Anda di halaman 1dari 9

Tugas Telaah Subbab 4 dan 5

Ikatan pada Padatan, Sifat Elektronik, dan Cacat Kristal


Kimia Fisika V: Padatan

Oleh:
Siti Lailatul Arifah

12030234021 KB 2012

Meita Kurniasari

12030234023 KA 2012

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
2015

Klasifikasi Ikatan Pada Kristal


Kristal dapat diklasifikasikan berdasarkan ikatan yang mengikat ion, molekul,
atom secara bersama-sama dalam kisi kristal:
a. Kristal ionik
b. Kristal molekuk
c. Kristal jaringan kovalen
d. Kristal logam
a. Kristal ionik
Kristal Ionik terjadi akibat ikatan ionik antara ion-ion dalam zat padat.
Sedangkan Ikatan ionik terjadi karena gaya tarik elektrostatik antara ion positif
dan ion negative. Pada kristal ionik, tiap ion dikelilingi oleh ion-ion yang lain.
Contoh : kristal NaCl , ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl.
Ion-ion terikat satu sama lain karena ada energi kohesif yang berasal
dari energi potensial listrik.

: konstanta Madelung
= 1,748 untuk struktur kristal fcc (face centered cubic)
= 1,763 untuk struktur kristal bcc(base centered cubic)
Pada ikatan ionic terjadi karena serah terima elektron valensi
Contoh
Na Na+ + e
Cl + e ClNa+ + Cl- NaCl
Natrium memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s sehingga 1 elektron
pada kulit terluarnya sangat mudah sekali untuk terionisasi menjadi

Na +

dengan energi ionisasi yang diperlukan sebesar 5,1 eV


Klor memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 memiliki 7
elektron kulit terluar. Agar lebih stabil seperti halnya gas mulia, dibutuhkan 1
elektron dari luar untuk
membentuk Cl- dengan membebaskan energi 3,7 eV (afinitas elektron)
Beberapa contoh kristal ionik.

b. Kristal Molekul
Molekul dalam kristal memiliki jenis ikatan van der waals, sehingga titik
lelehnya rendah karena ikatan van der waals yang dimiliki memiliki kekuatan
yang lemah. Contoh kisi kristal CO2 kering, dimana molekul CO2 saling
berikatan secara lemah dan memiliki titik leleh -780.

Gambar 1. Susunan molekul CO2 dalam kisi kristal


c. Kristal Jaringan Kovalen
Kristal kovalen terjadi karena ikatan kovalen antara atom-atom.
Sedangkan Ikatan kovalen sendiri merupakan ikatan yang terjadi karena
adanya

pemakaian

bersama

elektron-elektron

dari

atom-atom

yang

bersangkutan. Atom-atom saling brikatan oleh jaringan ikatan kovalen


menghasilkan kristal yang sering dianggap sebagai molekul tunggal raksasa.
Karena atom terikat oleh ikatan kovalen yang kuat, kristal ini sangat sulit dan
memiliki titik leleh yang sangat tinggi dan disebut kovalen padat.
Contoh lain ikatan kovalen : intan
Karbon mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p2 membutuhkan 4 elektron
agar kulitnya penuh (2p6). Empat elektron ini diperoleh dari pemakaian 4 atom
C yang dikenal sebagai intan, 1 atom C akan berikatan kovalen dengan 4 atom
C lainnya.

Gambar 2: struktur kristal intan


Beberapa contoh Kristal kovalen

d. Kristal Logam
Atom-atom mengisi kisi kristal denga pola yag berbeda, biasanya berada
dalam suatu lapisan yang ditempatkan satu demi satu di atas atom lainnya
yang disebut ikatan logam. Gaya elektrostatik terjadi antara ion logam dan
awan elektron membentuk ikatan logam. Sehingga, kristal logam memiliki
ion positif pada kisi yang dikelilingi oleh elektron-elektron di seluruh kristal.

Gambar 3. Ikatan logam


Individu atom-atom dalam kisi kristal logam dapat dianggap seperti bola
keras, seperti gambar dibawah ini:

Gambar 4.

a. Non-close packing

b. close-packing

Berdasarkan dari penataan geometris bola pada tiga lapisan, kristal logam-padat
terdiri dari dua jenis:
(a) Hexagonal-closed packed (hcp)
Contoh logam yang memiliki struktur- heksagonal close packed adalah Ba,
Co, Mg dan Zn.
(b) Cubic- closed packed (ccp)
contoh logam memiliki struktur cubic close pack adalah Ag, Au, Ca, Co, Cu,
Ni,

Gambar 5. (a) hexagonal close packing (b) cubic close packing


Struktur Kubus Berpusat Badan
Sekitar sepertiga dari logam dikemas dalam struktur kubus berpusat badan dimana
bilangan koordinasi hanya 8. Setiap atom mengikat empat atom pada lapisan atas
dan empat atom pada lapisan bawah.
Semikonduktor
Logam merupakan konduktor listrik yang baik, sementara unsur-unsur
seperti silikon dan germanium adalah non-konduktor pada suhu biasa. Namun,
keduanya menunjukkan konduktivitas yang cukup pada penambahan pengotor
arsenik dan boron. Bahan yang dihasilkan disebut semikonduktor (konduktor
miskin).
Dalam kristal silikon dan germanium, masing-masing atom kovalen empat
tetangga sehingga ke-empat elektron valensinya terikat. Jadi, dalam keadaan
murni unsur ini bersifat non-konduktor. Misalkan sebuah atom arsenik
dimasukkan di tempat silikon atau germanium dalam kisi kristal. Arsenik
memiliki lima elektron valensi, empat di antaranya akan digunakan dalam
pembentukan ikatan kovalen dan elektron yang tersisa bebas untuk bergerak
melalui kisi-kisi. Hal ini menyebabkan peningkatan konduktivitas.

Gambar 6. Semikonduktor turunan dari


Silikon.Semikonduktor Tipe-n mengandung pengotor
As dan elektron bebas; konduktor Tipe-p mengandung
atom B dan lubang positif.

Sekarang, atom boron dimasukkan di tempat atom silikon dalam kisi


kristal. Sebuah atom boron hanya memiliki tiga elektron valensi. Sehingga dapat
membentuk hanya tiga dari empat ikatan yang diperlukan untuk kisi sempurna.
Oleh karena itu dikelilingi oleh tujuh elektron (satu dari Si) daripada delapan.
Dalam hal ini, ada kekosongan elektron atau 'lubang positif' dalam kisi. Elektron
lain dari ikatan atom Si yang berdekatan bergerak ke dalam lubang ini,
menyempurnakan empat ikatan pada atom B. Elektron ini juga meninggalkan
lubang di tempat asalnya. Dengan cara ini elektron bergerak dari atom ke atom
melalui struktur kristal dan lubang bergerak dalam arah yang berlawanan. Oleh
karena itu konduktivitas material membaik.
Semikonduktor yang menunjukkan konduktivitas karena aliran elektron
negatif berlebihan, disebut tipe-n semikonduktor (n untuk negatif).
Semikonduktor yang menunjukkan konduktivitas karena lubang positif,
disebut semikonduktor jenis-p (p untuk positif).
Aplikasi semikonduktor dalam perangkat modern sebagai penyearah,
transistor dan sel surya.
Cacat Kristal
A. Cacat Kristal dan nonstoikiometri
Cacat kristal ini sangat dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia dari
padatan. Cacat kristal pada umumnya adalah:
1. Cacat Kekosongan
Terjadi ketika letak sebuah kristal memberikan kekosongan oleh
penggantian unit struktural dalam kisi. Dalam kristal ionik, kation dan anion
dapat meninggalkan kisi yang menyebabkan dua kekosongan. Cacat tersebut
yang melibatkan kation dan kekosongan anion dalam kisi kristal disebut
cacat Schottky. Cacat ini ditemukan dalam kristal natrium klorida dan
cesium klorida (CsCl).
2. Cacat Interstitial (Sisipan)
Terjadi ketika ion meninggalkan dari posisinya yang teratur untuk
menempati posisi di ruang antara letak-letak kisi (posisi interstitial).
Biasanya kation yang bergerak seperti itu lebih kecil dari anion dan dapat
dengan mudah masuk ke dalam ruang kosong dalam kisi. Sehingga pada

kristal AgCl, ion Ag+ menempati posisi interstisial meninggalkan


kekosongan (atau lubang) di letak aslinya.

Gambar 7. Dua tipe cacat pada kristal ionik


3. Cacat Impurity (Ketidakmurnian)
Cacat ini timbul karena korporasi atom asing atau ion dalam letak
kisi biasa atau letak interstisial. Ketika partikel asing diganti untuk partikel
kisi normal.

Daftar Pustaka
Bahl, Arun; J.D. Tuli. 1997. Essentials of Physical Chemistry. S. Scand &
Company LTD: New Delhi.

Anda mungkin juga menyukai