Anda di halaman 1dari 11

AQIDAH DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Makalah Perencanaan Pembelajaran


Dosen Pengampu : ...................................

Disusun Oleh Kelompok 8 :


1. Fenny Indriati
2.
Semester/Kelas : 5 /

Jurusan Pendidikan Agama Islam


Fakultas Agama Islam
Universitas Islam Attahiriyah Jakarta
2015 M / 1436 H

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kualitas merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan masyarakat
dalam memilih sebuah produk. Begitu juga dengan produk-produk hasil
pendidikan. Produk (lulusan) yang berkualitas akan lebih bisa diterima dengan
baik oleh masyarakat. Peluang mereka untuk bersaing di masyarakat pun akan
semakin terbuka lebar.
Untuk dapat menghasilkan suatu produk (lulusan) yang berkualitas pada
pendidikan, khususnya pada pendidikan tingkat sekolah dasar (SD/MI),
dibutuhkan pula pembelajaran yang berkualitas di dalamnya. Kegiatan
pembelajaran yang berkualitas tersebut akan dapat tercapai apabila kegiatan
pembelajaran tersebut membuat siswa sekolah dasar menjadi aktif, kreatif, dan
senang belajar.
Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan pemilihan dan
penetapan srategi pembelajaran yang optimal guna mencapai perolehan belajar
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam kaitan ini,
strategi penyampaian pembelajaran yang tetap merupakan salah satu alternatif
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih
efektif dan efisien. Dengan demikian, materi pendidikan Aqidah Akhlak bukan
hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana
membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat
dan kehidupanya dihiasi dengan akhlak yang mulia.
Oleh karena itu guru dalam hal ini guru PAI atau guru kelas dituntut untuk
mengembangkan

metode-metode

pembelajaran

yang

dapat

memperluas

pemahaman peserta didik mengenai ajaran-ajaran agama, mendorong mereka


untuk

mengamalkannya

dan

sekaligus

dapat

membentuk

akhlak

dan

kepribadiannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas, maka dalam penulisan makalah ini,
penulis dapat merumuskan berberapa masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian startegi pembelajaran Aqidah Akhlah?
2. Apa saja tujuan dan fungsi pembelajaran Aqidah Akhlak?
3. Strategi apa saja yang ditempuh dalam pembelajaran Aqidah Akhlak ?
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini


antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran Aqidah Akhlak
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan dan fungsi pembelajaran Aqidah Akhlak
3. Untuk mengetahui strategi apa saja yang ditempuh dalam pembelajaran
Aqidah Akhlak

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian strategi aqidah akhlak
Strategi adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, meliputi sifat, lingkup, dan
urutan kegiatan yang dapat memberi pengalaman belajar kepada siswa. Strategi
pembelajaran terdiri dari teknik (prosedur) dan metode yang akan membawa
siswa pada pencapaian tujuan.
Strategi lebih luas daripada metode dan teknik. Adapun yang dimaksud
dengan metode adalah cara mengajar itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud
dengan teknik adalah cara melakukan kegiatan khusus dalam menggunaka
suatu metode tertentu, seperti teknik bertanya, teknik menjelaskan, dan
sebagainya.
Pembelajaran adalah suatu aktifitas yang dilakukukan yang dilakukan
seseorang secara sadar dan sistematis untuk membangkitkan kemauan dan dan
kemampuan siswa.
Aqidah Akhlak merupakan dua pembahasan yang berbeda tetapi keduanya
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. Aqidah
membahas

tentang keyakinan, sedangkan Akhlak membahas

tentang

perbuatan.
Dalam bahasa Arab aqidah berasal dari kata al-'aqdu yang berarti ikatan,
at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu
yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah yang
berarti mengikat dengan kuat.
Sedangkan menurut istilah (terminologi): 'aqidah adalah iman yang teguh
dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang
meyakininya. Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang
didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan
yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari
bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat
Jadi secara etimologis strategi pembelajaran akidah akhlak adalah suatu
metode yang sadar dan terencana dalam menyiapkan dan memberi pengalaman
belajar peserta didik untuk mengenal, memahami, mengahayati dan mengimani

Allah dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan


sehari-hari.
B. Tujuan dan fungsi pembelajaran aqidah akhlak
Pendidikan Aqidah dan Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan
mengimani Allah dan merealisasikannya dalam perilaku Akhlak mulia dalam
kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,
penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang
majemuk dalam bidang keagamaan, pendidikan ini juga diarahkan pada
peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling
menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan
dan persatuan bangsa
Fungsi
- Mata pelajaran Aqidah dan Akhlaq berfungsi untuk:
a. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat;
b. Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta
Akhlaq mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang sebelumnya
telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga;
c. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial;
d. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan
sehari-hari;
e. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau
dari budaya asing yang dihadapinya sehari-hari;
f. Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan Akhlaq,
serta sistem dan fungsionalnya; dan.
g. Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami Aqidah dan Akhlaq
pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Tujuan
Mata pelajaran Aqidah-Akhlaq bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam Akhlaqnya yang
terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang Aqidah dan Akhlaq Islam,
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat
kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT serta berakhlak mulia

dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk


dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang.
C. Strategi pembelajaran aqidah akhlak
Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan
tingkahlaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Jadi perubahan
tingkahlaku adalah hasil belajar. Artinya seseorang dikatakan telah belajar, jika
ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya.
Akidah Akhlak merupakan mata pelajaran yang memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikan akhlak al
karimah dan adab islami dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi dari
keimanannya kepada Allah SWT, malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, serta Qada dan Qadar.
Namun demikian untuk mencapai tujuan ( peningkatan keimanan dan
pembentukan akhlak al karimah ) tersebut tidaklah mudah, diperlukan strategi /
metode yang tepat dalam proses pembelajarannya. Metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran bergantung pada
karakteristik pendekatan atau strategi yang dipilih. Misalnya metode tanya
jawab, diskusi, eksperimen dan lain-lain. Maksud istilah pendekatan dalam
kajian ini ialah pendekatan terhadap seluruh unsur terkait dalam pembelajaran.
Metode pembelajaran dewasa ini pada umumnya menggunakan
pendekatan sistem ( system approach ). Dengan pendekatan ini pembelajaran
dipandang sebagai suatu sistem. Suatu sistem mempunyai sejumlah komponen
yang saling berinteraksi dan berhubungan dalam rangka mencapai tujuan.
Sistem pembelajaran juga mempunyai sejumlah komponen, yaitu materi,
metode, alat, dan evaluasi. Semua komponen itu saling berhubungan dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran dapat ditetapkan oleh guru dengan memperhatikan
tujuan dan materi pembelajaran. Pertimbangan pokok dalam menentukan
metode pembelajaran terletak pada keefektifan proses pembelajaran. Tentu saja
orientasi kita adalah kepada siswa belajar. Jadi metode pembelajaran ang
digunakan pada dasarnya hanya berfungsi sebagai bimbingan agar siswa
belajar.
Pendekatan yang ditempuh dalam pembelajaran Aqidah Akhlak adalah
pendekatan Contextual Teaching and Learning ( pembelajaran kontektual ).
1. Pendekatan Contextual Teaching and Learning

Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning


( CTL ) yaitu suatu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada
siswa

untuk

mengaplikasikan

apa

yang

dipelajarinya

di

kelas.

Pembelajaran kontekstual terfokus pada perkembangan ilmu, pemahaman,


keterampilan siswa, dan juga pemahaman kontekstual siswa tentang
hubungan mata pelajaran yang dipelajarinya dengan dunia nyata.
Pembelajaran akan bermakna jika guru lebih menekankan agar siswa
mengerti relevansi apa yang mereka pelajari di sekolah dengan situasi
kehidupan nyata dimana isi pelajaran akan digunakan. ( John Dewel
( 1918)/( Depdiknas, 2004 : 18 ). Dengan demikian pembelajaran
kontekstual mengutamakan pada pengetahuan dan pengalaman atau dunia
nyata ( Real Word Learning ), berpikir tingkat tinggi, berpusat pada siswa,
siswa aktif, kritis, kreatif, memecahkan masalah, siswa belajar
menyenangkan, mengasyikkan, dan tidak membosankan.
2. Penerapan Pembelajaran Kontekstual
Penerapan pembelajaran kontekstual melibatkan tujuh tugas utama
pembelajaran efektif. Tujuh tugas utama tersebut antara lain :
Konstruktivisme yaitu mengembangkan pemikiran siswa akan
belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri,
dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan barunya.
Bertanya, yaitu mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
bertanya. Melalui proses bertanya, siswa akan mampu menjadi pemikir
yang

handal

dan

mengembangkan

mandiri.

ide/gagasan

Mereka
dan

dirangsang

pengujian

baru

untuk

mampu

yang

inovatif,

mengembangkan metode dan teknik untuk bertanya, bertukar pendapat,


dan berinteraksi.
Menemukan ( inquiry ), yaitu melaksanakan sejauh mungkin
kegiatan inquiry untuk semua topik. Misalnya siswa diminta untuk
mencari contoh-contoh kejadian-kejadian/ciptaan-ciptaan Allah yang
menunjukkan bukti atau tanda Kebesaran, Kekuasaan dan Kemahaan
Allah.
Pemodelan

yaitu

menghadirkan

model

sebagai

contoh

pembelajaran. Siswa akan mudah memahami dan menerapkan proses dan

hasil belajar jika dalam pembelajaran guru menyajikan bentuk suatu model
bukan hanya berbentuk lisan.
Refleksi , yaitu melakukan refleksi akhir pertemuan pembelajaran.
Refleksi ini merupakan ringkasan dari pembelajaran yang telah
disampaikan guru. Siswa mengungkapkan, lisan maupun tulisan apa yang
telah mereka pelajari. Refleksi ini bisa berbentuk kegiatan penulisan
mandiri tentang sebuah ringkasan dari hasil pembelajaran yang telah
diikutinya.
Penilaian sebenarnya, yaitu melakukan penilaian yang sebenarnya
dengan berbagai cara, baik yang yang menyangkut aspek kognitif, afektif,
3.

maupun psikomotorik siswa.


Metode Pembelajaran Kontekstual
Metode yang dilakukan dalam pembelajaran kontekstual Akidah
Akhlak adalah ceramah, simulasi ( suri tauladan ) dan juga metode latihan
dan pembiasaan.
- Metode Ceramah
Metode ceramah

dapat

dipandang

sebagai

suatu

cara

penyampaian pelajaran dengan melalui penuturan. Metode ceramah


ini termasuk klasik. Namun penggunaannya sangat populer. Banyak
guru memanfaatkan metode ceramah dalam mengajar.oleh karena
pelaksanaannya sangat sederhana, tidak memerlukan pengorganisasian
yang rumit.
Ceramah digunakan ketika menjelaskan pelajaran yang tentunya
diikuti oleh contoh realitas kehidupan yang berkaitan dengan materi
yang disampaikan, mulai dari peristiwanya, sebabnya dan juga akibat
-

yang akan diterimanya kelak.


Metode Simulasi
Metode simulasi adalah metode yang sangat tepat dalam
pembelajaran Akidah Akhlak ini, karena walau bagaimanapun akhlak
kita sebagai seorang pendidik akan menjadi contoh yang berarti untuk
peserta didik. Sebagaimana Rosulpun memberi contoh kepada

umatnya dalam gerak gerik kehidupan.


Metode Latihan dan Pembiasaan
Untuk meningkatkan keimanan dan akhlak sebagai manivestasi
dari pembelajaran Akidah dan Akhlak diperlukan latihan dan
pembiasaan secara berulang-ulang oleh guru di sekolah maupun oleh

orang tua dirumah. karena walau bagaimanapun kecakapan hidup


siswa perlu dibina dan dibiasakan untuk senantiasa berpikir dan
berakhlak fositif. Disamping itu juga pembentukan akhlak al
mahmudah sangatlah sulit jika tidak dilatih dan dibiasakan. Peranan
orang tua dan lingkungan akan sangat menentukan sekali dalam hal
ini. Jika siswa hidup dalam keluarga yang kurang baik akhlaknya,
maka pendidikan disekolah mengenai akhlak tidak bisa terealisasikan
karena anak akan melihat akhlak orang tua atau saudaranya yang lain,
begitupun lingkungan. Oleh karena itu kerja sama antara sekolah,
orang tua siswa, dan

para tokoh-tokoh masyarakat sangatlah

diperlukan dalam pembinaan dan pembiasaan akhlak ini.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan
keberhasilan pembelajaran merupakan tantangan yang selalu dihadapi oleh setiap
profesi keguruan dan kependidikan. Banyak upaya telah dilakukan, banyak pula
keberhasilan telah dicapai, meskipun disadari bahwa apa yang telah dicapai belum
sepenuhnya memberikan kepuasan sehingga menuntut renungan, pemikiran dan
kerja keras untuk memecahkan masalah tersebut.
Menganalisis upaya meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran, pada intinya
tertumpu pada suatu persoalan, yaitu bagaimana guru memberikan pembelajaran
yang memungkinkan bagi siswa terjadi proses belajar yang efektif atau dapat
mencapai tujuan yang dihasilkan. Oleh karena itu penentuan strategi dan
pemilihan metode pembelajaran yang tepat adalah salah satu solusinya.
Salah satu strategi pembelajaran yang bisa dilakukan dalam pembelajaran Akidah
Akhlak adalah Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning
( CTL ) yaitu suatu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengaplikasikan apa yang dipelajarinya di kelas.
Strategi ini dipilih karena dipandang cocok dengan tujuan pembelajaran Akidah
Akhlak , karena berkaitan dengan pemahaman yang mencakup aspek
a. kognitif ( pengetahuan/pemahaman ),
b. Afektif ( sikap )
c. Psikomotorik ( keterampilan ) siswa.
B. Saran-saran
Guru hendaknya dapat memilih, mengembangkan dan menggunakan strategi
pembelajaran yang efektif dan efisen dalam kegiatan proses pembelajaran.
Guru hendaknya memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
materi pembalajaran dan karakteristik peserta didik.

Orang tua hendaknya ikut membimbing dalam pembentukan, pemahaman dan


penerapan akidah dan akhlak siswa karena waktu luang yang paling banyak
adalah di lingkungan keluarga
Masyarakat hendaknya ikut memperhatikan dan menciptakan lingkungan yang
sehat dan positif, karena faktor lingkungan ikut mempengaruhi pembentukan
kepribadian dan akhlak siswa.
Seluruh aspek ( pemerintah, masyarakat, sekolah, dan keluarga ) hendaknnya
menjadi suri tauladan yang baik bagi anak-ana.

DAFTAR PUSTAKA
Agus N.cahyo. 2012. Panduan aplikasi teori belajar mengajar. Yogyakarta:Diva
press.
Sumiati, Dra. Asra, M.Ed.( 2009 ). Metode pembelajaran, Bandung: CV.
WACANA PRIMA.
M.Ag, Anwar Cecep ( 2012 ) Silabus mata kuliah pembelajaran aqidah akhlak,
Bandung: UIN SGD
H. Mohamad Asrori, Prof.Dr.M.Pd. ( 2009 ) Psikologi Pembelajaran, Bandung :
Bandung: CV. WACANA PRIMA.
Kementerian Agama RI, 2008, pendidikan agama islam dan bahasa arab
madrasah ibtidaiyah, Jakarta: SKKemen.

Anda mungkin juga menyukai