Step 1
1. Kelenjar
Organ tubuh yang mensitesis suatu zat untuk dikeluarkan.
Misal: kelenjar endokrin (sekresinya dimasukkan dalam
darah), dan eksokrin (sekresinya ke rongga tubuh), parakrin
(?), autokrin (?)
2. Metabolisme
Sejumlah proses pembentukan atau penguraian baik fisik
atau kimia dalam tubuh // pembentukan dan penyimpanan
anabolisme; penguraian katabolisme //
3. Hormone
Dari bahasa yunani, artinya membuat gerakan atau
membangkitkan // Zat kimia yang dihasilkan oleh endokrin //
zat kimia yg dihasilkan kelenjar yg punya organ target
spesifik yg mempengaruhi kerja organ target
4. Umpan balik
Sejumlah hormone yg dikeluarkan dr kelenjar yg dikeluarkan
sesuai kebutuhan yg dipengaruhi oleh umpan balik negative
(membatasi sejumlah hormone yg dikeluarkan agar tidak
berlebihan) dan umpan balik positive
5. Hypothalamus
Bagian di encephalon dan bagian dr dinding lateral ventrical
ketiga
6. Hipofise
Kelenjar yg mengawasi keteraturan aktivitas kelenjar lainnya
dimana getah hormone itu berguna untuk pertumbuhan
7. Organ target
Organ spesifik yg dituju oleh sekresi hormone tertentu
8. Sekresi
Proses pengeluaran zat yg masih bermanfaat bagi tubuh (ex:
hormone)
9. Ekskresi
1
Proses pengeluaran zat yg tidak dibutuhkan tubuh (ex: feses,
urin, keringat)
STEP 2
STEP 3
2
a. hipofise di dasar otak dalam cekungan sella tursika
4. Penggolongan hormone?
a. Berdasarkan radius aksi
Endokrin, parakrin, autokrin
b. Berdasarkan komposisi kimia
Amine, polypeptide, steroid
c. Berdasar sifat kelarutan molekul hormone
lipofilik (larut dlm lemak) ex: ketokolamin dan steroid;
dan hidrofilik (larut dalam air)
d. Berdasar lokasi reseptor hormone
a. Hormone yg berikatan dg reseptor intraseluler
b. Hormone yg berikatan dg reseptor permukaan
sel/plasma membrane (glucagon, TSH, antipiuretic
hormone). Macam messenger cGMP, cAMP, kalsium,
fosfatidilinositol.
e. Berdasar sel sasaran
Tropic (fungsi utama mengatur kelenjar endokrin lain) dan
non tropic (menimbulkan pengaruh pada jaringan sasaran
yg non endokrin)
4
Fungsi: @tulang : merangsang pertumbuhan tulang
dan jaringan lunak, anabolisme protein, mofilisise
lemak dan konversi glukosa. @hati: merangsang sekresi
somastostatin
Intermedien :
MSH
Fungsi: memacu melanosit menghasilkan pigmen
Organ: melanosit
b. Hipotalamus
- TRH (tirotropin releasing hormone)
- CRH (corticotrophin releasing hormone)
- GnRH (gonadotropin releasing hormone)
- GHRH (growth hormone releasing hormone)
- GHIH (growth hormone inhibitor hormone)
- PRH (prolactine releasing hormone)
- PIH (prolactin inhibitor hormone)
Organ sasaran : daerah hipofise anterior
Fungsi : Mengontrol pengeluaran hipofise anterior
b. Metabolisme kalsium
- Kalsitonin menurunkan kalsium dalam darah
- Parathormone mengatur konsentrasi ion Ca2+ dalam
cairan ekstraseluler
5
8. 5 aksis hormone dalam mempengaruhi organ target?
STEP 4
MAPING
STEP 5
STEP 6
9. Kelenjar apa saja yg ditubuh yg menghasilkan hormone?
Kelenjar-kelenjar sistem endokrin, yaitu:
a. Kelenjar hipofisis anterior dan posterior
b. Kelenjar tiroid
c. Kelenjar paratiroid
d. Dua kelenjar adrenal
e. Pulau-pulau Langerhans pada pankreas endokrin
f. Dua ovarium
g. Dua testis
6
h. Kelenjar pineal
i. Kelenjar timus
Sloane, Ethel. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. EGC. 2003.
7
b. Kelenjar tiroid
Terletak di anterior cartilago thyroidea di bawah laring setinggi
vertebra cervicalis 5 sampai vertebra thorakalis 1.
c. Kelenjar paratiroid
Terletak di permukaan posterior kelenjar tiroid dan dipisahkan dari
kelenjar tiroid oleh kapsul-kapsul jaringan ikat.
8
d. Dua kelenjar adrenal
Berada di kutub atas ginjal.
9
Terletak di belakang dan sedikit di bawah lambung dalam abdomen
(epigastrium, kuadran kiri atas)
f. Dua ovarium
terletak di setiap sisi uterus, di bawah dan di belakang tuba fallopii.
g. Dua testis
10
testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus
spermatikus dan terletak di dalam skrotum. diantara daerah inguinal
atau supra pubis; di dalam skrotum, sebuah kantung di antara
lipatan paha atas.
h. Kelenjar pineal (epifisis serebri)
Terletak di langit-langit ventrikel ketiga otak.
i. Kelenjar timus
Terletak di bagian posterior toraks terhadap sternum dan melapisi
bagian atas jantung
(http://medicastore.com/penyakit/9/Biologi_Sistem_Pencernaan.htm
l / diakses 04 Oktober 2010 Scanlon, Valerie., 2007. Buku Ajar
Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Sirregar, Haris., 1995. Fisiologi Gastrointestinal. Fakultas
Kedokteran UNHAS. Makassar.
Anatomi Pisiologi untuk Mahasiswa keperawatan \penulis,
Syaifudin;editor Monika ester,-Edisi3-Jakarta:EGC.2006)
(Scanlon.2007.Essentials of Anatomy and Physiology.Philadelphia: FA
Davish Company)
11
Membedakan sistem saraf dan sistem reproduksi pada janin yang
sedang berkembang
Menstimulasi urutan perkembangan
Mengkoordinasi sistem reproduksi
Memelihara lingkungan internal optimal
12
Steroid: terbuat dari kolesterol; Contohnya steroid sex dari testis dan
ovarium (testosterone, estrogen, dan progesterone) dan kortikosteroid
yang dihasilkan kelenjar medulla adrenal.
13
1.
Badan golgi memotong bagian yang bernama C peptide sebelum
menjadi insulin yang termasuk ke dalam jenis polypeptide (51 asam
amino).
Monoamine: mencakup neurotransmitter, contohnya: epinefrin,
norepinefrin, dopamine, melatonin, dan hormone tiroid.
14
Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormone:
1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air
. Berdasarkan lokasi reseptor hormone:
1.Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
2.Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)
Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam
sel : kelompok
Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa
cAMP,cGMP,Ca2+, Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator
intraseluler
15
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/biokimia-
mutiara2.pdf
Transport
17
(Guyton Arthur C.2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC)
Mekanisme
Reseptor hormon dan aktivitasinya
Langkah pertama kerja suatu hormon adalah pengikatan hormon
pada reseptor spesifik di sel target. Sel yang tidak memiliki
reseptor untuk hormone tersebut tidak akan berespons. Reseptor
untuk beberapa hormone terletak pada membrane sel target,
sedangkan reseptor hormone terletak di sitoplasma atau di
nukleus. Ketika hormone terikat pada reseptornya ,hal tersebut
biasanya akan menginisiasi serangkaian reaksi dalam sel ,
dengan setiap tahap reaksi yang semakin teraktivitasi sehingga
sejumlah kecil konsentrasi hormone bahkan dapat mempunyai
pengaruh yang besar.
Lokasi berbagai jenis reseptor hormone secara garis besar
adalah :
Di dalam permukaan atau pada permukaan membrane sel
18
Di dalam sitoplasma sel
Di dalam nukleus sel
o
(Guyton Arthur C.2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC)
Inaktivasi
19
KEL.HIPOFISIS Menyebabkan ginjal menahan
POSTERIOR air,shg meningkatkan air didlm
tubuh,pada konsentrasi tinggi
Hormon antidiuretik akn menyempitkan pembuluh
darahdiseluruh tubuh dan
menaikkan tekanan darah
20
masuk kesirkulasi cairan tubuh.
21
somatomammotropin beberapa jaringan janinserta
membantu perkembangan
payudra ibu.
Iodium adalah adalah bahan dasar yang sangat penting dalam biosintesis hormon
thyroid. Iodium yang dikonsumsi diubah menjadi iodida kemudian diabsorbsi.
Kelenjar thyroid mengkonsentrasikan iodida dengan mentransport aktif iodida dari
sirkulasi ke dalam koloid. Mekanisme transport tersebut dikenal dengan iodide
trapping mechanism. Na+ dan I- ditransport dengan mekanisme cotransport ke
dalam sel thyroid, kemudian Na+ dipompa ke interstisial oleh Na+-K+ATPase.1
Di dalam kelenjar thyroid, iodida mengalami oksidasi menjadi iodium. Iodium
kemudian berikatan dengan molekul tirosin yang melekat ke tiroglobulin.
Tiroglobulin adalah molekul glikoprotein yang disintesis oleh retikulum endoplasma
dan kompleks Golgi sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140
asam amino tirosin.1, 2
Enzim yang berperan dalam oksidasi dan pengikatan iodida adalah thyroid
peroksidase. Senyawa yang terbentuk adalah monoiodotirosin (MIT) dan
diodotirosin (DIT). Dua molekul DIT kemudian mengalami suatu kondensasi
oksidatif membentuk tetraiodotironin (T4). Triiodotironin (T3) mungkin terbentuk
melalui kondensasi MIT dengan DIT. Sejumlah kecil reverse triiodotironin (rT3) juga
terbentuk, mungkin melalui kondensasi DIT dengan MIT. Dalam thyroid manusia
normal, distribusi rata-rata senyawa beriodium adalah 23 % MIT, 33 % DIT, 35 % T4
dan 7 % T3. RT3 dan komponen lain terdapat hanya dalam jumlah yang sangat
sedikit.1, 2, 3, 11
Sel-sel thyroid mengambil koloid melalui proses endositosis. Di dalam sel, globulus
koloid menyatu dengan lisosom. Ikatan peptida antara residu beriodium dengan
tiroglobulin terputus oleh protease di dalam lisosom, dan T4, T3, DIT serta MIT
dibebaskan ke dalam sitoplasma. T4 dan T3 bebas kemudian melewati membran sel
dan dilepaskan ke dalam sirkulasi.1, 2, 11
MIT dan DIT tidak disekresikan ke dalam darah karena iodiumnya sudah
dibebasakan sebagai akibat dari kerja intraselular iodotirosin dehalogenase. Hasil
22
dari reaksi enzimatik ini adalah iodium dan tirosin. Iodium digunakan kembali oleh
kelenjar dan secara normal menyediakan iodium dua kali lipat dibandingkan dengan
yang dihasilkan oleh pompa iodium.1, 2, 11
Hormon thyroid yang bersirkulasi dalam plasma terikat pada protein plasma, yaitu:
globulin pengikat tiroksin (thyroxine-binding globulin, TBG), prealbumin pengikat
tiroksin (thyroxine-binding prealbumin, TBPA) dan albumin pengikat tiroksin
(thyroxine-binding albumin, TBA). Kebanyakan hormon dalam sirkulasi terikat pada
protein-protein tersebut dan hanya sebagian kecil saja (kurang dari 0,05 %) berada
dalam bentuk bebas. 1, 2, 12
Hormon yang terikat dan yang bebas berada dalam keseimbangan yang reversibel.
Hormon yang bebas merupakan fraksi yang aktif secara metabolik, sedangkan fraksi
yang lebih banyak dan terikat pada protein tidak dapat mencapai jaringan sasaran.1,
2, 12
Dari ketiga protein pengikat tiroksin, TBG merupakan protein pengikat yang paling
spesifik. Selain itu, tiroksin mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap protein
pengikat ini dibandingkan dengan triiodotironin. Akibatnya triiodotironin lebih
mudah berpindah ke jaringan sasaran. Faktor ini yang merupakan alasan mengapa
aktifitas metabolik triiodotironin lebih besar.1, 2, 12
Perubahan konsentrasi TBG dapat menyebabkan perubahan kadar tiroksin total
dalam sirkulasi. Peningkatan TBG, seperti pada kehamilan, pemakaian pil
kontrasepsi, hepatitis, sirosis primer kandung empedu dan karsinoma hepatoselular
dapat mengakibatkan peningkatan kadar tiroksin yang terikat pada protein.
Sebaliknya, penurunan TBG, misalnya pada sindrom nefrotik, pemberian
glukokortikoid dosis tinggi, androgen dan steroid anabolik dapat menyebabkan
penurunan kadar tiroksin yang terikat pada protein.12
Hormon-hormon thyroid diubah secara kimia sebelum diekskresi. Perubahan yang
penting adalah deiodinasi yang bertanggung jawab atas ekskresi 70 % hormon yang
disekresi. 30 % lainnya hilang dalam feses melalui ekskresi empedu sebagai
glukuronida atau persenyawaan sulfat. Akibat deiodinasi, 80 % T4 dapat diubah
menjadi 3,5,3-triiodotironin, sedangkan 20 % sisanya diubah menjadi reverse
3,3,5-triiodotironin (rT3) yang merupakan hormon metabolik yang tidak aktif.12
Mekanisme kerja hormon thyroid ada yang bersifat genomik melalui pengaturan
ekspresi gen, dan non genomik melalui efek langsung pada sitosol sel, membran dan
mitokondria.1, 12
23
Mekanisme kerja yang bersifat genomik dapat dijelaskan sebagai berikut, hormon
thyroid yang tidak terikat melewati membran sel, kemudian masuk ke dalam inti sel
dan berikatan dengan reseptor thyroid (TR). T3 dan T4 masing-masing berikatan
dengan reseptor tersebut, tetapi ikatannya tidak sama erat. T3 terikat lebih erat
daripada T4.1,12
Kompleks hormon-reseptor kemudian berikatan dengan DNA melalui jari-jari zinc
dan meningkatkan atau pada beberapa keadaan menurunkan ekspresi berbagai gen
yang mengkode enzim yang mengatur fungsi sel.1, 12
Ada dua gen TR manusia, yaitu gen reseptor pada kromosom 17 dan gen reseptor
pada kromosom 3. Dengan ikatan alternatif, setiap gen membentuk paling tidak dua
mRNA yang berbeda, sehingga akan terbentuk dua protein reseptor yang berbeda.
TR2 hanya ditemukan di otak, sedangkan TR1, TR2 dan TR1 tersebar secara
luas. TR2 berbeda dari ketiga reseptor yang lain, yaitu tidak mengikat T3 dan
fungsinya belum diketahui. Reseptor thyroid (TR) berikatan dengan DNA sebagai
monomer, homodimer dan heterodimer bersama dengan reseptor inti yang lain.1, 12
Dalam hampir semua kerjanya, T3 bekerja lebih cepat dan 3-5 kali lebih kuat
daripada T4. Hal ini disebabkan karena ikatan T3 dengan protein plasma kurang
erat, tetapi terikat lebih erat pada reseptor hormon thyroid.1, 12
Secara umum efek hormon thyroid adalah meningkatkan aktifitas metabolisme pada
hampir semua jaringan dan organ tubuh, karena perangsangan konsumsi oksigen
semua sel-sel tubuh. Kecepatan tumbuh pada anak-anak meningkat, aktifitas
beberapa kelenjar endokrin terangsang dan aktifitas mental lebih cepat.3
24
paling dipengaruhi adalah korteks serebri dan ganglia basalis. Di samping itu,
kokhlea juga dipengaruhi. Akibatnya, defisiensi hormon thyroid yang terjadi selama
masa perkembangan akan menyebabkan retardasi mental, kekakuan motorik dan
ketulian.1, 2
Hormon thyroid juga menimbulkan efek pada refleks. Waktu reaksi refleks regang
menjadi lebih singkat pada hipertiroidisme dan memanjang pada hipotiroidisme. 1
Pada hipertiroidisme, terjadi tremor halus pada otot. Tremor tersebut mungkin
disebabkan karena peningkatan aktivitas pada daerah-daerah medula spinalis yang
mengatur tonus otot.2
25
gastrointestinalis dan juga meningkatkan sekresi insulin dengan efek sekunder yang
dihasilkan atas metabolisme karbohidrat.2
Fungsi thyroid diatur terutama oleh kadar TSH hipofisis dalam darah. Efek spesifik
TSH pada kelenjar thyroid adalah:
Meningkatkan proteolisis tiroglobulin dalam folikel
Meningkatkan aktifitas pompa iodida
Meningkatkan iodinasi tirosin
Meningkatkan ukuran dan aktifitas sel-sel thyroid
Meningkatkan jumlah sel-sel thyroid.1, 2
Sekresi TSH meningkat oleh hormon hipotalamus, thyrotropin releasing hormone
(TRH) yang disekresi oleh ujung-ujung saraf pada eminensia media hipotalamus.
TRH mempunyai efek langsung pada sel kelenjar hipofisis anterior untuk
meningkatkan pengeluaran TRHnya.2, 14
Salah satu rangsang yang paling dikenal untuk meningkatkan kecepatan sekresi TSH
oleh hipofisis anterior adalah pemaparan dengan hawa dingin. Berbagai reaksi emosi
juga dapat mempengaruhi pengeluaran TRH dan TSH sehingga secara tidak
langsung dapat mempengaruhi sekresi hormon thyroid.2 , 14
Peningkatan hormon thyroid dalam cairan tubuh akan menurunkan sekresi TSH
oleh hipofisis anterior. Bila kecepatan sekresi hormon thyroid meningkat sekitar 1,75
kali dari normal, maka kecepatan sekresi TSH akan turun sampai nol. Penekanan
sekresi TSH akibat peningkatan sekresi hormon thyroid terjadi melalui dua jalan,
yaitu efek langsung pada hipofisis anterior sendiri dan efek yang lebih lemah yang
bekerja melalui hipotalamus.2, 14
26
DAFTAR PUSTAKA
1. Ganong, William. Kelenjar Thyroid, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi kedua puluh. Jakarta,
McGraw-Hill & EGC. 2003.
2. Guyton, Arthur C. Hormon Thyroid, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, edisi ketiga. Jakarta,
EGC. 1995.
3. Geneser, Finn. Kelenjar Thyroid, Buku Teks Histologi, jilid 2, edisi pertama. Jakarta, Binarupa
Aksara.1994.
4. Sadler, T. W. Glandula Thyroidea, Embriologi Kedokteran Langman, edisi ketujuh. Jakarta, EGC.
2000.
5. Sabiston, David C. Glandula Thyroidea, Buku Ajar Ilmu Bedah, jilid 1. Jakarta, EGC. 1995.
6. Sloane, Ethel. Kelenjar Thyroid, Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula, edisi pertama. Jakarta,
EGC.2004.
7. Guibson, John. Kelenjar Thyroid, Fisiologi & Anatomi untuk Perawat, edisi kedua. Jakarta, EGC. 2003.
8. Moore, Keith L. and Anne M. R. Agur. Glandula Thyroidea, Anatomi Klinis Dasar. Jakarta, Hipokrates.
2002.
9. Putz, R. and R. Pabst. Neck, Sobotta, Atlas of Human Anatomy, part 1, 12th edition. Los Angeles,
Williams & Wilkins. 1999.
10. Kierszenbaum, Abraham L. Endocrine System, Histology and Cell Biology, an Introduction to
Pathology, 1st edition. Philadelphia, Mosby, Inc. 2002.
11. Junqueira, L. Carlos, et al. Tiroid, Histologi Dasar, edisi kedelapan. Jakarta, EGC. 1998.
12. Price, Sylvia Anderson, et. al. Gangguan Kelenjar Thyroid, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit, edisi keenam. Jakarta, EGC. 2006.
13. Syaifuddin. Kelenjar Thyroid. Struktur dan Komponen Tubuh Manusia, edisi pertama. Jakarta,
Widya Medika. 2002.
14. Schwartz, Seymour I., et. al. Tiroid dan Paratiroid, Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah, edisi keenam.
Jakarta, EGC. 2000.
27
15. Thomson, A. D., et. al. Penyakit Kelenjar Endokrin, Catatan Kuliah Patologi, edisi ketiga. Jakarta,
EGC.1997
d. Kelenjar paratiroid
e. Dua kelenjar adrenal
f. Pulau-pulau Langerhans pada pankreas endokrin
g. Dua ovarium
h. Dua testis
28
i. Kelenjar pineal
j. Kelenjar timus
29
14. Hormone hipofise dan hipotalamus (organ yg dipengaruhi apa
saja?)
- TSH (thyrotropin) disekresikan bagian
thyroid yang bernama sel thyrotropes.
menstimulasi pertumbuhan kelenjar
tiroid,sekresi,sintesis hormon dari kelenjar tiroid
(tiroksin (T4) dan triidotironin (T3))
Fungsi: merangsang oksidasi,dan
mengatur penggunaan O2 dan CO2,
memacu pengendapan kalsium dalam
tulang; T3 dan T4 >> meningkatkan
metabolisme tubuh >> meningkatkan
konsumsi oksigen >> untuk oksidasi >>
calorigenic effect >> menaikkan produksi
panas tubuh >> kompensasi panas tubuh
yang hilang saat udara dingin.
Untuk memastikan kecukupan metabolisme
yang dibutuhkan >> detak jantung naik
>> Respiration rate naik >> semakin
oksigen terdistribusi >> katabolisme
karbohidrat, lemak dan protein sebagai
bahan bakar semakin lancar >>
menimbulkan rasa lapar di udara dingin.
Hormone yg disekresi
T3 & T4 meningkatkan kecepatan
reaksi kimia shg meningkatkan kecepatan
metabolisme tubuh
Kalsitonin dihasilkan oleh sel
parafolikel, disekresikan saat kalsium
darah tinggi, penting dalam masa kanak-
kanak >> memicu pengendapan kalsium
dalam tulang dan menurunkan kalsium
dalam darah.
30
merangsang sekresi adrenokortikal (spt
kortisol,androgen, dan aldosteron) sebagai
respon stress yang terbagi atas:
1. Stressor fisik: trauma, operasi,
perdarahan, infeksi, olahraga intense,
suhu ekstrim/berubah-ubah, rasa sakit,
dan malnutrisi.
2. Stressor emotional: rasa marah,
berduka cita, depresi, kegelisahan, dan
perasaan bersalah.
Korteks
1. Zona Glomerulus: MCH
(Mineralocorticoid Hormone)
Aldosterone >> sel target pada ginjal
>> mengontrol kesemibangan
elektrolit >> retensi Na dan eksresi K+
+
31
Medulla; memanjang dari neural crest,
tidak terbentuk sempurna sampai
genap berusia 3 tahun; terdiri dari
ganglion-ganglion sympathetic yang
tersusun oleh chromaffin cell (neuron
yang telah mengalami modifikasi).
Sekresi epinefrin dan norepinefrin
(keduanya disebut catecholamine)
dimana epinefrin mendominasi hampir
jumlah keseluruhan eksresinya.
Kedua hormone bekerja bersamaan
secara sinergi; merupakan suplemen
dari system saraf, berfungsi
mempersiapkan tubuh untuk untuk
aktivitas fisik dalam beberapa hal
seperti: menaikkan tekanan darah,
menaikkan sirkulasi ke otot-otot
rangka, meningkatkan intensitas
pernapasan, dan menghentikan
beberapa kegiatan tubuh yang dirasa
tidak terlalu penting untuk keadaan
seperti itu, seperti pencernaan dan
pembentukan urin; memicu
glycogenolysis dan gluconeogenesis
sehingga menaikkan gula darah,
menghambat sekresi insulin untuk
memastikan otak, saraf, dan otot
rangka mendapatkan nutrisi glukosa
yang mencukupi. Epinefrin memiliki
efek hemat-glukosa karena
memisahkan pemakaian glukosa dari
organ dan sel-sel lain yang bisa
memanfaatkan bahan bakar lain lewat
gluconeogenesis.
Stressor aktivasi saraf simpatik
medulla adrenal sekresi
catecholamine (epinefrin dan
norepinefrin) stimulasi kortek sekresi
kortisol.
32
- GH (growth hormone) juga disebut
Somatotropin, disekresikan oleh sel
bernama somatotropes, merupakan jumlah
sel terbanyak di kelenjar hipofisis anterior.
- mengatur pertumbuhan seluruh sel dan
jaringan tubuh; mempengaruhi pertumbuhan
tubuh secara keseluruhan (tidak satu sel
target spesifik saja) seperti pada tulang,
otot, dan lemak.
Keterangan
33
untuk pertumbuhan >> supresi katabolisme protein (hemat
penggunaan protein oleh tubuh).
2. Metabolisme lemak: guna menyediakan energi yang besar bagi
tubuh untuk melakukan aktivitasnya, GH menstimulasi adipose
untuk katabolisme lemak yang dikandungnya >> asam lemak
bebas (FFA)+ gliserol >> Glukoneogeneis >> ATP untuk tenaga
tubuh; supresi katabolisme protein.
3. Metabolisme karbohidrat >> glikogen cenderung lebih banyak
disimpan untuk cadangan tenaga siap pakai karena sudah
terdapat FFA yang mencukupi untuk ATP dalam tubuh >>
kepadatan otot rangka terjaga.
4. Keseimbangan elektrolit: meningkatkan absorpsi Ca 2+ di usus
untuk distribusi ke sel-sel sehingga pertumbuhan sel dan
jaringan semakin terjaga.
GH juga stimulasi pembentukan IGF I dan II (somatomedin)
yang lebih spesifik bekerja ke suatu jaringan target. Ex. : IGF-2
penting untuk pertumbuhan fetus sedangkan IGF-1 penting
dalam masa pertumbuhan tulang anak-anak (di bagian
epiphyseal). Pada dewasa, IGF-1 membantu menjaga ketebalan
struktur tulang.
34
- Prolaktin disekresikan lactotropes atau
mammotropes yang bertambah dalam hal
jumlah dan ukuran saat kehamilan. Namun
estrogen yang dihasillkan plasenta
menghambat aktivasi dari laktasi / produksi
susu dengan cara mencegah atau
mengurangi sensitivitas kelenjar mammae
terhadap prolaktin. Jadi, air susu hanya akan
dikeluarkan setelah plasenta dikeluarkan
sehingga tidak ada estrogen yang
menghambat, yaitu setelah kelahiran.
- Pada pria, PRL meningkatkan sensitivitas
testis terhadap LH sehingga secara tak
langsung meningkatkan prpoduksi
testosterone pria.
merangsang sekresi susu dan perkembangan
payudara
35
- FSH (folikel stimulating hormone); disekresikan
oleh gonadotropes. Pada wanita merangsan
ovulasi.
menimbulkan folikel di ovarium dan
pematangan di sel sertoli testis
- LH (luteinizing hormone) disekresikan oleh
gonadotropes; pada wanita memicu corpus
luteum (yellow body sisa dari folikel setelah
ovulasi) mensekresikan Estrogen dan
Progesteron yang penting dalam masa
kehamilan.
Pada pria menstimulasi sintesis testosterone
di sel leydig testis,
Betalipoprotein
fungsinya blm jelas
- Hormone perangsang melanosit (MSH)
mempertahankan sensitifitas adrenal
36
Posterior / neurohipofisis; berasal dari
neurohypophyseal bud di otak memanjang
hingga bertemu dengan perpanjangan faring di
anteriornya; terbagi menjadi median eminence
(perpanjangan hypothalamus), tangkai
hypothalamus-hipofisis (stalk), dan pars
nervosa; bukan merupakan suatu kelenjar
sesungguhnya, hanya terdiri dari rangkaian
neuroglia dan neurofiber. Neurofiber
memanjang dari hipotalamus sampai ke
hipofisis posterior yang disebut
hypothalamus-hypophiseal tract. Neron di
hypothalamus mensisntesis hormone,
membawanya menuruni hypothalamus sampai
ke hipofisis posterior dan menyimpannya di
sana sampai ada rangsangan dan baru
disekresikan (ex.: dehidrasi untuk ADH,
hisapan mulut bayipada putting susu ibu yang
mendorong keluarnya oksitosin atau bahkan
hanya suara tangisan bayi saja)
- Vaso pressin/ADH
Dinamakan vasopressin karena
menimbulkan efek vasokontriksi dalam
konsentrasi tinggi.
menyebabkan ginjal menahan air dan
meningkatkan reabsorpsi sehingga jumlah air
meningkat di dalam tubuh maka menyebabkan
penyepitan di pembuluh darah serta
meningkatkan tekanan darah; biasanya saat
kekadaan dehidrasi.
- Oksitosin
Pada wanita merangsang aktivitas mioepitel
sehingga terjadi rangsangan ejeksi air susu oleh
kelenjar acini dan kontraksi rahim untuk
memudahkan mendorong bayi ke jalan lahir
sat persalinan.
Pada pria dan wanita berperan dalam
hubungan seksual saat orgasme,
pendorongan ejeksi cairan semen pada
37
alat kelalmin pria, kontraksi uterine
wanita yang berperan dalam transportasi
sperma sampai ke alat kelamin wanita,
dan perasaan kepuasan setelah hubungan
intim.
THALAMUS
Hormon yg disekresikan :
TRH (Tytotropin Releasing Hormon) berfungsi
menstimulasi TSH dan prolaktin.
CRH ( Cortoicotropin Releasing Hormon) berfungsi
menstimulasi sekresi ACTH.
GHRH (Growth Hormon Releasing Hormon) berfungsi
menstimulasi sekresi GH
GHIH (Growth Hormon Inhibitor Hormon) berfungsi
menghambat sekresi GH
GnRH( Gonodtropin Releasing Hormon) berfungsi
menimbulkan pelepasan LH dan FSH
PIF (Prolaktin Inhibiting Factor) berfungsi menghambat
pelepasan prolaktin
Semua hormone target organnya ke hipofisis
Berfungsi menstimulasi hipofisis ( dengan member
rangsangan kpd hipofisis) dan menghambat hormone yang
disekresikan oleh hipofisis.
38
Nomor 3
39
40
15. Pengaruh hormon terhadap fungsi metabolisme tubuh?
41
Marks, Dawn B, Biokomia Kedokteran Dasar. EGC. 2000.
42
17.
Gbr. 65-3 aksis hormon hipotalamus-hipofisi-testis. ICHRH, hormon
pelepas-hormon sel intersisial; FSHRH, hormon pelepas-hormon
perangsang folikel; ICSH, hormon perangsang-sel intersisial; FSH,
hormon perangsang-folikel.
43
44
45
46
47
48
Gambar 2.1
49