Anda di halaman 1dari 49

LBM 1 SGD 5

Step 1
1. Kelenjar
Organ tubuh yang mensitesis suatu zat untuk dikeluarkan.
Misal: kelenjar endokrin (sekresinya dimasukkan dalam
darah), dan eksokrin (sekresinya ke rongga tubuh), parakrin
(?), autokrin (?)
2. Metabolisme
Sejumlah proses pembentukan atau penguraian baik fisik
atau kimia dalam tubuh // pembentukan dan penyimpanan
anabolisme; penguraian katabolisme //
3. Hormone
Dari bahasa yunani, artinya membuat gerakan atau
membangkitkan // Zat kimia yang dihasilkan oleh endokrin //
zat kimia yg dihasilkan kelenjar yg punya organ target
spesifik yg mempengaruhi kerja organ target
4. Umpan balik
Sejumlah hormone yg dikeluarkan dr kelenjar yg dikeluarkan
sesuai kebutuhan yg dipengaruhi oleh umpan balik negative
(membatasi sejumlah hormone yg dikeluarkan agar tidak
berlebihan) dan umpan balik positive
5. Hypothalamus
Bagian di encephalon dan bagian dr dinding lateral ventrical
ketiga
6. Hipofise
Kelenjar yg mengawasi keteraturan aktivitas kelenjar lainnya
dimana getah hormone itu berguna untuk pertumbuhan
7. Organ target
Organ spesifik yg dituju oleh sekresi hormone tertentu
8. Sekresi
Proses pengeluaran zat yg masih bermanfaat bagi tubuh (ex:
hormone)
9. Ekskresi

1
Proses pengeluaran zat yg tidak dibutuhkan tubuh (ex: feses,
urin, keringat)

STEP 2

1. Kelenjar apa saja yg ditubuh yg menghasilkan hormone?


2. Letak kelenjar dimana?
3. Fungsi utama system endokrin/hormone?
4. Penggolongan hormone?
5. Bagaimana sintesis, pelepasan, transport, metabolisme,
eliminasi, dan inaktivasi, serta pengaturan hormone?
6. Hormone hipofise dan hipotalamus (organ yg dipengaruhi
apa saja?)
7. Pengaruh hormon terhadap fungsi metabolisme tubuh?
8. 5 aksis hormone dalam mempengaruhi organ target?

STEP 3

1. Kelenjar apa saja yg ditubuh yg menghasilkan hormone?


a. Tiroid,
b. paratiroid,
c. adrenal/suprarenal,
d. pancreas,
e. testis,
f. ovarium,
g. hipotalamus,
h. hipofise posterior dan anterior

2. Letak kelenjar dimana?


a. Tiroid dibawah kedua sisi laring sebelah anteriol
trachea
b. paratiroid, belakang kelenjar tiroid
c. adrenal/suprarenal, diatas ginjal
d. pancreas, epigastrium dan hipokondrium sinistra
e. testis, di skrotum
f. ovarium, hipogastrium sinistra dan dextra
g. hypothalamus, (?)

2
a. hipofise di dasar otak dalam cekungan sella tursika

3. Fungsi utama system endokrin/ system hormone?


a. Merangsang atau menghambat pertumbuhan
b. Mekanisme apoptosis
c. Pengaturan metabolisme
d. Mengatur siklus reproduksi
e. Mengatur respon kekebalan tubuh
f. Mengatur suhu tubuh
g. Mengatur kadar gula
h. Mengatur psikis
i. Respon terhadap cedera

4. Penggolongan hormone?
a. Berdasarkan radius aksi
Endokrin, parakrin, autokrin
b. Berdasarkan komposisi kimia
Amine, polypeptide, steroid
c. Berdasar sifat kelarutan molekul hormone
lipofilik (larut dlm lemak) ex: ketokolamin dan steroid;
dan hidrofilik (larut dalam air)
d. Berdasar lokasi reseptor hormone
a. Hormone yg berikatan dg reseptor intraseluler
b. Hormone yg berikatan dg reseptor permukaan
sel/plasma membrane (glucagon, TSH, antipiuretic
hormone). Macam messenger cGMP, cAMP, kalsium,
fosfatidilinositol.
e. Berdasar sel sasaran
Tropic (fungsi utama mengatur kelenjar endokrin lain) dan
non tropic (menimbulkan pengaruh pada jaringan sasaran
yg non endokrin)

5. Bagaimana sintesis, pelepasan, transport, metabolisme,


eliminasi, dan inaktivasi, serta pengaturan hormone?

6. Hormone hipofise dan hipotalamus, organ yg dipengaruhi


apa saja?
3
a. Hipofise
- P prolaktin anterior
Organ : kelenjar mamae
fungsi : memicu produksi asi, perkembangan glandula
mamae
- A ACTH anterior
Organ: zona fasikulata dan retikularis korteks adrenal
Fungsi: merangsang sekresi kortisol
ADH posterior
Organ: ginjal dan arteri
Fungsi: meningkatkan reabsorpsi H2O, menimbulkan
vasokontriksi
- T TSH
Organ: sel folikel tiroid
Fungsi: merangsang triodotironin dan tetraiodotironin
- O oksitosin posterior
Organ: glandula mamae
Fungsi: peningkatan sekresi asi
- F FSH anterior
Organ:
Fungsi: menimbulkan pertumbuhan folikel di ovarium
dan pematangan sperma di sel setori testis
- I
- S
- I
- O
- L LH anterior
Organ: folikel ovarium dan corpus luteum (wanita), sel
interstitium leydig di testis (pria)
Fungsi: menstimulasi sel leydig dan memproduksi
testosterone, menyebabkan ovulasi dan membentuk
corpus luteum dan ovarium, merangsang produksi
estrogen dan progesterone oleh ovarium, merangsang
produksi testosterone oleh testis
- O
- G GH anterior
Organ: tulang ; jaringan lunak, hati

4
Fungsi: @tulang : merangsang pertumbuhan tulang
dan jaringan lunak, anabolisme protein, mofilisise
lemak dan konversi glukosa. @hati: merangsang sekresi
somastostatin

Intermedien :
MSH
Fungsi: memacu melanosit menghasilkan pigmen
Organ: melanosit

b. Hipotalamus
- TRH (tirotropin releasing hormone)
- CRH (corticotrophin releasing hormone)
- GnRH (gonadotropin releasing hormone)
- GHRH (growth hormone releasing hormone)
- GHIH (growth hormone inhibitor hormone)
- PRH (prolactine releasing hormone)
- PIH (prolactin inhibitor hormone)
Organ sasaran : daerah hipofise anterior
Fungsi : Mengontrol pengeluaran hipofise anterior

7. Pengaruh hormon terhadap fungsi metabolisme tubuh?


a. Metabolisme karbohidrat
- Insulin penyerapan, penggunaan, dan penyimpanan
nutrient sel, mengatur konsentrasi glukosa,
menurunkan konsentrasi glukosa
- Kortisol mengatur metabolisme karbo, protein, lemak
- Tiroksin mengatur laju metabolisme (T4)
- Glucagon menaikkan glukosa darah
- GH anabolisme protein, movilizais lemak, konversi
glukosa
- Triiodortironin mengatur laju metabolisme (T3)

b. Metabolisme kalsium
- Kalsitonin menurunkan kalsium dalam darah
- Parathormone mengatur konsentrasi ion Ca2+ dalam
cairan ekstraseluler

5
8. 5 aksis hormone dalam mempengaruhi organ target?

STEP 4

MAPING

STEP 5

1. Kelenjar apa saja yg ditubuh yg menghasilkan hormone?


2. Letak kelenjar dimana?
3. Fungsi utama system endokrin/hormone?
4. Penggolongan hormone?
5. Bagaimana sintesis, pelepasan, transport, metabolisme,
eliminasi, dan inaktivasi, serta pengaturan hormone?
6. Hormone hipofise dan hipotalamus (organ yg dipengaruhi
apa saja?)
7. Pengaruh hormon terhadap fungsi metabolisme tubuh?
8. 5 aksis hormone dalam mempengaruhi organ target?

STEP 6
9. Kelenjar apa saja yg ditubuh yg menghasilkan hormone?
Kelenjar-kelenjar sistem endokrin, yaitu:
a. Kelenjar hipofisis anterior dan posterior
b. Kelenjar tiroid
c. Kelenjar paratiroid
d. Dua kelenjar adrenal
e. Pulau-pulau Langerhans pada pankreas endokrin
f. Dua ovarium
g. Dua testis

6
h. Kelenjar pineal
i. Kelenjar timus
Sloane, Ethel. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. EGC. 2003.

10. Letak kelenjar dimana?

a. Kelenjar hipofisis anterior dan posterior


Melekat di bagian dasar infundibulum (batang hipotalamus), terletak
pada lekukakan berbentuk pelana di tulang sfenoid (sella tursica)
dan terbungkus dalam perpanjangan dura mater.

7
b. Kelenjar tiroid
Terletak di anterior cartilago thyroidea di bawah laring setinggi
vertebra cervicalis 5 sampai vertebra thorakalis 1.
c. Kelenjar paratiroid
Terletak di permukaan posterior kelenjar tiroid dan dipisahkan dari
kelenjar tiroid oleh kapsul-kapsul jaringan ikat.

8
d. Dua kelenjar adrenal
Berada di kutub atas ginjal.

e. Pulau-pulau Langerhans pada pankreas endokrin

9
Terletak di belakang dan sedikit di bawah lambung dalam abdomen
(epigastrium, kuadran kiri atas)

f. Dua ovarium
terletak di setiap sisi uterus, di bawah dan di belakang tuba fallopii.

g. Dua testis

10
testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus
spermatikus dan terletak di dalam skrotum. diantara daerah inguinal
atau supra pubis; di dalam skrotum, sebuah kantung di antara
lipatan paha atas.
h. Kelenjar pineal (epifisis serebri)
Terletak di langit-langit ventrikel ketiga otak.
i. Kelenjar timus
Terletak di bagian posterior toraks terhadap sternum dan melapisi
bagian atas jantung

Sloane, Ethel. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. EGC. 2003.

(http://medicastore.com/penyakit/9/Biologi_Sistem_Pencernaan.htm
l / diakses 04 Oktober 2010 Scanlon, Valerie., 2007. Buku Ajar
Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Sirregar, Haris., 1995. Fisiologi Gastrointestinal. Fakultas
Kedokteran UNHAS. Makassar.
Anatomi Pisiologi untuk Mahasiswa keperawatan \penulis,
Syaifudin;editor Monika ester,-Edisi3-Jakarta:EGC.2006)
(Scanlon.2007.Essentials of Anatomy and Physiology.Philadelphia: FA
Davish Company)

11. Fungsi utama system endokrin/hormone?

Mengontrol/ mengkoordinasikan aktivitas berbagai organ tubuh, dengan


cara :
1. Mengubah reaksi kimia dalam sel
2. Mengubah permiabilitas membran
http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliah-pdf/HORMON-15%20%5BCompatibility
%20Mode%5D.pdf

Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf untuk mengatur dan


mengkoordinasikan aktivitas tubuh, seperti:
a. Reproduksi dan laktasi
b. Proses sistem kekebalan tubuh
c. Keseimbangan asam basa
d. Asupan cairan, keseimbangan volume cairan intravaskular dan
ekstravaskular
e. Metabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat
f. Digesti, absorpsi, dan distribusi nutrien
g. Tekanan darah
h. Tahanan tekanan
i. Adaptasi terhadap perubahan lingkungan
(Sloane, Ethel. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. EGC. 2003.)

11
Membedakan sistem saraf dan sistem reproduksi pada janin yang
sedang berkembang
Menstimulasi urutan perkembangan
Mengkoordinasi sistem reproduksi
Memelihara lingkungan internal optimal

(Ismail, S.Kep, Ns. M. Kes, FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN)

12. Penggolongan hormone?


Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya:
1.Golongan Steroidturunan dari kolestrerol
2.Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
3.Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil
Thyroid,Katekolamin
4.Golongan Polipeptida/Protein
Insulin,Glukagon,GH,TSH

12
Steroid: terbuat dari kolesterol; Contohnya steroid sex dari testis dan
ovarium (testosterone, estrogen, dan progesterone) dan kortikosteroid
yang dihasilkan kelenjar medulla adrenal.

Peptida: rangkaian dari 3-200 atau lebih asam amino. Contohnya


oksitosin dan ADH yang dihasilkan oleh neurohipofisis serta seluruh
hormone yang disekresikan hipotalamus selain dopamine. Proses
sintesisnya sama seperti sintesis protein, yaitu dimulai dengan
transkripsi, translasi, dan penyusunan rangkaian asam amino sesuai
kodon yang ada. Rangkaian yang masih inaktif ini disebut
preprohormon yang memiliki sinyal peptida hydrophobic yang
dibawa ke RE kasar. Di sini sinyal peptide tadi dipotong dan tersisa
prohormone. Prohormon dibawa ke badan golgi yang kemudian
dibungkus dan siap disekresikan. Contoh: insulin

13
1.
Badan golgi memotong bagian yang bernama C peptide sebelum
menjadi insulin yang termasuk ke dalam jenis polypeptide (51 asam
amino).
Monoamine: mencakup neurotransmitter, contohnya: epinefrin,
norepinefrin, dopamine, melatonin, dan hormone tiroid.

14
Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormone:
1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air
. Berdasarkan lokasi reseptor hormone:
1.Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
2.Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)
Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam
sel : kelompok
Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa
cAMP,cGMP,Ca2+, Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator
intraseluler

15
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/biokimia-
mutiara2.pdf

Berdasarkan radius aksi


Parakrin: bekerja lokal disekitar sel penghasil hormon, seperti
pada kerja steroid sex di ovarium, angiotensin 2 di ginjal
Juxtakrin: hormon pada membran suatu sel dapat berinteraksi
secara langsung dengan reseptor pada sebuah sel juxtapose.
Contohnya, faktor pertumbuhan hematopoetic dan diberi istilah
regulasi juxtakrin
Autokrin: hormon dapat bekerja pada sel dimana ia diproduksi,
hormon dilepaskan sel dan bekerja pada reseptor yang terletak
pada sel yang sama, kerja autokrin dapat terjadi pada sel kanker
yang mensintesis bermacam produk onkogen, dimana kerja pada
sel yang sama untuk merangsang bagian sel dan pertumbuhan
sel kanker, hormon dapat bekerja di dalam sel tanpa dilepaskan
(efek intrakrin), contohnya insulin dilepaskan oleh sel beta
pankreas dapat dihambat oleh sel yang sama, dan somatostatin
yang dilepaskan dari sel D pankreas dapat menghambatnya.
Endokrin: mensekresi substansi aktif secara internal, sedangkan
eksokrin mensekresi keluar tubuh melalui kelenjar keringat atau
duktus pada saluran gastrointestinal
Intrakrin: dibentuk dalam sel dan digunakan sel itu sendiri tanpa
dikeluarkan dari sel
(Lange, Basic & Clinic Endocrinology)
Berdasar sel sasaran
Ditinjau dari fungsinya, hormon dibedakan atas:
1. Hormon tropik
Hormon tropik adalah hormon yang fungsi
utamanya mengatur produksi dan sekresi hormon
dari kelenjar endokrin lain.
(pengaruhi kelenjar endokrin yang lain terutama reproduksi
dan stress)
1. TSH : Thyroid Stimulating Hormon
2. LH : Luteinizing Hormon
3. FSH : Follicle Stimulating Hormon
4. ACTH : Adreno Corticotropic Hormon
5. LTH : Luteotropic Hormon
2. Hormon non-tropik
Hormon non-tropik adalah hormon yang berfungsi
mempengaruhi jaringan sasaran (sel target) yang
bersifat non endokrin.
16
(Nunuk Mulandari, ENDOKRINOLOGI)

13. Bagaimana sintesis, pelepasan, transport, metabolisme,


eliminasi, dan inaktivasi, serta pengaturan hormone?
Cara pelepasan hormone dibagi menjadi 2 golongan :
1. Yang disimpan dalam vesikel membrane
Hormon-hormon ini dilepaskan dari 1 sel endokrin oleh fusi /
bersatunya vesikel membrane dengan membrane plasma, sebagai
respon terhadap rangsangan untuk sekresi. Contoh: Hormon
polypeptide
2. Yang disekresi segera setelah disintesis dengan cara tidak diantarai
oleh fusi vesikel membrane. Contoh: Hormon steroid.

Transport

Hormon yang larut air (peptide dan katekolamin) terlarut dalam


plasma dan dibawa dari tempat sintesisnya ke jaringan target,
tempat hormone tersebut berdifusi keluar dari kapiler, ke dalam
cairan interstisial, dan akhirnya ke jaringan target.

Sebaliknya , hormone steroid dan tiroid beredar dalam darah


terutama dalam bentuk ikatan dengan protein plasma. Biasanya
kurang dari 10 persen hormone tiroid atau steroid , terdapat dalam
bentuk bebas dalam darah. Contohnya , lebih dari 99% tiroksin
dalam darah terikat pada protein plasma. Akan tetapi , hormone
yang terikat pada protein tidak dapat berdifusi dengan mudah
menyeberangi kapiler dan mencapai jaringan targetnya dan
karenanya, tidak memiliki aktivitas biologis sampai hormone
tersebut berdisosiasi dari protein plasma.

Sejumlah besar hormon yang terikat pada protein bertindak sebagai


cadangan, yang akan menggantikan konsentrasi hormone bebas
ketika hormon tersebut terikat pada reseptor target atau hilang dari
sirkulasi. Pengikatan hormon pada protein plasma akan sangat
memperlambat bersihannya dari plasma

17
(Guyton Arthur C.2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC)

Mekanisme
Reseptor hormon dan aktivitasinya
Langkah pertama kerja suatu hormon adalah pengikatan hormon
pada reseptor spesifik di sel target. Sel yang tidak memiliki
reseptor untuk hormone tersebut tidak akan berespons. Reseptor
untuk beberapa hormone terletak pada membrane sel target,
sedangkan reseptor hormone terletak di sitoplasma atau di
nukleus. Ketika hormone terikat pada reseptornya ,hal tersebut
biasanya akan menginisiasi serangkaian reaksi dalam sel ,
dengan setiap tahap reaksi yang semakin teraktivitasi sehingga
sejumlah kecil konsentrasi hormone bahkan dapat mempunyai
pengaruh yang besar.
Lokasi berbagai jenis reseptor hormone secara garis besar
adalah :
Di dalam permukaan atau pada permukaan membrane sel

18
Di dalam sitoplasma sel
Di dalam nukleus sel
o
(Guyton Arthur C.2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC)

Inaktivasi

KELENJAR YANG HORMON YANG FUNGSI HORMON


MENGHASILKAN DIHASILKAN

KEL.HIPOFISIS Hormon pertumbuhan Pertumbuhan bagi hampir


ANTERIOR seluruh sel dalam jaringan

Adenokortikotropin Menyebabkan korteks adrenal


mensekresi hormon2
adrenokortikal

Hormon perangsang Kel.tiroksin mensekresi tiroksin


tiroid dan triiodotironin

Pertumbuhan folikel dlm ovarium


sebelum ovulasi,meningkatkan
Hormon perangsang
pembentukan sperma dlm testis
folikel

Memainkan peran penting dlm


menimbulkan
Hormon lutein
pros.ovulasi,menimbulkan
sekresi hormon kelamin wanita
olh ovarium dan testosteron olh
testis.

Prolaktin Meningkatkan perkembangan


payudara dan sekresi air susu

19
KEL.HIPOFISIS Menyebabkan ginjal menahan
POSTERIOR air,shg meningkatkan air didlm
tubuh,pada konsentrasi tinggi
Hormon antidiuretik akn menyempitkan pembuluh
darahdiseluruh tubuh dan
menaikkan tekanan darah

Membuat kontraksi uterus


selama proses
persalinan,membantu
Oksitosin pengeluaran bayi;membuat sel2
mieloepitelial dlm payudara
kontraksi shg mengeluarkan air
susu saat bayi menghisapnya.

KORTEKS ADRENAL Kortisol Mengatur metabolisme


karbohidrat,lemak,dan protein

Mengurangi ekskresi Na olh


ginjal dan meningkatkan ekskresi
aldosteron
kalium,shg meningkatkan jml Na
dan menurunkan jml kalium
dalam tubuh.

KEL.TIROID Meningkatkan kecepatan reaksi


kimia dlm hampir semua
Tiroksin dan
tubuh,jd meningkatkan tingkat
triiodotironin
metabolisme tubuh umum

Memacu pengendapan kalsium


didlm tulang shg menurunkan
Kalsitonin
konsentrasi kalsium dlm cairan
ekstraseluler.

PULAU Memacu masuknya glukosa


LANGERHANS kedalam seluruh sel
Insulin
tubuh,dimana cara ini mengatur
KEL.PANKREAS
kecepatan metabolisme dari
hampir semua karbohidrat

Glukagon Meningkatkan sintesis dan


pelepasan glukosa dari hati

20
masuk kesirkulasi cairan tubuh.

OVARIUM Merangsang perkembangn organ


kelamin wanita,payudara dan
Estrogen
berbagai sifat kelamin sekunder

Merangsang sekresi cairan


uterus olh kel.endometrium
Progesteron
uterus jg membantu
meningkatkan perkembangan
aparatus sekretorik payudara

TESTIS Merangsang perkembangan


organ kelamin pria,jg
Testosteron
meningkatkan perkembangan
sifat2 kelamin sekunder pria.

Mengatur konsentrasi ion Ca2+


dlm cairan ekstra seluler dg cara
KEL.PARATIROID Parathormon
mengatur:absorbsi kalsium dari
usus,ekskresi kalsium olh
ginjal,pelepasan kalsium dr
tulang.

PLASENTA Meningkat pertumbuhan korpus


luteum dan sekresi estrogen dan
Human cronic
progesteron olh korpus luteum
gonadotropin

Estrogen Meningkatkan pertumbuhan


organ kelamin ibu dan beberapa
jaringan janin.

Membantu perkembangan kusus


dari endometrium uterus dlm
implantasi tahap lanjut dr ovum
yg sdh difertilisasi,mgkn
meningkatkan perkembangan
Progesteron beberapa jaringan dan organ
janin,meningkatkan
perkembangan aparatus
sekretorik dari payudara ibu.

Human Meningkatka pertumbuhan

21
somatomammotropin beberapa jaringan janinserta
membantu perkembangan
payudra ibu.

a. Kelenjar hipofisis anterior dan posterior


b. Kelenjar tiroid

c. Biosintesis Hormon Thyroid

Iodium adalah adalah bahan dasar yang sangat penting dalam biosintesis hormon
thyroid. Iodium yang dikonsumsi diubah menjadi iodida kemudian diabsorbsi.
Kelenjar thyroid mengkonsentrasikan iodida dengan mentransport aktif iodida dari
sirkulasi ke dalam koloid. Mekanisme transport tersebut dikenal dengan iodide
trapping mechanism. Na+ dan I- ditransport dengan mekanisme cotransport ke
dalam sel thyroid, kemudian Na+ dipompa ke interstisial oleh Na+-K+ATPase.1
Di dalam kelenjar thyroid, iodida mengalami oksidasi menjadi iodium. Iodium
kemudian berikatan dengan molekul tirosin yang melekat ke tiroglobulin.
Tiroglobulin adalah molekul glikoprotein yang disintesis oleh retikulum endoplasma
dan kompleks Golgi sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140
asam amino tirosin.1, 2

Enzim yang berperan dalam oksidasi dan pengikatan iodida adalah thyroid
peroksidase. Senyawa yang terbentuk adalah monoiodotirosin (MIT) dan
diodotirosin (DIT). Dua molekul DIT kemudian mengalami suatu kondensasi
oksidatif membentuk tetraiodotironin (T4). Triiodotironin (T3) mungkin terbentuk
melalui kondensasi MIT dengan DIT. Sejumlah kecil reverse triiodotironin (rT3) juga
terbentuk, mungkin melalui kondensasi DIT dengan MIT. Dalam thyroid manusia
normal, distribusi rata-rata senyawa beriodium adalah 23 % MIT, 33 % DIT, 35 % T4
dan 7 % T3. RT3 dan komponen lain terdapat hanya dalam jumlah yang sangat
sedikit.1, 2, 3, 11

Sekresi Hormon Thyroid

Sel-sel thyroid mengambil koloid melalui proses endositosis. Di dalam sel, globulus
koloid menyatu dengan lisosom. Ikatan peptida antara residu beriodium dengan
tiroglobulin terputus oleh protease di dalam lisosom, dan T4, T3, DIT serta MIT
dibebaskan ke dalam sitoplasma. T4 dan T3 bebas kemudian melewati membran sel
dan dilepaskan ke dalam sirkulasi.1, 2, 11

MIT dan DIT tidak disekresikan ke dalam darah karena iodiumnya sudah
dibebasakan sebagai akibat dari kerja intraselular iodotirosin dehalogenase. Hasil

22
dari reaksi enzimatik ini adalah iodium dan tirosin. Iodium digunakan kembali oleh
kelenjar dan secara normal menyediakan iodium dua kali lipat dibandingkan dengan
yang dihasilkan oleh pompa iodium.1, 2, 11

Transport dan Metabolisme Hormon Thyroid

Hormon thyroid yang bersirkulasi dalam plasma terikat pada protein plasma, yaitu:
globulin pengikat tiroksin (thyroxine-binding globulin, TBG), prealbumin pengikat
tiroksin (thyroxine-binding prealbumin, TBPA) dan albumin pengikat tiroksin
(thyroxine-binding albumin, TBA). Kebanyakan hormon dalam sirkulasi terikat pada
protein-protein tersebut dan hanya sebagian kecil saja (kurang dari 0,05 %) berada
dalam bentuk bebas. 1, 2, 12
Hormon yang terikat dan yang bebas berada dalam keseimbangan yang reversibel.
Hormon yang bebas merupakan fraksi yang aktif secara metabolik, sedangkan fraksi
yang lebih banyak dan terikat pada protein tidak dapat mencapai jaringan sasaran.1,
2, 12
Dari ketiga protein pengikat tiroksin, TBG merupakan protein pengikat yang paling
spesifik. Selain itu, tiroksin mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap protein
pengikat ini dibandingkan dengan triiodotironin. Akibatnya triiodotironin lebih
mudah berpindah ke jaringan sasaran. Faktor ini yang merupakan alasan mengapa
aktifitas metabolik triiodotironin lebih besar.1, 2, 12
Perubahan konsentrasi TBG dapat menyebabkan perubahan kadar tiroksin total
dalam sirkulasi. Peningkatan TBG, seperti pada kehamilan, pemakaian pil
kontrasepsi, hepatitis, sirosis primer kandung empedu dan karsinoma hepatoselular
dapat mengakibatkan peningkatan kadar tiroksin yang terikat pada protein.
Sebaliknya, penurunan TBG, misalnya pada sindrom nefrotik, pemberian
glukokortikoid dosis tinggi, androgen dan steroid anabolik dapat menyebabkan
penurunan kadar tiroksin yang terikat pada protein.12
Hormon-hormon thyroid diubah secara kimia sebelum diekskresi. Perubahan yang
penting adalah deiodinasi yang bertanggung jawab atas ekskresi 70 % hormon yang
disekresi. 30 % lainnya hilang dalam feses melalui ekskresi empedu sebagai
glukuronida atau persenyawaan sulfat. Akibat deiodinasi, 80 % T4 dapat diubah
menjadi 3,5,3-triiodotironin, sedangkan 20 % sisanya diubah menjadi reverse
3,3,5-triiodotironin (rT3) yang merupakan hormon metabolik yang tidak aktif.12

Mekanisme Kerja Hormon Thyroid

Mekanisme kerja hormon thyroid ada yang bersifat genomik melalui pengaturan
ekspresi gen, dan non genomik melalui efek langsung pada sitosol sel, membran dan
mitokondria.1, 12

23
Mekanisme kerja yang bersifat genomik dapat dijelaskan sebagai berikut, hormon
thyroid yang tidak terikat melewati membran sel, kemudian masuk ke dalam inti sel
dan berikatan dengan reseptor thyroid (TR). T3 dan T4 masing-masing berikatan
dengan reseptor tersebut, tetapi ikatannya tidak sama erat. T3 terikat lebih erat
daripada T4.1,12
Kompleks hormon-reseptor kemudian berikatan dengan DNA melalui jari-jari zinc
dan meningkatkan atau pada beberapa keadaan menurunkan ekspresi berbagai gen
yang mengkode enzim yang mengatur fungsi sel.1, 12
Ada dua gen TR manusia, yaitu gen reseptor pada kromosom 17 dan gen reseptor
pada kromosom 3. Dengan ikatan alternatif, setiap gen membentuk paling tidak dua
mRNA yang berbeda, sehingga akan terbentuk dua protein reseptor yang berbeda.
TR2 hanya ditemukan di otak, sedangkan TR1, TR2 dan TR1 tersebar secara
luas. TR2 berbeda dari ketiga reseptor yang lain, yaitu tidak mengikat T3 dan
fungsinya belum diketahui. Reseptor thyroid (TR) berikatan dengan DNA sebagai
monomer, homodimer dan heterodimer bersama dengan reseptor inti yang lain.1, 12
Dalam hampir semua kerjanya, T3 bekerja lebih cepat dan 3-5 kali lebih kuat
daripada T4. Hal ini disebabkan karena ikatan T3 dengan protein plasma kurang
erat, tetapi terikat lebih erat pada reseptor hormon thyroid.1, 12

Efek Hormon Thyroid

Secara umum efek hormon thyroid adalah meningkatkan aktifitas metabolisme pada
hampir semua jaringan dan organ tubuh, karena perangsangan konsumsi oksigen
semua sel-sel tubuh. Kecepatan tumbuh pada anak-anak meningkat, aktifitas
beberapa kelenjar endokrin terangsang dan aktifitas mental lebih cepat.3

Efek Kalorigenik Hormon thyroid


T4 dan T3 meningkatkatkan konsumsi O2 hampir pada semua jaringan yang
metabolismenya aktif, kecuali pada jaringan otak orang dewasa, testis, uterus,
kelenjar limfe, limpa dan hipofisis anterior.1 ,2, 13
Beberapa efek kalorigenik hormon thyroid disebabkan oleh metabolisme asam lemak
yang dimobilisasi oleh hormon ini. Di samping itu hormon thyroid meningkatkan
aktivitas Na+-K+ATPase yang terikat pada membran di banyak jaringan.1, 2, 13
Bila pada orang dewasa taraf metabolisme ditingkatkan oleh T4 dan T3, maka akan
terjadi peningkatan ekskresi nitrogen. Bila masukan makanan tidak ditingkatkan
pada kondisi tersebut, maka protein endogen dan simpanan lemak akan diuraikan
yang berakibat pada penurunan berat badan.1, 2

Efek Hormon Thyroid pada Sistem Saraf


Hormon thyroid memiliki efek yang kuat pada perkembangan otak. Bagian SSP yang

24
paling dipengaruhi adalah korteks serebri dan ganglia basalis. Di samping itu,
kokhlea juga dipengaruhi. Akibatnya, defisiensi hormon thyroid yang terjadi selama
masa perkembangan akan menyebabkan retardasi mental, kekakuan motorik dan
ketulian.1, 2
Hormon thyroid juga menimbulkan efek pada refleks. Waktu reaksi refleks regang
menjadi lebih singkat pada hipertiroidisme dan memanjang pada hipotiroidisme. 1
Pada hipertiroidisme, terjadi tremor halus pada otot. Tremor tersebut mungkin
disebabkan karena peningkatan aktivitas pada daerah-daerah medula spinalis yang
mengatur tonus otot.2

Efek Hormon Thyroid pada Jantung


Hormon thyroid memberikan efek multipel pada jantung. Sebagian disebabkan
karena kerja langsung T3 pada miosit, dan sebagian melalui interaksi dengan
katekolamin dan sistem saraf simpatis.1, 2
Hormon thyroid meningkatkan jumlah dan afinitas reseptor -adrenergik pada
jantung, sehingga meningkatkan kepekaannya terhadap efek inotropik dan
kronotropik katekolamin.1, 2
Hormon-hormon ini juga mempengaruhi jenis miosin yang ditemukan pada otot
jantung. Pada pengobatan dengan hormon thyroid, terjadi peningkatan kadar
myosin heavy chain- (MHC-), sehingga meningkatkan kecepatan kontraksi otot
jantung.1, 2

Efek Hormon Thyroid pada Otot Rangka


Pada sebagian besar penderita hipertiroidisme terjadi kelemahan otot (miopati
tirotoksisitas). Kelemahan otot mungkin disebabkan oleh peningkatan katabolisme
protein. Hormon thyroid mempengaruhi ekspresi gen-gen myosin heavy chain
(MHC) baik di otot rangka maupun otot jantung. Namun , efek yang ditimbulkan
bersifat kompleks dan kaitannya dengan miopati masih belum jelas.1,2

Efek Hormon Thyroid dalam Sintesis Protein


Peranan hormon thyroid dalam peningkatan sintesis protein dapat dijelaskan
sebagai berikut: (1) Hormon thyroid memasuki inti sel, kemudian berikatan dengan
reseptor hormon thyroid. (2) Kompleks hormon-reseptor kemudian berikatan
dengan DNA dan meningkatkan transkripsi mRNA serta sintesis protein.1, 2, 12

Efek Hormon Thyroid pada Metabolisme Karbohidrat


Hormon thyroid merangsang hampir semua aspek metabolisme karbohidrat,
termasuk ambilan glukosa yang cepat oleh sel-sel, meningkatkan glikolisis,
meningkatkan glukoneogenesis, meningkatkan kecepatan absorbsi dari traktus

25
gastrointestinalis dan juga meningkatkan sekresi insulin dengan efek sekunder yang
dihasilkan atas metabolisme karbohidrat.2

Efek Hormon Thyroid pada Metabolisme Kolesterol


Hormon thyroid menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol plasma
turun sebelum kecepatan metabolisme meningkat, yang menunjukkan bahwa efek
ini tidak bergantung pada stimulasi konsumsi O2. Penurunan konsentrasi kolesterol
plasma disebabkan oleh peningkatan pembentukan reseptor LDL di hati, yang
menyebabkan peningkatan penyingkiran kolesterol oleh hati dari sirkulasi.1

Efek Hormon Thyroid pada Pertumbuhan


Hormon thyroid penting untuk pertumbuhan dan pematangan tulang yang normal.
Pada anak dengan hipotiroid, pertumbuhan tulang melambat dan penutupan epifisis
tertunda. Tanpa adanya hormon thyroid, sekresi hormon pertumbuhan juga
terhambat, dan hormon thyroid memperkuat efek hormon pertumbuhan pada
jaringan.1

Pengaturan Sekresi Hormon Thyroid

Fungsi thyroid diatur terutama oleh kadar TSH hipofisis dalam darah. Efek spesifik
TSH pada kelenjar thyroid adalah:
Meningkatkan proteolisis tiroglobulin dalam folikel
Meningkatkan aktifitas pompa iodida
Meningkatkan iodinasi tirosin
Meningkatkan ukuran dan aktifitas sel-sel thyroid
Meningkatkan jumlah sel-sel thyroid.1, 2
Sekresi TSH meningkat oleh hormon hipotalamus, thyrotropin releasing hormone
(TRH) yang disekresi oleh ujung-ujung saraf pada eminensia media hipotalamus.
TRH mempunyai efek langsung pada sel kelenjar hipofisis anterior untuk
meningkatkan pengeluaran TRHnya.2, 14
Salah satu rangsang yang paling dikenal untuk meningkatkan kecepatan sekresi TSH
oleh hipofisis anterior adalah pemaparan dengan hawa dingin. Berbagai reaksi emosi
juga dapat mempengaruhi pengeluaran TRH dan TSH sehingga secara tidak
langsung dapat mempengaruhi sekresi hormon thyroid.2 , 14
Peningkatan hormon thyroid dalam cairan tubuh akan menurunkan sekresi TSH
oleh hipofisis anterior. Bila kecepatan sekresi hormon thyroid meningkat sekitar 1,75
kali dari normal, maka kecepatan sekresi TSH akan turun sampai nol. Penekanan
sekresi TSH akibat peningkatan sekresi hormon thyroid terjadi melalui dua jalan,
yaitu efek langsung pada hipofisis anterior sendiri dan efek yang lebih lemah yang
bekerja melalui hipotalamus.2, 14

26
DAFTAR PUSTAKA

1. Ganong, William. Kelenjar Thyroid, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi kedua puluh. Jakarta,
McGraw-Hill & EGC. 2003.

2. Guyton, Arthur C. Hormon Thyroid, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, edisi ketiga. Jakarta,
EGC. 1995.

3. Geneser, Finn. Kelenjar Thyroid, Buku Teks Histologi, jilid 2, edisi pertama. Jakarta, Binarupa
Aksara.1994.

4. Sadler, T. W. Glandula Thyroidea, Embriologi Kedokteran Langman, edisi ketujuh. Jakarta, EGC.
2000.

5. Sabiston, David C. Glandula Thyroidea, Buku Ajar Ilmu Bedah, jilid 1. Jakarta, EGC. 1995.

6. Sloane, Ethel. Kelenjar Thyroid, Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula, edisi pertama. Jakarta,
EGC.2004.

7. Guibson, John. Kelenjar Thyroid, Fisiologi & Anatomi untuk Perawat, edisi kedua. Jakarta, EGC. 2003.

8. Moore, Keith L. and Anne M. R. Agur. Glandula Thyroidea, Anatomi Klinis Dasar. Jakarta, Hipokrates.
2002.

9. Putz, R. and R. Pabst. Neck, Sobotta, Atlas of Human Anatomy, part 1, 12th edition. Los Angeles,
Williams & Wilkins. 1999.

10. Kierszenbaum, Abraham L. Endocrine System, Histology and Cell Biology, an Introduction to
Pathology, 1st edition. Philadelphia, Mosby, Inc. 2002.

11. Junqueira, L. Carlos, et al. Tiroid, Histologi Dasar, edisi kedelapan. Jakarta, EGC. 1998.

12. Price, Sylvia Anderson, et. al. Gangguan Kelenjar Thyroid, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit, edisi keenam. Jakarta, EGC. 2006.

13. Syaifuddin. Kelenjar Thyroid. Struktur dan Komponen Tubuh Manusia, edisi pertama. Jakarta,
Widya Medika. 2002.

14. Schwartz, Seymour I., et. al. Tiroid dan Paratiroid, Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah, edisi keenam.
Jakarta, EGC. 2000.

27
15. Thomson, A. D., et. al. Penyakit Kelenjar Endokrin, Catatan Kuliah Patologi, edisi ketiga. Jakarta,
EGC.1997

d. Kelenjar paratiroid
e. Dua kelenjar adrenal
f. Pulau-pulau Langerhans pada pankreas endokrin
g. Dua ovarium

h. Dua testis

28
i. Kelenjar pineal
j. Kelenjar timus

Mekanisme Pengaturan Hypothalamus-Hypophiseal-Target Cell


Hormon

29
14. Hormone hipofise dan hipotalamus (organ yg dipengaruhi apa
saja?)
- TSH (thyrotropin) disekresikan bagian
thyroid yang bernama sel thyrotropes.
menstimulasi pertumbuhan kelenjar
tiroid,sekresi,sintesis hormon dari kelenjar tiroid
(tiroksin (T4) dan triidotironin (T3))
Fungsi: merangsang oksidasi,dan
mengatur penggunaan O2 dan CO2,
memacu pengendapan kalsium dalam
tulang; T3 dan T4 >> meningkatkan
metabolisme tubuh >> meningkatkan
konsumsi oksigen >> untuk oksidasi >>
calorigenic effect >> menaikkan produksi
panas tubuh >> kompensasi panas tubuh
yang hilang saat udara dingin.
Untuk memastikan kecukupan metabolisme
yang dibutuhkan >> detak jantung naik
>> Respiration rate naik >> semakin
oksigen terdistribusi >> katabolisme
karbohidrat, lemak dan protein sebagai
bahan bakar semakin lancar >>
menimbulkan rasa lapar di udara dingin.
Hormone yg disekresi
T3 & T4 meningkatkan kecepatan
reaksi kimia shg meningkatkan kecepatan
metabolisme tubuh
Kalsitonin dihasilkan oleh sel
parafolikel, disekresikan saat kalsium
darah tinggi, penting dalam masa kanak-
kanak >> memicu pengendapan kalsium
dalam tulang dan menurunkan kalsium
dalam darah.

- ACTH (adrenocorticotropic hormone)


disekresikan sel hipofisis yang bernama
corticotropes.

30
merangsang sekresi adrenokortikal (spt
kortisol,androgen, dan aldosteron) sebagai
respon stress yang terbagi atas:
1. Stressor fisik: trauma, operasi,
perdarahan, infeksi, olahraga intense,
suhu ekstrim/berubah-ubah, rasa sakit,
dan malnutrisi.
2. Stressor emotional: rasa marah,
berduka cita, depresi, kegelisahan, dan
perasaan bersalah.
Korteks
1. Zona Glomerulus: MCH
(Mineralocorticoid Hormone)
Aldosterone >> sel target pada ginjal
>> mengontrol kesemibangan
elektrolit >> retensi Na dan eksresi K+
+

>> menjaga tekanan darah tetap


seimbang.
2. Zona Fasciculata: Glucocorticoid
Cortisol (Hydrocortisone) >>
katabolisme protein dan lemak,
gluconeogenesis, pelepasan FFA dan
glukosa ke darah untuk perbaikan
kerusakan sel akibat stress. Juga
memiliki efek antiinflamasi sehingga
sering digunakan sebagai obat alergi.
3. Zona Retikularis: Sex Steroids
Androgen, Estrogen dan testosterone
tambahan. Androgen untuk ciri
kelammin sekunder baik pria dan
wanita (lebih dominan di pria) seperti
pertumbuhan rambut pubic dan ketiak,
perkembangan kelenjar apokrin saat
pubertas, dan libido.
Estrogen yang dihasilkan zuna retikularis
menoloong wanita yang telah
menopause dalam rangka
menyediakan estrogen bagi tubuhnya
untuk keperluan kesehatan tulang
misalnya.

31
Medulla; memanjang dari neural crest,
tidak terbentuk sempurna sampai
genap berusia 3 tahun; terdiri dari
ganglion-ganglion sympathetic yang
tersusun oleh chromaffin cell (neuron
yang telah mengalami modifikasi).
Sekresi epinefrin dan norepinefrin
(keduanya disebut catecholamine)
dimana epinefrin mendominasi hampir
jumlah keseluruhan eksresinya.
Kedua hormone bekerja bersamaan
secara sinergi; merupakan suplemen
dari system saraf, berfungsi
mempersiapkan tubuh untuk untuk
aktivitas fisik dalam beberapa hal
seperti: menaikkan tekanan darah,
menaikkan sirkulasi ke otot-otot
rangka, meningkatkan intensitas
pernapasan, dan menghentikan
beberapa kegiatan tubuh yang dirasa
tidak terlalu penting untuk keadaan
seperti itu, seperti pencernaan dan
pembentukan urin; memicu
glycogenolysis dan gluconeogenesis
sehingga menaikkan gula darah,
menghambat sekresi insulin untuk
memastikan otak, saraf, dan otot
rangka mendapatkan nutrisi glukosa
yang mencukupi. Epinefrin memiliki
efek hemat-glukosa karena
memisahkan pemakaian glukosa dari
organ dan sel-sel lain yang bisa
memanfaatkan bahan bakar lain lewat
gluconeogenesis.
Stressor aktivasi saraf simpatik
medulla adrenal sekresi
catecholamine (epinefrin dan
norepinefrin) stimulasi kortek sekresi
kortisol.

32
- GH (growth hormone) juga disebut
Somatotropin, disekresikan oleh sel
bernama somatotropes, merupakan jumlah
sel terbanyak di kelenjar hipofisis anterior.
- mengatur pertumbuhan seluruh sel dan
jaringan tubuh; mempengaruhi pertumbuhan
tubuh secara keseluruhan (tidak satu sel
target spesifik saja) seperti pada tulang,
otot, dan lemak.

Keterangan

1. Sintesis protein ditingkatkan >> pertumbuhan jaringan


memerlukan protein dan sintesis protein berarti 2 hal : asam
amino sebagai material mentah dan m-RNA yang menyusunnya
(DNA >> trasnkripsi >> m-RNA >> translasi >> asam amino-
asam amino >> polipeptida >> protein >> distribusi ke sel-sel

33
untuk pertumbuhan >> supresi katabolisme protein (hemat
penggunaan protein oleh tubuh).
2. Metabolisme lemak: guna menyediakan energi yang besar bagi
tubuh untuk melakukan aktivitasnya, GH menstimulasi adipose
untuk katabolisme lemak yang dikandungnya >> asam lemak
bebas (FFA)+ gliserol >> Glukoneogeneis >> ATP untuk tenaga
tubuh; supresi katabolisme protein.
3. Metabolisme karbohidrat >> glikogen cenderung lebih banyak
disimpan untuk cadangan tenaga siap pakai karena sudah
terdapat FFA yang mencukupi untuk ATP dalam tubuh >>
kepadatan otot rangka terjaga.
4. Keseimbangan elektrolit: meningkatkan absorpsi Ca 2+ di usus
untuk distribusi ke sel-sel sehingga pertumbuhan sel dan
jaringan semakin terjaga.
GH juga stimulasi pembentukan IGF I dan II (somatomedin)
yang lebih spesifik bekerja ke suatu jaringan target. Ex. : IGF-2
penting untuk pertumbuhan fetus sedangkan IGF-1 penting
dalam masa pertumbuhan tulang anak-anak (di bagian
epiphyseal). Pada dewasa, IGF-1 membantu menjaga ketebalan
struktur tulang.

34
- Prolaktin disekresikan lactotropes atau
mammotropes yang bertambah dalam hal
jumlah dan ukuran saat kehamilan. Namun
estrogen yang dihasillkan plasenta
menghambat aktivasi dari laktasi / produksi
susu dengan cara mencegah atau
mengurangi sensitivitas kelenjar mammae
terhadap prolaktin. Jadi, air susu hanya akan
dikeluarkan setelah plasenta dikeluarkan
sehingga tidak ada estrogen yang
menghambat, yaitu setelah kelahiran.
- Pada pria, PRL meningkatkan sensitivitas
testis terhadap LH sehingga secara tak
langsung meningkatkan prpoduksi
testosterone pria.
merangsang sekresi susu dan perkembangan
payudara

35
- FSH (folikel stimulating hormone); disekresikan
oleh gonadotropes. Pada wanita merangsan
ovulasi.
menimbulkan folikel di ovarium dan
pematangan di sel sertoli testis
- LH (luteinizing hormone) disekresikan oleh
gonadotropes; pada wanita memicu corpus
luteum (yellow body sisa dari folikel setelah
ovulasi) mensekresikan Estrogen dan
Progesteron yang penting dalam masa
kehamilan.
Pada pria menstimulasi sintesis testosterone
di sel leydig testis,
Betalipoprotein
fungsinya blm jelas
- Hormone perangsang melanosit (MSH)
mempertahankan sensitifitas adrenal

(Scanlon.2007.Essentials of Anatomy and Physiology.Philadelphia: FA


Davish Company)

36
Posterior / neurohipofisis; berasal dari
neurohypophyseal bud di otak memanjang
hingga bertemu dengan perpanjangan faring di
anteriornya; terbagi menjadi median eminence
(perpanjangan hypothalamus), tangkai
hypothalamus-hipofisis (stalk), dan pars
nervosa; bukan merupakan suatu kelenjar
sesungguhnya, hanya terdiri dari rangkaian
neuroglia dan neurofiber. Neurofiber
memanjang dari hipotalamus sampai ke
hipofisis posterior yang disebut
hypothalamus-hypophiseal tract. Neron di
hypothalamus mensisntesis hormone,
membawanya menuruni hypothalamus sampai
ke hipofisis posterior dan menyimpannya di
sana sampai ada rangsangan dan baru
disekresikan (ex.: dehidrasi untuk ADH,
hisapan mulut bayipada putting susu ibu yang
mendorong keluarnya oksitosin atau bahkan
hanya suara tangisan bayi saja)
- Vaso pressin/ADH
Dinamakan vasopressin karena
menimbulkan efek vasokontriksi dalam
konsentrasi tinggi.
menyebabkan ginjal menahan air dan
meningkatkan reabsorpsi sehingga jumlah air
meningkat di dalam tubuh maka menyebabkan
penyepitan di pembuluh darah serta
meningkatkan tekanan darah; biasanya saat
kekadaan dehidrasi.
- Oksitosin
Pada wanita merangsang aktivitas mioepitel
sehingga terjadi rangsangan ejeksi air susu oleh
kelenjar acini dan kontraksi rahim untuk
memudahkan mendorong bayi ke jalan lahir
sat persalinan.
Pada pria dan wanita berperan dalam
hubungan seksual saat orgasme,
pendorongan ejeksi cairan semen pada

37
alat kelalmin pria, kontraksi uterine
wanita yang berperan dalam transportasi
sperma sampai ke alat kelamin wanita,
dan perasaan kepuasan setelah hubungan
intim.

(Scanlon.2007.Essentials of Anatomy and Physiology.Philadelphia: FA


Davish Company)

THALAMUS
Hormon yg disekresikan :
TRH (Tytotropin Releasing Hormon) berfungsi
menstimulasi TSH dan prolaktin.
CRH ( Cortoicotropin Releasing Hormon) berfungsi
menstimulasi sekresi ACTH.
GHRH (Growth Hormon Releasing Hormon) berfungsi
menstimulasi sekresi GH
GHIH (Growth Hormon Inhibitor Hormon) berfungsi
menghambat sekresi GH
GnRH( Gonodtropin Releasing Hormon) berfungsi
menimbulkan pelepasan LH dan FSH
PIF (Prolaktin Inhibiting Factor) berfungsi menghambat
pelepasan prolaktin
Semua hormone target organnya ke hipofisis
Berfungsi menstimulasi hipofisis ( dengan member
rangsangan kpd hipofisis) dan menghambat hormone yang
disekresikan oleh hipofisis.

(Scanlon.2007.Essentials of Anatomy and


Physiology.Philadelphia: FA Davish Company)

38
Nomor 3

39
40
15. Pengaruh hormon terhadap fungsi metabolisme tubuh?

41
Marks, Dawn B, Biokomia Kedokteran Dasar. EGC. 2000.

16. 5 aksis hormone dalam mempengaruhi organ target?

42
17.
Gbr. 65-3 aksis hormon hipotalamus-hipofisi-testis. ICHRH, hormon
pelepas-hormon sel intersisial; FSHRH, hormon pelepas-hormon
perangsang folikel; ICSH, hormon perangsang-sel intersisial; FSH,
hormon perangsang-folikel.

43
44
45
46
47
48
Gambar 2.1

Skema siklus menstruasi ; hipofisis-hipotalamus, ovarium dan


endometrium

49

Anda mungkin juga menyukai