Anda di halaman 1dari 17

SULFUR (BELERANG)

BAHAN GALIAN INDUSTRI

DISUSUN OLEH :
BONITA INTAN SUSIMAH
07300130019
TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI

GENESA

SIFAT-SIFAT

EKSPLORASI EKSPLOITASI

PENGOLAHAN

GENESA
Di Indonesia semua endapan belerang mempunyai hubungan erat
dengan kegiatan gunung berapi.

Belerang atau sulfur ditemukan dalam dua bentuk, yaitu sebagai


belerang alam dan sebagai belerang persenyawaan sufida logam.
Belerang alam berbentuk kristal bercampur lumpur. Endapan
belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarola, atau sebagai
akibat daripada gas-gas dan larutan yang mengandung belerang
keluar dari bumi, serta berkaitan dengan rangkaian gunung api aktif.
Kedua jenis endapan belerang alam yaitu tipe sublimasi dan tipe

lumpur (danau kawah).

Mengenai asal mula belerang ada beberapa pendapat yang membahasnya diantaranya
adalah :
1. Menurut Bischof, belerang berasal dari H2S yang merupakan hasil reduksi CaSO4 oleh
karbon dan methan.
2. Pendapat yang mengatakan bahwa belerang berasal dari dome. Belerang disini dibentuk
oleh bakteri de sulpho vibrio desulfuricans umpamanya sulfat oleh bakteri diubah menjadi
sulfit. Selanjutnya sulfid diubah lagi menjadi belerang contohnya seperti yang terdapat
di Gulf-Coast di Amerika Serikat.

3. Pendapat yang menerangkan bagaimana terdapatnya belerang pada gipsum, dikatakan


bahwa belerang pada gipsum diendapkan langsung dari poly sulfit (suatu solut yang
mengandung sangat banyak belerang

Belerang berwarna kuning pucat


Padatan yang rapuh
apabila dibakar memberikan nyala
warna biru dan menghasilkan gas
SO2 yang berbau tidak enak. Titik leleh
pada suhu 234 2480F
Mempunyai daya hantar listrik yang
jelek serta tidak larut pada air.

Endapan belerang di Indonesia dapat ditemukan di beberapa provinsi diantaranya adalah :

1. Sumatra Utara, yaitu di Tarutung, Sibangaor, Sonk Merapi, serta di Namora I Langit
2. Lampung, yaitu di daerah Sekicau
3. Jawa Barat, yaitu di Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Putri, Gunung Galunggung,
Gunung Ciremai, Gunung Papandayan Telaga Bodas, Kawah Putih
4. Jawa Tengah, yaitu di Gunung Dieng, Gunung Telaga Terus
5. Jawa Timur, yaitu di Gunung Arjuno, Welireng, Kawah Ijen
6. Sulawesi Utara, yaitu di Gunung Mahawu, Gunung Saputan, Kawah Maseun

7. Maluku, yaitu di pulau Damar

Penyelidikan terhadap deposit belerang yang dapat dilakukan adalah


1.

Penyelidikan geologi daerah belerang,

2.

Pengeboran dan sumur eksplorasi

3.

Sampel diperiksa di laboratorium secara analisa kimia untuk menentukan kadar


belerang dan diadakan mikroskopi bijih.

Adapun penambangan belerang dilakukan dengan beberapa metode


antara lain : metode tambang terbuka, metode tambang bawah tanah,
metode Frasch-Process, dan metode penambangan manual.

1. Metode tambang terbuka :

Kegiatan penambangan belerang dengan metode ini dilakukan untuk endapan tipe stratigrafi dan
vulkanis yang terletak dekat dengan permukaan bumi. Pengambilan dengan metode ini dapat
menggunakan alat-alat sederhana atau dapat juga dengan menggnakan alat mekanis seperti
shovel, monitor, dan dragline excavator. Material hasil penambangan dengan metode ini dimuat
dan diangkut dengan pikulan, lori, dump truck, dan sejenisnya baru kemudian diproses lebih
lanjut sesuai dengan keperluan.
2. Metode tambang bawah tanah :
Kegiatan penambangan belerang dengan metode tambang bawah tanah dikhususkan bagi
endapan belerang yang terdapat di bawah permukaan bumi. Adapun penambangan dikerjakan
dengan membuat lubang-lubang bukaan kearah endapan, seperti shaft, tunneling, drift, adit, dan
lain-lain.

3. Metode Frasch-Process

4. Metode Penambangan Manual


Penambangan belerang dengan metode ini dilakukan apabila kandungan endapan belerang
yang ada tidak terlalu banyak atau sedikit. Cara penambangannya dengan metode ini
biasanya dilakukan dengan menggunakan alat-alat penambangan manual, seperti cangkul,
linggis, gancu, dan keranjang serta dilaksanakan dengan sistem padat karya.

BELERANG (SULFUR) DI GUNUNG IJEN, JAWA TIMUR

Gunung Ijen berada antara perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso Propinsi
Jawa Timur. Merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif. Gunung Ijen
mempunyai tinggi 2.368 mdpl.
Kawah Ijen merupakan gunung api aktif penghasil belerang utama di Indonesia
Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36
juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar. Danau Ijen
memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang
sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.

Untuk endapan belerang yang ditutupi oleh lapisan penutup yang cukup tebal, cara
penambangannya dapat dilakukan dengan cara Frash Process, yaitu
Tahap 1 .Dengan pemboran kemudian dimasukan air panas (suhu 335 F) kedalam endapan
belerang.
Tahap 2 . Melalui pipa-pipa kondensasi dipompakan keluar dan ditampung dan diendapkan.

Tahap berikutnya disublimasi untuk mendapatkan belerang yang bersih.

Cara pengolahan belerang tergantung dari jenis endapannya dan hasil


yang diinginkan. Untuk belerang yang berbentuk kristal dapat langsung
dimasukkan kedalam autiklat dimasukkan/ditambahkan solar, air dan
NaOH, kemudian dipanaskan dengan memasukkan uap air panas
dengan tekanan 3 atmosfer selama 30-60 menit. Pemisahan akan terjadi
karena belerang mempunyai titik lebur yang lebih rendah dibandingkan
dengan mineral-mineral pengotornya. Hasilnya yang berupa belerang
cair
dialirkan
melalui
filter
dan
kemudian
dicetak.
Untuk belerang jenis lumpur, pengolahannnya perlu dilakukan secara
floatasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam autoklaf. Tujuan
dari floatasi adalah untuk meningkatkan kadar belerang dan memisahkan
senyawa-senyawa besi sulfat dan silikat dari larutan.
Cara pengolahan lain untuk belerang jenis ini dengan cara pelarutan dan
penghabluran dengan menggunakan pelarut karbon disulfida, dimethyl
disulfit atau larutan hidrokarbon berat lainnya. Untuk pengolahan
belerang secara sederhana dapat dilakukan dengan jalan memanaskan
bongkah-bongkah belerang didalam wajan besi atau alumunium yang
berdiameter 80-100 cm diatas tungku sederhana yang terbuat dari tanah
liat/andesit. Pemanasan dilakukan dengan kayu atau kompor minyak
tanah sambil diaduk-aduk, sesudah belerang mencair kemudian disaring
dengan kantong-kantong yang terbuat dari kain. Selanjutnya ditampung
dalam tabung-tabung bambu sebagai alat cetaknya

Belerang dapat digunakan dalam industri kimia yaitu untuk pembuatan asam sulfat
(H2SO4) yang diperlukan untuk pembuatan pupuk, penghalusan minyka bahan-bahan kimia

berat dan keperluan lain untuk metalurgi.


Disamping belerang dimanfaatkan dalam industri cat, industri karet, industri tekstil, industri
korek api, bahan peledak, industri ban, pabrik kertas, industri gula yang digunakan dalam
proses sulfinasi , industri rayon, film celulosa, ebonit, cairan sulfida, bahan pengawet kayu

Bahaya atau Efek


Elemental sulfur dianggap toksisitas rendah. Senyawa seperti
karbon disulfida, hidrogen sulfida, dan sulfur dioksida yang
beracun.
Sebagai contoh, pada 0,03 bagian per juta, kita bisa mencium
bau hidrogen sulfida tetapi lebih dianggap sebagai aman
selama delapan jam paparan. Pada 4 ppm dapat
menyebabkan iritasi mata. Pada 20 eksposur ppm selama
lebih dari satu menit menyebabkan cedera parah pada saraf
mata.
Pada 700 ppm berhenti bernapas.
Kerusakan otak permanen
Kematian jika tidak ada penyelamatan cepat.

Anda mungkin juga menyukai