1. Arsitektur
Android merupakan salah satu sistem operasi berbasis mobile, yang mulai
diperkenalkan pada tahun 2007. Sebagai salah satu sistem operasi mobile open
source, android dapat diimplementasikan pada segala macam perangkat yang
memiliki berbagai macam spesifikasi. Android memakai kernel linux 2.6
sebagai abstraksi hardware untuk kernelnya.
Sebagai sistem operasi yang paling banyak digunakan oleh perangkat
perangkat smartphone, android mempunyai tanggung jawab agar bisa
digunakan di semua perangkat.
Oleh karena itu sistem operasi ini mempunyai layer yang bernama
Hardware Abstraction Layer (HAL). Fungsi dari layer (HAL) adalah
menyediakan sebuah method standart untuk membuat software yang
menghubungkan antara sistem operasi dengan perangkat keras. Dengan harapan
kita dapat mengimplementasikan perangkat tambahan dengan antarmuka
buatan kita sendiri.
Berikut ini beberapa hal yang harus disediakan oleh sistem operasi android :
1. Memory Management
2. Process Management
3. IPC
4. Power Management
Berikut ini adalah diagram arsitektur android yang sering disebut Android
Open Source Project (AOSP) source tree :
d. Notification Manager
b. Content Providers
e. Activity Manager
c. Resource Manager
1.3. Libraries
Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur android berada.
Biasanya para developer mengakses libraries ketika membutuhkan fungsi
atau data tertentu saat akan membuat aplikasi. Libraries-libraries yang ada
pada layer ini adalah sebagai berikut :
a.
Libraries Media
b.
Libraries Graphics
c.
d.
e.
f.
Libraries liveWebCore
g.
Libraries 3D
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa ada beberapa kondisi yang terjadi
pada aplikasi yang berjalan pada sistem operasi android yaitu :
a. Aplikasi berjalan secara foreground dengan status onResume
Dari diagram di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa android tidak akan
mematikan suatu aplikasi saat background selama dia masih melakukan
aktivitas kecuali jika ada aplikasi lain yang membutuhkan ruang memori.
Aplikasi yang dalam jangka waktu tertentu tidak melakukan aktivitas apa-apa
akan dianggap sudah berhenti dan bisa untuk dimatikan, sehingga menghemat
penggunaan memori.
3. Power Management
Pendekatan manajemen daya yang dipakai oleh android sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan yang dipakai oleh sistem operasi lain pada umunmnya.
Android memakai beberapa pendekatan dalam manajemen daya yaitu :
a. Menyediakan tombol untuk membuat perangkat sleep.
b. Menyediakan pengaturan cahaya (Brightness HAL).
c. Mematikan aplikasi yang sudah tidak melakukan aktivitas baik
background maupun foreground.
d. Menyediakan menu yang menampilkan deskripsi tentang pemakaian
baterai. Dengan harapan user dapat mematikan aplikasi yang terlalu
menghabiskan baterai, ataupun mengubah pengaturan seperti cahaya, dan
lain sebagainya.
4. Memory Management