GERONTOLOGI MEDIK
Disusun Oleh:
Joice Gunawan Putri
Pembimbing :
dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ
Kepaniteraan Klinik Geriatri Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti RIA Pembangunan
Periode 2 Juni 2014 5 Juli 2014
Identitas Pasien
Nama lengkap
: Ny. Tjitjih Dewiningsih
Jenis kelamin
: Perempuan
Tempat/tanggal lahir
: Tasikmalaya, 04 08 1931
Usia : 82 tahun 10 bulan
Alamat
: Jl. Sribentang No. 24 RT/RW 003/002,
Anamnesa
Autoanamnesa (4 11 Juni 2014)
Keluhan Utama
Nyeri pada kedua lutut
Keluhan tambahan
Mata berair
sejak pasien
berusia 16 tahun. Nyeri semakin bertambah saat
berjalan dan saat bangun dari tidur. Nyeri berkurang
saat istirahat dan digosok balsam.
Pasien juga mengeluhkan mata berair seperti berpasir,
kadang terasa gatal dan bengkak pada kedua mata
namun tidak terasa sakit. Keluhan ini sudah dirasakan
sejak 3 tahun yang lalu. Pasien sebelumnya pernah
memeriksakan matanya di RS Cicendok Bandung, pada
saat itu dokter menduga adanya perdarahan di dalam
matanya dan katarak pada kedua matanya. Pasien
menolak untuk melakukan operasi katarak, sampai
sekarang pasien mengunakan obat tetes mata Cendo
Lyteers 1-2 tetes pada setiap mata 3-4x sehari.
4
150 mg membaik.
2012 : Fraktur kaki kanan bawah saat jalanjalan di mall dan kaki kiri bawah saat di
rumah
D. Riwayat Makan
Pasien mengkonsumsi makanan nasi 3 kali
E. Riwayat BAK
F. Riwayat BAB
Frekuensi BAK
sudah tidak
sesering
sebelumnya (2x
saat malam hari),
warna kuning
jernih, darah (-),
nyeri waktu
berkemih (-).
9
G. Riwayat Kehidupan
Pribadi
12
G. Riwayat Kehidupan
Pribadi
G. Riwayat Kehidupan
Pribadi
b. Riwayat Perkawinan
Pasien menikah saat berusia 16 tahun. Pasien menikah
karena dijodohkan oleh orangtuanya. Dari pernikahannya
dikaruniai 1 orang anak laki laki namun telah meninggal
saat berusia 2 tahun, pasien tidak mengetahui penyebab
meninggalnya. Pasien bercerita saat bercerai dari
suaminya, anaknya diambil oleh suaminya dan tidak
diurus hingga menyebabkan anaknya meninggal. Pada
tahun 1954 pasien menikah untuk kedua kalian dan
berjalan selama 8 tahun (tidak ada anak) kemudian
bercerai. Tahun 1962 pasien menikah lagi yang ketiga
kalinya (tidak ada anak) dan bercerai lagi. Pada tahin
1965 pasien menikah untuk keempat kalinya dan berjalan
selama 1 tahun lalu bercerai (tidak ada anak).
14
G. Riwayat Kehidupan
Pribadi
c. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak ketiga dari sebelas saudara, 3
kakak perempuan, 3 adik perempuan dan 4 adik laki
laki, satu saudara laki-lakinya meninggal saat
berusia 4 tahun. Kedua orangtua pasien sudah
meninggal. Pasien menikah sebanyak empat kali dan
dari pernikahan yang pertama pasien dikaruniai
seorang anak laki laki. Namun anak pasien telah
meninggal. Setelah bercerai dengan suami keempat,
pasien tinggal sendiri. Meskipun pasien tinggal
sendiri, pasien memiliki hubungan yang baik dengan
saudaranya dan keponakannya. Kadang sesekali
keponakannya datang ke STW mengunjungi pasien.
15
G. Riwayat Kehidupan
Pribadi
G. Riwayat Kehidupan
Pribadi
Status Internis
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan darah : 140/70 mmHg
Nadi
PEMERIKSAAN FISIK
Kesimpulan :
Pada pemeriksaan mata didapatkan shadow test+/+ ,
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran: compos Mentis,
GCS 15 ( E4M6V5 )
Tanda-tanda perangsangan
meningeal: (-)
Tanda-tanda peningkatan
TIK: (-)
Mata: pupil bulat, isokor,
3mm/3mm, refleks cahaya
+/+
Nn. Craniales: gangguan
N.VIII
Sistem motorik: baik
5555 I 555
5555 I 5555
20
koordinasi: kurang
Fungsi luhur: baik
Refleks fisiologis: +/+
Refleks patologis: -/ Tanda-tanda regresi dan
demensia: Tidak ada
Kesimpulan :
gangguan N. VIII
serta gangguan
fungsi cerebellum
dan koordinasi
STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang wanita berusia 82 tahun, berperawakan
sedang, rambut putih bercampur hitam sedikit, lurus,
pendek, tersisir rapi, cara berpakaian rapi, dan bersih.
2. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan suara yang cukup jelas
menggunakan bahasa Indonesia. Perkataan dan
kalimat jelas.
3. Sikap terhadap pemeriksa
Pasien kooperatif terhadap pemeriksa, tidak menolak
dilakukan pemeriksaan tertentu.
21
STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
4. Pengendalian motorik
Pasien dapat menggerakkan ekstremitas superior dan
inferior pada saat istirahat ataupun beraktivitas.
5. Kemampuan baca tulis
Baik. Lebih jelas menggunakan kacamata saat membaca.
Dapat menulis dengan baik.
6. Perilaku dan aktifitas psikomotor
Pasien senang tinggal di Panti Werdha STW karena
banyak kegiatan yang dapat dilakukan. Setiap subuh
pasien sholat, lalu membersihkan kamarnya. Setelah
pekerjaannya selesai, pasien menghabiskan waktu
mengobrol dengan penghuni panti, menonton berita,
tidur, dan melukis.
22
STATUS MENTAL
b. Keadaan Mood, Afektif dan Keserasian
Mood
: eutimik
Afek
: luas
Keserasian
: serasi
c. Gangguan Persepsi dan Gangguan Kognitif
1. Halusinasi auditorik
: tidak ada
2. Halusinasi visual : tidak ada
3. Ilusi
: tidak ada
4. Depersonalisasi
: tidak ada
5. Apraksia
: tidak ada
6. Agnosia : tidak ada
23
STATUS MENTAL
d. Pikiran
1. Arus Pikir
a. Produktivitas
: cukup
b. Kontinuitas pikiran : baik
c. Hendaya dalam bahasa :
tidak ada
2. Bentuk Pikir
a. Asosiasi Longgar: tidak ada
b. Ambivalensi
: tidak ada
c. Flight of Ideas : tidak ada
d. Inkoherensi
: tidak ada
e.Verbigerasi
: tidak ada
f. Persevarasi
: tidak ada
24
3. Isi Pikir
a. Fobia : tidak ada
b. Obsesi : tidak ada
c. Kompulsi
: tidak
ada
d. Ideas of referance :
tidak ada
e. Waham : tidak ada
e. Pengendalian Impuls
OmaT dapat
mengendalikan
emosinya.
STATUS MENTAL
f. Fungsi Intelektual
Taraf pendidikan
: sesuai dengan latar belakang pendidikan
Orientasi
: baik (orang, waktu, dan tempat)
Memori segera
: baik. Oma T dapat dapat mengulang dengan
benar 3 macam benda yang disebutkan oleh pemeriksa
Memori jangka pendek
: baik. Oma T dapat mengingat menu
sarapannya.
Memori jangka sedang
: baik. Oma T ingat kapan ia kecelakaannya
Memori jangka panjang
: baik. Oma T ingat masa mudanya.
Daya konsentrasi dan kalkulasi
: baik.
Kemampuan baca dan tulis : Oma T dapat membaca dan menulis
dengan jelas menggunakan kacamata.
Kemampuan visospasial : baik
Bahasa
: baik
Agnosia
: tidak ditemukan
25
STATUS MENTAL
g. Nilai - nilai dan Tilikan
Nilai sosial
: baik
Uji daya nilai : baik
Penilaian realita
: baik
Tilikan derajat 6 (emotional insight)
29
Laboratorium
(14/8/2013)
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Acuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin
12,7
12-16g/dL
Hematokrit
39%
37-43%
Eritrosit
4,75jt
4-5,2jt/L
Trombosit
Leukosit
MCV
MCH
MCHC
LED
30
150.000285.000 400.000/L
7700 4000-11.000/L
82.5
80-100fL
26.7
26-34pg
32,4
32-36g/dL
59
Perempuan>50
tahun<30
mm/jam
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Acuan
HitungJenis
Basofil
0
0-1%
Eosinofil
2
1-3%
Batang
1
3-5%
Segmen
50
50-70%
Limfosit
48
25-40%
Monosit
2
2-8%
KIMIA
Glukosa
Puasa
AsamUrat
Ureum
Creatinin
Trigliserida
Kolesterol
Total
KolesterolHDL
Kolesterol
LDL
208
5.1
9
0,9
287
80-100mg/dL
<5,7mg/dL
823mg/dL
0,5-0,9mg/dL
<140mg/dL
363
56
<200mg/dl
>40mg/dl
166
<100mg/dl
31
Tanggal
Hasil (mg/dl)
Tanggal
Hasil (mg/dl)
1/10/2013
76
16/11/2013
453
4/11/2013
227
17/11/2013
256
8/11/2013
373
27/11/2013
199
9/11/2013
185
8/1/2014
187
10/11/2013
179
25/1/2014
160
11/11/2013
455
9/2/2014
227
13/11/2013
208
13/3/2014
78
14/11/2013
96
14/3/2014
155
15/11/2013
234
20/3/2014
197
6/6/2014
137
Pemeriksaan Radiologi
X-Foto Knee Joint Bilateral (24 Februari
2011)
Interpretasi
32
Pemeriksaan Radiologi
X-Foto Knee Joint Bilateral AP/ Lat (9 Maret
2012)
Interpretasi
kasar, sklerotik
eminentia intercondiloidea meruncing
tidak tampak garis fraktur
densitas tulang menurun
Kesan
33
Pemeriksaan Radiologi
X-Foto Thorax PA (14 Agustus 2013)
Interpretasi :
Paru tidak tampak infiltrat
Corakan bronkovaskuler ramai, tidak nampak
infiltrat
Cor CTR 50%, apeks agak membulat
Sinus dan diafragma baik
Arkus aorta kalsifikasi berat
Kesan : tidak nampak kardiomegali,
artherosklerosis aorta
34
Resume
Pasien mengeluh nyeri dan bengkak pada kedua lutut
Resume
Pasien pernah periksa ke dokter dan didiagnosa menderita
Resume
Pasien mengkonsumsi makanan nasi 3 kali sehari
Resume
Keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos
: 61 kg
: 153 cm
Status Gizi : IMT = BB ( kg ) = 26,06
TB2(m)
Kesimpulan : obesitas grade I
38
Resume
Pemeriksaan Internis
Thorax : Pulmo dan cor dalam batas normal
Abdomen
: Dalam batas normal.
Ekstremitas: Tidak tampak adanya kelainan
Resume
Status Neurologis : Tidak terdapat gangguan neurologis
Short Portable Mental Status Questioner : fungsi intelektual
utuh
Mini Mental State Examination
: tidak ada gangguan fungsi
kognitif
Clock Drawing Test
: tidak ada gangguan fungsi kognitif
Geriatric Depression Scale
: tidak ada depresi
Indeks ADL Barthel RSCM : skor 20 (Mandiri)
Instrumental Activities Of Dialy Living (IADL) : skor 15
(Mandiri)
Aktivitas kehidupan sehari hari : termasuk kategori Katz A
Neuro Psychiatry Inventory
: tidak ada gangguan neuropsikiatri
40
Resume
Laboratorium
14/8/2013
Pemeriksaan Gula darah puasa dalam kadar
23/4/2014
Pemeriksaan GDP 138 mg/dl, GDPP 151 mg/dl
41
Resume
Pemeriksaan Radiologi
X-Foto Knee Joint Bilateral (24 Februari 2011)
Kesan : bilateral arthrosis knee dengan
luxatio patella
X-Foto Knee Joint Bilateral AP/ Lat (9 Maret
2012)
Kesan
artherosklerosis aorta
42
Psikososial
Tidak ada masalah
Lingkungan
Tidak ada masalah
43
Diagnosa Kerja
Diagnosa Utama
Osteoarthrosis Genu Dextra Sinistra
Katarak Imatur ODS
Diagnosa Tambahan
Diabetes Melitus tipe 2
Hipertensi sistolik terisolasi (terkontrol
dengan obat)
Obesitas grade I
Dislipidemia
44
(glukosapuasa,glukosa2jampostprandial,HbA1c,
trigliserida, kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol
LDL)
Pemeriksaantekanandarahsecararutin
Konsulkedokterspesialismata
45
Rencana Pengelolaan
1. Osteoarthritis Genu Dextra
Sinistra
Terapi Non-Farmakologi : fisioterapi
Terapi Farmakologi :
Glukosamin 3 x 500 mg
Natrium diklofenac salep (Voltaren salep)
(k/p)
46
Rencana Pengelolaan
2. Katarak Immature ODS
Non farmakologis : mengkonsumsi sayur
47
Rencana Pengelolaan
3. Diabetes Mellitus tipe 2
Non farmakologi:
meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit DM serta
memotivasi pasien untuk teratur mengkonsumsi obat dan
memeriksakan kadar gula darah sewaktu, gula darah puasa.
Perbaiki gaya hidup
Olahraga yang teratur, 3 4 kali seminggu selama 30 menit
Menurunkan berat badan
Pengaturan pola makan konsultasi ke dokter spesialis gizi
bila perlu. Konsumsi karbohidrat 45 65% dari total asuan
energi, lemak sekitar 20 25% dari kebutuhan energi, protein
10 20% dari total asupan energy.
Hindari makanan yang manis.
Farmakologi: gliquidone/glurenorm 30 mg 1 x 1 tab,
Rencana Pengelolaan
4. Hipertensi sistolik terisolasi
Non farmakologi:
Menurunkan berat badan
Latihan fisik
Menurunkan asupan garam (batasi garam jenis
natrium 2400 mg/hari)
Farmakologi : valsartan/diavon 80 mg 1 x 1
49
Rencana Pengelolaan
5. Obesitas grade I
Non farmakologi:
Perbaiki gaya hidup yang sehat, kurangi makanan
yang berlemak, tinggi karbohidrat.
Perbanyak konsumsi buah dan sayur setiap hari.
Latihan atau aktivitas fisik teratur setiap hari.
50
Rencana Pengelolaan
6. Dislipidemia
Terapi Non-Farmakologi :
Aktivitas fisik
Terapi nutrisi medis :
Mengurangi asupan lemak jenuh dan
Rencana Pengelolaan
KOMPOSISI
MAKANAN
UNTUK
HIPERKOLESTEROLEMIA
52
Makanan
Total Lemak
-Lemak jenuh
-Lemak PUFA
-Lemak MUFA
Karbohidrat
Serat
Protein
Kolesterol
PROGNOSA
Osteoarthritis Genu Dextra
Sinistra
Ad vitam : bonam
Ad fungtionam : dubia ad malam
Ad sanationam
: dubia ad
malam
Katarak imatur ODS
Ad visam : bonam
Ad fungtionam : dubia ad malam
Ad sanationam
: dubia ad
malam
Diabetes Melitus tipe 2
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam
: dubia ad
bonam
Ad sanationam
malam
53
: dubia ad
Hipertensi sistolik
terisolasi
Ad vitam
: dubia ad
bonam
Ad fungtionam : dubia ad
bonam
Ad sanationam
: dubia
ad bonam
Obesitas grade I
Ad vitam
: dubia ad
bonam
Ad fungtionam
ad bonam
Ad sanationam
ad bonam
: dubia
: dubia
54