PENDAHULAN
Marmer umumnya tersusun oleh mineral kalsit dengan
KLASIFIKASI MARMER
Silikat SiO2 0.13 %.
Alumunium Dioksida AlO3 0.31 %.
Feri Oksida Feo3 0.04 %.
GENESA
Terjadinya deposit marmer adalah akibat proses
metamorfosa. Dimana mineral yang terdapat pada batu
kapur ( kalsit) akibat pengaruh gaya-gaya tekanan dan
panas yang tinggi dapat menghablur (re-kristalisasi).
Akibat penghabluran tersebut maka struktur asal dari
batuan itu akan hilang dan terbentuklah batuan yang
butirnya amat teratur dan dikenal dengan nama batu
pualam. Proses geologinya terbentuk antara 30-60 juta
tahun yang lalu atau dalam bahasa geologi disebut
berumur kwarter sampai tertier.
POTENSI
Marmer akan selalu berasosiasi keberadaanya dengan
batugamping. Setiap ada batu marmer akan selalu ada
batugamping, walaupun tidak setiap ada batugamping akan ada
marmer. Karena keberadaan marmer berhubungan dengan
proses gaya endogen yang mempengaruhinya baik berupa
tekan maupun perubahan temperatur yang tinggi.
EKSPLORASI
Untuk mengetahui besarnya cadangan suatu tubuh
marmer maka biasanya dilakukan eksplorasi geofisika agar
diketahui baik penyebaran horizontal maupun vertikal,
kemudian dibuat sumur uji dan pemboran untuk
mengetahui ketebalan lapisan. Untuk mengetahui kualitas
marmer di suatu lokasi maka diambil sampel yang diuji di
laboratorium baik fisika maupun kimia, secara
mikroskopis.
PERALATAN
Alat-alat yang digunakan di lokasi penambangan adalah:
Jack hammer
Alat pemotong ( SpeedCut )
Mesin penghancur
Dump Truk / Truk
Excavator
Gergaji Kawat intan
Palu Batu ( sederhana )
Pahat Baja ( sederhana )
Linggis ( sederhana )
EKSPLOITASI
Sistem penambangan yang diterapkan adalah sistem tambang terbuka
Ada dua istilah yang dipakai pada cara penambangan secara kuari ,
berdasarkan bentuk yang dihasilkan, yaitu :
TAMBANG TULUNGAGUNG
JENIS MARMER
Carrara Marble, yaitu batu marmer yang berwana putih murni
yang biasa digunakan oleh orang-orang Yunani dan Romawi
untuk membuat patung-patung dan air mancur.
GAMBAR
FUNGSI MURMER
Sebagai salah satu jenis batu alam, batu marmer sangat tahan
lama.
Mudah dibersihkan
Memiliki penampilan yang spektakuler
Namun perlu diperhatikan juga adanya faktor kerusakan yang
dapat membatasi penggunaan batu tersebut, karena batu
marmer memiliki kerentatan untuk terjadi kerusakan.
GAMBAR
3. Sebagai pupuk
Batu marmer yang dipanaskan dapat mengusir
karbondioksida yang terkandung dalam kalsit tersebut,
sehingga yang tersisa adalah kalsiumdioksida atau zat
kapur. Hal ini dapat digunakan sebagai Kapur yang
digunakan sebagai pupuk untuk lahan pertanian, yaitu
untuk mengurangi keasaman dalam tanah. Bila diterapkan
bersama-sama dengan pupuk, hal tersebut dapat
meningkatkan hasil pertanian. Sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Agricultural Research Service,
Departemen Pertanian Amerika Serikat pada laha jagung
menyatakan bahwa sebagian dari ladang jagung yang tidak
ada kandungan unsur kapur dan pupuk menyebabkan
tanaman tersebut berjuang untuk bertahan hidup.
6. Menetralkan asam
kekerasan Mohs tiga. Oleh karena itu batu alam ini juga
sering digunakan untuk bahan dasar pembuatan cairan
pembersih untuk kamar mandi maupun dapur.
Kelembutan pada batu marmer menjadikannya sebagai
alat pembersih yang tidak menimbulkan goresan maupun
kerusakan lainnya.
VIDEO