2012 1 20401 521308033 Bab2 16082012113143 PDF
2012 1 20401 521308033 Bab2 16082012113143 PDF
LANDASAN TEORI
Dalam pembuatan tugas akhir ini peralatan yang kami gunakan adalah
sebagai berikut :
2.1 Sensor pendeteksi objek
Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik
menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu.
Hampir seluruh peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor didalamnya.
Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde
nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan
menghemat energi.
Enam Tipe Isyarat Sensor
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Keterangan :
1. Objek dengan pengurangan 90 % (berdasarkan standar warna putih DIN
5033).
2. Kisaran lama penggunaan 100 jam pada TA = + 250 C.
3. Nilai batas reverse-polarity perlindungan operasi kerja dengan jaringan
pelindung konsleting max 8 A.
4. Jangan melebihi atau kurang dari tegangan toleransi Vs.
5. Tanpa Beban.
6. Waktu signal pemindahan dengan beban resistive.
7. Rasio terang/gelap 1 : 1.
8. Jangan ditempatkan dibawah suhu 00 C
Keterangan :
1. Jarak deteksi objek hitam, refleksi 18 %.
2. Jarak deteksi objek putih refleksi 90 %.
Keterangan :
Berdasarkan grafik sensitivitas sensor terhadap jarak, terlihat bahwa
semakin jauh jarak sensitivitas semakin berkurang. Sensitivitas tertinggi
berdasarkan grafik diatas, sensitivitas tertinggi berada pada jarak 50 mm atau 1,9
inc.
air, pada saat volume air didalam tabung sudah mencapai level tertentu (high) dan
terdeteksi oleh sensor, maka sensor level switch akan bekerja sebab bagian depan
dari level switch terendam oleh air, ketika itu pula level switch akan
memerintahkan mesin pompa air untuk berhenti berputar, dalam artian level
switch akan memutuskan aliran arus yang ke mesin pompa air. mesin pompa air
akan bekerja kembali manakala volume air yang ada didalam tangki berkurang
akibat pemakaian, dan terdeteksi oleh sensor level switch yang dipasang dibagian
bawah tangki ( low ) pada saat itu pula sensor akan memerintahkan mesin pompa
air untuk bekerja atau berputar agar mengisi tangki, demikian seterusnya.
Sensor level air (Otoelektrod) adalah sensor level air multifungsi yang
dipakai untuk aplikasi pengisi galon, tandon air, bak mandi, maupun bak wudhu
otomatis. Alat ini bekerja menggunakan stik elektroda stainless steel anti karat
sehingga aman untuk depot air minum, tandon maupun bak air. Dengan
meniadakan unsur mekanis (seperti bandul, pelampung dan sebagainya), Maka
dijamin alat ini anti macet dan sangat presisi dalam mendeteksi level air dengan 3
level deteksi (low medium high).
Untuk pengisian galon stik elektrodra dari alat ini dipasang pada mulut
galon dan output dari alat ini dihubungkan dengan solenoid valve. Ketika stik
stainless steel posisi low dan high tidak mendeteksi air saat galon kosong
maka Solenoid Valve akan on. Ketika stik stainless steel posisi low dan high
mendeteksi air saat galon penuh maka solenoid valve akan off.
LOW
HIGH
Cara kerja alat ini yaitu naik-turunnya level air ada di antara ujung elektroda
high dan low, artinya ketika level air turun di bawah elektroda low maka pompa
akan ON, dan ketika level air naik sampai menyentuh ujung elektroda high maka
pompa akan OFF.
2.3 Solenoid Valve
Solenoid Valve adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai
kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakkan piston yang
dapat digerakan oleh arus AC maupun DC. Solenoid Valve atau katup solenoida
mempunyai lubang keluaran, lubang masukan, dan lubang exhaust. Lubang
masukan berfungsi sebagai tempat cairan masuk, lalu lubang keluaran berfungsi
sebagai tempat cairan keluar yang dihubungkan ke beban, sedangkan lubang
exhaust berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan cairan yang terjebak saat
piston bergerak atau pindah posisi ketika solenoid valve bekerja.
Prinsip kerja dari solenoid valve yaitu katup listrik yang mempunyai koil
sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supplay tegangan maka koil
tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakkan piston
pada bagian dalamnya. Ketika piston berpindah posisi maka pada lubang keluaran
dari solenoid valve akan keluar cairan yang berasal dari supplay. Pada umumnya
solenoid valve mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC namun ada juga yang
mempunyai tegangan kerja DC.
1) Valve Body
2) Terminal masukan (Inlet Port)
3) Terminal keluaran (Outlet Port)
4) Koil / koil solenoid
5) Kumparan gulungan
6) Kabel suplai tegangan
7) Plunger
8) Spring
9) Lubang / exhaust
Katup Listrik / Solenoid valve atau sv adalah katup yang digerakan oleh
energi listrik, mempunyai koil sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk
menggerakan piston yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC, sv
mempunyai lubang keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust, lubang
masukan diberi kode P, berfungsi sebagai terminal / tempat udara masuk atau
supply, lalu lubang keluaran, diberi kode A dan B, berfungsi sebagai terminal atau
tempat udara keluar yang dihubungkan ke beban, sedangkan lubang exhaust diberi
kode R, berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan udara terjebak saat piston
bergerak atau pindah posisi ketika sv ditenagai atau bekerja.
Cara kerja Solenoid valve adalah salah satu alat atau komponen kontrol yang
salah satu kegunaannya yaitu untuk menggerakan tabung cylinder, sv adalah katup
listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya yang mana ketika koil
mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan
magnet sehingga menggerakan piston pada bagian dalamnya ketika piston
berpindah posisi maka pada lubang keluaran A atau B dari sv akan keluar udara
yang berasal dari P atau supply, pada umumnya sv mempunyai tegangan kerja
100/200 VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.
Solenoid valve dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu sv single coil (satu
kumparan) dan sv double coil (dua kumparan) tapi mempunyai cara.
2.4 Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang
digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip relay merupakan tuas saklar dengan
lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus
listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid
sehingga kontak saklar akan menutup.
Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke
posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. Relay biasanya digunakan untuk
menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC
220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt
DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan
pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.
Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :
1) Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau
membuka) kontak saklar.
2) Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.
Dalam pemakaian biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC
dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang
terbaik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan
untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi
dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya.
NO (normally open)
atau keadaan switch saat switch belum dipasang atau belum in-service atau belum
ada aksi dari parameter yang dideteksinya.
Selain NO(normally open) dan NC(normally close) ada istilah lain untuk
dunia per-switch-an, NE (Normally Energize) dan ND (Normally De-energize)
adalah istilah lain tersebut. NE adalah keadaan switch yang close ketika parameter
yang dideteksinya sedang dalam keadaan normal, switch akan open jika parameter
yang dideteksinya menjadi tidak normal (pressure low atau high, sebagai
contohnya). Sedangkan ND adalah keadaan switch yang open ketika parameter
yang dideteksinya sedang dalam keadaan normal, switch akan close jika parameter
yang dideteksinya menjadi tidak normal (pressure low atau high, sebagai
contohnya) perhatikan gambar berikut :
dililitkan kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan
menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika
arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka
(off).
3.
Rtotal = R1 + R2
= 561 + 1 k
= 562 k
5.
R2
C=Q
V
C = 1000
25
= 40 mf/volt
6.
Saklar
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan
jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada
dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik.