g2116
(Published 14 April 2014)
Alyssa Diandra
406138067
Atrial Fibrilasi
Aritmia jantung yang paling tersering
Meningkatkan resiko stroke 5x
Pria > wanita ; meningkat seiring umur
Abstrak
Atrial Fibrilasi
Warfarin dan
Antikoagulan baru
Peningkatan Stroke
Pendahuluan
Atrial fibrilasi merupakan penyebab tersering gangguan
irama jantung.
Merupakan resiko terjadinya stroke akibat tromboemboli
morbiditas dan mortalitas
Stroke akibat atrial fibrilasi lebih fatal dibandingkan
dengan stroke non cardioemboli.
Antikoagulan oral dapat menurunkan resiko stroke dan
emboli hati-hati pada efek perdarahan.
Epidemiologi
Amerika Serikat
Peningkatan 2,5 x selama setengah abad terakhir dimana
resikonya 1: 4
Angka mortalitas sekitar 1.6 per 100,000 peningkatan 2x
dalam 20 tahun terakhir
Latar Belakang
Hiperkoagulasi relatif
Atrial
Fibrilasi
Meresiko trombus
pada atrium kiri
Pengelompokkan Resiko
Sebelum memilih antikoagulan yang akan digunakan
Nilai resiko stroke
CHA2DS2-VASc
Congestive heart failure (1
point)
Hypertension (1 point)
Age 75 (2 points)
Diabetes (1 point)
Stroke or transient
ischemic attack (2 points)
Vascular disease (1 point)
Age 65-74 (1 point)
Sex category (1 point for
female)
HAS-BLED
Hypertension (1 point)
Abnormal liver or renal
function (1 point each)
Stroke (1 point)
Bleeding (1 point)
Labile international
normalized ratio (1 point)
Elderly: >65 years (1 point)
Drugs or alcohol (1 point
each)
Pedoman
US
Rekomendasi antikoagulan untuk AF non valvular dalam
Nilai CHADS2 2
Dipertimbangkan jika nilai CHADS2 1
Pada wanita dengan penyakit arteri koroner atau usia 65-74 tahun
( CHA2DS2-VASc) dipertimbangkan antikoagulan dengan
menimbang resikonya
Pedoman
Eropa
Rekomendasi antikoagulan untuk AF non valvular jika
Warfarin
Merupakan antikoagulan non spesifik dimana ia
Warfarin
Indikasi
Atrial fibrilasi
Atrial fibrilasi dengan gangguan fungsi ginjal
Atrial fibrilasi dengan gangguan katup jantung
Antikoagulan baru
Terdiri dari 2
Direct thrombin inhibitor (dabigatran)
Factor Xa inhibitor ( rivaroxaban, apixaban)
Memiliki interaksi dengan obat yang lebih sedikit
dibanding warfarin
Antifungi
Antikoagulan baru
Masa onset lebih cepat
Secara umum lebih baik daripada warfarin
Monitoring sulit akibat pemeriksaan yang belum tersedia
Dabigatran
Alternatif pertama dalam pencegahan stroke dan
Dabigatran
Interaksi
Verapamil, quinidine, amiodarone dan dronedarone
Menurunkan resiko stroke non hemoragik namun
Rivaroxaban
Menurunkan resiko perdarahan intrakranial
Efek terapi baik dalam jangka pendek maupun panjang
Meningkatkan resiko stroke pada akhir penghentian obat
Apixaban
Baik untuk pasien dengan resiko tinggi perdarahan namun
Pharmacologic properties of approved anticoagulants available for prevention of thromboembolism in atrial fibrillation*
*As detailed in their regulatory approval packages (may differ from clinical trials protocols). 41 63 81-85
Patients with creatinine clearance <30 mL/min/1.73 m 2 were not included in any of the clinical trials of novel oral anticoagulants.
Creatinine clearance measured in mL/min/1.73 m 2.
Abbreviation: bid=twice daily.
Property
Mechanism
Dosing
Drug
Warfarin
Dabigatran
Vitamin K antagonist
Rivaroxaban
Apixaban
Factor Xa inhibitor
Factor Xa inhibitor
Variable (dose adjusted on 150 mg; 110 mg bid (Europe 20 mg daily; 15 mg daily for
normalised ratio)
<15
recommended if <15
Oral bioavailability
100%
3-7%
60%
58%
72-96
1-2
2-4
3-4
~40
12-17
5-9
8-15
Notable drug
interactions
Numerous
inhibitors with
concomitant kidney
Kepaniteraan Interna 2dysfunction
Juni -9 Agustus 2014
Tatalaksana Perdarahan
Warfarin
Pemberian produk darah (secara akut dan sementara)
Vitamin K (bertahap dan permanen)
Antikoagulan baru
Belum ada strategi tatalaksana yang efektif
Terbatas pada terapi suportif
Pemberian plasma tidak direkomendasikan jika tanpa
koagulopati primer
Kepaniteraan Interna 2 Juni -9 Agustus 2014
Kesimpulan
Tromboemboli merupakan kausa utama morbiditas dan
stroke
Tetap dibutuhkan pengelompokkan lebih baik dalam
Kesimpulan
Meskipun antikoagulan baru terbukti lebih baik daripada