MIKROBIOLOGI TERAPAN
HABITAT, SUBSTRAT, DAN MIKROORGANISME
Disusun oleh
Nama : Maratush Sholihah Romadhoni
NIM : 0402515025
Prodi : Pend. IPA (Konsentrasi Biologi) S2
B. Habitat Mikroorganisme
Mikroorganisme tersebar luas di alam dan terlihat saling bergerombol
dalam bentuk koloni yang menempel di suatu permukaan benda sebagai
habitatnya. Habitatnya dapat berupa sisa bahan organik seperti misalnya kayu,
sampah, limbah zat cair, atau di atas sisa makanan yakni buah-buahan, sayuran,
sereal, makanan hasil fermentasi, dan lain sebagainya. Mikroorganisme dapat
ditemukan hampir di setiap tempat di permukaan bumi ini, misalnya air, tanah,
udara, bahkan dapat pula hidup di tubuh makhluk hidup.
Mikroorganisme yang hidup di dalam tanah contohnya Mycobacterium,
Nitrosomas, Nitrococcus, Nitrobacter, dan lainnya. Mikroorganisme yang hidup di
dalam air misalnya Hydrogenobacter, Halobacterium, Navicula, dan lainnya. Ada
juga mikroorganisme yang mampu hidup di lingkungan ekstrim yang panas dan
1
C. Substrat
Mikroorganisme seringkali hidup berdampingan dengan mikroorganisme
jenis lain karena beberapa dari mereka memiliki kesamaan dalam kebutuhan
nutrisinya, sehingga untuk dapat mempelajari setiap jenisnya harus diokulasi
terlebih dahulu di suatu media khusus di laboratorium. Sumber nutrisi
mikroorganisme diperoleh dari substrat yang ditempati oleh mikroorganisme
tersebut. Substrat yang ditempati mikroorganisme terbagi menjadi dua kelompok
besar yaitu substrat alami dan buatan. Substrat alami merupakan jenis substrat
yang mudah diperoleh dari alam. Substrat buatan merupakan substrat yang dibuat
oleh manusia di laboratorium dalam suatu media khusus dengan menggunakan
bahan-bahan kimia.
Bahan mentah dari pertanian dan kehutanan
Produk Samping
Karbohidrat
Pati
Jerami, ampas
tebu, tongkol
Gula
Selulosa
Lignin jagung, ampas teh, dedak, bungkil, sekam padi,
sereal,tebu,
umbi-umbian
tongkol
bit, jagung,
molasses
sekam,
air buah
by product kertas, ampas tebu
Gambar 1. Substrat yang berasal dari bahan mentah pertanian dan kehutanan (Widianti, 2012)
2
Bagan pada gambar 1 merupakan salah satu contoh jenis substrat alami
yang berasal dari bahan mentah produksi pertanian dan kehutanan. Jenis subtrat
yang tampak pada bagan tersebut adalah jenis karbohidrat. Bentuk substrat ada
yang padatan seperti sekam, kulit berbagai buah, kulit kedelai, dll. Adapula bentuk
substrat yang cair yaitu molase dan limbah cair dari pembuatan tempe, tahu,
tapioka, dll.
Mikroorganisme selain hidup pada substrat yang mengandung karbohidrat,
dapat pula hidup pada jenis substrat yang mengandung protein dan lemak. Jenis
sereal (biji-bijian) juga merupakan contoh dari substrat yang mengandung protein
nabati. Telur dan susu merupakan contoh dari substrat yang mengandung protein
hewani. Daging, susu, serta santan adalah contoh substrat yang mengandung
lemak (nabati dan hewani).
Mikroorganisme memiliki sifat fisiologi yang berbeda-beda satu dengan
yang lainnya, sehingga setiap jenisnya memerlukan nutrisi tertentu pula yang
berbeda-beda. Setiap unsur nutrisi mempunyai peran tersendiri dalam fisiologi sel
pada mikroorganisme. Unsur tersebut diberikan ke dalam medium sebagai kation
garam anorganik yang jumlahnya berbeda-beda tergantung pada keperluannya.
Beberapa golongan mikroorganisme misalnya diatom dan alga, memerlukan silika
(Si) dalam bentuk silikat untuk menyusun dinding sel.
Mikroorganisme dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padat
maupun cair (larutan). Mikroorganisme yang dapat menggunakan makanan dalam
bentuk padat tergolong tipe holozoik, sedangkan yang menggunakan makanan
dalam bentuk cair tergolong tipe holofitik. Mikroorganisme holofitik dapat pula
dan
kadar
nutrisi
suatu
medium
untuk
pertumbuhan
yang
terlalu
pekat,
aktivitas
metabolisme
dan
pertumbuhan
Mikroorganisme
Sumber Karbon
Sumber Energi
Fotoautotrof
Zat anorganik
Cahaya matahari
Fotoheterotrof
Zat organik
Cahaya matahari
Khemoautotrof
Zat anorganik
Khemoheterotrof
Zat organik
Sumber
energi
Cahaya
Sumber donor
elektron
Zat anorganik
Fotoorganotrof
Cahaya
Zat organik
Khemolitotrof
Oksidasi zat
anorganik
Zat anorganik
Khemoorganotrof
Oksidasi zat
organik
5. Berdasarkan kebutuhan oksigen
Zat organik
Contoh
Tumbuhan tingkat tinggi,
Alga
Bakteri belerang
fotosintetik
Bakteri besi, bakteri
hydrogen, bakteri
nitrifikasi
Mikroorganisme
heterotrof
DAFTAR PUSTAKA
Bintari, Sri Harnina dkk. 2011. Mikrobiologi. Semarang: Laboratorium
Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
Sumarsih, Sri. 2003. Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta: Fakultas Pertanian UPN
VETERAN.
Widianti, Tuti, dkk. 2012. Dasar-Dasar Bioteknologi. Semarang: Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNNES.
10