Pendahuluan
Hubungan dokter pasien mengalami
pergeseran:
l
l
Perlindungan
kepada pasien
Mempertahankan dan meningkatkan
mutu pelayanan medis
Kepastian hukum kepada masyarakat
dan dokter
UU
Prak'k
Kedokteran
Pasal
66
Pasal
32
Hak
Pasien
q. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit
apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata ataupun pidana; dan
r. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak
sesuai dengan standar pelayanan melalui media
cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pasal 29
Djoti - Atmodjo
Pasal 46
Rumah Sakit bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit
Djoti - Atmodjo
Pasal 36
Setiap Rumah Sakit harus
menyelenggarakan tata
kelola Rumah Sakit dan
tata kelola klinis yang baik
Djoti - Atmodjo
Pasal 13
(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah
Sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi,
menghormati hak pasien dan mengutamakan
keselamatan pasien.
Djoti - Atmodjo
Pasal 51
Dokter
atau
dokter
gigi
dalam
melaksanakan
prak'k
kedokteran
mempunyai
kewajiban
:
a. memberikan
pelayanan
medis
sesuai
dengan
standar
profesi
dan
standar
prosedur
operasional
serta
kebutuhan
medis
pasien;
b. merujuk
pasien
ke
dokter
atau
dokter
gigi
lain
yang
mempunyai
keahlian
dan
kemampuan
yang
lebih
baik,
apabila
'dak
mampu
melakukan
suatu
pemeriksaan
atau
pengobatan;
c. merahasiakan
segala
sesuatu
yang
diketahuinya
bahkan
juga
setelah
pasien
itu
meninggal
dunia;
d. m e l a k u k a n
p e r t o l o n g a n
d a r u r a t
a t a s
d a s a r
perikemanusiaan,
kecuali
bila
ia
yakin
ada
orang
lain
yang
bertugas
dan
mampu
melakukannnya;
dan
e. menambah
ilmu
pengetahuan
dan
mengiku'
perkembangan
ilmu
kedokteran
atau
kedokteran
gigi.
Standar Pelayanan RS
Standar Prosedur
Operasional
( Pasal 50, 51 )
Audit Medis
Kendali mutu
Kendali biaya
( Pasal 49 )
K re d e n s i a l a d a l a h p ro s e s
evaluasi terhadap staf medis
untuk menentukan kelayakan
diberikan kewenangan klinis
(clinical privilege)
15
Standar Pelayanan RS
Standar Prosedur Operasional
Kendali mutu
Kendali biaya
Pasal 51 UU PK
Pasal 51 UU PK
v
v
v
v
v
v
Pasal 13 UU RS
Rumah Sakit
Pasien
Peraturan
Perundang-undangan
22
Pasal 44
(1) Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan
praktik kedokteran wajib mengikuti standar
pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.
(2) Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibedakan menurut jenis dan strata
sarana pelayanan kesehatan.
(3) Standar pelayanan untuk dokter atau dokter gigi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) diatur dengan peraturan Menteri.
Pasal 50
Dokter
atau
dokter
gigi
dalam
melaksanakan
prak'k
kedokteran
mempunyai
hak
:
a. memperoleh
perlindungan
hukum
sepanjang
melaksanakan
tugas
sesuai
dengan
standar
profesi
dan
standar
prosedur
operasional;
b. memberikan
pelayanan
medis
menurut
standar
profesi
dan
standar
prosedur
operasional;
c. memperoleh
informasi
yang
lengkap
dan
jujur
dari
pasien
atau
keluarganya;
dan
d. menerima
imbalan
jasa
Pasal 51
Dokter
atau
dokter
gigi
dalam
melaksanakan
prak'k
kedokteran
mempunyai
kewajiban
:
a. memberikan
pelayanan
medis
sesuai
dengan
standar
profesi
dan
standar
prosedur
operasional
serta
kebutuhan
medis
pasien;
b. merujuk
pasien
ke
dokter
atau
dokter
gigi
lain
yang
mempunyai
keahlian
dan
kemampuan
yang
lebih
baik,
apabila
'dak
mampu
melakukan
suatu
pemeriksaan
atau
pengobatan;
c. merahasiakan
segala
sesuatu
yang
diketahuinya
bahkan
juga
setelah
pasien
itu
meninggal
dunia;
d. m e l a k u k a n
p e r t o l o n g a n
d a r u r a t
a t a s
d a s a r
perikemanusiaan,
kecuali
bila
ia
yakin
ada
orang
lain
yang
bertugas
dan
mampu
melakukannnya;
dan
e. menambah
ilmu
pengetahuan
dan
mengiku'
perkembangan
ilmu
kedokteran
atau
kedokteran
gigi.
KOMPETENSI
capacity
UU Praktik
Kedokteran
Pasal 44
Pasal 50 dan 51
Standar Pelayanan
Kedokteran
Standar Prosedur
Operasional
Djoti - Atmodjo
Derajat
Rekomendasi
Rekomendasi
A
bila
berdasar
pada
buk'
level
IA
atau
IB.
Rekomendasi
B
bila
berdasar
atas
buk'
level
IC
atau
II.
Rekomendasi
C
bila
berdasar
atas
buk'
level
III
atau
IV.
Resusitasi
Resusitasi
BBLR
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
udara
kamar
(FiO2
21%).
Level
of
evidence
IB,
derajat
rekomendasi
A
Selama
proses
resusitasi,
blender
digunakan
untuk
mengatur
konsentrasi
oksigen
dan
pulse
oxymeter
dipasang
untuk
memantau
saturasi
oksigen.
Level
of
evidence
IV,
derajat
rekomendasi
C
Resusitasi
Pada
bayi
dengan
RDS
yang
sudah
diintubasi
di
kamar
bersalin
akibat
distres
pernapasan,
pemberian
surfaktan
dalam
dua
jam
pertama
menurunkan
risiko
acute
pulmonary
injury,
mortalitas,
maupun
penyakit
paru
kronik.
Level
of
evidence
IA,
derajat
rekomendasi
A
Stabilisasi
Penggunaan
radiant
warmer
meningkatkan
insensible
water
loss
(IWL)
sehingga
perhitungan
kebutuhan
cairan
perlu
disesuaikan
dengan
kondisi
Oap-Oap
bayi.
Level
of
evidence
IA,
derajat
rekomendasi
A
Stabilisasi
Penggunaan
udara
yang
telah
dihangatkan
dan
dilembabkan
(heated
and
humidied
air)
mengurangi
kejadian
hipotermia
pada
BBLR.
Level
of
evidence
III,
derajat
rekomendasi
C
Pemberian
terapi
oksigen
harus
secara
restricted
dan
terpantau
kadarnya
dalam
darah.
Level
of
evidence
IA,
derajat
rekomendasi
A
Terapi
oksigen
dalam
kadar
rendah
menurunkan
risiko
ROP
dan
BPD.
Level
of
evidence
IA,
derajat
rekomendasi
A
PenghenOan
terapi
oksigen
dilakukan
secara
bertahap.
Level
of
evidence
IA,
derajat
rekomendasi
A
2)
3)
4)
Pasal 10
Permenkes 1438 / 2010
Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan wajib
memprakarsai penyusunan SPO sesuai dengan jenis
dan strata fasyankes yang dipimpinnya
BENTUK SPO
" Panduan praktik klinis
(Clinical Practice Guideline)
" Alur klinis
(Clinical Pathways)
" Algoritme
" Prosedur
" Protokol
" Standing Orders
dapat dilengkapi
dengan
Alur klinis
Algoritme
Protokol
Prosedur
Standing orders
CLINICAL PATHWAY
Indikasi
Nama pasien
Jenis kelamin
:
:
:
Umur
Diagnosa Awal
:
: Appendisitis (Tanpa Komplikasi)
! Laki-laki
KEGIATAN
Diagnosis
Penunjang diagnosis
1. Laboratorium
2.
Radiologi
Konsultasi
Edukasi
Pengisian form
Prosedur administrasi
Persiapan Operasi
I Perawat
! Perempuan
URAIAN KEGIATAN
:
:
:
Pengirim
DPJP
:
:
! Ya
HARI KE
1
KETERANGAN
6
a.
Darah Lengkap
!
!
!
Masa Perdarahan
Masa Pembekuan
Fungsi ginjal
ureum
creatinin
GDS
Thorak Foto
USG
Dokter Internis
Dokter Lainnya
Pemeriksaan dokter
a.
b.
! Tidak
Appendicogram
Atas indikasi
EKG
1. Penjelasan Diagnosis
Rencana tindakan
Tata cara
Tujuan
Resiko
Komplikasi
Prognosa, dll
2. Rencana therapi
Lembar edukasi
Informen concern
Appendictomy
- Surat pengantar tindakan
jadwal rencana operasi
golongan operasi
jenis anestesi
biaya
administrai + keuangan
pendaftaran
ke
kamar
operasi
STANDING ORDER
- Persiapan puasa
- Mencukur (rambut ) di sekitar
daerah operasi
- Pemasangan IV line
- Pemberian cairan (jenis) dan
jumlah tetesan RL/6 jam/kolf
- Pemasangan Dower Cateter
- Memberi huknah clensing
- Pemberian obat pre operasi
Antibiotik
ceftriaxone 1 gr/cefotaxime 1 gr
DPJP
Pemeriksaan Pre
Operatif
Atas indikasi
!
6-12 jam
Sesuai SOP
Bagian keperawatan
Sesuai SOP
Sesuai DPJP
Sesuai SOP
Sesuai SOP
Sesuai SOP pemberian obat inj
Didahului test alergi intrakulton
0,1 cc
Pasal 13 UU RS
Yang dimaksud dengan standar pelayanan
Rumah Sakit adalah pedoman yang harus
diikuti dalam menyelenggarakan Rumah Sakit
antara lain Standar Prosedur Operasional,
standar pelayanan medis, dan standar asuhan
keperawatan.
Panduan pelayanan RS
Djoti - Atmodjo
55