Anda di halaman 1dari 144

perpustakaan.uns.ac.

id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT
DENGAN PROSES HIDROLISIS METIL FORMIAT
KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN

Oleh:
Nety Dwi Jayanti

I 1507035

Nurma Susanti

I 1507036

PROGRAM STUDI S-1 NON REGULER TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah Subhanaallahuwataalla, karena rahmat dan
ridho-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas
akhir dengan judul Prarancangan Pabrik Asam Formiat Dengan Proses
Hidrolisis Metil Formiat Kapasitas 40.000 ton/tahun.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memperoleh banyak bantuan
baik berupa dukungan moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena
itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga atas dukungan doa, materi dan semangat
yang senantiasa diberikan tanpa kenal lelah.
2. Endang Kwartiningsih, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing I dan Ir.
Muljadi, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan dan
bantuannya dalam penulisan tugas akhir.
3. Bregas S. T. Sembodo, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji I dan Ir. Endang
Mastuti selaku Dosen Penguji II dalam ujian pendadaran tugas akhir.
4. Enny Kriwiyanti A, S.T., M.T., selaku Ketua Program S1 Non Reguler
Teknik Kimia UNS.
5. Inayati, S.T., M.T., Ph.D. selaku Pembimbing Akademik.
6. Teman-teman mahasiswa Teknik Kimia FT UNS khususnya angkatan 07.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis membuka diri terhadap segala saran dan kritik
yang membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta,

Maret 2012
Penulis

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

DAFTAR ISI
Halaman Judul

Lembar Pengesahan

ii

Kata Pengantar

iii

Daftar Isi.

iv

Daftar Tabel

Daftar Gambar. xii


Intisari. xiii
BAB I PENDAHULUAN
I.1.

Latar Belakang.....

I.2.

Kapasitas Perancangan....

1.3. Pemilihan Lokasi Pabrik.

I.4.

Tinjauan Pustaka.

I.4.1.

Macam macam Proses .......

I.4.2.

Kegunaan Produk.. 14

I.4.3.

Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku dan Produk

14

I.4.4.

Tinjauan Proses secara Umum.

17

BAB II DESKRIPSI PROSES


II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk..

19

II.1.1.

Spesifikasi Bahan Baku. 19

II.1.2.

Spesifikasi Produk .... 20

II.2. Konsep Proses.


II.2.1.

Dasar Proses.

21
21

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

II.2.2.

Mekanisme Reaksi

21

II.2.3.

Fase Reaksi ..

21

II.2.4.

Kondisi Operasi..... 22

II.2.5.

Tinjauan Termodinamika ..... 23

II.2.6.

Tinjauan Kinetika ..... 24

II.3. Diagram Alir Proses.... 27


II.3.1.

Diagram Alir Kualitatif .... 28

II.3.2.

Diagram Alir Kuantitatif .. 29

II.3.3.

Diagram Alir Proses... .. 30

II.3.4.

Langkah Proses.

31

II.4. Neraca Massa dan Neraca Panas....

33

II.4.1. Neraca Massa .... 33


II.4.2. Neraca Panas ....

37

II.5. Lay Out Pabrik dan Peralatan.....

39

II.5.1. Lay Out Pabrik .. 39


II.5.2. Lay Out Peralatan ..... 43
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES.

46

III.1. Tangki Penyimpan Metil Formiat...

46

III.2. Tangki Penyimpan Metanol............

47

III.3. Tangki Penyimpan Asam Formiat........... 48


III.4. Reaktor............

49

III.5. Menara Distilasi01................

50

III.6. Menara Distilasi02................

51

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

III.7. Menara Distilasi03................

52

III.8. Cooler-01................................. 53
III.9.Cooler-02................................

54

III.10.Kondensor-01.......................... 55
III.11.Kondensor-02.......................... 56
III.12.Kondensor-03.......................... 57
III.13.Reboiler-01.............................

58

III.14.Reboiler-02.............................

59

III.15.Reboiler-03.............................

60

III.16.Akumulator-01........................ 61
III.17.Akumulator-02........................ 62
III.18.Akumulator-03........................ 63
III.19.Pompa-01................................ 63
III.20.Pompa-02................................ 64
III.21.Pompa-03................................ 65
III.22.Pompa-04................................ 65
III.23.Pompa-05................................ 66
III.24.Pompa-06................................ 67
III.25.Pompa-07................................ 68
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
IV.1. Unit Pendukung Proses...

69

IV.1.1. Unit Pengadaan Air..

70

IV.1.1.1. Air Proses....... 72

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

IV.1.1.2. Air Pendingin.

73

IV.1.1.3. Air Umpan Boiler..

74

IV.1.1.4. Air Konsumsi dan Sanitasi

78

IV.1.2. Unit Pengadaan Steam..

79

IV.1.3. Unit Pengadaan Udara Tekan..

80

IV.1.4. Unit Pengadaan Listrik.. 81


IV.1.4.1. Listrik Untuk Keperluan Proses Dan Utilitas. 82
IV.1.4.2. Listrik Untuk Penerangan... 84
IV.1.4.3. Listrik Untuk AC 86
IV.1.4.4. Listrik

Untuk

Laboratorium

dan

Instrumentasi..

87

IV.1.5. Unit Pengadaan Bahan Bakar ..

87

IV.2. Laboratorium..

88

IV.2.1. Laboratorium Fisik dan Analitik... ... 90


IV.2.2. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan.. 91
IV.2.3. Analisa Air....

91

IV.3. Unit Pengolahan Limbah....

92

IV.4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.. 94


BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN
V.1. Bentuk Perusahaan.. 95
V.2. Struktur Organisasi.....

96

V.3. Tugas dan Wewenang. 99


V.3.1. Pemegang Saham 99

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

V.3.2. Dewan Komisaris 100


V.3.3. Dewan Direksi. 100
V.3.4. Staf Ahli.. 102
V.3.5. Penelitian dan Pengembangan (Litbang) 102
V.3.6. Kepala Bagian. 102
V.3.7. Kepala Seksi 106
V.4. Pembagian Jam Kerja Karyawan 107
V.4.1. Karyawan non shift / harian 107
V.4.2. Karyawan Shift.... 107
V.5. Status Karyawan dan Sistem Upah. 109
V.5.1. Karyawan Tetap.. 109
V.5.2. Karyawan Harian 109
V.5.3. Karyawan Borongan 109
V.6. Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji.. 110
V.6.1. Penggolongan Jabatan. 110
V.6.2. Jumlah Karyawan dan Gaji. 111
V.7. Kesejahteraan Sosial Karyawan.. 112
V.8. Manajemen Perusahaan... 113
V.8.1. Perencanaan Produksi. 114
V.8.2. Pengendalian Produksi 118
BAB VI ANALISA EKONOMI
VI.1. Dasar Perhitungan... 119
VI.2. Penaksiran Harga Peralatan 120

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

VI.3. Penentuan Total Capital Investment (TCI) 122


VI.3.1. Fixed Capital Invesment (FCI) 123
VI.3.2. Working Capital Investment (WCI) 124
VI.3.3. Total Capital Investment (TCI)... 124
VI.4. Penentuan Manufacturing Cost (TMC).. 124
VI.4.1. Direct Manufacturing Cost (DMC) 124
VI.4.2. Indirect Manufacturing Cost (IMC)... 125
VI.4.3. Fixed Manufacturing Cost (FMC).. 125
VI.4.4. Total Manufacturing Cost (TMC)... 126
VI.5. Penentuan Total Production Cost (TPC) 126
VI.5.1. General Expense (GE) 126
VI.5.2. Total Production Cost (TPC).. 127
VI.6. Profitability. 127
VI.7. Analisa Kelayakan.. 128
Daftar Pustaka .... 133
Lampiran A. Data-Data Sifat Fisis . 136
Lampiran B. Neraca Massa 141
Lampiran C. Neraca Panas . 149
Lampiran D. Perancangan Reaktor 165

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

DAFTAR TABEL

Tabel I.1

Kebutuhan Impor Asam Formiat di Indonesia................................

Tabel I.2

Data impor asam formiat di berbagai negara kawasan Asia


Tenggara......................................................................................

Tabel I.3

Pabrik asam formiat yang telah beroperasi.....................................

Tabel I.4

Kelebihan dan kekurangan pemilihan proses pembuatan asam


formiat.............................................................................................

12

Tabel II.1 Harga Hf0.....................................................................................

22

Tabel II.2 Hasil percobaan menentukan konstanta kecepatan reaksi............

25

Tabel II.3 Neraca Massa Tee-01...................................................................

33

Tabel II.4 Neraca Massa Tee-02...................................................................

34

Tabel II.5 Neraca Massa Reaktor...................................................................

34

Tabel II.6 Neraca Massa Menara Destilasi 1.................................................

35

Tabel II.7 Neraca Massa Menara Destilasi 2.................................................

35

Tabel II.8 Neraca Massa Menara Destilasi 3.................................................

36

Tabel II.9 Neraca Massa Total......................................................................

36

Tabel II.10 Neraca Panas di Reaktor..............................................................

37

Tabel II.11 Neraca Panas di Menara Destilasi 1................................................ 37


Tabel II.12 Neraca Panas di Menara Destilasi 2................................................ 38
Tabel II.13 Neraca Panas di Menara Destilasi 3................................................ 38
Tabel II.14 Neraca Panas Overall.................................................................

39

Tabel IV.1 Kebutuhan Air Pendingin.............................................................

74

commit to user

NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel IV.2 Kebutuhan Air untuk Steam.........................................................

75

Tabel IV.3 Jumlah Kebutuhan Air.................................................................

79

Tabel IV.4 Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas...............

82

Tabel IV.5 Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan................................

84

Tabel IV.6 Total Kebutuhan Listrik Pabrik....................................................

87

Tabel V.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift............................................

108

Tabel V.2 Jumlah Karyawan Menurut Jabatan..........................................

111

Tabel V.3 Perincian Golongan dan Gaji Karyawan....................................

113

Tabel VI.1 Indeks Harga Alat.....................................................................

120

Tabel VI.2 Fixed Capital Invesment............................................................

123

Tabel VI.3 Direct Manufacturing Cost........................................................

124

Tabel VI.4 Indirect Manufacturing Cost.....................................................

125

Tabel VI.5 Fixed Manufacturing Cost.........................................................

126

Tabel VI.6 General Expense.......................................................................

126

Tabel VI.7 Variable Cost............................................................................

129

Tabel VI.8 Regulated Cost..........................................................................

130

Tabel VI.9 Analisa Kelayakan.....................................................................

132

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1

Grafik impor asam formiat di Indonesia dari tahun 2001


2010.......

Gambar I.2

Gambar pemilihan lokasi pabrik....

Gambar II.1

Diagram Alir Kualitatif. 28

Gambar II.2

Diagram Alir Kuantitatif... 29

Gambar II.3

Diagram Alir Proses...... 30

Gambar II.4

Tata Letak Pabrik Asam Formiat.. 42

Gambar II.5

Tata Letak Peralatan Proses.. 45

Gambar IV.1 Skema Pengolahan Air Sungai.. 71


Gambar V.1

Struktur Organisasi Pabrik Asam Formiat 99

Gambar VI.1 Chemical Engineering Cost Index... 121


Gambar VI.2

Grafik Analisa Kelayakan ..... 131

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

INTISARI
Nety Dwi Jayanti dan Nurma Susanti, 2012, Prarancangan Pabrik Asam
Formiat dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat, Kapasitas 40.000
ton/tahun. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Asam formiat banyak digunakan sebagai koagulan pada karet alam,
pengatur pH pada proses pewarnaan dalam industri tekstil, digunakan pada
proses penyamakan pada industri kulit. Prarancangan pabrik asam formiat
dengan proses hidrolisis metil formiat kapasitas 40.000 ton/tahun dengan bahan
baku metil formiat 76.235,9 ton/tahun dan air 457.415,2 ton/tahun. Pabrik ini
direncanakan didirikan di Palembang, Sumatera Selatan pada tahun 2015 dan
beroperasi pada tahun 2016.
Pembentukan asam formiat merupakan reaksi hidrolisis yang dilakukan
dengan cara mereaksikan metil formiat dengan air. Reaksi yang terjadi adalah
reaksi endotermis dan dilakukan dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB).
Tahap reaksi ini berlangsung pada kondisi 80 oC dan tekanan 3 atm. Produk yang
dihasilkan adalah asam formiat dengan kemurnian 85% sebagai produk utama
dan metanol dengan kemurnian 99% sebagai produk samping. Tahapan proses
meliputi persiapan bahan baku metil formiat dan air, pembentukan asam formiat
di reaktor, dan pemurnian hasil di menara distilasi. Untuk menunjang proses
produksi, maka didirikan unit pendukung yaitu unit utilitas yang meliputi
pengadaan dan pengolahan air, listrik, steam, bahan bakar, dan udara tekan.
Laboratorium digunakan untuk menjaga mutu dan kualitas bahan baku dan
produk sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan
struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian
jam kerja yang terdiri dari karyawan shiff dan non-shift. Dari hasil analisa
ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment) sesudah pajak sebesar 31,50%,
POT (Pay Out Time) sesudah pajak selama 2,4 tahun, BEP (Break Even Point)
42,41%, dan SDP (Shutdown Point) 36,16%. Sedangkan DCF ( Discounted Cash
Flow ) sebesar 20,94%. Jadi dari segi ekonomi pabrik tersebut layak untuk
didirikan.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

BAB I
PENDAHULUAN
I.1.

Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

berkembang pula industri-industri, khususnya industri kimia. Kehadiran industri


kimia menunjang kehidupan manusia, baik di bidang kesehatan, keamanan
maupun pendidikan.
Asam formiat (HCOOH) merupakan turunan pertama dari senyawa
karboksilat. Senyawa asam formiat terdapat dalam tubuh semut merah sehingga
biasa disebut asam semut. Asam formiat digunakan untuk proses koagulasi karet
alam. Indonesia merupakan salah satu produsen karet terbesar setelah Malaysia,
maka kebutuhan bahan kimia ini cukup besar. Selain itu kegunaan asam formiat
yang lain adalah sebagai bahan pengatur pH pada proses pewarnaan dalam
industri tekstil, dan digunakan pada proses penyamakan kulit (Kirk and Othmer,
1994).
Kebutuhan asam formiat di dalam negeri dan luar negeri terus
meningkat setiap tahunnya, sedangkan penyediaan untuk kebutuhan dalam negeri
sebagian dipenuhi oleh PT. Sintas Kurama Perdana dan sisanya dipenuhi dengan
cara impor. Oleh karena itu pabrik asam formiat perlu didirikan di Indonesia
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk diekspor sehingga
meningkatkan devisa negara, membuka lapangan kerja baru untuk penduduk di
sekitar wilayah industri yang akan didirikan, mendorong berdirinya industriindustri baru yang menggunakan bahan baku asam formiat.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

I.2.

Kapasitas Perancangan
Ada beberapa pertimbangan dalam penentuan kapasitas pabrik asam

formiat, diantaranya sebagai berikut :


1. Kebutuhan dalam negeri
Meskipun asam formiat telah diproduksi di dalam negeri, namun hingga
kini Indonesia masih mengimpor komoditi tersebut. Impor asam formiat
Indonesia cenderung meningkat. Data impor asam formiat di Indonesia
sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel I.1
Tabel I.1. Kebutuhan Impor Asam Formiat di Indonesia
(http://data.un.org/comodity/import/formicacid/indonesia.htm)
Tahun

Impor ( kg )

2001

1.303.761

2002

1.269.804

2003

2.840.894

2004

2.536.515

2005

3.142.590

2006

4.004.642

2007

3.149.913

2008

1.627.147

2009

1.619.794

2010

2.232.766

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Gambar I.1 Grafik impor asam formiat di Indonesia dari tahun 2001 2010
Dari gambar I.1. di atas, bila dilakukan pendekatan regresi linier, akan
diperoleh persamaan :
y = 45,118x + 2.000.000
dengan : y = jumlah impor asam formiat
x = tahun ke n
Pada perancangan pabrik asam formiat yang direncanakan akan didirikan
dan berproduksi di Indonesia pada tahun 2016, maka dari persamaan empiris
hubungan antara kapasitas dan tahun diperoleh kebutuhan asam formiat pada
tahun 2016 adalah sebesar 2.721.888 kg ( 2.721,888 ton).
Sebagian asam formiat akan diekspor ke beberapa negara di Asia
Tenggara. Kebutuhan asam formiat di beberapa negara Asia Tenggara dapat
dilihat pada table I.2.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel I.2. Data impor asam formiat di berbagai negara kawasan Asia Tenggara
(http://data.un.org/comodity/import/formicacid.htm)
Negara

Tahun

Impor ( kg )

2007

8.058.469

2008

28.140.987

2009

7.159.299

2010

10.075.230

2007

4.799.665

2008

6.517.702

2009

3.964.951

2010

4.420.549

2007

8.753.694

2008

10.139.038

2009

9.196.036

2010

11.033.205

Malaysia

Vietnam

Thailand

2. Ketersediaan bahan baku


Bahan baku merupakan kelanjutan proses produksi sehingga harus terus
ada agar proses produksi bisa berlanjut. Bahan baku metil formiat diimpor
dari Lubon Industry Co., Ltd, Jiangsu, Cina dengan kapasitas 80.000
ton/tahun sedangkan kebutuhan bahan baku metil formiat sebesar 76.235,2
ton/tahun. Kebutuhan bahan baku air diperoleh dari Sungai Musi, Palembang.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

3. Kapasitas pabrik yang sudah ada


Penentuan kapasitas minimal berdasarkan pada kapasitas pabrik yang
telah berproduksi dan layak untuk didirikan. Tabel I.3 menunjukkan
kapasitas beberapa pabrik asam formiat di berbagai negara dan kapasitasnya.
Tabel I.3. Pabrik asam formiat yang telah beroperasi
( http://icis.com/chemicalprofile/formicacid.htm)
Produsen

Kapasitas (Ton/Tahun)

Lokasi

BASF

180.000

Ludwigshafen, Jerman

BASF-Yangzi

50.000

Nanjing, Cina

BP*

61.000

Hull, UK

Celanese**

25.000

Pampa, Texas, US

Feicheng Acid Chemical

30.000

Feicheng, Cina

Gujarat Narmada Valley

13.000

Bharuch, India

Jinan Petrochemical

20.000

Jinan, Cina

Kemira

80.000

Oulu, Finlandia

Perstorp

40.000

Perstorp, Swedia

Polioli

10.000

Vercelli, Italia

PT. Sintas Kurama Perdana

10.000

Cikampek, Indonesia

Rashtriya Chemicals

10.000

Thal, India

Samsung

20.000

Ulsan, Korea Selatan

Shandong Feichen Chemical

20.000

Feicheng, Cina

Shanxi Yuanping Chemical

20.000

Yuanping, Cina

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Keterangan:
*

: Pabrik tutup pada tahun 2006

**

: Pabrik tutup pada tahun 2008

Jika dilihat dari kebutuhan dalam negeri maka pada perancangan pabrik
asam formiat ini direncanakan kapasitas 40.000 ton/tahun pada tahun 2016,
dengan alasan :
1. Sasaran utama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga
ketergantungan impor dapat dikurangi.
2. Sisa dari kebutuhan dalam negeri nantinya akan diekspor ke Malaysia,
Vietnam dan Thailand.
3. Dengan kapasitas produksi ini sudah memenuhi kapasitas yang sudah ada
di dalam negeri maupun kapasitas minimum dunia sebesar 10.000
ton/tahun.

I.3.

Pemilihan Lokasi Pabrik


Pemilihan lokasi pabrik sangat penting dalam perancangan pabrik karena

hal ini berhubungan langsung dengan nilai ekonomis pabrik yang akan dibangun.
Pabrik asam formiat ini direncanakan akan dibangun di Palembang, Sumatera
Selatan. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk menetukan lokasi
pabrik yang akan dirancang agar secara teknis dan ekonomis menguntungkan.
Adapun faktor faktor yang harus diperhatikan yaitu :
1. Faktor Primer
a. Keberadaan bahan baku

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Kriteria penilaian di titik beratkan pada kemudahan memperoleh bahan


baku. Bahan baku utama yaitu metil formiat diimpor dari Cina, sedangkan
air diperoleh dari Sungai Musi, Palembang.
b. Pemasaran produk dan sarana transportasi
Lokasi pabrik di daerah Palembang, Sumatera Selatan sangat strategis
untuk pemasaran produk karena Sumatera Selatan merupakan penghasil
karet terbesar di Indonesia. Industri pengolahan karet di Sumatera antara
lain PT. Adei Crumb Rubber Factory, PT. Aneka Bumi Pratama, PT.
Darmasindo Intikaret, PT. Darmex Industries, PT. Djambi Waras, PT.
Kisaran Raya Rubber Industry, PT. Hadi Baru, PT. Hok Tong, PT. Madjin
Crumb Rubber Factory, PT. Pantja Surya, PT. Parasawita, PT. Perimex
Crumb Rubber Factory, PT. Rubber Hock Lie, PT. Sunan Rubber dan lainlain.
Palembang merupakan kawasan industri, maka komunikasi dan transportasi
di Palembang, Sumatera Selatan cukup baik. Dalam hal ini diharapkan arus
bahan baku dan produk dapat berjalan dengan lancar. Transportasi baik
darat, laut maupun udara cukup baik dan mudah diperoleh di daerah
Palembang.
c. Tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja yang terampil mutlak diperlukan untuk
menjalankan mesin mesin produksi. Sumatera Selatan, khususnya
Palembang merupakan kawasan industri yang sudah mapan. Untuk

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

mendapatkan tenaga kerja yang ahli maupun tenaga kerja biasa dari daerah
sekitar industri cukup mudah.
d. Penyediaan utilitas
Utilitas yang diperlukan adalah listrik, air, udara tekan dan bahan bakar.
Untuk penyediaan air dapat diperoleh dari Sungai Musi. Sedangkan bahan
bakar sebagai sumber energi dapat diperoleh dengan membeli dari
Pertamina Sei Gerong, Plaju, Sumatera Selatan dan untuk listrik didapat
dari PLN dan penyediaan generator sebagai cadangan.
2. Faktor sekunder
a. Karakteristik lokasi
Karakteristik lokasi ini menyangkut iklim di daerah tersebut, kemungkinan
terjadinya banjir, serta kondisi sosial masyarakat. Kondisi iklim di
Palembang seperti iklim di Indonesia pada umumnya dan tidak membawa
pengaruh besar pada proses produksi.
b. Faktor faktor lain
Palembang merupakan kawasan industri yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah sehingga hal hal yang sangat dibutuhkan dalam kelangsungan
proses produksi suatu pabrik telah tersedia dengan baik seperti sarana
transportasi, energi, keamanan lingkungan, faktor sosial, serta perluasan
pabrik.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

PUSRI

SUNGAI MUSI

Gambar I.2 Gambar Pemilihan Lokasi Pabrik

I.4

Tinjauan Pustaka

I.4.1. Macam-macam Proses


Ada beberapa proses yang dikenal dalam pembuatan asam formiat, yaitu :
1. Oksidasi hidrokarbon pada fase cair
Pada proses ini asam formiat didapat dari hasil samping oksidasi
butane atau naphta ringan pada pembuatan asam asetat. Reaksi yang
terjadi :
C4H10 (g) + O2 (g)

CH3COOH (l) + HCOOH (l)

(I.1)

Butane segar, recycle butane dan udara diumpankan ke dalam


reaktor yang dikondisikan pada suhu 180 C dan tekanan 50 atm. Produk
dari butane yang tidak bereaksi dipisahkan oleh separator gas-cair dan
separator cair-cair. Pada separator gas-cair fasa atas yang kaya akan

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

butane dikembalikan ke reaktor sedangkan gasnya dikondensasikan pada


suhu -5 C sebelum dikirim ke absorber untuk diambil kandungan
butananya. Pada separator cair-cair dipisahkan fase bawah yaitu asam
asetat, air, metil etil keton, metil asetat, etil asetat, asetaldehid, dan asam
formiat yang diumpankan ke kolom produk ringan. Hasil bawah
kemudian dimasukkan ke kolom solvent untuk diambil aseton, metil
asetat, etil asetat, dan metil etil keton. Sisanya dikeringkan dan melalui
serangkaian kolom distilasi, maka asam formiat dapat diperoleh. Yield
dari asam formiat adalah sekitar 1 lb tiap 20 lb asam asetat yang
dihasilkan. Kemurnian asam formiat yang dihasilkan pada proses ini
mencapai 99% (Mc. Ketta, 1975).
2. Reaksi Hidrolisis Formamide
Reaksi yang terjadi :
CO(g) + CH3OH(l)

HCOOHC3 (l)

HCOOHC3(l) + NH3(g)

HCONH2(l) + CH3OH(l)

2HCONH2(l)+H2SO4(l)+2H2O(l)

(I.2)
(I.3)

2HCOOH(l) + (NH4)2SO4(l) (I.4)

Karbonasi metanol dengan gas CO membentuk metil formiat


pada temperatur 80 C dan tekanan 45 atm. Pada tahap ini, ditambahkan
katalis sodium (sodium metoxide) 2% berat kebutuhan metanolnya.
Kemudian terjadi amolisis metil formiat dengan ammonia membentuk
formamide pada suhu 65 C dan tekanan 13 atm.
Hidrolisis formamide ditambah asam sulfat 68% - 74%. Reaksi
ini berjalan pada reaktor alir tangki berpengaduk. Amonium sulfat dan

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

asam formiat keluar dari reaktor kemudian masuk ke kiln. Disini asam
formiat diuapkan dan selanjutnya masuk ke kolom distilasi, sedangkan
ammonium sulfat di blow down dan kemudian dikeringkan. Yield asam
formiat yang dihasilkan pada proses ini 93% terhadap formamide (Mc.
Ketta, 1975).
3. Hidrolisis Metil Formiat
Asam formiat diperoleh secara langsung dengan cara hidrolisis
metil formiat. Pada proses ini diperoleh hasil samping yaitu metanol.
Reaksi yang terjadi :
HCOOCH3(l) + H2O(l)

HCOOH(l) + CH3OH(l) (I.5)

Reaksi berjalan pada suhu 80 C dan tekanan 3 atm di dalam


reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Hasil dari reaktor dialirkan ke
dalam menara distilasi 1, dimana metil formiat dan metanol diperoleh dari
seksi atas lalu dimasukkan ke menara distilasi 2 untuk dipisahkan.
Metanol diperoleh dari seksi bawah menara distilasi 2, sedangkan metil
formiat sebagai hasil atas menara distilasi 2 di recycle sebagai umpan
reaktor. Seksi bawah menara distilasi 1 berisi asam formiat dan air
kemudian dialirkan ke menara distilasi 3. Asam formiat diperoleh dari
seksi bawah menara distilasi 3, dan air yang merupakan hasil dari seksi
atas menara distilasi 3 di recycle sebagai umpan reaktor. Kemurnian asam
formiat yang dihasilkan sekiatr 82%-85% berat (Mc. Ketta, 1975). .
Perbandingan mol reaktan air dan metil formiat masuk reaktor adalah 6:1.
Pada kondisi ini konversi yang dicapai yaitu 60% (Ullmann,2002).

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

4. Dari Sodium Fomiat


Sodium formiat diproduksi melalui reaksi natrium hidroksida
dengan karbon monoksida. Sodium formiat direaksikan dengan asam
sulfat untuk memperoleh asam formiat dan garam sulfat sebagai hasil
samping. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
NaOH + CO

NaCOOH

2NaCOOH + H2SO4

(I.6)

2HCOOH + Na2SO4

(I.7)

Pada tahap awal direaksikan antara natrium hidroksida dengan


karbon monoksida pada suhu 180 C dan tekanan 1,5 1,8 MPa
membentuk sodium formiat. Sodium formiat yang terbentuk kemudian
direaksikan dengan asam sulfat pada tekanan atmosferis, dalam reaktor
berpengaduk pada suhu 35 C membentuk asam formiat dan garam. Yield
dari asam formiat adalah 90%-95% terhadap CO (Ullmann, 2002).

Kelebihan dan kekurangan dari macam macam proses pembuatan asam


formiat dapat dilihat pada tabel I.4.
Tabel I.4 Kelebihan Dan Kekurangan Berbagai Proses Pembuatan Asam
Formiat
No.

Proses

Kelebihan

Oksidasi
1.

hidrokarbon
pada fase cair

1. Dilakukan pada suhu


Tidak ada

(Mc. Ketta, 1975)

formamide

tinggi yaitu 180 C.


2. Tekanan operasi tinggi
yaitu 50 atm.

Hidrolisis
2.

Kekurangan

Proses reaksi cukup


Tidak ada

(Mc. Ketta, 1975)

panjang, yaitu melalui 3


tahap. Tahapannya adalah

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

sebagai berikut:
1. Tahap pembentukan
metil formiat
(karbonasi metanol dan
CO)
2. Tahap pembentukan
formamid (reaksi metil
formiat dan ammonia)
3. Tahap pembentukan
asam formiat (hidrolisis
formamide)
1.Suhu

operasi

rendah

yaitu 80 C.
2.Tekanan lebih rendah
3.

Hidrolisis metil

dibanding dengan proses

formiat

lain, yaitu 3 atm.

(Mc. Ketta, 1975)

Tidak ada

3.Salah satu bahan baku


mudah

didapat

dan

murah yaitu air.


4.Reaksi sederhana
Proses reaksi melalui dua
tahap, yaitu :
1. Reaksi

pembentukan

sodium formiat, pada


4.

Dari Sodium Fomiat


Tidak ada
(Ullmann, 2002)

suhu

180

dan

tekanan 1,5-1,8 MPa


2. Reaksi

pembentukan

asam formiat pada suhu


35

dan

tekanan

atmosferis

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Dalam proses pembuatan asam formiat dipilih proses hidrolisis metil


formiat. Proses ini dipilih dengan alasan :
1. Proses hidrolisis tidak membutuhkan katalis sehingga lebih ekonomis.
2. Kondisi operasi relatif lebih rendah dibanding dengan proses yang lain yaitu
pada suhu 80 C dan tekanan 3 atm. Sehingga memudahkan dalam
penanganan prosesnya.
3. Salah satu bahan baku mudah didapat dan murah, yaitu air.

I.4.2. Kegunaan Produk


Kegunaan dari produk asam formiat antara lain :
1. Pada industri karet, digunakan sebagai koagulan pada karet alam.
2. Pada industri tekstil, digunakan untuk mengatur pH pada proses
pewarnaan kain.
3. Pada industri kulit, digunakan dalam proses penyamakan kulit.
(Kirk and Othmer, 1994)

I.4.3. Sifat-Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku dan Produk


Bahan Baku
1. Metil Formiat
Sifat Fisis :
Rumus molekul

: HCOOCH3

Berat molekul

: 60,05 gr/gmol

Titik leleh

: -99 oC

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Titik didih

: 32 oC

Suhu kritis

: 214,2 C

Tekanan kritis

: 59,98 bar

Densitas

: 0.975 g/ml

( Perry, 1997)
Sifat Kimia :
Dengan penambahan anhydrous ammonia akan membentuk formamida
yang kemudian dengan asam sulfat (75% berat air) akan membentuk
ammonium format
(Kirk dan Othmer, 1994)
2. Air
Sifat Fisis :
Rumus molekul

: H2O

Berat molekul

: 18 gr/gmol

Titik leleh

: 0 oC

Titik didih

: 100 oC

Suhu kritis

: 374,3 C

Tekanan kritis

: 217,6 atm

Densitas

: 0.9941 g/ml
(Perry, 1997)

Sifat Kimia
Bersifat normal pada pH 7

commit to user
NETY_NURMA

(Kirk dan Othmer, 1994)

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Produk
1. Asam formiat
Sifat Fisis :
Rumus molekul

: CH2O2 atau HCOOH

Berat molekul

: 46 gr/gmol

Titik leleh

: 8,4 oC

Titik didih

: 100,8 oC

Suhu kritis

: 307 C

Tekanan kritis

: 217,6 atm

Densitas

: 1,22647 g/ml
(Perry, 1997)

Sifat Kimia :
Mereduksi hidroksimetil amin menjadi senyawa amina
R2NCH2OH + HCOOH

R2NCH3 + H2O + CO2

Bereaksi dengan olefin dengan adanya hidrogen peroksida


membentuk glikol format
C C + H2O + HCOOH

+ H2O

OH COOH
(Kirk dan Othmer, 1994)
2. Metanol
Sifat Fisis :
Rumus molekul

: CH3OH

Berat molekul

: 32 gr/gmol

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Titik leleh

: 67,8 oC

Titik didih

: 64,7 oC

Suhu kritis

: 500 C

Tekanan kritis

: 28,4 atm

Densitas

: 0,81 g/ml
(Perry, 1997)

Sifat Kimia :
Alkohol dapat didehidrasi dengan memanaskannya bersama asam
kuat, reaksi dehidrasi alkohol akan membentuk alkena
Reaksi yang terjadi :
2CH3OH

CH2=CH2 + 2H2O
(Kirk dan Othmer, 1994)

I.4.4

Tinjauan Proses Secara Umum


Proses pembuatan asam formiat ini tergolong reaksi hidrolisis. Metil

formiat dihidrolisis menghasilkan asam formiat dan metanol. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :
HCOOCH3(l) + H2O(l)

HCOOH(l) + CH3OH(l)

(I.8)

Keluaran reaktor dikirim ke menara distilasi pertama dimana metanol dan


metil formiat diambil dari seksi atas lalu dimasukkan ke menara distilasi kedua
untuk memisahkan metanol dan metil formiat. Sedangkan untuk seksi bawah dari
menara distilasi pertama yang berisi asam formiat dan sisa air kemudian dialirkan
ke bagian pemurnian asam format. Dasar dari pemurnian ini adalah untuk

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

mendapatkan asam formiat 85% berat dalam larutan. Reaksi yang terjadi antara
metil formiat membentuk asam formiat dan metanol adalah reaksi hidrolisis
dengan mekanisme sebagai berikut:
HCOOCH3(l)

HCOO- + CH3+

H2O(l)

H+ + OH-

(I.10)

HCOO- + H+

HCOOH(l)

(I.11)

CH3 + + OH-

CH3OH(l)

(I.12)

HCOOCH3(l) + H2O(l)

HCOOH(l) + CH3OH(l)

(I.9)

(I.13)
(Mc. Ketta, 1975)

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

BAB II
DESKRIPSI PROSES

II.1.

Spesifikasi Bahan Baku dan Produk.

II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku


1. Metil formiat (HCOOCH3)
Sifat Fisis :
- Wujud

: cair

- Warna

: tak berwarna

- Berat molekul

: 60,05 gr/grmol

- Densitas

: 0,974 gr/ml

- Titik leleh

: -99 C

- Titik didih

: 31,5 C

- Kemurnian

: minimum 97% berat

- Impuritas CH3OH

: maksimum 3%
(Lubon Industry Co., Ltd)

2. Air (H2O)
Sifat Fisis :
-

Berat molekul

: 18 gr/gmol

Titik leleh

: 0 oC

Titik didih

: 100 oC

Suhu kritis

: 374,3 C

Densitas

: 0,9941 g/ml

commit to user
NETY_NURMA

(Perry, 1997)

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

II.1.2. Spesifikasi Produk


1. Asam formiat (HCOOH)
Sifat Fisis :
- Wujud

: cair

- Warna

: tak berwarna

- Densitas

: 1,22 gr/ml

- Titik leleh

: 8,2 8,4 C

- Titik didih

: 101 C

- Kemurnian

: minimum 85%

- Impuritas H2O

: maksimum 15%
(Jinhe Sodium Hydrosulfite Factory Co., Ltd.)

2. Metanol (CH3OH)
Sifat Fisis :
- Wujud

: cair

- Warna

: tak berwarna.

- Berat molekul

: 32 gr/grmol

- Titik leleh

: -97,8 C

- Titik didih

: 64,5 C

- Kemurnian

: minimum 99% berat.

- Impuritas

: H2O 0,8% berat


Acidity 0,2% berat

(Shenyang Zhongchen Chemical Technology Development Co., Ltd.)

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

II.2.

Konsep Proses

II.2.1. Dasar Reaksi


Pembuatan asam formiat dari metil formiat dan air dalam suasana asam
termasuk reaksi hidrolisis senyawa ester dengan hasil samping metanol. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut :
HCOOCH3(l) + H2O(l)

HCOOH(l) + CH3OH(l)

metil formiat

asam formiat

air

(II.1)

metanol

II.2.2. Mekanisme Reaksi


Mekanisme reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
HCOOCH3(l)

HCOO- + CH3+

(II.2)

H2O(l)

H+ + OH-

(II.3)

HCOO- + H+

HCOOH(l)

(II.4)

CH3 + + OH-

CH3OH(l)

(II.5)

HCOOCH3(l) + H2O(l)

HCOOH(l) + CH3OH(l)

(II.6)

(Mc. Ketta, 1975)

II.2.3. Fase Reaksi


Reaksi berlangsung dalam fase cair dan bersifat endotermis, hal ini dapat
dilihat pada nilai (HR = positif). Karena reaksi berlangsung pada fase cair,
reaktor yang dipilih adalah reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) (Ullmann,
2002).

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

II.2.4. Kondisi Operasi


Kondisi operasi pada proses pembuatan asam formiat dari metil formiat
dan air dijalankan pada suhu 80C dan tekanan 3 atm. Pada kondisi ini fasenya
cair sehingga akan mempermudah dalam pengendalian reaksinya. Reaksi ini
adalah reversible (dapat balik) (Mc.Ketta, 1975). Agar reaksi berjalan ke arah
kanan maka salah satu reaktan dibuat berlebih yaitu air, karena secara ekonomis
air lebih murah dibandingkan dengan metil formiat. Perbandingan mol reaktan air
dan metil formiat masuk reaktor adalah 6:1. Pada kondisi ini konversi yang
dicapai yaitu 60% (Ullmann,2002).

II.2.5. Tinjauan Termodinamika


Untuk menentukan sifat reaksi (eksotermis/endotermis) dan arah reaksi
(reversible/irreversible), maka perlu perhitungan dengan menggunakan panas
pembentukan standar (Hf o) pada 1 atm dan 25 oC dari reaktan dan produk.
Tabel II.1 Harga Hf0
(Perry, 1997)
Komponen

Hfo, kJ/mol

HCOOCH3

-353,598

CH3OH

-200,940

H2O

-241,954

HCOOH

-378,600

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Pada proses pembentukan asam formiat terjadi reaksi berikut :


HCOOCH3(l) + H2O(l)

HCOOH(l) + CH3OH(l)

HR298K = HoProduk H oReaktan

(II.7)
(II.8)

HR298K = ((HoHCOOH + HoCH3OH) - ( HoHCOOCH3 + HoH2O)


HR298K = (-378,600 kJ/mol + -200,940 kJ/mol) (-353,598 kJ/mol +
-241,954 kJ/mol)
HR298K = 16,021 kJ/mol.
Data yang diperoleh harga HR298K sebesar 16,3 kJ/mol
(Ullmann, 2002)
Maka diambil harga HR298K sebesar 16,3 kJ/mol. Karena HR298K positif maka
reaksi bersifat endotermis.
Dengan Go = Goproduk - Goreaktan

(II.9)

= (GoHCOOH + GoCH3OH) - (GoHCOOCH3 + GoH2O)


Dan Go

= - RT ln K

Nilai K pada 85 oC (358 K) adalah 0,22.

(Mc Ketta, 1975)

Sehingga harga K pada suhu operasi 80 oC (353 K) dapat dihitung dengan


persamaan sebagai berikut:

(II.10)
(Smith, Van Ness dan Abbot, 2001)

K = 0,2036

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

K353K = 0,2036
Karena harga K kurang dari 1 maka reaksi diatas cenderung berjalan ke arah kiri.
Oleh karena itu untuk menggeser reaksi ke kanan (produk), maka air dibuat
berlebih terhadap metil formiat dengan perbandingan reaktan 6 : 1
(Ullmann,2002).

II.2.6. Tinjauan Kinetika


Reaksi hidrolisis metil formiat menjadi asam formiat dan metanol, yang
terjadi sebagai berikut:
k1

A + B

C + D

(II.11)

k2

(A = metil formiat, B = air, C = asam formiat, D = metanol)


Dengan kondisi operasi suhu 80 C dan tekanan 3 atm (Mc Ketta,1975).
Data kinetika didekati dari data percobaan sebagai berikut :
Kecepatan reaksi hidrolisis rA = k.[A]
Pada percobaan ini reaksi diasumsi sebagai reaksi Pseudo first orde
karena mol air terhadap metil formiat dibuat sangat berlebih yaitu 26 : 1.
Dimana k = k1.[B]*

(II.12)

Sehingga, -rA = k1.[A].[B]*

(II.13)

Dimana, k

= konstanta kecepatan reaksi dari percobaan (1/s)

[B]* = konsentrasi air pada percobaan

(Molar)

k1

= konstanta kecepatan reaksi ke arah kanan

(1/s.Molar)

k2

= konstanta kecepatan reaksi ke arah kiri

(1/s.Molar)

= konstanta kesetimbangan reaksi pada 80 C

commit to user

NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Data yang diperoleh :


[B]* = 32,290 Molar
Tabel II.2 Hasil percobaan menentukan konstanta kecepatan reaksi
T (C)

k (1/s)

45,7

0,00233

54,7

0,0036
(Keusch, 2003)

Nilai k pada suhu 80 C , dihitung dengan persamaan Arrhenius:


(II.14)
Atau dapat ditulis sebagai berikut:

(II.15)
1. Ea

= - RT ln (k/A), untuk suhu 45,7 C


= - 8,31 J/K.mol x 318,7 K ln (0,0023 s-1/A)

Ea

16.089,01 = Ea 2.648,397 ln A
2. Ea

= - RT ln (k/A), untuk suhu 54,7 C


= - 8,31 J/K.mol x 327,7 K ln (0,0037 s-1/A)

Ea

15.248,27 = Ea 2.723,187 ln A

(II.16)

(II.17)

Eliminasi persamaan (II.16) dan persamaan (II.17)


16.089,01

= Ea 2.648,397 ln A

15.248,27

= Ea 2.723,187 ln A

840,74

= 74,79 ln A

ln A

= 11,24

= 76.114,95

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

16.089,01

= Ea 2.648,397 (11,24)

16.089,01

= Ea 29.767,98

Ea

= 45.856,99 J/mol

Sehingga dari persamaan Arrhenius diperoleh nilai k pada suhu 80 C


sebagai berikut:
45.856,99 J/mol = - 8,31 J/K.mol x 353 K ln (k/76.114,95)
12.885,24

= -2.933,43 ln k

ln k

= - 4,39

= 0,0124/s

Dari perhitungan di atas diperoleh nilai k = 0,0124/s


k

= k1.[B]*

k1

= k/ [B]* = 0,000384/s.Molar

K = k1/k2
k2

= k1/K = 0,0019/s.Molar

Sehingga kecepatan reaksi hidrolisis sebagai berikut :


-rA = k1.[A].[B]-k2.[C].[D]

(II.18)

= 0,000384.[A].[B]-0.0019.[C].[D]
Perhitungan kecepatan reaksi :
basis perhitungan = 1 mol A,
Konversi = 60%,
Rasio mol reaktan = 1 : 6

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

A
Mula-mula

Reaksi

0,6

0,6

0,6

0,6

Setimbang

0,4

5,4

0,6

0,6

-rA

= 0,000384 [A].[B]- 0.0019[C].[D]


= (0,000384 x 0,4 x 5,4) (0.0019x 0,6 x 0,6)
= 1,4544 x 10-4 molar/s

Nilai (-rA) yang positif menunjukkan reaksi berjalan ke arah kanan.

II.3.

Diagram Alir Proses

II.3.1. Diagram Alir Kualitatif


II.3.2. Diagram Alir Kuantitatif
II.3.3. Diagram Alir Proses Lengkap

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

II.3.4.

Langkah Proses
Proses produksi asam formiat dengan cara hidrolisis metil formiat dapat

dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

Penyiapan bahan baku

Proses hidrolisis dalam reaktor

Proses pemurnian hasil


a. Penyiapan bahan baku
Arus metil formiat dari tangki TT-01 dengan suhu 35 C bergabung
dengan arus hasil atas menara distilasi 2 (T-02) dengan suhu 63,48 C. Air
dengan suhu 30 C dipompa dari tangki utilitas, bergabung dengan arus
hasil atas menara distilasi 3 (T-03) dengan suhu 122,29 C. Keempat arus
tersebut menuju ke reaktor dengan tekanan 3 atm dan suhu campuran
113,14 C.
b. Proses hidrolisis dalam reaktor
Proses hidrolisis terjadi dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (R-01)
pada tekanan 3 atm dan suhu 80 C. Reaksi yang terjadi dalam reaktor
adalah :
HCOOCH3(l) + H2O(l)

HCOOH(l) + CH3OH(l)

(II.19)

Reaksi tersebut merupakan reaksi reversible sehingga untuk mendorong


reaksi ke kanan maka salah satu reaktan dibuat berlebih, dalam hal ini
perbandingan Air dengan metil formiat adalah 6 : 1.
Reaksi hidrolisis metil formiat merupakan reaksi endotermis, sehingga
reaktor dilengkapi dengan koil pemanas untuk menjaga kondisi isotermal.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Hasil reaksi berupa asam formiat, metanol, sisa metil formiat dan sisa air.
Untuk mendapatkan produk dengan spesifikasi yang diinginkan maka
produk keluaran reaktor perlu dimurnikan dalam menara distilasi.
c.

Proses pemurnian hasil


Produk keluaran reaktor (R-01) berupa asam formiat, metanol, sisa metil
formiat dan sisa air dipompa dengan pompa (J-03) menuju ke menara
distilasi 1 (T-01). Menara distilasi 1 (T-01) beroperasi pada tekanan 3 atm.
Dalam menara distilasi 1 (T-01) terjadi pemisahan antara metil formiat dan
metanol dengan air dan asam formiat. Hasil atas menara yang berupa metil
formiat, metanol, sedikit air dan sedikit asam formiat dipompa dengan
pompa (J-04) menuju ke menara distilasi 2 (T-02) yang beroperasi pada
tekanan 3 atm. Menara distilasi 2 (T-02) berfungsi untuk memisahkan
metil formiat dengan metanol. Hasil atas menara distilasi (T-02) berupa
metil formiat dan sedikit metanol akan dipompa dengan pompa (J-06)
sebagai recycle ke reaktor (R-01). Sedang hasil bawah menara distilasi 2
(T-02) adalah metanol sebagai produk samping dengan kemurnian 99%
dilewatkan pada heat exchanger (E-07) hingga suhunya menjadi 35 C,
kemudian disimpan di tangki penyimpanan metanol (TT-05).
Hasil bawah dari menara distilasi 1 (T-01) berupa air, asam formiat dan
sedikit metanol dipompa dengan pompa (J-05) menuju menara distilasi 3
(T-03). Menara distilasi 3 (T-03) beroperasi pada tekanan 3 atm. Hasil atas
menara distilasi 3 (T-03) yang berupa air dengan sedikit metanol dan asam
formiat, dipompa dengan pompa (J-08) sebagai recycle ke reaktor (R-01).

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Sedangkan hasil bawah menara distilasi 3 (T-03) yaitu asam formiat


didinginkan dalam heat exchanger (E-10) hingga suhunya 35C, kemudian
disimpan di tangki penyimpanan asam formiat (TT-06) dengan kemurnian
85%.

II.4.

Neraca Massa dan Neraca Panas


Produk

: Asam formiat 85% berat

Kapasitas perancangan

: 40.000 ton/tahun

Waktu operasi selama 1 tahun

: 330 hari

Waktu operasi selama 1 hari

: 24 jam

II.4.1. Neraca massa


Diagram alir neraca massa sistem tabel
Basis perhitungan

: 1 jam operasi

Satuan

: kg

Tabel II.3 Neraca Massa Tee-01


Komponen

Input (kg/jam)

Output (kg/jam)

Arus 1

Arus 9

5.605,916

3.731,053

9.336,969

285,496

3,277

288,772

H2O

0,000

0,000

0,000

HCOOH

0,000

0,000

0,000

5.891,412

3.734,330

HCOOCH3
CH3OH

Total

Arus 3

9.625,742
9.625,742

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel II.4 Neraca Massa Tee-02


Input (kg/jam)

Output (kg/jam)

Komponen
Arus 2

Arus 11

Arus 4

HCOOCH3

0,000

0,001

0,001

CH3OH

0,000

3,280

3,280

2.465,309

55.289,140

57.754,450

0,000

43,373

43,373

2.465,309

55.335,794

H2O
HCOOH

Total

57.801,103
57.801,103

Tabel II.5 Neraca Massa Reaktor


Input (kg/jam)

Output (kg/jam)

Komponen
Arus 3
HCOOCH3

Arus 4

Arus 5

9.336,969

0,001

3.734,788

288,772

3,280

3.279,882

H2O

0,000

57.754,450

56.073,795

HCOOH

0,000

43,373

4.338,378

9.625,742

57.801,103

CH3OH

Total

67.426,844
67.426,844

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel II.6 Neraca Massa Menara Distilasi 1


Input (kg/jam)

Output (kg/jam)

Komponen
Arus 5

Arus 6

Arus 7

HCOOCH3

3.734,788

3.734,788

0,001

CH3OH

3.279,882

3.276,602

3,280

56.073,795

28,037

56.045,758

4.338,379

1,120

4.337,259

7.040,547

60.386,298

H2O
HCOOH

Total

67.426,844
67.426,844

Tabel II.7 Neraca Massa Menara Distilasi 2


Input (kg/jam)

Output (kg/jam)

Komponen
Arus 6

Arus 8

Arus 9

HCOOCH3

3.734,788

3.731,053

3,735

CH3OH

3.276,602

3,277

3.273,326

28,037

0,000

28,037

1,120

0,000

1,120

3.734,330

3.306,217

H2O
HCOOH

Total

7.040,547
7.040,547

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel II.8 Neraca Massa Menara Distilasi 3


Input (kg/jam)

Output (kg/jam)

Komponen
Arus 7

Arus 10

Arus 11

HCOOCH3

0,001

0,001

0,000

CH3OH

3,280

3,280

0,000

56.045,758

55.289,140

756,618

4.337,259

43,373

4.293,886

55.335,794

5.050,504

H2O
HCOOH

Total
60.386,298

60.386,298

Tabel II.9 Neraca Massa Total


Input (kg/jam)

Output (kg/jam)

Komponen
Arus 1
HCOOCH3

Arus 2

Arus 9

Arus 11

5.605,916

0,000

3,735

0,000

285,496

0,000

3.273,326

0,000

H2O

0,000

2.465,309

28,037

756,618

HCOOH

0,000

0,000

1,120

4.293,886

5.891,412

2.465,309

3.306,217

5.050,504

CH3OH

Total
8.356,721

8.356,721

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

II.4.3. Neraca Panas


Tabel II.10 Neraca panas di Reaktor
Panas

Q input (kJ)

Qumpan

35.569.239,799

Qout

35.422.505.586

Qreaksi

Q output (kJ)

1.521.925,820

Qpemanas

1.375.191,607

Jumlah

36.944.431,406

36.944.431,406

Tabel II.11 Neraca panas di Menara Distilasi 1


Panas

Q input (kJ)

Q output (kJ)

Qumpan

35.422.505,663

Qreboiler

62.682.868,131

Qdestilat

905.182,834

Qbottom

86.864.626,002

Qkondensor

10.335.564,958

Jumlah

98.105.373,794

98.105.373,794

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel II.12 Neraca panas di Menara Distilasi 2


Panas

Q input (kJ)

Q output (kJ)

Qumpan

480.668,287

Qreboiler

4.948.062,802

Qdestilat

125.628,325

Qbottom

370.619,284

Qkondensor

4.932.483,480

Jumlah

5.428.731,089

5.428.731,089

Tabel II.13 Neraca panas di Menara Distilasi 3


Panas

Q input (kJ)

Q output (kJ)

Qumpan

86.775.328,615

Qreboiler

625.982.872,372

Qdestilat

23.101.164,886

Qbottom

60.436.241,255

Qkondensor

625.982.872,372

Jumlah

712.758.200,987

712.758.200,987

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel II.14 Neraca panas overall


Input

Output

Komponen

kJ/jam

Koil reaktor
Reboiler 1

Komponen

kJ/jam

1.375.191,607 HE-05

795.509,709

62.682.868,131 HE-08

8.110.496,504

Reboiler 2

4.948.062,802 Kondensor 1

10.335.564,958

Reboiler 3

625.982.872,372 Kondensor 2

4.932.483,480

Arus masuk 1

114.333,710 Kondensor 3

629.220.795,373

Arus masuk 2

103.336,381 Arus keluar 9

84.159,640

Arus keluar 11

Total

II.5.

1.962.206,086

Q loss

39.765.449,255
(5,72% terhadap input)

695.206.665,004 Total

695.206.665,004

Lay Out Pabrik dan Peralatan

II.5.1. Lay Out Pabrik


Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal dari
seperangkat fasilitas-fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat penting
untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan, dan kelancaran kerja para pekerja
serta keselamatan proses.
Untuk mencapai kondisi yang optimal, maka hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik adalah :
1. Kemungkinan perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik di masa depan.

commit to user

NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

2. Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan ledakan,


maka perencanaan lay out selalu diusahakan jauh dari sumber api, bahan
panas, dan dari bahan yang mudah meledak, juga jauh dari asap atau gas
beracun.
3. Sistem kontruksi yang direncanakan adalah out door untuk menekan biaya
bangunan dan gedung, dan juga karena iklim Indonesia memungkinkan
konstruksi secara out door.
4. Harga tanah amat tinggi sehingga diperlukan efisiensi dalam pemakaian dan
pengaturan ruangan / lahan.
(Vilbrandt, 1959)
Secara garis besar lay out dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu :
a. Daerah administrasi / perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol
Daerah administrasi berfungsi sebagai pusat kegiatan administrasi pabrik dan
mengatur kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat
pengendalian proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses serta
produk yang dijual.
b. Daerah proses
Daerah tempat alat proses diletakkan dan proses berlangsung.
c. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk.
Daerah untuk tangki bahan baku dan produk.
d. Daerah gudang, bengkel dan garasi.
Daerah untuk menampung bahan-bahan yang diperlukan oleh pabrik dan
untuk keperluan perawatan peralatan proses.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

e. Daerah utilitas
Daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung proses berlangsung
dipusatkan.
(Vilbrandt, 1959)

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

16

15

14

17

13
12

18

11

9
10

3
5

Jl. Doktor Insinyur Sutami

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

II.5.2. Lay Out Peralatan


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lay out
peralatan proses pada pabrik asam formiat, antara lain :
1.

Aliran bahan baku dan produk


Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan
keuntungan ekonomi yang besar serta menunjang kelancaran dan
keamanan produksi.

2.

Aliran udara
Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses perlu diperhatikan
kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya
stagnasi udara pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi
bahan kimia yang dapat mengancam keselamatan pekerja.

3.

Cahaya
Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat
proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan
tambahan.

4.

Lalu lintas manusia


Dalam perancangan lay out pabrik perlu diperhatikan agar pekerja
dapat mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan mudah. Hal ini
bertujuan apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera
diperbaiki. Keamanan pekerja selama menjalani tugasnya juga
diprioritaskan.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

5.

Pertimbangan ekonomi
Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan
biaya operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi
pabrik.

6.

Jarak antar alat proses


Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi
sebaiknya dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga apabila
terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka kerusakan
dapat diminimalkan.
(Vilbrandt, 1959)
Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa

sehingga :
-

Kelancaran proses produksi dapat terjamin.

Dapat mengefektifkan luas lahan yang tersedia.

Karyawan mendapat kepuasan kerja agar dapat meningkatkan


produktifitas kerja disamping keamanan yang terjadi.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Skala 1 : 350

Keterangan :
TT-01 : Tangki metil formiat
TT-05

: Tangki metanol

TT-06

: Tangki asam formiat

R-01

: Reaktor

T-01

: Menara distilasi 1

T-02

: Menara distilasi 2

T-03

: Menara distilasi 3

CR

: Control room
Gambar II.5

Tata Letak Peralatan Proses

commit to user

NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

III.1. Tangki Penyimpan Metil Formiat


Kode

: TT-01

Tipe

: Silinder vertikal dengan conical roof dan flat


bottom.

Fungsi

: Menyimpan metil formiat selama 30 hari

Bahan

: Carbon steel SA 283 Grade C

Kondisi Penyimpanan
Suhu

: 35 0C

Tekanan

: 2 atm

Spesifikasi
Diameter

: 18,288 m

Tebal shell

: Course 1 : 0,040 m
Course 2 : 0,037 m
Course 3 : 0,035 m
Course 4 : 0,032 m

Tebal head

: 0,025 m

Tinggi head

: 1,027 m

Tinggi tangki

: 8,342 m

Jumlah

:3

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

III.2. Tangki Penyimpan Metanol


Kode

: TT-05

Tipe

: Silinder vertikal dengan conical roof dan flat


bottom.

Fungsi

: Menyimpan metil formiat selama 30 hari

Bahan

: Carbon steel SA 283 Grade C

Kondisi Penyimpanan
Suhu

: 35 0C

Tekanan

: 1 atm

Spesifikasi
Diameter

: 15,240 m

Tebal shell

: Course 1 : 0,021 m
Course 2 : 0,019 m
Course 3 : 0,017 m
Course 4 : 0,016 m

Tebal head

: 0,001 m

Tinggi head

: 1,443 m

Tinggi tangki

: 8,758 m

Jumlah

:3

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

III.3. Tangki Penyimpan Asam Formiat


Kode

: TT-06

Tipe

: Silinder vertikal dengan conical roof dan flat


bottom.

Fungsi

: Menyimpan metil formiat selama 30 hari

Bahan

: Stainless Steel SA 167 Type 304

Kondisi Penyimpanan
Suhu

: 35 0C

Tekanan

: 1 atm

Spesifikasi
Diameter

: 15,240 m

Tebal shell

: Course 1 : 0,019 m
Course 2 : 0,017 m
Course 3 : 0,016 m
Course 4 : 0,014 m

Tebal head

: 0,008 m

Tinggi head

: 1,610 m

Tinggi tangki

: 8,925 m

Jumlah

:3

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

III.4. Reaktor
Kode

: R-01

Tipe

: Reaktor Tangki Alir Berpengaduk

Fungsi

: Mereaksikan metil formiat dengan air

Bahan

: Stainless Steel SA 167 Type 304

Jumlah

: 1 buah

Volume

: 79,484 ft3 = 2,251 m3

Kondisi operasi
Suhu

: 80 0C

Tekanan

: 3 atm

Dimensi
Diameter tangki

: 1,415 m

Tinggi tangki

: 1,997 m

Tebal shell

: 0,006 m

Dimensi head
Bentuk

: Torispherical dished head

Tebal head

: 0,010 m

Tinggi head

: 0,291 m

Pengaduk
Tipe

: 6 blade plate turbine impeller with 4 baffle

Jumlah

: 1 buah

Diameter

: 0,472 m

Kecepatan

: 135,792 rpm

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Koil Pemanas
Jenis koil

: Single Helix

Diameter helix

: 1,061 m

Tinggi koil

: 1,209 m

Tinggi cairan

: 1,280 m

Jarak antar helix : 0,091 m


Suhu masuk

: 80 C

Suhu keluar

: 80 C

Jumlah lilitan

: 8 buah

III.5. Menara Distilasi - 01


Kode

: T - 01

Fungsi

: Memisahkan produk asam formiat dan metanol


dari sisa reaktan

Tipe

: Tray Tower dengan jumlah plate 34 buah

Jumlah

:1

Bahan

: Stainless Steel SA 167 Type 304

Tekanan (P)

: 3 atm

Kondisi operasi
Atas

: 84,272 0C

Bawah

: 134,395 0C

Plate
Jarak plate

: 0,6 m

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tebal plate

: 0,003 m

Kolom
Diameter

: 6,060 m

Tinggi

: 41,014 m

Tebal shell

: 0,032 m

Head
Tipe

: Torispherical dished head

Tebal head

: 0,020 m

Tinggi head

: 1,387 m

III.6. Menara Distilasi - 02


Kode

: T - 02

Fungsi

: Memisahkan produk metanol dan metil formiat

Tipe

: Tray Tower dengan jumlah plate 34 buah

Jumlah

:1

Bahan

: Carbon steel SA 283 Grade C

Tekanan (P)

: 3 atm

Kondisi operasi
Atas

: 64,660 0C

Bawah

: 95,361 0C

Plate
Jarak plate

: 0,4 m

Tebal plate

: 0,003 m

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Kolom
Diameter

: 1,455 m

Tinggi

: 23,011 m

Tebal shell

: 0,022 m

Head
Tipe

: Torispherical dished head

Tebal head

: 0,022 m

Tinggi head

: 0,329 m

III.7. Menara Distilasi - 03


Kode

: T - 03

Fungsi

: Memisahkan produk asam formiat dan air

Tipe

: Tray Tower dengan jumlah plate 115 buah

Jumlah

:1

Bahan

: Stainless Steel SA 167 Type 304

Tekanan (P)

: 3 atm

Kondisi operasi
Atas

: 133,979 0C

Bawah

: 140,315 0C

Plate
Jarak plate

: 0,5 m

Tebal plate

: 0,003 m

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Kolom
Diameter

: 5,942 m

Tinggi

: 77,373 m

Tebal shell

: 0,032 m

Head
Tipe

: Torispherical dished head

Tebal head

: 0,020 m

Tinggi head

: 0,624 m

III.8. Cooler - 01
Kode

: E-05

Fungsi

: Mendinginkan produk samping metanol

Tipe

: Double Pipe Heat Exchanger ( DPHE )

Luas transfer

: 13,275 m2

Inner Pipe :
Fluida

: Dingin (air sungai)

Bahan

: Carbon steel SA-285 Grade C

Delta P

: 0,019 atm

Suhu : T in

: 30 0C

T out

: 45 0C

IPS

:2

OD

: 0,0605 m

SN

: 40

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

ID

: 0,053 m

Panjang hairpin

: 3,658 m

Jumlah hairpin

:7

Annulus :
Fluida

: panas ( produk samping metanol )

Bahan

: Carbon steel SA-283 Grade C

Delta P

: 0,118 atm

Suhu : T in

: 96,15 0C

T out

: 35 0C

IPS

:3

OD

: 0,089 m

SN

: 40

ID

: 0,078 m

III.9. Cooler - 02
Kode

: E-08

Fungsi

: Mendinginkan produk asam formiat

Tipe

: Shell and tube heat exchanger

Bahan

: Stainless Steel SA 167 Type 304

Luas transfer

: 96,472 m2

Kondisi operasi

: Hot fluid

: 150,48 0C 35 0C

Cold fluid : 35 0C 45 0C

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Spesifikasi
Shell side (fluida panas) hasil bawah MD-03
ID

: 0,686 m

Baffle space

: 0,514 m

Passes (n)

:1

Pressure drop

: 0,022 atm

Tube side (fluida dingin) air


OD

: 0,019 m

ID

: 0,016 m

BWG

: 16

Pitch

: 0,024 m

Passes (n)

:2

Pressure drop

: 0,001 atm

Panjang pipa

: 3,6576 m

Jumlah pipa (Nt)

: 460

III.10. Kondensor - 01
Kode

: E-01

Fungsi

: Mengkondensasikan hasil atas MD-01

Tipe

: Shell and tube heat exchanger

Bahan

: Stainless Steel SA 167 Type 304

Luas transfer

: 266,757 m2

Kondisi operasi

: Hot fluid

: 84,27 0C 81,17 0C

Cold fluid : 35 0C 45 0C

commit to user

NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Spesifikasi :
Shell side (fluida panas) hasil atas MD-01
ID

: 0,991 m

Baffle space

: 0,743 m

Passes (n)

:1

Pressure drop

: 0,097 atm

Tube side (fluida dingin) air


OD

: 0,019 m

ID

: 0,017 m

BWG

: 18

Pitch

: 0,024 m

Passes (n)

:2

Pressure drop

: 0,049 atm

Panjang pipa

: 3,6576 m

Jumlah pipa (Nt)

: 1330

III.11. Kondensor - 02
Kode

: E-03

Fungsi

: Mengkondensasikan hasil atas MD-02

Tipe

: Shell and tube heat exchanger

Bahan

: Stainless Steel SA 167 Type 304

Luas transfer

: 37,827 m2

Kondisi operasi

: Hot fluid

: 63,38 0C 63,34 0C

Cold fluid : 35 0C 45 0C

commit to user

NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Spesifikasi :
Shell side (fluida panas) hasil atas MD-02
ID

: 0,387 m

Baffle space

: 0,290 m

Passes (n)

:1

Pressure drop

: 0,016 atm

Tube side (fluida dingin) air


OD

: 0,019 m

ID

: 0,017 m

BWG

: 18

Pitch

: 0,024 m

Passes (n)

:2

Pressure drop

: 0,018 atm

Panjang pipa

: 3,6576 m

Jumlah pipa (Nt)

: 160

III.12. Kondensor - 03
Kode

: E-06

Fungsi

: Mengkondensasikan hasil atas MD-03

Tipe

: Shell and tube heat exchanger

Bahan

: Steel SA 167 Type 304

Luas transfer

: 793,800 m2

Kondisi operasi

: Hot fluid

: 122,30 0C 122,29 0C

Cold fluid : 35 0C 45 0C

commit to user

NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Spesifikasi :
Shell side (fluida panas) hasil atas MD-03
ID

: 0,991 m

Baffle space

: 0,991 m

Passes (n)

:1

Pressure drop

: 0,303 atm

Tube side (fluida dingin) air


OD

: 0,038 m

ID

: 0,036 m

BWG

: 18

Pitch

: 0,025 m

Passes (n)

:2

Pressure drop

: 0,588 atm

Panjang tube

: 3,6576 m

Jumlah pipa (Nt)

: 1176

III.13. Reboiler - 01
Kode

: E-02

Fungsi

: Menguapkan sebagian hasil bawah MD-01

Tipe

: Kettle Reboiler (shell and tube)

Bahan konstruksi

: Stainless Steel SA 167 Type 304

Luas transfer
Kondisi operasi

: 443,871 m2
: Suhu pemanas

: 193,33 0C

Suhu yang dipanaskan : 134,39 0C 136,14 0C

commit to user

NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Spesifikasi
Shell side (hasil bawah MD-01)
ID

: 0,889 m

Baffle space

: 0,667 m

Passes (n)

:1

Pressure drop

: dapat diabaikan

Tube side (steam)


OD

: 0,038 m

ID

: 0,036 m

BWG

: 18

Pitch

: 0,024 m

Passes (n)

:2

Pressure drop

: 0,0005 atm

Panjang pipa

: 3,6576 m

Jumlah pipa (Nt)

: 1068

III.14. Reboiler - 02
Kode

: E-04

Fungsi

: Menguapkan sebagian hasil bawah MD-02

Tipe
Luas transfer

: Kettle Reboiler (shell and tube)


: 5,688 m2

Spesifikasi
Shell side (hasil bawah MD-02)

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

ID

: 0,254 m

Baffle space

: 0,191 m

Passes (n)

:1

Pressure drop

: dapat diabaikan

Tube side (steam)


OD

: 0,013 m

ID

: 0,011 m

BWG

: 20

Pitch

: 0,024 m

Passes (n)

:2

Pressure drop

: 0,0005 atm

Panjang pipa

: 3,6576 m

Jumlah pipa (Nt)

: 56

III.15. Reboiler - 03
Kode

: E-07

Fungsi

: Menguapkan sebagian hasil bawah MD-03

Tipe

: Kettle Reboiler (shell and tube)

Bahan konstruksi

: Stainless Steel SA 167 Type 304

Luas transfer

: 1483,842 m2

Kondisi operasi

: Suhu pemanas

: 193,33 0C

Suhu yang dipanaskan : 140,32 0C 150,48


0

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Spesifikasi
Shell side (hasil bawah MD-03)
ID

: 0,991 m

Baffle space

: 0,743 m

Passes (n)

:1

Pressure drop

: dapat diabaikan

Tube side (steam)


OD

: 0,038 m

ID

: 0,036 m

BWG

: 18

Pitch

: 0,024 m

Passes (n)

:2

Pressure drop

: 0,002 atm

Panjang pipa

: 3,6576 m

Jumlah pipa (Nt)

: 1330

III.16. Akumulator - 01
Kode

: TT-02

Fungsi

: Untuk menampung distilat setelah dari E-03

Tipe

: Horisontal drum

Bahan konstruksi

: Stainless Steel SA 167 Type 304

Kondisi operasi

: Suhu

: 81,17 0C

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tekanan : 2,9 atm

Spesifikasi
Diameter

: 0,885 m

Tebal shell

: 0,006 m

Tebal head

: 0,006 m

Panjang tangki

: 3,068 m

Jumlah

:1

III.17. Akumulator - 02
Kode

: TT-03

Fungsi

: Untuk menampung distilat setelah dari E-05

Tipe

: Horisontal drum

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-283 Grade C

Kondisi operasi

: Suhu

: 63,34 0C

Tekanan : 2,9 atm


Spesifikasi
Diameter

: 0,668 m

Tebal shell

: 0,006 m

Tebal head

: 0,006 m

Panjang tangki

: 2,364 m

Jumlah

:1

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

III.18. Akumulator - 03
Kode

: TT-04

Fungsi

: Untuk menampung distilat setelah dari E-08

Tipe

: Horisontal drum

Bahan konstruksi

: Steel SA 167 Type 304

Kondisi operasi

: Suhu

: 122,29 0C

Tekanan : 2,1 atm


Spesifikasi
Diameter

: 1,630 m

Tebal shell

: 0,006 m

Tebal head

: 0,009 m

Panjang tangki

: 5,531 m

Jumlah

:1

III.19. Pompa-01
Kode

: J-01

Fungsi

: Mengalirkan metil formiat dari tangki-01 dan


menaikkan dari 2 atm menjadi 3 atm

Tipe

: Single stage centrifugal pump

Jumlah

:1

Bahan konstruksi

: Commercial steel

Kapasitas

: 33,032 gpm

Daya pompa

: 1,00 Hp

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Daya motor

: 1,16 Hp

NPSH required

: 0,891 m

NPSH available

: 4,073 m

Spesifikasi pipa
Nominal size

: 0,051 m

SN

: 40

ID

: 0,060 m

OD

: 0,053 m

III.20. Pompa-02
Kode

: J-02

Fungsi

: Mengalirkan air dari unit utilitas

Tipe

: Single stage centrifugal pump

Jumlah

:1

Kapasitas

: 327,973 gpm

Daya pompa

: 101,25 Hp

Daya motor

: 112,50 Hp

NPSH required

: 4,115 m

NPSH available

: 7,726 m

Spesifikasi pipa
Nominal size

: 0,025 m

SN

: 40

ID

: 0,034 m

OD

: 0,027 m

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

III.21. Pompa-03
Kode

: J-03

Fungsi

: Mengalirkan produk dari R-01 ke MD-01

Tipe

: Single stage centrifugal pump

Jumlah

:1

Kapasitas

: 369,657 gpm

Daya pompa

: 12,00 Hp

Daya motor

: 14,00 Hp

NPSH required

: 0,371 m

NPSH available

: 3,154 m

Spesifikasi pipa
Nominal size

: 0,152 m

SN

: 40

ID

: 0,168 m

OD

: 0,154 m

III.22. Pompa-04
Kode

: J-04

Fungsi

: Mengalirkan produk dari TT-02 ke refluk T-01


dan T-02 dan menaikkan dari 2,9 atm ke 3 atm

Tipe

: Single stage centrifugal pump

Jumlah

:1

Kapasitas

: 886,666 gpm

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Daya pompa

: 34 Hp

Daya motor

: 38,20 Hp

NPSH required

: 7,985 m

NPSH available

: 34,821 m

Spesifikasi pipa
Nominal size

: 0,254 m

SN

: 40

ID

: 0,273 m

OD

: 0,255 m

III.23. Pompa-05
Kode

: J-05

Fungsi

: Mengalirkan hasil bawah T-01 ke T-03

Tipe

: Single stage centrifugal pump

Jumlah

:1

Kapasitas

: 303,183 gpm

Daya pompa

: 12 Hp

Daya motor

: 13,95 Hp

NPSH required

: 3,904 m

NPSH available

: 58,471 m

Spesifikasi pipa
Nominal size

: 0,152 m

SN

: 40

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

ID

: 0,168 m

OD

: 0,154 m

III.24. Pompa-06
Kode

: J-06

Fungsi

: Mengalirkan produk dari TT-03 ke refluk T-02


dan ke arus umpan reaktor

Tipe

: Single stage centrifugal pump

Jumlah

:1

Kapasitas

: 73,933 gpm

Daya pompa

: 3,25 Hp

Daya motor

: 3,87 Hp

NPSH required

: 1,524 m

NPSH available

: 16,184 m

Spesifikasi pipa
Nominal size

: 0,064 m

SN

: 40

ID

: 0,073 m

OD

: 0,063 m

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

III.25. Pompa-07
Kode

: J-08

Fungsi

: Mengalirkan produk dari TT-04 ke T-03 dan ke


arus umpan masuk reaktor

Tipe

: Single stage centrifugal pump

Jumlah

:1

Kapasitas

: 1.899,499 gpm

Daya pompa

: 164,5 Hp

Daya motor

: 176,25 Hp

NPSH required

: 13,27 m

NPSH available

: 78,67 m

Spesifikasi pipa
Nominal size

: 0,305 m

SN

: 30

ID

: 0,324 m

OD

: 0,332 m

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

IV.1. Unit Pendukung Proses


Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas
merupakan bagian penting untuk menunjang proses produksi dalam pabrik.
Utilitas di pabrik asam formiat yang dirancang meliputi unit pengadaan air, unit
pengadaan steam, unit pengadaan udara tekan, unit pengadaan listrik dan unit
pengadaan bahan bakar.
1.

Unit pengadaan air


Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi
kebutuhan air sebagai berikut :
a. Air proses
b. Air pendingin
c. Air umpan boiler
d. Air konsumsi umum dan sanitasi

2.

Unit pengadaan steam


Unit ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan steam sebagai media
pemanas reaktor dan heat exchanger.

3.

Unit pengadaan udara tekan


Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan
instrumentasi pneumatic, untuk penyediaan udara tekan di bengkel dan
untuk kebutuhan umum yang lain.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

4.

Unit pengadaan listrik


Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk
peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan elektronik
atau listrik AC, maupun untuk penerangan. Lisrik di-supply dari PLN dan
dari generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan.

5.

Unit pengadaan bahan bakar


Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan boiler dan
generator.

IV.1.1. Unit Pengadaan Air


Air yang digunakan adalah air sungai yang diperoleh dari Sungai Musi
yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Untuk menghindari fouling yang terjadi pada
alat-alat penukar panas maka perlu diadakan pengolahan air sungai. Pengolahan
dilakukan secara fisis dan kimia. Pengolahan tersebut antara lain meliputi
screening, pengendapan, penggumpalan, klorinasi, demineralisasi, dan deaerasi.
Diagram alir dari pengolahan air sungai dapat dilihat pada gambar IV.1

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Keterangan :
AE

: Anion Exchanger

BU

: Bak Utilitas

CL

: Clarifier

: Deaerator

KE

: Kation Exchanger

PU

: Pompa Utilitas

SP

: Saringan Pasir

TU

: Tangki Utilitas

TF

: Tangki Flokulator

PWT : Pompa water treatment

: Boiler

Gambar IV.1 Diagram Alir Pengolahan Air Sungai

commit to user
NETY_NURMA

(Powel, 1954)

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tahapan pengolahan adalah:


Air sungai dialirkan dari sungai ke bak penampungan dengan
menggunakan pompa. Sebelum masuk pompa, air dilewatkan pada filter untuk
menyaring partikel dengan ukuran besar. Pencucian dilakukan secara kontinyu.
Setelah dipompa kemudian dialirkan ke strainer yang mempunyai saringan
stainless steel 0,4 mm dan mengalami pencucian balik secara periodik. Air
sungai kemudian dialirkan ke flokulator. Di dalam flokulator ditambahkan
larutan tawas 5%, larutan kapur 5%. Dari flokulator air sungai kemudian
dialirkan ke dalam clarifier untuk mengendapkan gumpalan partikel-partikel
halus. Endapan kemudian dikeluarkan sebagai blowdown melalui bagian bawah
clarifier. Air sungai kemudian dialirkan ke saringan pasir untuk menghilangkan
partikel-partikel yang masih lolos dari clarifier. Air sungai yang sudah bersih
kemudian dialirkan ke bak penampung air bersih. Dari bak penampung air bersih
sebagian akan dialirkan ke unit demineralisasi sebagai air umpan boiler dan air
proses. Sebagian lagi akan dialirkan ke bak penampung air sanitasi dan bak
cooling tower sebagai make up air pendingin.

IV.1.1.1. Air Proses


Air proses yang digunakan adalah air sungai yang diperoleh dari Sungai
Musi yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Alasan digunakan air sungai sebagai air
proses adalah karena faktor-faktor sebagai berikut :
a. Air sungai dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya
murah.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya.


Air proses ini digunakan sebagai umpan reaktor. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pengolahan air sungai sebagai air proses adalah :
a. Partikel-partikel besar/makroba (makhluk hidup sungai dan konstituen
lain).
b. Partikel-partikel

kecil/mikroba

(ganggang dan mikroorganisme

sungai).
(Geankoplis, 2003)
Total kebutuhan air proses

= 57.754,45 kg/jam

Densitas air pada 30oC adalah

= 994,3965 kg/m3

IV.1.1.2. Air Pendingin


Air pendingin yang digunakan adalah air sungai yang diperoleh dari
Sungai Musi yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Alasan digunakan air sungai
sebagai media pendingin adalah karena faktor-faktor sebagai berikut :
a. Air sungai dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah.
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya.
Air pendingin ini digunakan sebagai media pendingin pada heat
exchanger. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air sungai sebagai
pendingin adalah :
a. Partikel-partikel besar/makroba (makhluk hidup sungai dan konstituen
lain).

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

b. Partikel-partikel kecil/mikroba (ganggang dan mikroorganisme sungai).


(Geankoplis, 2003)
Data kebutuhan air pendingin dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel IV.1 Kebutuhan air pendingin
No

Kode Alat

Nama Alat

Kebutuhan ( kg/jam )

E-01

Kondensor 1

1.350.040,7

E-03

Kondensor 2

78.702,1

E-05

Heat exchanger-05

8.424,4

E-06

Kondensor 3

E-08

Heat exchanger-08
Total

10.020.733,7
310.289,2
11.768.190,2

Total kebutuhan air pendingin

= 11.768.190,2 kg/jam

Densitas air pada 30oC adalah

= 994,3965 kg/m3

Kebutuhan air pendingin ini dibutuhkan pada suhu masuk unit proses 30 C dan
keluar unit proses pada suhu 45 C. Kebutuhan air pendingin sebesar
11.768.190,2 kg/jam adalah waktu start up pada waktu pabrik berjalan kontinyu
hanya dibutuhkan make up air sebesar 41.052,6 kg/jam.

IV.1.1.3. Air Umpan Boiler


Untuk kebutuhan umpan boiler sumber air yang digunakan adalah air
sungai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler
adalah sebagai berikut :

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

a. Kandungan yang dapat menyebabkan korosi


Korosi yang terjadi di dalam boiler disebabkan karena air mengandung
larutan - larutan asam dan gas - gas yang terlarut.
b. Kandungan yang dapat menyebabkan kerak (scale forming)
Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi,
yang biasanya berupa garam - garam karbonat dan silikat.
c. Kandungan yang dapat menyebabkan pembusaan (foaming)
Air yang diambil dari proses pemanasan bisa menyebabkan foaming pada
boiler dan alat penukar panas karena adanya zat - zat organik, anorganik,
dan zat - zat yang tidak larut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terjadi
pada alkalinitas tinggi.
Kebutuhan air untuk steam dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV.2 Kebutuhan Air untuk Steam
No

Kode Alat

Nama Alat

Kebutuhan ( kg/jam )

R-01

Reaktor-01

700,0

E-02

Reboiler 1

58.153,3

E-04

Reboiler 2

2.504,7

E-07

Reboiler 3

318.835,9

Total

380.193,9

Jumlah air yang digunakan adalah sebesar 380.193,9 kg/jam. Jumlah air ini
hanya pada awal start up pabrik. Untuk kebutuhan selanjutnya hanya
menggunakan air make up saja. Jumlah air untuk keperluan make up air umpan
boiler sebesar 76.028,74 kg/jam.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Pengolahan air umpan boiler


Air yang berasal dari sungai belum memenuhi persyaratan untuk
digunakan sebagai umpan boiler, sehingga harus menjalani proses pengolahan
terlebih dahulu. Air umpan boiler harus memenuhi persyaratan tertentu agar tidak
menimbulkan masalah-masalah seperti :
Pembentukan kerak pada boiler
Terjadinya korosi pada boiler
Pembentukan busa di atas permukaan dalam drum boiler

Tahapan pengolahan air agar dapat digunakan sebagai air umpan boiler meliputi:
1.

Kation Exchanger
Kation exchanger berfungsi untuk mengikat ion-ion positif yang terlarut
dalam air lunak. Alat ini berupa silinder tegak yang berisi tumpukan butirbutir resin penukar ion. Resin yang digunakan adalah jenis C-300 dengan
notasi RH2. Adapun reaksi yang terjadi dalam kation exchanger adalah:
2NaCl + RH2

RNa2 + 2 HCl

(IV.1)

CaCO3 + RH2

Ca + H2CO3

(IV.2)

BaCl2 + RH2

RBa + 2 HCl

(IV.3)

Apabila resin sudah jenuh maka pencucian dilakukan dengan menggunakan


larutan H2SO4 2%. Reaksi yang terjadi pada waktu regenerasi adalah:
RNa2 + H2SO4

RH2 + Na2SO4

(IV.4)

RCa + H2SO4

RH2 + CaSO4

(IV.5)

RBa + H2SO4

RH2 + BaSO4

(IV.6)

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

2.

Anion Exchanger
Alat ini hampir sama dengan kation exchanger namun memiliki fungsi yang
berbeda yaitu mengikat ion-ion negatif yang ada dalam air lunak. Dan resin
yang digunakan adalah jenis C - 500P dengan notasi R(OH)2. Reaksi yang
terjadi di dalam anion exchanger adalah:
R(OH)2 + 2 HCl

RCl2 + 2 H2O

(IV.7)

R(OH)2 + H2SO4

RSO4 + 2 H2O

(IV.8)

R(OH)2 + H2CO3

RCO3 + 2 H2O

(IV.9)

Pencucian resin yang sudah jenuh digunakan larutan NaOH 4%. Reaksi yang
terjadi saat regenerasi adalah:

3.

RCl2 + 2 NaOH

R(OH)2 + 2 NaCl

(IV.10)

RSO4 + 2 NaOH

R(OH)2 + 2 Na2SO4

(IV.11)

RCO3 + 2 NaOH

R(OH)2 + 2 Na2CO3

(IV.12)

Deaerasi
Merupakan proses penghilangan gas - gas terlarut, terutama oksigen dan
karbon dioksida dengan cara pemanasan menggunakan steam. Oksigen
terlarut dapat merusak baja. Gas gas ini kemudian dibuang ke atmosfer. Ke
dalam deaerator juga ditambahkan bahan yang dapat mencegah korosi, yaitu
hidrazin (N2 H4). Zat ini berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa gas terlarut
terutama gas oksigen sehingga dapat mencegah korosi pada boiler.
Adapun reaksi yang terjadi adalah:
N2H4(aq) + O2(g)

N2(g) + 2 H2O(l)

(IV.13)
(Powel,1954)

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

4.

Tangki umpan boiler dan air proses


Unit ini berfungsi menampung air umpan boiler dan air proses dengan waktu
tinggal 24 jam.

IV.1.1.4. Air Konsumsi dan Sanitasi


Sumber air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi juga berasal dari air
sungai. Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium,
kantor, perumahan, dan pertamanan. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuhi
beberapa syarat, yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis.
Syarat fisik :
a. Suhu di bawah suhu udara luar
b. Warna jernih
c. Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau
Syarat kimia :
a. Tidak mengandung zat organik
b. Tidak beracun
Syarat bakteriologis :
Tidak mengandung bakteri bakteri, terutama bakteri yang pathogen.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Jumlah air sungai untuk air konsumsi dan sanitasi


Jumlah air sungai untuk air konsumsi dan sanitasi

= 540,3 kg/jam
= 0,5 m3/jam

Jumlah kebutuhan air dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel IV.3 Jumlah Kebutuhan Air
Jumlah kebutuhan
Komponen
Kg/jam
Air make up proses

m3/jam

2465,3

2,5

Air make up pendingin

41.052,6

41,3

Air make up umpan boiler

76.037,5

76,5

Air konsumsi dan sanitasi

540,3

0,5

120.095,7

120,8

Total

Untuk keamanan dipakai 20 % lebih, maka :


Total kebutuhan

= 144.114,9 kg/jam
= 144,9 m3/jam

IV.1.2. Unit Pengadaan Steam


Steam yang diproduksi pada pabrik asam formiat ini digunakan sebagai
media pemanas pada reaktor dan heat exchanger. Untuk memenuhi steam
digunakan 1 buah boiler. Steam yang dihasilkan dari boiler ini mempunyai suhu
193,33 C dan tekanan 13,32 atm.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Jumlah steam yang dibutuhkan sebesar 381.646,7 kg/jam. Untuk menjaga


kemungkinan kebocoran steam pada saat distribusikan dan make up pada boiler,
maka jumlah steam dilebihkan 20%. Jadi jumlah steam yang dibutuhkan adalah
457.966,0 kg/jam.
Spesifikasi boiler yang dibutuhkan :
Kode

:B

Fungsi

: Memenuhi kebutuhan steam

Jenis

: Fire tube boiler

Jumlah

: 1 buah

Tekanan steam

: 13,32 atm

Suhu steam

: 193,33 C

Bahan bakar

: Industrial Diesel Oil (IDO)

Efisiensi

: 80 %

Kebutuhan bahan bakar

: 36.298,87 Liter/jam

IV.1.3. Unit Pengadaan Udara Tekan


Kebutuhan udara tekan untuk prarancangan pabrik asam formiat ini
diperkirakan sebesar 145 m3/jam, tekanan 4,08 atm dan suhu 30 oC. Alat untuk
menyediakan udara tekan berupa kompresor yang dilengkapi dengan dryer yang
berisi silica gel untuk menyerap kandungan air sampai maksimal 84 ppm.
Spesifikasi kompresor yang dibutuhkan :
Kode

:C

Fungsi

: Memenuhi kebutuhan udara tekan

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Jenis

: Single Stage Reciprocating Compressor

Jumlah

: 1 buah

Kapasitas

: 145 m3/jam

Tekanan suction

: 1 atm

Tekanan discharge

: 4,08 atm

Suhu udara

: 30 oC

Efisiensi

: 80 %

Daya kompresor

: 5,25 HP

IV.1.4. Unit Pengadaan Listrik


Kebutuhan tenaga listrik di pabrik asam formiat ini dipenuhi oleh PLN
dan generator pabrik. Hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat
berlangsung kontinyu meskipun ada gangguan pasokan dari PLN. Generator
yang digunakan adalah generator arus bolak-balik dengan pertimbangan :
a. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar.
b. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan.
Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari :
1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas.
2. Listrik untuk penerangan.
3. Listrik untuk AC.
4. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi.
5. Listrik untuk alat-alat elektronik.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Besarnya kebutuhan listrik masingmasing keperluan di atas dapat


diperkirakan sebagai berikut :

IV.1.4.1. Listrik Untuk Keperluan Proses dan Utilitas


Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan keperluan pengolahan air
dapat dilihat pada tabel IV.4.
Tabel IV.4 Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas
Nama Alat

Jumlah

HP

Total HP

J-01

1,16

2,06

J-02

112,50

18,03

J-03

14,00

14,38

J-04

38,20

58,89

J-05

13,95

14,53

J-06

3,87

5,29

J-07

176,88

176,88

PWT-01

0,50

0,50

PWT-02

0,50

0,50

PWT-03

6,25

6,25

PWT-04

5,00

5,00

PWT-05

3,75

3,75

PWT-06

1,50

1,50

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel IV.4 Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas (Lanjutan)
Nama Alat

Jumlah

HP

Total HP

PWT-07

1,00

1,00

PWT-08

4,20

4,20

PWT-09

0,50

0,50

PWT-10

4,00

4,00

PWT-11

6,50

6,50

PU-01

0,25

0,25

PU-02

27,75

27,75

PU-03

0,50

0,50

PU-04

48,00

48,00

PU-05

0,25

0,25

PU-06

1,25

1,25

PU-07

1,25

1,25

C-01

5,25

5,25

Jumlah

478,26

Jadi jumlah listrik yang dikonsumsi untuk keperluan proses dan utilitas sebesar
478,26 HP. Diperkirakan kebutuhan listrik untuk alat yang tidak terdiskripsikan
sebesar 10 % dari total kebutuhan. Maka total kebutuhan listrik adalah 526,1
HP atau sebesar 392,3 kW.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

IV.1.4.2. Listrik Untuk Penerangan


Untuk menentukan besarnya tenaga listrik digunakan persamaan :
L

a.F
U .D

(IV.15)

dengan :
L

: Lumen per outlet.

: Luas area, ft2.

: foot candle yang diperlukan (Tabel 13 Perry 6 th ed).

: Koefisien utilitas (Tabel 16 Perry 6th ed).

: Efisiensi lampu (Tabel 16 Perry 6 th ed).

Jumlah lumen dihitung berdasarkan luas bangunan dapat dilihat pada tabel IV.5.
Tabel IV.5 Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan
Bangunan

Luas, m2

Luas, ft2

Lumen

Pos keamanan 1

60

645,82

20

0,42 0,75

41.004,38

Pos keamanan 2

60

645,82

20

0,42 0,75

41.004,38

Parkir 1

600

6.458,19

10

0,49 0,75

175.733,04

Parkir 2

600

6.458,19

10

0,49 0,75

175.733,04

Taman

1.000

10.763,65

0,55 0,75

130.468,47

Kantor keamanan

200

2.152,73

20

0,55 0,75

104.374,77

Masjid

400

4.305,46

20

0,55 0,75

208.749,55

Kantin

250

2.690,91

20

0,51 0,75

140.701,29

Perpus & Diklat

200

2.152,73

35

0,60 0,75

167.434,53

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel IV.5 Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan (Lanjutan)


Luas, m2

Luas, ft2

2.000

21.527,30

35

0,60

0,75

1.674.345,34

Poliklinik

300

3.229,09

20

0,56

0,75

153.766,41

Ruang kontrol

300

3.229,09

40

0,56

0,75

307.532,82

Laboratorium

500

5.381,82

40

0,56

0,75

512.554,70

Area Proses

5.000

53.818,24

30

0,59

0,75

3.648.694,45

Utilitas

2.500

26.909,12

10

0,59

0,75

608.115,74

Ruang generator

350

3.767,28

10

0,51

0,75

98.490,90

Bengkel

350

3.767,28

40

0,51

0,75

393.963,61

Garasi

400

4.305,46

10

0,51

0,75

112.561,03

Gudang

700

7.534,55

10

0,51

0,75

196.981,81

Pemadam

200

2.152,73

20

0,51

0,75

112.561,03

Bangunan
Kantor

Lumen

Jalan

10.000

107.636,49

10

0,51

0,75

2.814.025,79

Area perluasan

4.000

43.054,59

0,57

0,75

503.562,51

Jumlah

29.970

330.121,10

12.443.874,34

Jumlah lumen :

untuk penerangan dalam ruangan

= 8.522.836,7 lumen

untuk penerangan bagian luar ruangan

= 3.799.522,8 lumen

Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu


fluorescent 40 Watt dimana satu buah lampu instant starting daylight 40 W
mempunyai 1.920 lumen (Tabel 18 Perry 6th ed.).

commit to user

NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Jadi jumlah lampu dalam ruangan = 8.522.836,7 / 1.920


= 4.439 buah
Untuk penerangan bagian luar ruangan digunakan lampu mercury 100 W, dimana
lumen output tiap lampu adalah 3.000 lumen (Perry 6th ed., 1994).
Jadi jumlah lampu luar ruangan

= 3.799.522,8 / 3.000
= 1.267 buah

Total daya penerangan

= ( 40 W x 4.439 + 100 W x 1.267 )


= 304.209,9 W
= 304,2 kW

IV.1.4.3. Listrik Untuk AC


Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 15.000 W atau 15 kW.

IV.1.4.4. Listrik Untuk Laboratorium dan Instrumentasi


Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 10.000 W atau 10 kW.
Total kebutuhan listrik pabrik asam formiat dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.6 Total Kebutuhan Listrik Pabrik
No.

Kebutuhan Listrik

Tenaga listrik, kW

1.

Listrik untuk keperluan proses dan utilitas

392,3

2.

Listrik untuk keperluan penerangan

304,2

3.

Listrik untuk AC

15

4.

Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi

10

Total

721,5

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Generator yang digunakan sebagai cadangan sumber listrik mempunyai


efisiensi 80%, maka dipilih menggunakan generator dengan daya 950 kW,
sehingga masih tersedia cadangan daya sebesar 48,1 kW.
Spesifikasi generator yang diperlukan :
Jenis

: AC generator

Jumlah

: 1 buah

Kapasitas / Tegangan

: 950 kW ; 220/360 Volt

Efisiensi

: 80 %

Bahan bakar

: IDO

IV.1.5. Unit Pengadaan Bahan Bakar


Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi
kebutuhan bahan bakar generator. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah IDO
(Industrial Diesel Oil). IDO diperoleh dari PT. PERTAMINA (PERSERO) dan
distributornya. Pemilihan IDO sebagai bahan bakar didasarkan pada alasan :
1. Mudah didapat
2. Lebih ekonomis
3. Mudah dalam penyimpanan
Bahan bakar IDO yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
Specific gravity

: 0,8124

Heating Value

: 19.346,535 Btu/lb

Efisiensi bahan bakar

: 85%

Densitas

: 5,057 x 10-20 g/cm3

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Kebutuhan bahan bakar untuk boiler


Kapasitas boiler

= 456.225,03 kg/jam

Kebutuhan bahan bakar

= 36.298,87 L/jam

Kebutuhan bahan bakar untuk generator


Bahan bakar

Kapasitas generator

Kapasitas alat
eff . . h

(IV.16)

= 950 kW
= 3.241.546,4 Btu/jam

Kebutuhan bahan bakar

= 109,9 L/jam

IV.2. Laboratorium
Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik untuk
memperoleh datadata yang diperlukan. Datadata tersebut digunakan untuk
evaluasi unit-unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi, dan untuk
pengendalian mutu.
Pengendalian mutu atau pengawasan mutu di dalam suatu pabrik pada
hakikatnya dilakukan dengan tujuan mengendalikan mutu produk yang
dihasilkan agar sesuai dengan standar yang ditentukan. Pengendalian mutu
dilakukan mulai bahan baku, saat proses berlangsung, dan juga pada hasil atau
produk.
Pengendalian rutin dilakukan untuk menjaga agar kualitas dari bahan
baku dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Dengan pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah proses berjalan

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

normal atau menyimpang. Jika diketahui analisa produk tidak sesuai dengan yang
diharapkan maka dengan mudah dapat diketahui atau diatasi.
Laboratorium berada di bawah bidang teknik dan perekayasaan yang
mempunyai tugas pokok antara lain :
a.

Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas


produk

b.

Sebagai pengontrol terhadap proses produksi

c.

Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler,


dan lain-lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi

Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja


shift dan non-shift.

1.

Kelompok shift
Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisaanalisa rutin
terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok ini
menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam dengan
dibagi menjadi 3 shift. Masingmasing shift bekerja selama 8 jam.

2.

Kelompok non-shift
Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa
yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan di
laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift,
kelompok ini melaksanakan tugasnya di laboratorium utama dengan tugas
antara lain :

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

a.

Menyediakan reagent kimia untuk analisa laboratorium

b.

Melakukan analisa bahan pembuangan penyebab polusi

c.

Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran


produksi

Dalam menjalankan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi :


1.

Laboratorium fisik

2.

Laboratorium analitik

3.

Laboratorium penelitian dan pengembangan

IV.2.1. Laboratorium Fisik dan Analitik


Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan atau pengamatan terhadap
sifat sifat bahan baku dan produk.
1. Analisa bahan baku
Pengukuran komposisi menggunakan Gas Chromatography
2. Analisa produk
Analisa kemurnian menggunakan Gas Chromatography

IV.2.2. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan


Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, misalnya :

diversifikasi produk

perlindungan terhadap lingkungan

Disamping

mengadakan

penelitian

rutin,

laboratorium

ini

juga

mengadakan penelitian yang sifatnya tidak rutin, misalnya penelitian terhadap

commit to user

NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

produk di unit tertentu yang tidak biasanya dilakukan penelitian guna


mendapatkan alternatif lain terhadap penggunaan bahan baku.

IV.2.3. Analisa Air


Air yang dianalisis antara lain:
1. Air proses
2. Air Pendingin
3. Air konsumsi umum dan sanitasi
4. Air umpan boiler
Parameter yang diuji antara lain warna, pH, kandungan klorin, tingkat
kekeruhan, total kesadahan, jumlah padatan, total alkalinitas, sulfat, silika, dan
konduktivitas air.
Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium analisa air ini antara lain:
1. pH meter, digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman/kebasaan air.
2. Spektrofotometer, digunakan untuk mengetahui konsentrasi suatu senyawa
terlarut dalam air.
3. Spectroscopy, digunakan untuk mengetahui kadar silika, sulfat, hidrazin,
turbiditas, kadar fosfat, dan kadar sulfat.
4. Peralatan titrasi, untuk mengetahui jumlah kandungan klorida, kesadahan
dan alkalinitas.
5. Conductivity meter, untuk mengetahui konduktivitas suatu zat yang terlarut
dalam air.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Air umpan boiler yang dihasilkan unit demineralisasi juga diuji oleh
laboratorium ini. Parameter yang diuji antara lain pH, konduktivitas dan
kandungan silikat (SiO2), kandungan Mg2+, Ca2+.

IV.3. Unit Pengolahan Limbah


Limbah yang dihasilkan dari pabrik asam formiat dapat diklasifikasi :
1. Bahan buangan cair
2. Bahan buangan padatan
Pengolahan limbah ini didasarkan pada jenis buangannya.
1.

Pengolahan buangan cair


Air buangan dari pabrik asam formiat ini berupa :
a. Unit Pengolahan Air Buangan
Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan
pabrik

dikumpulkan

dan

diolah

dalam

unit

stabilisasi

dengan

menggunakan lumpur aktif, aerasi dan desinfektan Calsium Hypoclorite.


b. Air Berminyak dari Mesin Proses
Air berminyak berasal dari buangan pelumas pada pompa dan alat
lain. Pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Minyak
dibagian atas dialirkan ke penampungan minyak dan pengolahannya
dengan pembakaran di dalam tungku pembakar, sedangkan air di bagian
bawah dialirkan ke penampungan akhir, kemudian dibuang.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

c. Air Sisa Utilitas


Limbah air sisa regenerasi dari unit penukar ion dan unit
demineralisasi dinetralkan dalam kolam penetralan. Penetralan dilakukan
dengan menggunakan larutan H2SO4 jika pH buangannya lebih dari 7,0
dan dengan menggunakan larutan NaOH jika pH buangannya kurang dari
7,0. Air yang netral dialirkan ke kolam penampungan akhir bersama-sama
dengan aliran air dari pengolahan yang lain dan blow down dari clarifier.
2. Pengolahan bahan buangan padatan
Limbah padat yang dihasilkan berasal dari limbah domestik dan IPAL.
Limbah domestik berupa sampah-sampah dari keperluan sehari-hari seperti
kertas dan plastik, sampah tersebut ditampung di dalam bak penampungan dan
selanjutnya dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Limbah yang
berasal dari IPAL ditimbun di dalam tanah yang dindingnya dilapisi dengan
clay (tanah liat) agar bila limbah yang dipendam termasuk berbahaya tidak
menyebar ke lingkungan sekitarnya.

IV.4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pedoman keselamatan kerja dibuat untuk memberikan informasi yang
lengkap tentang tata tertib dalam bekerja yang baik dan benar, agar kesehatan dan
keselamatan pekerja selama melakukan tugasnya terjamin sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak pabrik yang bekerja sama dengan
departemen tenaga kerja.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Bahan-bahan yang digunakan dalam pabrik cukup berbahaya, oleh karena


itu diperlukan disiplin kerja yang baik. Kesalahan akan dapat mengakibatkan
kecelakaan bagi manusia dan peralatan pabrik, untuk itu setiap karyawan pabrik
diberikan alat pelindung diri. Alat pelindung diri bukan merupakan alat untuk
menghilangkan bahaya di tempat kerja, tetapi hanya merupakan usaha untuk
mencegah dan mengurangi kontak antara bahaya dan tenaga kerja sesuai dengan
standar yang diizinkan.
Keamanan kerja berkaitan erat dengan aktifitas suatu industri, sehingga
perlu dipikirkan suatu sistem keamanan yang memadai, karena menyangkut
keselamatan manusia, bahan baku, produk dan peralatan pabrik.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN

V.1.

Bentuk Perusahaan
Pabrik asam formiat yang akan didirikan mempunyai :

Bentuk perusahaan

: Perseroan Terbatas (PT)

Lapangan usaha

: Industri Asam Formiat

Lokasi perusahaan : Palembang, Sumatera Selatan


Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini berdasarkan beberapa faktor,
antara lain :
1.

Mudah mendapatkan modal dengan cara menjual saham perusahaan.

2. Tanggung jawab pemegang saham bersifat terbatas, sehinggga kelancaran


produksi hanya dipegang oleh pemimpin perusahaan.
3. Pemilik dan pengusaha perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik
perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah
direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris.
4. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin, karena tidak terpengaruh
dengan berhentinya pemegang saham, direksi berserta stafnya, dan karyawan
perusahaan.
5.

Efisiensi dari manajemen


Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan
komisaris dan direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

6.

Lapangan usaha lebih luas


Suatu Perseroan Terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari
masyarakat, sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas usahanya.
(Widjaja, 2003)

Ciri-ciri Perseroan Terbatas :


1. Perseroan Terbatas didirikan dengan akta dari notaris dengan berdasarkan
kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
2. Besarnya modal ditentukan dalam akta pendirian dan terdiri dari sahamsahamnya.
3.

Pemiliknya adalah para pemegang saham.

4. Perseroan terbatas dipimpin oleh suatu direksi yang terdiri dari para pemegang
saham.
Pembinaan

personalia

sepenuhnya

diserahkan

kepada

Direksi

dengan

memperhatikan hukum-hukum perburuhan.

V.2.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat

menunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena berhubungan dengan


komunikasi yang terjadi dalam perusahaan demi tercapainya kerjasama yang baik
antar karyawan. Untuk mendapatkan sistem organisasi yang baik maka perlu
diperhatikan beberapa azas yang dapat dijadikan pedoman, antara lain:
a)

Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas.

b)

Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap orang dalam organisasi

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

c)

Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap orang dalam organisasi.

d)

Adanya kesatuan arah (unity of direction).

e)

Adanya kesatuan perintah (unity of command).

f)

Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab.

g)

Adanya pembagian tugas (distribution of work).

h)

Adanya koordinasi.

i)

Struktur organisasi disusun sederhana.

j)

Pola dasar organisasi harus relatif permanen.

k)

Adanya jaminan jabatan (unity of tenur).

l)

Balas jasa yang diberikan kepada setiap orang harus setimpal dengan
jasanya.

m) Penempatan orang harus sesuai keahliannya.


(Zamani, 1998)
Dengan berpedoman terhadap asas - asas tersebut, maka dipilih organisasi
kerja berdasarkan Sistem Line and Staff. Pada sistem ini, garis wewenang lebih
sederhana, praktis dan tegas. Demikian pula dalam pembagian tugas kerja seperti
yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga seorang karyawan
hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Untuk kelancaran
produksi, perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang yang ahli di
bidangnya. Bantuan pikiran dan nasehat akan diberikan oleh staf ahli kepada
tingkat pengawas demi tercapainya tujuan perusahaan.
Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi
kerja berdasarkan sistem garis dan staf ini, yaitu :

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

1. Sebagai garis atau lini, yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok
organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
2. Sebagai staf, yaitu orang - orang yang melakukan tugas sesuai dengan
keahliannya, dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran - saran kepada unit
operasional.
(Zamani, 1998)
Dewan Komisaris mewakili para pemegang saham (pemilik perusahaan)
dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Tugas untuk menjalankan perusahaan
dilaksanakan oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Produksi
serta Direktur Keuangan dan Umum. Direktur Produksi membawahi bidang
produksi dan teknik, sedangkan direktur keuangan dan umum membawahi
bidang pemasaran, keuangan, dan bagian umum. Kedua direktur ini membawahi
beberapa kepala bagian yang akan bertanggung jawab atas bagian dalam
perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
Masing-masing kepala bagian akan membawahi beberapa seksi dan masingmasing seksi akan membawahi dan mengawasi para karyawan perusahaan pada
masing-masing bidangnya. Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa
kelompok regu yang dipimpin oleh seorang kepala regu dimana setiap kepala
regu akan bertanggung jawab kepada pengawas masing - masing seksi (Widjaja,
2003).
Manfaat adanya struktur organisasi adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan, membagi, dan membatasi pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab setiap orang yang terlibat di dalamnya

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

b.

Penempatan tenaga kerja yang tepat

c. Pengawasan, evaluasi dan pengembangan perusahaan serta manajemen


perusahaan yang lebih efisien.
d.

Penyusunan program pengembangan manajemen

e.

Menentukan pelatihan yang diperlukan untuk pejabat yang sudah ada

f. Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila terbukti
kurang lancar.
Struktur organisasi pabrik asam formiat sebagai berikut :

Gambar V.1. Struktur Organisasi Pabrik Asam Formiat

V.3.

Tugas dan Wewenang

V.3.1. Pemegang Saham


Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal
untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut. Para
pemilik saham adalah pemilik perusahaan. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

yang mempunyai bentuk perseroan terbatas adalah Rapat Umum Pemegang


Saham (RUPS). Pada RUPS tersebut para pemegang saham berwenang :
1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris.
2. Mengangkat dan memberhentikan Direksi.
3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan laba rugi tahunan dari
perusahaan.
(Widjaja, 2003)
V.3.2. Dewan Komisaris
Dewan komisaris pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik saham
sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab kepada pemilik saham.
Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi :
1. Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target
perusahaan, alokasi sumber - sumber dana dan pengarahan pemasaran.
2.

Mengawasi tugas - tugas direksi.

3.

Membantu direksi dalam tugas - tugas penting.


(Widjaja, 2003)

V.3.3. Dewan Direksi


Direksi Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur
Utama bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris atas segala tindakan dan
kebijakan yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur Utama
membawahi Direktur Teknik dan Produksi, serta Direktur Keuangan dan Umum.
Tugas-tugas Direktur Utama meliputi :
1. Melaksanakan

kebijakan

perusahaan

dan

mempertanggung

jawabkan

pekerjaannya secara berkala atau pada masa akhir pekerjaannya pada


pemegang saham.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

2. Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kelangsungan


hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, karyawan, dan
konsumen.
3. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan rapat
pemegang saham.
4. Mengkoordinir kerja sama dengan Direktur Teknik dan Produksi, dan Direktur
Keuangan dan Umum.
Tugas-tugas Direktur Teknik dan Produksi meliputi :
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi, teknik, dan
rekayasa produksi.
2. Mengkoordinir, mengatur, serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepalakepala bagian yang menjadi bawahannya.
3. Memimpin pelaksanaan kegiatan pabrik yang berhubungan dengan bidang
teknik, produksi pengembangan, pemeliharaan peralatan dan laboratorium.
Tugas-tugas Direktur Keuangan dan Umum meliputi :
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang pemasaran,
keuangan, administrasi, dan pelayanan umum.
2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepalakepala bagian yang menjadi bawahannya.
(Djoko, 2003)
V.3.4. Staf Ahli
Staf ahli terdiri dari tenaga - tenaga ahli yang bertugas membantu direktur
dalam menjalankan tugasnya, baik yang berhubungan dengan teknik maupun

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

administrasi. Staf ahli bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan
bidang keahlian masing - masing.
Tugas dan wewenang staf ahli meliputi :
1. Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan.
2. Memberi masukan - masukan dalam perencanaan dan pengembangan
perusahaan.
3. Memberi saran - saran dalam bidang hukum.

V.3.5. Penelitian dan Pengembangan (Litbang)


Litbang terdiri dari tenaga-tenaga ahli sebagai pembantu direksi dan
bertanggung jawab kepada direksi. Litbang membawahi 2 departemen, yaitu
Departemen

Penelitian

dan

Departemen

Pengembangan.

Tugas

dan

wewenangnya meliputi :
1. Memperbaiki mutu produksi.
2. Memperbaiki dan melakukan inovasi terhadap proses produksi.
3. Meningkatkan efisiensi perusahaan diberbagai bidang.

V.3.6. Kepala Bagian


Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir, mengatur, dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan
garis wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala bagian dapat
juga bertindak sebagai staf direktur. Kepala bagian bertanggung jawab kepada
Direktur Utama yang terdiri dari :

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

1.

Kepala Bagian Produksi


Bertanggung jawab kepada Direktur Teknik dan Produksi dalam bidang
mutu dan kelancaran produksi serta mengkoordinir kepala-kepala seksi yang
menjadi bawahannya. Kepala bagian produksi membawahi seksi proses, seksi
pengendalian, dan seksi laboratorium.
Tugas seksi proses, adalah :
a)

Mengawasi jalannya proses produksi

b) Menjalankan tindakan seperlunya pada peralatan produksi yang mengalami


kerusakan, sebelum diperbaiki oleh seksi yang berwenang.
Tugas seksi pengendalian :
Menangani hal-hal yang dapat mengancam keselamatan kerja dan mengurangi
potensi bahaya yang ada
Tugas seksi laboratorium, antara lain :
a)

Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu

b)

Mengawasi dan menganalisa mutu produksi

c)

Mengawasi hal-hal tentang buangan pabrik

d)

Membuat laporan berkala kepada Kepala Bagian Produksi

e)
2. Kepala Bagian Teknik
Tugas Kepala Bagian Teknik, antara lain :
a) Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan,
proses dan utilitas.
b) Mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Kepala bagian teknik membawahi seksi pemeliharaan, seksi utilitas, dan


seksi keselamatan kerja-penanggulangan kebakaran.
Tugas seksi pemeliharaan, antara lain :
a) Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik
b) Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik
Tugas seksi utilitas, antara lain :
Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi kebutuhan
proses, kebutuhan uap, air dan tenaga listrik.
Tugas seksi keselamatan kerja, antara lain :
a) Mengatur, menyediakan, dan mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan
keselamatan kerja.
b) Melindungi pabrik dari bahaya kebakaran.

3. Kepala Bagian Keuangan


Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang
administrasi dan keuangan dan membawahi 2 seksi, yaitu seksi administrasi
dan seksi keuangan.
Tugas seksi administrasi antara lain :
a) Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan uang dan
membuat ramalan tentang keuangan masa depan.
b) Mengadakan perhitungan tentang gaji dan insentif karyawan.
(Djoko, 2003)

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

4. Kepala Bagian Pemasaran


Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang
bahan baku dan pemasaran hasil produksi, serta membawahi 2 seksi, yaitu
seksi pembelian dan seksi pemasaran.
Tugas seksi pembelian, antara lain :
a) Melaksanakan

pembelian

barang

dan

peralatan

yang

dibutuhkan

perusahaan.
b) Mengetahui harga pasaran dan mutu bahan baku serta mengatur keluar
masuknya bahan dan alat dari gudang.
Tugas seksi pemasaran :
a)

Merencanakan strategi hasil penjualan produksi.

b)

Mengatur distribusi hasil produksi.

5. Kepala Bagian Umum


Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang
personalia, hubungan masyarakat, dan keamanan serta mengkoordinasi kepalakepala seksi yang menjadi bawahannya. Kepala bagian ini membawahi seksi
personalia, seksi humas dan seksi keamanan.
Tugas seksi personalia, antara lain :
a) Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang sebaik mungkin
antara pekerja dan pekerjaannya serta lingkungannya supaya tidak terjadi
pemborosan waktu dan biaya.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

b) Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan kondisi kerja


yang dinamis.
c) Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan.
Tugas seksi humas, antara lain :
-

Mengatur hubungan antara perusahaan dengan masyarakat di luar


lingkungan perusahaan.

Tugas seksi keamanan, antara lain :


a) Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas yang ada di perusahaan.
b) Mengawasi keluar masuknya orang-orang, baik karyawan maupun yang
bukan dari lingkungan perusahaan.
c) Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan intern
perusahaan.

V.3.7. Kepala Seksi


Merupakan pelaksana pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai
dengan rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masing-masing, agar
diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses
produksi. Setiap kepala seksi bertanggung jawab terhadap kepala bagian masingmasing sesuai dengan seksinya.

V.4.

Pembagian Jam Kerja Karyawan


Pabrik asam formiat ini direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam

satu tahun dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari yang bukan

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

hari libur digunakan untuk perawatan, perbaikan, dan shutdown pabrik.


Sedangkan pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua golongan
yaitu karyawan shift dan non shift.

V.4.1. Karyawan non shift / harian


Karyawan non shift adalah para karyawan yang tidak menangani proses
produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah Direktur, Staf
Ahli, Kepala Bagian, Kepala Seksi serta bawahan yang ada di kantor.
Karyawan harian dalam satu minggu akan bekarja selama 5 hari dengan
pembagian kerja sebagai berikut :
Jam kerja :

Hari Senin Kamis

: Jam 07.00 16.00

Hari jumat

: Jam 07.00 16.00

Jam Istirahat :

Hari Senin Kamis

: Jam 12.00 13.00

Hari Jumat

: Jam 11.00 13.00

V.4.2. Karyawan Shift


Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses
produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai
hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi. Yang termasuk
karyawan shift antara lain : operator produksi, sebagian dari bagian teknik,
bagian gudang dan bagian-bagian keamanan.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Para karyawan shift akan bekerja bergantian sehari semalam, dengan pengaturan
sebagai berikut:

Shift Pagi

: Jam 07.00 15.00

Shift Sore

: Jam 15.00 23.00

Shift Malam

: Jam 23.00 07.00

Untuk karyawan shift ini dibagi dalam 4 regu (A,B,C,D) dimana 3 regu bekerja
dan 1 regu istirahat dan dikenakan secara bergantian. Tiap regu akan mendapat
giliran 3 hari kerja dan 1 hari libur setiap shift dan masuk lagi untuk shift
berikutnya. Untuk hari libur atau hari besar yang ditetapkan pemerintah, regu
yang bertugas harus tetap masuk. Jadwal untuk tanggal selanjutnya berulang ke
susunan awal. Jadwal pembagian kelompok karyawan shift dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel V.1. Jadwal pembagian kelompok shift
(Petrokimia Gresik, 2010)
Tanggal

10

11

12

dst

Libur

Shift

Keterangan : P = Shift Pagi


S = Shift Siang
M = Shift Malam

Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh faktor


kedisiplinan para karyawannya dan akan secara langsung mempengaruhi
kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Untuk itu kepada seluruh karyawan

commit to user

NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

perusahaan dikenakan absensi. Disamping itu masalah absensi digunakan oleh


pimpinan perusahaan sebagai salah satu dasar dalam mengembangkan karier para
karyawan di dalam perusahaan (Djoko, 2003).

V.5.

Status Karyawan dan Sistem Upah


Pada pabrik asam formiat ini sistem upah karyawan berbeda - beda

tergantung pada status karyawan, kedudukan, tanggung jawab, dan keahlian.


Menurut status karyawan dapat dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut :

V.5.1. Karyawan Tetap


Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan
(SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian, dan
masa kerjanya.

V.5.2. Karyawan Harian


Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa Surat
Keputusan (SK) direksi dan mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan.

V.5.3. Karyawan Borongan


Yaitu karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja.
Karyawan ini menerima upah borongan untuk suatu pekerjaan.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

V.6.

Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji

V.6.1. Penggolongan Jabatan


1. Direktur Utama

: Sarjana Ekonomi/Teknik/Hukum
Pengalaman 10 tahun

2. Direktur Teknik dan Produksi : Sarjana Teknik Kimia


Pengalaman 10 tahun
3. Direktur Keuangan dan Umum : Sarjana Ekonomi/Akuntansi
Pengalaman 10 tahun
4. Kepala Bagian Produksi

: Sarjana Teknik Kimia


Pengalaman 5 tahun

5. Kepala Bagian Litbang

: Sarjana Teknik Kimia/Mesin/Elektro


Pengalaman 5 tahun

6. Kepala Bagian Teknik

: Sarjana Teknik Kimia/Mesin/Elektro


Pengalaman 5 tahun

7. Kepala Bagian Keuangan

: Sarjana Ekonomi/Akuntansi
Pengalaman 5 tahun

8. Kepala Bagian Umum

: Sarjana Hukum
Pengalaman 5 tahun

9. Kepala Bagian Pemasaran

: Sarjana Teknik Kimia/Ekonomi


Pengalaman 5 tahun

10. Kepala Seksi

: Sarjana
Pengalaman 3 tahun

11. Karyawan

: S1 atau D3

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

12. Sekretris

: Akademi Sekretaris

13. Dokter

: Sarjana Kedokteran

14. Perawat

: Akademi Perawat

15. Lain-lain

: SD/SMP/Sederajat

V.6.2. Jumlah Karyawan dan Gaji


Jumlah Karyawan harus ditentukan dengan tepat, sehingga semua
pekerjaan dapat diselenggarakan dengan baik dan efektif. Berikut ini adalah tabel
jumlah karyawan menurut jabatannya.
Tabel V.2.

Jumlah Karyawan Menurut Jabatan

No.

Jabatan

Jumlah

1.

Direktur Utama

2.

Direktur Teknik dan Produksi

3.

Direktur Keuangan dan Umum

4.

Staf Ahli

5.

Sekretaris

6.

Kepala Bagian Produksi

7.

Kepala Bagian LITBANG

8.

Kepala Bagian Teknik

9.

Kepala Bagian Umum

10.

Kepala Bagian Keuangan

11.

Kepala Bagian Pemasaran

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel V.2.

Jumlah Karyawan Menurut Jabatan (Lanjutan)

No.

Jabatan

Jumlah

14.

Kepala Seksi Proses

15.

Kepala Seksi Pengendalian

16.

Kepala Laboratorium

17.

Staf Litbang

18.

Kepala Seksi Safety dan Lingkungan

19.

Kepala Seksi Pemeliharaan

18.

Kepala Seksi Utilitas

20.

Kepala Seksi Administrasi Keuangan

21.

Kepala Seksi Keuangan

22.

Kepala Seksi Pembelian

23.

Kepala Seksi Personalia

24.

Kepala Seksi Humas

25.

Kepala Seksi Keamanan

26.

Kepala Seksi Pemasaran

27.

Kepala Seksi Penjualan

28.

Karyawan Proses

36

29.

Karyawan Pengendalian

10

30.

Karyawan Laboratorium

31.

Karyawan Pemeliharaan

32.

Karyawan Utilitas

16

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel V.2.

Jumlah Karyawan Menurut Jabatan (Lanjutan)

No.

Jabatan

Jumlah

33.

Karyawan Administrasi

34.

Karyawan Keuangan

35.

Karyawan Pembelian

36.

Karyawan Personalia

37.

Karyawan Humas

38.

Karyawan Keamanan

39.

Karyawan Pemasaran

40.

Karyawan Penjualan

41.

Dokter

40.

Perawat

43.

Sopir

44.

Pesuruh

TOTAL

170

Perincian golongan dan gaji karyawan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel V.3.
Gol.

Perincian golongan dan gaji karyawan


Jabatan

Gaji/Bulan

Direktur Utama

Rp. 50.000.000,00

II

Direktur

Rp. 30.000.000,00

III

Staf Ahli

Rp. 9.000.000,00

IV

Kepala Bagian

Rp. 6.000.000,00

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel V.3.

Perincian golongan dan gaji karyawan

Gol.

V.7.

Jabatan

Gaji/Bulan

Kepala Seksi

Rp. 5.000.000,00

VI

Sekretaris

Rp. 3.000.000,00

VII

Karyawan Biasa

s/d. Rp. 3.000.000,00

Kesejahteraan Sosial Karyawan


Kesejahteraan sosial yang diberikan oleh perusahaan pada para karyawan,

antara lain :
1. Tunjangan
Tunjangan berupa gaji pokok yang diberikan berdasarkan golongan
karyawan yang bersangkutan
Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang
karyawan
Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja di luar
jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja
2. Cuti
Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja dalam
satu tahun.
Cuti sakit diberikan kepada karyawan yang menderita sakit berdasarkan
keterangan dokter.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Cuti hamil diberikan kepada karyawati yang hendak melahirkan, masa cuti
berlaku selama 1 bulan sebelum melahirkan sampai 2 bulan sesudah
melahirkan.
3. Pakaian Kerja
Diberikan kepada setiap karyawan setiap tahun sejumlah tiga pasang.
4. Pengobatan
Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan
oleh kecelakaan kerja, ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan undangundang.
Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak disebabkan
oleh kecelakaan kerja, diatur berdasarkan kebijaksanaan perusahaan.
5. Asuransi Tenaga Kerja
Asuransi tenaga kerja diberikan oleh perusahaan bila jumlah karyawan lebih
dari 10 orang atau dengan gaji karyawan lebih besar dari Rp. 1.000.000,00 per
bulan.

V.8.

Manajemen Perusahaan
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari manajemen

perusahaan yang fungsi utamanya adalah menyelenggarakan semua kegiatan


untuk memproses bahan baku menjadi produk dengan mengatur penggunaan
faktor - faktor produksi sedemikian rupa sehingga proses produksi berjalan sesuai
dengan yang direncanakan.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Manajemen produksi meliputi manajemen perancangan dan pengendalian


produksi. Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi mengusahakan
perolehan kualitas produk sesuai target dalam jangka waktu tertentu. Dengan
meningkatnya kegiatan produksi maka selayaknya diikuti dengan kegiatan
perencanaan dan pengendalian agar penyimpangan produksi dapat dihindari.
Perencanaan sangat erat kaitannya dengan pengendalian dimana
perencanaan merupakan tolak ukur bagi kegiatan operasional sehingga
penyimpangan yang terjadi dapat diketahui dan selanjutnya dikembalikan pada
arah yang sesuai.

V.8.1. Perencanaan Produksi


Dalam menyusun rencana produksi secara garis besar ada Direktur
Keuangan dan Umum. Hal yang perlu dipertimbangkan yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal adalah kemampuan pabrik sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang menyangkut kemampuan pasar terhadap jumlah
produk yang dihasilkan. Dipengaruhi oleh keandalan dan kemampuan mesin
yaitu jam kerja efektif dan beban yang diterima.
1.

Kemampuan Pasar
Dapat dibagi menjadi 2 kemungkinan, yaitu :
Kemampuan pasar lebih besar dibandingkan kemampuan pabrik, maka
rencana produksi disusun secara maksimal.
Kemampuan pasar lebih kecil dari kemampuan pabrik.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Ada tiga alternatif yang dapat diambil :


Rencana prduksi sesuai kemampuan pasar atau produksi diturunkan sesuai
dengan kemampuan pasar, dengan mempertimbangkan untung dan rugi.
Rencana produksi tetap dengan mempertimbangkan bahwa kelebihan
produksi disimpan dan dipasarkan tahun berikutnya.
Mencari daerah pemasaran baru.
2. Kemampuan Pabrik
Pada umumnya kemampuan pabrik ditentukan oleh beberapa faktor, antara
lain
Bahan Baku
Dengan pemakaian yang memenuhi kualitas dan kuantitas, maka akan
mencapai jumlah produk yang diinginkan.
Tenaga kerja
Kurang terampilnya tenaga kerja akan menimbulkan kerugian, sehingga
diperlukan pelatihan agar kemampuan kerja keterampilannya meningkat
dan sesuai dengan yang diinginkan.
Peralatan (Mesin)
Ada dua hal yang mempengaruhi keandalan dan kemampuan mesin, yaitu
jam kerja mesin efektif dan kemampuan mesin. Jam kerja mesin efektif
adalah kemampuan suatu alat untuk beroperasi pada kapasitas yang
diinginkan pada periode tertentu. Kemampuan mesin adalah kemampuan
mesin dalam memproduksi.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

V.8.2. Pengendalian Produksi


Setelah perencanaan produksi disusun dan proses produksi dijalankan,
perlu adanya pengawasan dan pengendalian produksi agar proses berjalan baik.
Kegiatan proses produksi diharapkan menghasilkan produk dengan mutu sesuai
dengan standar dan jumlah produk sesuai dengan rencana dalam jangka waktu
sesuai jadwal.
a. Pengendalian Kualitas
Penyimpangan kualitas terjadi karena mutu bahan baku tidak baik, kerusakan
alat, dan penyimpangan operasi. Hal - hal tersebut dapat diketahui dari
monitor atau hasil analisis laboratorium.
b. Pengendalian Kuantitas
Penyimpangan kuantitas terjadi karena kesalahan operator, kerusakan mesin,
keterlambatan bahan baku serta perbaikan alat yang terlalu lama.
Penyimpangan perlu diketahui penyebabnya, baru dilakukan evaluasi.
Kemudian dari evaluasi tersebut diambil tindakan seperlunya dan diadakan
perencanaan kembali dengan keadaan yang ada.
c. Pengendalian Waktu
Untuk mencapai kuantitas tertentu perlu adanya waktu tertentu pula.
d. Pengendalian Bahan Proses
Bila ingin dicapai kapasitas produksi yang diinginkan maka bahan proses
harus mencukupi sehingga diperlukan pengendalian bahan proses agar tidak
terjadi kekurangan.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

BAB VI
ANALISIS EKONOMI

Pada perancangan pabrik asam formiat ini dilakukan evaluasi atau


penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang
dirancang menguntungkan atau tidak. Komponen terpenting dari perancangan ini
adalah estimasi harga alat - alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar untuk
estimasi analisa ekonomi. Analisa ekonomi dipakai untuk mendapatkan perkiraan
tentang kelayakan investasi modal dalam suatu kegiatan produksi suatu pabrik
dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba yang diperoleh,
lamanya modal investasi dapat dikembalikan, dan terjadinya titik impas. Selain
itu analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang
dirancang dapat menguntungkan atau tidak jika didirikan.
Evaluasi kelayakan pendirian pabrik asam formiat dengan kapasitas
40.000 ton/tahun :

VI.1. Dasar Perhitungan


Kapasitas produksi

: 40.000 ton/tahun

Satu tahun operasi

: 330 hari

Pabrik berdiri

: 2016

Harga bahan baku metil formiat

: US $ 0.56/kg
(http://alibaba.com/supplier.htm)

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Harga asam formiat

: US $ 0.79/kg

Harga metanol

: US $ 0.56/kg
(http://alibaba.com/supplier.htm)

VI.2. Penafsiran Harga Peralatan


Harga peralatan proses tiap alat tergantung pada kondisi ekonomi yang
sedang terjadi. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap tahun sangat
sulit sehingga diperlukan suatu metode atau cara untuk memperkirakan harga
suatu alat dari data peralatan serupa tahun-tahun sebelumnya. Penentuan harga
peralatan dilakukan dengan menggunakan data indeks harga yang dapat dilihat
pada tabel VI.1.
Tabel VI.1. Indeks Harga Alat
(Tabel 6-2 Peters & Timmerhaus, 2002)
Cost Indeks, tahun

Chemical Engineering Plant Index

1991

361,3

1992

358,2

1993

359,2

1994

368,1

1995

381,1

1996

381,7

1997

386,5

1998

389,5

1999

390,6

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel VI.1. Indeks Harga Alat (lanjutan)


(Tabel 6-2 Peters & Timmerhaus, 2002)
2000

394,1

2001

394,3

2002

390,4

Gambar VI.1. Chemical Engineering Cost Index

Dengan asumsi kenaikan indeks linear dari gambar VI.1., maka dapat diturunkan
persamaan least square sehingga didapatkan persamaan berikut :
Y = 3,6077 X - 6832,2

(VI.1)

Jika X = 2015 maka Y (indeks tahun 2015) adalah 446,32. Harga alat dan yang
lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi (2015) dan dilihat dari grafik pada
referensi. Untuk mengestimasi harga alat tersebut pada masa sekarang digunakan
persamaan :

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Ex

= Ey .

Nx
Ny

(VI.2)

Ex

= Harga pembelian pada tahun 2015

Ey

= Harga pembelian pada tahun referensi

Nx

= Indeks harga pada tahun 2015

Ny

= Indeks harga pada tahun referensi


(Peters & Timmerhaus, 2002)

VI.3. Penentuan Total Capital Investment (TCI)


Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran - pengeluaran yang
diperlukan untuk fasilitas - fasilitas produktif dan untuk menjalankannya.
Capital Investment meliputi : Fixed capital investment dan working capital
investment
Asumsi - asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa ekonomi :
1. Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu
2. Kapasitas produksi adalah 40.000 ton/tahun
3. Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun
4. Shut down pabrik dilaksanakan selama 30 hari dalam satu tahun untuk
perbaikan alat-alat pabrik
5. Modal kerja yang diperhitungkan selama 1 bulan
6. Umur alat - alat pabrik diperkirakan 9 tahun
7. Nilai rongsokan (Salvage Value) adalah nol
8. Situasi pasar, biaya dan lain - lain diperkirakan stabil selama pabrik beroperasi
9. Kurs rupiah yang dipakai Rp. 9030,00 (www.bi.go.id/kurs+bank+indonesia)

commit to user

NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

VI.3.1. Fixed Capital Invesment (FCI)


Fixed Capital Investment (Modal tetap) adalah investasi yang digunakan
untuk mendirikan fasilitas produksi dan pembantunya. Fixed Capital Invesment
(FCI) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel VI.2. Fixed Capital Invesment
No

Jenis

Rp.

Purchase equipment cost (PEC)

Instalasi

Pemipaan

Instrumentasi

Isolasi

Listrik

Bangunan

Tanah dan perbaikan

Utilitas

4.936.709.521
14.432.151.580
6.414.919.321
1.044.074.598
2.795.641.646
7.506.715.918
33.723.357.959
27.928.562.876

Physical Plant Cost


10.

34.030.445.494

132.812.578.912

Engineering & Construction

Direct Plant Cost

26.562.515.782
159.375.094.695

11. Contractors fee

15.937.509.469

12. Contingency

23.906.264.204

Fixed Capital Invesment (FCI)

199.218.868.369

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

VI.3.2. Working Capital Investment (WCI)


Working Capital (Modal Kerja) adalah bagian yang diperlukan untuk
menjalankan usaha atau modal dalam operasi dari suatu pabrik selama waktu
tertentu dalam harga lancar.
Diestimasi = Rp 287.426.311.949

VI.3.3. Total Capital Investment (TCI)


TCI

= FCI + WCI

(VI.3)

= Rp 486.645.180.318

VI.4. Penentuan Manufacturing Cost (TMC)


Total Manufacturing Cost (Biaya pengeluaran) merupakan jumlah direct
manufacturing cost, indirect manufacturing cost, dan fixed manufacturing cost
yang bersangkutan dengan produk.

VI.4.1. Direct Manufacturing Cost (DMC)


Direct Manufacturing Cost merupakan pengeluaran yang bersangkutan
langsung dalam pembuatan produk. Perincian Direct Manufacturing Cost (DMC)
dapat dilihat pada tabel VI.3.
Tabel VI.3. Direct Manufacturing Cost
No.

Jenis

Rp.

1.

Harga Bahan Baku

24.085.914.767

2.

Gaji Pegawai

2.880.000.000

3.

Supervisi

1.332.000.000

4.

Maintenance

13.945.320.786

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel VI.3. Direct Manufacturing Cost (Lanjutan)


No.

Jenis

Rp.

5.

Plant Supplies

6.

Royalty & Patent

7.

Utilitas

2.091.798.118
36.101.401.350
196.390.719.039

Direct Manufacturing Cost

276.827.154.059

VI.4.2. Indirect Manufacturing Cost (IMC)


Indirect Manufacturing Cost adalah pengeluaran sabagai akibat
pengeluaran tidak langsung dari operasi pabrik. Perincian Indirect Manufacturing
Cost (IMC) dapat dilihat pada tabel VI.4.
Tabel VI.4. Indirect Manufacturing Cost
No.

Jenis

1.

Payroll Overhead

2.

Laboratory

3.

Plant Overhead

4.

Packaging and Shipping

Rp.
576.000.000
576.000.000
2.304.000.000
60.768.693

Indirect Manufacturing Cost

552.197.300.516

VI.4.3. Fixed Manufacturing Cost (FMC)


Fixed Manufacturing Cost merupakan harga yang berkenaan dengan fixed
capital dan pengeluaran yang bersangkutan dengan fixed capital dimana

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

harganya tetap, tidak tergantung waktu maupun tingkat produksi. Perincian Fixed
Manufacturing Cost (FMC) dapat dilihat pada tabel VI.5.
Tabel VI.5. Fixed Manufacturing Cost
No.

Jenis

Rp.

1.

Depresiasi

19.921.886.837

2.

Property Tax

3.984.377.376

3.

Asuransi

3.461.682.016

Fixed Manufacturing Cost

27.367.682.016

VI.4.4. Total Manufacturing Cost (TMC)


TMC = DMC + IMC + FMC

(VI.4)

= Rp. 856.392.400.795

VI.5. Penentuan Total Production Cost (TPC)


Total Production Cost (TPC) adalah biaya total Manufaturing Cost dan
General Expense

VI.5.1.

General Expense (GE)


General Expense (Biaya pengeluaran umum) adalah pengeluaran yang

tidak berkaitan dengan produksi tetapi berhubungan dengan operasional


perusahaan secara umum. Perincian General Expense (GE) dapat dilihat pada
tabel VI.6.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Tabel VI.6. General Expense


No.

Jenis

1.

Administrasi

2.

Sales

3.

Research

4.

Finance

Rp.
3.805.000.000
433.216.816.197

General Expense (GE)

40.433.569.512
26.537.445.105
503.992.830.814

VI.5.2. Total Production Cost (TPC)


TPC

= TMC + GE

(VI.5)

= Rp. 1.360.553.231.609

VI.6. Profitability
Profitability (keuntungan) adalah selisih antara total penjualan produk dengan
total biaya produksi yang dikeluarkan. Profitability sebelum pajak dapat
diketahui dengan perhitungan dibawah ini :
Profitability

= Total penjualan produk - Total biaya produksi

Profitability

= Rp. 1.444.056.053.990 Rp. 1.360.385.231.609

(VI.6)

= Rp. 83.670.822.381
(Peters & Timmerhaus, 2002)
Jika pajak sebesar 25% dari profitability sebelum pajak maka akan didapat
profitability setelah pajak sebesar Rp. 62.753.116.786 (Dirjen Pajak, 2010).

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

VI.7. Analisis Kelayakan


1. % Profit on Sales (POS)
Adalah persen keuntungan penjualan produk terhadap harga jual produk itu
sendiri.
POS

Keuntungan
100%
Penjualan tahunan

(VI.7)

Besarnya POS pabrik asam formiat ini adalah :


POS sebelum pajak

5,79%

POS setelah pajak

4,35%

2. % Return on Investment (ROI)


Adalah tingkat pengembalian modal dari pabrik ini, dimana untuk industrial
chemical yang tergolong low risk, mempunyai batasan ROI minimum sebelum
pajak sebesar 11 % (Aries Newton,1954).
ROI

Keuntungan
100%
FCI

(VI.8)

ROI sebelum pajak

42,00%

ROI setelah pajak

31,50%

3. Pay Out Time (POT)


Adalah waktu yang diperlukan untuk pengembalian capital investment dari
keuntungan yang diperoleh sebelum dikurangi depresiasi. Besarnya POT
untuk pabrik yang beresiko rendah sebelum pajak adalah kurang dari 5 tahun.

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

FCI
100%
POT
Profit Depresiasi

(VI.9)

Besarnya POT untuk pabrik asam formiat yang akan didirikan ini adalah :
POT sebelum pajak

1,9 tahun

POT setelah pajak

2,4 tahun

4. Break Event Point (BEP)


Adalah besarnya kapasitas produksi minimum yang diperlukan agar pabrik
tetap dapat beroperasi dan tidak mengalami kerugian. Besarnya BEP yang
lazim untuk suatu pabrik adalah 40% 60 %.
BEP

Fa 0,3 Ra
100%
Sa - Va - 0,7 Ra

(VI.10)

Fixed Manufacturing Cost (Fa)

= Rp. 27.367.946.220

Variable Cost (Va)


Perincian Variable Cost (Va) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel VI.7. Variable Cost
NO

JENIS

HARGA (Rp)

1.

Raw material

2.

Packaging and Transport

3.

Utilitas

4.

Royalti

24.085.914.767
548.741.300.516
27.928.562.876
36.101.401.350

Variable Cost (Va)

636.857.179.509

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Regulated Cost (Ra)


Perincian Regulated Cost (Ra) dapat dilihat pada tabel VI.8.
Tabel VI.8. Regulated Cost
NO

JENIS

1.

Labor

2.

Supervisi

3.

Payroll overhead

4.

Plant overhead

5.

Laboratorium

6.

General Expense

7.

Maintenance

8.

Plant supplies

HARGA (Rp)
2.880.000.000
1.332.000.000
576.000.000
2.304.000.000
576.000.000
503.992.830.814
13.945.320.786
2.091.789.118

Regulated Cost (Ra)

527.697.949.718

Sales Annual Cost (Sa) = Rp. 1.444.056.053.990


Besarnya BEP untuk pabrik asam formiat ini adalah 42,41%

5. Shut Down Point ( SDP )


Adalah besarnya kapasitas produksi yang diperlukan agar pabrik bisa tetap
melakukan operasi meski mengalami kerugian sebesar

biaya fixed

manufacturing cost.
SDP

0,3 Ra
100%
Sa - Va - 0,7 Ra

(VI.11)

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Sehingga didapat SDP untuk pabrik asam formiat yang akan didirikan ini
adalah sebesar 36,16%.
6. Discounted Cash Flow ( DCF )
Adalah perbandingan besarnya persentase keuntungan yang diperoleh terhadap
capital investment dibandingkan dengan tingkat bunga yang berlaku di bank.
Dari perhitungan DCF diperoleh nilai i = 20,94%

SDP

BEP

Gambar VI.2. Grafik Analisa Kelayakan


Keterangan :
Fa

= Fixed manufacturing cost

Va

= Variabel cost

Ra

= Regulated cost

Sa

= Penjualan (sales)

SDP

= Shut down point

BEP

= Break even point

commit to user
NETY_NURMA

NN

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Prarancangan Pabrik Asam Formiat


Dengan Proses Hidrolisis Metil Formiat
Kapasitas 40.000 ton/tahun

Hasil analisis kelayakan pabrik dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel VI.9. Analisis Kelayakan
Keterangan

Perhitungan

Batasan

1. Persen Return of Investment (% ROI)


ROI sebelum pajak
ROI setelah pajak

42,00%
31,50%

min. 11 % (resiko rendah)


(Aries Newton, 1954)

2. Pay Out Time (POT)


POT sebelum pajak,
POT setelah pajak
3. Break Even Point (BEP)
4. Shut Down Point (SDP)

1,9 tahun

maks. 5 tahun (resiko rendah)

2,4 tahun

(Aries Newton, 1954)


40% - 60%

42,41%

36,16%

13,5%
5. Discounted Cash Flow
(DCF)

(suku bunga pinjaman Bank


20,94%

Mandiri, di akses Bulan


Februari 2012)

Dari analisis ekonomi yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan


bahwa pendirian pabrik asam formiat dengan kapasitas 40.000 ton per tahun
layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.

commit to user
NETY_NURMA

NN

Anda mungkin juga menyukai