Katarak
Katarak
Katarak
KATARAK
Disusun Oleh :
Andika Widyatama
030.09.014
Pembimbing :
dr. Heru Mahendrata S., Sp. M
PENDAHULUAN
WHO 1972, mendefinisikan kebutaan sebagai tajam penglihatan
dibawah 3/60. Kebutaan adalah masalah kesehatan masyarakat yang
serius bagi tiap negara, terutama pada negara-negara berkembang,
dimana 9 dari 10 tunanetra hidup disana, demikian dikatakan oleh
Direktur
Jendral
WHO,
Dr.
Groharlem
Bruntland.
Kebutaan
akan
BAB II
PEMBAHASAN
II. I Anatomi dan Fisiologi Lensa Mata
Anatomi dan fisiologi mata sangat rumit dan mengaggumkan.
Secara
konstan
memusatkan
mata
perhatian
menyesuaikan
pada
objek
jumlah
yang
cahaya
dekat
yang
dan
jauh
masuk,
serta
memfokuskan cahaya.
Pupil : daerah hitam ditengah-tengah iris.
Iris : jaringan bewarna yag berbentuk cincin, menggantung di
belakang kornea dan di depan lensa, berfungsi mengatur jumlah
retina.
Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak dibagian
belakang bola mata, berfungsi mengirimkan pesan visual melalui
Anatomi Lensa
Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna, dan
kebanyakan
jaringan
lain.Tepat
dibelakang
kapsul
anterior
lensa
terdapat satu lapis sel-sel epitel. Sel-sel epitel ini dapat melakukan
aktivitas seperti yang dilakukan sel-sel lainnya, seperti sintesis DNA,
RNA, protein dan lipid. Sel-sel tersebut juga dapat membentuk ATP
untuk memenuhi kebutuhan energi lensa. Sel-sel epitel yang baru
terbentuk akan menuju equator lalu berdiferensiasi menjadi serat lensa.
Sel-sel berubah menjadi serat, lalu serat baru akan terbentuk dan akan
menekan serat-serat lama untuk berkumpul di bagian tengah lensa.
Serat-serat yang baru akan membentuk korteks dari lensa.
Fisiologi Lensa
Akomodasi
Tanpa
Akomodasi
Muskulus
Kontraksi
Relaksasi
Menurun
Meningkat
Bentuk Lensa
Lebih cembung
Lebih pipih
Tebal
Meningkat
Menurun
Meningkat
Menurun
Cilliaris
Ketegangan
Serat Zonular
Axial
Lensa
Dioptri Lensa
(natrium dan kalium). Kedua kation berasal dari humour aqueous dan
vitreous. Kadar kalium di bagian anterior lensa lebih tinggi di
bandingkan posterior. Dan kadar natrium di bagian posterior lebih
besar. Ion K bergerak ke bagian posterior dan keluar ke aqueous
humour, dari luar Ion Na masuk secara difusi dan bergerak ke bagian
anterior untuk menggantikan ion K dan keluar melalui pompa aktif Na-K
ATPase, sedangkan kadar kalsium tetap dipertahankan di dalam oleh
Ca-ATPase
Metabolisme lensa melalui glikolisis anaerob (95%) dan HMP-shunt
(5%). Jalur HMP shunt menghasilkan NADPH untuk biosintesis asam
6
lemak dan ribose, juga untuk aktivitas glutation reduktase dan aldose
reduktase. Aldose reduktse adalah enzim yang merubah glukosa
menjadi sorbitol, dan sorbitol dirubah menjadi fructose oleh enzim
sorbitol dehidrogenase.
Embriologi Lensa
Mata berasal dari tonjolan otak (optic vesicle). Lensanya berasal dari
ektoderm
permukaan
pada
tempat
lensplate,
yang
kemudian
II. II Katarak
Definisi
Katarak berasal dari bahasa Yunani katarrhakies, Inggris cataract dan
Latin cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa indonesia disebut
bular, dimana penglihatan seperti tertutup air tejun. Katarak adalah setiap
keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat
kedua-duanya.
Klasifikasi Katarak
Katarak
secara
umum
diklasifikasikan
berdasarkan
morfologi,
Katarak Nuklear
Katarak Kortikal
Katarak subcapsularis
Kekeruhan mulai dari kecil, daerah opak hanya dibawah capsul, dan
biasanya ada di belakang lensa. Pasien merasa sangat terganggu
saat membaca di cahaya yang terang dan biasanya melihat halo
pada malam hari. Dibagi menjadi katarak subcapsularis posterior
dan subcapsularis anterior. Pada subcapsularis posterior biasanya
terdapat pada pasien DM, Myotonic Dystrophy dan penggunaan
steroid. Sedangkan pada subcapsularis anterior biasanya terdapat
pada Glaukoma sudut tertutup akut, toksisitas amiodaron, miotic,
dan Wilson disease.
d.
Katarak Capsularis
Anterior Capsular
1.
b)
Posterior Capsular
1.
Congenital
Seperti
ada
hubungan
kapsul
Persisten
posterior
hyaloid
dengan
membran.
retina
yang
2.
Maturitas
a.
Katarak Insipiens
Katarak Intumesen
Katarak yang terjadi akibat lensa yang menarik air sehingga menjadi
cembung.
menjadi bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata
menjadi dangkal dibanding dengan keadaan normal. Pencembungan lensa
ini akan dapat memberikan penyulit glaukoma. Katarak intumesen biasanya
terjadi pada katarak yang berjalan cepat danmengakibatkan mipopia
lentikular. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks hingga lensa akan
mencembung dan daya biasnya akan bertambah, yang memberikan
miopisasi.
Pada
pemeriksaan
slitlamp
10
terlihat
vakuol
pada
lensa
c.
Katarak Immatur
Katarak Matur
e.
Katarak Hipermatur
karena
dapat
menyebabkan
inflamasi
sehingga
menyebabkan uveitis.
f.
Katarak Morgagni
Insipi
Imatur
en
Matu
Hiperma
tur
Masif
Kekeru
Ringa
Sebagia
Selur
han
uh
11
Cairan
Norm
Bertamb
Norm
Berkuran
Lensa
al
ah
al
(air
masuk)
Iris
(air
keluar)
Norm
Terdoron
Norm
Tremulan
al
al
Bilik
Norm
Dangkal
Norm
Dalam
Mata
al
al
Depan
Sudut
Norm
Bilik
al
Sempit
Norm
Terbuka
al
Mata
Shadow
Pseudops
Glaukom
Uveitis +
Test
Penyuli
t
Glaukom
a
3.
Age of Onset
a. Katarak Congenital
Beberapa bayi ada juga yang lahir dengan katarak, tetapi orang
tua kurang memperhatikan dan baru terlihat ketika usianya sudah
3 bulan. Semakin lambat dioperasi prognosis semakin buruk. Jika
dapat melihat biasanya ambliopia dan tidak maksimum. Katarak
kongenital sebaiknya dioperasi sebelum usia 2 bulan.
12
b. Katarak Infantil
Merupakan kelanjutan dari katarak kongenital di mana usia
penderita di bawah 1 tahun.
c.Katarak Juvenile
Terjadi pada usai di bawah 9 tahun dan biasanya kelanjutan dari
katarak congenital
d. Katarak Presenile
Terjadi pada usia lebih dari 9 tahun
e. Katarak Senile
Terjadi pada usia lebih dari 50 tahun. Kebanyakan katarak yang
kita jumpai adalah jenis ini akibat proses degeneratif.
Manisfestasi Klinis Katarak
Penurunan visus, merupakan keluhan yang paling sering dikeluhkan
pasien dengan katarak senilis.
Fotofobia, keluhan ini termasuk seluruh spectrum dari penurunan
sensitivitas kontras terhadap cahaya terang lingkungan atau silau
pada siang hari hingga silau ketika endekat ke lampu pada malam
hari.
Perubahan
miopik,
progesifitas
katarak
sering
meningkatkan
melaporkan
Diplopia
monocular.
Kadang-kadang,
perubahan
nuclear
yang
14
disebutkan
sekitar
500-1500
bayi
lahir
dengan
katarak
Etiologi
pox,
cytomegalo
virus,
herpes
herpes
zoster,
15
hamil
terdapat
riwayat
kejang,
tetani,
ikterus,
atau
herediter
seperti
mikroftalmus,
aniridia,
koloboma
iris,
Patogenesis
keruhnya
seluruh
lensa.
Letak
kekeruhannya,
16
diagnosis
banding
lainnya.Pemeriksaan
leukokoria
polaris.
masih
5/5,
kekeruhannya
stasioner,
sehingga
tak
memerlukan tindakan.
masuk.Pada
umumnya
tidak
menimbulkan
gangguan,
Bila
gangguan
visus
hebat,
dapat
karena
sehingga
resorbsi
selubung
menimbulkan
vaskuler
yang
tidak
Tindakan
yang
lain
sama
dengan
katarak
polaris
20
ini
paling
sering
didapatkan
pada
anak-
anamnesa
kejang-kejang.Kekeruhannya
berupa
cakram
bersifat
progresif
dan
menjadi
lebih
besar
dalam
dapat
akibat
infeksi
rubela,
hipoglikemia,
F. Katarak stelata
Kekeruhan terjadi pada sutura, dimana serat-serat dari
substansi lensa bertemu, yang merupakan huruf Y yang tegak di
depan, dan huruf Y yang terbalik di belakang. Biasanya tidak banyak
mengganggu visus sehingga tidak memerlukan pengobatan
G. Katarak totalis
Bila oleh suatu sebab, terjadi kerusakan dari kapsula lensa,
sehingga substansi lensa dapat keluar dan diserap, maka lensa
semakin menjadi tipis dan akhirnya timbul kekeruhan seperti
membran.
H. Katarak kongenital membranasea
Katarak
kongenital
totalis,
disebabkan
gangguan
mungkin
herediter
atau
timbul
tanpa
dikeahui
sebabnya.Pada beberapa kasus ada hubungannya dengan kejangkejang. Katarak totalis ini dapat terlihat pada mata sehat atau
merupakan katarak komplikata dengan disertai kelainan-kelainan
pada jaringan lain seperti koroid, retina, dsb. Lensanya tampak
putih, rata, keabu-abuan, seperti mutiara.Biasanya cair atau lunak.
22
Gambaran Klinis
Tanda yang sangat mudah untuk mengenali katarak congenital
adalah bila pupil atau bulatan hitam pada mata terlihat berwana putih
atau abu-abu. Hal ini disebut dengan leukoria, pada setiap leukoria
diperlukan pemeriksaan yang teliti untuk menyingkirkan diagnosis
banding lainnya.Walaupun 60 % pasien dengan leukoria adalah katarak
congenital.Leukoria juga terdapat pada retiboblastoma, ablasio retina,
fibroplasti retrolensa dan lain-lain.
Pada katarak kongenital total penyulit yang dapat terjadi hdala
makula lutea yang tidak cukup mendapatkan rangsangan.
Proses
masuknya sinar pada saraf mata sangat penting bagi penglihatan bayi
pada masa mendatang, karena bila terdapat gangguan masuknya sinar
setelah 2 bulan pertama kehidupan, maka saraf mata akan menjadi
malas dan berkurang fungsinya. Makula tidak akan berkembang
sempurna hingg walaupun dilakukan ekstraksi katarak maka biasanya
visus tidak akan mencapai 5/5. Hal ini disebut ambliopia sensoris.
Selain itu katarak kongenital dapat menimbulkan gejala nistagmus,
strabismus dan fotofobia. Apabila katarak
mencari-cari sinar melalui lubang pupil yang gelap dan akhirnya bola
mata akan bergerak-gerak terus karena sinar tetap tidak ditemukan.
Katarak kongenital sering terdapat bersamaan dengan nistagmus,
displasia ovea, dan strabismus.9 Atau ada pula yang menyertai
kelainan pada mata sendiri, yang juga merupakan kelainan bawaan
seperti heterokromia iris.
Diagnosis
Pemeriksaan darah pada katarak kongenital perlu dilakukan karena
ada hubungan katarak kongenital dengan diabetes melitus, kalsium dan
fosfor. Pemeriksaan laboratorium pada katarak kongenital bilateral
sangat
diperlukan
untuk
menegakkan
etiologinya.Pemerikasaan
VDRL
hasilnya
negatif.Jadi pada kasus 1dan kasus 2 telah terjadi suatu infeksi oleh
Toxoplasma
dan
Citomegalovirus.
Pada
pemerisaan
kimia
darah
Definisi
Katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda, yang mulai
terbentuknya pada usia kurang dari 9 tahun dan lebih dari 3 bulan.
Katarak juvenil biasanya merupakan kelanjutan katarak kongenital.
Etiologi
Katarak juvenil biasanya merupakan penyulit penyakit sistemik
aminoasiduria
(termasuk
sindrom
Lowe
dan
homosistinuria)
e. Penyakit Wilson
f. Katarak berhubungan dengan kelainan metabolik lain
B. Katarak traumatik
Seperti telah disinggung sebelumnya, katarak traumatik terjadi
akibat adanya kontusi terhadap bola mata atau paparan radiasi
24
terjadi
berhubungan
dengan
pekerjaan
dan
bagian
dari
kongenital
mikroftalmia,
dan
aniridia,
herediter
(siklopia,
koloboma,
pembuluh
hialoid
persisten,
heterokromia iridis)
b. Katarak degeneratif (dengan miopia dan distrofi vitreoretinal),
seperti Wagner dan retinitis pigmentosa, dan neoplasma)
c. Katarak anoksik
d. Toksik (kortikosteroid sistemik atau topikal, ergot, naftalein,
dinitrofenol,
triparanol
(MER-29),
antikholinesterase,
kelainan
kongenital,
sindrom
tertentu,
disertai
Definisi
Katarak yang terjadi akibat proses penuaan dan bertambahnya
Epidemiologi
25
Katarak senilis terjadi pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun.
Insidensi katarak di dunia mencapai 5-10 juta kasus baru tiap tahunnya.
Di Afrika katarak senile merupakan penyebab utama kebutaan. Katarak
senilis sangat sering ditemukan pada manusia, bahkan dapat dikatakan
sebagai
suatu
hal
yang
dapat
dipastikan
timbulnya
dengan
kekeruhan
lensa
yang
dapat
terlihat
jelas
pama
pemeriksaan slitlamp. Di negara berkembang katarak merupakan 5070% dari seluruh penyebab kebutaan, selain kasusnya banyak dan
munculnya lebih awal. Di Indonesia tahun 1991 didapatkan prevalensi
kebutaan 1,2% dengan kebutaan katarak sebesar 0,67%, dan tahun
1996 angka kebutaan meningkat 1,47%.
Etiologi
Sejalan dengan usia, lensa bertambah berat, padat dan daya
patogenesisnya
multifaktorial
dan
dimengerti.
Faktor resiko terjadinya katarak senilis adalah :
26
belum
sepenuhnya
A.
Herediter
Herediter memiliki peran yang perlu dipertimbagkan, usia mulai
B.
Krisis dehidrasi
juga hubungan
cepatnya
usia
kemunculan
dan
Patofisiologi
Terdapat beberapa teori konsep penuaan menurut Ilyas (2005)
sebagai berikut :
A. Teori putaran biologik A biologic clock
B. Jaringan embrio manusia dapat membelah diri 50 kali kemudian
menjadi mati.
C. Imunologis,
dengan
bertambah
usia
akan
bertambah
cacat
b. Free
radical
dengan
molekul
normal
mengakibatkan
degenerasi.
c. Free radical dapat dinetrralisasi oleh antioksidan dan vitamin
E
Mekanisme kehilangan transparansi lensa
Terdapat perbedaaan antara katarak nuclear dan kortikal
1.
potassium
di
dalam
lensa
kristaline
berhubung
dengan
protein yang tidak larut dalam air. Namun jumlah kandungan protein
dan distribusi dari kation tetap normal.
namun
biasanya
asimetris.Pandangan
jauh
lebih
terjadi
yaitu
penglihatan
jauh
dan
dekat
terganggu,
tipe
utama
katarak
yang
berhubungan
dengan
penggunaan
kortikosteroid
jangka
panjang
(sistemik,
radial
spoke
like
pattern.
Tidak
menggangu
penglihatan.
2. Cupuliform senile cortical cataract. Opasitas berbentuk
saurce shaped berkembang dibawah kapsul selalulnya di
dibagian sentral dari posterior kortex(katarak supscapularis
posterior) dan menuju keluar.cupulirofm ini terletak di axial
cahaya sehingga menghalang jalan masuk nya cahaya dan
menyebabkan gangguan penglihatan.
miopik.
Kecembungan
30
ini
akan
mengakibatkan
31
1. Katarak
hipermatur
mogagnian.
Setelah
maturai
Uji
bayangan
iris
memberikan
gambaran
pseudopositif.
z
Gambar: Morgagnian hypermature cataract
dan
menebal
akibat
dari
proliferasi
sel
keras
dan
tidak
elastic,
menurunkan
kemampuan
atau
hitam
(katarak
nigra)
dan
jarang
juga
Cataract rubra
Imatur
6/6
Kekeruhan
Ringan
1/60)
Sebagian
1/~)
Seluruh
Masif
Cairan Lensa
Normal
Bertambah
Normal
Berkurang
Iris
Normal
Terdorong
Normal
Tremulans
Mata Normal
Dangkal
Normal
Dalam
Bilik Normal
Sempit
Normal
Terbuka
Visus
Bilik
Depan
Sudut
(6/6
Matur
Hipermatur
(1/300- (1/300-1/~)
Mata
Shadow Test
Negatif
Positif
Negatif
Pseudopositif
Penyulit
Glaukoma
Uveitis
Glaukoma
Manifestasi Klinis
Penglihatan yang berangsur-angsur memburuk atau berkurang
Diagnosis
Diagnosis katarak dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan oftalmologi.
a.
Anamnesis
Pada anamnesis didapatkan adanya keluhan yang merupakan
gejala utama yaitu : Penglihatan yang berangsur-angsur memburuk
atau berkurang dalam beberapa bulan atau tahun merupakan gejala
utama. Penurunan ketajaman penglihatan secara progresif (gejala
utama katarak). Mata tidak merasa sakit, gatal atau merah.
Gambaran umum gejala katarak yang lain, yaitu : berkabut,
berasap, penglihatan tertutup film. Perubahan daya lihat warna.
Gangguan mengendarai kendaraan pada malam hari, lampu besar
sangat
menyilaukan
mata.
34
Lampu
dan
matahari
sangat
pemeriksaan
slit
lamp
biasanya
dijumpai
keadaan
pada nukleusnya.
-
mekanisme
yaitu
lensa
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan katarak congenital dan juvenile
(1)
A. Investigasi klinis
Investigasi klinis pada pasien dengan katarak congenital adalah
sangat penting. Perlu diketahui faktor prognosis dan indikasi waktu
yang sesuai untuk melakuakan operasi.
Pemeriksaan ocular
Densitas dan morfologi dari katarak. Densitas dapat dilihat dengan
melakukan pemriksaan ophtalmoscopy dan didapakan kulaitas dari
reflex cahaya merah sebelum dan setelah dilatasi pupil. Morfologi
katarak di perlukan untuk mengetahui penyebab terjadina katarak.
Fungsi penglihatan. pemeriksaan untuk menilai fungsi penglihatan
sangata sulit pada anak-anak maupun bayi. Oleh itu pemeriksaan
seperti
visual
evoke
test,
bermakna.
36
optic
kinetic
nystagmus
sangat
laboratorium
perlu
dilakukan
untuk
mendeteksi
B. Indikasi
dan
waktu
melakukan
operasi
pada
katarak
congenital
a. Katrak parsial dan katarak sentral yang kecil
Yang dimana tidak dsisertai dengan adanya gangguan penglihatan
yang signifikan dapat diabaikan dan dilakukan observasi atau
dapat dilakukan tindakan non operatif dengan mendilatasikan pupil
b. Katarak
bilateral
yang
padat
haruslah
diangkat
sedini
mungkin( sekitar 6 minggu setelah lahir) untuk mencegah stimulasi
terjadinya
amblyopia.
Operasi
pada
mata
berikutnya
dapat
dari uveal dan keamanan jangka masa yang panjang. Pada saat ini
direkomendasikan:
Ukuran dari IOL diatas umur 2 tahun sekiar 12-12,75 mm diameter
Kekuatan IOL. Hamper semua ahli merekomendasikan target untuk
mengkoreksi pada anak-anak berusia >8tahun adalah emmetropia.
Pada anak-anak berusia 2-8 tahun adalah 10% koreksi dan jika
berusia
<2tahun
adalah
20
direkomendasikan
dengan
(1)
phenylephifirine 5% atau
tropicamide 1%.
II) Tindakan operatif ( congenital dan senilis)
Terdapat beberapa indikasi untuk dilakukan tindakan operatif:
Indikasi optik.
Perubahan dari visus berbeda setiap individu. Namun,
tindakan operasi perlu dilakukan jika katarak ini menimbulkan
visual handicap sehingga menggangu rutinitas pasien.
Indikasi medis
Tindakan
operasi
perlu
dilakukan
pada
pasien
retinal
Cataract
Extraction
(ICCE)
atau
ekstraksi
intrakapsular.
Ekstraksi katarak intrakapsular merupakan tindakan umum
pada katarak senil karena bersamaan dengan proses degenerasi
lensa juga terjadi degenerasi zonula Zinn sehingga dengan
memutuskan zonula ini dengan menarik lensa, maka lensa dapat
keluar bersama-sama dengan kapsul lensa. Pada saat ini technique
ini hamper tidak digunakan lagi dan diganti dengan ECCE. Indikasi
penggunaan ICCE seperti pada subluxated dan dislokasi lensa.
39
2. Extracapsular
Cataract
Gambar: ICCE.
Extraction
(ECCE)
atau
ekstraksi
ekstrakapsular.
Technik ini dilakukan dengan megeluarkan bagian dari anterior
kaplus, epithelium, nucleus dan kortex dan meninggalkan kapsul
posterior yang masih intak. Teknik ini merupakan pilihan utama
operasi katarak pada saat ini.. Dilakukan pada katarak senil bila
tidak
mungkin
dilakukan
intrakapsular
misal
pada
keadaan
2. Completionof
incision
3. Expressionof
nucleus
4.Cortical cleanup
5. Carenot to aspirate
posterior capsule
accidentally
6. Polishing of posterior
capsule, if appropriate
9. Insertionof inferior
hapticandoptic
Gambar: ECCE
b. Manual small incision cataract surgery( SICS)
Kelebihan dari metode operasi ini adalah universal applicability
dalam arti kata dapat diggunakan untuk semua tipe katarak
termasuk hard cataract(grade iv dan V). selain itu metode operasi
ini murah dan singkat serta tidak tergantung dengan mesin seperti
pada metode phacoemufikasi. Namun terdapat beberapa kerugian
yang dicatatkan dengan penggunaan metode ini yaitu injeksi
konjuntiva
yang
lebih
lama,
meningkatkan
resiko
hypema
41
Gambar: SICS
c. Phacoemulfication
metode ini adalah yang sering digunakan pada saat ini. Terdapat
beberapa keuntungan dari metode ini antaranya adlaah injeksi
post operatif yang minimal, insisi yang kecil yaitu hanya sekitar 3.2
mm dan resiko terjadinya astigmatisme post operatif lebih rendah.
Selain itu, kelebihan metode ini tidak memberikan komplikasi
terhadap kornea karena dilakukan dibagian bilik mata posterior
sehingga hal-hal seperti prolapse nucleus dapat dicegah. Namun
kerugian dari metode ini adalah mahal, ketergantungan dengan
mesin dan sulit dilakukan pada kasus seperti hard cataract (grade
IV dan V).
Phacoemulsific tion
1.Capsulorrhexis
2. Hydrodissection
3. Sculpting of nucleus
4. Cracking of nucleus
5. Emulsification of
eachquadrant
6. Cortical cleanupand
insertionof IOL
Gambar: Phacoemulsification
Langkah-langkah operasi dengan metode phacoemulfikasi:
1) Inisi bagian korneosklera sekitar 3 mm.
2) Continuous curvilinear capsulorrhexis(CCC).
42
3) Hidrodisseksi.
Adalah memisahkan capsule dari kortex dengan melakukan injeksi
cairan antara kedua-duanya. Nucleus dirotasi dan dimanipulasi.
Setengah ahli turut melakukan hidrodelineation
4) Nucleus dicairakan
Nucleus dicairkan dan diaspirasi dengan
phacoemulsifier.
43
Phacoemulsification
Perawatan Pasca Bedah
Jika digunakan tehnik insisi kecil, maka penyembuhan pasca
operasi biasanya lebih pendek. Pasien dapat bebas rawat jalan
pada hari itu juga, tetapi dianjurkan untuk bergerak dengan hatihati dan menghindari peregangan atau mengangkat benda berat
selama sekitar satu bulan, olahraga berat jangan dilakukan selama
2 bulan. Matanya dapat dibalut selama beberapa hari pertama
pasca operasi atau jika nyaman, balutan dapat dibuang pada hari
pertama pasca operasi dan matanya dilindungi pakai kacamata
atau dengan pelindung seharian. Kacamata sementara dapat
digunakan beberapa hari setelah operasi, tetapi biasanya pasien
dapat
melihat
dengan
baik
melui
lensa
intraokuler
sambil
1)
2)
3)
4)
Komplikasi
Komplikasi intra operatif
Laserasi muskulus rectus superior
Pendarahan yang banyak
Kerosakan pada kornea( descement detachment)
Iridodialisis dan kerosakan pada iris
Rupture kapsular posterior
Kompilikasi dini pasca operatif
Hyphema
Prolapsed iris
Coa menyempit
Post operatis uveitis
Bacteria endophtalmitis
Komplikasi lambat pasca operatif
Edema cystoids macular
Retinal detachment
After cataract
Glaucoma in aphakia dan pseudophakia
Komplikasi berkaitan intra ocular implant
Malposisi IOL
Tosik bilik mata depan (TASS)
45
Prognosis
Prognosis penglihatan untuk pasien anak-anak yang memerlukan
pembedahan tidak sebaik prognosis untuk pasien katarak senilis. Adanya
ambliopia
dan
kadang-kadang
anomali
saraf
optikus
atau
retina
Pencegahan
Umumnya katarak terjadi bersamaan dengan bertambahnya umur
yang tidak dapat dicegah. Pemeriksaan mata secara teratur sangat perlu
untuk mengetahui adanya katarak. Bila telah berusia 60 tahun sebaiknya
mata diperiksa setiap tahun. Pada saat ini dapat dijaga kecepatan
berkembangnya katarak dengan :
46
BAB III
KESIMPULAN
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat
terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa
atau terjadi akibat kedua-duanya. Biasanya kekeruhan mengenai kedua
mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan
dalam waktu yang lama.
Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi
dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata lokal
menahun. Berbagai macam penyakit mata dapat mengakibatkan katarak
seperti glaukoma, ablasi, uveitis dan retinitis pigmentosa. Katarak juga
dapat berhubungan dengan penyakit vascular lanilla.
Berdasarkan usia dapat diklasifikasikan dalam : Katarak kongenital ,
Katarak yang sudah terlihat pada usia dibawah 1 tahun, Katarak juvenile,
Katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun, dan Katarak senilis, katarak
setelah usia 50 tahun .
Gambaran
berasap,
umum
penglihatan
gejala
tertutup
katarak
film,
yang
lain,seperti:
perubahan
daya
Berkabut,
lihat
warna,
mata
ini.
47
dari poros mata) dapat dinilai kekeruhan lensa dengan mengamati lebar
pinggir iris pada lensa yang keruh (iris shadow).
Penatalaksanaan pada katarak adalah
tindakan
pembedahan.
DAFTAR PUSTAKA
1. American Academy of Ophtalmology. 2008-2009. Lens and Cataract.
San Fransisco : AAO
2. Liesegang TJ, Deutsch TA, Grand MG. 2001. Surgery of Cataract in
Lens and Cataract. Section 11. USA. The Foundation of The
American Academy of Ophthalmology. 96-99.
3. Vaughan DG, Asbury T, Riordan-Eva P. Oftalmologi umum. Jakarta:
Widya Medika, 2000.
4. Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2005.
5. Wijana, Nana S.D, Ilmu Penyakit Mata, Cetakan ke-6, Penerbit
Abadi Tegal, Jakarta, 1993 : 190-196.
6. American Academy of Opthalmology . Pediatric and Strabismus,
Basic and Clinical Science Course, Section 6. The Foundation of The
AAO . San Francisco. 2004 : 21-32, 96-37, 153-154 , 282
7. Epidemiologi
katrak
di
Indonesia
(RESKESDA)
tersedia
di
http://www.k4health.org/sites/default/files/laporanNasional
%20Riskesdas%202014.pdf. Diambil pada tanggal 18 Februari 2015.
8. YAG
Laser
Posterior
Capsulotomy
for
Cataracts
tersedia
48
di: