Anda di halaman 1dari 1

Nama : Agnesya Dinda Ramadhani

NIM : 13350

Menurut saya, UUSP3K sudah mampu diterapkan di Indonesia. Hal tersebut


tercermin pada secara umum bahwa UU tersebut mengatur tentang sistem penyuluhan yang
secara desentralisasi atau kekuasaan diberikan pada daerah masing- masing untuk
mengaturnya. Dengan adanya hal tersebut cukup mewakili untuk mampu digunakan secara
menyeluruh di daerah-daerah. Karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia adalah negara
yang berpulau-pulau dengan lebih dari 30 provinsi dan jarak antar provinsinya sangat jauh.
Oleh karena itu jika daerah diberikan kekuasaan atau kesempatan untuk mengatur daerahnya
masing-masing akan lebih efektif karena pada dasarnya tiap daerah sudah memiliki catatancatatan perkembangan di daerahnya masing-masing sehingga mampu mengetahui mana
metode penyuluhan yang tepat di daerah tersebut agar proses penyuluhan dapat berjalan
lancar, efektif, dan bagus. Hal tersebut didukung oleh Zikri et al. (2006) yang menyatakan
bahwa lahirnya UU ini dapat dimaknai sebagai upaya untuk mewujudkan revitalisasi
pertanian, dimana pertanian dipandang secara luas yang meliputi pertanian, perikanan dan
kehutanan. UU SP3K tersebut dapat digunakan oleh pemerintah pusat maupun daerah dalam
melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian di Indonesia.
Referensi :
Zikri, W., Eri S., dan Arifudin. 2006. Analisis kelembagaan penyuluhan pertanian di Kota
Pekanbaru. Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Riau.

Anda mungkin juga menyukai