Edi Soerjanto
PENYUSUN
JTD 3C
KELOMPOK A
Nama
Abdurrahman Fajri.
Afrijal Difaul K G.
Anselmus
Xavereyno .
Arvin Abdillah S.
Aulia Pratama R.
No.
Absen
01
02
03
NIM
1341160035
1341160047
1341160069
04
05
1341160011
1341160002
Paling sering kita temui komunikasi data adalah koneksi antara komputer dengan
modem, komputer dengan printer, scaner, joystik game atau mouse..
Untuk pemakaian lebih luas komunikasi antara komputer dengan komputer, sehingga
bisa digunakan saling tukar menukar data.
2. Pembahasan
2.1 Pengertian PORT SERIAL RS232
RS232 adalah standard komunikasi serial yang digunakan untuk koneksi periperal
ke periperal. Biasa juga disebut dengan jalur I/O ( input / output ). Contoh yang paling
sering kita temui adalah koneksi antara komputer dengan modem, atau komputer dengan
mouse bahkan bisa juga antara komputer dengan komputer, semua biasanya dihubungkan
lewat jalur port serial RS232.
Standar ini menggunakan beberapa piranti dalam implementasinya. Paling umum
yang dipakai adalah plug / konektor DB9 atau DB25. Untuk RS232 dengan konektor
DB9, biasanya dipakai untuk mouse, modem, kasir register dan lain sebagainya, sedang
yang konektor DB25, biasanya dipakai untuk joystik game.
Standar RS232 ditetapkan oleh Electronic Industry Association and
Telecomunication Industry Association pada tahun 1962. Nama lengkapnya adalah
EIA/TIA-232 Interface Between Data Terminal Equipment and Data Circuit-Terminating
Equipment Employing Serial Binary Data Interchange
2.2 Fungsi
Fungsi dari serial port RS232 adalah untuk menghubungkan / koneksi dari
perangkat yang satu dengan perangkat yang lain, atau peralatan standart yang
menyangkut komunikasi data antara komputer dengan alat-alat pelengkap komputer.
Perangkat lainnya itu seperti modem, mouse, cash register dan lain sebagainya. Serial
port RS232 pada konektor DB9 memiliki pin 9 buah dan pada konektor DB25 memiliki
pin 25 buah.
2.3 Prinsip Kerja
Komunikasi data secara serialdilakukan dengan metode untuk mengirimkan data
dari sebuah pengirim secara bit per bit dengan kecepatan tertentu (bit per detik/bps), dan
penmgiriman dilakukan melalui jalur satu kawat (Tx) dan diterima oleh sebuah penerima
(Rx) dalam waktu tertentu. Oleh karena komputer penerima dapat berfungsi sebagai
pengirim begitu juga pengirim juga dapat berfungsi sebagai penerima, maka komunikasi
dapat dilakukan dalam dua arah.
Seperti diketahui bahwa dalam sebuah komputer data dialirkan melalui jalur (bus) data
secara paralel dan data yang dikirimkan atau yang diterima melalui port serial, oleh
karena itu dibutuhan suatu interface yang dapat mengubah dari jalur paralel menjadi jalur
data serial.
Sebuah rangkaian RS232 yang dapat mengubah jalur paralel menjadi jalur serial ditunjuk
oleh sebuah IC tipe 6850, yaitu sebuah rangkaian yang dikenal dengan istilah
Asynchronous Communications Interface Adapter (UART).
3. Data Bus Buffer berfungsi sebagai buffer data masuk dan data keluar secara paralel
untuk dikoneksikan dengan sistem data bus pada mikro atau komputer..
4. Transmit Data Register berfungsi sebagai penampung data dari data bus buffer
untuk segera dikirimkan secara serial.
5. Receiver Data Register berfungsi sebagai penampung data dari masukan serial
untuk dikirim ke data bus buffer untuk dibaca oleh mikro atau komputer secara paralel.
6. Control Register berfungsi untuk mengendalikan proses kirim dan terima data
terkait dengan devais eksternal.
7. Status Register berfungsi untuk mencatat status dari setiap proses yang dilakukan
oleh UART.
8. Blok kontrol baik untuk terima data maupun kirim data yang merupakan bagian
dari control register dalam operasi terima ataupun kirim data.
9. Pin-pin konektor yang digunakan untuk menghubungkan internal UART dengan
devais eksternal.
2.4 Proses Operasi UART
Diperlukan memilih dan membuka devais melalui 3 buah saluran pemilih CS0,
CS1 dan CS2) dan saluran E (yang juga berfungsi sebagai clock data dari dan ke buffer
6850 databus), dilanjutkan dengan melakukan reset pada power up melalui pemberian
bit0 dan bit1 dengan logika 1 pada Register kontrol.
Empat logika sebagai kombinasi dari kedua bit adalah 00, 01, 10, 11, berfungsi
untuk pilih register dan Baca / Tulis yang digunakan untuk memilih dan membaca dari
Receive Data Register atau Status Register atau menulis ke Transmit Data Register atau
Control Register .
Sekali di reset, E toggle dan dengan demikian makabit pada Control Register
(CR) dapat diatur untuk program perilaku serial sesuai dengan yang diinginkan.Sebagai
contoh untuk keperluan khusus UART clock dibuat 500 KHz, CR0 dan CR1 diprogram
untuk pembagi clock 16 sehingga akan diperoleh 500 KHz 16 = 31,25 KHz.
CR2, 3,4 diprogram untuk 8 bit, 1 stop bit, no parity dan CR7 diatur untuk
memungkinkan menerima mendaftar interupt penuh. Saluran IRQ berfungsi untuk
memberikan sinyal interupsi NMI ke mikro atau ke prosesor, yang berarti UART
meminta layanan untuk bisa melakukan pengiriman atau penerimaan data secara serial.
Selanjutnya komunikasi data dapat dilakukan baik untuk pengiriman data atau
penerimaan data, setelah penyambungan antar devais atau komunikasi serial dengan
standar komunikasi RS-232 yang menghubungkan periferal eksternal seperti modem
dengan komputer.
Signal Ground (SG) berfungsi untuk memberikan masa (ground) pada setiap sinyal
secara bersama (common signal ground).
Transmit Data (TX) berfungsi sebagai saluran keluarnya data dari UART atau sebagai
pengirim data ke devais secara serial.
Receive Data (RX) berfungsi sebagai saluran masuknya data ke UART atau sebagai
penerima data dari devais secara serial.
Data Terminal Ready (DTR) berfungsi sebagai pemberi informasi status ke devais
terkoneksi bahwaUART telah siap. Saat terkoneksi dan berkomunikasi dengan devais
DTR perlu beri logika 1.
Data Set Ready (DSR) berfungsi untuk menerima informasi status devais bahwa devais
siap utnuik diakses oleh komputer melalui UART.
Clear to Send (CTS) berfungsi sebagaipenerima jawaban atas pengiriman isyarat RTS
bila modem/piranti telah menerima data.
Ring Indicator (RI) berfungsi menerima isyarat dari modem bahwa ada devais (eksternal)
yang membutuhkan koneksi dalam rangka pengiriman atau permintaan data.
Untuk sistem RS232 serial port padasistem mikrokontroler 0 1.8V untuk logika
0 dan 2.2V 5V untuk logika 1, hal ini merupakan logika yang berlaku untuk TTL. Jika
diinginkan koneksi antara komputer dengan mikrokontroler maka level dari tegangan
TTL harus diubah menjadi tegangan standar RS-232, berikut merupakan rangkaian
pengubah level tegangan TTL ke standar level tegangan RS-232 menggunakan IC max
232:
2.7 Komunikasi Serial RS-232
Terdapat beberapa metode penerapan interface pada komunikasi data biner secara
serial dan, diantaranya adalah RS-232. Dalam komunikasi data RS-232 terdapat
hubungan dua perangkat yaitu menghubungkan DTE (Data Terminal Equipment) ke
DCE (Data Communication Equipment).
Protokol standar yang digunakan untuk mengatur komunikasi data secara serial
disebut RS-232, yaitu berupa standar yang dikembangkan EIA (Electronic Industries
Association). Prinsip komunikasinya adalah komunikasi asyncronous, dan sinyal clock
pada komunikasi ini tidak disertakanpada frame data. Untuk melakukan sinkronisasi
maka setiap kali pengiriman data disertakan sebuah start bit dan sebuah stop bit.
Frame data yang dikirimkan disusun dengan urutan start bit, diikuti bit-bit data,
paritas dan diakhiri dengan stop bit.
Frame data yang dikirimkan melalui protokol Rs-232 dapat digambar sebgai
berikut:
Contoh:
Pada protokol RS232 perlu dilakukan setting agar port komunikasi dapat saling
dihubungkan, yaitu meliputi:
Nomor Port Comm,
Baud Rate,
parity,
data bits,
stop bits.
Akses RS-232
Berikut merupakan contoh program untuk akses data melalui RS-232 dari VB6:
komunikasi data antara komputer dengan perangkat pelengkap komputer seperti mouse,
printer, joystik game dan lain sebagainya.
Untuk mengkomunikasikan antar devais, periperal ke periperal diperlukan port
penghubung RS232 sebagai jalur I/O (input/output). Dan setiap jalur I/O pada periperal
dilengkapi dengan konektor standar DB9 birisi 9 pin atau DB25 berisi 25 pin.
Aplikasi RS-232 sebagai protokol komunikasi data pada era perkembangan
teknologi mekatronik menyentuh hampir semua bidang terutama pada otomasi industri,
terutama peralatan berbasis pada teknologi komputer dan mikrokontroler.
3. Referensi
1.
2. Stallings, William; Komunikasi Data & Komputer, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta,
2001.
3. DC Green; Komunikasi Data, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 1996.
4. Wheland Couch II, Leon; Digital & Analog Communication Systems, Macmillan
Publishing Company, New York, 1993