Pengaruhgaramterhadaptekanandarah
Garam tidak dapat diekskresikan oleh ginjal dengan cepat, tidak seperti air yang secara
normal diekskresikan oleh ginjal hampir secepat asupannya. Karena penumpukannya
dalam tubuh, garam secara tidak langsung meningkatkan volume cairan ekstraseluler
karena dua alasan berikut :
a. Bila di dalam tubuh terdapat kelebihan garam, osmolalitas cairan tubuh akan
meningkat, dan keadaan ini selanjutnya merangsang pusat haus, yang membuat
seseorang minum lebih banyak air untuk mengencerkan garam ekstraseluler
menjadi konsentrasi normal. Hal ini akan meningkatkan volume cairan
ekstraseluler.
b. Kenaikan osmolalitas cairan ekstraseluler juga merangsang mekanisme sekresi
kelenjar hipotalamus-hipofise posterior untuk menyekresikan lebih banyak
hormon antidiuretik kemudian menyebabkan ginjal mereabsorbsi air dalam
jumlah besar dari cairan tubulus ginjal sebelum diekskresikan sebagai urin,
dengan demikian mengurangi volume urin sewaktu ada peningkatan volume
cairan ekstraseluler.
Jadi, karena alasan-alasan ini, jumlah garam yang terakumulasi di dalam tubuh
merupakan penentu utama terhadap volume cairan ekstra seluler. Karena peningkatan
sedikit saja pada cairan ekstra seluler dan volume darah seringkali dapat sangat
meningkatkan tekanan arteri yang nantinya akan menyebabkan tekanan darah tinggi atau
hipertensi.
(Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall, edisi 7)
Renin-Angiotensin
Selanjutnya oleh renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh
ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II.
Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah
melalui dua aksi utama.
Modul Kardiovaskuler
Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus.
ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk
mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin
yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi
osmolalitasnya.
Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron
merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur
volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan
cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan
kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya
akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
( AndreoliT,BennettJ.C,CarpenterC.Cecil Essentials of Medicine.4thedition,1993 )
Modul Kardiovaskuler
Modul Kardiovaskuler
Jantungmemompalebihkuatsehinggamengalirkanlebihbanyakcairanpadasetiapdetiknya
Arteribesarkehilangankelenturannyadanmenjadikaku,
sehinggamerekatidakdapatmengembangpadasaatjantungmemompadarahmelaluiarteriterse
but.
Karenaitudarahpadasetiapdenyutjantungdipaksauntukmelaluipembuluh
sempitdaripadabiasanyadanmenyebabkannaiknyatekanan.
Inilah
yang
yang
terjadipadausialanjut,
dimanadindingarterinyatelahmenebaldankakukarenaarteriosklerosis.
Dengancara
yang
sama,
tekanandarahjugameningkatpadasaatterjadivasokonstriksi,
yaitujikaarterikecil
(arteriola)
untuksementarawaktumengkerutkarenaperangsangansarafatauhormon di dalamdarah.
Bertambahnyacairandalamsirkulasibisamenyebabkanmeningkatnyatekanandarah.
Hal
initerjadijikaterdapatkelainanfungsiginjalsehinggatidakmampumembuangsejumlahgaram
dan
air
daridalamtubuh.
sehinggatekanandarahjugameningkat.
Volume
darahdalamtubuhmeningkat,
Modul Kardiovaskuler
Modul Kardiovaskuler
Modul Kardiovaskuler
Prinsipdasarhipertensi
Sebagianbesarhypertensitidakdiketahuipenyebabnya
Modul Kardiovaskuler
Hipertensiygberhubungandenganketurunanseringmerupakanhasildariinteraksi yang
komplekdaripengaruhlingkungandankelainan gen (mis: padagangguanpengaturan air
NO
Padasaatkontraksiringan (ok pengaruh endothelin-1 padaETA&ETB akandihasilkan NO
Padahipertensiakanmengurangiproduksi NO sehinggaakanterjadioksidasiLDL
,adesitrombosit&monositsehinggaterjadiarteriosklerosis.
Modul Kardiovaskuler
jantung isi volume sekuncup bertambah curah jantung meningkat dan tekanan darah sistolik akan
naik.
Hipertensi menetap
Hipertensi dini dengan sebab curah jantung yang tinggi, bila terus berlanjut akan terjadi hiperfusi
keseluruh jaringan tubuh. Hal ini menstimulir vasokonstriksi pembuluh darah arteriol, yang
bertujuan melindungi organ tubuh hiperfusi dan tekanan darah sistemik yang tinggi.
Vasokonstriksi pembuluh darah atriol menaikkan resistensi perifer, sehingga tekanan darah
diastolik meningkat, pada kondisi ini dimana ditemukan tekanan darah diastolik meningkat
secara klinis hal ini dapat di pakai sebagai tanda klinis sebagai tanda bahwa hipertensi sudah
berlangsung lama disebut hipertensi menetap
Hipertensimenurutpenyebabnya:
hipertensisekunder
Jenishipertensi
yang
menjadipenyebabnyadapatdiketahui,
antara
lain
Diuretik
Obat-obatanjenisdiuretikbekerjadengancaramengeluarkancairantubuh (lewatkencing)
sehingga volume cairanditubuhberkurang yang
mengakibatkandayapompajantungmenjadilebihringan. Contohobat-obatan yang
termasukgolongandiuretikadalahHidroklorotiazid. Efeksamping yang
seringdijumpaiadalah :hipokalemia (kekurangkalsiumdalamdarah) danhiponatremia
Modul Kardiovaskuler
Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang
bekerja pada saat kita beraktivitas ). Contoh obat yang termasuk dalam golongan
penghambat simpatetik adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin. Efek samping yang
dijumpai adalah : anemia hemolitik (kekurangan sel darah merah karena pecahnya sel
darah merah), gangguan fungsi hati dan kadang-kadang dapat menimbulkan hepatitis
kronis.
Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung.
Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap
gangguan pernapasan seperti asma bronkial. Contoh obat-obatan yang termasuk dalam
golongan betabloker adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol. Pada penderita
diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia (kondisi
dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang bisa berakibat bahaya
bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran
pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-hati.
Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos
(otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin.
Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit
kepala dan pusing.
Modul Kardiovaskuler
Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi
jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem
dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit
kepala dan muntah.