OLEH :
NURWILDHANAH HARDIYANTI IDSYAM
OLEH :
NURWILDHANAH HARDIYANTI IDSYAM
E 311 08 275
ABSTRAK
NURWILDHANAH. Tanggapan Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Hasanuddin terhadap Baliho Gubernur Sulawesi Selatan. (Dibimbing
oleh Muhammad Farid dan Mursalim)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa
Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin terhadap baliho Gubernur Sulawesi
Selatan dan mengetahui saran dan masukan mahasiswa terhadap baliho Gubernur
Sulawesi Selatan.
Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan yakni
pada bulan Oktober hingga November 2012 yang dilaksanakan di Jurusan Ilmu
Komunikasi Universitas Hasanuddin, Makassar. Metode yang digunakan untuk
penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Hasanuddin angkatan 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011 yang
berjumlah 231 mahasiswa. Penentuan besaran sampel menggunakan tabel Isaac
dan Michael, dengan taraf kesalahan 5% diperoleh sampel sebesar 142
mahasiswa. Teknik sampel yang digunakan yaitu teknik sampel berstrata
proporsional (proportionale stratified random sampling).
Dari hasil penelitian tanggapan mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Hasanuddin terhadap Baliho Gubernur Sulawesi Selatan, berdasarkan
indikator Perhatian menunjukkan bahwa desain baliho menarik, jumlah baliho
sangat memadai, lokasi pemasangan baliho kurang tepat, dan pemasangan baliho
merusak /mengganggu keindahan tata kota. Kemudian berdasarkan indikator
Pengertian dapat disimpulkan bahwa baliho berpengaruh terhadap citra Gubernur,
penggunaan bahasa, judul (headline), dan pesan dalam baliho kurang mudah
dimengerti serta penggunaan gambar dan pesan yang disampaikan dalam baliho
masih kurang jelas. Sedangkan dari indikator Penerimaan menunjukkan bahwa
sebagian besar responden mendukung program/kegiatan Gubernur dalam baliho
namun kurang berpartisipasi karena responden beranggapan bahwa program kerja
Gubernur masih kurang direalisasikan dan yang terakhir, responden beranggapan
bahwa baliho kurang efektif digunakan untuk sosialisasi program Gubernur.
KATA PENGANTAR
Dwi
AstutiHardiningrum,
Dewi
akan menyanyikan Best Thing I Never Had . Yess, You are My Best
Girl I Ever Had :*
8. The Aunties. Aunty Dosky Zakiah Putri, Aunty Melby Satriany, Aunty
Boen Lispa Juliantry. Terima kasih telah mengisi hari-hari penulis yang
dipenuhi tekanan dengan ngopi-ngopi cantik dan sorella serta
membahas hal-hal kocak di sekitar kita.
9. EXIST, tak ada kata yang dapat menerjemahkan betapa bersyukur dan
beruntungnya saya memiliki kalian. Dari jutaan drama yang kita
lakoni, pesta-pesta segala rupa, kekonyolan kelas bahasa Indonesia,
hingga menjajal 40 jam melintasi Pulau Jawa bersama Kuncoro. How
could well be separated ?. Terima kasih telah menjadi Teman Hidup
dan membuat Empat Tahun ini menjadi Penuh Warna. We are
Immortal Friends. See you on Top, guys !!!
10. Kosmik, Another best place in Campus. Untuk semua angkatan yang
tergabung di dalammnya, terima kasih atas ilmu tambahan yang
penulis dapatkan selain dari bangku kuliah. Semoga kebersamaan yang
Unik dan Radikal akan terus berlanjut.
11. Sahabat Cantik; Nurul Asri Utari, Waode Nurul Hasanah, Merlien
Saputri, Malihah Ramadhani Rum. Terima kasih untuk slogan Skripsi
for Holiday-nya. Yeyeye,Our holiday coming up !!
12. Densus88; Winda Budiawati, Nurhardianty, Iksan Adisaputra, Fritz
Irawan, Ridha Anshari, Afrizal, dan Hery Herman . Terima kasih telah
menjadi sahabat yang selalu ada untuk berbagi suka dan duka selama 5
tahun ini serta doa dan semangat yang terus diberikan hingga akhir
penyusunan skripsi ini.
13. Song Playlist ; Tulus, Marteza Sumendra, Adhitia Sofyan, dan Monita
Sahuleka. Terima kasih telah menjadi penghangat jiwa pelipur lara di
malam-malam penuh kegalauan skripsi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Namun penulis sudah berusaha menyusun skripsi ini dengan
sebaik-baiknya. Penulis berharap semoga skripsi ini nantinya tidak hanya menjadi
catatan yang lapuk termakan usia namun bermanfaat bagi penulis dan juga
pembacanya. Amin Yaa Rabbal Alamin.
Makassar, 5 Desember 2012
Penulis
NURWILDHANAH H I
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .
HALAMAN PENGESAHAN. ii
ABSTRAK .
iv
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ..
viii
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR .
xvi
BAB I PENDAHULUAN ..
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Latar Belakang ..
Rumusan Masalah
1
6
6
7
12
13
17
A. Tanggapan
.
1. Pengertian Tanggapan
2. Tanggapan dalam Komunikasi .
B. Media Massa..........
1. Ilmu Komunikasi dan Media Massa....
2. Pesan Media Massa. . . . ......
C. Komunikasi Politik..............................................................................
D. Komunikasi Politik dalam Media Massa...........................................
1. Komunikator................................................................................
2. Khalayak......................................................................................
E. Media Outdoor...................................................................................
F. Teori S-O-R........................................................................................36
17
17
18
21
21
26
28
29
29
32
34
39
A. Sejarah Unhas
B. Sejarah dan Perkembangan FISIP..
C. Sejarah dan Perkembangan Ilmu Komunikasi...................................
39
51
58
64
A. Hasil Penelitian ..
B. Pembahasan .
64
81
BAB V PENUTUP ..
87
A. Kesimpulan .
87
B. Saran
89
DAFTAR PUSTAKA
91
LAMPIRAN
93
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Perbedaan antara
Komunikasi lainnya
bentuk
25
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
65
66
66
67
68
69
70
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Komunikasi
Massa
&
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
Program Gubernur
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1.1
Kerangka Konseptual
12
2.1
19
2.2
Teori S-O-R
37
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam konteks ini, sajian informasi media massa mempunyai efek ganda,
yaitu dalam hal pemuas kehausan masyarakat akan informasi politik,
sekaligus sebagai media sosialisasi aktor politik untuk memperoleh
simpati publik.
Mc Luhan menguraikan bahwa media secara umum adalah
perpanjangan alat indera manusia. Dengan media, kita memperoleh
informasi tentang benda, orang dan tempat yang tidak kita pahami secara
langsung termasuk berbagai pesan tentang lingkungan sosial politik.
Semua pesan yang mengandung muatan politik dapat membentuk atau
mempertahankan citra politik dan pendapat secara umum (Rakhmat,
1994:220). Mc Luhan juga menyatakan bahwa media adalah pesan ( the
medium is the message ). Artinya media saja sudah menjadi pesan.
Menurutnya, yang mempengaruhi khalayak adalah bukan apa yang
disampaikan oleh media, tapi jenis media komunikasi yang dipergunakan,
yaitu antarpersonal, media elektronik atau media cetak.
Saat ini media cetak bisa dikatakan mengalami perkembangan
yang sangat signifikan, dikaji dan dirancang sedemikian rupa untuk
meraup simpati publik. Media outdoor atau media luar ruang merupakan
salah satu media publisitas yang akhir-akhir ini gencar dipergunakan.
Media luar ruang yang dimaksud adalah berupa flyer, poster, baliho, atau
bentuk-bentuk lainnya yang juga merupakan alat penyampai pesan yang
ditempatkan di luar ruangan, yakni pada posisi-posisi strategis yang paling
memungkinkan untuk tersampainya pesan.
sepanjang
tahun.
Berbagai
wajah
berlomba-lomba
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tanggapan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas
Hasanuddin terhadap baliho Gubernur Sulawesi Selatan ?
2. Apa saran dan masukan mahasiswa terhadap Baliho Gubernur
Sulawesi Selatan ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Hasanuddin terhadap baliho Gubernur Sulawesi
Selatan.
b. Untuk mengetahui saran dan masukan mahasiswa terhadap baliho
Gubernur Sulawesi Selatan.
2. Kegunaan penelitian
- Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dalam
pengembangan
ilmu
pengetahuan
di
bidang
Ilmu
Secara praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
masukan,
evaluasi,
pemikiran
dan
pertimbangan
dalam
2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara pesertapeserta komunikasi (para komunikan)
3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak
terbatas dan anonim
4. Mempunyai publik yang secara geografis tersebar
Media massa mempunyai kekuatan yang dahsyat. Sampai-sampai
Napoleon Bonaparte pernah mengatakan, Jika media dibiarkan saja, saya
tidak akan bisa berkuasa lebih dari tiga bulan. Ini membuktikan bahwa
pengetahuan,
ajakan,
bujukan,
atau
ungkapan
yang
yang
dipergunakan
oleh
komunikator
dalam
mekanisme
merupakan
kemampuan
setiap
individu
untuk
Perhatian,
Pengertian, dan
Penerimaan
Teori ini dicantumkan pada teori S-O-R yang merupakan
Kerangka Konseptual :
Stimulus
Baliho Gubernur
Sulawesi Selatan
Organism
- Perhatian
- Pengertian
- Penerimaan
Respon
Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Unhas
E. Definisi Operasional
1. Mahasiswa adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Unhas Strata satu
angkatan 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011.
2. Tanggapan adalah pernyataan subjektif mahasiswa Ilmu Komunkasi
Unhas terhadap Baliho Gubernur Sul-Sel
3. Baliho Gubernur adalah media penyampai berupa bentangan yang
memperjelas akan adanya suatu kegiatan/aktifitas yang akan atau telah
dilaksanakan oleh Gubernur
4. Gubernur Sulawesi Selatan merupakan jabatan kepala daerah untuk
wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yng saat ini diduduki oleh pasangan
Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Numang.
5. Perhatian adalah melihat dan mengamati suatu objek dalam hal ini
yaitu baliho Gubernur Sulawesi Selatan
6. Pengertian adalah gambaran/pengetahuan tentang sesuatu di dalam
pikiran, pemahaman, kesanggupan intelegensi untuk menangkap
makna suatu situasi atau perbuatan.
7. Penerimaan adalah mengakui (apa yang diterima) dalam hal ini berupa
perlakuan; sikap terhadap objek.
F. Metode Penelitian
1.Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian berlangsung selama kurang lebih dua bulan,
yakni pada bulan Oktober hingga November 2012.Penelitian ini
dilaksanakan di Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10
sampel
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
menggunakan jenis metode ( probability sampling) yaitu peluang masingmasing responden dapat diketahui, Sedangkan teknik samplingnya
menggunakan sampel berstrata proporsional (proportionale stratified
random sampling).Adapun penentuan besaran sampel menggunakan tabel
yang dikembangkan dari Isaac dan Michael.Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 231 dengan taraf kesalahan 5%
2. Angkatan 2008
3. Angkatan 2009
4. Angkatan 2010
5. Angkatan 20111
wawancara
dan
studi
pustaka
digunakan
sebagai
data
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanggapan
I. Pengertian Tanggapan
Menurut Rakhmat (2007:51) tanggapan adalah pengalaman tentang
obyek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan.
Sementara itu, Baron dan Paulus dalam Mulyana (2000:167)
mengatakan persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita
memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan
kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.
Menurut Mc Quail dalam Fitriyani (2011:36) bahwa tanggapan
adalah suatu proses dimana individu berubah atau menolak perubahan
sebagai tanggapan terhadap pesan yang dirancang untuk mempengaruhi
pengetahuan, sikap, dan perilaku.
Pengirim
Penyandian
Pesan
Media
Penguraian isi
sandi
Rangsangan
Gangguan
Umpan Balik
Tanggapan
menyangkut
kepentingan
orang
banyak
dan
khalayak.
4. Berlangsung relatif cepat. Pola penyampaian komunikasi dengan
menggunakan media massa berlangsung relatif cepat. Apa yang
terjadi di belahan bumi lain, bisa cepat diketahui di belahan bumi
lainnya. Hal ini makin menguatkan sifat komunikasi massa yang
massa
tidak
bisa
dilakukan
secara
spontan,
Unsur Komunikasi
Komunikasi Massa
1.
Isi pesan
Kepentingan umum
Komunikasi antar
pribadi
Kepentingan perorangan
2.
3.
4.
5.
6.
Sifat pesan
Perumusan pesan
Materi pesan
Pengirim pesan
Sifat pengiriman pesan
Formal
Terencana
Berbagai aspek
Kaum profesional
Cepat/luas
Tidak formal
Spontan
Topik tertentu
Setiap orang
Lambat, terbatas
7.
Sifat
penyampaian Formal
8.
9.
10.
11.
pesan
Frekuensi pengiriman
Penerima pesan
Arah komunikasi
Alat / medium
Reguler/ajek
Khalayak, anonim
Satu arah
Media massa
Tidak formal
Acak/melihat kebutuhan
Pribadi-pribadi ; diketahui
Dua arah
Alat komunikasi non
media massa
yang bekerja dalam organisasi media massa yang terlibat langsung dengan
proses penyusunan pesan yang akan disampaikan kepada khalayak.
Media massa pada hakekatnya adalah sekadar alat atau sarana
dalam komunikasi massa. Karena media adalah alat dalam komunikasi
massa, maka ia bertugas membawa pesan yang harus disampaikan kepada
massa. Namun pesan yang dibawanya itu harus memiliki unsur-unsur
tertentu agar dapat diterima dengan baik oleh massa.
Adapun sifat pesan melalui media massa yang dikemukakan oleh
Atmojo (2007: 24) dalam modul Komunikasi Massa adalah :
1. Umum/publik (sarana untuk menyampaikan pesan kepada
khalayak bukan untuk sekelompok kecil orang tertentu)
2. Mengenai berbagai hal, peristiwa dan dari berbagai tempat
3. Pesan diproduksi, re-produksi dan didistribusikan pada
khalayak yang besar jumlahnya
4. Isi pesan dari media elektronik bersifat selintas artinya
khalayak yang melewatkan saat itu tidak akan dapat
mengulanginya, berbeda dengan isi pesan media cetak yan
dapat dibaca/dilihat ulang apabila ada yang kurang jelas.
5. Komunikasi massa berjalan secara cepat serempak
6. Pesan yang disampaikan komunikator melalui media
massa dengan cepat sampai kepada khalayak. Pada saat
yang sama media massa dapat membuat khalayak secara
serempak
menaruh
perhatian
disampaikan komunikator
kepada
pesan
yang
Informasi atau pesan dalam media massa akan bersaing dengan isi
yang sama dari media massa sejenis atau media lainnya, disamping itu
sifat pesan yang selintas, maka rancangan pesan seharusnya dikemas
semenarik mungkin. Ada beberapa kriteria informasi/pesan yang menarik
menurut Verdeber dalam Atmojo (2007 : 24) :
1. Informasi lebih mudah mendapat
perhatian khalayak
politik,
negara,
pemerintahan
dan
komunikator
serta
pembicaraan
persuasif
untuk
mempengaruhi
menyampaikan
bentuk-bentuk
simbolik
dan
komunikasi
massa
dapat
dan
memang
telah
outdoor
sangat
membantu
menampilkan
gambar
F. Teori S-O-R
1. Model Komunikasi S-O-R
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-OrganisResponse ini
semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian juga menjadi teori
komunikasi, tidaklah mengherankan karena objek material dari psikologi
terhadap
stimulus
khusus,
sehingga
komunikator
dapat
Organism:
Perhatian
Pengertian
Penerimaan
Response
Penerimaan adalah mengakui (apa yang diterima) dalam hal ini berupa
perlakuan; sikap terhadap objek.
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
perihal
Pembentukan
Fakultas
Sastra
Universitas
Hasanuddin, telah terjadi peleburan beberapa unit Program Kursus B.1 dari
Melalui kerjasama dengan IPB Bogor dan atas permintaan Rektor Prof.
Arnold Mononutu terbentuklah Panitia Persiapan Pendirian Fakultas
Pertanian yang beranggotakan Prof. Dr. A. Azis Ressang, Dosen Fakultas
Kedokteran Hewan IPB dan lr Fachrudin, asisten Akhli Fakultas Pertanian
IPB. Kerjasama Prof. Ressang dkk dengan Fakultas Pertanian Universitas
Indonesia dan IPB membuahkan SK Menteri PTIP RI Prof. Dr. lr. Toyib
Hadiwidjaya tertanggal 17 Agustus 1962 dan secara resmi Fakultas Pertanian
menjadi fakultas yang ke-7 dalam lingkungan Universitas Hasanuddin.
Gubernur Andi Pangerang Petta Rani dalam rapat tanggal 11 Maret 1963
menunjuk lr. Aminuddin Ressang sebagai ketua sub - panitia kerja
Pembentukan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) resmi terbentuk
berdasar surat kawat Menteri PTIP tanggal 8 Agustus 1963 No. 59 1
BM/PTIP/63 disusul SK Menteri No. 102 Tahun 1963 berlaku Tanggal 17
Agustus 1963. Pada tahun 1963 dibentuk Panitia Pendiri Fakultas Kedokteran
Hewan dan Peternakan di Makassar yang diketuai Syamsuddin Dg
Mangawing dengan anggota Andi Pangerang Petta Rani, Drh. A. Dahlan dan
Andi Patiwiri. Pada tanggal 10 Oktober 1963 berdiri Fakultas Kedokteran
Hewan dan Peternakan (FKHP) yang berstatus swasta didekani oleh Drh.
Achmad Dahlan dengan Pembantu Dekan I, II masing - masing Drh. Muh.
Gaus Siregar dan Andi Baso Ronda, B. Agr.Sc. Terhitung mulai tanggal 1 Mei
1964 fakultas swasta tersebut dinegerikan menjadi Fakultas Peternakan
Universitas Hasanuddin meialui SK Menteri PTIP No. 37 11964 Tanggal 4
Mei 1964.
berdasarkan
SK
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Rektor adalah pimpinan tertinggi universitas, rektor dipilih oleh senat untuk
masa bakti lima tahun. Setelah lima tahun pertama, rektor dapat dipilih
kembali untuk masa lima tahun ke depan. Masa bakti maksimum untuk rektor
adalah dua kali lima tahun. Untuk pelaksanaan program, rektor dibantu oleh
wakil-wakil rektor, yakni:
a.
b.
c.
d.
SENAT
WAKIL REKTOR
DEWAN PENYANTUN
BIRO
PASCASARJANA
FAKULTAS
LP
UPT
LPM
PROGRAM
JURUSAN
PUSAT PENELITIAN
PUSAT
PENGEMBANGAN
PROGRAM STUDI
LABORATORIUM
Senat
Senat adalah lembaga perwakilan para dosen yang anggotanya terdiri atas
dosen-dosen yang bergelar profesor penuh dan dosen-dosen lainnya ditunjuk
untuk mewakili fakultasnya masing-masing. Tugas senat diantaranya memilih
rektor
dan
memformulasi
kenijakan-kebijakan
universitas.
Untuk
Masyarakat.
Komisi Bidang Organisasi dan Kepegawaian.
Komisi Bidang Kemahasiswaan dan Kesejahteraan.
Komisi Bidang Perencanaan dan Pengembangan Universitas.
Komisi Bidang Keuangan dan Aset.
Dewan Penyantun
Dewan penyantun berfungsi sebagai dewan konsultasi yang akan memberikan
pertimbangan-pertimbangan
kepada
rektor.
Anggota-anggota
dewan
Biro Administrasi
Dibawah rektor dan wakil rektor terdapat lima biro yang berfungsi untuk
mengimplementasikan dan mengkoordinasikan administrasi universitas. Birobiro ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Fakultas Fakultas
Fakultas berfungsi untuk mengorganisasikan dan menjalankan proses
pendidikan dan melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
menurut bidangnya masing-masing. Setiap fakultas dipimpin oleh seorang
Dekan yang dipilih dan diangkat oleh Senat Fakultas untuk masa bakti empat
tahun. Sama halnya dengan Rektor, Dekan dapat dipilih kembali pada masa
kedua setelag masa bakti pertama selesai.
Saat ini Universitas Hasanuddin memiliki 13 fakultas, yaitu:
1. Fakultas Ekonomi
2. Fakultas Hukum
3. Fakultas Kedokteran
4. Fakultas Teknik
5. Fakultas Sastra
6. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
7. Fakultas Pertanian dan Kehutanan
8. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
9. Fakultas Peternakan
10. Fakultas Kedokteran Gigi
11. Fakultas Kesehatan Masyarakat
12. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
13. Fakultas Farmasi
Setiap fakultas terdiri atas beberapa jurusan atau bagian. Jurusan atau bagian
dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris yang dipilih oleh dosen-dosen
pada jurusan atau bagian tersebut untuk masa bakti empat tahun dan dipilih
kembali untuk masa bakti empat tahun berikutnya.
B. Sejarah dan Perkembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin
Fakultas Sosial Politik sebelum diresmikan sebagai bagian dari salah satu
Fakultas di Universitas Hasanuddin (UNHAS), pada awalnya merupakan
perguruan tinggi swasta yang bernama Fakultas Tata Praja Universitas 17
Agustus 1945 Ujung Pandang, yang didirikan oleh Mr. Tija Kok Tjian
(almarhum) di Ujung Pandang. Fakultas Tata Praja (Public Administration)
tersebut merupakan yang pertama didirikan di kawasan Indonesia Timur.
Dalam perkembangannya, Fakultas Tata Praja tersebut oleh pendirinya
diusahakan lebur kedalam Fakultas Ekonomi Unhas, yang direncanakan
menjadi salah satu jurusan yang ada, dan akan dibuka pada tahun kuliah
1959-1960. Namun disebabkan berbagai kesulitan teknis yang dihadapi,
sehingga realisasinya tak dapat dilaksanakan.
Sebagai
tindak
lanjut
dari
perencanaan
itu
diupayakan
lagi
umumnya dan FISIP pada khususnya, telah turut serta memberikan bantuan
yang besar sekali artinya bagi perkembangan pendidikan, dapat disebutkan
antara lain Pangdam XIV Hasanuddin Brigjen M. Jusuf, Bapak Pangerang
Pettarani dan beberapa pejabat tinggi lainnya.
Pada saat sesudah penegerian maka diangkatlah pimpinan fakultas yaitu
Mr. Tija Kok Tjian sebagai pejabat ketua dan sekretaris diserahkan pada Mr.
Soekanto. Namun, Mr. Tija Kok Tjian hanya sempat memimpin dan membina
perguruan tinggi ini selama kurang lebih 5 bulan, berhubung karena beliau
meninggal dunia tiba-tiba tanggal 3 Mei 1961 pada saat sementara
berlangsung ujian negara bagi mahasiswa dalam rangka persyaratan
pengertian fakultas ini. Dan selanjutnya, sepeninggalan beliau pimpinan
perguruan tinggi dipegang langsung oleh presiden Unhas Prof. Arnold
Mononutu di dampingi Mr. Soekanto sebagai sekretaris hingga 01 Januari
1964.
Tanggal 15 November 1962, Mr. Soekanto diangkat menjadi Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, sedangkan
kedudukan sekretaris dipercayakan kepada Abdullah Amu. Sedangkan Prof.
Arnold Mononutu kembali menjadi dekan, sedangkan E. A. Mokodompit MA
dipercayakan sebagai Kuasa Dekan I bersama Drs. Jonathan Salusu sebagai
Kuasa Dekan II.
Tanggal 11 Januari 1964 struktur pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik kembali berubah dengan diangkatnya E. A.Mokodompit sebagai
dekan, dengan didampingi Pembantu Dekan I Drs. Jonathan Salusu,
Pembantu Dekan II G. R. Pantouw dan Drs. Hasan Walinono sebagai
Pembantu Dekan III. Pada tahun 1967 keadaan mahasiswa tercatat sejumlah
1338 orang.
Selanjutnya dalam usaha perkembangannya selama tujuh tahun Fisip
Unhas silih berganti mengalami pergantian pimpinan. Tahun 1965-1969
dijabat kembali oleh Drs. Hasan Walinono dan tahun kemudian 1970-1971
dijabat kembali Drs. Jonathan Salusu dengan sekretaris Saldy AD. Ditahun
1971-1972 jabatan dekan kembali dipegang Hasan Walinono sedang
sekretaris adalah A.S. Ahmad.
Sejalan dengan usaha rencana penataan kampus Unhas di Baraya maka
Fakultas Sosial Politik sebagai fakultas satu-satunya yang berlokasi di luar
kampus juga direncanakan berpindah lokasi ke kampus Baraya. Perpindahan
ini baru terlaksanakan pada tahun 1974 setelah terjadi pergantian pimpinan
dari Prof. Dr. A. Hafid kepada Prof. Dr. A. Amiruddin. Dengan pindahnya
fakultas sosial dan ppolitik ke kampus Baraya dan menempati salah satu
gedung dibelakang fakultas teknik, maka gedung lama yang berlokasi di jalan
Dr. Ratulangi 93 dijual kepada pemerintah daerah tingkat I Sulawesi Selatan
dan merupaka modal pertama pembelian tanah untuk pembangunan kampus
baru Unhas yang saat ini.
Berhubung dalam tahun 1975 Drs. A. S. Ahmad berangkat ke Belanda
untuk memperdalam studi bidang komunikasi pembangunan, maka jabatan
sekretaris yang dipegangnya untuk sementara waktu dijabat kembali oleh
Drs. Anshar Ahmad dan nanti tahun 1967 dijabat kembali oleh Drs. A. S.
Ahmad sampai 1977.
Dengan ditunjuknya Unhas sebagai proyek printis pengembangan
perguruan tinggi untuk jangka waktu 5 tahun sesuai SK Menteri P&K TI No.
Perkembangan
selanjutnya,
setelah
terjadi
pergantian
pimpinan
Universitas dari Prof. Dr. A. Amiruddin kepada Prof. Dr. Hasan Walinono
pada akhir tahun 1982. Organisasi fakultas kembali mengalami perubahan
sejalan dengan diberlakukannya peraturan pemerintah No. 5 tahun 1982 yang
mengatur struktur organisasi perguruan tinggi di Indonesia.
Terhitung sejak 1 Januari 1983 sejalan dengan perubahan struktur Unhas
yang dilaksanakan berdasarkan PP No. 5/1978 dan Kepress No. 62/1982.
Program pendidikan ilmu-ilmu sosial yang dahulu bersumber dari fakultasfakultas sosial politik dikembangkan dalam satu fakultas dengan nama
fakultas sosial politik (FISIP) yang dipimpin Prof. Dr. H. M. Syukur Abdullah
(1989) kemudian Prof. H. Sadly AD. Mappa Nasrun MA melanjutkan sampai
tahun 1988 kemudian diganti dengan Dr. H.M. Thair Kasnawi, SU (19882002), selanjutnya Dr. Hafied Cangara, M.Sc., Dr, Deddy T. Tikson dan
sekarang Prof. Dr. Hamka Naping, MS.
Sejarah pergantian kepemimpinan Fisipol di atas, menjadi bukti
keberadaan (eksistensi) dan dinamika kelembagaan Fisipol di lingkungan
Universitas Hasanuddin.
Visi, Misi dan Tujuan Fisipol Unhas
VISI
Menjadikan Institusi Pendidikan yang unggul dalam pengembangan Ilmu
Sosial di Asia Tenggara
MISI
1. Memberikan pelayanan pendidikan tinggi kepada masyarakat, khususnya
yang berkaitan dengan kebijakan dan kelembagaan di bidang Sosial
Politik.
TUJUAN
Menghasilkan iuran yang memiliki kemampuan konseptual dan keterampilan
aplikasi dalam:
1. Analisis kebijakan dan dinamika kelembagaan sosial politik.
2. Riset tentang masalah-masalah kemasyarakatan untuk memajukan Ilmu
Pengetahuan
Sosial,
teknologi
dan
seni
untuk
kepentingan
pengembangan masyarakat.
3. Kepedulian yang tinggi untuk meningkatkan harkat dan martabat sumber
daya manusia Indonesia sebagai pribadi yang cerdas, bermoral, terampil
dan unggul dalam daya saing.
C. Sejarah dan Perkembangan Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas
Hasanuddin
Keberadaan Jurusan Ilmu Komunikasi diawali dengan berdirinya sebuah
Perguruan Tinggi Swasta dengan nama Perguruan Tinggi Pers dan
Publisiteit pada tahun 1960-an di Makassar.
Hal ini diawali dengan kekhawatiran mahasiswa yang menjalani studi
pada
Akademi
Kewartawanan
yang
dikelola
oleh
Universitas
NIP
195204121976031017
195403061978031002
195702271985031003
196201181987021001
196107161987021001
195910011987022001
195910101985031005
196203071988111002
196004201989031001
196410021990021001
196312101991031002
196506271991031004
196308171992021001
196304251993031003
197012311998021002
196610132000032001
17.
18.
19.
20.
21.
Berdasarkan
kurikulum
tersebut,
197402232001121002
197705252003121003
197306172006042001
197306172006042001
197603292010122002
jurusan
Ilmu
Komunikasi
yang
berorientasi
pada
pengetahuan
dan
keterampilan
khusus
dunia
Laboratorium Radio
Laboratorium Komputer
Laboratorium Produksi Siaran TV
Laboratorium Photografi
Ruang Baca
Pemancar Radio
Kamera Video
Kamera Foto
Komputer : 15 Unit
Printer : 2 Unit
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Frekuensi
Persentase
2007
16
11,3
2008
25
17,6
2009
24
16,9
2010
27
19,0
2011
50
35,2
Total
142
100,0
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
N = 142
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Laki-laki
66
46,5
Perempuan
76
53,5
Total
142
100,0
c. Usia
Berdasarkan hasil pengolahan data dari 142 responden dalam penelitian ini
menunjukan bahwa responden yang berumur berusia 21 tahun berada pada
persentase tertinggi yaitu sebanyak 26,8% (38 responden). Kemudian responden
yang berumur 19 tahun sebanyak 24,6% (35 responden) dan yang berumur 20
Frekuensi
Persentase
19 tahun
35
24,6
20 tahun
32
22,5
21 tahun
38
26,8
22 tahun
14
9,9
23 tahun
23
16,2
Total
142
100,0
63
44,4
Karyawan Swasta/BUMN
17
12,0
Politisi
Wiraswasta/Pengusaha
50
35,2
Profesional (Dokter,
Wartawan,dll)
Lainnya
4,2
4,2
Total
142
100,0
II.
Tanggapan
Mahasiswa
Ilmu
Komunikasi
Universitas
Frekuensi
Persentase
Tidak menarik
25
17,6
Kurang menarik
50
35,2
Menarik
58
40,8
Sangat menarik
6,3
Total
142
100,0
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Baliho
N = 142
Jumlah Baliho
Frekuensi
Persentase
Tidak Memadai
2,8
Kurang Memadai
15
10,6
Memadai
53
37,7
Sangat Memadai
70
49,3
Total
142
100,0
Tidak Tepat
28
19,7
Kurang Tepat
61
43,0
Tepat
44
31,0
Sangat Tepat
6,3
Total
142
100,0
Pemasangan Baliho
Frekuensi
Persentase
Tidak merusak/mengganggu
15
10,6
Kurang
merusak/mengganggu
Merusak/mengganggu
21
14,8
62
43,7
Sangat
merusak/mengganggu
Total
44
31,0
142
100,0
Tabel 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Perhatian terhadap Baliho
N = 142
Perhatian terhadap
Baliho
Tidak Menarik Perhatian
Frekuensi
Persentase
23
16,2
65
45,8
Menarik Perhatian
42
29,6
12
8,5
Total
142
100,0
Tabel 4.10
Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Bahasa dalam Baliho
N = 142
Penggunaan Bahasa
Frekuensi
Persentase
4,9
82
57,7
Mudah dimengerti
48
33,8
3,5
Total
142
100,0
Tabel 4.11
Distribusi Responden Berdasarkan Kejelasan Judul Baliho
N = 142
Frekuensi
Persentase
Tidak jelas
27
19,0
Kurang jelas
61
43,0
Jelas
54
38,0
Sangat jelas
Total
142
100,0
Tabel 4.12
Distribusi Responden Berdasarkan Pesan dalam Baliho
N = 142
Frekuensi
Persentase
20
14,1
71
50,0
Mudah ditangkap
50
35,2
Total
142
100,0
Tabel 4.13
Frekuensi
Persentase
24
16,9
Kurang sesuai
69
48,6
Sesuai
47
33,1
Sangat sesuai
1,4
Total
142
100,0
Tabel 4.14
Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Baliho terhadap Citra
Gubernur Sul-Sel
N = 142
Pengaruh Baliho
terhadap Citra
Gubernur
Tidak berpengaruh
Frekuensi
Persentase
16
11,3
Kurang berpengaruh
30
21,1
Berpengaruh
78
54,9
Sangat berpengaruh
18
12,7
Total
142
100,0
Dukungan terhadap
Program Gubernur
Tidak mendukung
Frekuensi
Persentase
18
12,7
Kurang mendukung
37
26,1
Mendukung
81
57,0
Sangat mendukung
4,2
Total
142
100,0
2,1%
(2
responden)
yang
memberikan
jawaban
sangat
Tabel 4.16
Distribusi Responden Berdasarkan Partisipasi dalam Program
Gubernur
N = 142
Partisipasi dalam
Program Gubernur
Tidak berpartisipasi
Frekuensi
Persentase
63
44,4
Kurang berpartisipasi
64
45,1
Berpartisipasi
12
8,5
Sangat berpartisipasi
2,1
Total
142
100,0
yang
ditampilkan
dalam
baliho
benar-benar
Tabel 4.17
Distribusi Responden Berdasarkan Realisasi Program Gubernur dalam
Baliho
N = 142
Realisasi Program
Gubernur dalam Baliho
Tidak direalisasikan
Frekuensi
Persentase
17
12,0
Kurang direalisasikan
87
61,3
Direalisasikan
38
26,8
Sangat direalisasikan
Total
142
100,0
Tabel 4.18
Distribusi Responden Berdasarkan Efektivitas Sosialisasi Program
Gubernur
N = 142
Efektivitas Sosialisasi
Program Gubernur
Tidak efektif
Frekuensi
Persentase
23
16,2
Kurang efektif
64
45,1
Efektif
51
35,9
Sangat efektif
2,8
Total
142
100,0
Berdasarkan teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori S-O-R
(StimulusOrganismResponse), di mana teori ini mengacu pada stimulus yang
ditujukan kepada individu sehingga melahirkan sebuah respons. Kemudian untuk
lebih jelasnya penulis akan memaparkan 3 indikator yang dihubungkan dengan
hasil data dari pengisian kuisoner yang berdasarkan cara untuk menelaah sikap
menurut Hovland, Janis, dan Kelley. Berikut hasilnya sebagai berikut:
a. Perhatian
Perhatian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
melihat
dengan teliti; mengamati. Dalam hal ini, ketertarikan khalayak terhadap media
baliho khususnya baliho Gubernur Sulawesi Selatan yang dimanfaatkan untuk
mensosialisasikan program kerja dan kegiatan Gubernur. Gamble dalam
Nurudin (2007:8) menjelaskan media massa adalah alat-alat dalam
komunikasi yang bisa menyebarkan pesan serempak, cepat kepada khalayak
luas. Pesan dalam media massa akan bersaing dengan isi yang sama dari
media massa sejenis atau media lainnya, di samping itu sifat pesan yang
selintas, maka rancangan pesan seharusnya dikemas semenarik mungkin.
Perhatian terhadap baliho yaitu menyangkut dengan desain, jumlah, lokasi
pemasangan dan estetika. Hal-hal tersebut erat kaitannya dengan pembentukan
persepsi dan citra di masyarakat. Berdasarkan hasil kuisoner terhadap 142
responden mengenai desain baliho Gubernur, sebanyak 40,8% atau 58
responden mengatakan bahwa desain baliho Gubernur menarik perhatian.
Namun mengenai lokasi pemasangan baliho Gubernur, 43,0% atau 61 dari 142
responden menganggap bahwa lokasi pemasangan baliho kurang tepat. Hal ini
beranggapan bahwa pesan dalam baliho kurang mudah ditangkap oleh seluruh
kalangan masyarakat. Penggunaan bahasa asing yang seringkali digunakan
dalam baliho menjadi salah satu alasan mengapa pesan dalam baliho tidak
mudah dimengerti oleh seluruh kalangan masyarakat. Penggunaan bahasa
asing biasanya digunakan sebagai judul baliho. Sehubungan dengan bahasa,
penggunaan judul (headline) baliho, 43% atau sama dengan 61 dari 142
responden beranggapan bahwa judul baliho masih kurang jelas dalam
merepresentasikan program/kegiatan Gubernur. Seperti yang sudah penulis
paparkan sebelumnya bahwa judul baliho yang seringkali menggunakan
bahasa asing menjadi kendala tersampaikannya pesan yang dimaksud dalam
baliho Gubernur. Karena publik sasaran media baliho tersebut berasal dari
berbagai kalangan yang tidak semua mengerti bahasa asing. Sedangkan data
hasil kuisioner menunjukkan bahwa 78 responden (54,9%) beranggapan
bahwa baliho Gubernur Sulawesi Selatan berpengaruh terhadap citranya di
mata masyarakat. Media massa menjadi sebuah agen dalam membentuk citra
di masyarakat. Media massa sangat terkait dengan pembentukan citra, karena
pada dasarnya komunikasi itu proses interaksi sosial, yang digunakan untuk
menyusun makna yang membentuk citra tersendiri mengenai dunia dan
bertukar citra melalui simbol-simbol (Nimmo, 2001:98).
c. Penerimaan
Penerimaan adalah mengakui (apa yang diterima) dalam hal ini berupa
perlakuan; sikap terhadap objek. Pemerimaan merupakan efek yang timbul
setelah terjadinya perhatian dan pengertian yang sebelumnya menerima
rangsangan dari pesan media massa dalam hal ini media baliho. Efek dalam
komunikasi
adalah
perubahan
yang
terjadi
pada
diri
penerima
tidak digunakan
sebaiknya segera
jangan
terlalu
dibuat-buat
disesuaikan
dengan
kinerja
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tanggapan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin terhadap
Baliho Gubernur, yang dinilai berdasarkan 3 indikator :
a. Perhatian
Berdasarkan indikator Perhatian, menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memberikan tanggapan yang kurang baik terkait jumlah
baliho yang sangat memadai, lokasi pemasangan yang kurang tepat,
serta pemasangan baliho dinilai merusak/mengganggu keindahan tata
kota. Namun mengenai desain baliho, responden beranggapan bahwa
desain baliho menarik.
b. Pengertian
Berdasarkan indikator Pengertian, baliho Gubernur menuai tanggapan
yang negatif dari semua aspek. Penggunaan bahasa dianggap kurang
mudah dimengerti, pemberian judul baliho yang kurang jelas, serta
tampilan pesan dan gambar dalam baliho kurang sesuai. Jadi dapat
disimpulkan bahwa secara keseluruhan pesan dalam baliho tidak
mudah ditangkap atau dicerna oleh seluruh kalangan masyarakat
sehingga berpengaruh terhadap citranya.
c. Penerimaan
Dari hasil penilaian responden terkait indikator Penerimaan, dapat
disimpulkan
bahwa
sebagian
besar
responden
mendukung
yakni
para
responden,
kurang
berpartisipasi
dalam
B. Saran
Dari penelitian ini, penulis mengemukakan beberapa saran, yaitu :
1. Berdasarkan indikator Pengertian yang mendapatkan respon kurang baik
dari hasil kuisioner, sebaiknya lebih sering dilakukan evaluasi terkait
dengan penggunaan bahasa, judul, isi pesan serta kesesuaian antara pesan
dan gambar yang terdapat dalam baliho Gubernur Sulawesi Selatan.
2. Untuk pihak Gubernur Sulawesi Selatan yang sekarang ataupun yang
selanjutnya,disarankan untuk membuat spot tersendiri khusus untuk
Baliho Gubernur Sulawesi Selatan dalam mensosialisasikan program dan
kegiatannya dan tidak diganggu oleh baliho ataupun bentuk reklame
lainnya
3. Untuk peneliti selanjutnya tidak terbatas pada satu jurusan saja, misalkan
dapat melakukan penelitian yang sama pada jurusan lain di Universitas
Hasanuddin maupun membandingkan antara satu jurusan dengan jurusan
lainnya.
4. Untuk rekan mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, diharapkan dapat
melakukan penelitian mengenai baliho Gubernur Sulawesi Selatan dengan
jangkauan responden yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Nimmo, Dan. 2001. Komunikasi Politik : Khalayak & Efek. Bandung : PT Remaja
Yosdakarya
Nurudin. 2008. Hubungan Media Konsep dan Aplikasi. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Rakhmat, Jalaluddin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Rakhmat, Jalaluddin. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif . Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Singarimbun, Masri & Sofian Efendi . 1981. Metode Penelitian Survei. Jakarta :
LP3ES
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi.
Yogyakarta : MedPress
Tamburaka, Apriadi. 2012. Agenda Setting Media Massa. Jakarta : Rajawali Pers
Tinarbuko, Sumbo. 2009. Iklan Politik dalam Realitas Media. Yogyakarta :
Jalasutra
Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa, Edisi Kedelapan. Jakarta : Kencana
Wiryawan, Hari. 2007. Dasar-dasar Hukum Media. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Rujukan lain:
http://ilmukomunikasi.blogspot.com/ Diakses 7 Oktober 2012 pukul 17.59
WITA
http://mrlungs.wordpress.com/2010/08/08/teori-komunikasi/ Diakses 15
LAMPIRAN
Kuisioner
A. Identitas Responden
1. Nomor Responden
2. Nama
3. Angkatan
1. 2007
2. 2008
3. 2009
4. 2010
5. 2011
4. Jenis Kelamin
1. Laki-laki
2. Perempuan
5. Usia
1. 19 tahun
2. 20 tahun
3. 21 tahun
4. 22 tahun
5. 23 tahun
1. PNS/TNI/Polri
2. Karyawan Swasta/BUMN
3. Politisi
4. Wiraswasta/Pengusaha
5. Profesional (Dokter, Wartawan, dll)
6. Lainnya : Sebutkan
___________________
3. Menarik
4. Sangat menarik
7. Jika kurang/tidak menarik, apa saran anda ?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
...................................................................
8. Menurut anda, apakah jumlah baliho Gubernur Sul-Sel sudah memadai ?
1. Tidak memadai
2. Kurang memadai
3. Memadai
4. Sangat memadai
9. Menurut anda, apakah lokasi pemasangan baliho Gubenur Sul-Sel sudah tepat ?
1. Tidak tepat
2. Kurang tepat
3. Tepat
4. Sangat tepat
10. Menurut anda, apakah pemasangan baliho Gubernur Sul-Sel merusak/mengganggu
keindahan tata kota ?
1. Tidak merusak/mengganggu
2. Kurang merusak/mengganggu
3. Merusak/mengganggu
4. Sangat merusak/mengganggu
11. Apakah baliho Gubernur Sul-Sel menarik perhatian anda ?
1. Tidak menarik perhatian
2. Kurang menarik perhatian
3. Menarik perhatian
4. Sangat menarik perhatian
Pengertian
12. Menurut anda, bagaimanakah penggunaan bahasa yang digunakan pada baliho
Gubernur Sul-Sel ?
1. Tidak mudah dimengerti
2. Kurang mudah dimengerti
3. Mudah dimengerti
4. Sangat mudah dimengerti
13. Menurut anda, apakah judul (headline) dari baliho dengan jelas telah
merepresentasikan setiap program/kegiatan Gubernur Sul-Sel ?
1. Tidak jelas
2. Kurang jelas
3. Jelas
4. Sangat jelas
14. Menurut anda, apakah pesan yang ditampilkan dalam baliho mudah ditangkap oleh
seluruh kalangan masyarakat ?
1. Tidak mudah ditangkap
2. Kurang mudah ditangkap
3. Mudah ditangkap
4. Sangat mudah ditangkap
15. Menurut anda, bagaimana kesesuaian antara pesan dan gambar yang ditampilkan
dalam baliho Gubernur Sul-Sel ?
1. Tidak sesuai
2. Kurang sesuai
3. Sesuai
4. Sangat sesuai
16. Menurut anda, apakah baliho Gubernur Sulawesi Selatan berpengaruh terhadap
citranya di mata masyarakat ?
1. Tidak berpengaruh
2. Kurang berpengaruh
3. Berpengaruh
4. Sangat berpengaruh
Penerimaan
17. Apakah anda mendukung program/kegiatan Gubernur Sul-Sel yang ditampilkan
dalam baliho ?
1. Tidak mendukung
2. Kurang mendukung
3. Mendukung
4. Sangat mendukung
18. Apakah anda berpartisipasi dalam setiap program/kegiatan yang disampaikan dalam
baliho Gubernur Sul-Sel ?
1. Tidak berpartisipasi
2. Kurang berpartisipasi
3. Berpartisipasi
4. Sangat berpartisipasi
19. Menurut anda, apakah program/kegitan yang ditampilkan dalam baliho benar-benar
direalisasikan oleh Gubernur Sul-Sel ?
1. Tidak direalisasikan
2. Kurang direalisasikan
3. Direalisasikan
4. Sangat direalisasikan
20. Menurut anda, apakah baliho yang digunakan oleh Gubernur, efektif untuk
mensosialisasikan program/kegiatan Gubernur Sul-Sel ?
1. Tidak efektif
2. Kurang efektif
3. Efektif
4. Sangat efektif
21. Apa saran anda terhadap baliho Gubernur Sul-Sel ?
..........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..................................................................................................
TERIMA KASIH
angkatan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2007
16
11.3
11.3
11.3
2008
25
17.6
17.6
28.9
2009
24
16.9
16.9
45.8
2010
27
19.0
19.0
64.8
2011
50
35.2
35.2
100.0
Total
142
100.0
100.0
jeniskelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
laki-laki
66
46.5
46.5
46.5
perempuan
76
53.5
53.5
100.0
142
100.0
100.0
Total
usia
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
? 19 tahun
35
24.6
24.6
24.6
20 tahun
32
22.5
22.5
47.2
21 tahun
38
26.8
26.8
73.9
22 tahun
14
9.9
9.9
83.8
23 tahun
23
16.2
16.2
100.0
142
100.0
100.0
Total
pekerjaanorangtua
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
PNS/TNI/Polri
63
44.4
44.4
44.4
karyawan swasta/BUMN
17
12.0
12.0
56.3
Wiraswasta/Pengusaha
50
35.2
35.2
91.5
4.2
4.2
95.8
4.2
4.2
100.0
142
100.0
100.0
Profesional ( Dokter,
wartawan, dll)
lainnya
Total
desainbaliho
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak menarik
24
16.9
16.9
16.9
kurang menarik
50
35.2
35.2
52.1
menarik
59
41.5
41.5
93.7
6.3
6.3
100.0
142
100.0
100.0
sangat menarik
Total
jumlahbaliho
Cumulative
Frequency
Valid
tidak memadai
Percent
Valid Percent
Percent
2.8
2.8
2.8
kurang memadai
15
10.6
10.6
13.4
memadai
53
37.3
37.3
50.7
sangat memadai
70
49.3
49.3
100.0
142
100.0
100.0
Total
lokasipemasanganbaliho
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak tepat
28
19.7
19.7
19.7
kurang tepat
61
43.0
43.0
62.7
tepat
44
31.0
31.0
93.7
6.3
6.3
100.0
142
100.0
100.0
sangat tepat
Total
pemasanganbaliho
Cumulative
Frequency
Valid
tidak merusak/mengganggu
kurang
merusak/mengganggu
merusak/mengganggu
sangat
merusak/mengganggu
Total
Percent
Valid Percent
Percent
15
10.6
10.6
10.6
21
14.8
14.8
25.4
62
43.7
43.7
69.0
44
31.0
31.0
100.0
142
100.0
100.0
perhatianterhadapbaliho
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
23
16.2
16.2
16.2
65
45.8
45.8
62.0
menarik perhatian
42
29.6
29.6
91.5
12
8.5
8.5
100.0
142
100.0
100.0
Total
penggunaanbahasadalambaliho
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
12
8.5
8.5
8.5
33
23.2
23.2
31.7
menarik perhatian
91
64.1
64.1
95.8
4.2
4.2
100.0
142
100.0
100.0
kejelasanjudulbaliho
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak jelas
27
19.0
19.0
19.0
kurang jelas
61
43.0
43.0
62.0
jelas
54
38.0
38.0
100.0
Total
142
100.0
100.0
pesandalambaliho
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
20
14.1
14.1
14.1
71
50.0
50.0
64.1
mudah ditangkap
50
35.2
35.2
99.3
.7
.7
100.0
142
100.0
100.0
kesesuaianpesandangambardalambaliho
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak sesuai
24
16.9
16.9
16.9
kurang sesuai
69
48.6
48.6
65.5
sesuai
47
33.1
33.1
98.6
1.4
1.4
100.0
142
100.0
100.0
sangat sesuai
Total
pengaruhbalihoterhadapcitraGubernur
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak berpengaruh
16
11.3
11.3
11.3
kurang berpengaruh
30
21.1
21.1
32.4
berpengaruh
78
54.9
54.9
87.3
sangat berpengaruh
18
12.7
12.7
100.0
142
100.0
100.0
Total
dukunganterhadapprogramGubernurdalambaliho
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak mendukung
18
12.7
12.7
12.7
kurang mendukung
37
26.1
26.1
38.7
mendukung
81
57.0
57.0
95.8
4.2
4.2
100.0
142
100.0
100.0
sangat mendukung
Total
partisipasidalamkegiatanGubernurdalambaliho
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak berpartisipasi
63
44.4
44.4
44.4
kurang berpartisipasi
64
45.1
45.1
89.4
berpartisipasi
12
8.5
8.5
97.9
2.1
2.1
100.0
142
100.0
100.0
sangat berpartisipasi
Total
realisasiprogramGubernurdalambaliho
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak direalisasikan
17
12.0
12.0
12.0
kurang direalisasikan
87
61.3
61.3
73.2
direalisasikan
38
26.8
26.8
100.0
142
100.0
100.0
Total
efektivitassosialisasiprogramGubernurdalambaliho
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
23
16.2
16.3
16.3
kurang efektif
63
44.4
44.7
61.0
efektif
51
35.9
36.2
97.2
2.8
2.8
100.0
141
99.3
100.0
.7
142
100.0
Total
Total
Valid Percent
tidak efektif
sangat efektif
Missing
Percent
System