DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
Aspal sudah dikenal sebelum awal eksploitasi ladang minyak sebagai produk
asal alam, yang disebut dalam hal ini adalah aspal asli. Bitunie adalah produk
alami tidak lagi digunakan dalam industri. Bitumen diperoleh sebagai produk
sampingan dari penyulingan minyak bumi dapat digunakan sebagai atau
mengalami proses fisik dan kimia yang mengubah komposisi dalam rangka untuk
memberikan sifat tertentu. Operasi yang paling umum adalah proses oksidasi dan
pencampuran dengan polimer yang berbeda.
ASPAL
Apa itu Aspal?
Menurut American Society for Testing and Materials
(ASTM), Aspal atau bituminten adalah suatu material Bahan hidro
karbon yang bersifat melekat (adhesive), yang berwarna coklat tua
sampai hitam, padat atau semi padat yang terdiri dari bitumenbitumen yang terdapat di alam atau di peroleh dari residu minyak
bumi, tahan terhadap air, bersifat Termoplastis dan , bersifat
viskoelastis sehingga akan melunak dan mencair bila mendapat cukup
pemanasan dan sebaliknya. Sifat viskoelastis inilah yang membuat aspal
dapat menyelimuti dan menahan agregat tetap pada tempatnya selama
proses produksi dan masa pelayanannya. Pada dasarnya aspal terbuat dari
suatu rantai hidrokarbon yang disebut bitumen, oleh sebab itu aspal sering
disebut material berbituminous. Komposisi utama dari aspal sendiri
merupakan hidrokarbon dengan atom C>40.
GENESA
Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada temperatur ruang berbentuk padat sampai
agak padat, jika di panaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi lunak / cair sehingga
dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan campuran aspal beton atau sapat
masuk kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan/ penyiraman pada perkerasan macadam
atau pelaburan. Jika temperatur mulai turun. Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada
tempatnya (sifat Termoplastis).
Pirobitumen :
hidrokarbon solid, warna hitam dpt
dilebur dan dicairkan dlm karbon
disulfida.
SIFAT-SIFAT ASPAL
Durabilitas
KOMPOSISI ASPAL
Aspal merupakan unsur hydrocarbon yang sangat komplek,sangat sukar memisahkan molekul-molekul
yang memberntuk aspal tersebut
Secara umum komposisi dari aspal terdiri dari asphaltenes dan maltenes
Asphaltenes merupakan material berwarna hitam atau coklat tua yang larut dalam heptane.
Maltenes merupakan cairan kental yang terdiri dari resin dan oils, dan larut dalam heptanes
Resins adalah cairan berwarna kuning atau coklat tua yang memberikan sifat adhesi dari aspal, merupakan
bagian yang mudah hilang atau berkurang selama masa pelayanan jalan. Oils adalah media dari asphaltenes
dan resin, berwarna lebih muda
Proporsi dari asphaltenes, resin, oils berbeda tergantung dari banyak faktor seperti kemungkinan
beroksidasi, proses pembuatan dan ketebalan aspal dalam campuran.
JENIS-JENIS ASPAL
Secara umum aspal dapat diklasifikasikan berdasarkan asal dan proses pembentukannya sebagai berikut :
berdasarkan asal dan proses pembentukannya sebagai berikut :
Aspal Minyak yang berasal dari proses destilasi minyak
bumi.
Aspal Buatan
-Tar
ASPAL
Keterangan
1. Aspal Keras
(AC,AsphaltCement).
2. Aspal Cair (Liquid Asphalt)
3. Aspal Emulsi (Emulsion
Asphalt)
ASPAL ALAM
1.
Aspal Alam
Terbentuk karena adanya pengaruh tektonik terhadap minyak bumi yang diduga awalnya terkandung dalam batuan induk
kemudian bermigrasi melalui dasar dan mengimpregnasi batuan sekitarnya, yaitu batu gamping dan batu pasir.
Contoh Aspal Alam
Aspal ini secara alamiah terdapat di danau Trinidad, Venezuella dan Lawele.
Aspal ini terdiri dari bitumen, mineral dan bahan organik lainnya.
Aspal sangat keras karena dalam pemakaiannya aspal ini dicampur dengan aspal keras yang mempunyai angka penetrasi yang
tinggi dengan perbandingan tertentu sehingga dihasilkan aspal dengan angka penetrasi yang diinginkan.
Aspal batu Kentucky dan Buton adalah aspal yang secara alamiah terdeposit di daerah Kentucky, USA dan di pulau Buton,
Indonesia.
Aspal dari deposit ini terbentuk dalam celah-celah batuan kapur dan batuan pasir.
Aspal yang terkandung dalam batuan ini berkisar antara 12 - 35 % dari masa batu tersebut dan memiliki tingkat penetrasi antara
0- 40.
Untuk pemakaiannya, deposit ini harus ditambang terlebih dahulu, lalu aspalnya diekstraksi dan dicampur dengan minyak
pelunak atau aspal keras dengan angka penetrasi yang lebih tinggi agar didapat suatu campuran aspal yang memiliki angka
penetrasi sesuai dengan yang diinginkan. Pada saat ini aspal batu telah dikembangkan lebih lanjut, sehingga menghasilkan aspal
batu dalam bentuk butiran partikel yang berukuran lebih kecil dari 1 mm dan dalam bentuk mastik.
JENIS-JENIS ASPAL
I. ASPAL ALAM
Aspal ini terdapat di alam antara lain
1)
2)
Sejak ditambang, aspal buton yang dieksploitasi 3,4 juta ton. Cadangan aspal buton
terukur diperkirakan 650 juta ton dari 2 miliar ton hasil survei Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral.
Aspal Buton yang selanjutnya disebut Asbuton adalah aspal alam yang merupakan
bahan tambang galian golongan A (Strategis) yang dimiliki oleh Kabupaten Buton yang
dapat digunakan untuk menunjang pembangunan infrastruktur jalan maupun kebutuhan
industri lainnya.
Rock Asphalt
Rock Asphalt yang terdapat di Indonesia terdapat di pulau Buton, sering disebut Asbuton atau Butas
Proses terjadinya rock asphalt
Terjadi pada daerah yang mengandung minyak bumi dan aspal. Akibat terjadinya gerakan-gerakan pada lapisan kulit bumi
menyebabkan terjadinya penurunan atau retak-retak pada permukaan bumi. Dengan adanya tekanan dari bawah lapisan kulit bumi
menyebabkan keluarnya minyak bumi.Apabila tekanan yang tejadi besar, maka minyak bumi akan keluar dengan aspal yang
dikandungnya, akan tetapi sebaliknya, apabila tekanan itu lemah maka minyak bumi akan merembes melalui retakan-retakan dan aaspal
itu tertinggal. Pada proses perjalanan minyak bumi tadi, akan melalui batuan-batuan yang sifatnya porous sehingga minyak bumi yang
mengandung aspal akan meresap pada lapisan batuan porous tersebut
ASPAL BUTON
ASPAL ALAMI
Merupakan satu-satunya cebakan aspal alam di Indonesia, terdapat di Pulau Buton. Komposisi Asbuton terdiri dari
aspal (bitumen) dan mineral yang didominasi oleh kapur (Kabungka) dan pasir (Lawele). Kandungan bitumen Asbuton
bervariasi antara 10-60%. Potensi Asbuton tersebar dari Teluk Sampolawa di sebelah selatan hingga Teluk Lawele di
bagian utara Pulau Buton. Cadangan terbesar terdapat di Waisiu, Kabungka, Winto, Wariti, Lawele dan Epe. Selain di
Indonesia, endapan aspal alam terdapat di Kepulauan Trinidad, Albania dan Irak
Hidrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang umumnya disebut bitumen.
Sehingga aspal sering juga disebut bitumen,
Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur . Aspal merupakan
komponen kecil . Umumnya 4 10 % dari berat campuran. Tetapi merupakan
komponen yang relatif mahal
Aspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi minyak bumi (Aspal Minyak) dan
bahan alami (aspal Alam),
Aspal minyak (Aspal cemen) bersifat mengikat agregat pada campuran aspal beton
dan memberikan lapisan kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh asam, Basa dan
garam,
Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku dan rapuh
dan akhirnya daya adhesinya terhadap partikal agregat akan berkurang.
ASPAL BUATAN
JENIS-JENIS ASPAL
2. ASPAL BUATAN
Contoh :
1.
ASPAL MINYAK
Diperoleh dari destilasi atau penyulingan minyak bumi aspal dengan berbagai kadar, volume lebih besar dan lebih ekonomis
daripada aspal alam.
2.
TAR
Merupakan hasil penyulingan batu bara dan kayu (tidak umum dugunakan) dan peka terhadap perubahan temperatur dan
beracun.
Mixed base crude oil / Bahan dasar campuran asphaltic dan parafin
Berdasarkan bentuknya:
1. ASPAL KERAS
Aspal keras pada suhu ruang (250 300 C) berbentuk padat
Aspal keras dibedakan berdasarkan nilai penetrasi (tingkat kekerasannya)
Aspal keras yang biasa digunakan :
- AC Pen 40/50, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 40 50
- AC pen 60/70, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 60 79
- AC pen 80/100, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 80 100
- AC pen 200/300, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 200-300
Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas, volume lalu
lintas tinggi.
Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin, lalu lintas
rendah.
Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100.
Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pencair dari hasil penyulingan minyak bumi
Aspal yang digunakan dalam keadaan dingin dan cair, pada suhu ruang berbentuk cair
Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya, aspal cair dibedakan atas :
Emulsifer
Agent
2. Anionik,
disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang
bermuatan negatif.
Air
3. Nonionik,
Aspal
Aspal Emulsi
Bersifat
koloid
buatan
(suspensi)
2.
3.
RESIN
OILS
Asphaltenes
Maltenes
Resin
Minyak
Lainnya
ASPAL BUATAN
Proses Penyulingan
minyak bumi untuk
menghasilkan aspal
MENARA DESTILASI
Di menara inilah terjadi
proses destilasi. Yaitu proses
pemisahan
larutan
dengan
menggunakan panas sebagai
pemisah.
Prinsip dasar penyulingan
bertingkat adalah perbedaan titik
didih di antara fraksi-fraksi
minyak mentah.
Agregat
Agregat adalah material berbutir keras dan kompak, yang termasuk didalamnya
antara lain kerikil alam, agregat hasil pemecahan oleh stone crusher, abu batu dan
pasir. Agregat mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkerasan jalan,
dimana agregat menempati proporsi terbesar dalam campuran, umumnya berkisar
antara 90% - 95% dari berat total campuran.
EKSPLORASI
Tahap eksplorasi diantaranya
Seismik untuk menganalisis tebal tanah
1.
tertutup
pada
sepanjang
pengukuran,dengan
regu
12
garis
pencatat
dapat
menyelidiki
sampai
kedalaman 100 m.
2.
EKSPLOITASI
1.
2.
3.
4.
5.
PENGOLAHAN
Batu Aspal diledakkan / pengecilan ukuran dan pemilihan kadar bintumen (3-15%) dengan hasil pencampuran (6.57%).
Lapisan asbuton relative keras dengan batuan induknya (pasir) : digali dengan bulldozer dan di ripping. Jika batuan
induknya (kapur) : digali dan peledakan.
Batuan aspal diangkut menggunakan dump truk kemudian malalui apron freeder dan dimasukkan dalam
kepenampungan grizzly dengan spasi 150mm. Oversize dipecahkan / digiling menggunakan hammer mill bersama
dengan undersize disaring dgn lunang saringan 10 mm, 50 mm.
Untuk memproduksi asbuton diperlukan 1 unit pemecah batu aspal jenis hammer mill,buatan Jaques,US. Dengan
kapasitas giling 250 ton/jam menghasilkan 3 macam ukuran dengan hasil pemecahan atau penggilingan.
setelah dihancurkan menuju belt conveyor dalam dua tahap, kemudian masuk lagi ke vibrating screen untuk
dipisahkan sesuai butiran yang diinginkan
BAHAN GALIAN INDUSTRI ASPAL BONITA INTAN SUSIMAH - 073001300019
SKEMA PENGELOLAHAN
SEBELUM DI CRUSHING
KEGUNAAN
Konstruksi Perkerasan Jalan untuk mengikat aspal dengan batuan agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat lalu lintas (water proofing,
protect terhadap erosi)
Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapisan tipis aspal cair yang diletakan di atas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya.
Lapis pengikat (tack coat) adalah lapis aspal cair yang diletakan di atas jalan yang telah beraspal sebelum lapis berikutnya dihampar,
berfungsi pengikat di antara keduanya.
Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agregat kasar, agregat halus, dan filler. dan mengisi pori-pori yang ada antara agregat itu sendiri.
Pelindung atap.
Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agregat kasar, agregat halus, dan filler.
TERIMA KASIH