KEHAMILAN BERMASALAH
STEP 1
1. Mekonium : kotoran yang dhasilkan oleh janinnya, yang dihasilkan
dari organ pencernaanya. Berwarna kehijauan, pH 5,5 7.
2. Efficement
: pemendekan dan penipisan dari servix.
3. Puka
: punggung kanan
STEP 2
1. Mengapa pada ekstremitas superior dan inferior terjadi edema?
2. Mengapa pasien akhir2 ini merasa pusing, mual2 dan pandangan
kabur?
3. Apa yang menyebabkan BB naik cukup tinggi pada kehamilan ini ?
4. Apa hubungan dari tanda vital pasien dengan keluahan yang diderita?
5. Mekonium (+) , fisiologis atau patologis? Ika fisiologis, keadaan apa
yang menyebabkan patologis?
6. Bagaimana mekanisme persalinan normal ? dan apa yang
menyebabkan teradinya persalinan ?
7. Mengapa dokter memberikan MgSO4?
8. Mengapa DJJ didapatkan 10-11-13 (tidak teratur) ?
9. Pemeriksaan lab sederhana apa saja yang dilakukan oleh dokter?
10.
DD
11.
Apakah ada hubungan anak yang lahir sebelumnya dengan BB
4,5 dengan keluhan yang ada saat ini ?
STEP 3
1. Mengapa pada ekstremitas superior dan inferior terjadi edema?
TD tinggi 180/110 (hipertensi) pembuluh darah vasokonstriksi
tekanan hidrostatik meningkat-> cairan intravaskuler ekstravasasi ke
jaringan edema
Hipertensi pada ibu hamil
1) Hipertensi kronik : hipertensi yang terjadi sebelum usia
kehamilan 20 mgg dan akan menetap sampai 12 minggu
postpartum
2) Hipertensi gestasional.
Pemeriksaan penunjang !
10.
DD dan penatalaksanaan
1) Preeklamsia
Timbulnya hipertensi pada kehamilan setelah 20 minggu +
proteinurua + edema
Factor resiko :
Primigravida
Hamil kembar
Riwayat keluarga
Hipertensi sebelum hamil
Klasifikasi
Ringan
Berat
2) Eklamsia
Preeklamsia kejang sampai koma
3) Ketuban pecah dini
Pecahnya ketuban sebelum inpartu, yaitu pada pembukaan
primigravida kurang dari tiga cm,mutipara kurang dari lima cm.
Etiologi:
Infeksi
Trauma
Inkompeten servix
Peningkatan tekanan intrauteri
4) DM gestasional
STEP 7 SGD 19
1. Mengapa pada ekstremitas superior dan inferior terjadi edema?
Patofisiologi
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda preeklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya
penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunangkunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda
yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada
eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam
pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan
spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5).
Darah
1,3 kg
Cairan ekstraselular
1,5-4,5 kg
Janin
3,4 kg
Plasenta
0,7 kg
Cairan amnion
0,8 kg
Penambahan BB total pd kehamilan aterm
12,5 kg (kisaran 0-23
kg)
Sumber : Norwitz & Schorge. At a Glance Obstetri & Ginekologi
Edisi Kedua. EMS (hal. 78)
5. Apa hubungan dari tanda vital pasien dengan keluahan yang diderita?
Teori hipertensi pada ibu hamil
a. Teori kelainan vaskularisasi plasenta.
Pada kehamilan normal, rahim dan plasenta mendapat aliran darah dari
cabang-cabang arteri uterine dan arteria ovarika. Kedua pembuluh darah
tersebut menembus miometrium memberi cabang arteria radialis. Arteria
radialis menembus endometrium menjadi arteri basalis dan arteri basalis
memberi cabang arteri spiralis. Pada hamil normal, terjadi invasi trofoblas
ke dalam lapisan otot arteri spiralis, yang menimbulkan degenerasi
lapisan otot tersebut sehingga terjadi dilatasi arteri spiralis. Invasi
trofoblas juga memasuki jaringan sekitar arteri spiralis, sehingga jaringan
matriks menjadi gembur dan memudahkan lumen arteri spiralis
mengalami distensi dan dilatasi. Distensi dan vasodilatasi lumen artteri
Sumber :
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6466/1/09E00704.pdf_1
6. Mekonium (+) , fisiologis atau patologis?jika fisiologis, keadaan apa
yang menyebabkan patologis?
Ketuban pecahair ketuban keluar dengan dorongan kuat tali pusat
ikut terbawa dengan arus air ketubankarena terjadi hambatan oleh
kepala janin maka tali pusat membumbung atau berada di atas
Perubahan pernafasan
Peningkatan aktivitas fisik dan pemakaian oksigen, terlihat dari
peningkatan frekwensi pernafasan. Hyperventilasi dapat
menyebabkan alkalosis respiratorik (pH meningkat ), hypoksia
dan hypocapnea (CO2 menurun).
- Perubahan musskulusskeletal
System mangalami stress selama persalinan. Nyeri punggung
dan nyeri sendi (tidak berkaitan dengan posisi janin) terjadi
sebagai akibat semakin rengganggnya sendi pada masa atrem.
- Perubahan neurology
Perubahan sensori terjadi pada saat wanita memasuki tahap
pertama persalinan
- Perubahan pencernaan
Ibu dapat mengalami diare pada awal persalinan. Mual dan
sendawa dapat tarjadi sebagai respon reflek terhadap dilatasi
servik lengkap
- Perubahan Endokrin
System endokrin aktif selama persalinan. Permulaan persalinan
dapat diakibatkan oleh penurunan kadar progesterone dan
peningkatan kadar estrogen, prostaglandin serta oksitosin.
b. KALA II PERSALINAN
Merupakan stadium ekpulsi, berlangsung mulai dari dilatasi serviks
lengkap hingga kelahiran bayi.
Kala II berlangsung selama rata-rata hingga 1 jam pada
primigravida dan selama 15-30 menit pada multipara.
Kala II terjadi dengan kontraksi uterus yang kuat, penggunaan otot
abdomen dan diafragma untuk menekan janin kebawah, pergeseran
otot dasar panggul, dilatasi vagina, penipisan dan pemanjangan
perineum, serta penonjolan vulva yang puncaknya adalah dengan
kelahiran bayi.
-
Perubahan Fisiologis
a. Perubahan pernafasan
Pada tahap kedua persalinan jika wanita tidak diberi obat-obatan
maka dia akan mengkonsumsi oksigen hampir 2x lipat.
Kecemasan juga akan meningkatkan pemakaian oksigen.
b. Perubahan integument
Jelas terlihat khususnya pada daya distensibilitas daerah introitus
vagina. Tingkatannya berbeda-beda pada setiap individu.
Meskipun daerah itu dapat meregang namun dapat terjadi
robekan-robekan kecil pada kulit sekitar introitus vagina
sekaligus tidak dilakukan episiotomi.
c. Perubahan musculoskeletal
Proses persalinan itu sendiri dan gerakan meluruskan jari-jari
kaki dapat menimbulkan kram kaki
d. Perubahan Neurologi
Endorphin endogen meningkatkan ambang nyeri dan
menimbulkan sedasi. Selain itu anasthesi fisiologis jaringan
perineum, yang ditimbulkan tekana bagian presentasi
menurunkan persepsi nyeri.
e. Perubahan pencernaan
Bibir dan mulut dapat menjadi kering akibat wanita bernafas
melalui mulut, dehidrasi dan sebagai respon emosi terhadap
persalinan. Selama kala II, motilitas dan dan absorpsi saluran
cerna menurun dan pengosongan lambung menjadi lambat.
Wanita seringkali merasa mual dan memuntahkan makanan
yang belum dicerna setelah bersalin.
c. KALA III PERSALINAN
Kala III persalinan dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya
placenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Setelah bayi lahir, ukuran uterus berkurang dan mengalami
kontraksi dan retraksi sehingga placenta terangkat dari dinding
uterus.
Proses ini dapat menghabiskan waktu 5-30 menit dengan kontraksi
tiap 2-3 menit
Perubahan Fisiologis
kontraksi terus berlangsung dan ukuran rongga uterus
mengecil karena terjadi pengurangan dalam ukuran tempat
uterus melekatnya placenta.
sebagian dari pembuluh darah yang kecil akan robek saat
placenta lepas. Tempat melekatnya placenta akan berdarah
terus sehingga uterus seluruhnya berkontraksi.
setelah placenta lahir, dinding uterus berkontraksi dan
menekan semua pembuluh darah sehingga menghentikan
perdarahan dari tempat melekatnya placenta.
Tanda-tanda lepasnya Placenta :
a. Perubahan bentuk dan tinggi fundus.
Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai
berkontraksi, uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi
fundus biasanya dibawah pusat. Setelah uterus
berkontraksi dan placenta terdorong ke bawah, uterus
berbentuk segitiga atau seperti buah per atau alpukat dan
Arif,dkk.
2001.Kapita
Selekta
Kedokteran
Edisi
Pemeriksaan urinalisis
Ditemukan protein dalam urine.
b. Pemeriksaan Radiologi
-
Ultrasonografi
Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan
intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan
ketuban sedikit.
Kardiotografi
Diketahui denyut jantung janin lemah.
Pemeriksaan amnion
Cara ??
Etiologi
Factor resiko
Penatalaksanaan
a. Pengobatan Medisinal
Pola makan
d. Penatalaksanaan
i. Diet
1. Utk memberikan zat gizi yg diperlukan bg
ibu dan janin