Anda di halaman 1dari 18

1

MATERI KULIAH III


DIGITASI DAN PEMBUATAN PETA GEOLOGI
Disusun oleh:
Nama : Juventus K.S Naibobe
Nim

: 131.10.1169

Kelas : B ( Senin, 15.50 17.30)


Proses digitasi dan pembuatan peta geologi 2D & 3D untuk tugas ini
memakai peta dasar (base map) dalam format raster yang kemudian diolah
menggunakan program surfer. Adapun gambaran peta dasar (base map) yang
digunakan ada dibawah ini, serta disertai beberapa langkah-langkah digitasinya:

Gambar 1. Peta digital Basemap.jpeg

A. Peta Geologi 2D

Gambar 2. Cara menjadikan file basemap.jpeg sebagai basemap

Gambar 3. Tampilan basemap.jpeg sebagai basemap.

Gambar 4. Cara memulai digitasi peta geologi basemap.

Gambar 5. Dijit polygon satuan litologi P, semakin banyak titik dijitasi semakin baik.
Akan tampak jendela nilai digitasi yang memuat informasi koordinat X dan Y, pada
gambar jumlah titik dijit sejumlah 140. Perhatikan nilai titik baris pertama (titik no 1)
dan nilai barisan terakhir (titik no 140) harus sama sebagai syarat membentuk poligon
tertutup.

Gambar 6. Tambahkan keterangan header (baris pertama) pada file hasil dijitasi
yang menunjukan identitas poligon tertutup, yaitu (jumlah titik,1). Pada gambar
jumlah titik 140, maka header-nya adalah 140,1.

Gambar 7. Simpan file hasil dijitasi poligon litologi p dengan format .bln dan
diberi nama digitP. Kemudian dijitasi dilanjutkan pada litologi Q,R,S,T,U dengan
cara yang sama.

Gambar 8. Buka halaman plot surfer yang baru File > New > Plot, buka file
basemap yang baru dengan cara Map > New > Base Map.

Gambar 9. Muncul kotak dialog import, pilih file digitP.bln, kemudian klik Open.

Gambar 10. Tampilan file digitP.bln yang telah menjadi basemap.

Gambar 11. Double-click kiri pada peta digitP.bln, maka akan muncul kotak dialog
Map Base: Polygon Properties .

Gambar 12. Pada pilihan Fill Pattern, pilih simbol litologi yang sesuai, pada hal ini
untuk unit P adalah simbol konglomerat.

Gambar 13. Tampilan peta digitP.bln yang telah diberi simbol litologinya.

Gambar 14. Dengan posisi peta digit.bln yang aktif. Tambahkan poligon litologi
berikutnya dengan cara Map > Add > Base Layer.

Gambar 15. Masukan poligon digitQ.bln

Gambar 16. Kadang karena ukuran polygon berbeda, akan muncul kotak dialog yang
menyatakan hal tersebut. Klik tombol yes saja.

10

Gambar 17. Tampilan poligon P yang sudah memiliki simbol dan poligon Q yang
belum diberi simbol.

Gambar 18. Double-clik mouse pada peta digitQ.bln, maka akan muncul kotak
dialog Mape Base : Polygon Properties, pilih litologi yang sesuai
yaitu batulempung.

11

Gambar 19. Tampilan polygon yang telah diberi simbol. Selanjutnya tambahkan
polygon R,S,T,U dengan cara yang sama. Dan diberi simbol yang
sesuai.

Gambar 20. Tampilan semua polygon yang telah digabung dan diberi simbol.

12

Gambar 21. Tambah kan peta kontur diatasnya dengan cara Map > Add > Contour
Layer, masukan file digitall.grd.

13

Gambar 22. Tampilan kontur diatas peta geologi.

Gambar 23. Tampilan peta kontur yang telah disederhanakan diatas peta geologi.

B. Peta Geologi 3D

14

Gambar 24. Buat peta topografi 3D file digitall.grd melalui menu 3D


Wireframe.

Gambar 25. Dengan posisi peta wireframe yang aktif. Masuk ke menu Map > Add >
Base Layer.

15

Gambar 26. Masukan polygon digitP.bln biasanya akan muncul kotak dialog yang
menyatakan perbedaan ukuran antara peta wireframe dengan polygon P.
Klik Yes saja.

Gambar 27. Tampilan polygon P diatas peta wireframe.

16

Gambar 28. Tampilan polygon P diatas peta wireframe yang sudah diberi simbol
litologi. Lakukan hal yang sama terhadap polygon Q,R,S,T,U.

Gambar 29. Tampilan peta wireframe dengan seluruh polygon yang telah diberi
simbol. Garis kontur menjadi hilang karena tertindih simbol litologi.

17

Gambar 30. Geser urutan 3D Wireframe pada kotak Object Manager agar berada
diatas seluruh polygon litologi, sehingga garis kontur akan tampak.

TERIMA KASIH !!!!!

18

Anda mungkin juga menyukai