Disusun Oleh:
Maratush Sholihah Romadhoni
NIM. 0402515025
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan supervisi akademik
pelajaran IPA sebagai salah satu Tugas Ujian Akhir Semester Program Studi Pendidikan IPA
(Konsentrasi Biologi), Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
Kegiatan supervisi akademik yang dilakukan ini bertujuan untuk mengamati dan
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SMK Farmasi Semarang. Kegiatan berlangsung
selama dua hari, dengan bantuan dari berbagai pihak, dan salah satunya adalah guru IPA
(Biologi) di sekolah tersebut, Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Dr. Wiwi Isnaeni, M.S. selaku Dosen Pengampu Mata kuliah Evaluasi dan Supervisi
Pendidikan IPA yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian tugas laporan ini.
2. Novi Ike Ariani, S.Pd. selaku guru IPA (Biologi) di SMK Farmasi Semarang yang telah
bersedia menjadi narasumber untuk diwawancarai dalam kegiatan supervisi akademik
pelajaran IPA ini.
Penulis menyadari bahwa laporan supervisi akademik ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna penyempurnaan tugas ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................
ii
iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................
B. TUJUAN SUPERVISI........................................................................................
C. MANFAAT SUPERVISI.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Supervisi merupakan bagian keempat dari empat kegiatan proses pembelajaran
yang dilaksanakan oleh tim supervisor baik oleh kepala sekolah dan/atau pengawas.
Keempat proses pembelajaran itu antara lain; diawali dengan perencanaan, kemudian
pelaksanaan, diteruskan dengan penilaian, dan yang keempat pengawasan. Hal itu
ditegaskan oleh PP 19/2005, pasal 19, ayat (3), Setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien
Perencanaan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan
bersama dengan pendidik. Perencanaan itu berbentuk silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik
berdasarkan perencanaan proses pembelajaran. Wujud nyatanya adalah peristiwa di
ruangan belajar dan pemberian tugas terstruktur meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir, serta tugas mandiri kepada peserta didik. Penilaian proses dan hasil belajar
di tingkat satuan pendidikan dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan. Wujud nyata
dari penilaian itu adalah ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester, dan
ulangan kenaikan kelas. Pengawasan dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan
pengawas sekolah. Wujud dari pengawasan itu adalah pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan, dan tindak lanjut. Pengawasan yang dilakukan di dunia pendidikan diistilahkan
dengan supervisi akademik.
Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan guru dalam merencanakan
kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan
mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat. Supervisi
akademik didukung oleh instrumen-instrumen yang sesuai. Supervisi akademik melalui
pendekatan klinis diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, siswa akan
terlayani secara lebih baik sehingga meningkatkan potensi, prestasi dan prosentase lulusan
dari satuan pendidikan tersebut.
BAB I
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN SUPERVISI
Kegiatan supervisi akademik dilaksanakan di SMK Yayasan Pharmasi Semarang
yang terletak di Jalan Satrio Wibowo I, kecamatan Tlogosari Kota Semarang. Waktu
pelaksanaan supervisi pada bulan November dan Desember 2015 selama 5 minggu dari
tanggal 24 November 2015 sampai dengan 23 Desember 2015. Minggu pertama untuk
tahapan perencanaan, minggu kedua dan ketiga tahapan pelaksanaan, minggu keempat
tahapan refleksi serta tindak lanjut, sedangkan minggu kelima untuk pembuatan laporan
hasil supervisi.
B. SASARAN OBYEK KEGIATAN DAN SUBYEK
Obyek pengamatan adalah kelas X, yang terdiri dari X F 1 dan X F 2. Subyek
pengamatan adalah guru mata pelajaran IPA yang mengajar di kelas X. Kegiatan supervisi
akademik meliputi kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, memanfaatkan hasil
penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan mengembangkan
interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat.
C. TEKNIK PELAKSANAAN SUPERVISI
Teknik supervisi akademik dilakukan secara individual. Teknik ini dilakukan
terhadap guru mata pelajaran IPA kelas X secara perseorangan, melalui observasi kelas,
dan wawancara guru. Tahapan pelaksanaan supervisi terdiri dari empat tahapan yaitu:
1. Tahap perencanaan.
Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran obyek, dan cara
mengobservasi selama kunjungan kelas.
2. Tahap pelaksanaan.
Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung.
3. Tahap refleksi dan tindak lanjut.
Pada tahap ini, supervisor bersama guru merefleksi pelaksanaan pembelajaran
dengan mendiskusikan kelebihan dan kekurangan.
4. Tahap pembuatan laporan
Pada tahap ini, supervisor melaporkan hasil refleksi dalam bentuk laporan. Laporan
dijadikan dasar untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
D. HASIL SUPERVISI
1. Tahap Perencanaan
Pada awal tahap ini, supervisor menyiapkan sejumlah instrumen yang akan
digunakan pada pelaksanaan observasi diantaranya yaitu : (1) instrumen perencaan
kegiatan pembelajaran, (2) instrumen observasi kelas, (3) daftar pertanyaan setelah
observasi, dan (4) format tindak lanjut hasil supervisi.
Setelah instrumen perencanaan telah selesai dibuat, supervisor melakukan
pertemuan dengan Guru Mata Pelajaran IPA Kelas X untuk meminta kesediaannya
diobservasi proses pembelajarannya. Jika Guru menyatakan bersedia, maka
selanjutnya disepakati penentuan waktu pelaksanaan observasi, konsep atau materi
yang akan dibahas (menyesuaikan jadwal materi Guru) dan menginformasikan
bahan-bahan yang perlu dipersiapkan oleh Guru guna menunjang kegiatan supervisi.
Bahan-bahan tersebut meliputi silabus, RPP, bahan ajar, alat peraga atau media dan
penilaian yang digunakan.
Pada pertemuan berikutnya sebelum kegiatan observasi proses pembelajaran,
dilakukanlah
pengamatan
supervisi
pra-observasi
dengan
tujuan
untuk
Pada pertemuan pertama, dengan mengacu pada RPP yang telah disusun, guru
membahas materi: (i) Variabel-variabel penelitian, (ii) Populasi dan sampel, dan (iii)
Instrumen pengumpulan data. Saat itu adalah pertemuan keenam belas pada pelajaran
IPA. Proses belajar diawali dengan doa, presensi kehadiran, dan apersepsi. Paa
kegiatan inti pembelajaran, Guru memberikan tugas kelompok untuk menganalisis
soal diskusi yang terdapat pada modul. Modul yang digunakan siswa adalah hasil
karya guru mata pelajaran di sekolah itu sendiri. Ada 3 guru yang mengajar pelajaran
IPA si SMK Yayasan Pharmasi, mereka bekerja sama dan membagi tugas dalam
pembuatan modul.
Modul hasil karya guru tersebut menunjukkan bahwa guru berkompeten
untuk membuat media bahan ajar. Soal diskusi yang dikerjakan siswa adalah
mengamati dan menganalisis jurnal hasil penelitian seseorang. Siswa diminta untuk
mencari tahu dan mengelompokkan bagian-bagian yang termasuk dalam variabel
penelitian, populasi dan sampel serta metode penelitian yang digunakan.
Pada saat proses diskusi kelompok, guru memberikan cukup waktu untuk
siswa berdiskusi dan belajar mandiri. Setelah waktunya dianggap cukup, guru
mempersilakan setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil jawaban
diskusi mereka secara klasikal di depan kelas, sehingga terciptalah suasana diskusi
kelas. Guru tampak memberikan cukup banyak kesempatan kepada para siswa untuk
mengemukakan pendapat mereka secara terbuka. Selama proses pembelajaran, guru
tampak membuat catatan kecil yang ternyata berisi nama-nama siswa yang aktif,
serta beberapa konsep ilmu yang masih keliru dan perlu diluruskan.
Pada akhir diskusi, guru meminta tepuk tangan dari teman-teman yang lain
sebagai penghargaan atas keaktifan mereka selama diskusi kelas. Guru kemudian
mengulas kembali beberapa konsep yang masih perlu diluruskan. Setelah itu, guru
meminta perwakilan siswa memberikan kesimpulan pada pelajaran hari itu. Sebelum
pertemuan hari itu diakhiri, guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk
mencari sendiri jurnal hasil penelitian lewat internet, kemudian menganalisisnya
secara individu seperti halnya yang telah mereka lakukan di kelas secara
berkelompok. Ide tugas ini cukup bagus, karena dengan demikian siswa dilatih untuk
terbiasa dengan teknologi.
Pada pertemuan kedua, Guru melaksanakan pembelajaran berbeda dengan
tahapan pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan pertama. Materi pelajaran
yang sajikan adalah melaksanaan penelitian sesuai rancangan penelitian yang telah
dibuat oleh masing-masing kelompok. Guru memulai pembelajaran dengan
mengumpulkan tugas rumah pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu mempersilakan
maisng-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan praktikum yang akan mereka
praktekan. Praktikum sebagian dilakukan di dalam laboratorium, dan sebagian di luar
laboratorium (menyesuaikan jenis praktikum yang mereka lakukan). Ada 11
kelompok yang terbentuk dan melakukan praktikum pada saat itu.
Tujuan pembelajaran hari itu adalah agar siswa berlatih menerapkan
bagaimana melakukan metode ilmiah secara langsung, dan tersistematis. Sudah ada
hampir dua bulan mereka telah dilatih untuk merancang pembuatan proposal ilmiah,
mulai dari mencari rumusan masalah, menentukan judul penelitian, merumuskan
hipotesis, menentukan variabel, sampel, dan metode penelitian. Pada minggu
pertemuan terakhir ini, siswa diharapkan dapat melakukan penelitian ilmiah dan
melakukan pengambilan data secara tepat, dan dilanjutkan dengan analisis data serta
pembuatan laporan hasil penelitian.
Metode pembelajaran yang berbasis praktikum dan kontekstual ini
diharapkan dapat lebih menjadikan siswa paham dan sekaligus terampil. Harapan ini
sesuai dengan tuntutan masa depan yang menuntut siswa untuk lebih terampil dan
memiliki jiwa semangat dan daya saing tinggi guna menghadapai Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA).
3. Tahap refleksi dan tindak lanjut.
Pada tahap ini, supervisor bersama guru merefleksi pelaksanaan pembelajaran
dengan mendiskusikan kelebihan dan kekurangan. Sebelum pelaksanaan refleksi
pembelajaran dimulai, supervisor menghitung nilai kemampuan Guru Mata Pelajaran
melaksanakan pembelajaran berdasarkan hasil isian instrumen observasi kelas.
Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai: (i) 90% untuk kegiatan awal, (ii)
88% untuk kegiatan inti, dan (iii) 80% untuk kegiatan penutup. Nilai akhir
kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada pertemuan pertama adalah 91%
(hasil perhitungan pada lampiran). Nilai 91% mengindikasikan kemampuan guru
melaksanakan pembelajaran termasuk ke dalam kategori kemampuan BAIK.
Tabel interval kategori kemampuan guru (KG) mengelola pembelajaran
Interval
KG < 55 %
55% KG < 75%
75% KG < 85%
85% KG 100%
Kategori
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
kesediaan Guru Mata Pelajaran untuk menjawab beberapa pertanyaan yang telah
dipersiapkan. Agar lebih rileks dalam menjawab, jawaban pertanyaan dipersilahkan
untuk langsung menuliskannya pada tempat yang telah disediakan.
Pada tahap refleksi, supervisor memuji pembelajaran yang telah dilaksanakan
Guru Mata Pelajaran. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran masuk kategori
tinggi. Melengkapi pujian sambil mengomentari sisi-sisi yang dianggap sudah bagus,
misalnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran, tampak semangat membantu
kesulitan pemahaman siswa dan ada keceriaan siswa dalam mengikuti pelajaran.
Berikutnya, supervisor mulai menyinggung sisi-sisi yang dianggap masih
kurang atau lemah dan perlu diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran berikutnya.
Misalnya pada saat siswa melakukan diskusi kelompok, guru sebaiknya berkeliling
kelas ke setiap kelompok sehingga dapat melihat progress yang telah dicapai oleh
siswa. Sisi lemah lainnya adalah keaktifan siswa yang tidak merata. Hanya siswa
tertentu yang selalu aktif sementara lebih banyak siswa yang lainnya kurang aktif.
Berikutnya Guru Mata Pelajaran dipersilahkan berkomentar mengenai pelaksanaan
pembelajarannya. Apa kesulitan, kesan yang diperoleh serta pesan untuk perbaikan
pelaksanaan pembelajaran berikutnya.