutan. Senator-senator inilah yang bertanggung jawab atas
kualitas para mentor yang diutus oleh lembaga pelayanan sehingga tidak perlu
dikhawatirkan lagi terjadinya ketidak-tersampaian informasi dari Panitia PMB kepada
lembaga pelayanan, seperti yang terjadi kepada Lembaga Pelayanan Navigator dan
SION di PMB tahun 2009 ini.
8. Retreat PMK
Tingkat kehadiran dan keterlibatan mentor dalam mensosialisasikan tentang
retreat PMK kepada anak mentor sangat rendah, padahal retreat merupakan momen
yang sangat baik, sekaligus momen terakhir dalam rangkaian acara PMB PMK yang
dapat dimanfaatkan untuk menjangkau anak mentor.
Namun demikian, anak mentor yang datang jauh lebih banyak dibanding mentor.
Acara sharing dan evaluasi mentoring dalam kelompok mentor dinilai sangat baik
oleh mentor maupun anak mentor. Kesempatan ini sangat baik untuk mengevaluasi
proses mentoring selama 6 bulan yang telah berlangsung serta memotivasi kembali
DIVISI ACARA
Koordinator:
Eko Roy Marella
TK07
Anggota:
Adi Kurniawan
TK08
Tri Boby Chandra
TI 08
18 PENJANGKAUAN TOTAL 6 BULAN
FI08
MG08
TI08
TK08
IF08
MB08
FI08
KL07
TK07
A. PROGRAM KERJA
Program kerja divisi acara yang kami susun adalah:
1. Mengkonsep tema PMB 2010 PMK ITB.
2. Menentukan dan mengkonsep acara-acara yang akan diadakan pada PMB 2009 PMK
ITB, yaitu mentoring, pembukaan, pengenalan pelayanan kampus dan LP, dan penutupan.
a. Mentoring
- Direncanakan pada tanggal 11-13 Agustus 2009 dengan menyesuaikan jadwal
penerimaan mahasiswa baru ITB.
- Lokasi mentoring adalah rooftop Sabuga
b. Pembukaan
- Direncanakan pada Jumat, 14 Agustus 2009 pada waktu sholat Jumat, di 9231 dan 9232.
- Tujuan acara adalah menyambut PMK ITB 2009 dan membawa 2009 lebih akrab dengan
PMK ITB melalui sharing alumni, serta pembukaan PMB 2009 PMK ITB.
c.
-
DIVISI PERKAP
Koordinator: Daniel Sihombing Ki'08
Anggota:
1. Sandro TM'08
2. Ken Abraham Power'08
23 PENJANGKAUAN TOTAL 6 BULAN
D. PENUTUP
Kesan bahwa divisi perlengkapan akan mengalami berbagi kesulitan saat
pelaksaan acara bisa dihindari. hal ini karena koordinasi yang cukup baik, walaupun ada
berbagi kekurangan. hubungan antar anggota dan peredaran informasijuga berlangsung
dengan baik.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
LAMPIRAN A
DAFTAR BARANG YANG DIGUNAKAN
Acara mentoring di sabuga :
1. HT (6)
2. ToA (2)
3. Koran
4. Alat P3K
Acara pengenalan PMK dan 4 LP :
1. tikar (18)
2. karpet
3. screen infocus (2)
4. infocus (2)
5. lampu halogen (2)
6. soundsystem
LAMPIRAN B
DAFTAR PENANGGUNGJAWAB PERLENGKAPAN
daniel : soundsystem
sandro : tikar
Ken
: lampu halogen
Luhut : soundsystem dan peralatan PMK
Wilson : HT dan Toa, infocus dan screen-nya
Heber : koran dan alat P3K
28 PENJANGKAUAN TOTAL 6 BULAN
C.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
EVALUASI
Tanda pengenal buat panitia dan mentor dibuat lebih jelas
Kurangnya alat dokumentasi yang dimiliki divisi pubdokreg
Koordinasi dengan panitia lain kurang baik di dalam keberlangsungan dokumentasi acara
Koordinasi dengan divisi Humas dan Perizinan terkait pencarian data 2009 adalah kurang
baik
Data mahasiswa 2009 dari fakultas sangat sulit didapatkan walaupun surat izin resmi
telah diberikan dan follow-up ke TU setiap fakultas terus dilakukan
Penanggung jawab untuk jobdesk publikasi itu sendiri hanya 1 orang sehingga cukup
teras berat dalam publikasi langsung ke ratusan orang secara langsung
Banyak anggota divisi pubdokreg yang pulang ke kota masing-masing pada hari-hari
libur di saat ada rapat sehingga koordinasi internal menjadi cukup sulit
Kurangnya taransparansi dalam akses ke semua dokumentasi
D. SARAN
a. Data mahasiswa 2009 perlu disusun dan diatur lebih rapi lagi demi pengarsipan PMK
yang baik
b. Division of work atau pembagian kerja divisi perlu lebih jelas
c. Akses terhadap setiap dokumentasi lebih taransparan
Pubdokreg
Amanda Arianto
(Koordiv)
Eric Gultom
FTI 08
08997022754
man4pabs@yahoo.com
FTI 08
085270098484
eric_gultom@yahoo.com
Ferlin Damanik
FTMD 08 085270933018
endra_8290@yahoo.co.id
Valdo Naibaho
FTMD 08 08126088176
hancurrrrr@hotmail.com
Jonathan
SAPPK
081370618830
08
FTMD 08 081370829977
jo_to_sima@yahoo.com
Alwendy Barus
Andrew
FMIPA
08
085262492842
DIVISI KONSUMSI
Koordinator Divisi : Silvia Nainggolan AR08
Anggota Divisi : 1. Frans Funny FA08
2. Irene Simbolon PL08
3. Anastasia Tesalonika KI08
A. PROGRAM KERJA
Divisi konsumsi bertugas memastikan terpenuhinya konsumsi setiap peserta dan panitia di
setiap rangkaian acara PMB PMK 2009.
B. PELAKSANAAN
Pemenuhan konsumsi untuk kebaktian pengutusan.
Pemenuhan konsumsi mentor selama dua hari di Sabuga dan di Lapangan Sipil.
Konsumsi pada hari pertama mentoring di Sabuga berupa makan siang yang dimakan
bersama dengan anak mentor sembari acara mentoring berlangsung. Hanya saja ada sedikit
kesulitan bagi para mentor karena harus membayar konsumsi terlebih dahulu sebelum
mendapatkannya dan bagi divisi konsumsi sendiri karena harus meladeni pembayaran
sembari membagikan konsumsi.
Pada mentoring hari kedua di Lapangan Sipil, ada beberapa anak 2009 yang tidak
mendapatkan makan siang dari prodinya, sehingga konsumsi yang harusnya hanya untuk
mentor dan panitia saja dibagikan juga kepada beberapa anak 2009 tersebut. Namun hal ini
dapat diatasi dengan adanya bantuan konsumsi dari pihak KM ITB.
JUMLAH
Rp
307.500,00
Rp 88.000,00
Rp
740.000,00
Rp
828.000,00
4. Konsumsi kebaktian
pembukaan dan perkenalan
pelayanan kampus 19/08/09
Rp
4.844.000,00
Rp 337.500,
00
TOTAL
Rp
7.145.000,00
D. KENDALA
Tempat konsumsi cukup jauh sehingga waktu pengantaran makanan lumayan lama.
Hal ini disebabkan karena tempat konsumsi yang dipilih adalah rumah makan yang
dimiliki oleh alumni. Sebenarnya pertimbangan memilih tempat konsumsi ini adalah supaya
bisa mendapat harga yang lebih murah dengan kualitas yang bagus karena negoisasi dengan
alumni diharapkan bisa lebih baik. Namun ternyata apa yang diharapkan tidak tercapai,
malah membuat kerja divisi menjadi lebih rumit.
Kurangnya orang untuk mengangkut dan mendistribusikan makanan karena kurang
koordinasi dengan divisi ataupun panitia lainnya.
Dari divisi konsumsi sendiri, hanya satu orang yang tidak berperan sebagai mentor
sedangkan tiga orang lainnya berperan juga sebagai mentor. Hal ini membuat kinerja divisi
konsumsi menjadi berkurang pada saat acara berlangsung. Namun hal ini tidak membuat
adanya kesalahan yang berarti untuk jalannya keseluruhan acara.
E. SARAN
Dalam pendistribusian konsumsi hendaknya sudah dibicarakan dan dikoordinasikan terlebih
dahulu dengan panitia lainnya sehingga tidak kewalahan dalam menangani pembagian yang
merata ke tiap orang.
Buat divisi konsumsi, memang tidak terlalu diperlukan bagi anggota divisi untuk turun
tangan pada hari-H nya. Namun paling tidak dua atau tiga orang yang ada dalam divisi
tersebut berfokus pada divisi itu saja, tidak merangkup sekaligus dua peran dalam satu acara
sehingga kerja divisi dapat efektif dan tidak menyulitkan sebelah pihak.
Konsumsi tidak terlalu perlu dicari dengan harga yang terlalu murah. Yang penting ialah
konsumsi layak dan cukup memuaskan untuk peserta. Keprofesionalitasan kerja divisi perlu
ditingkatkan.