Anda di halaman 1dari 51

PRESENTASI KASUS

GERONTOLOGI MEDIK
Disusun Oleh:
Joice Gunawan Putri
Pembimbing :
dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ
Kepaniteraan Klinik Geriatri Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti RIA Pembangunan
Periode 2 Juni 2014 5 Juli 2014

Identitas Pasien
Nama lengkap
: Ny. Tjitjih Dewiningsih
Jenis kelamin
: Perempuan
Tempat/tanggal lahir
: Tasikmalaya, 04 08 1931
Usia : 82 tahun 10 bulan
Alamat
: Jl. Sribentang No. 24 RT/RW 003/002,

Kel/desa Cigereleng, Kecamatan Regol


Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan terakhir
: Lulus SR (SD)
Pekerjaan terakhir
: PNS Departemen Dalam
Negeri Pemda Bandung tingkat 1 bagian Organisasi
Tata Laksana
Status perkawinan
: Janda
Tanggal masuk STW
: 16 September 2013
2

Anamnesa
Autoanamnesa (4 11 Juni 2014)
Keluhan Utama
Nyeri pada kedua lutut

Keluhan tambahan
Mata berair

A. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh nyeri dan bengkak pada kedua lutut

sejak pasien
berusia 16 tahun. Nyeri semakin bertambah saat
berjalan dan saat bangun dari tidur. Nyeri berkurang
saat istirahat dan digosok balsam.
Pasien juga mengeluhkan mata berair seperti berpasir,
kadang terasa gatal dan bengkak pada kedua mata
namun tidak terasa sakit. Keluhan ini sudah dirasakan
sejak 3 tahun yang lalu. Pasien sebelumnya pernah
memeriksakan matanya di RS Cicendok Bandung, pada
saat itu dokter menduga adanya perdarahan di dalam
matanya dan katarak pada kedua matanya. Pasien
menolak untuk melakukan operasi katarak, sampai
sekarang pasien mengunakan obat tetes mata Cendo
Lyteers 1-2 tetes pada setiap mata 3-4x sehari.
4

A. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien pernah periksa ke dokter dan didiagnosa menderita

diabetes mellitus tipe 2. Pasien rutin mengonsumsi obat


obatan antidiabetes berupa metformin 1 x 500mg (siang),
Novomix insulin 2x 14U (pagi dan sore). Sejak awal
didiagnosa menderita diabetes mellitus, pasien diberi obat
metformin 500 mg sedangkan pemakaian insulin baru satu
tahun terakhir ini.
Saat didiagnosa menderita hipertensi (saat itu tekanan darah
pasien 160/100 mmHg), pasien mendapat obat antihipertensi
yaitu HCT 25 mg 1 x tab, valsartan 80 mg 1 x 1 tab dan
amlodipine 10 mg 1 x 1 tab setiap hari secara teratur.
Pasien pernah memeriksakan profil lipid 1 tahun yang lalu,
pasien mengaku dari hasil pemeriksaan tersebut kadar
kolesterolnya tinggi (pasien lupa berapa hasilnya) dan pasien
diberi obat simvastatin. Pasien mengkonsumsi obat
simvastatin 10 mg 1 x 1 tab setelah makan malam sejak 1
tahun yang lalu. Pasien tidak pernah memeriksakan profil
lipid lagi sejak 10 bulan yang lalu.

B. Riwayat Penyakit Dahulu


2011 : Gastritis diberi obat ranitidine 3 x

150 mg membaik.
2012 : Fraktur kaki kanan bawah saat jalanjalan di mall dan kaki kiri bawah saat di
rumah

C. Riwayat Penyakit Dalam


Keluarga
Nenek pasien menderita osteoarthritis.
Ayah dan saudara kandung pasien

menderita penyakit diabetes mellitus


Ibu dan saudara kandung pasien memiliki
riwayat penyakit hipertensi.
Penyakit lain disangkal.

D. Riwayat Makan
Pasien mengkonsumsi makanan nasi 3 kali

sehari ( jam 6.00, 12.00, 17.00) yang


disediakan oleh panti werdha, kadang
membeli lauk dari luar jika bosan.
Pasien sudah mengurangi gorengan,
sesekali makan kerupuk.
Setiap hari pasien mengkonsumsi air putih
kurang lebih 2 liter.

E. Riwayat BAK

F. Riwayat BAB

Frekuensi BAK

Pasien rutin BAB

sudah tidak
sesering
sebelumnya (2x
saat malam hari),
warna kuning
jernih, darah (-),
nyeri waktu
berkemih (-).
9

setiap pagi namun


akhir-akhir ini feses
keluar sedikitsedikit dan terasa
tidak tuntas,
konsistensi sedang,
darah (-), lendir (-).

G. Riwayat Kehidupan
Pribadi

1. Riwayat prenatal, perinatal, masa kanak-kanak dan


remaja
Pasien lahir di Tasikmalaya tanggal 4 Agustus 1931. Pasien
adalah anak ketiga dari sebelas bersaudara. Pasien tidak
mengetahui apakah ada masalah bermakna pada saat dan
setelah lahir. Pasien menjalani masa kecilnya dengan bahagia
seperti anak anak lainnya. Saat kanan kanak, pasien sekolah
di sekolah rakyat. Setelah selesai mengenyam pendidikan SR,
pasien pindahke Bandung ikut dengan orangtuanya.
2. Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah di SR. Pada saat itu situasi dan kondisi tidak
mendukung pasien untuk melanjutkan sekolahnya ke tingkat
lebih tinggi. Pasien akhirnya tidak melanjutkan sekolahnya.
Pasien juga mengikuti beberapa kursus, antara lain : kearsipan,
ketatausahaan dll.

12

G. Riwayat Kehidupan
Pribadi

3. Riwayat Masa Dewasa


a. Riwayat Pekerjaan
Setelah menikah dengan suami yang
pertama, pasien memutuskan untuk
bekerja. Pasien bekerja di kantor Pemda
Bandung. Pasien bekerja sebagai PNS
dengan jabatan staff organisasi tingkat 1
sejak tahun 1953. Pasien senang dengan
pekerjaannya. Pasien pensiun di saat usia
56 tahun.
13

G. Riwayat Kehidupan
Pribadi

b. Riwayat Perkawinan
Pasien menikah saat berusia 16 tahun. Pasien menikah
karena dijodohkan oleh orangtuanya. Dari pernikahannya
dikaruniai 1 orang anak laki laki namun telah meninggal
saat berusia 2 tahun, pasien tidak mengetahui penyebab
meninggalnya. Pasien bercerita saat bercerai dari
suaminya, anaknya diambil oleh suaminya dan tidak
diurus hingga menyebabkan anaknya meninggal. Pada
tahun 1954 pasien menikah untuk kedua kalian dan
berjalan selama 8 tahun (tidak ada anak) kemudian
bercerai. Tahun 1962 pasien menikah lagi yang ketiga
kalinya (tidak ada anak) dan bercerai lagi. Pada tahin
1965 pasien menikah untuk keempat kalinya dan berjalan
selama 1 tahun lalu bercerai (tidak ada anak).
14

G. Riwayat Kehidupan
Pribadi

c. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak ketiga dari sebelas saudara, 3
kakak perempuan, 3 adik perempuan dan 4 adik laki
laki, satu saudara laki-lakinya meninggal saat
berusia 4 tahun. Kedua orangtua pasien sudah
meninggal. Pasien menikah sebanyak empat kali dan
dari pernikahan yang pertama pasien dikaruniai
seorang anak laki laki. Namun anak pasien telah
meninggal. Setelah bercerai dengan suami keempat,
pasien tinggal sendiri. Meskipun pasien tinggal
sendiri, pasien memiliki hubungan yang baik dengan
saudaranya dan keponakannya. Kadang sesekali
keponakannya datang ke STW mengunjungi pasien.
15

G. Riwayat Kehidupan
Pribadi

d. Riwayat Kehidupan Sosial


Pasien dikenal sebagai orang yang suka bergaul,
mandiri, tidak suka tergantung dengan orang lain
dan punya banyak teman. Pasien sering
berkumpul di ruang tengah panti dan melakukan
kegiatan melukis bersama temannya yang lain.
e. Riwayat Agama
Dari kecil hingga sekarang pasien memeluk
agama Islam. Pasien masih dapat menjalankan
ibadah sholat lima waktu (sambil duduk) dan
kadang mengikuti pengajian di panti bersama
teman temannya.
16

G. Riwayat Kehidupan
Pribadi

f. Situasi Kehidupan Sekarang


Pasien tinggal di panti werdha karena keinginan pasien
sendiri. Pasien merasa bosan di rumah dan pasien tidak mau
merepotkan orang lain. Akhirnya pasien memutuskan untuk
tinggal di panti werda. Sejak tinggal di panti Sasana Tresna
Werdha pasien aktif mengikuti kegiatan yang diadakan oleh
panti. Pasien juga sering berkumpul bersama dengan
penghuni panti. Pasien sangat senang dengan keadaan
kehidupannya sekarang.
g. Persepsi Oma Tjitjih Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien selalu ingin menyibukkan dirinya dengan berbagai
macam kegiatan. Pasien juga orang yang ramah dan mudah
bergaul. Pasien merasa puas dengan kehidupan dan
pekerjaan yang sudah ia jalani dahulu. Pasien juga merasa
senang tinggal di STW Cibubur.
17

Status Internis
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan darah : 140/70 mmHg
Nadi

: 72 x/menit, regular, isi cukup


Pernapasan
: 22 x/menit, regular,
abdominotorakal
Berat badan
: 61 kg
Tinggi badan : 153 cm
Status Gizi
: IMT = BB ( kg ) = 26,06
TB2(m)
Kesimpulan : obesitas grade I
18

PEMERIKSAAN FISIK
Kesimpulan :
Pada pemeriksaan mata didapatkan shadow test+/+ ,

arcus senilis +/+ , visus OD 6/60, visus OS 6/36 dan


lain lain dalam batas normal.
Pada pemeriksaan telinga didapatkan fungsi
pendengaran ADS menurun.
Pada pemeriksaan mulut didapatkan Missing teeth
rahang atas 21134 dan Missing teeth rahang bawah
433
Thorax : Cor dan Pulmo dalam batas normal, tidak
ditemukan adanya kelainan.
Abdomen dalam batas normal.
Ekstremitas : tidak ditemukan kelainan
19

STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran: compos Mentis,

GCS 15 ( E4M6V5 )
Tanda-tanda perangsangan
meningeal: (-)
Tanda-tanda peningkatan
TIK: (-)
Mata: pupil bulat, isokor,
3mm/3mm, refleks cahaya
+/+
Nn. Craniales: gangguan
N.VIII
Sistem motorik: baik
5555 I 555
5555 I 5555

Sistem sensorik: baik

20

Fungsi cerebellum dan

koordinasi: kurang
Fungsi luhur: baik
Refleks fisiologis: +/+
Refleks patologis: -/ Tanda-tanda regresi dan
demensia: Tidak ada
Kesimpulan :

gangguan N. VIII
serta gangguan
fungsi cerebellum
dan koordinasi

STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang wanita berusia 82 tahun, berperawakan
sedang, rambut putih bercampur hitam sedikit, lurus,
pendek, tersisir rapi, cara berpakaian rapi, dan bersih.
2. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan suara yang cukup jelas
menggunakan bahasa Indonesia. Perkataan dan
kalimat jelas.
3. Sikap terhadap pemeriksa
Pasien kooperatif terhadap pemeriksa, tidak menolak
dilakukan pemeriksaan tertentu.
21

STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
4. Pengendalian motorik
Pasien dapat menggerakkan ekstremitas superior dan
inferior pada saat istirahat ataupun beraktivitas.
5. Kemampuan baca tulis
Baik. Lebih jelas menggunakan kacamata saat membaca.
Dapat menulis dengan baik.
6. Perilaku dan aktifitas psikomotor
Pasien senang tinggal di Panti Werdha STW karena
banyak kegiatan yang dapat dilakukan. Setiap subuh
pasien sholat, lalu membersihkan kamarnya. Setelah
pekerjaannya selesai, pasien menghabiskan waktu
mengobrol dengan penghuni panti, menonton berita,
tidur, dan melukis.
22

STATUS MENTAL
b. Keadaan Mood, Afektif dan Keserasian
Mood
: eutimik
Afek
: luas
Keserasian
: serasi
c. Gangguan Persepsi dan Gangguan Kognitif
1. Halusinasi auditorik
: tidak ada
2. Halusinasi visual : tidak ada
3. Ilusi
: tidak ada
4. Depersonalisasi
: tidak ada
5. Apraksia
: tidak ada
6. Agnosia : tidak ada
23

STATUS MENTAL
d. Pikiran
1. Arus Pikir
a. Produktivitas
: cukup
b. Kontinuitas pikiran : baik
c. Hendaya dalam bahasa :
tidak ada
2. Bentuk Pikir
a. Asosiasi Longgar: tidak ada
b. Ambivalensi
: tidak ada
c. Flight of Ideas : tidak ada
d. Inkoherensi
: tidak ada
e.Verbigerasi
: tidak ada
f. Persevarasi
: tidak ada

24

3. Isi Pikir
a. Fobia : tidak ada
b. Obsesi : tidak ada
c. Kompulsi
: tidak
ada
d. Ideas of referance :
tidak ada
e. Waham : tidak ada
e. Pengendalian Impuls
OmaT dapat
mengendalikan
emosinya.

STATUS MENTAL
f. Fungsi Intelektual
Taraf pendidikan
: sesuai dengan latar belakang pendidikan
Orientasi
: baik (orang, waktu, dan tempat)
Memori segera
: baik. Oma T dapat dapat mengulang dengan
benar 3 macam benda yang disebutkan oleh pemeriksa
Memori jangka pendek
: baik. Oma T dapat mengingat menu
sarapannya.
Memori jangka sedang
: baik. Oma T ingat kapan ia kecelakaannya
Memori jangka panjang
: baik. Oma T ingat masa mudanya.
Daya konsentrasi dan kalkulasi
: baik.
Kemampuan baca dan tulis : Oma T dapat membaca dan menulis
dengan jelas menggunakan kacamata.
Kemampuan visospasial : baik
Bahasa
: baik
Agnosia
: tidak ditemukan
25

STATUS MENTAL
g. Nilai - nilai dan Tilikan
Nilai sosial
: baik
Uji daya nilai : baik
Penilaian realita
: baik
Tilikan derajat 6 (emotional insight)

h. Taraf Dapat Dipercaya


Secara umum didapatkan kesan bahwa
pasien dapat dipercaya.
26

Short Portable Mental Status Questioner

(SPMSQ) Salah 0 : Fungsi Intelektual Utuh.


Pemeriksaan Mini Mental State Examination
(MMSE) nilai 30 : tidak ada gangguan fungsi
kognitif.
CLOCK DRAWING TEST pasien dapat
melakukan (Tidak terdapat gangguan fungsi
kognitif).
GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS)
score 0: tidak depresi.
Activities of Daily Living (Indeks ADL
Barthel) RSCM nilai 20: mandiri.
28

Instrumental Activities Of Daily Living

(IADL) nilai 15: Mandiri.


Aktivitas kehidupan sehari hari / Indeks
Katz termasuk Indeks Katz A
(Mandiri)
DETEKSI TERHADAP DEPRESI tidak
terdapat depresi.
NEURO-PSYCHIATRY INVENTORY ( NPI )
tidak ada gangguan neuro-psikiatrik

29

Laboratorium
(14/8/2013)
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Acuan
HEMATOLOGI

Hemoglobin
12,7
12-16g/dL
Hematokrit
39%
37-43%
Eritrosit
4,75jt
4-5,2jt/L
Trombosit
Leukosit
MCV
MCH
MCHC

LED
30

150.000285.000 400.000/L
7700 4000-11.000/L
82.5
80-100fL
26.7
26-34pg
32,4
32-36g/dL

59

Perempuan>50
tahun<30
mm/jam

Pemeriksaan
Hasil
Nilai Acuan
HitungJenis

Basofil
0
0-1%
Eosinofil
2
1-3%
Batang
1
3-5%
Segmen
50
50-70%
Limfosit
48
25-40%
Monosit
2
2-8%
KIMIA

Glukosa
Puasa
AsamUrat
Ureum
Creatinin
Trigliserida
Kolesterol
Total
KolesterolHDL
Kolesterol
LDL

208
5.1
9
0,9
287

80-100mg/dL
<5,7mg/dL
823mg/dL
0,5-0,9mg/dL
<140mg/dL

363
56

<200mg/dl
>40mg/dl

166

<100mg/dl

Pemeriksaan GDS di Poliklinik STW


Cibubur

31

Tanggal

Hasil (mg/dl)

Tanggal

Hasil (mg/dl)

1/10/2013

76

16/11/2013

453

4/11/2013

227

17/11/2013

256

8/11/2013

373

27/11/2013

199

9/11/2013

185

8/1/2014

187

10/11/2013

179

25/1/2014

160

11/11/2013

455

9/2/2014

227

13/11/2013

208

13/3/2014

78

14/11/2013

96

14/3/2014

155

15/11/2013

234

20/3/2014

197

6/6/2014

137

Pemeriksaan Radiologi
X-Foto Knee Joint Bilateral (24 Februari

2011)
Interpretasi

fractura minut pada spur marginal proximal

tibia bagian medial.


Ruang sendi kanan sempit, kiri sempit bagian
medial.
Patella tergeser ke craniolateral.
Kesan

: bilateral arthrosis knee


dengan luxatio patella

32

Pemeriksaan Radiologi
X-Foto Knee Joint Bilateral AP/ Lat (9 Maret

2012)
Interpretasi

tampak osteofit epicondilus femur, condilus tibia


sela sendi menyempit dan permukaan sendi

kasar, sklerotik
eminentia intercondiloidea meruncing
tidak tampak garis fraktur
densitas tulang menurun
Kesan

: osteoarthritis genu grade I-II,


senile osteoporosis

33

Pemeriksaan Radiologi
X-Foto Thorax PA (14 Agustus 2013)
Interpretasi :
Paru tidak tampak infiltrat
Corakan bronkovaskuler ramai, tidak nampak

infiltrat
Cor CTR 50%, apeks agak membulat
Sinus dan diafragma baik
Arkus aorta kalsifikasi berat
Kesan : tidak nampak kardiomegali,

artherosklerosis aorta
34

Resume
Pasien mengeluh nyeri dan bengkak pada kedua lutut

sejak pasien berusia 16 tahun. Nyeri semakin


bertambah saat berjalan dan saat bangun dari tidur.
Nyeri berkurang saat istirahat dan digosok balsam.
Pasien juga mengeluhkan mata berair seperti berpasir,
kadang terasa gatal dan bengkak pada kedua mata
namun tidak terasa sakit. Keluhan ini sudah dirasakan
sejak 3 tahun yang lalu. Pasien sebelumnya pernah
memeriksakan matanya di RS Cicendok Bandung, pada
saat itu dokter menduga adanya perdarahan di dalam
matanya dan katarak pada kedua matanya. Pasien
menolak untuk melakukan operasi katarak, sampai
sekarang pasien mengunakan obat tetes mata Cendo
Lyteers 1-2 tetes pada setiap mata 3-4x sehari.
35

Resume
Pasien pernah periksa ke dokter dan didiagnosa menderita

diabetes mellitus tipe 2. Pasien rutin mengonsumsi obatobatan


antidiabetes berupa metformin 1 x 500mg (siang), Novomix
insulin 2x 14U (pagi dan sore). Sejak awal didiagnosa menderita
diabetes mellitus, pasien diberi obat metformin 500 mg
sedangkan pemakaian insulin baru satu tahun terakhir ini.
Saat didiagnosa menderita hipertensi (saat itu tekanan darah
pasien 160/100 mmHg), pasien mendapat obat antihipertensi
yaitu HCT 25 mg 1 x tab, valsartan 80 mg 1 x 1 tab dan
amlodipine 10 mg 1 x 1 tab setiap hari secara teratur.
Pasien pernah memeriksakan profil lipid 1 tahun yang lalu, pasien
mengaku dari hasil pemeriksaan tersebut kadar kolesterolnya
tinggi (pasien lupa berapa hasilnya) dan pasien diberi obat
simvastatin. Pasien mengkonsumsi obat simvastatin 10 mg 1 x 1
tab setelah makan malam sejak 1 tahun yang lalu. Pasien tidak
pernah memeriksakan profil lipid lagi sejak 10 bulan yang lalu.
36

Resume
Pasien mengkonsumsi makanan nasi 3 kali sehari

( jam 6.00, 12.00, 17.00) yang disediakan oleh panti


werdha, kadang membeli lauk dari luar jika bosan.
Pasien sudah mengurangi gorengan, sesekali makan
kerupuk.
Setiap hari pasien mengkonsumsi air putih kurang
lebih 2 liter.
Frekuensi BAK sudah tidak sesering sebelumnya (2x
saat malam hari), warna kuning jernih, darah (-), nyeri
waktu berkemih (-).
Pasien rutin BAB setiap pagi namun akhir-akhir ini
feses keluar sedikit-sedikit dan terasa tidak tuntas,
konsistensi sedang, darah (-), lendir (-).
37

Resume
Keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos

mentis, tidak anemis, tidak sianosis, status gizi obesitas


grade I.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan:
Keadaan umum
: baik
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah
: 140/70 mmHg
Nadi
: 72 x/menit, regular, isi cukup
Pernapasan
: 22 x/menit, regular, abdominotorakal
Berat badan
Tinggi badan

: 61 kg
: 153 cm
Status Gizi : IMT = BB ( kg ) = 26,06
TB2(m)
Kesimpulan : obesitas grade I
38

Resume
Pemeriksaan Internis
Thorax : Pulmo dan cor dalam batas normal
Abdomen
: Dalam batas normal.
Ekstremitas: Tidak tampak adanya kelainan

Pada pemeriksaan mata didapatkan shadow

test +/+ , arcus senilis +/+ , visus OD 6/60,


visus OS 6/36 dan lain lain dalam batas
normal.
Pada pemeriksaan telinga didapatkan fungsi
pendengaran ADS menurun.
Pada pemeriksaan mulut didapatkan Missing
teeth rahang atas 21134 dan Missing teeth
rahang bawah 433
39

Resume
Status Neurologis : Tidak terdapat gangguan neurologis
Short Portable Mental Status Questioner : fungsi intelektual

utuh
Mini Mental State Examination
: tidak ada gangguan fungsi
kognitif
Clock Drawing Test
: tidak ada gangguan fungsi kognitif
Geriatric Depression Scale
: tidak ada depresi
Indeks ADL Barthel RSCM : skor 20 (Mandiri)
Instrumental Activities Of Dialy Living (IADL) : skor 15
(Mandiri)
Aktivitas kehidupan sehari hari : termasuk kategori Katz A
Neuro Psychiatry Inventory
: tidak ada gangguan neuropsikiatri

40

Resume
Laboratorium
14/8/2013
Pemeriksaan Gula darah puasa dalam kadar

tinggi (208 mg/dl)


Profil lipid : trigliserida tinggi (287 mg/dl),
kolesterol total tinggi (363 mg/dl),
kolesterol LDL tinggi (166 mg/dl).
19/3/2014
Pemeriksaan GDP 192 mg/dl, GDPP 207 mg/dl

23/4/2014
Pemeriksaan GDP 138 mg/dl, GDPP 151 mg/dl
41

Resume
Pemeriksaan Radiologi
X-Foto Knee Joint Bilateral (24 Februari 2011)
Kesan : bilateral arthrosis knee dengan

luxatio patella
X-Foto Knee Joint Bilateral AP/ Lat (9 Maret

2012)
Kesan

: osteoarthritis genu grade I-II,


senile osteoporosis

X-Foto Thorax PA (14 Agustus 2013)


Kesan : tidak nampak kardiomegali,

artherosklerosis aorta
42

PERMASALAHAN SAAT INI


Biologi
Nyeri pada kedua lutut
Mata berair

Psikososial
Tidak ada masalah

Lingkungan
Tidak ada masalah

43

Diagnosa Kerja
Diagnosa Utama
Osteoarthrosis Genu Dextra Sinistra
Katarak Imatur ODS

Diagnosa Tambahan
Diabetes Melitus tipe 2
Hipertensi sistolik terisolasi (terkontrol

dengan obat)
Obesitas grade I
Dislipidemia
44

Pemeriksaan yang dianjurkan


Pemeriksaanrontgenpadalutut
Pemeriksaan laboratorium kimia darah secara rutin

(glukosapuasa,glukosa2jampostprandial,HbA1c,
trigliserida, kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol
LDL)
Pemeriksaantekanandarahsecararutin
Konsulkedokterspesialismata

45

Rencana Pengelolaan
1. Osteoarthritis Genu Dextra
Sinistra
Terapi Non-Farmakologi : fisioterapi
Terapi Farmakologi :
Glukosamin 3 x 500 mg
Natrium diklofenac salep (Voltaren salep)

(k/p)

46

Rencana Pengelolaan
2. Katarak Immature ODS
Non farmakologis : mengkonsumsi sayur

sayuran hijau, konsul dokter mata


Farmakologis : Catalin 15 ml eye drop 3 x 2
tetes ODS (mengandung 1 tablet pirenoxine
sodium 0,85 mg dan 15 mL larutan yang
berisi Acidum Boricum, Natrii Tetraboras, Kalii
Chloridum, Methylis Parabenum, Propylis
Parabenum dan Thimerosalum).

47

Rencana Pengelolaan
3. Diabetes Mellitus tipe 2
Non farmakologi:
meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit DM serta
memotivasi pasien untuk teratur mengkonsumsi obat dan
memeriksakan kadar gula darah sewaktu, gula darah puasa.
Perbaiki gaya hidup
Olahraga yang teratur, 3 4 kali seminggu selama 30 menit
Menurunkan berat badan
Pengaturan pola makan konsultasi ke dokter spesialis gizi
bila perlu. Konsumsi karbohidrat 45 65% dari total asuan
energi, lemak sekitar 20 25% dari kebutuhan energi, protein
10 20% dari total asupan energy.
Hindari makanan yang manis.
Farmakologi: gliquidone/glurenorm 30 mg 1 x 1 tab,

diminum 30 menit sebelum makan.


48

Rencana Pengelolaan
4. Hipertensi sistolik terisolasi
Non farmakologi:
Menurunkan berat badan
Latihan fisik
Menurunkan asupan garam (batasi garam jenis
natrium 2400 mg/hari)
Farmakologi : valsartan/diavon 80 mg 1 x 1

tab pagi setelah makan,


hidroklorotiazid/esidrix 1 x 12,5 mg pagi
setelah makan.

49

Rencana Pengelolaan
5. Obesitas grade I
Non farmakologi:
Perbaiki gaya hidup yang sehat, kurangi makanan
yang berlemak, tinggi karbohidrat.
Perbanyak konsumsi buah dan sayur setiap hari.
Latihan atau aktivitas fisik teratur setiap hari.

50

Rencana Pengelolaan
6. Dislipidemia
Terapi Non-Farmakologi :
Aktivitas fisik
Terapi nutrisi medis :
Mengurangi asupan lemak jenuh dan

meningkatkan asupan lemak tidak jenuh rantai


tunggal dan ganda (MUFA dan PUFA)
Pasien dengan kadar trigliserida yang tinggi perlu
dikurangi asupan karbohidrat, alkohol, dan lemak.
Terapi Farmakologi :
simvastatin 10 mg 1 x 1 tab
51

Rencana Pengelolaan
KOMPOSISI

MAKANAN

UNTUK

HIPERKOLESTEROLEMIA

(menurut ATP III)

52

Makanan

Asupan yang Dianjurkan

Total Lemak

25 35% dari kalori total

-Lemak jenuh

< 7% dari kalori total

-Lemak PUFA

Sampai 10% dari kalori total

-Lemak MUFA

Sampai 20% dari kalori total

Karbohidrat

50 60% dari kalori total

Serat

25 30 gram per hari

Protein

Sekitar 15% dari kalori total

Kolesterol

< 200 gram per hari

PROGNOSA
Osteoarthritis Genu Dextra

Sinistra
Ad vitam : bonam
Ad fungtionam : dubia ad malam
Ad sanationam

: dubia ad

malam
Katarak imatur ODS
Ad visam : bonam
Ad fungtionam : dubia ad malam
Ad sanationam

: dubia ad

malam
Diabetes Melitus tipe 2
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam
: dubia ad

bonam
Ad sanationam
malam
53

: dubia ad

Hipertensi sistolik

terisolasi
Ad vitam

: dubia ad

bonam
Ad fungtionam : dubia ad
bonam
Ad sanationam
: dubia
ad bonam
Obesitas grade I
Ad vitam

: dubia ad

bonam
Ad fungtionam
ad bonam
Ad sanationam
ad bonam

: dubia
: dubia

54

Anda mungkin juga menyukai