Anda di halaman 1dari 2

Universitas Paramadina 201

0
Nama Harsa Arizki Nurulsrihanto
NIM 206 000 321
Mata Kuliah Komunikasi Internasional
Prodi Hubungan Internasional

Pengaruh Globalisasi di Indonesia dan Masyarakat Global

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan


muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi
tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-
hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis
yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian
tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut
mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan
cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa
dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan
dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan
mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang
berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan
mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno.
Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial
terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan
menggunakan handphone.
Universitas Paramadina 201
0
Selain itu pada saat ini fenomena yang marak terjadi di masyarakat adalah
penggunaan internet melalui smartphone seperti, BlackBerry, iPhone, dan yang terbaru
adalah smartphone dengan sistem Android dari google, melalui smartphone ini kita bisa
terkoneksi selama 24 jam non-stop dengan internet. Sehingga sangat memudahkan untuk
persebaran ide dan pesan, bahkan rasanya dengan kita memegang smartphone tersebut kita
serasa menggenggam dunia, jadi kalimat world is on your hand menyadi kenyataan.

Globalisasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, Eropa, ataupun Amerika saja,
melainkan tidak ada satupun belahan dunia yang tidak mengalami globalisasi. Salah satu
bukti riilnya terdapat pada assembling barang-barang elektronik maupun automotif, dimana
setiap part nya diproduksi di negara-negara yang berbeda, dengan alasan efisiensi biaya
produksi, Contoh: produk Apple merupakan brand Amerika Serikat, tapi diproduksi di
Guangzhou, Cina. Smartphone BlackBerry, merupakan produk RIM, Kanada. Sementara
hardware smartphone nya diproduksi di Hungaria, sedangkan parts lainnya seperti charger
atau kabel data diproduksi di Cina, dan OS (Operation System) nya diproduksi di India. Lalu
assembling produk automotif seperti Toyota, Honda, Nissan, et cetera merupakan brand
Jepang yang di assembling di negara-negara konsumen seperti Indonesia, China, Thailand, et
cetera.

Jadi, Globalisasi selain memiliki efef positif utama yakni efisiensi biaya produksi dan
persebaran informasi memiliki efek negatif yaitu lunturnya budaya lokal. Dimana jati diri
dari suatu masyarakat berubah dari budaya dan stigma lokal menjadi budaya dunia atau
world community. Salah satu cara untuk menyiasatinya yaitu dengan glocal, thinks global act
local.

Anda mungkin juga menyukai